Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)

PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR KOLONG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Fadillah Sabri
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 1 No 1 (2013): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.91 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v1i1.252

Abstract

Pemanfaatan air kolong untuk keperluan pembangkit tenaga listrik belum pernah dilakukan. Masyarakat di Kabupaten Bangka memanfaatkan air kolong baru sebatas untuk keperluan rumah tangga seperti mandi, mencuci dan untuk air minum. Ada juga pemanfaatan air kolong untuk rekreasi. Terdapat sejumlah208 kolong di Kabupaten Bangka dengan luas genangan 336,16 ha dan sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro (PLTMH). Kolong Dam-3 Pemali memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dan saat ini baru dimanfaatkan untuk keperluan air minum (PDAM Tirta Bangka) dan pembibitan ikan air tawar (BBIS). Dengan menggunakan model NRECA diperoleh debit maksimum yang masuk dalam kolong sebesar 0,401 m3/s dan debit minimum sebasar 0,059 m3/s. Debit rencana untuk PLTMH digunakan debit optimum untuk keperluan PDAM dan BBIS sebesar 0,105 m3/s. dengan menggunakan panjang pipa pesat 15 m, diameter pipa 0,25 m, dan tinggi jatuh efektif 4,22 m, serta generator jenis cross flow dihasilkan daya listrik sebesar 2,31 kilo-Watt
KAJIAN IMBANGAN AIR PULAU BANGKA Fadillah Sabri; Roby Hambali
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 1 No 2 (2013): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.861 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v1i2.259

Abstract

Persoalan dalam pengelolaan sumberdaya air tidak akan terlepas dalam tiga persoalan utama, yaitu air berlebih ketika musim hujan, air berkurang di musim kemarau, dan kualitas sumber air yang semakin menurun dari waktu ke waktu. Bertambahnya jumlah penduduk suatu wilayah akan semakin menambah kebutuhan air secara global, namun besarnya kebutuhan tersebut tidak serta merta dapat terpenuhi. Imbangan air merupakan nisbah antara kebutuhan air dengan air tersedia. Kebutuhan air meliputi kebutuhan air irigasi dan kebutuhan air non-irigasi. Dengan meningkatnya pembangunan di Pulau Bangka, terutama pembangunan sarana dan prasarana umum, perdagangan dan industri, pertanian dan perkebunan akan menambah kebutuhan akan air baku. Status imbangan air di Pulau Bangka mutlak untuk diketahui agar pengeloaan sumberdaya air dapat terarah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka besaran kebutuhan air dan ketersedian air di Pulau Bangka serta menentukan status imbangan air di Pulau Bangka dengan menggunakan metode analisis kuantitatif nisbah antara kebutuhan air (KA) dan ketersediaan air (AT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebutuhan air di Pulau Bangka adalah sebesar 711,75 m3/kapita/tahun. Air tersedia di Pulau Bangka tahun 2013 hingga tahun 2023 menunjukkan nilai surplus pada musim hujan (Nopember-April) dan terjadi defisit ketersediaan air pada musim kemarau (Mei-Oktober). Kondisi imbangan air di seluruh wilayah di Pulau Bangka tergolong baik hingga tahun 2023, kecuali Pangkalpinang. Kondisi imbangan air di Kota Pangkalpinang tergolong buruk dengan nilai 388,13% pada tahun 2013, 454% pada tahun 2018 dan 531,04% pada tahun 2023
PENGARUH PENERAPAN JALAN SATU ARAH TERHADAP JALAN KOLEKTOR SEKUNDER Rakhmawati Fadillah; Ormuz Firdaus; Fadillah Sabri
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 1 No 2 (2013): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.159 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v1i2.261

