Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

SEJARAH SOSIAL EKONOMI MAJALENGKA PADA MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA (1819-1942) Miftahul Falah
Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research Vol 3, No 2 (2011): PATANJALA VOL. 3 NO. 2 JUNE 2011
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1803.327 KB) | DOI: 10.30959/patanjala.v3i2.251

Abstract

AbstrakTulisan ini menggambarkan sejarah sosial-ekonomi Kabupaten Majalengkapada masa Pemerintahan Hindia Belanda yang mencakup aspek demografis, pertanian,perkebunan, perdagangan, industri, dan prasarana transportasi. Untuk merekonstruksiitu digunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik,interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhanpenduduk Kabupaten Majalengka mengalami penurunan yakni dari 2,29% per tahunpada akhir abad ke-19 menjadi 1,68% pada awal abad ke-20. Meskipun demikian,kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya tumbuh cukup dinamis. Pertanianmerupakan sektor perekonomian terpenting di Kabupaten Majalengka. Pesawahanhampir dikenal di setiap wilayah di Kabupaten Majalengka. Sektor perkebunanjuga tumbuh cukup dinamis sehingga Kabupaten Majalengka menjadi penghasilkopi terbesar di Karesidenan Cirebon. Sektor industri pun cukup berkembang yangditandai dengan adanya upaya peningkatan produksi gula dengan membangun pabrikgula di Kadipaten serta perluasan areal penanaman tebu di wilayah Jatiwangi.AbstractThis paper describes a socio-economical history of Kabupaten (regency)Majalengka in Dutch colonial era, covering issues on demography, agriculture,plantation, commerce, industry and transportation infrastructure. In reconstructingsuch kinds of issues the author applied methods that are used in history: heuristic,critique, interpretation, and historiography. The result shows that in the end of 19thcentury there was a decrease in population in Kabupaten Majalengka from 2.29% to1.68% in the beginning of 20th century. Socio-economically, however, the people faceda dynamic growth. The most important economical sector then was agriculture. Onthe other hand, plantations also grew dynamically, making Kabupaten Majalengkathe biggest coffee producer in Karesidenan Cirebon. Not to mention industrial sector, marked by the efforts to increase sugar production by building a sugar factory inKadipaten as well as expanding sugarcane plantation di Jatiwangi.
GEDUNG MERDEKA SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA BANDUNG Nandang Firman Nurgiansyah; Miftahul Falah
Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research Vol 9, No 1 (2017): PATANJALA Vol. 9 No. 1 MARCH 2017
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.924 KB) | DOI: 10.30959/patanjala.v9i1.351

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya yang diperlukan bagi pengembangan fungsi Gedung Merdeka sebagai objek wisata. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, yang terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian, Gedung Merdeka belum dimanfaatkan secara optimal sebagai daya tarik wisata dan kurangnya fasilitas wisata di gedung tersebut. Gedung Merdeka memiliki daya tarik sebagai benda cagar budaya yang bernilai historis dan terdapat Museum KAA di salah satu bagian gedungnya. Museum tersebut mengoleksi dan memamerkan benda dan foto yang berkaitan dengan Konferensi Asia Afrika. Selain itu, sarana wisata yang perlu ditambah seperti cafetaria, coffee shop, tempat duduk dan bersantai untuk wisatawan dan ruangan audio visual yang lebih menarik. Oleh sebab itu, perlu optimalisasi fungsi komplek Gedung Merdeka sebagai daya tarik wisata. The thesis It aims to explain the efforts need for the development function of Gedung Merdeka as tourist attraction. The thesis uses the history research methods, which of heuristic, critic, interpretation, and historiography. Based on theresearch results, problems encountered the building that is not used optimally as a tourist attraction, the lack of tourist facilities in the building. Gedung Merdeka has an attraction as a cultural heritage object of historical value and there is KAA Museum in one part of the building. The museum collects and exhibits objects and photos related to the Asian African Conference. In addition, tourist facilities that need to be added such as cafeteria, coffee shop, seating and relax for tourists and audio visual space more attractive. Therefore, it needs to optimize complex functions the Gedung Merdeka as a tourist attraction.
Morfologi Kota Bandung Pada Abad XX: Perspektif Historis Miftahul Falah
Metahumaniora Vol 8, No 3 (2018): METAHUMANIORA, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v8i3.20712

