Claim Missing Document
Check
Articles

Literature Review: Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak Eka Setyawati; Rina Agustina; Ernawati; Endang Rahayu; Sari Kusmiati; Sumiyati; Yesinta Mona Agustin; Anika Ardila; Reni Endrawati; Khoirun Nisak; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The child's growth and development process is influenced by internal and external factors. Giving gadgets to children is an external factor that is supported by socio-economics and parental parenting. Gadgets have a direct impact on children's spoken language development and social independence. (Deddy et.al, 2020). A gadget is a small electronic device that has a special function. Fromdaytodaygadgets always appear to provide the latest technology that makes human life more practical. Technology clearly influences children's development. Because a technological device is averyeffective learning medium. Gadgets have various interesting, varied, interactive and flexible features and applications that add to the appeal for everyone, both among the elderly, young, teenagers and even children. Gadgets have many benefits in human life if they are used properly and correctly, but gadged also has a negative impact on humans, especially for the development of children if used without supervision and direction from parents. Knowledge about the dangers of using devices is very important for parents. The mother's attitude towards using gadgets is one of the factors that can influence behavior. A good attitude towards using gadgets does not guarantee a good attitude in giving gadgets to children (Warsiyah, 2020). Parents' lack of understanding in giving gadgets to early childhood has a big impact on their social-emotional behavior. The purpose of this study is to visualize the impact of gadget use on children's behavior and find out the types of aggressive behaviorthat arise in early childhood due to excessive gadget use.   Abstrak Proses tumbuh kembang anak di pengaruhi oleh factor internal dan ekternal. Penggunan gawai merupakan salah satu factor eksternal yang di dukung oleh social ekonomi dan pola asuh orang tua. Gedget mempunyai dampak langsung terhadap lisan dan kemandirian social anak ( deddy et.al,2020). Gadget adalah sebuah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis. teknologi jelas mempengaruhi perkembangan anak. Karena sebuah perangkat teknologi merupakan media pembelajaran yang sangat efektif. Gadget memiliki berbagai fitur dan aplikasi menarik, bervariasi, interaktif dan fleksibel sehingga menambah daya  tarik  bagi setiap  orang,  baik dari kalangan lansia, muda, remaja bahkan anak – anak. Gadget memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia jika digunakan dengan baik dan tepat, tetapi gadget juga memberikan dampak negative bagi manusia khususnya bagi perkembangan anak jika digunakan tanpa pengawasan dan pengarahan dari orang tua. Pengetahuan tentang bahaya penggunaan gadget sangat penting bagi orang tua, adapun sikap ibu terhadap pengunaan gadget adalah salah satu factor yang mempengaruhi perilaku. Sikap yang baik terhadap penggunaan gadget tidak menjamin mempunyai sikap yang baik dalam memberikan gadget terhadap anak.Kurangnya  pemahaman  orang  tua  dalam  pemberian gadget kepada  anak  usia  dini  memberikan dampak  besar  dalam  sosial-emosionalnya.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  memvisualisasikan dampak  dari  penggunaan gadget terhadap  perilaku  anak  serta  mengetahui  jenis  perilaku  agresif yang  muncul  pada  anak  usia  dini yaitu  dampak penggunaan gadget yang melampau  batas.
