p-Index From 2020 - 2025
7.731
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Journal of Agroecology AGROVET AGRISAINS MEDIA LITBANG SULTENG Jurnal Kelautan : Indonesian Journal of Marine Science and Technology Jurnal Ilmu Kelautan Spermonde Jurnal Ilmiah Pangabdhi Jurnal Pertanian Terpadu Omni-Akuatika JURNAL GALUNG TROPIKA Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Proceeding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Jurnal Kelautan Nasional Jurnal Biosilampari: Jurnal Biologi Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology) Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Journal of Aquaculture and Fish Health Jurnal Sains Teknologi Akuakultur MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Abdi Insani Jurnal Perikanan Pantura Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Media Eksakta Media Akuatika: Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan Jurnal Ilmiah AgriSains JOMPA ABDI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Makara Journal of Science Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Eumpang Breuh: Jurnal Pengabdian Masyarakat Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Mitra Sains Jurnal Perikanan Genbinesia Journal of Biology
Claim Missing Document
Check
Articles

Total plate count and Salmonella spp. in de-boned milkfish (Chanos chanos) in Palu City, Indonesia Samliok Ndobe; Ellen Oktanike Merpati; Rusaini Rusaini; Novalina Serdiati; Rusdi Rusdi
Depik Vol 12, No 2 (2023): AUGUST 2023
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.12.2.30959

Abstract

High total plate count (TPC) and the presence of Salmonella spp. in food products can cause health problems for consumers. De-boned milkfish products are popular with consumers in Palu City, Central Sulawesi, Indonesia, but there is a lack of data on their safety. Therefore, this study aimed to investigate TPC levels and detect contamination by Salmonella spp. in these products. Samples of fresh and processed milkfish were collected from two de-boned milkfish processing sites: the Technical Implementation Unit for the Application of Fishery Product Quality Control (TIU-AQFP) and the Melona Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) Group in Palu City. Microbiological assays included counting the number of bacterial colonies (TPC) as well as the isolation and identification of Salmonella spp. through biochemical tests. The study applied a completely randomized factorial design with three replicates per site and per product (12 experimental units). De-boning had a significant (P0.05) effect on TPC (1.26×103 to 2.20×103 CFU/g for de-boned milkfish compared to 4.28×103 to 2.94×104 CFU/g for fresh unprocessed milkfish). However, the types of bacteria identified in fresh and de-boned milkfish, including Klebsiella, Enterobacter and Citrobacter, were present at non-pathogenic levels. No Salmonella spp. contamination was found in the test samples. These results indicate that de-boned milkfish products from the TIU-AQFP and Melona MSME Group in Palu City are safe and suitable for human consumption.Keywords:Bone-free milkfishBacterial contaminationPathogen assayFish processingFood safety
PERSENTASE JANTAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) HASIL PERENDAMAN DENGAN EKSTRAK DAUN SENGGANI (Melastoma candidum) DOSIS BERBEDA Muhammad Safir; Indira Ghandi; Novalina Serdiati; Madinawati Madinawati
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.4888

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis optimum ekstrak daun senggani dalam menghasilkan persentase jantan tertinggi pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap yang teridiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diujikan yakni dosis ekstrak daun senggani; 0 (A/kontrol); 20 (B); 40 (C); 60 (D); 80 ppm (E). Larva ikan nila umur 7 hari direndam dalam air yang berisi ekstrak daun senggani sesuai dosis perlakuan selama 4 jam. Pasca perendaman, larva ikan nila dipelihara selama 60 hari. Pakan berupa cacing sutera diberikan selama 30 hari pertama dan selebihnya diberi pellet. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari (pukul 07.30-08.00, 12.30-13.00, dan 17.30-18.00 Wita). Hasil penelitian menunjukkan persentase kelamin jantan (KJ) pada perlakuan A, B, C, D, dan E secara berurut masing-masing sebesar 45%, 65%, 72%, 77,5%, dan 80%. Laju pertumbuhan harian (LPH) dan kelangsungan hidup (KH) untuk semua perlakuan berkisar antara 7,28-7,58 %/hari dan 85-95%. Hasil analisis menunjukkan persentase KJ ikan nila tertinggi terdapat pada perlakuan 80 ppm yakni sebesar 80%. LPH dan KH tidak berbeda secara signifikan antar semua perlakuan (P>0,05). Kesimpulan, ekstrak daun senggani (M. candidum) dengan dosis 80 ppm menghasilkan persentase jantan tertinggi (80%) pada ikan nila.
Microhabitat association and population status of the Luwuk introduced Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni Koumans, 1933) population Novalina Serdiati; Abdul Gani; Deddy Wahyudi; Abigail Mary Moore; Samliok Ndobe
Depik Vol 10, No 3 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.10.3.23501

