Claim Missing Document
Check
Articles

RE-VEGETASI TANAH VULKANIS TANDUS DENGAN AIR SUMUR I Nengah Simpen; I Nyoman Sutarpa Sutama; I Wayan Redana; Siti Zulaikah
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Tanah vulkanis merupakan suatu perlapisan tanah yang terbentuk oleh hamparan material letusan gunung berapi saat meletus. Tanah vulkanis biasanya tandus. Perlu waktu yang lama bertahun-tahun dan bahkan sampai berpuluh-puluh tahun untuk menumbuhkan kembali vegetasi (re-vegetasi) di daerah ini. Untuk itu perlu dicari suatu cara agar pada tanah yang semula tandus dapat sesegera mungkin ditumbuhi tanam-tanaman, sehingga tanah vulkanis menjadi produktif. Melihat kondisinya yang seperti ini dapatlah dianalisa bahwa masalah utama pada daerah tersebut adalah air dan cara mengelolanya. Di sini diberikan salah satu contoh untuk mencari air pada daerah tanah vulkanis tandus yaitu dengan Metoda Geolistrik. Dari hasil yang didapat bahwa walaupun bagian atasnya berupa tanah vulkanik tandus, namun di bawahnya masih terpendam akuifer-akuifer yang dapat disadap airnya. Setelah airnya didapat, airnya mestinya dikelola sehngga dapat dipakai oleh hewan maupun tumbuhan. Simbiosis antara hewan dan tumbuhan dapat mempercepat proses re-vegetasi pada daerah vulkanis tandus. Sebagai hasil studi, dapat dilihat pada beberapa daerah di Kabupaten Karangasem Bali.Kata kunci: Re-vegetasi, Tanah vulkanis tandus, Metoda Geolistrik, Air sumur
Suseptibilitas Magnetik dan Kelimpahan Mineral Magnetik pada Tanah Sawah di Lawang dan Soekarno-Hatta, Malang Nurainin Yuli Daryanti; Siti Zulaikah; Nandang Mufti; D S Haryati
JPSE (Journal of Physical Science and Engineering) Vol 3, No 2 (2018): JPSE (Journal of Physical Science and Engineering)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah sawah merupakan tanah khas antropogenik yang memiliki peran penting di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Seiring perkembangan pembangunan dan perkotaan tanah sawah menjadi beralih fungsi sehingga tercipta lingkungan sawah yang berada dekat dengan aktivitas manusia seperti industri. Upaya dalam memahami keadaan lingkungan seperti itu dapat dilakukan dengan agromagnetisme yaitu memahami sifat mineral magnetik yang terkandung dalam tanah pertanian atau perkebunan. Sifat magnetik sering digunakan sebagai indikator pencemaran dan perkembangan tanah, terutama untuk identifikasi oksida besi tanah dan sifatnya. Untuk memenuhi upaya tersebut dilakukanlah penelitian sifat mineral magnetik tanah sawah di Lawang dan Sokearno Hatta, Malang. Hasil penelitian diperoleh rentang nilai χlf 0,885 – 7,703 ×(10-6m3kg-1). Unsur yang mendominasi pada tanah sawah diantaranya Fe, Si, Al, Ca dengan nilai terendah ada pada Ca sebesar 4,5% dan yang tertinggi adalah unsur Fe sebesar 45,52%. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um024v3i22018p048
Diagnosis Miskonsepsi Siswa SMA di Kota Malang pada Konsep Suhu dan Kalor Menggunakan Three Tier Test Sri Nurul Wahidah S.; Sentot Kusairi; Siti Zulaikah
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 2 No 3 (2016): Juli
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.526 KB) | DOI: 10.29303/jpft.v2i3.295

Abstract

Misconception is one of the cause of students' learning difficulties, especially on physics. Misconceptions experienced by students needs to be diagnosed and its results used to improve learning. Its result should be delivered to students to help them learn better, so that these misconceptions can be corrected. In this regard, it should be developed diagnostic instruments which can provide information quickly and accurately one of them is a three-tier test. The aim of this study was to investigate whether the three-tier test able to identify student misconceptions. The sample of this study was 136 students of senior high school in Malang. Besides using written tests, interviews were conducted on several students to verify the results of the three-tier test. Conclusions of this study is the three-tier test that has been developed on Temperature and Heat topic is able to identify misconceptions students quickly and accurately.
Magnetic Signatures on River Sediments and Agricultural Soils as Proxy Indicators of Anthropogenic-derived Pollution (Case Study: Cikijing River, Rancaekek, West Java) Dini Fitriani; Widya Utami; Kartika Hajar Kirana; Eleonora Agustine; Siti Zulaikah
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 7 No. 3 (2021): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v7i3.697

