Claim Missing Document
Check
Articles

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang Terjadinya Mata Lelah Akibat Penggunaan Gadget wiwi; Sri Irmandha Kusumawardani; Armanto Makmun; Farah Ekawati; Nur Aulia
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 6 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i6.304

Abstract

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) tahun 2020, pengguna gadget untuk mahasiswa S1/Diploma (93,02%), lebih tinggi dari tingkat sekolah dan pengguna secara umum (66,31%). Perilaku penggunaan gadget perlu diperhatikan apabila tidak terkontrol karena dapat mengganggu kesehatan, khususnya pada penglihatan. Tujuan umum untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia tentang mencegah terjadinya mata lelah akibat penggunaan gadget angkatan 2019. Desain penelitian survey deskriptif pendekatan kuantitatif desain cross sectional. Sampel penelitian dilakukan pada 250 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2019 dengan teknik sampling yaitu total sampling. Hasil Penelitian adalah distribusi frekuensi usia mayoritas usia 22 tahun berjumlah 176 responden (70,4%), jenis kelamin mayoritas perempuan berjumlah 192 responden (76,8%), tingkat pengetahuan tentang terjadinya mata lelah akibat penggunaan gadget mayoritas pengetahuan baik berjumlah 218 responden (87,2%), tingkat pengetahuan tentang pencegahan terjadinya mata lelah akibat penggunaan gadget mayoritas pengetahuan baik berjumlah 215 responden (86,0).
Gambaran Penderita Amputasi Diabetes Melitus di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2019-2023 Audiza Nur Indira Anwar Anwar; Azis Beru Gani; Armanto Makmun; Andi Dhedie Prasatia Sam; Indah Lestari Daeng Kanang
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 8 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i8.341

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme yang diindikasikan dengan hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Diagnosis DM dapat ditegakkan menurut pemeriksaan kadar glukosa darah, namun DM yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan komplikasi seperti ulkus diabetikum hingga menyebabkan amputasi. Risiko amputasi adalah 15 hingga 40 kali lebih tinggi pada penderita diabetes melitus dibandingkan dengan orang tanpa diabetes. Selain itu, angka kematian setelah amputasi pada pasien diabetes bervariasi dari 39% hingga 80% dalam 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penderita amputasi diabetes melitus di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan kualitatif. Populasi penelitian ini ialah semua penderita amputasi DM yang terdata di RS Ibnu Sina Makassar sehingga sampel penelitian diperoleh dengan total sampling yaitu keseluruhan populasi penelitian yang berjumlah 19 pasien. Perolehan sampel disesuaikan dengan kriteria inklusi, yaitu pasien DM yang menjalani amputasi dengan data rekam medik lengkap. Data diolah dengan metode univariat sehingga diperoleh hasil penelitian yang menggambarkan bahwa mayoritas pasien diabetes melitus adalah laki-laki (68,4%) dan berusia 50-60 tahun (42,1%). Kemudian pasien diabetes melitus lebih banyak mengidap DM selama < 5 tahun (63,2%). Dalam hal ini, terjadinya amputasi diabetes melitus pada pasien disebabkan oleh adanya hormon insulin yang tidak terkontrol dan perawatan luka yang tidak benar sehingga terjadi amputasi.
Hubungan Infeksi Parasit Usus dengan Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat Siswa SDN 101 Luwu Nurafidah Kasmal kasmal; Satriani Hadi; Zulfitriani Murfat; Hermiaty Nasaruddin; Armanto Makmun
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i1.375

