Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur dosis pada mata dan berapa dosis yang diterima pada saat melakukan prosedur pemerikassan di ruangan fluoroskopy RSUP dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-14 mei 2020 menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur. ICRP merekomendasikan penurunan nilai batas dosis (NBD) lensa mata untuk pekerja radiasi dari 150 mSv menjadi 20 mSv dalam satu tahun yang di rata-ratakan selama periode lima tahun dan dalam satu tahun tertentu tidak melampau 50 mSv. Penurunan NBD lensa mata ini menimbulkan implikasi yang berbagai bidang pemanfaatan dengan menggunakan alat TLD Dosimetri Hp (3) yang memiliki tingkat kedalam dosis yang diterima pada kedalaman 3 mm sudah sangat tepat untuk mengukur dosis lensa mata karena sangat sensitif terhadap radiasi pada permukaan mata. radiasi yang memerlukan pendekatan yang sesuai untuk perlindungan mata dan pemantauan dosis lensa mata. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dengan menggunakan alat TLD Dosimetri Hp (3) yang memiliki tingkat kedalam dosis yang diterima pada kedalaman 3 mm sudah sangat tepat untuk mengukur dosis lensa mata karena sangat sensitif terhadap radiasi pada permukaan mata.