p-Index From 2020 - 2025
9.356
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Edukasi Ordik Jurnal Keolahragaan Proceeding SENDI_U EDULITE: Journal of English Education, Literature and Culture DERIVATIF Akuisisi : Jurnal Akuntansi PAUDIA: JURNAL PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies International Journal of Humanity Studies (IJHS) Ekspektra: Jurnal Bisnis & Manajemen JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Jurnal SEPA (Social Economic and Agribusiness Journal) Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) SEIKO : Journal of Management & Business Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Journal of Educational Research and Evaluation Journal of Humanities and Social Studies JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Eksis: Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis JASF (Journal of Accounting and Strategic Finance) Al-Kharaj: Journal of Islamic Economic and Business Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Jurnal Christian Humaniora JBMR: Journal of Business and Management Review Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan International Journal of Economy, Education and Entrepreneurship (IJE3) JUMORA: Jurnal Moderasi Olahraga KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Majalah Ilmiah Olahraga (MAJORA) Jurnal Puruhita Golden Ratio of Mapping Idea and Literature Format Jurnal SainTekA International Journal of Multidisciplinary Research and Literature (IJOMRAL) Sepakbola East Asian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR) Indonesian Capital Market Review Jurnal Pedagogi Olahraga dan Kesehatan Structure International Journal of Economics (IJEC) Economics and Business Journal Studies in English Language and Education PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi Indonesian Journal of Innovation Multidisipliner Research IIJSE RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Interdisciplinary Journal of Advanced Research and Innovation Darmabakti: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Proceeding SENDI_U

EJAAN LATIN BAHASA JAWA MEMPRIHATINKAN, MANA JATI DIRI ORANG JAWA? Purwanto, Sugeng
Proceeding SENDI_U 2015: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.361 KB)

Abstract

Keberadaan Bahasa Jawa sebagai jati diri suku Jawa sudah mulai terasa kabur,dengan digalakkanya penggunaan Bahasa Indonesia sebgai Bahasa Pemersatu disamping penggunaan Bahasa Asing yang sangat gencar dipromosikan demimenyikapi MEA. Apakah hal ini akan kita biarkan? Penelitian ini bersifat eksploratifyang bertujuan untuk mengungkap betapa memprihatinkan Ejaan BahasaJawa.Padahal aturan ejaan Bahasa Jawa sudah dibakukan bersamaan dengandibakukannya ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnaakan (EYD). Kwesionerdibagikan secara acak pada sekelompok orang yang peneliti asumsikan sebagai orangJawa dengan kisaran usia 20-50 tahun. Sedangkan pengambilan data dilakukan di 3supermarket (mall), yakni Sri Ratu, Pemuda, Java Mall dan Ada Majapahit. Hasilpenelitiaan menunjukkan ketidak pahaman subyek penelitian yang notabene bersukuJawa terhadap Bahasa Jawa dari segi sistem ejaan.Sebagaian besar subyek penelitianmemilih jawaban yang salah pada kata-kata yang ditulis dengan ejaan yang benardan yang salah. Sedangkan sebagian kecil lainnyaberhasil memilih jawaban yangbenar dan ada yang mengatakan tidak tahu dengan memilih pilihan jawaban “tidaktahu”. Hasil penelitian memberikan kontribusi baik secara teoritis maupun praktis.Secara teoritis ejaan Bahasa Jawa perlu lebih menamkan nilai-nilai linguistis,terutama pada para mahasiswa program studi Sastra Jawa. Sedangkan secara praktis,otoritas daerah segera revisi semua slogan-slogan, pengumuman, petunjuk jalan,nama gedung dlsb yang masih menggunakan ejaan yang salah.Apa bila gejala initidak segera ditindak lanjuti secara sistematis dan terstruktur, maka tidak menutupkemungkinan bahwa yang salah akan menjadi benar dan yang benar akan menjadilucu.Kata Kunci : ejaan latin, EYD, sastra Jawa,
SAJAK PEPERANGAN ABIMANYU KARYA WS. RENDRA: ANALISIS PASCA STRUKTURAL MAKNA KESAKTIAN Purwanto, Sugeng
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.998 KB)

Abstract

Baratayuda adalah perang besar antara Pendawa dan Kurawa. Perang suci tempat membayar hutang (janji, sumpah). Makalah ini membuka mata hati, siapa berhutang pasti membayar, siapa bersumpah harus dilaksanakan. Dengan berbasis Sajak Peperangan Abimanyu karya WS. Rendra melalui untaian kata-kata sarat makna, akan diuraikan apa yang dimaksud dengan kesaktian. Mengapa para tokoh yang dianggap sangat sakti tak tertanddingi justru gugur pada awal-awal Perang Baratayuda, mengapa tokoh yang sering diabaikan kesaktiannya justru dapatmenunjukan keperkasaan di akhir peperangan. Masing-masing tokoh akan dideskripsikan perihal kesaktian dan jalan kematiannya. Hasil penelitian semi historis ini menunjukkan bahwa kesaktian tidak akan berarti bila riwayat hidupnya pernah berhutang (nyawa, budi, sumpah dan janji). Ajaran moral yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini adalah sebagai sarana pembuktian untuk memperkuat makna filsafat Jawa: Jaya-jaya wijayanti, lebur dening pangastuti. Noyah nayuh baskara titi mangsa, sapa sing tumindak culika ing kono dununging sirna, takmemandang sesakti apapun seorang tokoh kang asipat titah.
SIMBOLISME DALAM LANGGAM NYIDAM SARI Purwanto, Sugeng
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.369 KB)