Abstract

AbstrakKota Bandung merupakan salah satu kota penting sejak masa penjajahan Belanda. Berawal dari sebuah kampung, Bandung kemudian berkembang seiring dengan kedudukannya sebagai pusat pemerintahan. Penelitian terhadap perkembangan Bandung sudah banyak dilakukan. Namun, aspek morfologis dari pertumbuhan Kota Bandung belum dikaji secara mendalam. Bagaimana pertumbuhan Kota Bandung pada Abad XX ditinjau dari aspek morfologi kota yang mencakup masalah kependudukan dan luas wilayah, areal terbangun, dan simbol kota? Untuk menjawab pertanyaan itu, dilakukan penelitian historis dengan menerapkan metode sejarah yang meliputi empat tahap, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, secara morfologis terdapat hubungan yang erat antara pertambahan penduduk dan perluasan wilayah kota; kedua, seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perluasan wilayah, areal terbangun menjadi semakin meluas; ketiga, simbol-simbol kota yang mencakup tugu atau monumen, nama jalan, gerbang kota, dan bangunan menunjukkan ciri/karakter Kota Bandung sesuai dengan jiwa zaman (zeitgeist)-nya.Kata kunci: kota Bandung, penduduk, areal terbangun, ruang terbuka, simbol kotaAbstractBandung is one of the important cities since the Dutch colonial period. Starting from a village, Bandung then developed along with its position as a center of government. Research on the development of Bandung city has been done, but the morphological aspects of the growth of Bandung city have not been studied in depth yet. How is the growth of Bandung city in 20th century in terms of morphological aspects of the city that includes demographic land area, city planning problems, built up area, and the symbol of the city? The method used in this reasearch is historical method that deals with four steps, namely heuristic, criticism, interpretation, and historiography. The results show that, first, morphologically there is a close relationship between population growth and the expansion of urban areas; second, along with population growth and the expansion of urban areas, the built up area becomes even more widespread; third, urban symbolism that includes pillar or monument, street name, city gates, and buildings show traits or characters of Bandung in accordance with zeitgeist.Keywords: city of Bandung, demography, built up Area, open space, urban symbolism
PENINGKATAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TERHADAP LITERASI DIGITAL PADA SISWA SMK IPTEK TANGERANG SELATAN Alfath Sidik; Hadi Zakaria; Aditya Putra Maulana; Agung Kurnia Solihin; Diah Prastyani; Miftahul Falah; Muhammad Dizkri Amrullah; Mochamad Febry Herdian; Muhammad Bryan Putra H; Muhammad Rafli Efendi; Muhammad Rifa’i
APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): APPA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK- Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada peningkatan literasi digital melalui pemanfaatan teknologi di SMK IPTEK Tangerang Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan dasar-dasar pembuatan website menggunakan HTML dan CSS kepada siswa-siswi SMK, dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam dunia kerja yang semakin terdigitalisasi. Proposal ini melibatkan 10 mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pamulang.Kegiatan ini akan dilakukan melalui serangkaian sesi sosialisasi dan praktek langsung, di mana siswa-siswi akan diperkenalkan pada konsep dasar pemrograman web. Metode yang digunakan meliputi pemberian materi, sesi tanya jawab, dan praktek pembuatan website. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup sesi doorprize untuk meningkatkan partisipasi dan motivasi peserta.Dengan dana yang bersumber dari iuran anggota, total anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 1.500.000. Rincian biaya mencakup perlengkapan, konsumsi, dan kebutuhan kesekretariatan. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan teknis kepada siswa-siswi, tetapi juga membangun kesadaran mereka akan pentingnya literasi digital di era modern.
Strategi Komunikasi Organisasi Motor XTC dalam Membangun Citra Positif di Masyarakat Kota Serang Laksana, April; Ferdiana, Riska; Falah, Miftahul
ANTASENA: Governance and Innovation Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : FIA Unkris Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61332/antasena.v1i2.116

Abstract

The phenomenon of actions carried out by motorcycle organizations involves illegal racing activities that often disturb the public. The public's perception of the presence of motorcycle organizations is something very frightening. However, it is different from the XTC (Exalt to Creativity) motorcycle organization, which has obtained official legality and has become part of a community organization (Ormas), being one of the renowned and largest motorcycle organizations in Indonesia. This research employs a qualitative descriptive method. Discussion Results With the transformation of the XTC Motorcycle Organization into a community organization, various positive activity programs can contribute to the community. Although once viewed as a brutal motorcycle organization, the public does not need to worry about encountering the XTC organization because it is now heading towards a positive direction, with clear and more structured goals and is registered and recognized by the government.
Perkembangan Saluran Pembuangan dan Normalisasi Sungai di Kota Cirebon Pada Masa Kolonial (1870-1938) Mutawally, Anwar Firdaus; Zakaria, Mumuh Muhsin; Falah, Miftahul
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v7i1.2793

