Claim Missing Document
Check
Articles

Tingkat Kecemasan, Stress Dan Depresi Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III di PMB Ibu Alam Kota Salatiga Vistra Veftisia; Luvi Dian Afriyani
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 4 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.688 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v4i1.893

Abstract

Tingkat kecemasan, dan depresi ibu hamil semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi. Kecemasan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan ibu hamil maupun janin yang didalam kandungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingakat kecemasan, stress dan depresi pada ibu hamil TM II dan TM III. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi  dalam penelitian  adalah  ibu  hamil   di   PMB ibu Alam Kota Salatiga sebanyak 40 orang. Dengan teknik    purposive sampling sampel  32 ibu hamil trimester II dan III. Alat  pengumpulan  kuesioner DASS 42. Analisa data menggunakan menggunakan tendensi sentral. Hasil penelitian didapatkan kecemasan ringan (11, 03), stress ringan (12, 81), depresi ringan (11, 25)
Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) pada Anak Luvi Dian Afriyani; Vistra Veftisia; Muhammad Mustain
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 5 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.732 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v5i2.1925

Abstract

Confirmed cases of COVID-19 are currently declining, but precautionary efforts must still be made to prevent transmission. One of them is handwashing with soap (CTBS). There are still many children who have not been disciplined in implementing CTPS. This condition is influenced by various factors such as the knowledge and the environment, the environment that can influence this behavior is family and peers. The purpose of this study is to find out what factors are related to CTPS behavior. This method uses survey research with a cross-sectional approach, namely going through one stage by obtaining information / data about dependent and independent variables using a questionnaire at one time. This research was conducted at TPQ Roudhotut Tolibin, Kebumen Village, Pringsurat District, Temanggung Regency. The population in this study were students at TPQ Roudhotut Tolibin who were 7 – 15 years old. Data collection using a structured questionnaire instrument. Data analysis uses uvariat analysis to describe each variable with a frequency distribution. Bivariate analysis to analyze the relationship of each independent variable with the dependent variable using the chi square test. The results showed that there was no relationship between knowledge and CTPS behavior (pvalue; 0.28), there was a relationship between family roles and CTPS behavior (pvalue; 0.021) and there was a relationship between the role of friends and CTPS behavior (pvalue; 0.002). It is hoped that parents will always guide their children by getting used to CTPS at home and fellow students encourage each other to always apply CTPS at TPQAbstrak Kasus konfirmasi COVID-19 saat ini sudah menurun, namun upaya kewaspadaan harus tetap dilakukan untuk mencegah penularan. Salah satunya adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTBS). Masih banyak anak anak yang belum disiplin dalam menerapkan CTPS. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengetahun dan lingkungan, lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku ini adalah keluarga dan teman sebaya. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku CTPS. Metode ini menggunakan peneletian survey dengan pendekatan cross sectional yaitu melalui satu tahap dengan mendapatkan informasi/data tentang variabel dependen dan independent menggunakan kuesioner dalam satu kali waktu. Penelitian ini dilakukan di TPQ Roudhotut Tolibin Desa Kebumen Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Populasi dalam penelitian ini adalah santri di TPQ Roudhotut Tolibin yang berusia 7 – 15 tahun. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner terstruktur. Analisis data menggunana analisis uvariat untuk menggambarkan masing masing variabel dengan distribusi frekuensi. Analisis bivariat untuk menganalisis hubungan dari setiap variabel independent dengan variabel dependent dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku CTPS ( pvalue ; 0,28), ada hubungan antara peran keluarga dengan perilaku CTPS (pvalue ; 0,021) dan ada hubungan antara peran teman dangan perilaku CTPS ( pvalue ; 0,002). Diharapakan orang tua selalui membimbing anaknya dengan membiasakan diri CTPS di rumah dan sesama santri saling mengigatkan untuk selalu menerapkan CTPS di TPQ.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan De Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Pengetahuan Remaja Tentang Infeksi Menular Seksual (IMS): The Influence of Health Education on Adolescent Knowledge About Sexually Transmitted Infections (STI) Asti Puspita; Vistra Veftisia
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 6 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.562 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v6i1.2196

Abstract

