p-Index From 2020 - 2025
10.326
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vegetalika Jurnal Ilmu Pertanian Agrikultura Jurnal Ilmu Dasar Berkala Ilmiah Pertanian Jurnal Ilmu Ternak Veteriner Journal of Nonformal Education AGRIVITA, Journal of Agricultural Science UNEJ e-Proceeding Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences AKSIOLOGIYA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Pendas : Jurnah Ilmiah Pendidikan Dasar SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Jurnal Agrotek Tropika CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) Jurnal Basicedu FONDATIA jurnal Ilmu Pertanian (Agricultural Science) Wahana Sekolah Dasar Jurnal Penelitian IPTEKS Education and Human Development Journal Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Jurnal Bioindustri Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Indonesia Berdaya JURNAL BIOSHELL Otonomi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) Tabikpun Journal of Community Development Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Basica Pendikdas: Jurnal Pendidikan Dasar Jurnal Basicedu JURNAL BIOLOGI PAPUA Electronic Journal of Education, Social Economics and Technology National Conference for Ummah International Applied Science Abuya: Jurnal Pendidikan dasar PAPUMA: Journal of Comunnity Services Jurnal Agripet Journal of Bioindustry
Claim Missing Document
Check
Articles

THE EFFECT OF GIVING MICORIZA ARBUSCULAR (CMA) AND P FERTILEZER DOSAGE ON GROWTH AND PRODUCTION OF OKRA (Abelmoschus esculentus L) Roni Novianto; Sri Hartatik
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) JURNAL BIOINDUSTRI: VOL. 3 NO. 2 (2021)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v3i2.839

Abstract

Okra is a vegetable crop that has a high selling value and the production of okra is more exported than sold domestically. The demand for okra from year to year continues to increase from various countries, especially Japan, which imports the most okra from Indonesia. Fertilization of phosphorus (P) fertilizer to fulfill nutrients and provision of arbuscular mycorrhizal fungi (CMA) for more efficient and maximum absorption by plants. Phosphorus (P) fertilizer can increase the production and quality of okra. The aim of this study was to determine the combination of treatment of arbuscular mycorrhizal fungi and which dosage of P fertilizer was best to increase the yield of okra production. The design used was a completely randomized design (CRD) with factorial treatment consisting of two factors. The first factor is the dose of arbucular mycorrhizal fungi (CMA) consisting of 4 levels, namely (0; 160; 320; 480) and the second factor is the dose of P fertilizer (75; 100; 125; 150). Parameters observed were plant height, number of leaves per plant, volume of roots, number of fruits per plant, weight of fresh fruit per plant and weight of plant dry corpse. Based on the analysis of variance, it showed that the interaction was significantly different on the variables of root volume, plant height, number of fruits and fruit weight. Based on research, the CMA dose of 320 kg / ha and the dose of 125 kg / ha gave the highest production results.
PENGARUH PEMANGKASAN PUCUK DAN PUPUK KALIUM TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS BENIH MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Miftachul Hudah; Sri Hartatik; Sigit Soeparjono; Suharto ....
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 1 NO. 2 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i2.193

Abstract

Pemangkasan pucuk merupakan upaya penyeimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman Indeterminate seperti tanaman mentimun. Penyeimbangan pertumbuhan tanaman berperan dalam efisiensi aliran fotosintat tanaman. Usaha perbaikan kualitas produksi benih mentimun dilakukan dengan melakukan efisiensi aliran fotosintat dan peningkatan unsur hara esensial yang terlibat dalam proses pengisian biji. Unsur hara kalium memiliki peranan yang penting dalam proses pengisian biji tanaman mentimun. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan pucuk dan dosis pupuk kalium terhadap produksi dan kualitas benih mentimun. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri dari 12 kombinasi perlakuan pemangkasan pucuk dan dosis pupuk kalium dengan 3 ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pemangkasan pucuk dan dosis pupuk kalium berpengaruh terhadap produksi dan kualitas benih mentimun yaitu pada variabel jumlah biji, presentase biji bernas dan berat buah. Pemangkasan pucuk ruas ke 12 dan dosis pupuk kalium 300 kg/ha mampu memberikan hasil terbaik. Kata kunci : Pemangkasan Pucuk, Kalium, Produksi dan Kualitas Benih.
Uji Kompatibilitas Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin dan Insektisida Nabati Ekstrak Daun Mimba Terhadap Larva Spodoptera exigua (Hubner) Santi Prastiwi; Sri Hartatik
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 2 (2022): Mei
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.907 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i2.29010