Abstract

Infelksi parasit usus melrupakan masalah kelselhatan yang masih tinggi di Indonelsia, telrutama pada anak-anak. Faktor-faktor yang belrkontribusi telrhadap pelningkatan infelksi parasit usus adalah relndahnya pelngeltahuan dan sikap hidup belrsih, sanitasi yang buruk, selrta lingkungan yang melmfasilitasi pelnularan parasit. Pelncelgahan infelksi parasit usus pelrlu difokuskan pada pelningkatan pelngeltahuan, pelrilaku hidup belrsih, dan pelrbaikan sanitasi. Tujuan Melngeltahui adanya hubungan antara infelksi parasit usus delngan pelngeltahuan pelrilaku hidup belrsih selhat pada anak di SD Nelgelri 101 Salu Simbuang, Kelc.Walelnrang Barat, Kab Luwu. Pelnellitian ini adalah obselrvasional analitik delngan pelndelkatan cross selctional. Populasi dalam pelnellitian ini adalah selluruh siswa-siswi di SD Nelgelri 101 Salu Simbuang, Kelc.Walelnrang Barat, Kab Luwu. Sampell dalam pelnellitian ini adalah siswa kellas 3,4 dan 5 SD Nelgelri 101 Salu Simbuang, selsuai kritelria inklusi dan elksklusi. Pelngambilan data belrupa quelsionelr dan pelngambilan felsels. Hasil Pelnellitian melnunjukkan ada hubungan selngnifikansi antara keljadian infelksi parasit usus delngan pelngeltahuan pelrilaku hidup belrsih pada anak-anak di SD Nelgelri 101 Salu Simbuang. Kellompok pelngeltahuan hidup belrsih yang baik (96,4%) relspondeln, seldangkan hanya (3,6%) relspondeln yang melmiliki pelngeltahuan kurang. Sellain itu kellompok pelrilaku hidup belrsih baik mayoritas melmiliki pelrilaku yang baik (80,0%) relspondeln, seldangkan hanya seldikit yang melmiliki pelrilaku yang kurang (20,0%) relspondeln. Kelsimpulan adanya hubungan yang signifikan antara pelngeltahuan hidup belrsih dan pelrilaku hidup belrsih delngan keljadian infelksi parasit usus pada anak-anak di SD Nelgelri 101 Salu Simbuang, Kelcamatan Walelnrang Barat, Kabupateln Luwu.
Karakteristik Pasien Cedera Kepala di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2022 Widya Narti; Azis Beru Gani; Armanto Makmun; Berry Erida Hasbi; Zulfiyah Surdam
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 11 (2023): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i11.413

Abstract

Cedera kepala merupakan masalah Kesehatan yang serius di masyarakat karena merupakan pemicu kecacatan dan kematian. Cedera kepala atau Trauma kepala adalah keadaan dimana fungsi otak mengalami gangguan yang bisa saja disebabkan oleh benturan, pukulan atau bisa juga kecelaakan dalam berlalu lintas atau kegiataaan yang dapat memicu terjadinya cedera pada kepala. Cedera kepala tidak mengenal usia, jenis kelamin, ras atau apapun itu sehingga dapat terjadi pada siapun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien cedera kepala di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2022. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif Observasioanl. Populasi penelitian ini ialah semua pasien cedera kepala yang terdata di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar sehingga sampel penelitian diperoleh dengan total sampling yaitu keseluruhan populasi penelitian yang berjumlah 25 pasien. Perolehan sampel disesuaikan dengan kriteria inklusi, yaitu pasien cedera kepala dengan data rekam medik lengkap. Data diolah dengan metode univariat. Mayoritas pasien cedera kepala berusia 17-25 tahun (28%) dan di dominasi oleh laki-laki (52%). Penyebab tersering yaitu akibat kecelakaan lalu lintas (52%), dengan skor GCS terbanyak yaitu GCS 13-15 (88%). Untuk gambaran CT Scan paling umum di dapatkan tidak terdapat lesi (68%) dan lama rawat inap yang dibutuhkan paling banyak didapatkan 1-5 hari (56%). Umur, jenis kelamin, penyebab, derajat, ct scan serta lama rawat pasien cedera kepala adalah faktor penting yang perlu untuk diperhatikan.
Karakteristik Penderita Hidrokel Di Rumah Sakit Umum Daerah Teriawaru Bone Tahun 2019-2022 Nurfaisah Fadilah; Azis Beru Gani; Armanto Makmun; Reeny Purnamasari; Dahlia
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i1.439

