Claim Missing Document
Check
Articles

Biografi Ali bin Abi Thalib Munawira, Siti; Hamriani, Selvi; Rama, Bahaking
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 5: April 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i5.3298

Abstract

Biografi dan sejarah peradaban Islam di masa Ali bin Abi Thalib merupakan sejarah yang banyak dikisahkan oleh banyak sejarawan Islam. Perjalanan Ali bin Abi Thalib dalam memperjuangkan Islam menorehkan sejarah yang dapat menjadikan pembaca mengambil hikmah dan pelajaran dari kisahnya. Ali merupakan sepupu dan juga menantu Nabi Muhammad ﷺ, anak dari Abu Thalib dan Suami dari anak Nabi, Fatimah binti Muhammad. Dikenal dengan kecerdasan dan kefaqihannya dalam urusan Agama, satu diantara 10 sahabat yang dijamin masuk surga dan menjadi khalifah setelah wafatnya khalifah Utsman bin Affan (36-41 H/656-661 M). Di masa kekhalifaannya kondisi sosial dan politik tidak stabil pasca terjadinya pembunuhan khalifah Utsman yang dilakukan oleh demonstran yang mengakibatkan terjadinya perpecahan kaum muslimin hingga terjadi perang saudara yang kita kenal dengan perang Jamal antara Khalifah Ali dan Aisyah bersma dua orang sahabat dan perang Siffin antara Khalifah Ali dan Muawiyah bin Abi sofyan. Artikel ini memberikan wawasan singkat terkait biografi Ali bin Abi Thalib dan peradaban Islam di masa kekhalifahan Ali (gambaran kondisi politik dan sosial) dan peritiwa tahkim antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sofyan.
Visi Misi UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dalam Hubungannya dengan Evaluasi Pendidikan Ifriani, Ifriani; Hamnar, Nur Rahmin; S, Siti Munawira; Rama, Bahaking
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 8: Juli 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i8.4520

Abstract

Dalam meningkatkan kualifikasi akademik bagi guru SD sebenarnya sudah terwujud dan jelas dikemukakan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 dan UU Nomor 20 Tahun 2003 yang terwujud dalam visi dan misi pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah “Mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjwab tantangan zaman yang selalu berubah”. Visi tersebut terimplementasi dalam misi pendidkan nasional yang mencakup hal-hal berupa: 1) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia. 2) Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional, dan internasional. 3) Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global. 4) Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangkamewujudkan masyarakat belajar. 4) Meningkatkan kesiapan masukkan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral. 5) Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global. 6) Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasrakan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan republik Indonesia. Dengan adanya UU Guru dan Dosen diharapkan dapat menjadi acuan untuk memperbaiki kualitas mutu pelayanan pendidikan di masyarakat baik itu negeri maupun swasta. Satu hal lagi yang sangat menggembirakan dalam undang-undang ini adalah adanya 11 item Hak Guru yang tercantum pada pasal 14 adalah bentuk penghargaan pemerintah dan masyarakat kepada guru. Untuk indikator penghasilan guru PNS sudah diatur Pasal 15 ayat 1. Guru berhak untuk mendapatkan tunjangan, yaitu : Tunjangan profesi, Tunjangan Fungsional dan Tunjangan Khusus. Kompetensi yang harus di milki oleh seorang guru sebagaimana yang terdapat dalam undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam M., Ratna; Rama, Bahaking; Mahmud, Natsir; Amiruddin, A.
IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Istilah "filsafat ilmu" digunakan untuk menggambarkan berbagai pandangan kritis tentang semua hal yang berkaitan dengan dasar ilmu dan bagaimana hal itu berkaitan dengan semua aspek kehidupan manusia. Setiap bidang ilmu memiliki bagian yang unik. Ilmuwan memiliki benda, pernyataan, proposisi, dan karakteristik. Keempat komponen tersebut difokuskan pada tiga landasan filsafat: epistemologi, aksiologi, dan ontologi.Penulis artikel ini membahas filosofi ontologi, epistemologi, dan aksiologi dengan menggunakan studi literatur atau penelitian dari berbagai karya ilmiah dan buku yang berkaitan dengan topik tersebut. Analisis menyatakan bahwa ontologis dasarnya berbicara tentang hakikat "yang ada". Ketika ilmu pengetahuan ditinjau dari perspektif ontologi, tujuannya adalah untuk membuktikan dan menelaah kebenarannya. Epistemologi membahas dasar, sumber, karakteristik, kebenaran, dan cara pengetahuan diperoleh. Epistemologi mempromosikan ilmu pengetahuan. Pembahasannya terfokus pada bagaimana para ilmuwan menggunakan sumber dan metode untuk mengembangkan pengetahuan. Dalam psikologi analitik, hubungan antara ilmu dan nilai sangat penting.Aksiologi memeriksa apakah sebuah ilmu pengetahuan layak atau tidak dikembangkan berdasarkan nilai.
Merangkum Kebenaran Filsafat, Kebenaran Ilmu Pengtahuan dan Kebenaran Agama Rachman, Wa Sree Galuatry; Rama, Bahaking; Mahmud, Muhammad Natsir
IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol. 4 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : IQRA : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan makalah ini adalah untuk mengkaji konsep kebenaran dalam tiga bidang besar filsafat, agama, dan sains. Pertanyaan penelitian yang diajukan meliputi pengertian dan penafsiran konsep kebenaran pada masing-masing disiplin ilmu, perbedaan mendasar dan persamaan pendekatan terhadap kebenaran, serta pemahaman para filosof dalam mengembangkan pemahamannya tentang kebenaran dalam filsafat, agama, dan sains, pemikiran dan keberadaan kebenaran dan koneksinya satu dengan yang lainnya. Melalui eksplorasi mendalam terhadap konsep kebenaran, kajian ini mencari pemahaman lebih dalam tentang bagaimana pandangan filosofis, religius, dan ilmiah membentuk pemahaman manusia terhadap dunia dan keberadaannya. Analisis ini juga berfokus pada peran penting para filsuf dalam mempengaruhi perkembangan konsep kebenaran di ketiga bidang tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam mengenai konsep kebenaran dalam filsafat, agama, dan sains, serta menunjukkan konteks dan peran para filsuf dalam pengembangan pemahaman umat manusia tentang kebenaran. Oleh karena itu, artikel ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman modern tentang isu-isu filosofis, agama dan ilmiah
MANUSIA DAN EKSISTENSINYA DALAM PANDANGAN FILSAFAT ISLAM Muthmainnah, Sitti; Rama, Bahaking; Moh Natsir Mahmud
REFERENSI ISLAMIKA: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/ri.v1i2.0238