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kompatibilitas antara cendawan entomopatogen Beauveria bassiana (BB) dan insektisida nabati ekstrak daun mimba (EDM) terhadap larva Spodoptera exigua yang ditinjau dari mortalitas dan nilai toksisitas. Penelitian ini terdiri dari pengujian tunggal BB dan EDM, serta pengujian kombinasi menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 6 perlakuan 4 kali ulangan. Mortalitas larva S.exigua diamati hingga mencapai mortalitas ±90%. Data mortalitas larva diolah dengan analisis probit Finney (1971). Hasil Pengujian tunggal menunjukkan mortalitas perlakuan BB 0,2% dan EDM 5% pada 7 HSP adalah 79,17% dan 91,67%, sedangkan pada 8 HSP sebesar 89,58% dan 95,83%. Mortalitas pengujian kombinasi BB dengan EDM (1:10 w/w) 0,66% pada 7 HSP adalah 91,67%, sedangkan pada 8 HSP 97,92%. Nilai LC50 pengujian tunggal BB pada 7 HSP dan 8 HSP adalah 0,08% (0,06%-0,1%) dan 0,06% (0,05%-0,07%). Nilai LC50 pengujian tunggal EDM pada 7 HSP dan 8 HSP adalah 0,70% (0,54%-0,91%) dan 0,58% (0,45%-0,75%). Nilai LC50 perlakuan kombinasi BB dengan EDM pada 7 HSP dan 8 HSP adalah 0,07% (0,06%-0,10%) dan 0,05% (0,03%-0,06%). Nilai LT50 BB, EDM, dan kombinasinya pada konsentrasi tertinggi sampai konsentrasi terendah berturut-turut 5,20-12,50 hari; 4,68-9,41 hari; dan 4,65-8,28 hari. Kombinasi BB dengan EDM memiliki indeks kombinasi <0,5 yang membuktikan bahwa pengombinasian memberikan efek sinergistik atau kompatibel. Kata Kunci: Kompatibilitas, Beauveria bassiana, Ekstrak daun mimba, Spodoptera exigua
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TEBU VAR. BULULAWANG HASIL MUTASI Oktavin Dwiki Rianditya; Sri Hartatik
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.827 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.29677

Abstract

Data Direktorat Jendral Perkebunan (2020), menunjukkan bahwa rata-rata rendemen tebu di Indonesia sebesar 6,5 persen - 7,5 persen. Apabila tebu di Indonesia memiliki rata-rata rendemen di atas 10 persen, maka impor gula dapat ditekan. Peningkatan rendemen dapat dilakukan dengan menanam tebu yang memiliki rendemen tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan dalam perubahan genetik untuk mendapatkan tanaman hasil mutasi memiliki rendemen berkisar antara 15,57 – 18,58 persen. Perubahan genetik pada tanaman tebu diduga mengakibatkan kebutuhan nutrisi tanaman yang berbeda, khususnya fosfor (P). Unsur hara fosfor menjadi salah faktor penting yang sangat berperan dalam jalur biosintesis sukrosa. Fungsi utama dalam tanaman adalah menyimpan dan mentransfer energi dalam bentuk ADP dan ATP (Liferdi, 2010). Energi diperoleh dari fotosintesis dan metabolisme karbohidrat yang disimpan dalam campuran fosfat untuk digunakan dalam proses pertumbuhan. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai selesai 2020 bertempat di Desa Sumberjeruk, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan faktor pertama genotipe tebu (3 mutan) dan faktor kedua dosis P (5 taraf dengan peningkatan 10%), yakni (P0 = 110 kg P/ha, P1 = 121 kg P/ha, P2 = 132 kg P/ha, P3 = 143 kg P/ha, P4 = 154 kg P/ha), sehingga terdapat 15 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tebu mutan M4.3 dapat mendukung untuk mendapatkan rendemen optimum terhadap kandungan sukrosa daun. Pemberian dosis pupuk P2 sebanyak 132 kg P/ha pada tebuM4.2 memberikan hasil paling optimum pada jumlah anakan dan dosis pupuk P2 sebanyak 132 kg P/ha pada tebu M4.3 memberikan hasil paling optimum pada diameter batang tebu
Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati dan Penambahan Limbah Baglog Jamur Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L) Mirinda Retno Wulandari; Sri Hartatik
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.133 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.34644