Adolescent Sexually Transmitted Infections in 2018 in Semarang City, namely 1,233 people, this high number is due to the lack of knowledge of adolescents about sexually transmitted infections. Efforts are made to increase this knowledge by providing health education to adolescents. Al Ashor Vocational School was chosen as the research location because it is one of the schools in Central Java Province that has never conducted counseling related to education and knowledge of sexually transmitted infections (STI). Knowing the effect of health education on Sexually Transmitted Infections at Al Ashor Vocational High School, Gunung Pati District, Semarang City. This type of research is a quasi-experimental design with one group pretest-posttest. The population of this study were grades 10 and 11 of 126 respondents and a sample of 20 respondents, the sampling technique was purposive random sampling, the data collection tool used a questionnaire, the analysis test used a paired t test. The results showed that there was an increase in the average pretest and posttest scores from 21.70 to 26.70 with a difference in the average value of 5.00 and indicated by a p-value of 0.000 <0.05, so Ho was rejected. There is the influence of health education on adolescent knowledge about sexually transmitted infections at Al Ashor Vocational High School, Gunung Pati District, Semarang City.   Abstrak Infeksi Menular Seksual remaja pada tahun 2018 di Kota Semarang yaitu 1.233 jiwa, tingginya angka tersebut karena kurangnya pengetahuan remaja tentang infeksi menular seksual. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tersebut dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada remaja. SMK Al Ashor dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan salah satu sekolah di Provinsi Jawa Tengah yang  belum pernah melaksanakan  pengadakan menyuluhan terkait dengan pendidikan dan pengetahuan infeksi menular seksual (IMS). Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang Infeksi Menular Seksual Di SMK Al Ashor Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. Jenis penilitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain one grup pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah kelas 10 dan 11 sebanyak 126 responden dan sampel sebanyak 20 responden, teknik pengambilan sampel dengan purposive random sampling, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner, uji analisis menggunakan paired t test. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata pretest dan posttest dari 21,70 menjadi 26,70 dengan selisih nilai rata-rata 5,00 dan ditunjukan dengan nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang infeksi menular seksual di SMK Al Ashor Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Mengatasi Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III Vistra Veftisia; Yulia Nur Khayati; Ari Widayaningsih; Hapsari Windayanti; Titik Nor Hidayah; Meisya Tiara Herlina
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.938 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1940

Abstract

Pregnancy is a transition between life before and after the birth of a child. This change is considered as a period of undergoing a process of preparation both physically and physiologically. Complaints caused by abdominal enlargement, anatomical changes and hormonal changes will cause complaints in pregnant women such as low back pain, back pain, swelling in the legs. This discomfort causes sleep disturbances and affects the fetus it contains. Efforts to overcome this include exercise and relaxation exercises that are suitable for pregnant women, namely prenatal care yoga. With this program, it is hoped that with this program there will be an increase in what pregnant women get with prenatal care yoga to deal with the discomfort they feel. The service activities will be carried out in June 2021 consisting of the first stage is a study of the knowledge of pregnant women, there is still a lack of knowledge of pregnant women about the problem of discomfort for pregnant women in the third trimester. the second is conducting counseling to pregnant women regarding discomfort in the 3rd trimester and conducting online training for pregnant women. The third stage is to provide online assistance to pregnant women in practicing prenatal yoga. Due to the COVID-19 pandemic, this activity was carried out online so as to reduce crowds. It was found that there was an increase in the knowledge of pregnant women about the discomfort of pregnant women in TM III and skills on how to overcome them.ABSTRAKKehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum dan sesudah kelahiran anak. Perubahan ini dipertimbangkan sebagai periode menjalani proses persiapan baik secara fisik maupun secara fisiologi. Keluhan yang diakibatkan pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil seperti nyeri pinggang, nyeri punggung, bengkak pada kaki. Ketidaknyamanan tersebut menyebabkan gangguan tidur dan berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya. Upaya untuk mengatasi tersebut antara lain dengan olahraga dan latihan relaksasi yang sesuai untuk ibu hamil yaitu prenatal care yoga. Dengan dilakukannya diharapkan dengan adanya program ini ada peningkatan yang diperoleh ibu hamil dengan pernatal care yoga untuk menangani ketidaknyamanan yang dirasakan kegiatan pengabdian dilaksanakan juni 2021 terdiri dari Tahap pertama adalah kajian pengetahuan ibu hamil masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang masalah ketidaknyamanan ibu hamil trimester 3. Tahap kedua melaksanakan penyuluhan kepada ibu hamil terkait ketidaknyamanan pada trimester 3 dan melakukan pelatihan pada ibu hamil secara online. Tahap ketiga melaksanakan pendampingan secara online kepada ibu hamil dalam melakukan praktik prenatal yoga. Dikarenakan kondisi pandemi covid 19, kegiatan ini dilakukan secara online sehingga mampu mengurangi kerumunan. Didapatkan ada peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan ibu hamil Trimester III dan ketrampilan cara mengatasinya. Sehingga pemberian informasi tentang ketidaknyamanan Trimester III perlu diberikan pada ibu hamil sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan ibu hamil Trimester III dan ketrampilan cara mengatasinya.