Abstract

Perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah pada ruas jalan utama yang diterapkan Pemerintah Kota Pangkalpinang tentunya akan berimbas pada pengguna jalan yang memiliki kecendrungan untuk memilih jarak tempuh terpendek melalui jalan-jalan alternatif yang menghubungkan jalan utama. Dalam hal ini, yang terjadi adalah tidak adanya perubahan pada manajemen lalu lintas ataupun perubahan fisik yang dilakukan pada jalan alternatif sebagai penghubung jalan utama. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei perhitungan volume lalu lintas, kemudian dianalisis dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sedangkan metode untuk mengetahui dampak ekonomi pada pelaku ekonomi mikro yang ada di ruas jalan kolektor sekunder dengan menggunakan teknik wawancara (mengisi kuesioner) secara langsung, kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS 17, selanjutnya dianalisis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis kinerja lalu lintas yang ada pada ruas JL. KH. Abdul Hamid secara umum, memiliki LOS (Level Of Service) pada jam sibuk dengan tingkat pelayanan E (≤ 1) yang menunjukkan lalu lintas dalam kondisi kadang terhambat, terlihat pada derajat kejenuhan yang diperoleh sebesar 0,942. Sehingga ruas jalan ini sudah tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997. Setelah dilakukannya analisis dampak ekonomi pada pelaku ekonomi mikro pada sisi ruas JL. KH. Abdul Hamid dan JL. KH. Abdurrahman Siddik, maka diperoleh kesimpulan bahwa dengan diterapkannya jalan satu arah maka berdampak positif bagi perekonomian pada ruas jalan kolektor sekunder tersebut
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN AIR KOLONG SIMPUR KECAMATAN PEMALI Akbar Syah; Fadillah Sabri
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 2 No 1 (2014): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.531 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v2i1.265

Abstract

Kolong Simpur adalah salah satu kolong yang terletak di Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Air Kolong Simpur direncanakan untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku oleh PDAM Tirta Bangka. Untuk itu perlu dilakukan analisis ketersediaan dan pemanfaatan air pada Kolong Simpur agar air Kolong Simpur dapat dimanfaatkan secara optimum. Estimasi aliran masuk kedalam kolong didapat dengan melakukan analisis ketersediaan air dengan model NRECA berdasarkan data curah hujan dan evapotranspirasi selama 10 tahun (2004-2013). Untuk mengetahui ketersediaan air pada Kolong Simpur 15 tahun (2014-2028) kedepan dilakukan simulasi debit bangkitan dengan model Markov untuk musim ganda. Selanjutnya data debit bangkitan digunakan sebagai data aliran masuk pada simulasi Standard Operating Rule (SOR) dalam mengetahui keandalan kolong untuk 15 tahun kedepan. Dari simulasi SOR didapatkan nilai debit optimum air kolong yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air domestik penduduk Kecamatan Pemali 15 tahun kedepan. Hasil penelitian menunjukan rerata debit yang masuk kekolong maksimum adalah 0,262 MCM dan debit minimum 0,042 MCM. Debit bangkitan rerata bulanan maksimum 0,250 MCM dan minimum 0,078 MCM. Keandalan kolong 99% terjadi pada target pelepasan 52% dengan debit pengambilan maksimum 26 liter/detik. Analisis terhadap kebutuhan air domestik penduduk Kecamatan Pemali dengan proyeksi 15 tahun kedepan sebesar 38,13 liter/detik, maka dapat disimpulkan bahwa debit optimum tidak mampu memenuhi kebutuhan air domestik penduduk Kecamatan Pemali pada tahun 2028 (Qkeb>Qket) atau debit optimum hanya bisa memenuhi 68% kebutuhan air domestik penduduk Pemali pada tahun 2028.
ANALISIS KINERJA SISTEM DRAINASE KELURAHAN KUTO PANJI KECAMATAN BELINYU Esi Restiani; Fadillah Sabri
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 3 No 2 (2015): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.237 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v3i2.1215

