Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

LAHIR MENJADI MANUSIA PANCASILA UNTUK HIDUP YANG TERBAIK (SUATU KAJIAN FILOSOFIS/IDEOLOGIS, HISTORIS, DAN SOSIO-BUDAYA EMPIRIS) Sukadi, Sukadi
Jurnal Pembumian Pancasila Vol 5 No 1 (2025): 80 tahun kelahiran Pancasila 1 Juni: Inspirasi dan Intuisi Spiritual Kemerdekaan 
Publisher : Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63758/jpp.v5i1.62

Abstract

Di era globalisasi dan modernisasi dewasa ini, masyarakat Indonesia seakan memiliki pilihan bebas untuk untuk menganut dan melakukan ideologi rasional empiris yang pragmatis. Dalam Cenk Blonk di Bali memodelkan masyarakat dewasa ini sudah menjalankan ‘Pancasala’ sebagai plesetan pengganti nilai-nilai Pancasila. Orientasi hidup manusia Indonesia kini cenderung hanya mencapai harta (uang), tahta (kuasa), dan kenikmatan semata. Adakah manusia Indonesia yang bisa lepas dari Pancasila? Bukankah perwujudan hakikat hidup manusia Indonesia sebagai makhluk berbhinneka tunggal Ika sesungguhnya adalah Pancasila? Maka Pancasila adalah spiritualitas bangsa Indonesia yang memerdekakan. Pancasila sebagai spiritulitas bangsa memberi spirit, jiwa, semangat, kepribadian, dan karakter manusia Indonesia dalam mengharmonisasikan dan mensinergikan apa yang transenden dan imanen dalam kehidupan manusia dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa dan dengan alam semesta serta mendemokratisasikan secara sinergis kekuatan personal dan sosial untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia hidup bersatu secara kokoh dan tangguh dalam rumah NKRI yang berbhineka tunggal ika atas dasar saling mencintai demi tercapai kehidupan masyarakat yang bahagia berkesejahteraan menurut dasar keadilan sosial. Karena itu, peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni 2025 marilah kita jadikan momentum untuk lahir kembali menjadi manusia Pancasila.
Establish The Sustainability of Village Traditions that Have Been Lost by Holding The Tenong Festival in Bogeman Village, Magelang, Indonesia Dewi, Kun Arsanti; Fatmawati, Nurida; Sukadi, Sukadi; Harismah, Kun
ARTic 2025: Special Issue
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/artic.v8i1.17628

Abstract

Kampung Bogemen (Bogeman Village) is one of the old villages in Magelang Municipality. The village name was taken from the name of Mbah Bogem, who was the first village head in the village around the 1800s. As an old village, there should be many relics of village life traditions. However, in line with modern life, many of these traditions are gradually disappearing. Facing this condition, the Bogeman Village Community was trying to revive the traditions of its people by holding a Tenong Festival which was held at the Habitat Park. Kampung Bogeman was previously a slum because the handling of residential infrastructure was not managed properly. In 2019, assistance was received from the Central Java Province Government in the form of repairs and development of residential infrastructure, including repairs and development of Habitat Parks, making Kampung Bogeman a village free from slums in 2022. This study is intended to examine how big the positive impact is on efforts to sustain traditional village life in Bogeman village through the Tenong Festival activities. The research method used is a qualitative research method carried out through interviews and collecting existing data in order to exploit all conditions and presented in detail to obtain the positive impacts felt by the Bogeman Village Community, so that from the positive impacts obtained, it is hoped that similar festivals will be imitated by other villages in order to re-grow the sustainability of village life traditions. Keywords: Kampung Bogeman, Tenong Festival, Habitat, Slum, Village Community
PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT SEBAGAI KATALIS PADA PROSES PIROLISIS LIMBAH KANTONG PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK Widyarini, Widyarini; Sukadi, Sukadi; Maulana, Azay
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 3 (2025): August 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i3.4022