Abstract

Beans ( Phaseolus vulgaris L ) is shrubs that are included in annual crops. Bean plants have a high nutritions. According to the Central Bereau of Statistic (2021), the production of beans in Indonesian has fluctuated in 2018 – 2021. Fluctuating bean production has an impact on consument needs. One of the obstacles to increasing bean production is the large use of inorganic fertilizers which can have negative impact. Efforts to increase the productivity of beans are one of them using biological fertilizers combined with mushroom baglog waste. The purpose of this study wasto determine the effect of the dose of biological fertilizer and the addition of mushroom baglog waste on the growth and yield of beans.The study used a factorial completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor was the dose of biological fertilizer with treatment H0 : control; H1 : 15 ml/L water; H2 : 30 ml/L water. The second factor is the addition of baglogw aste with L0 : without mushroom baglog waste; L1 : 50 gram/polybag; L2 : 100 gram/polybag. The results showed 1) The interaction of biological fertilizers and baglog waste was only significantly different on the root lenght variable. 2) The best treatment was 30 ml/l water of biological fertilizers. 3) The best treatment was 100 grams of baglog. Keywords: Beans, Biofertilizer, Mushroom baglog waste, Dose
Pengaruh Aplikasi Dosis Pupuk Majemuk dan Mikronutrien Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica Rappa L.) Dengan Sistem Budidaya Hidroponik Sandhy Putra Asmawan; Sri Hartatik
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 2 (2022): Mei
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.522 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i2.28863

Abstract

Tanaman Sawi sendok atau lebih dikenal sebagai Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Batang dan daunnya yang lebih lebar dari sawi hijau biasa, membuat sawi jenis ini lebih sering digunakan masyarakat dalam berbagai menu masakan. Besarnya pemanfaatan pakcoy menyebabkan kebutuhan akan pakcoy mengalami peningkatan. Namun, penigkatan permintaan pakcoy tidak diimbangi oleh perluasan lahan pertanian. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan luas panen adalah pertumbuhan penduduk yang semakin pesat sehingga banyak terjadi alih fungsi lahan, yang mana lahan pertanian kini beralih fungsi menjadi daerah perumahan dan juga daerah industri. Oleh karena itu diperlukan peningkatan produksi lebih lanjut dan salah satu metode yang dapat dilakukan adalah melakukan budidaya secara hidroponik. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2021 di Kecamatan Turen, Malang. Percobaan menggunakan rancangan percobaan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk NPK terdiri dari 3 taraf yaitu P1 (553 ppm), P2 (758 ppm), P3 (987 ppm). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk micronutrient terdiri dari 3 taraf yaitu M0 (Tanpa Pemupukan Growmore Solube Mix), M1 (Pemupukan Growmore Solube Mix 50 ppm), M2 (Pemupukan Growmore Solube Mix 100 ppm). Hasil percobaan dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 95 persen. Berdasarkan hasil penelitian terdapat interaksi antara Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Growmore Solube Micromix terhadap tinggi tanaman dan berat basah tajuk tanaman. Pemberian pupuk NPK dengan konsentrasi 553 ppm memberikan respon terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman meliputi ; tinggi tanaman, berat basah tajuk tanaman dan berat kering oven tajuk tanaman. Perlakuan faktor tunggal pemberian pupuk Growmore Solube Micromix menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan berat basah tajuk tanaman. Pemberian pupuk NPK dan Pupuk growmore Solube Micromix memberikan respon yang baik pada tinggi tanaman dan berat basah tanaman.
Morphological, Physiological and Molecular Characteristics of Tolerant Sugarcane to Waterlogging Stress Viki Bayu Wibisono; Sholeh Avivi; Mohammad Ubaidillah; Sri Hartatik
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 2 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.434 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i2.40760