Abstract

Hidrokel ialah penumpukan cairan yang berlebihan diantara lapisan parietalis serta viseralis tunika vaginalis, hidrokel dibagi menjadi dua jenis yaitu primer serta sekunder. Hidrokel primer ialah hidrokel tanpa penyebab yang kentara sedangkan hidrokel sekunder diakibatkan sang penyebab mirip filariasis, cedera skrotum, tindak medis atau tumor. Tujuan penelitian mengetahui karakteristik penderita hidrokel pada Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru Bone Tahun 2019-2022. memakai metode penelitian kuantitatif memakai desain studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel memakai total sampling memakai uji chi square serta akibat dianalisis menggunakan SPSS. Dari 13 penderita, diperoleh (54%) yang menderita hidrokel menggunakan usia terbanyak yaitu 20-40 tahun, etiologi primer (69%), penderita hidrokel dengan sifat komunikan (62%), dihasilkan (54%) yang menderita hidrokel menggunakan distribusi letak kantong terbanyak bagian dextra, serta ada korelasi bermakna antara usia dengan etiologi hidrokel memakai uji chi square dihasilkan nilai p-value = 0.030 (p<0.05).
LAPORAN KASUS : ANALISIS KASUS FRAKTUR DALAM PERSPEKTIF MEDIS, BIOETIK DAN ISLAM Wardayani Wardayani; Fadil Mula Putra; Nasrudin Andi Mappaware; Syamsu Rijal; Shulhana Mokhtar; Armanto Makmun; Rachmat Faisal Syamsu
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.26918

Abstract

Fraktur adalah kerusakan kontinuitas susunan tulang yang terjadi karena trauma, stres berulang dan kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologis). Dalam kaidah dasar bioetik diketahui terdapat 4 aspek, yaitu: Beneficence, non-maleficence, autonomy, dan justice. Dalam perspektif islam yaitu surah Al- Qasas ayat 77, surah Asy-Su'ara ayat 80, surah Al-Maidah ayat 2, dan H.R Bukhari. Maqasid  Al Shariat mengandung 5 nilai yaitu Hifz ad din, Hifz an nafs, Hifz al maal, hifz al nasl dan hifz al aql. Dalam  perspektif  ilmu  fiqih  terdiri  atas  lima  kaidah  yaitu Al-Umuru  Bi  Maqashida,  La  Dharar  wala Dhirara,  Al-Masyaqqah  Tajlibut  Tasyir,  Al-Yaqinu  La  yuzalu  bi  syak  dan  Al-Adatu  Muhakkamah Laporan kasus ini adalah laki laki usia 21 tahun dengan sulit berjalan akibat terjatuh dari tangga saat memasang lampu sekitar 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik d regio femur dextra tampak deformitas (+), edema (-), bone exposure (-), nyeri tenderness (-),  ROM terbatas, sensibilitas baik, pulsasi arteri radialis dan ulnaris teraba, CRT < 2 detik. Pada pemeriksaan foto polos femur dextra didapatkan kesan Fraktur transversa nonunion 1/3 proksimal os femur dextra dengan displacement fragmen proksimal ke anterior. Untuk itu pasien di diagnosis fraktur femur non union. Untuk tatalaksana pada pasien, dilakukan Tindakan ORIF. Dalam perspektif kaidah dasar bioetik autonomy  dan beneficence, serta  memenuhi  nilai  Maqasid  Al  Shariat  yaitu Hifz  an  nafs serta  kaidah fiqih La Dharar wala Dhirara. Kesimpulan dari kasus ini bahwa seorang laki laki dengan fraktur femur non union, dilakukan tindakan sesuai indikasi medis, memenuhi kaidah dasar bioetik, etika klinik dan kaidah fiqih.
Pengaruh Anemia dan Preeklampsia terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Pramesty Regita Cahyani; Dahliah Dahliah; Armanto Makmun; Irna Diyana Kartika Kamaluddin; Sidrah Darma
Wal'afiat Hospital Journal Vol 5 No 1 (2024): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v5i1.131