Literature Review : Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Pola Makan Anak Usia 2-7 Tahun Ninda Azifati Nurfitri; Rinawati; Vera Yunita; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suboptimal feeding practices and food intake in childhood are associated with poor health outcomes in adulthood. This literature review study aims to profile feeding practices, parental perceptions, and dietary diversity in children aged 2-7 years. The type of research is a study using the Literature Review Study method with the aim of analyzing factors that influence the eating patterns of children aged 2-7 years. The search was conducted electronically using a database from 2020 to 2024. The keywords used were "factors", "PMBA", "ASI", "dietary patterns". The search used the keywords above with the ProQuest Direct database according to the inclusion and exclusion criteria. The inclusion criteria were articles in Indonesian and English, articles that could be accessed in full text in PDF format and articles published in 2022-2024. The exclusion criteria were articles other than in English, could not beaccessed in full text PDF and secondary articles (such as review articles). The search results obtained 9 articles and 4 English articles were selected that could be accessed in full text in PDF format. The framework used is PICO (Population, Intervention, Comparison, Outcome). The research sample of children aged 2-7 years then the articles obtained were reviewed, systematically arranged, comparing one article with another, then discussed with other literature and linked so that they can produce appropriate results. The results of the review of 4 journals showed that in general 27.6% of children were exclusively breastfed until the age of 6 months and 62.1% of children were introduced to solid foods before the age of 6 months. More than 60% of children achieved minimum dietary diversity. Thematic analysis identified four themes, including, Mothers' perceptions of their children's diets, External Influences, Personal Experiences and Choices and Feeding Behavior. In conclusion, based on the results of the literature review that we obtained from the 4 articles, it can be concluded that the factors that influence feeding in children aged 2-7 years are Mothers' Perceptions of Their Children's Diets, external influences, personal experiences, choices and feeding behavior. For health workers, namely midwives, nurses and doctors, it is hoped that they can provide education to mothers and child care providers from an early age so that they can provide a diet appropriate to the age of 2-7 year.   Abstrak Praktik pemberian makan dan asupan makanan yang kurang optimal pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan hasil kesehatan yang buruk di masa dewasa. Penelitian metode literatur review ini bertujuan untuk membuat profil praktik pemberian makan, persepsi orang tua, dan keragaman makanan pada anak 2-7. Jenis penelitian merupakan penelitian dengan menggunakan metode Studi Literatur Review dengan tujuan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan anak usia 2-7 tahun.Pencarian dilakukan secara elektronik dengan menggunakan database dari 2020 sampai 2024. Keyword yang digunakan adalah “faktor-faktor/factors”, “PMBA”, “ASI”,”pola makan”,. Pencarian menggunakan keyword di atas dengan database ProQuest Direct sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah artikel berbahasa Indonesia dan inggris, artikel dapat diakses full text dalam bentuk pdf dan artikel terbitan tahun 2022-2024 Kriteria ekslusi artikel selain berbahasa inggris, tidak dapat diakses full text pdf dan artikel sekunder (seperti artikel ulasan review). Hasil penelusuran diperoleh 9 artikel dan dipilih sebanyak 4 artikel  bahasa inggris yang dapat diakses full text dalam format pdf. Kerangka kerja yang digunakan adalah PICO (Populasi, Intervensi, Comparasion, Outcome). Sampel penelitian anak usia 2-7 tahun selanjutnya artikel yang diperoleh di review, disusun sistematis, membandingkan artikel yang satu dengan uang lain, kemudian dibahas dengan literatur lainnya dan dikaitkan sehingga dapat menghasilkan hasil yang sesuai. Hasil tinjuan dari 4 jurnal menunjukkan bahwa secara garis besar 27,6% anak disusui secara eksklusif hingga usia 6 bulan dan 62,1% anak diperkenalkan dengan makanan padat sebelum usia 6 bulan. Lebih dari 60% anak mencapai keragaman makanan minimum. Analisis tematik mengidentifikasi empat tema, termasuk, Persepsi ibu tentang pola makan anak-anak mereka, Pengaruh Eksternal, Pengalaman Pribadi dan Pilihan dan Perilaku Pemberian Makanan. Kesimpulanya berdasarkan hasil literature review yang kami dapat dari 4 artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makan pada anak usia 2-7 tahun adalah Persepsi Ibu terhadap Pola Makan Anaknya, pengaruh eksternal, pengalaman pribadi, pilihan dan perilaku pemberian makanan. Bagi Tenaga kesehatan yaitu bidan, perawat dan dokter, diharapkan dapat memberikan edukasi kepada ibu,pengasuh anak sejak dini agar mereka dapat memberikan pola makan sesuai usia mulai 2-7 tahun.