Abstract

Waterlogging stress reduced sugarcane yield by 15-45%. This study aimed to determine the morphological, physiological, and molecular response of sugarcane under waterlogging stress. This research was conducted from October 2021 to January 2022 at the Agrotechnology Departement Laboratory, Faculty of Agriculture, Jember University, East Java. The experiment was arranged using a randomized block factorial design. The first factor was the genotype of sugarcane with 6 levels (Bululawang, PS 862, Cening, PS 881, M3, M4). The second factor was the waterlogging period with 3 levels (30 DAT, 60 DAT, and 90 DAT). The third factor was waterlogging treatment (without waterlogging treatment and with waterlogging treatment). Several growth characteristics such as fresh root weight, stem diameter, plant height, leaf area surface, aerenchyma tissue, total chlorophyll, stomata density, H2O2, and antioxidant gene expression were investigated. The results showed that waterlogging stress had an impact on the formation of aerenchyma tissue, plant height, fresh root weight, leaf area, total chlorophyll, stomata density, hydrogen peroxide, and expression of antioxidant gene. Cening genotype showed the best response in terms of low decreasing percentage to morphological, physiological, and high antioxiant gene expression. Keywords: antioxidant, flooding, resistance, reactive oxygen species, Cening
Analisis Pendugaan Parameter Genetik pada Genotipe Tebu Mutan Irfa' Yudayantho; Sri Hartatik; Sholeh Avivi; Kacung Hariyono
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i2.456

Abstract

Tebu merupakan sumber bahan baku gula. Tingginya konsumsi gula nasional dihadapkan oleh rendahnya produksi gula, sehingga masih terpenuhi dengan impor. Upaya perbaikan genetik melalui mutasi induksi menggunakan EMS pada tanaman tebu varietas Bululawang, diperoleh genotipe yang memiliki potensi rendemen tinggi. Penelitian mempunyai tujuan untuk mengevaluasi parameter genetik pada genotipe tebu mutan. Penelitian dilakukan bulan April 2019 hingga Agustus 2020 di tiga lokasi yaitu dua kecamatan di Kabupaten Jember (Arjasa, Sukorambi) dan satu kecamatan di Kabupaten Pasuruan (Kraton), Jawa Timur. Setiap lokasi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan enam ulangan. Genotipe yang digunakan berasal dari hasil seleksi sebelumnya yaitu genotipe tebu mutan generasi keempat. Karakter yang diamati meliputi jumlah anakan, diameter batang, jumlah ruas, bobot dan panjang batang produktif, jumlah batang/m, produksi tebu, rendemen dan hablur gula. Data dianalisis ragam gabungan dan pendugaan parameter genetik terdiri dari nilai koefisien keragaman genetik, heritabilitas, serta kemajuan genetik. Hasil penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan dan hasil genotipe tebu mutan akibat ekspresi dari genetik tanaman, lingkungan serta interaksi keduanya. Pendugaan parameter genetik diperoleh nilai heritabilitas tergolong tinggi pada karakter rendemen dan hablur gula. Sedangkan nilai kemajuan genetik tergolong tinggi pada karakter produksi tebu, rendemen dan hablur gula.
Pengaruh Melatonin Eksogen terhadap Performa dan Perkembangan Organ Generatif Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) M Andik Fathur Rohman; Dwi Mai Abdul Imam Buqori; Agung Nugroho Puspito; Sri Hartatik; Mohammad Ubaidillah
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 3 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.223 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i3.42121