Abstract

A number of activities occur around the Cikijing River in Rancaekek area, West Java, such as industrial and domestic activities. The various activities could decrease the quality of the river and surrounding environment due to anthropogenic pollutants that might be produced. Since the Cikijing River is also used as the source of irrigation, paddy fields around the river could be also be affected. The presence of pollutants in river sediments and agricultural soils over a long period could change their magnetic properties. Magnetic susceptibility of Cikijing River sediments and soils of the paddy fields in the surrounding have been examined considering that magnetic properties could represent environmental conditions. The results show that river sediments have magnetic susceptibility (cLF) in range of 356.2-456.3 (×10-8) m3kg-1, whereas soils samples have cLF varying from 94.1 to 347.1 (×10-8) m3kg-1, suggesting domination of ferrimagnetic minerals. The cFD (%) is <4% indicating the anthropogenic origin of magnetic minerals.  Electron microscopy images show the imperfect octahedral and spherules shapes of magnetic grains that supports magnetic susceptibility analysis about the source of magnetic minerals. Elemental composition analysis reveals Fe and O’s content as main elements, including minor elements of Ca, Mg, Al. Si, Ti and Cr
Cara siswa menyelesaikan masalah suhu dan kalor dari sudut pandang keterampilan metakognisi Susanti Rahayu; Supriyono Koes-H; Siti Zulaikah; Ninik Munfarikha
Momentum: Physics Education Journal Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.27 KB) | DOI: 10.21067/mpej.v1i1.2219

Abstract

Abstract: The ways students solve problems become one of the main target of physics learning. Investigation about how students solve problems is explored in the context of metacognition skills. The steps of metacognition skills in physics problem solving include: planning, monitoring, evaluation, and controlling. This is a preliminary exploration study that aims to: 1.) mapping the metacognition skills that are used in physics problem solving of temperature and heat, 2.) exhibiting students’ self evaluation of his/her metacognition skills in problem solving, and 3.) identifying the relationship between students answer and their self evaluation. This is a descriptive qualitative study. The data were obtained by test and questionnaire. The physics problem solving test was given to 35 students of 11th grader. After doing test, they filled the 22 items of questionnaire adapted from Physics Metacognition Inventory (PMI). The result shows that none of the students solved all the problems optimally. The result of questionnaire showed that the average of metacognitive skills 64%, with the maximum and the minimum scores is 87% and 35% respectively. The correlation between the analyses of students’ answer and their self evaluation shows a negative value that indicates no relationship. Specifically, students pass the planning and controlling phase quite well, even though they tend to be poor in monitoring and evaluation. This findings must become a particular attention for the researchers and teachers in providing the learning strategy to habit the phases of metacognition skills in order to improve students’ metacognitive skills. Abstrak: Cara siswa dalam menyelesaikan masalah menjadi salah satu sasaran utama dalam pembelajaran fisika. Penelusuran mengenai bagaimana cara siswa menyelesaikan masalah dieksplorasi dalam konteks keterampilan metakognisi. Tahapan keterampilan metakognisi dalam menyelesaikan masalah fisika meliputi: planning, monitoring, evaluation, dan controlling. Penelitian ini merupakan studi eksplorasi awal bertujuan untuk: 1.) memetakan keterampilan metakognisi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah fisika pada materi Suhu dan Kalor, 2.) menunjukkan penilaian diri siswa terhadap keterampilan metakognisi yang dimiliki dalam menyelesaikan masalah, dan 3.) mengidentifikasi hubungan antara analisis jawaban siswa dan penilaian diri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui tes dan angket. Tes yang digunakan merupakan soal problem solving, yang diberikan kepada 35 siswa kelas XI. Setelah mengerjakan soal, siswa mengisi angket yang terdiri dari 22 item yang diadaptasi dari Physics Metacognition Inventory (PMI). Hasil penelitian menunjukkan belum ada siswa yang optimal menyelesaikan seluruh soal. Angket penilaian diri menunjukkan skor rerata 64%, dengan skor maksimum dan minimum masing-masing 87% dan 35%. Hubungan antara analisis jawaban siswa dan hasil penilaian diri menunjukkan nilai korelasi negatif yang mengindikasikan tidak sinkronnya hasil jawaban dan penilaian diri siswa. Secara spesifik, tahapan planning dan controlling dilakukan siswa dengan cukup baik, akan tetapi siswa cenderung lemah dalam memonitoring dan mengevaluasi ketika menyelesaikan masalah. Temuan ini menjadikan perhatian khusus untuk peneliti dan guru dalam menyajikan strategi belajar untuk membiasakan tahapan dalam keterampilan metakognisi dengan target peningkatan keterampilan metakognisi siswa.
Detecting Coastal Atmosphere Weathering Process on Andesite Rock Using Magnetic Susceptibility and Fe3O4/Fe2O3 Ratio Siti Zulaikah; Rini Pujiastuti; Ghyfanny An Afrillah
BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY Vol 35, No 1 (2020)
Publisher : Marine Geological Institute of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/bomg.35.1.2020.672