Abstract

Anemia and preeclampsia during pregnancy contribute significantly to the risk of low birth weight (LBW) in neonates. Anemia, characterized by hemoglobin levels below 11 g/dL in the first and third trimesters, and below 10 g/dL in the second trimester, and preeclampsia, which involves hypertension and organ dysfunction after 20 weeks of pregnancy, can interfere with the supply of oxygen and nutrients to the fetus, causing LBW. The study conducted a Literature Review of 840 articles, and found that anemia increased the risk of LBW by about 1.49 times, while preeclampsia also had a significant association with LBW. These findings suggest the importance of early detection and treatment of anemia and preeclampsia to improve neonatal health outcomes. Further research is needed to develop more effective interventions to address these conditions.
Karakteristik Penggunaan Obat Herbal pada Pasien Rawat Inap di RSP Ibnu Sina Makassar Abbas Zavey Nurdin; Moh. Yusril; Armanto Makmun; Rachmat Syamsu
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14026

Abstract

WHO melaporkan bahwa pada tahun 2008, lebih dari 80% penduduk di beberapa negara Asia dan Afrika memilih pengobatan tradisional untuk menjaga kesehatannya. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik penggunaan obat herbal pada pasien rawat inap RSP Ibnu Sina Makassar. Metode penitilian ini bersifat deskriptif kuantitatif yang dilakukan di RSP Ibnu Sina Makassar. Hasil penelitian ini berjumlah 123 responden. Dengan usia pasien 41-60 tahun sebanyak 51 responden (41.5%). Responden perempuan sebanyak 79 orang (64.2%). Pekerjaan pasien sebanyak 42 responden (34.1%) sebagai ibu rumah tangga. Suku pasien sebanyak 49 responden (39.8%) suku Makassar. Pendidikan terakhir Sarjana sebanyak 44 responden (35.8%). Penyakit yang diderita sebanyak 29 responden (23.6%) penyakit tumor, Responden yang menggunakan herbal sebanyak 78 responden (63.4%). Sebanyak (21.1%) responden menggunakan jahe sebesar 69,2%, Jenis obat herbal sebesar 71.8% responden memilih bukan salah satu dari jenis obat herbal yang diketahui. Hasil penelitian tingkat kepercayaan sebesar 92.3% responden. Didapatkan kesimpulan populasi responden yang berusia 41-60 tahun, terutama perempuan, dengan latar belakang suku Makassar dan pendidikan tinggi, terdapat tingkat penerimaan dan kepercayaan yang tinggi terhadap penggunaan herbal jahe.
Pengaruh Puasa 12 Jam Terhadap Kadar Asam Urat pada Mencit (Mus Musculus) Hiperurisemia Muthiah Raghdah Fakhirah; Armanto Makmun; Iin Widya Ningsih; Irna Diyana Kartika K; Zulfitriani Murfat
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14700