Abstract

Tulisan berjudul Manusia dan eksistensinya dalam pandangan filsafat islam memberi gambaran bagaimana manusia dalam filsafat islam. Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui seperti apa definisi manusia dalam pandangan filsafat islam, kemudian memahami eksistensi manusia dan tahap-tahpanya dalam eksistensi filsafat islam serta memahami hubungan fitrah dengan pendidikan islam. Penulisan makalah ini merupakan kajian pustaka dengan menggunakan jenis metode kualitatif, adapun sumber-sumber yang dicantumkan adalah sumber yang kredibel berupa buku dan website resmi. Manusia adalah yang terdiri dari unsur jasad dan roh yang memiliki akal, budi pekerti yang membedakannya dengan makhluk yang lain seperti iblis, malaikat, binatang maupun tumbuhan. Eksistensi manusia bermakna keberadaan manusia sebagai sesuatu yang berada yang berbeda dengan keberdaan makhluk yang lain. Eksistensi dalam pengetahuan barat memiliki beberapa tahap yaitu tahap eksis, etis dan riligius. Sedangkan menurut filsafat pendidikan Islam : Jasad, roh, dan jiwa.Manusia dalam pandangan Islam adalah khalifah Allah di muka bumi. Sebagai duta Tuhan, dia memiliki karakteristik yang multidimensi, yakni pertama, diberi hak untuk mengatur alam ini sesuai kapasitasnya.
Karakteristik Pendidikan Islam Masa Klasik dan Modern Zuhdiah, Zuhdiah; Yahdi, Muhammad; Rama, Bahaking
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2024): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jupeis.Vol3.Iss1.998

Abstract

Artikel ini merinci karakteristik pendidikan Islam pada masa klasik dan modern, menyelidiki transformasi mendasar yang terjadi sepanjang perjalanan sejarah tersebut. Dari lembaga penyelenggara hingga kurikulum, metode pengajaran, dan prosedur evaluasi, pendidikan Islam telah mengalami perubahan signifikan yang mencerminkan adaptasi terhadap perubahan latar sosiologis masyarakat Muslim. Pada masa klasik, pendidikan Islam mengandalkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam al-Qur'an dan Hadis sebagai landasan utama. Namun, dengan masuknya era modern, terjadi penyesuaian dan pengembangan untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin kompleks dan dinamis. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan pemahaman mendalam mengenai evolusi pendidikan Islam, melibatkan analisis perbedaan yang signifikan antara masa klasik dan modern. Fokus utama mencakup aspek-aspek seperti perubahan lembaga pendidikan, evolusi kurikulum untuk mengakomodasi kebutuhan kontemporer, variasi metode pengajaran yang digunakan, dan evaluasi pendidikan Islam dalam konteks sejarahnya Dengan menggali kedalaman karakteristik pendidikan Islam dari perspektif historis ini, diharapkan artikel ini dapat memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana pendidikan Islam telah beradaptasi dan berkembang seiring berjalannya waktu, serta dampaknya terhadap perkembangan intelektual dan spiritual umat Islam.
Perkembangan Perguruan Tinggi Islam Di Indonesia Ramli, Rahmawati; Rama, Bahaking
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2024): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jupeis.Vol3.Iss1.999

