Claim Missing Document
Check
Articles

Menganalisis Pengujian Kadar Air Dari Berbagai Simplisia Bahan Alam Menggunakan Metode Gravimetri Jihan Rosmayati; Ayu Wandira; Cindiansya Cindiansya; Riswanti Frida Anandari; Sri Anbar Naurah; Lia Fikayuniar
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 17 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8299996

Abstract

Bunga Kamboja (Plumeria acuminata L.) memiliki kandungan yang bersifat antioksidan dan antibakteri yaitu flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, steroid dan glikosida. Dari hasil penelitian uji kadar air dapat dilihat hubungan kadar air dengan lama pengeringan menunjukan semakin lama pengeringan yang diberikan maka semakin rendah nilai kadar air bunga kamboja, nilai rata-rata kadar air yang tertinggi adalah 50, 30% yaitu pada perlakuan dengan lama pengeringan 4 jam, sedangkan kadar air terendah adalah 20, 91% dengan perlakuan lama pengeringan 16 jam. Hal ini dapat dinyatakan bahwa lama pengeringan sangat mempengaruhi jumlah kadar air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kadar air dari ekstrak bunga kamboja dengan beberapa literature sebelumnya
Review Article :Uji Kadar Flavonoid Total Pada Simplisia Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) Dari Berbagai Jenis Pereaksi Shania Nurshazidah; Fajar Adi Prasetya; Lia Fikayuniar; Dinar Salma Putri Utami; Dissa Ayu Putri Andini; Gina Desfina Wijaya; Ali Alfarizzy; Muhamad Al Atoriq
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 16 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8264936

Abstract

Plants have potential as therapeutic agents, for example, the moringa plant (Moringa oleifera L.) which has been used by the community to prevent and treat various types of diseases (Rudiana et al., 2020). Moringa leaves (Moringa oleifera L.) is one of the parts of the plant that can be used for its benefits as a traditional medicine (Nurcahyati, 2014). Moringa leaves (Moringa oleifera L.) are rich in β-carotene, vitamin C, vitamin E, polyphenols and flavonoids. The strategy implemented in this study was carried out by searching research journal literature for the last 10 years, namely 2013 to 2023. Scientific articles and journals were retrieved through electronic databases such as Google Scholar, PubMed, Media Neliti, Sinta Kemendikbud, Researchgate.Net and Science Direct. Literature searches and searches were carried out using related keywords such as: flavonoid levels, moringa leaf antioxidants, total flavonoid levels, moringa leaf simplicia, moringa leaves, methanol extraction, water extraction, Moringa Oleifera. Based on the results of a review article, Moringa leaves (Moringa oleifera L.) have potential flavonoids that can be used as traditional medicinal ingredients and the total flavonoid levels possessed by Moringa leaves (Moringa oleifera L.) can be influenced by the quality of simplicia, starting from temperature and storage. Flavonoid levels of Moringa leaves (Moringa oleifera L.) are also affected by the reagents and solvents used.
Skrining Metabolit Sekunder Simplisia Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn.): Literature Review Article Lia Fikayuniar; Anjela Dian Putri Rahayu; Dhavid Twua Mangunsong; Ferdyan Pranata Saputra; Renita Hamjah; Sarah Fajriyatulhuda
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.9025

