Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Sindrom Dispepsia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2023 Sarah Sarwati, Athiyyah; Wahyu, Sri; Eka Yanti, Andi Kartini; Hidayati, Prema Hapsari; Bakhtiar, Ilma Khaerina
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 7 No. 3 (2025): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v7i3.1423

Abstract

Patients with dyspepsia syndrome are among the top 10 most common conditions treated in hospitals across Indonesia. Medical students experience mental fatigue, including anxiety, due to the demanding learning process and tight class schedules. This study used a quantitative and qualitative approach with a cross-sectional research design to examine the relationship between anxiety levels and dyspepsia syndrome among the 2023 cohort of medical students at the Faculty of Medicine, University of Muslim Indonesia. The data were obtained from primary data collected through questionnaires filled out by respondents before and after their exams. The chi-square test results showed a p-value of 0.001 (p < 0.05) before the exam, and a p-value of 0.036 (p < 0.05) after the exam, indicating a significant relationship between anxiety levels and dyspepsia syndrome in the 2023 cohort of medical students at the University of Muslim Indonesia. There is a significant relationship between anxiety levels and dyspepsia syndrome in medical students at the University of Muslim Indonesia, both before and after exams. The most common level of anxiety experienced was mild anxiety.
Case Report: Effect of Ajwa Dates on Neutrophil Lymphocyte Ratio of Perimenopausal Women Ashari, Anjelia Farmana; Mappaware, Nasrudin Andi; Basyar, Basyar; Hamsah, M.; Royani, Ida; Hidayati, Prema Hapsari
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 6 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i6.1803

Abstract

Perimenopause, certain hormone levels begin to decrease, especially hormones related to female reproduction, namely the hormones estrogen and progesterone. Estrogen deficiency can cause complaints such as urinary tract infections. The neutrophil lymphocyte ratio is a laboratory parameter that has the potential to be a predictor of bloodstream infection or bacteremia in patients with suspected infection. then bacterial infection can cause systemic inflammation characterized by fever. The high content of polyphenols, flavonoids and flavones contained in Ajwa dates. One of the high levels of flavonoids in dates is a good anti-inflammatory agent. Ajwa extract which contains ethyl acetate, methanolic and water can inhibit the lipid peroxidase enzyme cyclooxygenase (COX-1 and COX-2).
Tingkat Pengetahuan Dasar Tentang Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) di Dusun Balang Kajeng Desa Pariangan Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2024 Febriyanti, Andi Gina; Syahril, Erlin; Jafar, Muh. Alfian; Hidayati, Prema Hapsari; Ardiansar , Abdul Mubdi
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 7 No. 2 (2025): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v7i2.9135

Abstract

Latar Belakang: Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, jika telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vaskular mikroangiopati. Tujuan: untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang diabetes melitus tipe 2 di Dusun Balang Kajeng Desa Pariangan Kec. Bontosikuyu Kab. Kep Selayar tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian observasional deskriptif. Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok usia paling tinggi yaitu 17-25 tahun dan 26-45 tahun. Jenis kelamin paling tinggi perempuan. Tingkat Pendidikan paling tinggi yaitu perguruan tinggi. Pekerjaan paling tinggi yaitu Pegawai Negeri Sipil. Tingkat pengetahuan masyarakat dusun Balang Kajeng masuk dalam kategori cukup dan baik. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Dusun Balang Kajeng tentang diabetes mellitus tipe 2 tergolong cukup. Kelompok dengan tingkat pengetahuan tertinggi berdasarkan usia adalah 17-25 tahun dan 26-45 tahun, jenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan perguruan tinggi, dan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Serai (Cymbopogon Citratus) Terhadap Kadar Low Density Lipoprotein pada Tikus Putih Dengan Obesitas Assofi, A. Syarifah Balqis; Hidayati, Prema Hapsari; Irmayanti; Kamaluddin, Irna Diyana Kartika; Mulyadi, Farah Ekawati
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 7 No. 2 (2025): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v7i2.9398

