Claim Missing Document
Check
Articles

Reduction of Cypermethrin Residue in Jambal Roti of Giant Catfish (Arius Thalassinus Ruppell) Nursinah Amir; Eddy Suprayitno; Hardoko Hardoko; Happy Nursyam
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v8i1.3684

Abstract

Jambal Roti is a dry-salted fish product made from Giant Catfish (Arius thalassinus Ruppell) with a bread-like texture when fried. This product was found to contain cypermethrin residue exceeding the BMR maximum limit determined by SNI and CAC. This study aimed to determine the best processing method to minimize the residue of cypermethrin in Jambal Roti products. A completely randomize experimental methosd was employed with five treatments and the replicates of each treatment. Treatments applied were A (washing the Jambal Roti for 1 minutes with running tap water), B (soaking in warm water at 50 ° C for 15 minutes), C (frying at 170 ° C for 10 minutes), D (washing with running tap water then fried) And E (soaking then fried).  The residue of cypermethrin was analyzed gas chromatography prior and after the experimental treatments. Results indicated that all treatments were capable of reducing the cypermethrin content of the Jambal Roti. The highest percentage of the cypermethrin  residue reduction was achieved by the treatment D in residual residuals in treatment D (washing with running tap water and then fried).
Karakterisasi dan Aplikasi Enzim Transglutaminase dari Streptoverticillium ladakanum pada Daging Lumat IKan Mata Goyang Yusro Nuri Fawzya; Dewi Seswita Zilda; Achmad Poernomo; Indra Kristiana; Happy Nursyam
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v6i2.408

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi enzim transglutaminase mikroba (MTGase) yang diproduksi dari Streptoverticillium ladakanumdengan menggunakan media yang mengandung limbah cair tahu dan hidrolisat tepung tapioka. Enzim MTGase yang dikarakteris as i merupakan enzim kasar yang telah dipekatkan menggunakan ultrafiltrasi dan dikeringbekukan. Enzim ini kemudian diaplikasikan pada daging lumat ikan mata goyang (Priacanthus macracanthus) lalu diamati sifat fisik (tekstur) produk restrukturisasi yang dihasilkan. Sebagai pembanding,  dilakukan aplikasi TGase komersial (KTGase) pada daging lumat yang sama. Penambahan TGase dilakukan dengan 2 cara, yaitu:  (1) bersama-sama dengan garam NaCl 1%, (2) bersama-sama dengan garam NaCl 1% dan sodium kaseinat 1%. Sebagai control adalah daging lumat ditambah garam N aCl 1% (tanpa penambahan enzim TGase). Hasil penelitian menunjukkan bahwa MTGase dari S. ladakanumbekerja optimum pada pH 8 dan suhu 55°C. Aktivitas enzim ini relatif tidak terpengaruh oleh adanya ion logam Ca2+,Mg2+, Na+, dan K+maupun inhibitor seperti ethylenediaminetetraacetic acid(EDTA), dan phenylmethyl-sulfonylfluoride(PMSF). Enzim MTGase tanpa penambahan sodium kaseinat menunjukkan kemampuan membentuk gel yang tidak berbeda dengan TGase komersial, menghasilkan kekuatan gel 16848 g mm dan nilai kekenyalan 0,97. Enzim ini juga terbukti dapat meningkatkan kekuatan gel, kekenyalan, dan kepadatan produk restrukturisasi daging lumat ikan yang hanya ditambah garam NaCl saja atau yang ditambah garam NaCl dan sodium kaseinat.
FORMULASI AUKSIN (INDOLE ACETIC ACID) DAN SITOKININ (KINETIN, ZEATIN) UNTUK MORFOGENESIS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN, SINTASAN DAN LAJU REGENERASI KALUS RUMPUT LAUT, Kappaphycus alvarezii Sri Redjeki Hesti Mulyaningrum; Andi Parenrengi; Yenny Risjani; Happy Nursyam
Jurnal Riset Akuakultur Vol 8, No 1 (2013): (April 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.25 KB) | DOI: 10.15578/jra.8.1.2013.31-41

