Masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat adalah BBLR, yang dapat menyebabkan perkembangan abnormal kognitif dan motorik yang tidak sesuai dibanding anak-anak dengan BBLR, bayi dengan BBLR lebih mungkin meninggal. Salah satu ukuran tingkat kesehatan masyarakat adalah status gizi. Balita yang kekurangan gizi akan menderita kelainan perkembangan, termasuk retardasi perkembangan kognitif di samping gangguan perkembangan motorik. Kebaruan penelitian ini adalah pengaruh berat badan lahir rendah (bblr) dan status gizi dengan perkembangan balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh berat badan lahir rendah(BBLR) dan Status gizi dengan perkembangan balita usia 3-5 tahun. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Metode penelitian observasional analitik. Analisis bivariat menggunakan Spearman Rank, sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi berganda. Hasil uji statistik Spearman Rank memperlihatkan ada pengaruh BBLR terhadap tumbuh kembang balita (nilai p 0,000, 0,05), dan ada pengaruh status gizi terhadap tumbuh kembang balita (nilai p 0,018, 0,05). Hasil analisis multivariat antara pengaruh BBLR dan Status Gizi dengan perkembangan balita dari nilai R Square variabel BBLR dan status gizi secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel perkembangan balita sebesar 45,5 %. Dilihat dari nilai p = 0,000 variabel BBLR serta status gizi memberi pengaruh pada perkembangan balita. Penelitian ini menunjukan adanya pengaruh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Status Gizi dengan Perkembangan Balita Usia 3-5 tahun.