Abstract

Memaknai suatu lagu, tidak lepas dari memaknai simbol-simbol bahasa yang kadang tidak sesuai dengan makna leksikal aslinya. Penelitian ini mengungkap makna simbolpasca strukturalis digunakan sebagai prinsip analisis langgam Nyidam Sari mengingat dinamika makna dalam langgam tersebut, yang kurang tepat bila dipakai pisau analisis statis, lebih-lebih menyangkut makna simbolis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelantun langgam tersebut adalah pria yang memiliki kekasih; namun karena satu dan lain hal sang pria harus meninggalkan kekasihnya, bisa jadi karena tugas negara. Sang pria selalu ingat kekasihnya, ingat ketika mengikat janji. Secara kontektual diskursus, ada semacam makna terselubung bahwa jarak tidak bisa mimisahkan mereka. Langgam Nyidam Sari menggunakan simbol-simbol alam (bulan, bintang, gunung, samodra) dalam memerikan indahnya cinta terhadap wanita pujaannya meskipun jarak sangat jauh, cintanya tetap abadi. Namun benarkah langgam ini hanya ditujukan untuk sejoli yang sedang berkasih atau bahkan suami istri? Hasil survei kecil yang melibatkan 10 pria dewasa menunjukkan 7 diantaranya setuju bahwa lagu ini juga sangat berbekas bila dinyanyikan atau didengarkan sambil membayangkan wanita yang ada dalam imaji nakal seorang lelaki. Kata Kunci: pasca struktural, simbolisme, langgam, makna kontekstual, makna situasional
SAJAK PEPERANGAN ABIMANYU KARYA WS. RENDRA: ANALISIS PASCA STRUKTURAL MAKNA KESAKTIAN Purwanto, Sugeng
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.998 KB)

Abstract

Baratayuda adalah perang besar antara Pendawa dan Kurawa. Perang suci tempat membayar hutang (janji, sumpah). Makalah ini membuka mata hati, siapa berhutang pasti membayar, siapa bersumpah harus dilaksanakan. Dengan berbasis Sajak Peperangan Abimanyu karya WS. Rendra melalui untaian kata-kata sarat makna, akan diuraikan apa yang dimaksud dengan kesaktian. Mengapa para tokoh yang dianggap sangat sakti tak tertanddingi justru gugur pada awal-awal Perang Baratayuda, mengapa tokoh yang sering diabaikan kesaktiannya justru dapatmenunjukan keperkasaan di akhir peperangan. Masing-masing tokoh akan dideskripsikan perihal kesaktian dan jalan kematiannya. Hasil penelitian semi historis ini menunjukkan bahwa kesaktian tidak akan berarti bila riwayat hidupnya pernah berhutang (nyawa, budi, sumpah dan janji). Ajaran moral yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini adalah sebagai sarana pembuktian untuk memperkuat makna filsafat Jawa: Jaya-jaya wijayanti, lebur dening pangastuti. Noyah nayuh baskara titi mangsa, sapa sing tumindak culika ing kono dununging sirna, takmemandang sesakti apapun seorang tokoh kang asipat titah.
THE USE OF “SAY HEY GOOGLE” FOR PRONUNCIATION ACCURACY TO PRESENT DIALOGUES IN A SPEAKING CLASS Rahayu, Endang Yuliani; Purwanto, Sugeng
Proceeding SENDI_U 2020: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pronunciation has been always a problem especially for students of English as a foreign language. Thisis because the phonological system of the native language differs significantly from that of the target language.The current study offers a new way of pronunciation feedback by using “Say Hey Google”. On pronouncing aparticular word on the application (Smartphone), Hey Google will reproduce the word in writing. When HeyGoogle writes the word correctly, it means that the pronunciation is correct and intelligible according to thereceived standard of pronunciation. The findings show that the subjects (consisting of 22 students of Semester 1FBIB, Unisbank) varyingly managed to use Hey Google as pronunciation feedback device. Some words whichthey failed to correctly pronounce were pronounced by the lecturer to get the correct pronunciation.Surprisingly, the majority of the students have positive attitudes and perception of the device (Hey Google).
MAKNA SIMBOLISME DALAM MANTRA ASMARAGAMA SANG ARJUNA Purwanto, Sugeng
Proceeding SENDI_U 2016: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arjuna, Permadi, atau Dananjaya, dan nama-nama lain yang mengacu pada satu sosok ksatria penengah pandawaadalah putra Raja Pandu Dewanata dan Dewi Kunthi Talibarata; namun secara biologis, dia sebenarnya hasil“perselingkuhan” Dewi Kunthi dengan Bathara Indra, melalui Aji Kunto Wekasing Rasa Sabda Tunggal TanpaLawan. Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika Arjuna terlahir menjadi ksatria sakti mahambara, yang salahsatunya adalah kepakarannya dalam memikat hati wanita. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis maknasimbolisme dalam mantra Asmaragama milik Sang Arjuna. Hasil penelitian eksploratif dan interpretatif ini ternyatasangat mengejutkan. Aji Asmaragama sesunguhnya memiliki ‘piwulang adiluhung’ dalam mengarungi bahterarumah tangga, yang meliputi (1) Asmara tantra, (2) Asmaranala, (3) Asmaratula (4) Asmara turida (5) Asmaradanadan sebagai pamungkasnya adalah (6) Asmaragama. Konon orang yang menguasai Asmaragama bisa memiliki istrilebih dari satu. Arjuna sendiri beristri 40 orang. Hal ini sangat dimungkinkan sebab apabila Sang Arjuna sedangbercinta dengan salah satu istri, maka yang 39 istri lainnya juga bisa merasakan getar asmaranya. Sedangkan teksAsmaragama itu sendiri mengandung kekuatan magis yang apabila dibacakan didekat wanita, maka pakaian wanitatersebut bisa tanggal satu per satu.Kata Kunci: aji asmaragama, piwulang adiluhung, arjuna Pendahuluan
Co-Authors - Istyarini - Nurussa’adah Adeyawarman, Aldo Nugraha Adiatmaputra, Anindyo Pradipto Africo Ramadhani Agus Supriyanto Aidhaningtyas, Fera Tri Al Abid, Muhammad Lailul Muzakky Alam, Hakim Bima Ardimas Alamsah, Hafid Akmal Aliyah, Siti Maslikhatun Andy Ardian Ardiansyah, Kharisma Eka Ardianta, Armanda Asep Ardiyanto Astutik, Dyah Nur Astutik, Retno Dwi Aziza, Umma Latifa Nur Baskoro Pandu Aji Crespo, Alan Deden Saepul Alfarisi Dennis Dwi Kurniawan Dhani Ichsanuddin Nur Dody Tri Iwandana Dody Tri Iwandana Dzayanti, Nour Icha Endang Yuliani Rahayu Fahrur Rozi Febriyanti, Gita Ayu Festiawan, Rifqi Gancar Candra Premananto Garut, Albertyano Gilang Hadi Raharjo, Raden Johnny Hamiseno, Alriga Rakareyhan Heri Triluqman Budisantoso Hermawan, Tedi Hindun, Kiftiah Hoesana Dian Dewi Andalas Idha Nurhamidah, Idha Idriz, Mesut Ilfiani , Pratiwi Dian Ilfiani, Pratiwi Dian Istiqomah, Aisa Fadhilatul Istyarini - Istyarini Istyarini, Istyarini Jajang Jajang Kasprabowo, Teguh Katharina Rustipa Khurrohman, Moch Fath Kusuma, Zidane Fernanda Lestiyani, Dhea Nofa Liliek Soepriatmadji Lina Damayanti, Lina Madania, Sarah Putri Maharani, Kirana Aurelia Julianne Mandasari, Virginia Moch Fath Khurrohman Mufakkirul Ardi Muhadjir Anwar Muhammad Muhajirin Muhammad Rafli Mumtaz, Annisa Murtazah, Izah Bana Najimuddin, Didin Nanda, Fitri Agung Nordianto, Akhmad Farhan Novitasari, Mayhana Dwi Novriansyah Novriansyah, Novriansyah Nurdiyanta, Mohammad Fadel Diza Nurul Izzah, Berliana Nurussaadah - Nurussa’adah, - Oktavianto, Nanang Olczewski, Prully Stanislous Pamuji Sukoco Pasca Tri Kaloka Pratama, Rafliansyah Premananto, Gancar C Pujiati, Siti Robingah Pujiati, Siti Robingah Putri, Brilivena Clarissa Aurora Putri, Meylani Yulia Raharjo, Raden Johnny Hadi Reiga Ritomiea Ariescy, Reiga Ritomiea Reza Wahyuaji, Muhammad Adrian Rini, Hesty Prima Riris Setyo Sundari Rizka Nur Khanifah Rokhim, M Khoirul Nur Satriawansyah, Tri Sembiring, Rinawati Sofwan, Mochammad Syamsudin Soni Nopembri Sri Hartini Sugara, Zona Icashya Sugiharti Mulya Handayani Sujarwo , Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sulistio, Basuki Suripto Suripto Susilo, Sophie Tiara Syamsya, Syabania Qowi Nur Tata Sutabri Uun Siti Khoiriyah, Uun Siti Wahzudik, Niam Wakid, Ahmad Hasan Widha Srianto Wirasakti, Muhammad Revandra Yulia Putri, Meylani Yuyun Ari Wibowo Zain, Muhammad Zaki Zainal Abidin Zumrotul Fitriyah, Zumrotul