Abstract

Interaksi auksin dan sitokinin dianggap penting untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan dalam kultur jaringan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi auksin dan sitokinin yang optimum untuk morfogenesis kalus rumput laut K. alvarezii, dan mengevaluasi pengaruhnya terhadap pertumbuhan, sintasan, dan laju regenerasi kalus. Kultur kalus dilakukan pada media cair dengan formulasi zat pengatur tumbuh (ZPT) indole acetic acid (IAA) : kinetin : zeatin, dengan komposisi konsentrasi sebagai berikut: A) 0,4:0:1 mg/L; B) 0,4:0,25:0,75 mg/L; C) 0,4:0,5:0,5 mg/L; D) 0,4:0,75: 0,25 mg/L; E) 0,4:1:0 mg/L; kontrol (tanpa ZPT). Desain penelitian adalah rancangan acak lengkap dengan pengulangan tiga kali untuk masing-masing perlakuan. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan harian, sintasan, laju regenerasi, panjang tunas, dan morfologi tunas. Analisis data dilakukan dengan uji keragaman (ANOVA) dan hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula optimum untuk morfogenesis rumput laut K. alvarezii adalah formula A dengan komposisi IAA : zeatin = 0,4:1 mg/L. Penggunaan formula zat pengatur tumbuh yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan harian, laju regenerasi dan panjang tunas yang dihasilkan, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap sintasan kalus. Tunas rumput laut K. alvarezii mulai terbentuk pada hari ke-15 masa kultur.
Pengaruh penambahan daun kelor (Moringa oleifera) terfermentasi Rhizopus oligosporus terhadap kandungan nutrisi pakan ikan Asriaty Djonu; Sry Andayani; Happy Nursyam
Jurnal Akuatik Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Aquatik Edisi Oktober 2020
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.034 KB)

Abstract

Pakan ikan merupakan sumber nutrisi utama untuk pertumbuhan dan kelangusungan hidup ikan dalam kegiatan budidaya. Pakan ikan untuk kegiatan budidaya khususnya pembesaran, optimalnya membutuhkan kandungan protein lebih dari 30% dan nutrisi lainnya seperti lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Pembuatan pakan komersil dan buatan sering dihadapkan dengan berbagai masalah berkaitan dengan ketersediaan bahan yang sulit diperoleh dan harganya yang tinggi. Penambahan daun kelor yang terfermentasi Rhizopus oligosporus pada pakan diharapkan dapat meningkatkan kandungan nutrisi pakan ikan. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan menambahkan tepung daun kelor terfermentasi dengan konsentrasi berbeda yaitu 0,1,3,5 % pada pakan ikan dan menggunakan RAL sederhana dengan empat perlakuan dan tiga ulangan sebagai metode analisis data. Parameter yang diamati meliputi kadar air, protein, lemak, karbohidrat dan abu. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan penambahan 5% dengan kadar air 10%, kadar protein 36.75%, kadar lemak 9.61%, karbohidrat 34.74%, kadar abu 8.90%. Perlu penelitian lebih lanjut berkaitan dengan aplikasi pakan ini pada hewan uji untuk melihat reesponnya. Kata Kunci: Daun Kelor Terfermentasi, Nutisi, Pakan Ikan, Rhizopus oligosporus.
PENGGUNAAN BAHAN PENGEMULSI ALGINAT DAN SUBSTITUSI TEPUNG KENTANG PADA PEMBUATAN BAKSO IKAN GABUS (Channa striata) Hefti Salis Yufidasari; Happy Nursyam; Belinda Putri Ardianti
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 2, No 3 (2018): JFMR VOL 2 NO 3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.263 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2018.002.03.6

Abstract

Bakso ikan merupakan salah satu produk olahan yang menggunakan daging ikan sebagai bahan baku utama produk. Bahan baku yang dapat digunakan adalah ikan gabus (Channa striata). Ikan gabus memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, akan tetapi memiliki kandungan air yang tinggi pula, sehingga jika diolah menjadi bakso, dibutuhkan bahan tambahan lain yang dapat memperbaiki tekstrur dari bakso ikan tersebut. Penggunaan Alginat dapat berperan sebagai emulsifier, sedangkan tepung kentang dapat berperan untuk memperbaki tekstur bakso yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik bakso ikan gabus (Channa striata) yang ditambahkan alginat dan substitusi tepung kentang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan 2 faktor, yaitu faktor pertama penambahan alginate (0%; 0.75%; 1%) dan faktor kedua substitusi tepung kentang (0%; 5%; 7.5%; 10%; 12.5%) dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian terbaik ditunjukkan pada bakso ikan gabus dengan penambahan 1% alginat dan 7,5% tepung kentang; dengan hasil analisis karakteristik yaitu kekerasan 1,28 N, kekenyalan sebesar 0,005 kg/mm2, kadar protein 20,24%; kadar air 61,01%, kadar lemak 1,22%, kadar abu 1,43%, kadar karbohidrat 16,10%, aw 0,84. Dan untuk nilai karakteristik organoleptik yaitu rasa 6,3 warna 6,77 tekstur 6,3 dan aroma 6,3. Selanjutnya, perlu diketahui berapa lama masa simpan dari bakso tersebut.Keywords: Alginat, Bakso ikan, ikan gabus (Channa striata), Tepung Kentang.
PROFIL NUTRISI DAN ANALILIS USAHA PRODUK NUGGET IKAN LELE (Clarias gariepenus) PADA UKM RUKUN 201 Asriati Djonu; Happy Nursyam; Lebrina I. Boikh
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.156 KB)

Abstract

Abstrak - UKM Rukun 201 adalah usaha kecil dan menengah yang berada di Desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Jawa Timur. UKM ini bergerak dibidang budidaya dan pengolahan produk perikanan salah satunya adalah nugget ikan lele (Clarias gariepenus). Studi ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi dan analisis usaha pada produk nugget ikan lele. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil yang diperoleh pada studi ini adalah proses pembuatan nugget ikan lele meliputi proses pemfilletan, penggilingan daging ikan, pencampuran bahan, pengukusan, pendinginan, penggorengan, pengemasan dan penyimpanan produk. Kandungan nutrisi pada produk nugget ikan meliputi kadar protein sebesar 10,61%; kadar lemak 8.62%; kadar air 60.01%; kadar abu 2.02% dan kadar karbohidrat 18.74%. Hasil analisis usaha dengan produksi perhari 40 pack dan pertahun 3840 pack menghasilkan R/C ratio 1.58 dengan persen BEP sebesar 15%. Kata Kunci : Analisis Usaha, Clarias gariepenus, Diversifikasi Produk, Nugget, Nutrisi. Abstract - UKM Rukun 201 is a small and medium enterprise located in Sirnoboyo village, Pacitan regency, East Java. This UKM is engaged in aquaculture and processing fishery products, one of which is catfish nuggets (Clarias gariepenus). This study aims to determine the nutritional content and business analysis of catfish nugget products. The method used is descriptive method using primary and secondary data. The results obtained in this study are the process of making catfish nuggets including the filling process, grinding of fish meat, mixing of ingredients, steaming, cooling, frying, packaging and product storage. The nutritional content of fish nugget products includes protein content 10.61%; fat content 8.62%; water content 60.01%; ash content 2.02% and carbohydrate content 18.74%. The results of business analysis with daily production of 40 packs and annual production of 3840 packs resulted in an R/C ratio of 1.58 with a BEP percent of 15%. Keywords : Business Analysis, Clarias gariepenus, Nuggets, Nutrition, Product Diversification
KOMPOSISI PROKSIMAT DAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE LIPASE IKAN TOMAN (Channa micropeltes) UKURAN YANG BERBEDA ASAL KALIMANTAN BARAT Wahyu Wira Pratama; Happy Nursyam; Anik Martinah Hariati; Rizal Akbar Hutagalung
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.462 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.122

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) merupakan ikan perairan tawar yang banyak dijumpai di daerah hulu perairan Provinsi Kalimantan Barat dengan berbagai variasi ukuran. Selain memiliki gizi tinggi, ikan toman diketahui memiliki kandungan protein albumin yang tinggi pula sehingga potensial untuk dikembangkan. Namun karena sedikitnya informasi tentang ikan toman sehingga kegiatan pengembangan masih menghadapi berbagai kendala seperti tingginya tingkat mortalitas, sulitnya beradaptasi dengan pakan buatan, dan pertumbuhan yang lambat. Untuk itu perlu suatu upaya mendasar mengetahui mekanisme pencernaan ikan toman berbagai variasi ukuran sehingga dapat menentukan pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi proksimat dan aktivitas enzim protease dan lipase ikan toman berdasarkan variasi ukuran. penelitian dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan ikan toman hasil tangkapan alam yang dikategorikan dalam 4 variasi ukuran yaitu bobot 4-5 gram (B1), 6-14 gram (B2), 15-34 gram (B3), 35-300 gram (B4). Berdasarkan hasil pngujian kadar air tertinggi terdapat pada B1 sebesar 80,5%, kadar protein dan lemak tertinggi terdapat pada kelompok B4 sebesar 16,8% dan 1,7%, kadar abu tertinggi terdapat pada kelompok B2 sebesar 2,0%, karbohidrat tertinggi terdapat pada kelompok B1 sebesar 3,1%. Aktivitas enzim protease tertinggi terdapat pada bobot 4-5 gram (B1) sebesar 0,531µmol tirosin/mg enzim menit, sedangkan aktivitas enzin lipase tertinggi terdapat pada bobot 35-300 gram (B4) sebesar 222,1 µmol asam lemak/g enzim menit .
Penggunaan Kultur Starter Bakteri Asam Laktat pada Pengolahan Sosis Fermentasi Ikan Lele Dumbo yang Diinfeksi Listeria monocytogenes ATCC-1194 Happy Nursyam
The Journal of Experimental Life Science Vol. 1 No. 2 (2011)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1084.347 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2011.001.02.05

Abstract

Penggunaan biopreservatif bakteri asam laktat pada bahan makanan sangat efektif dalam mengontrol pertumbuhan bakteri patogen dan mikroorganisme pembusuk. Bakteri asam laktat pada produk fermentasi, selain berperan sebagai biopreservatif juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas nutrisi bahan mentah yang difermentasi.  Penelitian ini merupakan kajian tentang penggunaan kultur starter Pediococcus acidilactici; Lactobacillus casei; dan kombinasi Pediococcus acidilactici dan Lactobacillus casei; serta tanpa starter kultur sebagai kontrol, terhadap karakter biopreservatif sosis fermentasi ikan lele dumbo yang diinfeksi Listeria monocytogenes selama pematangan 28 hari pada suhu inkubasi 15-22°C.  Berdasarkan hasil penelitian diketahui komponen biopreservatif yang dihasilkan didominasi oleh senyawa alkohol, keton, asam-asam lemak, ester dari asam lemak, fenol, benzene, dan senyawa volatil lain. Fenol merupakan senyawa yang terbanyak. Semakin besar rasio C15:0/C17:0 dalam sosis fermentasi ikan lele dumbo, pertumbuhan Listeria monocytogenes makin sedikit. Sosis yang difermentasi menggunakan kombinasi Pediococcus acidilactici dan Lactobacillus casei starter memiliki rasio C15:0/C17:0 terbesar, dan mampu mematikan pertumbuhan Listeria monocytogenes. Rasio C15:0/C17:0 dengan nilai 79,84 merupakan dosis yang mematikan bagi Listeria monocytogenes pada suhu inkubasi 15-21,2°C secara in vitro. Kata kunci: BAL, biopreservatif, Ikan Lele Dumbo, Listeria monocytogenes
Chaetoceros ceratosporum Diatomae in Feed Formula To Increase Growth and Post Larvae Immunity of Tiger Shrimp (Penaeus monodon Fab.) to Vibrio harveyi infection Arning Wilujeng Ekawati; Happy Nursyam; Edi Widjayanto; Marsoedi Marsoedi
The Journal of Experimental Life Science Vol. 3 No. 1 (2013)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.769 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2013.003.01.06