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah: (1) mengetahui sejarah perguruan tinggi islam di Indonesia, (2) mengetahui perkembangan perguruan tinggi islam di Indonesia, (3) mengetahui tantangan dan peluang perguruan tinggi islam di Indonesia. Penulisan makalah ini menggunakan metode Penelitian ini menggunakan penelitian pustaka, dengan melakukan kajian pustaka yaitu analisis terhadap berbagai artikel, jurnal dan buku yang terkait dengan tema. Selanjutnya, pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan tekhnik dokumentasi yaitu dengan upaya mencari data-data dengan menganalisis dokumen-dokumen terkait perihal yang peneliti tulis. Dari hasil makalah tersebut maka dapar dirtarik kesimpulan: Konversi alih status dari IAIN ke UIN memang membutuhkan persyaratan yang cukup banyak, sehingga perubahan itu tidak dapat dilakukan dengan mudah begitu saja. Tidak cukup persyaratan administrasi saja, akan tetapi juga persyaratan substantif. Saat ini terdapat 23 UIN dari total 58 PTKIN atau sekitar 40 % dari total perguruan tinggi Islam yang ada. Model integrasi keilmuan di UIN Syarif Hidayatullah ialah reintegrasi ilmu, UIN Sunan Ampel Surabaya konsep integrated twin towers (ITT), UINSumatera Utara mengusung Konsep Wahdatul Ulu, UIN Sunan Kalijaga konsep Integrasi Interkoneksi. Kurikulum UIN tidak menganggap bahwa masing-masing keilmuan terpisah melainkan satu kesatuan, yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis. Untuk itulah yang membuatnya begitu berbeda dengan pendidikan tinggi lainnya.
Pemikiran Pendidikan Islam K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari Darwis, Muhammad; Zuhdiah, Zuhdiah; Rama, Bahaking
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2024): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jupeis.Vol3.Iss1.1005

Abstract

Pendidikan Islam menurut K.H. Ahmad Dahlan adalah bertujuan melahirkan manusia yang siap tampil sebagai ulama-intelek dan intelek-ulama yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, serta kuat jasmani dan rohani berlandaskan Al-Qur‟an dan Hadis. Sedangkan pendidikan Islam menurut K.H. Hasyim Asy‟ari merupakan sarana dan upaya strategis yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mengetahui hakikat penciptaannya, penciptanya dan tugas serta tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi yang kemudian bertujuan agar dengan pendidikan Islam, manusia mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat berdasarkan Al-Qur‟an dan Hadis. K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy‟ari memiliki kesamaan dan perbedaan dalam memandang pendidikan Islam. Namun, secara umum mereka berdua sepakat bahwa pendidikan Islam merupakan sarana dan upaya yang tepat dan strategis dalam rangka menyelamatkan kehidupan manusia dari hal apapun. Sedangkan perbedaan yang terlihat dari kedua tokoh tersebut dalam memaknai pendidikan Islam adalah masalah substansi dari pendidikan Islam tersebut. K.H. Ahmad Dahlan cenderung bercorak modernis, sedangkan K.H. Hasyim Asy‟ari cenderung bercorak tradisionalis. Kontribusi K.H.Ahmad Dahlandan K.H. Hasyim Asy‟ariterhadappendidikan Islam di Indonesia sangatlah banyak. K.H. Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyahnya sudah mendirikan ribuan lembaga pendidikan, dan K.H. Hasyim Asy‟ari dengan Nahdlotul Ulamanya juga sudah melahirkan lembaga pendidikan yang tersebar diseluruh Indonesia.
Perkembangan Pendidikan Islam Masa Awal Di Maluku Herman, Herman; Rama, Bahaking; Syamsuddin, Syamsuddin
Jurnal Pendidikan Jompa Indonesia Vol 3 No 2 (2024): JUPENJI: Jurnal Pendidikan Jompa Indonesia
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jupenji.Vol3.Iss2.1079