Abstract

Tumbuhan obat merujuk pada tumbuhan atau komponen yang dimanfaatkan untuk mencegah atau mengobati penyakit tertentu, berdasarkan pengalaman atau penelitian ilmiah. Uji khasiat suatu tanaman obat dilakukan melalui proses pengujian yang meliputi uji pra klinik dan uji klinik. Kunyit juga dikenal sebagai Curcuma longa Linn., termasuk dalam kingdom plantae, masuk dalam divisi spermatophta, subdivisi angiopermae kelas monocotyledoneae, ordo zingiberaceae, genus curcuma, dan spesies Curcuma longa Linn. Rimpang tanaman kunyit memiliki berbagai ukuran yang berbeda. Bisa memiki ukuran yang panjang antara 5 cm hingga 7 cm, namun ada yang mencapai panjang 10 cm. Kulit berwarna coklat kemerahan, warna merah jingga kekuningan, memiliki rasa yang tidak manis dan sedikit pahit, dan memliki aroma khas. Kunyit adalah rempah yang biasanya digunakan dalam masakan. Kunyit memiliki kandungan senyawa alami yang memiki khasiat antiinflamasi dan antivirus, untuk menyembuhkan berbagai keluhan misal nyeri sendi, peradangan, dan gangguan pencernaan, dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi organ penting seperti hati dan jantung, penguat lambung, dan peluruh kencing. Pertumbuhan obat tradisional diindonesia semakin menunjukan perkembangan yang menuju pada usaha memperluas pelayanan kesehatan formal. Dengan menggunakan metode uji kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan metabolit sekunder yang terkandung dalam kunyit. Hasil pengujian akan memberikan informasi mengenai kualitas dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Evaluasi terhadap kualitas ini penting agar mendapatkan obat tradisonal yang sesuai yang ditetapkan, memiliki efek yang diinginkan, serta tidak menimbukan resiko yang berbahaya saat digunakan.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL TABIR SURYA DARI EKSTRAK BUAH BLACKBERRY (Rubus fruticosus) SECARA IN VITRO DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBEL Neni Sri Gunarti; Lia Fikayuniar
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.227

Abstract

Abstrak Buah Blackberry (Rubus fruticosus) merupakan buah yang mengandung senyawa fenolik dan antosianin yang tinggi yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan berkaitan dengan aktivitas fotoprotektif sehingga dapat dimanfaatkan dalam bentuk sediaan tabir surya seperti sediaan gel. Maka dilakukan penelitian untuk mengembangkan ekstrak blackberry menjadi gel tabir surya. Penelitian diawali dengan tahapan formulasi gel dengan menggunakan ekstrak blackberry sebagai zat aktif dengan variasi 5 konsentrasi masing-masing 0,25%; 0,5%; 0,75%; 1%; dan 1,25%. Zat tambahan yang digunakan adalah karbopol (gelling agent) 0,5%, gliserin (humectant) 10%, trietanolamin (neutralizing agent) secukupnya, nipagin (preservative) 0,18%, nipasol (preservative) 0,02% dan aquadest (solvent). Hasil formulasi gel ekstrak buah blackberry dilakukan uji kualitas sediaan meliputi uji organoleptis, pH, uji viskositas, dan daya sebar. Aktivitas tabir surya ditentukan menggunakan metode spektrofotometri uv-visibel berdasarkan serapan pada panjang gelombang yang dapat menimbulkan eritema dan pigmentasi yaitu 292,5 nm – 372,5 nm. Parameter yang digunakan berdasarkan persen transmisi eritema (%Te) ,persen Transmisi pigmentasi (%Tp) dan nilai sun protecting factor (SPF) terhadap 5 formulasi gel. Hasil formulasi sediaan gel menunjukkan kualitas yang baik untuk empat formula (I-IV) sedangkan formula V menunjukan nilai viskositas yang kurang baik. Sedangkan hasil dari aktivitas tabir surya formula IV dan V memiliki aktivitas tabir surya tertinggi dengan nilai SPF kategori ultra dan nilai persen transmisi eritema (%Te) dan persen transmisi pigmentasi kategori total block atau sunblock. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa formula IV (ekstrak 1%) merupakan formula terbaik dengan kualitas sediaan dan aktivitas tabir surya terbaik dengan nilai SPF 31,2 termasuk kategori ultra sedangkan persen eritema (%Te) 0,24% dan persen pigmentasi (%Tp) 0,35% termasuk kategori sunblock. Kata Kunci : Buah Blackberry, Gel Tabir Surya , Spektrofotometri UV-Visibel.  Abstract Blackberry (Rubus fruticosus) is a fruit that contains high phenolic and anthocyanin compounds that have antioxidant activity. Antioxidant activity is related to a photoprotective activity so that it can be utilized in the form of sunscreen preparations such as gel preparations. Then researched to develop blackberry extract into a sunscreen gel. The study began with the stages of gel formulation using blackberry extract as an active substance with a variation of 5 concentrations of 0.25% each; 0.5%; 0.75%; 1%; and 1.25%. Additional substances used are carbopol (gelling agent) 0.5%, glycerin (humectant) 10%, triethanolamine (neutralizing agent) to taste, nipagin (preservative) 0.18%, nipasol (preservative) 0.02% and aquadest (solvent) ). The results of the formulation of blackberry extract gel were carried out the quality test of the preparations including organoleptic test, pH, viscosity test, and spreadability. Sunscreen activity is determined using the uv-visible spectrophotometry method based on absorption at wavelengths that can cause erythema and pigmentation of 292.5 nm - 372.5 nm. The parameters used are based on percent erythema transmission (% Te), percent transmission of pigmentation (% Tp), and the value of sun protecting factor (SPF) on 5 gel formulations. The results of gel formulations showed good quality for four formulas (I-IV) while formula V showed poor viscosity values. While the results of the sunscreen activity of formula IV and V have the highest sunscreen activity with the SPF value of the ultra category and the percentage value of erythema transmission (% Te) and the percentage of pigmentation transmission in the total block or sunblock category. Based on the results of the study it can be concluded that formula IV (extract 1%) is the best formula with the best quality preparations and sunscreen activity with an SPF value of 31.2 including the ultra category while the percent of erythema (% Te) is 0.24% and percent pigmentation (% Tp ) 0.35% included in the sunblock category. Keywords: Blackberry Fruit, Sunscreen Gel, Spectrophotometry UV-Visible
SKRINING FITOKIMIA DARI EKSTRAK DAUN KANGKUNG PAGAR (Ipomoea carnea Jacq) DAN UJI ANTIBAKTERI TERHADAP Bacillus subtilis Ermi Abriyani; Lia Fikayuniar; Iin Lidia Putama Mursal; Dedeh Komalasari
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i2.1047