Abstract

Peningkatan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) berperan signifikan dalam proses aterosklerosis yang mendasari PJK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari pemberian ekstrak etanol serai (Cymbopogon citratus) terhadap penurunan kadar LDL pada tikus putih yang obesitas. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan pre and post test control group design dengan menggunakan tikus putih (Rattus novergicus) yang obesitas. Hasil pada uji normalitas pada penelitian ini didapatkan data tidak terdistribusi normal sehingga digunakan uji wilcoxon untuk menilai perbandingan kadar LDL sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai signifikan pada kelompok kontrol positif dengan nilai p 0,043, kelompok ekstrak 150 mg/dl dengan nilai p 0,043, dan kelompok ekstrak 200 mg/dl dengan nilai p 0,042. Pada uji pos hoc mann whitney didapatkan nilai yang signifikan pada perbandingan kelompok kontrol negatif dan ekstrak 200 mg/dl dengan nilai p 0,036. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol serai dapat dipertimbangkan sebagai alternatif terapi alami dalam mengurangi kadar LDL, terutama pada individu dengan obesitas.
Perbandingan Ph Urine pada Pasien Batu Saluran Kemih dengan dan Tanpa Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Ibnu Sina Tahun 2022-2024 Kamandali, Buok Aria; Hidayati, Prema Hapsari; Darussalam, Andi Husni Esa; Kartika, Irna Diyana; Karim, Abdul Mubdi Ardiansar Arifuddin
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 7 No. 2 (2025): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v7i2.9426

Abstract

Penyakit batu saluran kemih (BSK) merupakan masalah kesehatan yang terus meningkat dan sering dikaitkan dengan berbagai faktor metabolik, termasuk diabetes melitus (DM) tipe 2. Pasien dengan DM memiliki risiko lebih tinggi mengalami urolitiasis, terutama batu asam urat, akibat pH urine yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pH urine pada pasien batu saluran kemih dengan dan tanpa diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Ibnu Sina pada tahun 2022–2024. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan desain studi kasus-kontrol. Penelitian ini melibatkan 50 pasien batu saluran kemih, yang terdiri atas 25 pasien dengan DM tipe 2 dan 25 pasien tanpa DM tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien batu saluran kemih di Rumah Sakit Ibnu Sina pada tahun 2022–2024 adalah laki-laki, yaitu sebanyak 31 orang (62%), dengan kelompok usia terbanyak berada dalam rentang 46–55 tahun (36%). Pasien batu saluran kemih tanpa DM tipe 2 cenderung memiliki pH urine basa (>5,5) sebesar 64%, sedangkan pasien dengan DM tipe 2 cenderung memiliki pH urine asam (≤5,5) sebesar 60%. Hasil uji mann-whitney menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dengan nilai p = 0,048 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pasien dengan DM tipe 2 memiliki pH urine yang lebih asam, yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu saluran kemih
Efektivitas rehabilitasi medik terhadap fungsi motorik penderita pasca stroke iskemik Daulima, Shaula Vaganza; Safei, Imran; Hidayati, Prema Hapsari; Rachman, Mochammad Erwin; Mubarak, Andi Firman
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 5 (2025): Volume 19 Nomor 5
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i5.683