Abstract

The Banggai cardinalfish Pterapogon kauderni is the Indonesian national marine ornamental fish mascot, and an object of national and international conservation concern. The endemic population of this species is limited to the Banggai Archipelago in Central Sulawesi, Indonesia and a few nearby islands in North Maluku. In addition, introduced populations have become established, mainly along ornamental fish trade routes. The National Action Plan for Banggai Cardinalfish Conservation (NAP-BCFC) calls for monitoring and management of all P. kauderni populations. A survey of the Luwuk introduced P. kauderni population was carried out in October 2021.   Data were collected at three sites with established P. kauderni populations: the ferry harbour, public harbour (Teluk Lalong) and a recreational area on the nearby coast (Kilo 5). P. kauderni were recorded by microhabitat association and size class (recruits, juveniles, adults). Data collected were compared with data from previous surveys where available. With the exception of one group in a sea anemone at Kilo 5, all P. kauderni were associated with Diadema sea urchins (D. setosum at all sites; D. savignyi at Kilo 5). At Kilo 5 P. kauderni the population structure indicates the possible capture of market-sized juveniles. Overall abundance was also lower compared to the polluted but unfished harbours. The proportion of recruits was significantly negatively correlated with the ratio of adult P. kauderni to Diadema urchins. The results will inform regional legislation currently in preparation to support sustainable management of P. kauderni populations, habitat and microhabitat in Central Sulawesi, as well as contributing to NAP-BCFC targets.Keywords:Banggai cardinalfishEndangered speciesDiademaMicrohabitat,MonitoringOrnamental fisheryLocal regulation
PERSENTASE JANTAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) HASIL PERENDAMAN DENGAN EKSTRAK DAUN SENGGANI (Melastoma candidum) DOSIS BERBEDA Muhammad Safir; Indira Ghandi; Novalina Serdiati; Madinawati Madinawati
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.4888

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis optimum ekstrak daun senggani dalam menghasilkan persentase jantan tertinggi pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap yang teridiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diujikan yakni dosis ekstrak daun senggani; 0 (A/kontrol); 20 (B); 40 (C); 60 (D); 80 ppm (E). Larva ikan nila umur 7 hari direndam dalam air yang berisi ekstrak daun senggani sesuai dosis perlakuan selama 4 jam. Pasca perendaman, larva ikan nila dipelihara selama 60 hari. Pakan berupa cacing sutera diberikan selama 30 hari pertama dan selebihnya diberi pellet. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari (pukul 07.30-08.00, 12.30-13.00, dan 17.30-18.00 Wita). Hasil penelitian menunjukkan persentase kelamin jantan (KJ) pada perlakuan A, B, C, D, dan E secara berurut masing-masing sebesar 45%, 65%, 72%, 77,5%, dan 80%. Laju pertumbuhan harian (LPH) dan kelangsungan hidup (KH) untuk semua perlakuan berkisar antara 7,28-7,58 %/hari dan 85-95%. Hasil analisis menunjukkan persentase KJ ikan nila tertinggi terdapat pada perlakuan 80 ppm yakni sebesar 80%. LPH dan KH tidak berbeda secara signifikan antar semua perlakuan (P>0,05). Kesimpulan, ekstrak daun senggani (M. candidum) dengan dosis 80 ppm menghasilkan persentase jantan tertinggi (80%) pada ikan nila.
Fermentasi Tepung Pelepah Sawit dengan Sumber Probiotik Berbeda Sebagai Bahan Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Muhammad Safir; Novalina Serdiati; Kasim Mansyur; Akbar Marzuki Tahya
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 8 No 1 (2024): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor penting dalam kegiatan akuakultur, namun memiliki dana operasional termahal adalah pakan. Sebagai upaya akuakultur berkelanjutan dan jaminan harga pakan yang terjangkau adalah melalui pemanfaatan bahan baku yang melimpah dan tidak bernilai ekonomis. Kelapa sawit dikenal sebagai tanaman multiguna, seperti pelepah sawit yang sebelumnya diketahui sebagai limbah perkebunan kelapa sawit jumlahnya melimpah dan tidak bernilai ekonomis. Bahan inovatif yang dapat dikembangkan menjadi olahan adalah tepung sebagai sumber nutrien bagi organisme budidaya termasuk pada ikan nila. Akan tetapi, bahan tersebut memiliki zat antinutrisi yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis probiotik yang sesuai sebagai bahan fermentasi dalam menurunkan kandungan zat antinutrisi tepung pelepah sawit yang diamati melalui respons pertumbuhan yang dihasilkan. Penelitian mengujikan jenis probiotik A (Effective Microorganisms/EM-4), B (Boster), C (Raja lele), dan D (Ragi tempe) masing-masing pada benih ikan nila. Setiap perlakuan diberi tiga kali ulangan. Benih ikan nila yang diberi pakan perlakuan berbahan baku tepung pelepah sawit yang difermenatsi dengan probiotik EM-4, Boster, Raja lele, dan ragi tempe menunjukkan respons pertumbuhan (laju pertumbuhan spesifik harian dan pertambahan bobot individu) masing-masing sebesar 6,01%; 5,87%; 7,71%; 3,75% dan 7,34g; 7,03g; 9,95g; 3,75g. Rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup masing-masing sebesar 1,09; 1,11; 0,92; 2,11 dan 70%; 73,3%;80%; 50%. Hasil analisis menunjukkan respons pertumbuhan dan kelangsungan hidup lebih tinggi dan rasio konversi pakan lebih rendah (P<0,05) pada ikan hasil perlakuan pakan berbahan baku tepung pelepah sawit yang difermentasi dengan probiotik Raja lele. Fermentasi tepung pelepah sawit sebagai bahan baku pakan menggunakan probiotik Raja lele memberikan respons pertumbuhan tertinggi.
Growth and survival of banggai cardinalfish, Pterapogon kauderni Koumans, 1933 with different natural feeds Samliok Ndobe; Karimullah Karimullah; Deva Elvina Sari; Achmad Rizal; Novalina serdiati; Nasmia; Muh. Saleh Nurdin
Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan Vol 5 No 2: November 2023
Publisher : Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jipsbp.v5i2.1825