Gambaran Peran Pendamping Keluarga bagi Calon Pengantin untuk Mencegah Stunting di Desa Delik Kabupaten Semarang: Description of the Role of Family Companions for Prospective Brides to Prevent Stunting in the Delik Village, Semarang Regency Yulianti; Vistra Veftisia
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.270

Abstract

Family Companion is assistance to families who are prone to stunting. Interpreted as a series of activities which include counseling, facilitation of referral services and facilitation of social assistance with the aim of increasing access to information and services for families/families at risk of stunting such as pregnant women, postpartum mothers, children aged 0–59 months, and all prospective brides/PUS through 3-month pre-marital assistance as part of marriage services for early detection of stunting risk factors and making efforts to minimize/prevent the effects of stunting risk factors. The aim of the study was to describe the role of a family companion in the village of Delik, Tuntang sub-district, Semarang regency. This type of quantitative descriptive research uses a cross-sectional approach. The total population is 37 family companions. The sampling technique used the total sampling method with a questionnaire research instrument. Data analysis using frequency distribution. And for the results of identifying risk factors for giving birth to positive role stunting 23 respondents (62.2%), educating positive role 19 (51.4%), facilitating prospective brides to carry out efforts (treatment) to prevent positive role stunting birth 25 (67.6%), informing/ensuring the prospective bride and groom attending classes/obtaining positive role marriage guidance material 23 (62.2%), conducting positive role IEC 24 (64.9%), recording/reporting positive role 21 (56.8%) , The role of family companion in general is positive role 21 (56.8%). the role of a family companion for the bride and groom to prevent stunting in the village of Delik is a positive role for 21 respondents (56.8%).   ABSTRAK Pendamping Keluarga adalah pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan stunting. Dimaknai sebagai  serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi pemberian bantuan sosial yang bertujuan meningkatkan akses informasi dan pelayanan kepada keluarga/keluarga beresiko stunting seperti ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0–59 bulan, serta semua calon pengantin/PUS melalui pendampingan 3 bulan pranikah sebagai bagian dari pelayanan nikah untuk deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya meminimalisir /pencegahan pengaruh dari faktor risiko stunting. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran peran pendamping keluarga di Desa Delik Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Jenis penelitian Deskriftif Kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi sebanyak 37 pendamping keluarga. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan instrument penelitian kuesioner. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Dan untuk hasil mengidentifikasi faktor resiko melahirkan stunting peran positif 23 responden (62.2%) , mengedukasi peran positif 19 (51.4%), memfasilitasi calon pengantin melakukan upaya (treatment) pencegahan melahirkan stunting peran positif 25 (67.6 %), menginformasikan/memastikan calon pengantin mengikuti kelas/mendapatkan materi bimbingan perkawinan peran positif 23 (62.2 %), melakukan KIE peran positif 24  (64.9 %), melakukan pencatatan /pelaporan peran positif 21  (56.8%) ,  Peran pendamping keluarga secara umum peran positif 21 (56.8%). peran pendamping keluarga bagi calon pengantin untuk mencegah stunting di Desa Delik yaitu  peran positif sebanyak 21 responden (56.8%).