Abstract

Weathering is a geological phenomenon that is often an important considered because of its destructive properties, mainly in subsurface. Many parameters are used to measure the presence of weathering indications. This study focuses on testing of magnetic susceptibility (c), compound oxide content and Fe3O4/Fe2O3 ratio that have been selected as an indicators of weathering process. This study explains in detail the quantitative analysis of weathering based on these parameters in basaltic andesite rocks found in coastal atmospheric areas. The results obtained for weathered rocks, magnetic susceptibility, compound oxide content such as CaO and the Fe3O4/Fe2O3 ratio has decreased significantly. In the coastal atmosphere, the weathering of basaltic andesite rocks also marked by the distribution of magnetic minerals which tend to be in the domain of pseudo single domain (PSD) or single domain (SD). Thus it can be concluded that both of low frequency magnetic susceptibility (clf), CaO and Fe2O3 content and also the Fe3O4/Fe2O3 ratio can be used as weathering level indicators.Keywords: weathering, andesite, magnetic susceptibility, Fe3O4/Fe2O3 ratio, coastal atmosphere. Pelapukan merupakan fenomena geologi yang sering menjadi pertimbangan penting karena sifatnya destruktif terutama pada bawah permukaan. Banyak parameter yang digunakan untuk mengukur adanya indikasi pelapukan. Penelitian ini berfokus pada pengujian suseptibilitas magnetik (c), kandungan senyawa kimia dan rasio Fe3O4/Fe2O3 yang dipilih menjadi parameter sebagai indikator pelapukan. Penelitian ini menjelaskan secara rinci analisis kuantitatif pelapukan berdasarkan kedua parameter tersebut pada batuan beku basaltik andesit yang terdapat pada area atmosfer pantai. Hasil penelitian didapatkan untuk batuan lapuk, suseptibilitas magnetik, kandungan senyawa kimia CaO dan rasio Fe3O4/Fe2O3 mengalami penurunan. Pada atmosfer pantai batuan basaltik andesit yang mengalami pelapukan juga ditandai oleh distribusi mineral magnetik yang cenderung berdomain pseudo single domain (PSD) maupun single domain (SD). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baik suseptibilitas magnetik low frekuensi (clf), kandungan senyawa kimia CaO dan Fe2O3 maupun rasio Fe3O4/Fe2O3 dapat dijadikan sebagai indikator tingkat pelapukan.Katakunci: pelapukan, andesite, suseptibilitas magnetik, rasio Fe3O4/Fe2O3, atmosfer pantai.
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMP Negeri 40 Purworejo Siti Zulaikah
Cakrawala: Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan Islam dan studi sosial Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : LPPM IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/cakrawala.v4i2.253

Abstract

This research is based on the leadership of the principal who is quite good. In this regard, this study aims to determine the leadership of the principal in increasing teacher professionalism at SMP Negeri 40 Purworejo. This study uses qualitative research that focuses on natural phenomena and is analyzed using logical scientific thinking. As for the technique of data collection in this research, it was obtained through observation, interviews, documentation, and triangulation. Data analysis was carried out by data reduction, data presentation, and data verification then formulating conclusions on the results of the research conducted. There are three things put forward in this study, namely: (1) the managerial ability of the principal in relation to the chief officer in increasing the professionalism of teachers at SMP Negeri 40 Purworejo has been proven to produce vision and mission products for schools that have been implemented properly although not all of them, and to achieve it needed good cooperation with all elements of the school; the role of the school principal to create a harmonious atmosphere in the school environment, by giving teachers assignments according to their main duties and teachers can carry out their duties and responsibilities professionally; provide opportunities for educators to improve their profession; (2) the ability of the school principal's sense of business to improve teacher professionalism, as evidenced by the ability of the school principal to manage education funds, especially in finding sources of education funds to meet the needs of education; (3) the ability of the school principal's sense of education in increasing teacher professionalism, which is proven by the ability of the school principal to carry out mental development, moral development, physical development and artistic development which is carried out in a programmed manner.
Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Strategi Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving Siswa Kelas X SMA (Halaman 108 s.d. 112) Maulidi Rahmat; Muhardjito -; Siti Zulaikah
Jurnal Fisika Indonesia Vol 18, No 54 (2014)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.167 KB) | DOI: 10.22146/jfi.24384