Abstract

The Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni Koumans, 1933) is a conservation priority species in Indonesia. To date there has been no effort to rear Banggai cardinalfish on a commercial scale, so that fish are still mainly captured from the wild. Therefore, efforts are being made to develop ex-situ Banggai cardinalfish culture using different types of natural feed. This research aimed to determine the best type of natural feed to promote the growth and survival of juvenile Banggai cardinalfish. The research was conducted during December 2021-January 2022, at the Central Sulawesi Provincial Marine Affairs and Fisheries Service Hatchery, in Mamboro Village, Palu City. The study used 3 treatments with 6 replicates each: A (Artemia), B (Cullex), and C (Tubifex). The use of different natural feeds had a significant effect on net weight gain but did not have a significant effect on daily growth rate and net growth in length. Treatment B (Cullex) gave the highest net weight gain and daily growth rate of 0.08 ± 0.3 g and 0.25 ± 0.1 % respectively; treatment A (Artemia) gave the highest net growth in length of 0.5 ± 0.2; and survival rate was highest (100%) under treatment B (Cullex).
Total plate count and Salmonella spp. in de-boned milkfish (Chanos chanos) in Palu City, Indonesia Samliok Ndobe; Ellen Oktanike Merpati; Rusaini Rusaini; Novalina Serdiati; Rusdi Rusdi
Depik Vol 12, No 2 (2023): AUGUST 2023
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.12.2.30959

Abstract

High total plate count (TPC) and the presence of Salmonella spp. in food products can cause health problems for consumers. De-boned milkfish products are popular with consumers in Palu City, Central Sulawesi, Indonesia, but there is a lack of data on their safety. Therefore, this study aimed to investigate TPC levels and detect contamination by Salmonella spp. in these products. Samples of fresh and processed milkfish were collected from two de-boned milkfish processing sites: the Technical Implementation Unit for the Application of Fishery Product Quality Control (TIU-AQFP) and the Melona Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) Group in Palu City. Microbiological assays included counting the number of bacterial colonies (TPC) as well as the isolation and identification of Salmonella spp. through biochemical tests. The study applied a completely randomized factorial design with three replicates per site and per product (12 experimental units). De-boning had a significant (P0.05) effect on TPC (1.26×103 to 2.20×103 CFU/g for de-boned milkfish compared to 4.28×103 to 2.94×104 CFU/g for fresh unprocessed milkfish). However, the types of bacteria identified in fresh and de-boned milkfish, including Klebsiella, Enterobacter and Citrobacter, were present at non-pathogenic levels. No Salmonella spp. contamination was found in the test samples. These results indicate that de-boned milkfish products from the TIU-AQFP and Melona MSME Group in Palu City are safe and suitable for human consumption.Keywords:Bone-free milkfishBacterial contaminationPathogen assayFish processingFood safety
Microhabitat association and population status of the Luwuk introduced Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni Koumans, 1933) population Novalina Serdiati; Abdul Gani; Deddy Wahyudi; Abigail Mary Moore; Samliok Ndobe
Depik Vol 10, No 3 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.10.3.23501