Abstract

Kangkung Pagar (Ipomoea carnea Jacq) leaves is one of the plants that is used as a treatment. This study aims to determine the content of secondary metabolites and antibacterial activity of kangkong pagar leaves against Bacillus subtilis. Extraction using maceration method with n-hexane, ethyl acetat and methanol. Antibacterial assay using well diffusion method. The extract concentrations used were 40%, 60%, 80% and 100%. The positive control used was Ciprofloxacin and the negative control used was DMSO 5%. Data were analyzed by one way ANOVA test followed by Post Hoc Tukey test. The results showed that the extracts of ethyl acetate, methanol and n-hexane had a minimum inhibitory concentration of 40% with inhibition zones formed of 8.23 ​​mm, 9.4 mm and 4.2 mm. Meanwhile, at the highest concentration of 100%, an inhibition zone of 12.6 mm was formed in the ethyl acetate extract, 15.23 mm in the methanol extract and 11.4 mm in the n-hexane extract. The results showed that extract of Kangkung Pagar (Ipomoea carnea Jacq)leaves was able to inhibit the growth of Bacillus subtilis bacteria.
Comparison of Metabolite Content between Water Extract and Ethanol Extract of Moringa Leaves (Moringa oleifera): A Systematic Literature Review Lia Fikayuniar; Adinda Khairun Nissa; Zulfa, Adiva Nafila; Astriani Nurjanah; Intan Nurcahyani; Neni Nurlelah; Risti Septanti
Eureka Herba Indonesia Vol. 4 No. 2 (2023): Eureka Herba Indonesia
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/ehi.v4i2.75