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji perkembangan pendidikan Islam pada masa awal di Maluku dengan fokus pada peran dan kontribusi pendidikan Islam dalam membentuk masyarakat dan budaya di wilayah tersebut. Melalui pendekatan sejarah, penelitian ini bertujuan untuk menggali aspek-aspek penting dari pendidikan Islam yang memengaruhi dinamika sosial, budaya, dan keagamaan di Maluku.. Metode penelitian yang digunakan melibatkan studi pustaka. Data yang terkumpul dianalisis secara mendalam untuk memahami perjalanan pendidikan Islam di Maluku, termasuk proses penyebaran ajaran agama Islam, pembentukan lembaga pendidikan Islam, serta dampaknya terhadap masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam pada masa awal di Maluku memiliki peran yang signifikan dalam menyebarkan ajaran agama Islam, memperkuat identitas keagamaan masyarakat, serta mempengaruhi perkembangan sosial dan budaya di wilayah tersebut. Temuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah pendidikan Islam di Maluku dan relevansinya dalam konteks sejarah pendidikan di Indonesia.
Implementation of Integrated Quality Management Islamic Education in Madrasah Aliyah Suriyati, Suriyati; Rama, Bahaking; Siraj, Arifuddin; Shabir U, Muhammad; Syamsudduha, St
Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2023): Islamic Education Innovation
Publisher : Pascasarjana Universitas KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/tijie.v4i1.355

Abstract

This study aims to analyze the implementation of integrated quality management of Islamic education at MAN 4, Bone Regency. This type of research is qualitative research with a descriptive design with a multidisciplinary approach, namely analyzing how integrated quality management of Islamic education is implemented. The several subjects in this study consisted of madrasa leaders, vice principals, educators, education staff, parents of students, and students. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation. Data analysis was carried out interactively using the Miles and Huberman method which included data collection, data reduction, and drawing conclusions. The results of this research found that MAN 4 Bone Regency has implemented integrated quality management which includes a focus on customers, total involvement, measurement, commitment, and continuous improvement. The implementation of integrated quality management of Islamic education at MAN 4 Bone Regency has been running with reference to national education standards that are adjusted to the achievement targets on the vision and mission to be achieved by MAN 4 Bone Regency.
Co-Authors A, Arifuddin AA Sudharmawan, AA Abdul Gani Aisyah Aisyah Aji, Arif Pramana Aji, Wahyu Amirah Mawardi, Amirah Amiruddin, A. Arif, Arif Aji Bakri, Muhammad Ali Darmanto, Lutfi Fahira, Jihan Fitri, Ummu Nurul Hamnar, Nur Rahmin Hamriani, Selvi Handrihadi, Ayub Hasta, Muharrida Herman Hermawansyah, Hermawansyah Hudayani, Fiqrah Humairah, Andi Eliyah Ifriani, Ifriani Jumadi Jumadi Junarti Junarti K, Khaerunnisa Kamal Karsani, Karsani Lestari, Laili Tri Lutfi, M M., Ratna Mahmud, Muhammad Natsir Mahmud, Natsir Maryam Maryam Mildawati , Titi Miro, Abbas Baco Misran Misran Moh Natsir Mahmud Muchtar, Achmad Dahlan Muh. Darwis Muhamad Herman Muhammad Aminullah, Muhammad Muhammad Ilham Muhammad Yahdi, Muhammad Muhammad Zain, Muhammad Munawira, Siti Muslimin, Abdul Aziz Muslimin, Rika Rahayu Mustopa, Ahmad Ali Muzakki, Muhammad Nur, Zulfikah Nurdin, Nasrul Nurfadillah Nurfadillah Nurliana Nurmiani Oktaviana, Wahidah Pahero, Usman Rachman, Wa Sree Galuatry Ramli Ramli Ramli, Rahmawati Razak, Abd. Rahim Razaq, Abd. Rahim Rijal, Tabhan Syamsu Rusli Malli, Rusli S, Sartika S, Siti Munawira s, syamsuddin Salam, Ifriani Abdul Saleh, Syamsuddhuha Saleh, Syamsudduha Samsuriadi, Samsuriadi Sari, Lilis Permata Shabir U, Muhammad Siraj, Arifuddin Sitti Muthmainnah Sri Mulyani Suciyati, Nirwana Sumalo, Kadir Suriyati, Suriyati Suryani, Aisyah Syahruddin Usman, Syahruddin Syamsuddin Syamsuddin Syamsudduha, St Tang, Ambo Tuti, Hastuti Ulfa, Aina Mardhiyah Usman Usman, Abdurrahim Supardi Vera, Andi Ana Wasania, Wasania Wasitah, Wasitah Y, Yulianti Yahdi, Muh. Zuhdiah, Zuhdiah ZUL KIFLI, ZUL ‘Aima, Nur