Abstract

The Banggai cardinalfish Pterapogon kauderni is the Indonesian national marine ornamental fish mascot, and an object of national and international conservation concern. The endemic population of this species is limited to the Banggai Archipelago in Central Sulawesi, Indonesia and a few nearby islands in North Maluku. In addition, introduced populations have become established, mainly along ornamental fish trade routes. The National Action Plan for Banggai Cardinalfish Conservation (NAP-BCFC) calls for monitoring and management of all P. kauderni populations. A survey of the Luwuk introduced P. kauderni population was carried out in October 2021.   Data were collected at three sites with established P. kauderni populations: the ferry harbour, public harbour (Teluk Lalong) and a recreational area on the nearby coast (Kilo 5). P. kauderni were recorded by microhabitat association and size class (recruits, juveniles, adults). Data collected were compared with data from previous surveys where available. With the exception of one group in a sea anemone at Kilo 5, all P. kauderni were associated with Diadema sea urchins (D. setosum at all sites; D. savignyi at Kilo 5). At Kilo 5 P. kauderni the population structure indicates the possible capture of market-sized juveniles. Overall abundance was also lower compared to the polluted but unfished harbours. The proportion of recruits was significantly negatively correlated with the ratio of adult P. kauderni to Diadema urchins. The results will inform regional legislation currently in preparation to support sustainable management of P. kauderni populations, habitat and microhabitat in Central Sulawesi, as well as contributing to NAP-BCFC targets.Keywords:Banggai cardinalfishEndangered speciesDiademaMicrohabitat,MonitoringOrnamental fisheryLocal regulation
Mencegah Pemijahan Secara Tidak Terkontrol Dalam Pembesaran Ikan Nila Untuk Mempercepat Waktu Panen Muhammad Safir; Novalina Serdiati; Nasmia Nasmia; Kasim Mansyur; Akbar Marzuki Tahya
Eumpang Breuh : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): EUMPANG BREUH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/ebjpm.v2i2.8939

Abstract

Nile tilapia (Oreochromis niloticus) is one of the freshwater fish commodities in Indonesia. In aquaculture, Nile tilapia often uncontrolled spawning, leading to inhibited growth, varied harvest sizes, and prolonged harvesting time to achieve the target production size of >250 g/fish. Application of sex reversal on larval stages (1-2 weeks old) and the sorting of Nile tilapia fingerlings (1-2 months old) are efforts that can be undertaken to address these issues. However, generally, the fish farming community in Tulo Rantea Village, Dolo District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province, lacks a detailed understanding of the implementation of these technologies. The aim is to facilitate local community in applying the conveyed technology to contribute improvement of local economy. Simulation of the sex reversal method on larvae is conducted using a honey solution at a dosage of 10 mL/L of medium. Meanwhile, the sorting simulation employs a methylene blue solution. Implementation of these activities proceeds smoothly, and enthusiasm of community is notably high. In conclusion, the technology transfer, particularly in preventing uncontrolled spawning in Nile tilapia cultivation to expedite the harvest time, proves effective through simulation. This allows the community to easily understand and apply methods.
Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Ikan Nila di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Hartina Hartina; Rustam Abd. Rauf; Novalina Serdiati
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 29 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v29i2.807