Abstract

ABSTRACT Gout is one condition that is categorized as a metabolic disease and is rather common in both developed and developing nations. Uric acid can accumulate in tissues and blood due to gout, a common inflammatory disease. The term hyperuricemia refers to the state in which an individual has an excess of uric acid in their blood, surpassing the upper limit of normal, which is 6.8 mg/dl. If the uric acid level in a man is more than 7 mg/dl, and more than 6 mg/dl in a woman, it is considered hyperuricemia. One of the religious practices that Muslims follow at Allah SWT's command is fasting. Blood levels of uric acid, cholesterol, and glucose can all be lowered by fasting. According to the research's results the patient had a uric acid level of 7.7 mg/dl prior to fasting, whereas men's normal uric acid levels are less than 7 mg/dl. It turned out that the same person's uric acid dropped to 6.6 mg/dl in the first ten days. The 21st day saw another drop in his uric acid level to 6.2 mg/dl. It was not specified, though, what kind of fasting was done based on this research. Thus, more thorough research is required to determine the best kind of fasting to lower blood levels of uric acid. Mice (Mus musculus) are mammals and are polyestrus animals, which means that over a period of one year there is a repeated reproductive cycle. Mice (Mus musculus) from their external shape are more practical and efficient for research in the laboratory. Analyze and determine the effect of 12 hours of fasting for 14 days on uric acid levels in hyperuricemic mice (Mus musculus). This type of research is true experimental research with a Pre-Test and Post-Test Control Group Design research design. Measurement of uric acid levels in mice (Mus musculus) was carried out before and after treatment. The population in this study were mice (Mus musculus) aged 6 - 8 weeks with a body weight of 20 - 40 grams. All mice were given food and drink twice a day with the same food and drink for 1 week. Then the mice were induced with potassium oxonate at a dose of 300 mg/kgBW or 6 mg/20gBW in the intravenous area. Mice were divided into 3 groups. Group 1 (Control), namely mice that did not fast 12 hours for 14 days. The second group, namely mice, fasted 12 hours during the day for 14 days. The third group, namely mice, fasted 12 hours at night for 14 days. This treatment was carried out for 14 days by providing the same type of food and drink. Mice uric acid levels were measured after being induced by potassium oxonate and on the last day of fasting. Mice blood was collected from the tail vein using a blood lancet. From the research results, it was found that there were insignificant changes in the control group of mice and significant changes in the group of mice with nighttime fasting intervention. The results of the study also showed a significant relationship in the three groups of mice after treatment. Then the group of mice that fasted at night was the group of mice that experienced the most significant changes in uric acid levels. From this research, the results showed that there were significant changes in the uric acid levels of mice before and after fasting for 12 hours at night for 14 days.  Keywords: Fasting, Gout, Mice, Research  ABSTRAK Salah satu penyakit yang memiliki prevalensi cukup tinggi di Negara berkembang bahkan di Negara maju yang tergolong kedalam penyakit metabolik adalah penyakit gout. Gout merupakan penyakit inflamasi yang umum terjadi dan memungkinkan terjadinya penumpukan asam urat dalam darah dan jaringan. Kondisi ini disebut dengan hiperurisemia yaitu kondisi seseorang yang mengalami kelebihan asam urat di dalam darah, yang mana asam uratnya melampaui batas atas normal yaitu 6,8 mg/dl. Pada laki-laki dikatakan hiperurisemia apabila kadar asam uratnya > 7 mg/dl dan pada perempuan apabila kadarnya > 6 mg/dl. Puasa adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh orang islam atas perintah Allah