Abstract

This research aims to explain the development of drainage channels and river normalization in Cirebon City during the Dutch colonial period (1870-1938). This research was motivated by the lack of research regarding drainage channels and river normalization in Cirebon City during the colonial period. The method used is the historical method which includes four stages of work, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography. The research results show that before the 20th century, Cirebon did not have any government-managed sewers at all. Therefore, city residents build sewers independently or use the surrounding environment to dispose of sewage and household waste. Construction of drainage channels and river normalization in Cirebon began in 1885 and peaked from 1918 to 1934. The development project was divided into South Cirebon and North Cirebon. The presence of sewers gave rise to toilet facilities in Cirebon City and developments in waste management.
AKTUALISASI POTENSI KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG Zakaria, Mumuh Muhsin; Mahzuni, Dade; Falah, Miftahul; Setiani, Ayu
Dharmakarya Vol 11, No 2 (2022): Juni. 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i2.36082

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu memberdayakan masyarakat dalam melakukan aktivitas kewirausahaan terutama pada situasi pandemik seperti sekarang ini. Metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan PPM ini adalah metode pendidikan masyarakat dan pelatihan. Diawali dengan mengidentifikasi subjek dan permasalahannya, kemudian disampaikan solusi alternatif, dan diakhiri dengan penulisan laporan. Hasil dari penelitian ini ditemukan permasalahan utama yaitu rendahnya kecakapan kewirausahaan dan sulitnya pemasaran. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta merespons dengan aktif dan cepat terutama penggunaan handphone untuk kegiatan pemasaran produk mereka di tengah pandemik yang sebelumnya peserta hanya menggunakan handphone sebagai sarana hiburan semata bukan untuk kepentingan bisnis praktis.
Implementation of Gauss Elimination Method on Electrical Circuits Using Python Karo Karo, Ichwanul Muslim; Karo Karo, Justaman Arifin; Yunianto; Hariyanto; Falah, Miftahul; Ginting, Manan
Journal of Artificial Intelligence and Engineering Applications (JAIEA) Vol. 4 No. 1 (2024): October 2024
Publisher : Yayasan Kita Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59934/jaiea.v4i1.536

Abstract

Problem solving in engineering, science and other disciplines often requires complex and in-depth analysis. A problem that requires effort is determining the value of electric current in a circuit. Generally, the determination of the current value in a circuit with the calculation of Kirchoff's theorem. This research presents an alternative approach to determine the value of electric current in a circuit by combining the Gauss Elimination method and Kirchoff's theorem. The determining process support by Python. This method is effective in finding unknown values in a system of linear equations through matrix operations. A deep understanding of currents in electrical circuits is essential in the design, analysis, and maintenance of electrical systems. The application of the Gauss Elimination Method becomes important in determining the value of current in complicated electrical circuits. The Gauss Elimination Method is able to solve electrical circuit problems using matrix principles to achieve accurate and relevant solutions
Pemberdayaan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Berbasis Android dalam Menurunkan Angka Stunting di Tasikmalaya Falah, Miftahul; Ade Kurniawati; Taopfik Muhammad; Kaka Azi Fadhilah Febrian; Putri Nur Sabrina; Helmi Fauzan Zamaludin; Lilis Lismayanti; Nina Pamela Sari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11264

Abstract

Stunting merupakan kondisi balita yang memiliki ukuran badan pendek dan tidak sesuai dengan umur yang disebabkan oleh kekurangan gizi dari ibu maupun anak. Kekurangan gizi adalah krisis kesehatan masyarakat global, menyebabkan hampir setengah dari kematian anak di bawah umur 5 tahun. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberdayakan tim pendamping keluarga (TPK) untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mencegah dan eliminasi stunting. Metode pengabdian yang digunakan melalui Pendidikan Kesehatan dan pelatihan keterampilan alat Kesehatan dasar untuk mendeteksi stunting. Hasil pengabdian didapatkan respon yang baik dari peserta pengabdian yang diikuti oleh tim TPK, pengetahuan peserta meningkat setelah diberikan Pendidikan Kesehatan. Peserta mampu mempraktekan penggunaan alat Kesehatan dasar untuk mendeteksi secara dini pada stunting. Kesimpulanya pemberdayaan tim TPK dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan penting dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka kejadian stunting. Disarakan untuk tim TPK yang sudah mengikuti kegiatan ini untuk bisa membagikan kembali kepada tim yang lainnya
PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM EKONOMI SIRKULAR MELALUI INTEGRATED FARMING SYSTEM BERBASIS OLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN MAGGOT UNTUK PENINGKATAN GIZI PAKAN TERNAK Taufiq, Muhammad; Permana, Rahmat; Falah, Miftahul
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11653