Abstract

Kelurahan Kuto Panji merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Belinyu yang memiliki permasalahan pada sistem drainase. Hal ini dikarenakan sering terjadinya banjir saat musim penghujan. Kapasitas tampang saluran tidak mampu menampung air hujan sehingga menyebabkan banjir yang mengganggu aktifitas masyarakat serta arus lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja sistem drainase Kelurahan Kuto Panji Kecamatan Belinyu. Dalam analisis kapasitas tampang saluran, perhitungan dilakukan berdasarkan debit rencana, sedangkan penilaian indikator fisik berdasarkan bobot yang telah ditentukan. Data yang digunakan adalah data curah hujan, peta administrasi, peta kontur, peta tata guna lahan dan outline plan drainase Kota Belinyu. Berdasarkan perhitungan dan kondisi eksisting di lapangan diperoleh hasil bahwa ada beberapa saluran sekunder yang tidak mampu menampung debit rencana yaitu saluran sekunder S2, S3, S4, S6, S8, S11, S12. Sedangkan tingkat kinerja sistem drainase terhadap indikator fisik yang dinyatakan dalam score adalah kurang (diperoleh total pengalian nilai dengan bobot sebesar 6015 ≤ 6100) menurut Kementrian Pekerjaan Umum. Diperlukan solusi terhadap permasalahan banjir antara lain dengan cara pembersihan dan pemeliharaan saluran drainase dari semak, diperlukannya saringan sampah dan normalisasi saluran berupa pengerukan secara berkala serta sumur resapan pada bangunan di pinggir saluran.
PENGARUH DIAMETER SERAT POLYMER ETILENE BRAID TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH PADA BETON MUTU TINGGI FENNIL BUANA; INDRA GUNAWAN; FADILLAH SABRI
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 4 No 2 (2016): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1687.532 KB)

Abstract

Beton mutu tinggi mempunyai kelemahan yaitu mempunyai kuat tarik belah rendah dan bersifat getas. Salah satu cara mengatasi tegangan tarik adalah dengan penambahan serat-serat pada adukan beton . Pada penelitian ini campuran beton diberi bahan tambah serat polymer etilene braid. Serat yang digunakan berdiameter 0,8 mm panjang 72 mm, diameter 1,0 mm panjang 90 mm, diameter 1,2 mm panjang 108 mm, sehingga diperoleh aspek rasio l/d=90. Pengujian beton meliputi kuat tekan dan kuat tarik belah yang dilakukan terhadap benda uji berbentuk silinder. Benda uji terdiri dari 126 silinder, konsentrasi serat untuk masing-masing beton adalah 0,3% dan 0,4 %. Dari pengujian slump test dapat disimpulkan bahwa penambahan dan semakin besarnya diameter serat menurunkan workability campuran beton. Pada pengujian kuat tekan, penambahan dan semakin besarnya diameter serat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kuat tekan, kuat tekan tertinggi di peroleh pada campuran serat diameter 0,8 mm proporsi 0,4% dengan nilai kuat tekan sebesar 62,49 MPa. Pada pengujian kuat tarik belah beton, penambahan dan semakin besarnya diameter serat menghasilkan kuat tarik belah yang lebih tinggi dari beton tanpa serat, kuat tarik belah tertinggi pada campuran serat 1,20 mm persentase serat 0,4% dengan nilai kuat tarik belah sebesar 7,06 MPa.
KAJIAN KEANDALAN TAMPUNGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) AIK MEMBADIN KECAMATAN SIJUK Selly Meiliani; Fadillah Sabri
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 4 No 2 (2016): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.331 KB)

Abstract

Aik Membadin merupakan salah satu air tampungan yang memiliki kualitas air yang cukup baik digunakan sebagai sumber air baku oleh SPAM yang terletak di Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung. Untuk itu perlu dilakukan kajian Keandalan Tampungan SPAM Aik Membadin Kecamatan Sijuk . Optimasi aliran yang masuk ketampungan sebagai ketersediaan air dianalisis menggunakan model NRECA dari tahun 2006-2015 dan menunjukan rerata debit maksimum dan minimum yang masuk ke tampungan dengan model NRECA adalah 0,060 MCM dan 0,010 MCM. Aliran yang masuk ke tampungan dibangkitkan dengan model Markov musim ganda selama 10 tahun (2016-2025) dan didapatkan debit bangkitan yang masuk ketampungan dengan rerata maksimum dan minimum adalah 0,047 MCM dan 0,016 MCM. Selanjutnya data debit yang dibangkitkan digunakan sebagai data aliran masuk ketampungan dalam pengaturan pola operasi standar (SOR) untuk mengetahui keandalan tampungan 10 tahun kedepan (2016-2025) didapatkan debit optimum pengambilan 0,004 m3/d dengan keandalan tampungan 99% terjadi pada target pelepasan 40%. Kebutuhan air domestik dan non domestik Kecamatan Sijuk adalah 0,0588 m3/d. Maka dapat disimpulkan bahwa debit optimum tidak mampu memenuhi kebutuhan air domestik dan non domestik masyarakat Kecamatan Sijuk pada tahun 2025 (Qkeb>Qket) atau debit optimum hanya mampu melayani 6,8% kebutuhan air masyarakat Sijuk pada tahun 2025.
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BATU PECAH GRANIT PULAU BANGKA TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON BERPORI SEBAGAI BAHAN PENUTUP HALAMAN Elysa Dwita; Donny Fransiskus Manalu; Fadillah Sabri
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 5 No 2 (2017): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1202.726 KB)