Pemanfaatan Booklet Kreasi Menu Makanan Pendamping ASI (Mp-Asi) UNTUK Meningkatkan Motivasi Ibu Balita dalam Pencegahan Stunting Windayanti, Hapsari; Widayati; Luvi Dian Afriyani; Wahyu Kristiningrum
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.3904

Abstract

Infants and toddlers are part of an important phase in the life cycle, marked by very rapid physical growth and social development. This period is marked by high nutritional needs to support the speed of children's growth and development. Lack of nutritional intake in the first 1,000 days of life, covering the period from in the womb to the age of two years. This can have a serious impact not only on physical growth, but also on the child's cognitive development, intelligence, and productivity in the future. As a result, the child's development as an adult is at risk of being suboptimal.In Indonesia, one in three toddlers experiences stunting, which means growth disorders due to chronic malnutrition. Data from Riskesdas (2018), shows that the prevalence of stunting reaches 30.8%. One of the areas facing this problem is the Bergas Health Center work area, where a number of toddlers were found to be stunted.. One effort that can be made to overcome stunting is through the provision of appropriate Complementary Foods (MP-ASI), according to the child's age and nutritional needs. MP-ASI that is presented in an attractive, varied, and balanced way can increase toddlers' interest in eating. Seeing this problem, the community service team took the initiative to provide education to mothers of toddlers about creating MPASI menus. This activity was carried out through a lecture method and assisted by an informative booklet that was designed attractively. Previously, this kind of booklet had never been provided in the Bergas Health Center area. This community service program includes three stages, namely the preparation, implementation, and evaluation stages. The activity has been carried out three times in toddler classes located in Jatijajar, Randugunting, and Bergas Lor, with a total of 26 mothers/caregivers participating.  The results of the implementation showed an increase in motivation from mothers/caregivers in preventing stunting through providing appropriate MPASI.   ABSTRAK Bayi dan balita bagian dari fase penting dalam siklus kehidupan, ditandai pertumbuhan fisik serta perkembangan sosial yang sangat cepat. Periode ini ditandai dengan kebutuhan gizi yang tinggi untuk mendukung kecepatan tumbuh kembang anak. Kekurangan asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, mencakup masa sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Hal ini dapat berdampak serius, tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, kecerdasan, dan produktivitas anak dimasa mendatang. Akibatnya, perkembangan anak saat dewasa berisiko menjadi tidak optimal. Di Indonesia, satu dari tiga balita mengalami stunting, yang berarti gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis. Data dari Riskesdas (2018), menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai angka 30,8%. Salah satu daerah yang menghadapi permasalahan ini adalah wilayah kerja Puskesmas Bergas, ditemukan sejumlah balita yang mengalami stunting. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi stunting adalah melalui pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat, sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak. MP-ASI yang disajikan secara menarik, bervariasi, dan bergizi seimbang dapat meningkatkan minat makan balita. Melihat permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat berinisiatif memberikan edukasi kepada ibu balita mengenai kreasi menu MP-ASI. Kegiatan dilakukan melalui metode ceramah dan dibantu dengan booklet informatif yang dirancang menarik. Sebelumnya, booklet semacam ini belum pernah diberikan di wilayah Puskesmas Bergas. Program pengabdian masyarakat ini mencakup tiga tahapan, yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.  Kegiatan telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, di kelas balita yang berlokasi di Jatijajar, Randugunting, dan Bergas Lor, dengan peserta sebanyak 26 ibu/pengasuh.  Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan motivasi dari para ibu/pengasuh dalam mencegah stunting melalui pemberian MPASI yang tepat.