Peningkatan Pengetahuan Yoga Rileksasi Ibu Hamil untuk Mengurangi Gangguan Psikologis (Kecemasan) di Desa Bringin Renny Anjelina; Bunga Asmara; Dian Cahya Putri; Masruroh; Risma Aliviani Putri; Vistra Veftisia
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnant women during their pregnancy will experience some physical changes as well as psychological changes. This can cause discomfort that occurs most often in the second and third trimesters of pregnancy. The purpose of this community service activity is to improve the health of pregnant women physically, mentally and spiritually until the delivery process This community service is carried out in 5 steps, namely the first step is to find respondents, the second stage is counseling about psychological disorders and prenatal yoga, the third stage is counseling training assistance on psychological disorders and prenatal yoga, the fourth stage is the implementation of prenatal yoga, the fifth stage is evaluation by filling out post-natal questionnaires test. The results obtained are pregnant women can understand about psychological disorders during pregnancy and how to prevent them. There was an increase in knowledge of pregnant women based on the results of the pre-test questionnaire the average obtained was 9.8 and from the post-test results the average obtained was 11.1. There was an average increase of 1.8. Community service activities that have been carried out with PMB Bidan Suciati, S.Tr.Keb have been carried out well. Service activities for pregnant women and cadres regarding Relaxation Yoga for Pregnant Women in Bringin Village received enthusiastic responses from pregnant women and cadres in Bringin Village. The increasing knowledge of pregnant women in Bringin Village about psychological disorders in pregnant women and relaxation yoga for pregnant women is known from the increase in the average pretest and posttest scores. And it is hoped that service activities like this can be carried out routinely both in the same location and in different locations with the target of pregnant women who really need health services. AbstrakIbu hamil selama kehamilannya akan mengalami beberapa perubahan fisik dan juga perubahan secara psikologis. Hal ini dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang terjadi paling sering pada kehamilantrimester II dan III. Di Indonesia sebesar 28,7% ibu hamil mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan (Siallangan dan Lestari, 2018). Kecemasan lebih banyak dialami ibu primigravida daripada multigravida sebesar 66,2% (Novitasari, 2013). Sebesar 59,4% subjek penelitian terjadi kecemasan dan berdampak terjadinya persalinan lama (kala I - kala II) sebesar 56.2%, dengan nilai OR= 12,5 kali (Sunarno dkk, 2013) Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat di desa Bringin ini adalah untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual sampai proses persalinannya nanti. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 5 langkah yakni Langkah pertama tahap mencari responden, tahap kedua penyuluhan tentang gangguan psikologis dan prenatal yoga, tahap ketiga pendampingan pelatihan penyuluhan tentang gangguan psikologis dan prenatal yoga, tahap keempat pelaksanaan prenatal yoga, tahap kelima evaluasi dengan pengisian kuesioner post-test. Hasil yang diperoleh adalah ibu hamil dapat memahami tentang gangguan psikologis pada masa kehamilan dancara pencegahannya. Terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu hamil berdasarkan hasil kuisioner pre-test rata-rata yang diperoleh yaitu 9,8 dan dari hasil post test rata-rata yang diperoleh yaitu 11,1. Terjadi peningkatan rata-rata sebanyak 1,8. Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan bersama PMB Bidan Suciati, S.Tr.Keb telah terlaksana dengan baik. Kegiatan pengabdian kepada ibu hamil dan kader mengenai Yoga Rileksasi Untuk Ibu Hamil di Desa Bringin mendapatkan respon yang antusias dari para ibu hamil dan kader di Desa Bringin. Adanya peningkatan pengetahuan dari Ibu Hamil di Desa Bringin tentang gangguan psikologis pada ibu hamil dan yoga rileksasi untuk ibu hamil diketahui dari meningkatnya skor rata-rata pretest dan post test. Dan dihrapkan kegiatan pengabdian seperti ini dapat dilakukan secara rutin baik di lokasi yang sama maupun di lokasi yang berbeda dengan sasaran ibu hamil yang benar-benar membutuhkan pelayanan kesehatan