Abstract

Perkembangan penggunaan beton sebagai bahan penutup halaman mengakibatkan makin berkurangnya daerah resapan air. Diperlukan penerapan bahan penutup halaman yang mampu meloloskan air yaitu seperti perkerasan berupa beton berpori. Benda uj dibuat berdasarkan perencanaan campuran beton dengan menghilangkan penggunaan agregat halus. Digunakan agregat kasar batu pecah granit lokal dengan ukuran agregat 10mm–20mm. Variasi proporsi campuran semen:agregat 1:3, 1:4, 1:5, 1:6 dan faktor air semen (fas) sebesar 0,3, 0,35, dan 0,4. Benda uji kuat tekan dibuat dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan benda uji porositas dibuat dengan ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur beton 7 hari dan 28 hari, sedangkan pengujian porositas dilakukan pada umur beton 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton berpori umur 7 hari kuat tekan tertinggi terjadi pada proporsi semen:agregat 1:3 dengan fas 0,4 yaitu sebesar 4,38 MPa, dan beton berpori umur 28 hari kuat tekan tertinggi terjadi pada proporsi semen:agregat 1:3 dengan fas 0,4 yaitu sebesar 5,24 MPa. Nilai porositas terbesar terjadi pada proporsi semen:agregat 1:3 fas 0,35 dan fas 0,4 sebesar 11%. Campuran beton berpori dengan proporsi semen:agregat pada penelitian dapat diaplikasikan sebagai bahan penutup halaman yang mana masih mampu difungsikan untuk peresapan, namun tidak disarankan untuk dilalui oleh kendaraan atau beban berlebih.
KESESUAIAN HIDROGRAF SATUAN SINTETIK TERHADAP HIDROGRAF SATUAN TERUKUR(STUDI KASUS SUB SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI PEDINDANG BAGIAN TENGAH) Gustama Gustama; Fadillah Sabri; Donny Fransiskus Manalu
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 6 No 1 (2018): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.018 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v6i1.1263

Abstract

A widely used method for analyzing river flow for flood forecasts is hydrograph unit. The hydrograph unit is a direct runoff hydrograph that can be created when there are AWLR record data, debit measurements and rainfall data. Synthetic Unit Hydrograph (SUH) is a unit hydrograph derived based on river data in the same watershed or nearby watershed but has the same characteristics, ie HSS Gama I, HSS Nakayasu, Limasan HSS, HSS Snyder and HSS SCS. Of the two hydrographs, there will be suitability of the hydrograph form that is going to be made. Sub territory of Pedindang River Basin has four flood incidents, namely, date 23-24 February 2016; March 2-3, 2016; March 3-4, 2016; and date 5-6 March 2016. In the analysis of each flood event, the peak discharge of synthetic unit hydrograph is very different from the peak discharge of the measured unit hydrograph. The average peak discharge of synthetic unit hydrograph occurs in the range of 2 or 3 hours, while the measured unit hydrograph of Pedindang River occurs in the range of 7 or 8 hours. In four flood events it is stated that, HSS Gama I approaches RMSE value (validation <10%) to HST form of Pedindang River with value: RMSE incidence I (23,601%); RMSE incidence II (16.315%); RMSE incidence III (50,400%); RMSE incidence IV (22.322%). With this result, it is stated that there is no synthetic unit hydrograph model that has compatibility with the measured unit hydrograph of Pedindang River.
KAJIAN KEANDALAN KULONG RETENSI KACANG PEDANG SEBAGAI PENGENDALI BANJIR KOTA PANGKALPINANG Mega Tresnanda; Fadillah Sabri; Donny Fransiskus Manalu
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 5 No 1 (2017): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.963 KB)