Abstract

Background: Stroke is a leading cause of death and disability globally, with a significant prevalence in Indonesia. It occurs due to atherosclerosis or heart disease and has significant physical and psychological impacts, including hemiparesis, impaired balance, and impaired motor function. Medical rehabilitation is a crucial part of post stroke recovery to reduce disability and improve patients quality of life. Purpose: Analyzing the effectiveness of medical rehabilitation on motor function in post ischemic stroke patients. Method: This observational analytical study used a cross sectional design with a retrospective approach. The population in this study were ischemic stroke patients undergoing medical rehabilitation at Ibnu Sina General Teaching Hospital, Panakkukang District, South Sulawesi Province, conducted from August to November 2024 with a sample size of 32 patients. Bivariate analysis used the Wilcoxon signed rank test by comparing motor function values before and after physiotherapy. Significance was determined at p ≤ 0.05. Results: The majority of patients were male at 62.5%, patients under 65 years old were 68.8% and patients with right hemiparesis were 59.4%, there was no direct relationship between the frequency of visits and the increase in motor function or MMT of patients undergoing medical rehabilitation, there was an influence of medical rehabilitation carried out for 6 months on the MMT value or motor function of patients. It was found that medical rehabilitation was effective at 33.63% in post-ischemic stroke patients in the first month to the sixth month of rehabilitation. Conclusion: Six months of medical rehabilitation effectively improved motor function by 33.63% in post-ischemic stroke patients, although no direct correlation was found between the frequency of visits and increased MMT scores. The majority of patients undergoing rehabilitation were male, under 65 years of age, and had right hemiparesis.   Keywords: Ischemic Stroke; Medical Rehabilitation; Motor Function.   Pendahuluan: Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas global dengan angka prevalensi yang signifikan di Indonesia, terjadi akibat aterosklerosis atau penyakit jantung, menimbulkan dampak fisik dan psikologis yang besar, termasuk hemiparesis, gangguan keseimbangan, dan fungsi motorik. Rehabilitasi medik menjadi bagian penting dalam pemulihan pasca-stroke untuk mengurangi disabilitas dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan: Untuk menganalisis efektivitas rehabilitasi medik terhadap fungsi motorik penderita pasca stroke iskemik. Metode: Penelitian observasional analitik desain cross-sectional pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan rehabilitasi medik di Rumah Sakit Umum Pendidikan Ibnu Sina, Kecamatan Panakkukang, Provinsi Sulawesi Selatan, dilakukan pada bulan Agustus – November 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 32 pasien. Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon signed rank dengan membandingkan nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah dilakukannya fisioterapi. Signifikansi ditentukan pada p ≤ 0.05. Hasil: Mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki sebesar 62.5% pasien yang berumur dibawah 65 tahun yaitu 68.8% dan pasien dengan hemiparesis dextra sebesar 59.4%, tidak adanya hubungan langsung antara frekuensi kedatangan dengan kenaikan fungsi motorik atau MMT pasien yang menjalani rehabilitasi medik, adanya pengaruh rehabilitasi medik yang dilakukan selama 6 bulan terhadap  nilai MMT atau fungsi motorik  pasien. Didapatkan bahwa rehabilitasi medik efektif sebesar 33.63% pada pasien pasca stroke iskemik di bulan pertama hingga bulan keenam rehabilitasi. Simpulan: Rehabilitasi medik selama enam bulan efektif meningkatkan fungsi motorik sebesar 33.63% pada pasien pasca stroke iskemik, meskipun tidak ditemukan hubungan langsung antara frekuensi kedatangan dan peningkatan nilai MMT. Mayoritas pasien yang menjalani rehabilitasi berjenis kelamin laki-laki, berusia di bawah 65 tahun, dan mengalami hemiparesis dextra.   Kata Kunci: Fungsi Motorik; Rehabilitasi Medik; Stroke Iskemik.
Overview of Eating Behavior, Physical Activity, and Parental Obesity History in Relation to Obesity Incidence Among Medical Students at Universitas Muslim Indonesia Ahyar, Muammar; Makmun, Armanto; Surdam, Zulfiyah; Hidayati, Prema Hapsari; Murfat, Zulfitriani; Hamsah, Muhammad
Journal La Medihealtico Vol. 6 No. 4 (2025): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v6i4.2282

Abstract

Obesity is a global epidemiological problem that poses a threat to world public health, the Word Health Organization annually publishes that obesity is the cause of death of 2.8 million people. Low physical activity is an important predictor of obesity, besides that the family environment has a big influence on the incidence of obesity in a person. The purpose of the study was to determine the description and relationship of eating behavior, physical activity, and parental obesity history with the incidence of obesity. Methods This study is an analytical descriptive study with a cross sectional method, data were collected once from each participant and analyzed with SPSS using the chi-square test. The results revealed that there were 50 umi medical faculty students who were obese, with poor eating behavior as many as 34 people or 68%, less physical activity as many as 36 people or 72%, obese father's obesity status as many as 33 people or 66% and obtained obese mother's obesity status as many as 30 people or 60%. Data analysis shows that there is a relationship between eating behavior and the incidence of obesity in UMI medical students, there is a relationship between physical activity and the incidence of obesity in UMI medical students, and there is a relationship between a history of parental obesity and the incidence of obesity in UMI medical students. Based on the results obtained, it is concluded that eating behavior, physical activity, and a history of parental obesity are one of the factors that cause obesity in UMI medical students.
EFIKASI TERAPI BEKAM SEBAGAI TERAPI ALTERNATIF DALAM MANAJEMEN HIPERTENSI: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Abdillah, Andi Rachmat; Hidayati, Prema Hapsari; Katu, Sudirman
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48635