Abstract

Penerapan strategi pembelajaran di kelas masih bersifat teacher centered yang belum dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa serta keaktifan siswa dalam pembelajaran. Strategi Thinking Aloud Pair Problem solving merupakan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir, keaktifan siswa dan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan; 1) apakah strategi pembelajaran thinking aloud pair problem solving berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa, 2) bagaimanakah pengaruh strategi pembelajaran thinking aloud pair problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Jenis penelitian ini adalah mixed method dengan embedded research design. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu siswa kelas X IPA 2 SMAN 7 Malang. Instrumen yang digunakan terdiri atas instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa; 1) strategi pembelajaran thinking aloud pair problem solving berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa, 2) pengaruh strategi pembelajaran thinking aloud pair problem solving berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIKA TONER BERBASIS PASIR BESI DENGAN METODE POLIMERISASI EMULSI Siti Zulaikah; Nandang Mufti; Abdulloh Fuad; Firriy Melati Sukma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 3 (2014): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.275 KB)

Abstract

Toner berbasis pasir besi dengan kandungan mineral dominan magnetite berhasil disintesis dengan metode polimerisasi emulsi. Bahan baku toner tersebut terdiri dari karbon, polimer yang terbuat dari stereofoam, magnetite (Fe3O4) yang diekstrak dari pasir besi dan dikecilkan ukuran bulirnya dengan metode kopretisipasi. Dari hasil uji SEM diperoleh ukuran bulir rata-rata 6,007 mikron. Ukuran tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan ukuran bulir rata-rata toner pasaran yaitu sebesra 10 mikron. Struktur XRD dari toner yang dihasilkan menunjukkan kesamaan dengan toner pasaran, Sementara itu suseptibilitas magnetik dari toner tersebut memiliki nilai yang berada pada rentang 200 ï‚´ 10-8 hingga 900ï‚´ 10-8 m3/kg. Harga suseptibilitas magnetik menurun seiring dengan penurunan ukuran bulir atau waktu milling. Sifat kelistrikan dari toner tersebut yang dalam penelitian ini terukur dari dielektrisitas dan resistivitas, menunjukkan rentang nilai dari 7 hingga 21 Hz untuk dielektrisitas dan 18.500 hingga 34.000 ohm cm untuk resistivitas. Nilai konstanta dielektrik dan resistivitas cenderung meningkat seiring dengan menurunnya ukuran bulir toner. Kata Kunci: Sintesis Toner, Pasir Besi, Suseptibilitas Magnetik, Dielektrisitas, Resistivitas, Polimerisasi Emuls.
Prospek dan Manfaat Kajian Kemagnetan Batuan pada Perubahan Iklim dan Lingkungan Siti Zulaikah
Jurnal Fisika Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v5i1.7364