Abstract

Extraction with water and ethanol are two common methods used to isolate secondary metabolites from Moringa oleifera. Extraction with water usually produces extracts rich in polar compounds, while extraction with ethanol tends to be better at isolating non-polar compounds. This study aimed to carry out a systematic review related to the comparative study of metabolite content between aqueous extracts and ethanol extracts of Moringa oleifera. The literature search process was carried out on various databases (PubMed, Web of Sciences, EMBASE, Cochrane Libraries, and Google Scholar) regarding the comparison of the secondary metabolite content of aqueous and ethanol extracts of Moringa oleifera. This study follows the preferred reporting items for systematic reviews and meta-analysis (PRISMA) recommendations. Moringa leaf water extract has higher flavonoid and phenolic content than the ethanol extract of Moringa leaves. Meanwhile, the ethanol extract of Moringa leaves contains higher alkaloids and triterpenoids than the aqueous extract of Moringa leaves.
Comparison of Non-Specific Standardization of Moringa (Moringa oleifera): A Systematic Literature Review Chaerunnisa; Erisa Mindawati; Nurhalimah; Siti Solihat; Wida Nurhamidah; Lia Fikayuniar
Eureka Herba Indonesia Vol. 4 No. 2 (2023): Eureka Herba Indonesia
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/ehi.v4i2.76

Abstract

In an effort to ensure that Moringa oleifera products available on the market meet certain standards, including cleanliness, authenticity, and safety, non-specific standardization is carried out. This study aimed to carry out a systematic review to explore the non-specific standardization of Moringa oleifera. The literature search process was carried out on various databases (PubMed, Web of Sciences, EMBASE, Cochrane Libraries, and Google Scholar) regarding the comparison of non-specific standardization of Moringa oleifera. This study follows the preferred reporting items for systematic reviews and meta-analysis (PRISMA) recommendations. The non-specific standardization process for Moringa oleifera involves botanical identification, evaluation of appearance and organoleptic characteristics, measurement of water, ash, and fiber content, as well as microbiological testing and pesticide residues.
Content of Medicinal Chemicals in Traditional Herbal Medicine: A Systematic Literature Review Lia Fikayuniar; Mentari; Ainun Mar’atus Putri Warsito; Refriyanti Irma; Elista Indah Susanti
Eureka Herba Indonesia Vol. 5 No. 1 (2024): Eureka Herba Indonesia
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/ehi.v5i1.105

Abstract

Jamu is a traditional medicine made from natural ingredients that are known to be inherited from generation to generation for health. The more widespread the use of traditional medicines is, the more opportunities there are for the adulteration of the ingredients. There are even some herbal medicines that contain medicinal chemicals (BKO). Traditional medicines are prohibited from containing BKO because the BKO content in herbal medicine can be a source of danger in herbal medicine. The method used in this research is data collection carried out by searching databases taken from various scientific articles sourced from PubMed, Science Direct, ResearchGate, WoS (Web of Science), and Google Scholar with articles that have been published from 2013 - 2023. The results that have been obtained from several studies that have been carried out show that there is BKO content in traditional herbal medicine that has been circulating in the community, such as paracetamol, mefenamic acid, phenylbutazone, allopurinol, piroxicam, prednisone, and others.
Analysis of Compound Content of Ethanol Extract of Butterfly Pea Flower (Clitoria ternatea L.) Using Thin Layer Chromatography Method: A Systematic Literature Review Rahma, Aliffia Dwi; Dinda Revalina Putri; Khesya Shafira Maurizkya; Novi Lavly Fairish; Wianda Azzahra Audia; Widya Fatmala; Lia Fikayuniar
Eureka Herba Indonesia Vol. 5 No. 1 (2024): Eureka Herba Indonesia
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/ehi.v5i1.109

Abstract

The butterfly flower (Clitoria ternatea L.) is an herbal plant that is widely used in traditional medicine in Indonesia. The chemical compounds in butterfly pea flowers are thought to have various biological activities, such as antioxidant, anti-inflammatory, antibacterial and antidiabetic. Analysis of the compound content in butterfly pea flower extract can be done using various methods, one of which is thin layer chromatography (TLC). The literature search process was carried out on various databases (PubMed, Web of Sciences, EMBASE, Cochrane Libraries, and Google Scholar) analysis of the compound content of ethanol extract of butterfly pea flowers using the thin layer chromatography method. This study follows the preferred reporting items for systematic reviews and meta-analysis (PRISMA) recommendations. The ethanol extract of butterfly pea flowers contains various groups of secondary metabolite compounds, such as flavonoids, saponins, terpenoids and tannins. These compounds are thought to have various biological activities, such as antioxidant, anti-inflammatory, antibacterial and antidiabetic.
Komponen Senyawa Aktif dan Toksisitas Akut dari Ekstrak Etanol Batang Kangkong Pagar Fikayuniar, Lia; Arfania, Maya; Sugiharta, Sudrajat; Agustin, Alisya Nabila; Abriyani, Ermi
Jurnal Farmasetis Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Farmasetis: Februari 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v13i1.2022