Pelatihan Yoga untuk Mengatasi Nyeri Haid pada Remaja Putri di Kelurahan Langensari RT 02 RW 05 Shintya Putriningrum; Vistra Veftisia; Ginaya Dinda Putri
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea or menstrual pain is pain or cramping in the lower abdomen that appears before or during menstruation. Dysmenorrhea can be mild, but it can also be so severe that it interferes with daily activities. The results of the study on data collection showed that in RT 02 RW 05 in the Langensari village, young women had problems, namely the lack of adolescent knowledge about menstrual pain or dysmenorrhea and its handling by pressing the stomach. This lack of knowledge is because young women have not received information about dysmenorrhea and its treatment. In this regard, the activity was carried out in 3 stages. First is preparation by preparing all needs for counseling events such as the media used by PPT, yoga exercise demonstration materials and yoga gymnastics mats, as well as counseling places, Second is the implementation with the arrangement of events that will be carried out starting from pre-test and post-test preparation, delivery of materials, demonstration of yoga exercise and the third is the evaluation of the counseling event or summary of the conclusions of this youth counseling. The instrument used is a questionnaire. Before being given counseling, the average value of pre-test knowledge of adolescent girls about dealing with menstrual pain was 58.69. After being given counseling and training in yoga exercise to overcome menstrual pain the average post-test score of adolescent girls was 75.00. This shows that there is an increase in the knowledge of young women after being given counseling on dysmenorrhea material and yoga exercise training. AbstrakDismenore atau nyeri haid adalah nyeri atau kram di perut bagian bawah yang muncul sebelum atau saat menstruasi. Dismenore dapat bersifat ringan, tetapi juga bisa parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Hasil pengkajian pada pengumpulan data didapatkan hasil di RT 02 RW 05 di kelurahan Langensari yaitu remaja putri memiliki masalah yaitu kurangnya pengetahuan remaja tentang nyeri menstrusasi atau disminorea dan penanganannya dengan menekan perut. Pengetahuan yang kurang ini disebabkan karena remaja putri belum mendapatkan informasi mengenai dismenorea dan penanganannya. Berkaitan dengan masalah tersebut, kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap. Pertama adalah Persiapan dengan menyiapkan segala keperluan untuk acara penyuluhan seperti media yang digunakan PPT, materi demonstrasi senam yoga dan matras senam yoga, serta tempat penyuluhan, kedua adalah pelaksanaan dengan susunan acara yang akan dilakukan mulai dari pengisian pre test dan post tes, penyampaian materi, demonstrasi senam yoga dan yang ketiga adalah evaluasi dari acara penyuluhan atau ringkasan kesimpulan penyuluhan remaja ini. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Sebelum diberikan penyuluhan rata – rata nilai pre test pengetahuan remaja putri tentang mengatasi nyeri haid adalah 58,69, Setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan senam yoga untuk mengatasi nyeri haid rata-rata nilai post test remaja putri adalah 75.00. Hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan remaja putri setelah diberi penyuluhan materi dismenorea dan pelatihan senam yoga.