Hubungan Persepsi Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien di Klinik Wahyu Medika : The Relationship Between Perceptions of Service Quality and Patient's Re-Visit Interest at The Wahyu Medika Clinic Mandala Putri, Heryn; Luvi Dian Afriyani
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 8 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v8i1.3901

Abstract

The quality of health services is a health service that can satisfy every user of health services in accordance with the level of community satisfaction. Good service can increase patient interest in making repeat visits. Based on the results of a preliminary study conducted at the Wahyu Medika Clinic, data on the number of patient visits in the period January-August 2024 was obtained as many as 8,254 people. The target number of patient visits was formulated in early 2024, namely 1200/month with an average of 40 patients per day, this shows that patient visits did not meet the target. The patient satisfaction survey score conducted by the Wahyu Medika Clinic was obtained 60% stated that they were satisfied and 40% stated that they were less satisfied. This study aims to determine the relationship between perceptions of service quality and patient interest in repeat visits at the Wahyu Medika Clinic. This type of research uses a quantitative method through a correlational analytical design with a cross-sectional approach. The population in this study were all patients at the Wahyu Medika Clinic in the period of December 2024 as many as 1,030 people and the sampling technique used accidental sampling as many as 97 people. Data collection using questionnaire sheets. Data analysis is univariate analysis using percentages and bivariate analysis using the chi square test (χ2). The description of the perception of the quality of patient service at the Wahyu Medika Clinic with a good category of 49 people (50.5%) and a less than good category of 48 people (49.5%). Description of patient's re-visit interest at Wahyu Medika Clinic with interested category, namely 61 people (62.9%) and not interested category, namely 36 people (37.1%). The results of the chi square statistical test (χ2) obtained ρ value (0.000) <α (0.05) indicating that Ha is accepted, meaning there is a relationship between the perception of service quality and patient's re-visit interest at Wahyu Medika Clinic. From this study, it can be concluded that the majority of respondents have good perceptions and are interested in making repeat visits, it is expected that the clinic will conduct a comprehensive evaluation of the aspects of appearance, friendliness, and empathy of medical personnel, and align service practices with professionalism standards.   Abstrak Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan masyarakat. Pelayanan yang baik dapat meningkatkan minat pasien untuk melakukan kunjungan ulang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Klinik Wahyu Medika didapatkan data jumlah kunjungan pasien pada periode Januari-Agustus 2024 sebanyak 8.254 orang. Target angka kunjungan pasien dirumuskan di awal tahun 2024 yaitu 1200/bulan dengan rata-rata perharinya 40 pasien, hal ini menunjukkan kunjungan pasien tidak memenuhi target. Skor survey kepuasan pasien yang dilakukan Klinik Wahyu Medika diperoleh 60% menyatakan puas dan 40% menyatakan kurang puas. Penelitiаn ini bertujuаn untuk mengetаhui hubungan persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang pasien di Klinik Wahyu Medika. Jenis penelitiаn menggunаkаn metode kuantitatif melalui desain analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien di Klinik Wahyu Medika periode bulan Desember 2024 sebanyak 1.030 orang dаn teknik pengаmbilаn sаmpel menggunаkаn accidental sampling sebаnyаk 97 orаng. Pengumpulаn dаtа menggunаkаn lembar kuesioner. Аnаlisis dаtа аdаlаh аnаlisis univаriаt menggunakan persentase dаn аnаlisis bivаriаt menggunаkаn uji chi squаre (χ2). Gambaran persepsi mutu pelayanan pasien di Klinik Wahyu Medika dengan kategori baik yaitu 49 orang (50,5%) dan kategori kurang yaitu 48 orang (49,5%). Gambaran minat kunjungan ulang pasien di Klinik Wahyu Medika dengan kategori berminat yaitu 61 orang (62,9%) dan kategori tidak berminat yaitu 36 orang (37,1%). Hasil uji statistik chi square (χ2) diperoleh ρ value (0,000) < α (0,05) menunjukkan bahwa Ha diterima artinya terdаpаt hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang pasien di Klinik Wahyu Medika. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden memiliki persepsi baik baik dan berminat melakukan kunjungan ulang, diharapkan agar klinik melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aspek penampilan, keramahan, dan empati tenaga medis, serta menyelaraskan praktik pelayanan dengan standar profesionalisme.