Abstract

Tumbuhan kangkung pagar, Ipomea carnea, Jacq., memiliki potensi sebagai antioksidan, antidiabetes, antiinflamasi, antimikroba, penyembuh luka, aktivitas antijamur, aktivitas kardiovaskular, efek embrotoksik, aktivitas penghambat dan aktivitas hepatoprotektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komponen senyawa aktif yang terdapat pada ekstrak etanol batang (EEB) kangkong pagar. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu ekstraksi dengan maserasi memakai pelarut etanol 70%, penentuan kompenen senyawa aktif secara skrining fitokimia, kemudian pemakaian ekstrak etanol batang kangkong pagar dalam uji taksisitas akut terhadap 5 kelompok tikus putih galur wistar diberikan p.o dosis 500, 1000, 2000, dan 5000 mg/kg selama 14 hari. Analisa statistika menggunakan aplikasi AatBio dalam penentukan LD₅₀ terhadap variansi dosis yang dipakai. Dari hasil ekstrak kental yang didapatkan, dihasilkan rendemen sebanyak 7,795%. Hasil penentuan komponen senyawa aktif dari ekstrak etanol batang kangkong pagar adalah alkaloid, tannin, flavonoid dan kuinon. Hasil dari uji toksisitas akut terhadap hewan uji tikus putih galur Wistar didapatkan nilai LD50 -nya adalah 500mg/kg yang tergolong dalam toksisitas sedang.
Co-Authors Abimanyu, Aditiya Rizky Putra Abriyani, Ermi Adinda Khairun Nissa Adinda putri Sabrina Aditiya Putra Abimanyu Agnes Dewi Maria Agrestia, Tasya Agustin, Alisya Nabila Ainun Mar’atus Putri Warsito Aisyah Salsabila Ramadhina Ali Alfarizzy Aliffia Dwi Rahma Alya Lutfiah Amalia Amalia Anggun Hari Kusumawati Anggun Hari Kusumawati Anita Anita Anita Fajriyani Anjela Dian Putri Rahayu Aprilia Kuswanti Arie Wichandar Arrizqi, Farres Ilhamza Arum Hasanah Astriani Nurjanah Asyri Khoerunnisa Atoriq, Muhamad Al Audiny, Cindy Aulia, M Azriel Ayesha, Adinda Ayu Jasmine Azzahra Ayu Wahyuni Ayu Wandira Azalia, Riza Khaila Azizah, Sella Siti Nur Azzahra Amelia Bela Cindika Sagala Candra, Ayu Chaerunnisa Cindiansya Cindiansya Dedeh Komalasari Della Valentina Dewi Yulyadah Dewi Yunita Dhavid Twua Mangunsong Dhavid Twua Mangunsung Dida Fahdona Azzahra Didi Jayadi Mulya Dinar Salma Putri Utami Dinda Aisyah Dinda Revalina Putri Dinda Revalina Putri Dissa Ayu Putri Andini Dyah Anggun Dyanita Irene Susilo Putri Eka Nurfarida Musfiroh Eko Sri Wahyuningsih Eko Sri Wahyuningsih Elista Indah Susanti Eni Nuraeni Erisa Mindawati Erliana Sari Ika Wahyuni Erna Sri Rahmawati Evi Riszka Nurhapit Evi Tania Fadia Ainun Sathi’ah Fajar Adi Prasetya Farhamzah Farida Nur Aeni Farres Ilhamza Arrizqi Ferdyan Pranata Saputra Fifit Safitri Fioren Irwandira Firlie Bastia