Abstract

Okra fruit is rich in benefits that are useful for meeting the nutrients needed by the body. Melatonin is a naturally occurring pleiotropic biomolecule found widely in plants and animals to increase yields, flowering, fruit formation and development, parthenocarpy, and ripening. The objective of the study was to determine the response of exogenous melatonin to the performance and development of generative organs of okra plants. The research was conducted from December 2021 to February 2022 in the cultivation area of PT. Gading Mas Indonesia Teguh, Ajung, Jember, Indonesia. Melatonin was administered exogenously by spraying all parts of the okra plant that had entered the generative phase. The experiment was carried out with one melatonin concentration factor with four levels, namely without treatment, melatonin 200 µM, 350 µM, and 500 µM. The treatment combinations were repeated five times resulting in 20 trial units. The results showed that melatonin affected the performance and quality of okra plants. The concentration of 350 µM resulted in the highest average leaf number of 14.8 leaves. A concentration of 500 µM resulted in the longest petal fall time with an average of 4.8 days and the percentage of successful fruit formation was 100%. The variable number of seeds was highest in the control treatment with an average of 57.2 seeds and the longest fruit ripening or ripening was at a concentration of 500 µM with an average of 33.6 days. Melatonin had no significant effect on fruit length and fruit diameter of okra. Keywords: hormone, parthenocarpy, ripening, vegetables
Pertumbuhan Tanaman Tebu Hasil Mutasi Pada Ketinggian Lokasi Berbeda Abdul Jalil; Sri Hartatik; Sholeh Avivi
Jurnal Biologi Papua Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.14 KB) | DOI: 10.31957/jbp.2295