Edukasi Prenatal Yoga untuk Meningkatakan Kesehatan Ibu Hamil Pristiarsih; Partini; Safa'atilah, Erlin; Tuti Utami, Nurul; Marlina, Leni; Burhan, Nurasia; Wahyuni, Sri; Hadi, Maryam; Afriyani, Luvi Dian
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy is often accompanied by various physiological and psychological changes that can cause discomfort and anxiety, particularly approaching labor. One effective non-pharmacological approach to support maternal physical and mental health is prenatal yoga. This study aims to examine the implementation of prenatal yoga in antenatal classes as a promotive and preventive intervention, as well as its impact on maternal readiness for childbirth. The research design used is descriptive with a pre-experimental one-group pretest-posttest approach, conducted over four weeks in primary healthcare settings. The intervention consisted of structured yoga sessions involving breathing techniques, physical postures, relaxation, and meditation. Literature review results indicate that prenatal yoga can reduce maternal anxiety, facilitate the labor process, and enhance emotional well-being during pregnancy. However, limited knowledge among pregnant women and lack of access to trained instructors remain significant barriers to implementation. Continuous health education strategies and system support are needed to integrate yoga into antenatal care programs. Therefore, prenatal yoga has the potential to serve as an effective holistic intervention in promoting healthy pregnancies and optimal childbirth outcomes.   Abstrak Kehamilan sering kali disertai dengan perubahan fisiologis dan psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan kecemasan, terutama menjelang persalinan. Salah satu upaya non-farmakologis yang terbukti efektif dalam mendukung kesehatan ibu hamil secara fisik dan mental adalah latihan prenatal yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan prenatal yoga dalam kelas ibu hamil sebagai intervensi promotif dan preventif, serta dampaknya terhadap kesiapan menghadapi persalinan. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan pre-eksperimental one group pretest-posttest, yang dilaksanakan selama empat minggu di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer. Intervensi diberikan dalam bentuk latihan yoga terstruktur yang terdiri dari latihan pernapasan, postur tubuh, relaksasi, dan meditasi. Hasil telaah pustaka menunjukkan bahwa prenatal yoga dapat menurunkan kecemasan, memperlancar proses persalinan, dan meningkatkan kesejahteraan emosional ibu hamil. Namun demikian, keterbatasan pengetahuan dan akses terhadap instruktur terlatih masih menjadi hambatan dalam implementasi. Diperlukan strategi edukasi yang berkelanjutan dan dukungan sistem kesehatan untuk mengintegrasikan yoga sebagai bagian dari kelas ibu hamil. Dengan demikian, prenatal yoga berpotensi menjadi intervensi holistik yang efektif dalam mendukung kehamilan sehat dan persalinan yang optimal.                          
Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. T G2P1A0 Umur 30 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Andini Putri; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care is the provision of midwifery care from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate until deciding to use family planning. This aims to help monitor and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses family planning. Midwifery care methods in the Bergas Health Center Working Area. and through home visits by providing counseling according to the mother's needs. Midwifery care provided to Mrs. "T" lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to family planning with a frequency of 3 pregnancy visits, 1 delivery, 4 postpartum visits, 4 neonates, and 1 family planning. In Mrs. "T" the pregnancy process went physiologically without any problems or complications even though in TM II the mother had mild anemia. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications and management had been carried out according to the 60 APN steps. In postpartum midwifery care, it was normal and smooth. In providing midwifery care for family planning, the mother has been given counseling and decided to use the KB Implant. Continuous midwifery care (continuity of care) that has been carried out on Mrs. "T" during pregnancy, childbirth, postpartum period, newborns, and family planning, the examination results were within normal limits and there were no accompanying complications. It is expected that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal  ini  bertujuan  sebagai  upaya  untuk  membantu mementau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas. dan melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai kebutuhan Ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”T” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 3 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 4 kali,serta KB sebanyak 1 kali. Pada Ny.”T” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM II ibu mengalami anemia ringan. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 langkah APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas normal dan lancar. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Implan Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “T” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan Kebidanan
Studi Kasus : Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny “A” Usia 31 Tahun G4P3A0 dengan Faktor Resiko Riwayat Operasi Sectio Caesar (SC) Herawati, Fitria; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality for mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide comprehensive and continuous midwifery care to Mrs. A starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study, the research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted in February-April 2025. From the results of the provision of pregnancy care, the mother complained of frequent urination and back pain, BL 23 acupressure care was given to reduce back pain. The delivery process was by CS on the indication of a history of CS. In the second postpartum care visit, sore nipples were found and the mother was given breast care. In newborn care, everything was found to be within normal limits, the baby was given 1 mg of vitamin K care, hepatitis B0 immunization and SHK examination. While in family planning care, Mrs. A used a stable family planning method, namely MOW.   Abstrak Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. A secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus (case study), Instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April 2025. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan, ibu mengeluh sering kencing dan nyeri pinggang, diberikan asuhan akupresure BL 23 untuk mengurangi nyeri pinggang. Proses persalinan secara SC atas indikasi riwayat SC. Pada asuhan nifas kujungan kedua didapatkan putting susu lecet dan ibu diberikan asuhan perawatan payudara. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, bayi diberikan asuhan vitamik K 1 mg, imunisasi hepattis B0 dan pemeriksaan SHK. Sedangkan pada asuhan KB Ny. A menggunakan KB mantap yaitu MOW.
