Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Exact Paper In Compilation (EPIC)

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Berbasis Sains Pada Materi Sistem Indra Sholihah, Fatikhatun Nikmatus; Wulandari, Anggun; Hidayah, Wahyu Nurul
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 4 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v4i1.684

Abstract

Science based process skills are those that involve the use of tools and materials and interact in learning activities. The research was back to back by needs analysis questionnaire that science teacher and biology teacher never did a skill assessment but not yet applied a science based process skill assessment and the science teacher has applied science but hasn’t practice. The research aims to describe the feasibility of a science based process assessment instrument on the material of the sensory system developed. This development has been using the 4D model namely Define, Design, Develop, Disseminate. but at this stage of disseminate of cost limitations and time. The data collection instruments used included a questionnaire on the needs of educators, an expert validation questionnaire and an expert validation questionnaire. The results of the expert validation of the assessment instrument obtained a percentage of the feasibility of the science based process skills assessment instrument is 72.72% with feasible criteria, and the results of the material expert’s validation percentage of eligibility is 93.75% with worth it criteria. The research conclusion describes the feasibility of a science based process assessment instrument on the developed sensory system material that is worthy of use.
Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Sebagai Kandidat Elemen lansekap di Area Terdampak Inisiasi Bandara Kediri di Desa Bulusari Qomariah, Umi Kulsum Nur; Wulandari, Anggun
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 4 No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v4i3.781

Abstract

The initiation of the Kediri airport has had a direct impact on the availability of space in Bulusari village. Bulusari Village has a variety of medicinal plants which are still widely used by the community in their daily lives. However, the initiation of Kediri Airport has reduced the ecosystem space for medicinal plants. Conservation efforts need to be made to protect endemic species that can be synergized with the existence of Kediri Airport through the cultivation of medicinal plants as landscape elements. Inventory is the first step in conserving the diversity of medicinal plants in Bulusari village. The purpose of this study to conduct an inventory of medicinal plants that can be used as landscape elements in areas affected by the initiation of Kediri Airport in Bulusari Village. The method used is literature study, survey, observation and identification of medicinal plant names. Determination of the research location was done by purposive random sampling. Observations were made at three types of locations, namely telajakan, gardens and fields. Each sampling plot has an area of ​​10 x 10 m2. The inventory is focused on medicinal plants that just grow in nature or are not directly cultivated by humans. The results showed that there are 45 species of medicinal plants that have the potential as landscape elements with details of the functions as follows; 1) sunscreen, 2) pollutant absorber 3) privacy barrier, 4) wall, 5) space builder, 6) animal habitat, 7) erosion control, 8) aesthetic value, 9) physical barrier to movement of organisms and 10) ground cover.
Keanekaragaman Invertebrata Pantai Lorena Di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Sebagai Upaya Pelestarian Ekosistem Laut Wulandari, Anggun; Fitriyah, Isda Nur
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 5 No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v52i2.831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis invertebrata, indeks keanekaragaman invertebrata dan upaya pelestarian ekosistem laut yang ditemukan pada pantai Lorena di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode jelajah (cruise method) dengan menjelajahi sepanjang pesisir pantai dan mengambil sampel hewan dengan teknik purposive sampling pada 3 stasiun dengan tiga kali pengulangan. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2022 dengan tahapan: pemilihan lokasi penelitian, penentuan stasiun, pengambilan sampel hewan invertebrata, penyortiran hewan invertebrata berdasarkan jenisnya, pengukuran faktor fisika (suhu dan pH), identifikasi hewan invertebrata dan menganalisis indeks keanekaragaman (H’) berdasarkan rumus Shannon-Weinner. Hasil penelitian invertebrata yang ditemukan di Pantai Lorena terdiri dari 5 filum dengan total 30 macam spesies, filum terbanyak yang ditemukan adalah filum Mollusca. Indeks keanekaragaman (H') Pantai Lorena pada stasiun 1: 1,87, stasiun 2: 1,54, dan stasiun 3: 2,12. Indeks keanekaragaman pada setiap stasiun semua tergolong sedang. Upaya konservasi yang dilakukan di pantai Lorena adalah dengan pendekatan ekologi sumber daya manusia sebagai daya pendukung stabilitas ekosistem pantai.
Keanekaragaman Makrozoobentos pada Ekosistem Air Tawar Lentik di Desa Gumulan Kecamatan Kesamben Wulandari, Anggun; Yuantina, Yurin; Wardani, Dian Kusuma; Sholihah, Fatikhatun Nikmatus
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 5 No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v5i3.991

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil identifikasi keanekaragaman makrozoobentos, hasil pengukuran faktor abiotik dan indeks keanekaragaman makrozoobentos pada ekosistem air tawar lentik di Desa Gumulan Kecamatan Kesamben. Penelitian dengan menggunakan metode survei lokasi dengan 3 stasiun di setiap ekosistem air tawar lentik. Penentuan titik pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling pada 3 stasiun dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Total spesies yang ditemukan pada ekosistem air tawar lentik yaitu 10 spesies diantaranya Pomacea speciosa, Assasin snail, Tarabia granifera, Macrobrachium formosense, Notonectidae, Tryonia clathrata, Lymnaeidae, Rabbit snail, Dytiscus marginalis, Gerris marginatus, yang dominan adalah Filum Mollusca yaitu spesies Tarebia granifera. Faktor abiotik pada ekosistem air tawar lentik pada stasiun 1 suhu rata-rata 29,5ºC dan rata-rata pH 7,5, stasiun 2 suhu rata-rata 28,4ºC dan rata-rata pH 7,1 dan stasiun 3 suhu rata-rata 29,3ºC dan rata-rata pH 7,8. Indeks keanekaragaman (H’) makrozoobentos pada ekosistem air tawar lentik berdasarkan rumus Shannon Weinner hasil dari stasiun 1 yaitu 1,47 (sedang), hasil stasiun 2 yaitu 1,56 (sedang) dan hasil stasiun 3 yaitu 1,01 (sedang).
Studi Keanekaragaman Makrofauna Tanah Diurnal Di Area Persawahan Desa Watugaluh Kabupaten Jombang Wulandari, Anggun; Andriani, Nia
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 6 No 4 (2024): November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v6i4.1289