SWT. Puasa dapat menurunkan kadar glukosa, kolesterol, dan asam urat dalam darah. Berdasarkan hasil penelitian, sebelum puasa kadar asam urat pada pasien sebesar 7,7 mg/dl dimana nilai normal dari kadar asam urat untuk laki-laki yaitu dibawah 7 mg/dl. Ternyata dalam 10 hari pertama pada orang yang sama, asam uratnya mengalami penurunan menjadi 6,6 mg/dl. Pada hari ke-21, asam uratnya turun lagi menjadi 6,2 mg/dl. Namun, berdasarkan penelitian tersebut tidak disebutkan jenis puasa yang dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih mendalam terkait jenis puasa yang tepat untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Mencit (Mus musculus) merupakan hewan mamalia dan termasuk hewan poliestrus yang artinya dalam periode satu tahun terjadi siklus reproduksi yang berulang-ulang. Mencit (Mus musculus) dari bentuk luarnya lebih praktis dan efisien untuk penelitian di laboratorium. Menganalisis dan mengetahui pengaruh puasa 12 jam selama 14 hari terhadap kadar asam urat pada mencit (Mus musculus) hiperurisemia. Jenis penelitian ini adalah penelitian true experimental dengan desain penelitian Pre-Test and Post-Test Control Group Design. Pengukuran kadar asam urat pada mencit (Mus musculus) dilakukan sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Populasi pada penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) yang berusia 6 - 8 minggu dengan berat badan 20 – 40 gram. Semua mencit diberikan makan dan minum dua kali sehari dengan makanan dan minuman yang sama selama 1 pekan. Kemudian mencit diinduksikan dengan kalium oksonat dosis 300 mg/kgBB atau 6 mg/20gBB di daerah intravena. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 (Kontrol), yakni mencit yang tidak berpuasa 12 jam selama 14 hari. Kelompok kedua, yakni mencit yang berpuasa 12 jam siang hari selama 14 hari. Kelompok ketiga, yakni mencit yang berpuasa 12 jam malam hari selama 14 hari. Perlakuan ini dilakukan selama 14 hari dengan memberikan jenis makanan dan minuman yang sama. Pengukuran kadar asam urat mencit dilakukan setelah diinduksi kalium oksonat dan hari terakhir dipuasakan. Pengambilan darah mencit dilakukan pada pembuluh darah bagian ekornya dengan menggunakan blood lancet. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perubahan yang tidak signifikan pada kelompok mencit kontrol dan perubahan signifikan pada kelompok mencit dengan intervensi puasa malam hari. Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan yang signifikan pada ketiga kelompok mencit setelah perlakuan. Kemudian kelompok mencit pada puasa malam hari merupakan kelompok mencit yang mengalami perubahan kadar asam urat paling signifikan. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan signifikan pada kadar asam urat dari mencit sebelum dan sesudah berbuasa 12 jam di malam hari selama 14 hari. Kata Kunci: Puasa, Asam Urat, Mencit, Penelitian
Comparison Of Polyphenol Antioxidant Levels In Fig Plant Leaves, Skin, And Flesh Using The DPPH Method Annisa Ancha; Rachmat Faisal Syamsu; Iin Widya Ningsi; Armanto Makmun; Andi Millaty Halifah Dirgahayu Lantara
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal EduHealt, Edition January - March, 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fig plants (Ficus carica) are known to have potential as a source of antioxidants, especially from the polyphenol content found in the leaves, skin, and fruit flesh. This study aims to compare the antioxidant activity of polyphenols in three parts of the fig plant using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) test method to measure free radical inhibition. Extraction was carried out using 96% ethanol, and antioxidant activity was tested at concentrations of less than 100 ppm. The results showed that fig leaves had the highest antioxidant activity with an inhibition percentage of 75.991%, followed by fig flesh at 56.559%, and fig skin at 48.925%. ANOVA test analysis showed significant differences between the three parts of the plant with a significance value of p of 0.004 (<0.05), which confirmed that fig leaves have higher antioxidant potential than the skin and fruit flesh. This study provides useful information for the development of fig-based health products.