Abstract

The availability of superior sugarcane varieties is one of the causes of the low national sugarcane production. The results of mutations from Bululawang sugarcane (BL) variety obtained three genotypes that have the potential to have high yields. Sugarcane plants can be cultivated in all locations because sugarcane can be grown in tropical and subtropical areas with the main problem of water availability being either shortage (drought) or excess (poor drainage). Increases and differences in sugarcane yields can be caused by fertilization, good water distribution throughout the sugarcane growth cycle, crop management, climate and different varieties. if the plant does not experience a lack of water, its production can reach 123 ton/ha/year, but if the plant is under moderate stress (4-5 weeks without rain) then the production will drop to 108 Ton/ha/year. Therefore, it is necessary to conduct a study to determine the potential of each mutant sugarcane at different locations. This research uses direct observation method to each location. Then the data obtained was analyzed descriptively analytically to provide an overview of the object under study through the data that has been collected as it is without analyzing and making conclusions that apply to the public. The results of the research that the M1 mutant sugarcane had the age of emergence of tillers, the highest number of tillers and was able to adapt very well at an altitude of ± 512 meters above sea level. The M1 mutant sugarcane has the highest plant height, the highest number of segments and is able to adapt very well at an altitude of ±62 meters above sea level. The M2 mutant sugarcane has the highest internode length and is able to adapt very well at an altitude of ±62 meters above sea level. Sugarcane M3 has the stem diameter, the highest internode length and is able to adapt very well to an altitude of ± 512 m asl.Key words: sugarcane; production; mutation; different varieties
Co-Authors 'Aini, Siti Azzah Nur -, Hartana . Usmadi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Jalil Abdul jalil Adinda, Intan Dwi Afib Rulyansah Agung Nugroho Puspito Agus Hadi Prayitno Ahmad Ihwanudin Ainanda, Dimas Agung Akhwani Akhwani, Akhwani Al Maqfiroh, Musafah Al Mawaddah, Ashimatul Wardah Alfiyah, Zuraida Nisaul Alvan Maulana Azzini Amin, Siti M Amin, Siti Magfirotun Anang Syamsunihar Andreano, Rio Tito Andri Wahyudi Aris Susanto Arum, Ayu Puspita Aunia, Lathifatul Azmi Saleh Balqis, Annisa Nur Budiarti, Rizqi Putri Nourma Cacuk Purnomo Carissa Della Coffiana Choirunnisa, Eviyanti Christy, Rullita Tio Danny Pratikta Danny Pratikta Desi Kartika Sutrisno Dewi Kusuma Wardani Diah Ayu Retnani Wulandari Dian Ayu Retnani Wulandari Dovy Andis Pradana Dwi Mai Abdul Imam Buqori Elfrida, Teeusa Lentera Emy Yunita Rahma Pratiwi, Emy Yunita Rahma Faesol, Nurul Fahrudin, Danil Eka Faisy, Rifky Alif Nur Hakim, Mohammad Sulton Halimatus Sa'diyah Hasan Fikri, Hasan Hidayat, M Thamrin Hidayat, Thamrin Ibadurrahman, Ahmad Nabil Indarto Indarto Irfa' Yudayantho Jauharotur Rihlah Joni Murti Mulyo Aji Josi Ali Arifandi Kacung Hariyono Kania Andira Fitrah Ketut Anom Wijaya Khoiroh, Khafita Wahdatul Kim, Kyung Min Lailah, Zianatul Laksono Trisnantoro Lenny Widjayanthi Lestari, Rohmini Indah Lifiyatul Handayani Linda Fajarwati M Andik Fathur Rohman Maghfiroh, Fadhilah Lailatul Mariati, Pance Masodi, Masodi Maulana, Muhammad Irfan Maulida, Yulia Maulidiyyah, Aisyah Mela Norma Yuniasti Miftachul Hudah Mirinda Retno Wulandari Mohammad Ubaidillah Muh. Burhan Rosyidi Muhammad Hazmi Muhammad Rivai MUHAMMAD THAMRIN HIDAYAT Muhammad Thamrin Hidayat Munandar, Denna Eriani Munandar, Denna Eriani MUSLIMIN IBRAHIM Muthohharoh, Islahatul Nafiah Nafiah, Nafiah Naziyah, Sifaun Nur Hamidah, Laily Nurvaida, Devi Oktavin Dwiki Rianditya Pambudi , Satrio Lintang Parawita Dewanti Pawestri, Dwi Almy Pio Tifar Ananda Pradiptya Ayu Harsita Prasetyo, Wahyu Ari Pratamawati, Manar Huda Setya Prayoga, Mohammad Candra Puspito, Agung Nugroho Rahayu, Dewi Widiana Rahmawati Rahmawati Restanto, Didik Restanto, Didik Pudji Ristiyana, Suci Robiatul Adawiyah Rohmah, Syifaur Roni Novianto Rosyady, Muhammad Gufron Rusdiana, Riza Yuli Rusman Rusman Salsabila, Anisah Sandhy Putra Asmawan Sandhy Putra Asmawan Santi Prastiwi Saputra, Yongky Purna Sari, Indah Fitria Sa’diyah, Halimatus Setiyono Setiyono Sholeh Avivi Sholihah, Faiqahtus Sholihah, Nasihatus Sigit Soeparjono Siti Maghfirotun Amin Slameto Slameto Solichah, Mar'atus Sugeng Winarso Suharto .... Suliswanto, Eko Nur Sunanto Sunanto Suryanto, Edi Susanto, Rudi Umar Syamsul Ghufron T A Siswoyo T Lindrianti Taufan Yudha Prawoto Teguh Herlambang Tri Agus Siswoyo TRI HANDOYO Tri Wahyu Saputra Ubaidillah, Mohammad Ummi Solikhah, Ummi Vega Kartika Sari Viki Bayu Wibisono Widiana, Dewi Wulanjari, Distiana Yuny Erwanto