Prenatal Yoga untuk Mengurangi Rasa Nyeri Ibu di Desa Rejosari Kabupaten Semarang Clarisa Martila Cantika; Vistra Veftisia; Eny Ruth Sinaga; Nurdiana; Rifqi Roshifah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the discomforts of pregnant women is back pain, frequent urination, shortness of breath, heartburn, insomnias. Back pain has an impact on the mother's lack of activity, making the mother uncomfortable, causing pain so it is necessary to give prenatal yoga. In fact, although there are yoga exercises for pregnant women, many still do not know about yoga. The objectives of implementing this community service are: Increasing interaction and sharing experiences between participants (pregnant women and pregnant women) and between pregnant women and health workers/midwives, Increasing understanding, attitudes and behavior of pregnant women about: yoga exercise, body changes and complaints, treatment pregnancy, childbirth. The implementation of this community service was carried out in Rejosari Village, Semarang Regency, in the form of: weighing weight, measuring blood pressure, pregnant physical examination, counseling about the needs of pregnant women, yoga exercise. The method of implementation is by demonstrating prenatal yoga offline using PPT and leaflets.The results of this service indicate that there is a difference between the pre test and post test, a questionnaire is given to determine the knowledge of pregnant women, namely pregnant women before doing yoga practice, the lowest score is 4 and the highest is 9 while the average value is 5.4 while the post test results show that there are the lowest value changes to 6 and the highest value is 9 while the average value becomes 8.2. From these activities, it was found that there was an increase in knowledge of pregnant women after pregnant women classes on yoga for pregnant women to reduce pain. The next activity is the evaluation of activities with village midwives as managers of pregnant women in Rejosari village to deliver the results of activities and formulate follow-up plans for pregnant women in Rejosari village. AbstrakMasalah ketidak nyamanan ibu hamil salah satunya adalah nyeri punggung, sering kencing, sesak nafas, nyeri ulu hati, insomnias. Nyeri punggung berdampak pada kurangnya aktivitas ibu membuat ibu tidak nyaman, menyembabkan kesakitan sehingga perlu diberikan prenatal Yoga.Faktanya meskipun suda ada senam yoga untuk ibu hamil tetapi namun masih banyak yang belum tahu tentang senam yoga. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah: Meningkatkan interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan, Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang: senam yoga, perubahan tubuh dan keluhan, perawatan kehamilan, persalinan. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Rejosari Kabupaten Semarang, berupa: penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan fisik hamil, penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil, senam yoga. Metode pelaksanaan yaitu dengan demonstrasikan prenatal yoga dengan luring menggunakan PPT dan leaflet. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara pre test dan post test diberikan kuesioner untuk mrngetahui pengetahuan ibu hamil yaitu ibu hamil sebelum dilakukan latihan yoga terdapat nilai terendah 4 dan tertingginya adalah 9 sementara nilai rata ratanya adalah 5,4 sedangkan Hasil post test didapatkan bahwa ada perubahan nilai terendah menjadi 6 dan nilai tertingginya adalah 9 sedangkan nilai rata-ratanya menjadi 8,2. Dari kegiatan tersebut didapatkan ada peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah dilakukan kelas ibu hamil pada yoga ibu hamil untuk mengurangi rasa nyeri. Kegiatan selanjutnya adalah evaluasi kegiatan bersama bidan desa sebagai pengelola pada ibu hamil didesa Rejosari untuk menyampaiakn hasil kegiatan dan merumuskan rencana tindak lanjut dari ibu hamil didesa Rejosari.
Efektivitas Pendidikan Kesehatan Gizi Ibu Nifas dan pijat Oksitosin terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Partum Siswati; Martinha Pinto; Vistra Veftisia
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The postpartum period is considered a safe period because the baby has already been born. However, health problems are still common, including substandard breastfeeding, engorgement, mastitis, breast abscesses and sore nipples. From the data we get the problem that often arises is the substandard milk production. This is closely related to the lack of fulfillment of nutrition in postpartum mothers and the lack of knowledge about how to overcome this. Prevention can be done by providing health education to post partum mothers about the nutrition of postpartum mothers and complementary therapy in the form of oxytocin massage which can be done by health workers and it is better if it is done by the husband. The obstacle that is often faced is that there is still a tradition of abstinence from eating, namely postpartum mothers are not allowed to consume foods that are high in protein because according to the assumption of society if mothers eat foods high in protein it can cause the milk of postpartum mothers to become fishy and trigger vomiting in their babies. The husband's role is very important here in carrying out his role in making decisions and knowledge for postpartum mothers about this is also very important to facilitate milk production. In relation to this problem, the community service program provides a solution to increase post partum mothers' knowledge about postpartum mother nutrition and oxytocin massage. This activity was carried out to 16 post partum mothers who we visited one by one at their homes and began with an assessment of the knowledge of post partum mothers with a pre test related to postpartum mother nutrition and oxytocin massage then providing health education/counseling about postpartum mother nutrition and oxytocin massage. After that, a post test was carried out and the result was an increase in mother's knowledge after being given health education. Abstrak Masa nifas dianggap sebagai masa yang aman karena bayi sudah lahir. Namun, masih sering ditemui masalah kesehatan diantaranya ASI kurang lancar, engorgement, mastitis, abses payudara dan juga putting lecet. Dari data yang kami dapatkan permasalahan yang sering timbul yakni produksi ASI yang kurang lancar. Hal ini berkaitan erat dengan kurangnya pemenuhan gizi pada ibu nifas dan kurangnya pengetahuan tentang cara mengatasi hal tersebut. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu post partum tentang gizi ibu nifas dan terapi komplementer berupa pijat oksitosin yang bisa dilakukan tenaga kesehatan dan lebih baiknya bila dialakukan oleh suami. Kendala yang sering dihadapi adalah masih adanya tradisi pantang makan yaitu ibu nifas tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan yang tinggi protein karena menurut asumsi masyarakat bila ibu makan- makanan tinggi protein bisa menyebabkan ASI ibu nifas menjadi amis dan memicu muntah pada bayinya. Peran suami sangat penting disini dalam menjalankan perannya dalam mengambil keputusan dan pengetahuan bagi ibu nifas tentang hal tersebut juga sangat penting guna memperlancar produksi ASI. Berkaitan dengan masalah tersebut, program pengabdian masyarakat memberikan solusi untuk meningkatkan pengetahuan ibu post partum tentang gizi ibu nifas dan pijat oksitosin. Kegiatan ini dilakukan pada 16 ibu post partum yang kita datangi satu per satu dirumahnya dan diawali dengan penilaian pengetahuan ibu post partum dengan pre test yang berkaitan dengan gizi ibu nifas dan pijat oksitosin kemudian memberikan pendidikan kesehatan/ penyuluhan tentang gizi ibu nifas dan pijat oksitosin. Setelah itu dilakukan post test dan didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan ibu setelah diberikan pendidikan kesehatan.
Pendidikan Kesehatan Tentang Tablet Tambah Darah dan Anemia pada Ibu Hamil di RW 06 Kelurahan Angke Sulistiyani; Vistra Veftisia
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia is the main factor causing morbidity and mortality in pregnant women at risk of fetal growth inhibition so that babies are born with low birth weight (BBLR), bleeding at the time of delivery and can continue after delivery which can cause maternal and infant death (WHO, 2001). Anemia can be caused by various things, including iron deficiency, vitamin B12 deficiency, folic acid deficiency, infectious diseases, congenital factors and bleeding. Especially for pregnant women, the need for additional iron during pregnancy is approximately 1000 mg, which is necessary for fetal growth, placenta and bleeding during childbirth that secretes an average of 250 mg of iron. In addition, the need for iron in pregnant women increased by 25% compared to women who were not pregnant. These needs are very difficult to meet only from food. Therefore, blood added tablets (TTD) are needed to prevent and overcome iron nutrition anemia. Frequent constraints are the adherence to taking TTD and understanding the benefits of TTD. The role of health workers is expected to be able to provide an explanation of the dangers of anemia to pregnant women and the fetuses they contain, and understand the benefits of TTD consumption. The implementation of activities was carried out at PMB Sulistiyani with the method of implementing the provision of Health Education on Anemia and Blood Added Tablets (TTD) with the two way dicussion method in presentingmaterial with an active participation approach. Data collection instruments in the form of pretest and posttest questionnaires. It was found that there was an increase in knowledge in pregnant women after counseling. This counseling is expected to be a means of providing information which will later become an effort to prevent and overcome anemia. Abstrak Anemia merupakan faktor utama penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil berisiko terhadap terjadinya hambatan pertumbuhan janin sehingga bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), perdarahan pada saat persalinan dan dapat berlanjut setelah persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain defisiensi zat besi, defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, faktor bawaan dan perdarahan. Khusus untuk ibu hamil, kebutuhan tambahan zat besi selama kehamilannya adalah lebih kurang 1000 mg, yang diperlukan untuk pertumbuhan janin, plasenta dan perdarahan saat persalinan yang mengeluarkan rata-rata 250 mg besi. Selain itu, kebutuhan zat besi pada wanita hamil meningkat 25% dibandingkan wanita yang tidak hamil. Kebutuhan tersebut sangat sulit dipenuhi hanya dari makanan saja. Oleh karena itu, diperlukan Tablet Tambah darah (TTD) untuk mencegah dan menanggulangi anemia gizi besi. Kendala yang sering terjadi adalah kepatuhan minum TTD dan pemahaman manfaat TTD. Peran Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang bahaya anemia terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya, dan memahami manfaat konsumsi TTD. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di PMB Sulistiyani dengan metode pelaksanaan pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Anemia dan Tablet Tambah Darah (TTD) dengan metode two way dicussion dalam penyampaian materi dengan pendekatan partisipasi aktif. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner pretest dan posttest. Didapatkan ada peningkatan pengetahuan pada ibu hamil setelah dilakukan penyuluhan. Penyuluhan ini diharapkan menjadi sarana pemberian informasi yang nantinya menjadi upaya mencegah dan menanggulangi anemia.