Abstract

Kemagnetan batuan telah dikaji dan dikembangkan di Indonesia sejak abad 19. Kajian tersebut dimulai dengan aplikasinya pada paleomagnetisme, yaitu pelacakan arah medan magnetik bumi di masa lampau dan berlanjut hingga awal abad 20, kajian kemagnetan batuan telah merambah pada aplikasi perubahan iklim dan lingkungan dalam bidang yang dikenal magnetoclimatology dan environmental magnetism. Aplikasi kajian kemagnetan batuan ini dituntun oleh keberadaan mineral magnetik pada sedimen atau tanah, yang mana jenis, morfologi, jumlah dan bentuk ukuran bulir mineral magnetik berubah karena perubahan iklim dan lingkungan. Selanjutnya perubahan iklim dan lingkungan dimasa lampau yang dapat digunakan sebagai petunjuk prediksi iklim mendatang, dapat ditelusuri dari keberadaan mineral magnetik pada sedimen. Kondisi iklim lampau dan lingkungan dapat ditelusuri sejauh usia batuan yang digunakan sebagai sampel. Cara inilah yang digunakan peneliti untuk menunjukkan hubungan yang sangat dekat antara sifat magnetik batuan dan iklim serta lingkungan yang sepintas terdengar aneh. 
Co-Authors - Ma’rufah - Nurfadlunnisah A. Fauzi Pohan Abdulloh Fuad Abu Zainuddin Abu Zainuddin Ada, Welem Adi Susilo Aditya Pratama Agung Mulyo Setiawan Akhmad Fauzul Albab Alfarizi, Muhammad Rafi Andi Muh Akbar Saputra Anggraini, Yasinta Anindita Wirajaya, Maheswara Anis Nurullaili Arif Noor, Faizal Arini, Jihan Aty Widyawaruyanti Ayu Delia Laulatuz Zulfah Azzahro, Rossyda Boking Delaokta, Yonanda Budiman , Bentang Arief Budiono, Tri Cahyati, Nun Nuni Ihda Cintyaning Saraswati, Shabrina D S Haryati Dandy, Mohammad Azra Dewi Ningsih Dewi Nur Azizah Dina Putri Rahayu Dini Fitriani Dini Fitriani Dini Fitriani Dwi Setyaningrum, Mareta Edi Suriaman Eleonora Agustine Era Budi Prayekti Erna Duwi Rahayu Eva Susanti Evi Rianti Fajrur Rahman Farizky Hisyam Fashi Hatul Lisaniyah Fatikah, Noor Ferdinal, Ferdinal Filda Maulidya Efendi Firda Ulya Nur Rosyidah Firriy Melati Sukma Gafur, Nurfitri Abdul Ghyfanny An Afrillah Hafidhotul Khoiriah Hamdi Hamdi Hamdi Rifai Hapsoro, Cahyo Aji Haqiqi, Ilham Hari Wisodo, Hari Hariyanto, Yensi Hasan Albana, Maududy HASAN, ELFIRAWATI Husna Husna Husni Cahyadi Kurniawan Husni Cahyadi Kurniawan, Husni Cahyadi I Nengah Simpen I Nengah Simpen I NYOMAN SUTARPA SUTAMA I Wayan Redana Indriati Martha Patuti Isriyah, Mudafiatun Jihannindya, Luqy Kartika Hajar Kirana Kholifaturrohmah Kurniasari, Tiara Kurniawan, Arief Hendra Laila Khamsatul Muharrami, Laila Khamsatul Lilis Nur Hinmatul Hijra M. Aryono Adhi M. Fathur Rouf Hasan Mada Lahiya, Ilham Putu Maghfiroh, Nasruliyah Hikmatul Masrurah, Zakia Maulida, Shofi Maulidi Rahmat Mimi Rohazal Yaumi Muamanah, Victaria Roiffatul Muhammad Fathur Rouf Hasan Muhammad Zulkifli, Muhammad Muhardjito Muhardjito Muji Rahayu Mukti, Nandang Muztaza, Nordiana Mohd Najmi Iftita Zuhrin, Mazaya Nandang Mufti Naufal Zaky, Muhammad Nila Qurniasih Ninik Munfarikha, Ninik Nugroho Adi Pramono, Nugroho Adi Nuning Prahasti Nurainin Yuli Daryanti Nuril Munfaridah, Nuril Parno Pratiwi Ineke Anwar Putri Salshabila, Zulina Rachmat Tjhajanto Rahmi, Ainu Rini Pujiastuti Riska Amelia Rizka Amirul Hikma Rizka Amirul Hikma Rizka Amirul Hikma, Rizka Amirul Roihatul Mutiah Romadhon , Yusuf Rosalinda Avia Erytma Selvi Marcellia Sentot Kusairi Siti Rohmah SRI LESTARI Sri Nurul Wahidah S. Suadi, Daeng Achmad Sukardiman Sulistyowati, Novie Endah Suparman Suparman Supriyono Koes Handayanto Supu, Idawati Susanti Rahayu Sutopo Sutopo Sutopo Sutopo Sya’diah, Halimatus Taufik, Ashabul Tessa Destia Putri Lisa Tisen, Tisen Tri Yuni Handasari Triawan, Farid Ulfa Lailatul Fadhila Verani Puspita Sari Vibri Fitri Agustin Vika Fauziyah Wendri Wiratsiwi Widi Astutik, Mila Widia Putri Anggraini Widya Utami Winarti, Ika Wiwin Puspita Hadi Yaumi, Mimi Rohazal Yogi Agung Hermawan Yoyok Adisetio Laksono Yoyok Adisetyo Laksono Yoyok Adisetyo Laksono Yoyok Adisetyo Laksono Yoyok Adisetyo Laksono, Yoyok Adisetyo Yunin Hidayati Yusuf Adam Hilman, Yusuf Adam Yusuf, Mohammad Syaifullah Yusyarif, Idham Sri Zakly, Hanif 'Izzudin