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Meskipun terapi farmakologis terbukti efektif dalam mengendalikan tekanan darah, penggunaannya sering kali disertai dengan efek samping yang tidak diinginkan, sehingga mendorong pencarian terapi alternatif yang lebih aman. Salah satu terapi alternatif yang mulai banyak diminati adalah terapi bekam, khususnya bekam basah. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efektivitas, jumlah sesi optimal, serta aspek keamanan dari terapi bekam pada penderita hipertensi melalui metode systematic literature review. Sebanyak 24 studi dengan total 798 partisipan yang diperoleh dari database PubMed, Science Direct, dan Google Scholar dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa 93,8% studi melaporkan penurunan signifikan tekanan darah sistolik, berkisar antara 3,07 hingga 41,5 mmHg. Sementara itu, 79,7% studi mencatat penurunan signifikan tekanan darah diastolik, dengan penurunan tertinggi mencapai 14,4 mmHg. Meskipun jumlah sesi bekam yang optimal belum dapat disimpulkan secara pasti, terapi dengan dua sesi atau lebih cenderung memberikan hasil penurunan tekanan darah yang lebih besar dibandingkan dengan satu sesi. Tidak ditemukan laporan mengenai efek samping serius dalam studi yang ditinjau. Dengan demikian, terapi bekam dinilai efektif dan relatif aman sebagai terapi tambahan atau alternatif dalam pengelolaan hipertensi.
Relationship between Irritative Food Consumption and Dyspepsia Syndrome Among Medical Students at The University of Muslim Indonesia Yudistira, Amanda Tasya Reghinaa Putri; Royani, Ida; Yuniati, Lisa; Safitri, Asrini; Hidayati, Prema Hapsari
Jurnal Kesehatan Vol 18, No 2 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v18i2.7102

Abstract

Pendahuluan: Dispepsia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekumpulan gejala pada saluran pencernaan, termasuk nyeri pada perut bagian atas (epigastrium), mual, muntah, dan perut kembung. Tujuan: Mengetahui hubungan antara konsumsi makanan yang bersifat iritatif dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2022. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa preklinik angkatan 2022 yang berjumlah 385 orang, dan sampel dipilih menggunakan metode total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, sehingga diperoleh 283 responden. Variabel independen adalah konsumsi makanan iritatif, sedangkan variabel dependen adalah sindrom dispepsia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner sindrom dispepsia (berdasarkan kriteria Rome IV) dan Food Frequency Questionnaire (FFQ) untuk makanan iritatif. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-square pada tingkat signifikansi 5%. Hasil: Dari 283 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2022 yang menjadi responden, diketahui bahwa 34,6% mengalami dispepsia, dengan 24,7% sering mengonsumsi makanan pedas dan 13,8% mengonsumsi makanan asam. Kesimpulan: Analisis statistik menggunakan uji korelasi Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan iritatif dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2022. Diperlukan edukasi mengenai pola makan sehat dan faktor risiko lain yang dapat memicu dispepsia, serta penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan faktor psikologis dan gaya hidup.   Introduction: Dyspepsia is a term used to describe a group of symptoms in the digestive tract, including pain in the upper abdomen (epigastrium), nausea, vomiting, and bloating. This study aims to determine the relationship between the consumption of irritating foods and dyspepsia syndrome among medical students at the Faculty of Medicine, University of Muslim Indonesia, Class of 2022. Method: This study is an analytical observational study with a cross-sectional design. The study population consisted of all preclinical students of the 2022 cohort, totaling 385 individuals, and the sample was selected using total sampling based on inclusion and exclusion criteria, resulting in 283 respondents. The independent variable was irritating food consumption, while the dependent variable was dyspepsia syndrome. Data were collected using a dyspepsia syndrome questionnaire (based on Rome IV criteria) and a Food Frequency Questionnaire (FFQ) for irritating foods. Data analysis was performed using univariate and bivariate analysis with a Chi-square test at a significance level of 5%. Results: showed that out of 283 medical students at the University of Muslim Indonesia, class of 2022, who participated in the study, 34.6% experienced dyspepsia, with 24.7% frequently consuming spicy foods and 13.8% consuming acidic foods. Conclusion: Statistical analysis using the Chi-square correlation test found no significant association between irritating foods and dyspepsia syndrome among medical students at the University of Muslim Indonesia, class of 2022. Education on healthy eating patterns and other risk factors that can trigger dyspepsia is needed, along with further research considering psychological factors and lifestyle.
The Effect of Mango Leaf Extract Administration on Fasting Blood Sugar Levels in Deksametason-Induced Mice Tola, Aqilah Faizah; Wahid, Syarifuddin; Kanang, Indah Lestari Daeng; Hidayati, Prema Hapsari; Dirgahayu L, Andi Millaty
Jurnal Kesehatan Vol 18, No 2 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v18i2.7244