Co-Authors Afriyani, Luvi Dian Ali Djamhuri Ana Oktavia Ana Zully Astuti Andi Fawiloy Andini Putri Angelina Chika Pury Putri Anggraeni Indri Hapsari Aprilia, Nia Ari Andayani Ari Widayaningsih Ari Widyaningsih Asti Puspita Azelia Dewianti Bunga Asmara Clarisa Martila Cantika Dewi Nuraini Suci Dewianti, Azelia Dian A, Luvi Dian Ayu Dian Cahya Putri Dian Cahya Putri Didik Tamtomo, Didik Dina Fitrianingtyas Eka Sularsih elviatun nisa, risha nur Eny Ruth Sinaga Erna Rahayu Eti Salafas Evitasari Evy Yuliastuti Fatresia Fhitriani, Insiyah Nur Fiktina Vifri Ismiriyam Fitria Prabandari Ginaya Dinda Putri Haerani Hanik Ekowati Hanis Permayanti Hapsari Windayanti Haryati Hasmawati Heldina Hutahaean Hidayanti, Nur Hidayati, Anis Inayatul Hidayah Indriani Kasih Sabwan Isfaizah Izzah, Lu’luul Fitrotul Kai Buti, Yovita Kumalasari, Kafita Kurniawati Tri Utami Lailatur Rohmah Lidia Arjulia Sari Linda, Prisma Listyaningsih, Moneca Diah Lutfiyah, Elly Luvi Dian A Lu’luul Fitrotul Izzah Mafudiah, Lalita Margita Widi Esti Martinha Pinto Masruroh Masruroh . Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi, Maya Kurnia Mei Wulansari Meisya Tiara Herlina MIFTAHUL JANNAH Moneca Diah Listiyani Moneca Diah Listiyaningsih Muhammad Mustain Mulyani Mulyani Mulyani Mulyani Nafi’ah Nelly Anggriyani Nia Aprilia Ninik Christiani Nova Harianti Nur Fadilah Nur Hidayanti Nurdiana Nurul Fadilah Priskila, Antika Purnamasari , Ita Putri Ayuni Sari Putri, Risma Aliviani Reni Mustikaningrum Renny Anjelina Retno Ginanjar Rifqi Roshifah Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rinda Murtiningsih Rini Susanti Rizki, Milya Rizky Febria Suseno Rositasari, Ina Ruliana Isna Rosida Ryan Nabela Maharani Sabwan, Indriani Kasih Salma, Siti Samsi Rohmini Sari, Lidia Arjulia Sari, Putri Ayuni Shinta Lutfiani Shintya Putriningrum Siswati Siswati Siti Hardi Yanti Cahyati Sofiyanti, Ida Sri Sutarti Sry Wahyuni Sulistiyani Syahrianti Tandean, Delvianti Tina, Agus Titik Nor Hidayah Tyas Pujiana, Ratna Uci Nurmala Umi Sholehah Wahyu Hastuti Utami Wahyu Kristiningrum Wening Dwijayanti Widyaningsih, Ari Wijayanti Wulandari, Retna Yeni Susanti Yulia Nur Khayati Yulianti Yulinda Yasa Putri Zone Asia Alva Berty