Abstract

Pemberdayaan pemuda difokuskan pada kegiatan pengelolaan sampah organik dengan konsep Integrated Farming System dalam membangun Circular Economy melalui pembudidayaan Maggot sebagai pakan ternak yang memiliki nutrisi gizi yang tinggi, dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hewan ternak / ikan. Maggot merupakan larva dari proses metamorphosis lalat Black Soldier Fly (BSF), dimana Maggot bermanfaat untuk campuran pakan ternak / ikan, sedangkan kotoran hewan ternak akan menjadi pupuk kompos bagi tumbuhan, dan akhirnya sampah organik yang dihasilkan akan bersirkulasi menjadi makanan lalat BSF sebagai penghasil Maggot. Proses pengolahan yang terintegrasi ini disebut dengan Integrated farming system, karena setiap bagian yang terbentuk terkait satu sama lain dan bersifat mengikat atau saling ketergantungan. Setiap tahapan diharapkan memiliki nilai ekonomi yang dapat menunjang perekonomian bagi masyarakat sebagai penghasilan utama atau penghasilan tambahan atau yang disebut dengan circular economy (ekonomi sirkular), artinya setiap tahapan, mulai dari pengolahan sampah organik, pemeliharaan lalat BSF, pembudidayaan maggot, pembuatan pakan ternak atau pupuk, sampai kembali pada pengolahan sampah organik, diharapkan dapat memiliki nilai ekonomi yang produktif dalam rangka mewujudkan kesejahteraan kehidupan masyarakat. Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terhadap pembudidayaan maggot dilakukan dalam dua sesi, dimana sesi pertama berupa pelatihan dan workshop tentang teknologi pembudidayaan maggot bekerjasama dengan instansi Balai Benih Ikan Tasikmalaya, dalam sesi ini mitra dan mahasiswa terlibat langsung, sedangkan sesi kedua berupa pembuatan kandang maggot yang representatif berdasarkan hasil pelatihan dan workshop, adapun kandang dibuat langsung oleh mitra
Co-Authors Ade Kurniawati Aditya Putra Maulana Agung Kurnia Solihin Agusmanon Yuniadi Agusmanon Yuniadi Alfath Sidik Ali Ibrahim April Laksana Ardiansah Abdillah, Rifan Ari Wedhasmara Arislan, Andika Dwiki Budimansyah Budimansyah Dade Mahzuni Diah Prastyani Dioso, Regidor III Donda, Donda Faiza Renaldi Fajri Rakhmat Umbara Ferdiana, Riska Fitri Nurlina Florensia, Yesinta Ginting, Manan Halima Akter Hariyanto HARIYANTO HARIYANTO Helmi Fauzan Zamaludin Herdiani, Ida Heri Budiawan Hikmawan, Oksya Hutajulu, Poltak Evencus Ichwanul Muslim Karo Karo Ida Rosidawati Imaniar, Melsa Sagita Indra Setiawan Kaka Azi Fadhilah Febrian Karo karo, Justaman Arifin Ken Ditha Tania Kunto Sofianto Kunto Sofianto Kunto Sofianto Kurnia Solihin, Agung Lilis Lismayanti Lilis Lismayanti Marbun, New Vita Mey Dessty Mirnandaulia, Meutia Mochamad Febry Herdian Mochammad Imron Awalludin Muhammad Bryan Putra H Muhammad Dizkri Amrullah Muhammad Rafli Efendi Muhammad Rifa’I Muhammad Taufiq Muksin, Asep Mumuh Muhsin Zakaria Mutawally, Anwar Firdaus Nandang Firman Nurgiansyah Neni Nuraeni Nina Herlina Nina Herlina Lubis Nina Herlina Lubis Nurdianti, Dewi Pardede, Erwin Pasundani, Nita Perani Rosyani Putri Nur Sabrina Putri, Amelia Rizki Rachmiadji, Irwan Rahmat Permana, Rahmat Restiana, Nia Rina Adyawardhina Rosnawanty, Rosy Said, Faridah Mohd. Sansuwito, Tukimin Sari, Nina Pamela Saryomo Sasyari, Usman Setiani, Ayu Sevtiyuni, Putri Eka Shadam, Muhammad Shajeda Akhter Simanjuntak, Andreas Rumata Siregar, Emil Salim Parhimpunan Sitepu, Evi Christiani Sulidar Fitri Taopfik Muhammad Tarigan, Enda Rasilta Br. Tengku Rachmi Hidayani, Tengku Rachmi Titin Suhartini, Titin Tumpa Gharami Umam, Syahrul Widyo Nugrahanto Yanti, Tasya Dwi Yunianto Yuyun Solihatin Zainal Muttaqin Zakaria, Hadi