Abstract

Abstract: The continuous use of plastic bags has become one of the main causes of environmental pollution, especially due to non-biodegradable plastic bags. Efforts to convert plastic waste into fuel represent a potential solution to reduce waste accumulation and provide an alternative energy source. Pyrolysis is a thermal decomposition process of organic materials in the absence of oxygen, which can produce gas, oil, and solid residue (char). To improve the efficiency and selectivity of pyrolysis products, the addition of a catalyst is essential. This study aims to examine the effect of adding zeolite as a catalyst on the pyrolysis results of plastic bags, focusing on oil yield and the effect of varying durations in the pyrolysis process. The weight of plastic bag waste used was 1 kg, while the catalyst used was 10% of the plastic weight. The durations tested were 1 hour, 1 hour 15 minutes, 1 hour 30 minutes, 1 hour 45 minutes, and 2 hours. The test results showed that the longer the pyrolysis duration, the greater the oil yield obtained. However, when considering the use of zeolite as a catalyst, the oil yield from the pyrolysis process with zeolite catalyst was lower compared to pyrolysis without a catalyst. Keywords: Plastic Bag Waste, Pyrolysis, Catalyst, Oil Yield Abstrak: Penggunaan kantong plastik secara terus menerus telah menjadi salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan, terutama kantong plastik yang bersifat non-biodegradable. Upaya pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar merupakan solusi potensial dalam mengurangi akumulasi limbah serta menyediakan alternatif sumber energi. Pirolisis merupakan proses dekomposisi termal bahan organik tanpa kehadiran oksigen, yang dapat menghasilkan gas, minyak, dan residu padat (char). Untuk meningkatkan efisiensi dan selektivitas produk pirolisis, penambahan katalis sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan zeolit sebagai katalis terhadap hasil pirolisis kantong plastik, dengan fokus pada yield minyak serta pengaruh lama waktu pada proses pirolisis. Berat limbah kantong plastik yang digunakan sebesar 1 kg. Sedangkan katalis yang digunakan sebesar 10% dari berat plastik. Lama waktu yang digunakan selama 1 jam, 1 jam 15 menit, 1 jam 30 menit, 1 jam 45 menit  serta 2 jam. Hasil pengujian didapat bahwa semakin lama waktu pirolisis semakin banyak hasil minyak yang didapat. Ditinjau dari penggunaan katalis zeolit, hasil minyak yang didapat pada proses pirolisis dengan menggunakan katalis zeolit lebih sedikit dibanding dengan pirolisis tanpa menggunakan katalis. Kata kunci: Limbah Kantong plastik, Pirolisis, Katalis, Hasil Minyak.
KOLABORASI GURU PPKN DAN ORANG TUA DALAM PENANAMAN NILAI TOLERANSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 SINGARAJA Yuliasari, Ni Kadek Nindi; Landrawan, I Wayan; Sukadi, Sukadi
Ganesha Civic Education Journal Vol 5 No 1 (2023): April, Ganesha Civic Education Journal
Publisher : Program Studi PPKn Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/gancej.v5i1.5137

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui beberapa metode yakni metode observasi, metode wawancara, serta metode dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan penulis, kemudian dianalisis. Adapun subjek dalam pnelitian ini adalah siswa, guru PPKn, serta orang tua siswa. Berdasarkan penelitian ini maka ditemukan hasil 1) Nilai toleransi pada siswa kelas VIII SMPN 4 Singaraja sudah diamalkan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan ketika siswa dapat menerima serta menghormati perbedaan yang ada di sekolah maupun dirumah. 2) Guru PPKn sangat berperan penting dalam penanaman nilai toleransi pada siswa, guru dapat menyelipkan penanaman nilai toleransi pada saat pembelajaran di dalam kelas berlangsung. 3) Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama sorang anak juga memiliki peran yang penting dalam proses penanaman nilai toleransi. Orang tua menanamkan nilai toleransi kepada anak selaku tokoh pendidik pertama dalam masa kanak- kanak. 4) Kolaborasi guru PPKn dan orang tua dilakukan dengan cara komunikasi serta koordinasi yang dilakukan melalui bertemu langsung atau melalui grup paguyuban yang ada. Kolaborasi ini sangat tepat dalam menanamkan nilai toleransi pada siswa sehingga siswa dapat memiliki rasa toleransi yang tinggi dalam menyikapi perbedaan yang ada.
IDENTIFIKASI JENIS ANCAMAN BENCANA DAN PERKIRAAN DAMPAKNYA PADA LINGKUNGAN SEKITAR Rendrarini, Diana; Fatmawati, Laily; Susila, Candra Budi; Meifani, Nely Indra; Sukadi, Sukadi; Tristono, Tomi; Susilo, Hendro
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i2.6730

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ancaman bencana dan prediksi dampaknya bagi Desa Sukoharjo, Kec./ Kabupaten Pacitan. Kami menggunakan metode wawancara pada penduduk setempat untuk menggali data empiris. Wawancara dilaksanakan pada saat diskusi kajian risiko bencana partisipatif tahun 2022 dalam rangka konstruksi Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Hasil studi menyatakan bahwa ancaman bencana untuk Desa Sukoharjo, yaitu banjir dan sampah rumah tangga. Pada Dusun Prambon dan Dusun Nitikan yang wilayahnya berada di dataran tinggi, terdapat ancaman tanah longsor. Tingkat resiko banjir yang sifatnya tahunan terutama pada alam/ lingkungan, fisik/ infrastruktur, dan roda perekonomian tergolong tinggi serta dampaknya dikatagorikan agak parah, parah, sangat parah. Sedangkan tingkat resiko tanah longsor secara umum dampaknya tidak parah dan agak parah. Dampak bencana karena sampah rumah tangga dikatagorikan parah. Sampah yang hanyut bersama aliran sungai Jelok dapat menyumbat bendungan air dan menyebabkan banjir.