Kecemasan adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan, yang dapat mengganggu fungsi fisik maupun psikologis seseorang. Di Indonesia, sekitar 5% penduduk mengalami kecemasan, baik dalam bentuk akut maupun kronis. Salah satu metode penatalaksanaan kecemasan yang efektif adalah psikoterapi, khususnya melalui terapi relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation/PMR). Terapi ini dilakukan dengan cara menegangkan dan kemudian merilekskan kelompok otot tertentu, yang bertujuan untuk menurunkan ketegangan otot dan menciptakan rasa rileks. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan asuhan keperawatan dalam mengurangi kecemasan melalui terapi PMR pada pasien dengan keluhan kecemasan. Studi dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru terhadap satu pasien yang didiagnosis dengan STEMI. Pasien mengeluhkan kecemasan yang ditandai dengan jantung berdebar, kebingungan, dan kesulitan konsentrasi. Terapi PMR diberikan secara langsung dengan metode observasi. Hasil menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan dari skor 18 menjadi 5 setelah intervensi dilakukan.Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi otot progresif efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien dengan gangguan jantung. Diharapkan pasien dapat terus mengaplikasikan teknik ini secara mandiri untuk menjaga kestabilan emosinya.Kecemasan adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan, yang dapat mengganggu fungsi fisik maupun psikologis seseorang. Di Indonesia, sekitar 5% penduduk mengalami kecemasan, baik dalam bentuk akut maupun kronis. Salah satu metode penatalaksanaan kecemasan yang efektif adalah psikoterapi, khususnya melalui terapi relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation/PMR). Terapi ini dilakukan dengan cara menegangkan dan kemudian merilekskan kelompok otot tertentu, yang bertujuan untuk menurunkan ketegangan otot dan menciptakan rasa rileks. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan asuhan keperawatan dalam mengurangi kecemasan melalui terapi PMR pada pasien dengan keluhan kecemasan. Studi dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru terhadap satu pasien yang didiagnosis dengan STEMI. Pasien mengeluhkan kecemasan yang ditandai dengan jantung berdebar, kebingungan, dan kesulitan konsentrasi. Terapi PMR diberikan secara langsung dengan metode observasi. Hasil menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan dari skor 18 menjadi 5 setelah intervensi dilakukan.Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi otot progresif efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien dengan gangguan jantung. Diharapkan pasien dapat terus mengaplikasikan teknik ini secara mandiri untuk menjaga kestabilan emosinya.