Putty Zahra Fitri Amalia Fitri Nurfadhilla Gina Desfina Wijaya Gunarti, Neni Sri Hanifah Ismayfatin Hanita, Icha Helsen Helsen Herawati, Shintya Happy Herlina Monafita Hidayat, Dhivira Azfari Pratama Ibrahim, Asshasyfa Iin Kurniawati Iin Lidia Putama Mursal Iin Lidia Putama Mursal Ilham Bintang Pratama Ilham, Ramdani Nur Intan Nurcahyani Irawan, Lora Irma Rahmawati Janwar Janwar Jihan Rosmayati Julia Ratnawati Julianti, Dine Kalina Megia Khairani, Risda Aulia Khairiyah, Syifa Khesya Shafira Khesya Shafira Maurizkya Laela Tusyaadah Laela Tusyaadah Lia Eka Budiyanti Lora Irawan Lulu Melinda Lutfiah, Alya Maharani Angeline, Tiara Marsella Mideliani Jured Maya Arfania Mega Ayu Anisa Mega Putri Silpia Mellya Apriliani Mentari Mia Anisa Silvi Mita Lianastuti Monica Yashna Kusuma Adi Saputra Muhamad Al Atoriq Musfiroh, Eka Nurfarida Neni Nurlelah Nia Yuniarsih Nia Yuniarsih, Nia Nisa Dwi Yuliani Nopita Aliani Novi Lavly Fairish Novi Lavly Fairish Nugraha, Septian NURHALIMAH Nurlidia Hidayat Nurshazidah, Shania Nurul Aeni Safitri Nurul Hotimah Oviligiar Sugiharto Pijriah, Sulis Salsa Prasetya, Fajar Adi Pratiwi Pratiwi Pratiwi Pratiwi Putri Agustina Putri Agustina Putri Ramadhani, Putri Putri, Nurhaliza Rahayu, Mega Septiani Rahma, Aliffia Dwi Rahmawati, Siti Irma Ramadhina, Aisyah Salsabila Ramdani Nur Ilham Refriyanti Irma Renita Hamjah Reza Rizky Yuniar Richa Putri Immelia Risti Septanti Riswanti Frida Anandari Rizky Marsada Ukur Ujung Rizmayanti Intan Ferdiansah Rodiah Empon Sabila Nur Safitri Salma Aziz Samsi Ayu Wulandari Santa Regina Sianipar Sarah Fajriyatulhuda Sartika Dewi Sathi’ah, Fadia Ainun Seftiani Su’aida Mahfud Selvia Aziza Selviani Eka Suci Septian Aditiya Nugraha Septiani, Putri Shania Nurshazidah Shintya Happy Herawati Shofia Difa Aulia Sigit Roma Rezki Silvia Ismayanti Sinta Bela Siti Aminah Siti Lulu Lutfiah siti mudrikah Siti Nurcahyati Siti Solihat Sri Anbar Naurah Sri Ayu Winarti Sri Carnia Sri Wahyuningsih, Eko Sudrajat Sugiharta Sugiharta, Sudrajat Sulastri Amallia Sumiyati Sumiyati Susanto, Nabila Tsabitah Syarifah, Nadia Siti Syerli Putri Afriliany Syifa Fauziah Syifa Kamilah Syifa Khairiyah Syifa Salsabila Nur Fauziah Tanti Amelia Tiara Maharani Angeline Tiurida Pandiangan Utami, Dinar Salma Putri Wahyu Nur Februrohman Wahyuni, Ayu Salsabila Wianda Azzahra Audia Wianda Azzahra Audia Wida Nurhamidah Widya Fatmala Widya Fatmala Wijaya, Gina Desfina Wipena Fariza Yasinta Vivia Muthaqimah Yenny Febriani Yun Yuliani Dewi Yuliani, Nisa Dwi Yulianti Khasanah Zaenudin, Rian Ahmad Zafira Fatiha Nurulhadi Zulfa, Adiva Nafila Zulfa, Amanda Auliya