Co-Authors A. Ahmad Fitrah Abbas Zavey Nurdin Achmad Harun Muchsin Achmad Harun Muchsin Achmad Imron Adela Rahmat Agung Dirgantara Agung Dirgantara Aisyah, Windy Nurul Aisyah, Windy Nurul Aisyah Alamanda Irwan, Andi Andi Alamanda Irwan Andi Dhedie Prasatia Sam Andi Dirhan Takdir Andi Husni Tanra Andi Mappaware, Nasrudin Andi Masdipa Andi Masdipa Andi Masdipa Andi Masipa Andi Millaty Halifah Dirgahayu Lantara Andi Muh. Riflan Astar Andi Sitti Fahirah Andi Sitti Fahirah Arsal Andi Sitti Fahirah Arsal Anna Sari Dewi Annisa Ancha Ardiyanto Arina Fathiyyah Arni Isnaini Arfah Arni Isnaini Arfah Arni Isnaini Arfah Aryanti bamahry Asrini Safitri Asrini Safitri Asrini Safitri Asrini Safitri Asro Akjuma Pratama Asyima Batari Putri Audiza Nur Indira Anwar Anwar Azis Beru Gani Azis Beru Gani Azis Beru Gani Azizah Anoez Berry Erida Hasbi Dahlia Dahlia Dahlia Dahliah Dahliah Dahliah Dahliah Desi Triutami Saleh Dian Amelia Abdi Dian Fahmi Utami Dzulfachri Kurniawan Egi Alfareza Putri Nasrun Eka Risdayani Eny Arlini Wello Fadhillah Islamyah P. Rusli Fadil Mula Putra Fahirany Noor Faisal Sommeng Fajriansyah Fajriansyah Farah Ekawati Farah Ekawati Mulyadi Farhah Ayunizar Ramadani Febie Irsandi Syahruddin Febie Irsandy Fendy Dimartyono Fendy Dwimartyono Fendy Dwimartyono Fira Permata Fiscarina Gunawan, Andi Mufida Hafifah Suci Halimah Sa'diyah Handi Ardiansyah Hermiaty Nasaruddin Ida Royani Iin Widya Ningsi Iin Widya Ningsih Iin Widya Ningsih Indah Lestari Daeng Kanang Indri Meliawati Radisu Irmayanti Haidir Bima Irna Diyana Kartika K Irna Diyana Kartika Kamaluddin Irna Diyana Kartika Kamaluddin Jihan Adjdjibiyan S. Azzubaidi Khusnul Yaqien Kurniawan, Dzulfachri Lisa Yuniaty M. Akil M. Asro Akjuma Pratama M. Hamsah M. Syahidul Haq Marlyanti Rahmah Akib Moch. Iwan Kurniawan Moh. Yusril Mokhtar, Shulhana Mona Nulanda Mona Nulanda Muh. Fuad Alamsyah Muh. Mursyid Muhairah Azzahrah Chairul Muhammad Gilang Ramadhan Muhammad Irsan Muhammad Irsan Muhammad Mursyid Mursyid, Muhammad Muthiah Raghdah Fakhirah Nabila Fajrin Nabila Said Amri Nasruddin Andi Mappaware Nasrudin Andi Mappaware Nasrudin Andi Mappaware Nevi Sulvita Karsa Nevi sulvita karsa Nirwana Laddo Nirwana Loddo Nur Aulia Nur Fadhillah Khalid Nur Siamu Ramadhani Nurafidah Kasmal kasmal Nurfadhillah Khalid Nurfaisah Fadilah Nurika Sarah Medellu Nurul qalbi nuqa Parningan, Zherant Pramesty Regita Cahyani Pramuliansyah Haq Prema Hapsari Putri, Asyima Batari Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Latief Rachmat Syamsu Radisu, Indri Meliawati Rahmawati Rahmawati Rahmawati Rahmawati Rahmawaty Kurnia Rasfahyana Rasfahyana Rasfayanah Rasfayanah Rasfayanah Rasfayanah Rasfayanah Ratih Natasha Reeny Purnamasari Reny Purnamasari Juhamran Rezky Pratiwi L.B Rezky Putri Indarwati Rezky Putri Indarwati Abdullah Rifka Yusraeni Risdayani, Eka Rodya, Wialda Dwi ruslan, fadhilah nur azizah Rusman Ryan Charmy Pratama Saleh, Desi Triutami Santriani Hadi Satriani Hadi Shofiyah Latief Shulhana Mokhtar Shulhana Mukhtar Sidrah Darma Sigit Dwi Pramono Siti Fadhilah Hazhiyah Sitti Putri Sriyanti Asis Sitti Rukiyah Syawal Sitti Suleha Umar Solly Aryza Sri Irmandha Kusumardhani Sri Irmandha Kusumawardani Sri Wahyu Sri Wahyu Sri Wahyuni Sri Wahyuni Gayatri Surdam, Zulfiyah Syamsu Rijal Syamsu Rijal Syamsu Rijal Syamsu Rijal Syarifuddin Wahid Thalhah Bin Isman Utomo Andi P Utomo Andi Pangnguriseng Wardayani Wardayani Wawan Susilo Wialda Dwi Rodya Widya Narti Windy Nurul Aisyah Windy Nurul Aisyah Aisyah Wirawan Harahap Wiriansya, Edward Pandu Wisudawan wiwi Yasmin Fadhilah Yusriani Mangarengi Zulfah Midah Zulfahmidah Zulfahmidah Zulfahmidah, Zulfahmidah Zulfitriani Murfat Zulfitriani Murfat Zulfitriani Murfat Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam