Menyusun teks merupakan salah satu kompetensi dasar dalam kurikulum Merdeka yang terdapat dalam kompetensi dasar pembelajaran Pkn Menyusun bisa dalam bentuk menulis, mereproduksi, menyalin, menerjemahkan, dan memproduksi. Menyusun teks cerpen mengalami banyak kendala diantarnya, siswa kurang wawasan dan pengetahuan, kurangnya minat siswa membaca, pembelajarnya kurang menarik karena menggunakan model yang konvensional, pembelajaran dilakukan satu arah atau berpusat pada guru, dan siswa tidak dilibatkan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran PKn di sekolah memerlukan model pembelajaran yang mampu mendorong siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesikan masalah, guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing, memotivasi siswa, pembelajaran yang menyenangkan, dan meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui keefektifan model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran menyusun teks cerpen pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batang, (2) mengetahui keefektifan model pembelajaran problem based learning dalam pembelajaran menyususn teks cerpen pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batang (3) mengetahui perbedaan keefektifan model pembelajaran discovery learning dan model problem based learning dalam pembelajaran menyusun teks cerpen pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batang Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah keterampilan bertanya kritis cesiswa kelas 7 A (kelas eksperimen) dan kelas 7 A,B,C SMP N 1 Batang (kelas kontrol). Kelas eksperimen diberi perlakuan model discovery learning dengan jumlah siswa 32 siswa. Kelas kontrol dengan model problem based learning, jumlah siswa 32 siswa. Sebelum diberi perlakuan, dilakukan pretest pada kedua kelas tersebut untuk mengetahui kondisi awal. Selanjutnya diberi perlakuan dan diberikan post test pada akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian (1) pembelajaranKeberagaman suku,ras,agama antar golongan siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batangdengan model discovery learning efektif, (2) pembelajaran Keberagaman Suku,ras,Antar golongan siswa kelas 7 SMP N 1 Batang dengan model problem based learning efektif, dan (3) pembelajaran keberagaman suku,Ras,Agama,Antar Colongan siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Batang menggunakan model discovery learning lebih efektif daripada model problem based learning. Nilai rata-rata kelas model discovery learning> kelas model problem based learning, yakni 83,812 >73,555. Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata (uji t) menunjukan bahwa signifikansi 0,000 < 0,05 hal ini menunjukan adanya perbedaan rata-rata antara kelas model discovery learning dan kelas model problem based learning. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan sebagai berikut. (1) guru Pkn hendaknya menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan, menarik minat siswa, dan siswanya berperan aktif dalam pembelajaran (2) dalam pembelajaran Keberagaman Suku,Ras,Agama,Antar Golongan menggunakan model problem based learning hendaknya guru memberikan tema yang lebih spesifik atau rinci agar siswanya lebih terfokuskan dalam berfikir kritis (3) bagi guru yang ingin mengembangkan sikap percaya diri siswa dapat menggunakan model discovery learning dan apabila ingin mengembangkan sikap tanggung jawab siswa dapat menggunakan model problem based learning. Katakunci:PerangkatPembelajaran,ProblemBasedLearning(PBL)Kemampuan Berfikir Kritis, Kemandirian