Abstract

Sebagai daerah hilir dari DAS Baturusa dengan pusat kota berbentuk cekungan, salah satu hal yang bisa dilakukan Kota Pangkalpinang dalam upaya pengendalian banjir adalah melakukan pengaturan debit banjir dengan kulong retensi. Namun pada banjir Februari 2016 lalu, Kulong Retensi Kacang Pedang Kota Pangkalpinang meluap. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian terhadap keandalan Kulong Retensi Kacang Pedang sebagai pengendali banjir. Analisis dilakukan pada wilayah kajian Sub Sub DAS Rangkui. Tahapan analisis yaitu analisis debit banjir, analisis penelusuran aliran, analisis keandalan kulong, dan analisis pengendalian banjir. Analisis debit banjir HSS Gama I menggunakan data hujan Februari 2016 dan hujan rancangan Distribusi Probabilitas Log Normal kala ulang 2, 5, 10, 25, serta 50 tahun. Analisis penelusuran aliran digunakan untuk mengetahui debit outflow. Analisis keandalan dilakukan dengan membandingkan volume tampungan akhir terhadap volume tampungan maksimum kulong. Analisis pengendalian yang dilakukan berupa penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan normalisasi kulong. Hasil analisis kondisi eksisting dengan volume tampungan 1.173.330 m3 menunjukkan bahwa Kulong Retensi Kacang Pedang andal untuk menampung volume aliran banjir kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan banjir 8 Februari 2016. Namun, pada kala ulang 25 tahun keandalan 92,68%; kala ulang 50 tahun keandalan 83,87%; dan banjir 9 Februari 2016 keandalan 82,54%. Setelah dilakukan normalisasi kulong dengan pengerukan sedalam 2,222 m dari elevasi rata-rata eksisting 5,843 m sampai rata-rata elevasi 3,621 m maka diperoleh volume tampungan menjadi 1.800.005 m3. Pada kondisi pengendalian ini Kulong Retensi Kacang Pedang mampu menampung seluruh volume aliran banjir rancangan dan volume banjir Februari 2016.
Co-Authors Achmad Noerkhaerin Putra Adi Saputra Aghata Christin Natalia Ahmad Yudi Akbar Syah Akbar Syah, Akbar Alfikri, Muhammad Ali Usman Ali Usman, Ali Andesta Granitio Irwan Andry Yuliyanto Aprilia, Ayu Sinta Apriwelni, Siska Ari Wibowo Arrosyad , M. Iqbal Ayudia Hardiyani Kiranaratri Borisman, Bobby Budi Ribowo, Anggarani Cahyo Agung Saputra Desfa Yusmaliana Diah Mutiara Donny Fransiskus Manalu, Donny Fransiskus Ekaputra, Reza Asriandi Elwi Danil Elysa Dwita Esi Restiani Esi Restiani, Esi FENNIL BUANA Fifin Fitriana Fitria Rosmi Fitriana, Indri Rahmandhani Galih Rio Prayogi Gustama Gustama Gutama, Therry Iga Safa Marwani Ikhwan, Indah Ilpandari, Ilpandari Julita Hayati Junita Eka Susanti Khanza, Ayu Kamila Lestari, Zakia Ayu M Gilang Indra Mardika Marina, Bernaditha Catur Marissa Pusparini Marwani, Iga Safa Mega Sukma Mega Tresnanda Michael Michael Miskar Maini Muhamad Tohir Nadi, Muhammad Abi Berkah Nani Mulyati Nining, Nining Novriyansyah, Muhammad Ormuz Firdaus Ormuz Firdaus P Kirtinanda Pusparini, Marissa Putri Ayu Dwiyana Rahmat Kurniawan Rakhmawati Fadillah Reniati Reniati Reza Wijayanto Rian K E Siahaan Rias, A. Irzal Ririn Amelia Robi Hambali, Robi Roby Hambali Sagita, Agnesia Wettry Selly Meiliani Sihombing, Tera Melya Patrice Siska Elvandari Sitepu, Arif Rahman Hakim Suhardi Suhardi Suryani, Nilma Syahidus Syuhada Syofirman Syofyan Tambunan, Hermon Frederik Tasman Tasman Tohir, Muhamad Vebrian, Rajab Wahyu Adi Wantini Wantini Zahara Zahara Zakia Ayu Lestari Zhafira, Elian