Abstract

Latar Belakang: Daun mangga memiliki efek anti-diabetes karena kandungan mangiferin yang tinggi. Mangiferin memberikan efek anti-diabetes dengan meningkatkan ekspresi GLUT4 dan translokasinya di dalam sel otot. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mangga (Mangifera foetida) terhadap kadar gula darah puasa pada mencit yang sebelumnya diinduksi deksametason untuk meningkatkan kadar gula darah puasa. Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan pre-test dan post-test group control design. Besar sampel ditentukan menggunakan pendekatan resource equation, dengan total 25 ekor mencit yang dibagi menjadi lima kelompok. Hiperglikemia diinduksi menggunakan deksametason dosis 1 mg/kgBB per hari selama 7 hari, kemudian dilanjutkan dengan pemberian ekstrak daun mangga per oral (dosis 150, 250, dan 350 mg/kgBB per hari) selama 10 hari. Kadar gula darah puasa diukur sebelum dan sesudah induksi, serta pada hari ke-3, ke-7, dan ke-10 setelah pemberian perlakuan. Analisis statistik dilakukan menggunakan metode multivariat. Data dianalisis dengan ANOVA, Post Hoc LSD, dan Paired Sample T-Test. Hasil: Terdapat penurunan signifikan kadar gula darah puasa pada mencit sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun mangga pada kelompok 2 (ekstrak daun mangga 150 mg/kgBB) dengan p = 0,002, kelompok 4 (deksametason 1 mg/kgBB + ekstrak daun mangga 250 mg/kgBB) dengan p = 0,001, dan kelompok 5 (deksametason 1 mg/kgBB + ekstrak daun mangga 350 mg/kgBB) dengan p < 0,001. Kesimpulan: Ekstrak daun mangga (Mangifera foetida) dapat menurunkan kadar gula darah puasa pada mencit yang telah diinduksi.   Background: Mango leaves have anti-diabetic effects due to their high content of mangiferin. Mangiferin exerts its anti-diabetic effects by increasing the expression of GLUT4 and its translocation within muscle cells. The aim is to determine the effect of mango leaf extract (Mangifera foetida) on fasting blood glucose levels in mice previously induced with dexamethasone to elevate fasting blood glucose levels. Method: An experimental method with a pre-test and post-test group control design. The sample size was determined using the resource equation approach, with a total of 25 mice divided into five groups. Hyperglycemia was induced with dexamethasone at 1 mg/kg body weight per day for 7 days, followed by oral administration of mango leaf extract (150, 250, 350 mg/kg body weight per day) for 10 days. Fasting blood glucose levels were measured before and after induction, as well as on days 3, 7, and 10 of treatment. Statistical analysis was performed using multivariate methods. Data were analyzed using ANOVA, Post Hoc LSD, and Paired Sample T-Test. Results: There was a significant decrease in fasting blood glucose levels in mice before and after administration of mango leaf extract in group 2 (Mango leaf extract 150 mg/kg BW) with a p-value of 0.002, group 4 (Dexamethasone 1 mg/kg BW + Mango leaf extract 250 mg/kg BW) with a p-value of 0.001, and group 5 (Dexamethasone 1 mg/kg BW + Mango leaf extract 350 mg/kg BW) with a p-value of <0.001. Conclusion: Mango leaf extract (Mangifera foetida) can reduce fasting blood sugar levels in mice that have been induced.