Abstract

Budidaya ikan merupakan salah satu komponen yang penting pada sektor perikanan. ikan nila merupakan komoditas perikanan yang digemari masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein hewani karena memiliki daging yang tebal serta rasa yang enak. Memenuhi permintaan dapat ditingkatkan dengan mengefisienkan kegiatan usahatani pembenihan, sehingga kombinasi input-input yang dibutuhkan oleh pembudidaya akan sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi ikan nila yang dihasilkan. Kelayakan usaha ikan nila dilakukan pada pengusaha yang sudah ada saat ini, untuk mendapatkan gambaran besarnya biaya yang telah dikeluarkan dan dibandingkan dengan besarnya manfaat yang telah diperoleh serta gambaran biaya manfaat dimasa akan datang Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kelayakan finansial usaha budidaya ikan nila di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 Orang. Penentuan sampel dilakukan dengan metode sensus. Hasil Analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa pembudidaya ikan nila di Kecamatan Palolo Kabupaten sigi tergolong dalam kategori layak untuk diusahakan pembudidaya ikan nila dengan hasil perhitungna Net Present Value (NPV) yang diperoleh sebesar Rp. 6.297.121 lebih besar dari 0, sehingga layak untuk dijalankan. Net Benefit Cost Ration( Net B/C ) Sebesar, 1,07 lebih besar dari 1, sehingga usaha ini layak untuk dijalnkan. Internal Rate Of Return ( IRR ) sebesar 17,3 % artinya pembudidaya ikan nila di Desa Tanah Harapan dan Desa Rahmat tersebut layak untuk dijalankan karena tingkat pengembalian laebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (i=6%) dan Payback Pariode memiliki masa pengembalian selama 2 tahun 11 Bulan. Artinya, dalam jangka waktu tersebut biaya investasi yang dikeluarkan dapat kembali, jadi semakin cepat jangka waktu pengembalian biaya investasi, maka usaha yang dijalankan semakin baik.
Co-Authors A. Masyahoro, A.Masyahoro A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Gani Abdul Gani Abdul Gani Abdul Masyahoro Abdul Rahem Faqih Abigail Mary Moore Abigail Moore Achmad Afif Bakri Achmad Rizal Achmad Rizal Adetya Maryani Adrianton A. Adriany, Devita Tetra Akbar Marzuki Tahya Akbar Marzuki Tahya Alfiani Eliata Sallata Alimudin Laapo Andi Iqbal Burhanuddin Ariatna Dewi Mangia Armansya, Armansya Arwansa Arwansa Asgar Taiyeb Asriani Hasanuddin Aswad Eka Putra Ayu Winna Ramadhani Azmi, Fauziah Bakri, Achmad Afif Burhanuddin Haji Nasir Burhanuddin Nasir Cahyani, Regita Christian Julianto Opi Dance Tangkesalu Danty, Astri Rahma Dawam Heksa Satria Deddy Wahyudi Deddy Wahyudi Desiana Trisnawati Tobigo Deva Elvina Sari Devita Tetra Adriany Diana Aisyah Dini Sofarini Dwi Rosalina Dwi Sulistiawati Eka Rosyida Ellen Oktanike Merpati Fachri Ramadhan Tamrin Fadly Y Tantu Fathuuddin Fathuuddin Fitri Sil Valen Gina N. Putri Hartina Hartina Haser, Teuku Fadlon Hendrahmat Ocktovian Herjayanto, Muh. I Ketut Suada I Made Antara Ibrahim, Fadhila A Ici Arfanika Indira Ghandi Insarullah, Insarullah Intan Sukarmin Maasily Irawati Mei Widiastuti Islamy, R Adharyan Islamy, Raden Adharyan Isroni, Wahyu Izhar Izhar Jalalludin Moh Ikram Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jusmanto Jusmanto Jusri Nilawati Jusri Nilawati Karimullah Karimullah Kasim Mansyur Kasim Mansyur Kasim Mansyur, Kasim Khartiono, Lady Diana Lamusa, Arifudin Madinawati Manap Trianto Mangitung, Seftina Fifi Mangitung, Septina Fifi Moh. Riyadi MOHAMAD FADJAR Moore, Abigail Mary Muh. Iqbal Adam Muh. Saleh Nurdin Muhammad F. Haq Muhammad Nur Muhammad Safir Muhammad Safir Muhammad Safir Muliati Muliati, Muliati Musayyadah Tis’in Nasmia Nur Edy Nur Hasanah Nur Hasanah Nurjirana Nurjirana Nurjirana, Nurjirana Nurul Awwaliyah P. Firman Nurul Mutmainnah, Nurul Nur’aidah Nur’aidah Osmar Buatan Pawaro, Moh. Fadlan Daeng Pitriani, Pitriani Putri A. Arta R Adharyan Islamy R Adharyan Islamy Raya Agni Regita Cahyani Roni Hermawan, Roni Ruqayyah Jamaluddin Rusaini Rusaini Rusaini, Rusaini Rusdi Rusdi Rustam Abd. Rauf S. Malasugi Sakinah, Umu Salim Salim Samliok Ndobe Sari, Devi Elvina Seftina Fifi Mangitung Septina F Mangitung Septina Fifi Mangitung Sinta Amelia Siti B. Al-Amri Sri Anjar Lasmini Suci Puspita Sari Sunirco Sunirco Suriani Suriani Suriani Suriani Syafiah, Zulhafifa Syahna Shaldan Syamsul Lakahoro Syech Zainal Teuku Fadlon Haser Umul Rezkiyah Veryl Hasan Wa Ode S. Musnina Widyawati, Ni Made Yesaya Warisyu Yoel Yoel Yonelian Yuyun Yudana, Kadek Yuliet Yuliet Yuni Kilawati Yunita Maimunah Yusuf, Sunarti