Abstract

This experiment aims to determine the effect and the best dose of Chaetoceros ceratosporum diatomae utilization in feed formula for post larvae of tiger shrimp (Penaeus monodon Fab.) growth and immunity to Vibrio harveyi infection. This research applied Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatment use Chaetoceros ceratosporum diatomae in feed formula (iso protein 39.02% and iso energy 3.58 kcal/g diet) in different doses, i.e. treatment  A = 0 %; B = 3.04 %; C = 6.0 8%; D = 9.12 %. Observed parameters were Survival Rate, Growth Rate, Food Conversion Ratio (FCR) and Protein Efficiency Ratio (PER). Result showed that Chaetoceros ceratosporum diatomae utilization in feed formula affect the increase of growth and immunity of post larvae of tiger shrimp (Penaeus monodon Fab.) to Vibrio harveyi infection. The best dose in feed formula ranged from 5,75% - 5,95%. Key words: Chaetoceros ceratosporum, balance energy, feed conversion, protein efficiency, Vibrio harveyi, tiger shrimp
Kajian Penggunaan Ciprofloxacin terhadap Histologi Insang dan Hati Ikan Botia (Botia macracanthus, Bleeker) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Sukarni Sukarni; Maftuch Maftuch; Happy Nursyam
The Journal of Experimental Life Science Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1118.574 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2012.002.01.02

Abstract

Aeromonas hydrophila mampu menyebabkan terjadinya infeksi dan kematian ikan botia dalam waktu yang relatif singkat pada konsentrasi yang tinggi, terbukti dengan konsentrasi 108 selml-1 menyebabkan 50% ikan uji mati. Hasil pengamatan histopatologi pada ikan terinfeksi menunjukkan ginjal yang mengalami degenerasi hyaline, munculnyavakuola yang disebabkan lisis pada glomerulus dan kemudian hancur, nekrosis pada glomerulus, terdapat banyak koloni bakteri A.hydrophila didalam ginjal, serta terjadi infiltrasi limfosit. Sel hati tidak terlihat jelas karena tertutup infiltrasi limfosit dan koloni bakteri A.hydrophila yang sangat banyak, nekrosis yang menyebabkan vakuola, terdapat infeksi sekunder bakteri yang belum teridentifikasi, serta terjadi cloudy swelling. Pada bagian insang, nekrosis lamela primer menyebabkan munculnya vakuola, kongesti pada lamela primer dan edema pada lamela sekunder, infiltrasi limfosit, poliferasi sel/fusi lamela serta hyperplasia pada lamela primer. Sementara itu pada ikan botia yang terinfeksi A.hydrophila tetapi kemudian diobati, ginjal mengalami perbaikan glomerulus dan kapsula bowman sehingga terlihat jelas, tubuli berbentuk seperti donat dengan corak titik dan garis, tidak ada lagi nekrosis dan vakuola, tidak ditemukan lagi koloni bakteri, terjadi perbaikan hyaline yang mengalami degenerasi, jaringan hematopoietic (pembentuk sel-seldarah merah) terlihat jelas dengan inti yang bulat. Pada bagian hati, tidak ditemukan lagi koloni bakteri A.hydrophila dan bakteri sekunder lainnya sehingga hepatosit terlihat jelas dengan bentuk polyhedral dengan inti 1-2, jumlah eritrosit terlihat normal, karena tidak ada lagi infiltrasi limfosit. Akan tetapi masih terdapat penyumbatan pada vena centralis yang dipenuhi oleh eritrosit. Pada insang tidak ada lagi nekrosis dan vakuola pada lamela primer sehingga jaringan terlihat solid, namun ditemukan infeksi sekunder parasit Monogenea sp. Tidak ada lagi infiltrasi limfosit, lapisan epithelium terlihat 1-2 lapis, tidak ada lagi edema dan fusi lamela sehingga lamela tampak jelas dengan ukuran panjang yang bervariasi. Kata Kunci : histopatologi, Aeromonas hydrophila, Ikan Botia
Co-Authors A'yunin, Qurrota A.P.W Marhendra Achmad Poernomo Aida Sartimbul Anam, C Andi Parenrengi Andi Parenrengi Andi Rahmad Rahim Apri Arisandi Apri Arisandi Apri Arisandi Ardianti, Belinda Putri Aris Sri Widati Arning Wilujeng Ekawati Arning Wilujeng Ekawati Arning Wilujeng Ekawati Arning Wilujeng Ekawati Arning Wilujeng Ekawati Arrum Nurjannah Herdiyanti Asep Awaludin Prihanto Ash-Syufi, Abdillah Hanan Asriati Djonu Asriaty Djonu Astuti, Retno Tri Asus Maizar Suryanto H Ating Yuniarti Audina I. Pratiwi Ayu Azkiyah Azizah Belinda Putri Ardianti C Anam Citra Satrya Utama Dewi Deny Meitasari Dewa Gede Raka Wiadnya Dewa Gede Raka Wiadnya Dewi Seswita Zilda Dewi, Citra Satrya Utama Dharma, Syahrizal Bima Satya Diana Arfiati Djalal Rosyidi Djonu, Asriati Dwi Setijawati Dwi Setijawati Eddy Suprayitno Eddy Suprayitno Eddy Suprayitno Edi Widjayanto Edi Widjayanto Ekki Windi Endang Yuli Herawati Fahrul Fahrul Febriansyah, Zulfikri Firmani, Ummul Fitriadi, Ren G.B, Jessica Della Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hariati, Anik Martinah Hefti Salis Yufidasari Hefti Salis Yufidasari Hussein, Naufal Amirudin Indra Kristiana Jatayu, Diklawati Jessica Della G.B Kartikaningsih, Hartati Kuntowibisono, Eduardus Lebrina Ivantry Boikh Lilik Eka Radiati Lukman Mile M Marsoedi Maftuch Maftuch Maftuch Maftuch Maghfirotin Marta Banin Marhendra, A.P.W Marsoed Marsoed Marsoedi Marsoedi Marsoedi Marsoedi Marsoedi Marsoedi Marwulan Marwulan Melkhianus Hendrik Pentury Mirna Zena Tuarita Mohamad Fadjar MOHAMAD FADJAR Muammar Kadhafi Muhammad Ikhwan Ihtifazhuddin Ni Nyoman Dian Martini Nuddin Harahap Nur Maulida Safitri Nursinah Amir, Nursinah Putra, Azriel Zharif Adha Ekta Rahmi Nurdiani Raihannisa, Widi Retno Tri astuti Rizal Akbar Hutagalung Sembiring, Dariyus DC Seomarno Soemarno Septiansyah, Farhan Amar Soemarno Soemarno Sofiatul Sri Andayani Sri Intan Anggraini Sri Redjeki Hesti Mulyaningrum Sri Redjeki Hesti Mulyaningrum Sry Andayani Sukandar Sukandar Sukarni Sukarni Titik Dwi Sulistiyati Titik Dwi Sulistiyati Wahyu Wira Pratama Wike andre Septian Yahya . Yahya Yahya Yahya Yahya Yahya Yahya Yenny Risjani Yufidasari, Hefti Salis Yuni Kilawati Yusro Nuri Fawzya