Abstract

Tanah merupakan salah satu komponen kerak bumi yang terdiri atas berbagai mineral dan bahan organik. Tanah menjadi media tumbuh yang baik bagi tumbuhan dan habitat bagi berbagai macam organisme seperti hewan, jamur, dan mikroba. Makrofauna merupakan kelompok hewan besar penghuni tanah yang merupakan bagian dari biodiversitas tanah yang berperan penting dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis makrofauna tanah, faktor abiotik yang mempengaruhi keberadaan makrofauna tanah, dan nilai indeks keanekaragaman makrofauna tanah di area persawahan Desa Watugaluh Kabupaten Jombang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode perangkat jebak (pitfall trap) dengan jumlah 5 plot serta 3 kali pengulangan pada waktu siang hari (diurnal). Data hasil penelitian makrofauna tanah yang ditemukan adalah 13 spesies dari filum arthropoda (insecta, arachnida, malacostraca) dan filum mollusca (gastropoda) yang didominasi oleh kelas insecta. Faktor abiotik yang mempengaruhi keberadaan makrofauna tanah adalah suhu dengan rata-rata 20,6 ºC dan pH = 6,5. Indeks keanekaragaman (H`) hewan makrofauna tanah pada siang hari (diurnal) tergolong kategori sedang dengan nilai indeks (H`) rata-rata >1.
Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Pada Ekosistem Perairan Lotik Di Kabupaten Jombang, Jawa Timur Wulandari, Anggun; Yuantina, Yurin
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol. 7 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v7i1.1432

Abstract

This research aims to determine the results of identifying macrozoobenthos diversity, the results of measuring abiotic factors and the index of macrozoobenthos diversity in the lotic aquatic ecosystem in Jati Wates Village, Tembelang District and Gumulan Village, Kesamben District, Jombang Regency, East Java—research using purposive sampling technique at 3 stations with repetition 3 times. The total species found in the lotic aquatic ecosystem were 13 species consisting of Pomacea speciosa, Brotia costula, Tarebia granifera, Macrobrachium formosense, Notonectidae, Tryonia clathrata, Lymnaeidae, Rabbit Snail, Dytiscus marginalis, Margaritiferidae, Achatina fulica, Pilsbryoconcha exilis and Parathelphusa convexa, with the dominant species from the Phylum Mollusca, namely Tarebia granifera. Abiotic factors in the station 1 lotic water ecosystem have an average temperature of 26°C and an average pH of 8.5; station 2 has an average temperature of 27.5°C and an average pH of 8.5; while station 3 has an average temperature of 28.6°C and an average pH of 8.2. The diversity index (H') of macrozoobenthos in lotic aquatic based on the Shannon Weinner formula shows the diversity index from station 1, namely 1.16; station 2, namely 1.61; and station 3, namely 1.40; so that the diversity index in the lotic aquatic ecosystem is categorized as moderate.
Inventarisasi dan Identifikasi Tumbuhan Bryophyta dan Pteridophyta di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan Wulandari, Anggun; Sholihah, Fatikhatun Nikmatus; Putri, Rossanita Truelovin Hadi
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol. 7 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v7i2.1526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan identifikasi tumbuhan Bryophyta (lumut) dan Pteridophyta (paku-pakuan) di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Tujuan spesifiknya adalah untuk mengidentifikasi spesies Bryophyta dan Pteridophyta yang paling banyak dan paling sedikit ditemukan berdasarkan habitatnya, serta mengetahui manfaat dan potensi kedua kelompok tumbuhan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah inventarisasi eksploratif dengan teknik survei jalur (transect sampling), di mana area penelitian dibagi menjadi beberapa zona habitat, seperti hutan, tepi sungai, dan area berbatu. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, dokumentasi morfologi menggunakan kamera, serta pencatatan hasil observasi pada tabel pengamatan. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui jumlah spesies, persebaran, dan keanekaragaman Bryophyta dan Pteridophyta di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 jenis Bryophyta dan 10 jenis Pteridophyta di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Jenis Bryophyta yang paling banyak ditemukan adalah Leucobryum glaucum (lumut bantalan) dengan 72 spesimen, sedangkan yang paling sedikit adalah Ceratodon purpureus (lumut api) dengan 21 spesimen. Sementara itu, jenis Pteridophyta yang paling banyak ditemukan adalah Nephrolepis cordifolia (paku acel) dengan 28 spesimen, dan yang paling sedikit adalah Angiopteris evecta (paku gajah) dengan 7 spesimen. Kedua kelompok tumbuhan ini memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti pencegahan erosi, stabilisasi tanah, serta penyediaan habitat mikro. Selain itu, Bryophyta dan Pteridophyta memiliki potensi besar dalam bidang farmasi dan konservasi Keanekaragaman Hayati. Namun, beberapa spesies menghadapi ancaman berupa perubahan habitat dan tekanan lingkungan, sehingga diperlukan upaya konservasi yang lebih intensif untuk memastikan keberlanjutan populasinya.