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Ny. N Umur 25 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Cebongan Ratri Widiyati; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuous midwifery care (continuity of care) is the provision of midwifery care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates until deciding to use family planning (KB). The benefits of continuity of care are being able to determine the need for immediate action for consultation, collaboration with other health workers based on the client's condition, being able to carry out direct care efficiently and safely and being able to evaluate the effectiveness of the results of midwifery care that has been given to mothers and babies from pregnancy until the mother uses KB. The method of midwifery care at Puskesmas X through home visits provides counseling and complementary care according to the mother's needs. Midwifery care provided to Mrs. N lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates, to family planning with a frequency of 4 pregnancy visits, 4 postpartum visits, 3 neonates, and 1 family planning visit. This research method uses a case study method, with data collection, namely primary data and secondary data. Primary data is taken from physical examination, interviews and observations, secondary data is taken from documentation studies and literature studies. This research began in November 2024-June 2025, this research instrument uses data collection tools such as midwifery care formats, stationery, clocks, pregnancy calendars, tensiometers, midlines, dopplers, midline LILA, thermometers, weight scales, patellar reflex hammers, cellphones, KIA books. Based on the results of a comprehensive case study (COC) on Mrs. N from the second trimester of pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning, it was found that Mrs. N is 25 years old G2P1A0 with a gestational age of 38 weeks 4 days. The delivery took place at the Health Center, the postpartum period was normal.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonates hingga memutuskan untuk menggunakan keluarga berencana (KB). Manfaat dari continuity of care yakni dapat menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien, dapat melakukan pelaksanaan asuhan langsung dengan efisien dan aman serta dapat mengevaluasi keefektifan hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di Puskesmas X melalui kunjungan rumah memberikan asuhan konseling dan asuhan komplementer sesuai kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny N berlangsung dari masa kehamilam, bersalin, nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 4 kali, nifas 4 kali, neonates 3 kali, KB 1 kali. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dengan pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari pemeriksaan fisik, wawancara dan observasi, data sekunder diambil dari studi dokumentasi dan studi kepustakaanPenelitian ini dimulai Bulan November 2024-juni 2025, instrument penelitian ini menggunakan alat-alat pengumpulan data seperti format asuhan kebidanan, alat tulis, jam, kalender kehamilan, tensimeter, midline, dopler, LILA, thermometer, timbangan berat badan, palu reflek patella, handphone, buku KIA. Berdasarkan hasil studi kasus secara berkelanjutan (COC) pada Ny. N dari kehamilan trimester II, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB, didapatkan Ny N umur 25 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu 4 hari. Persalinan berlangsung di Puskesmas, masa nifas berlangsung normal. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. N memutuskan menggunakan KB implant. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan.
Edukasi Keluarga Tentang Massage Effleurage untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I pada ibu Bersalin di RS Ken Saras Andini Putri; Fitriana, Jumilah; Luvi Dian Afriyani; Siti Musarofa
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Childbirth is the process of expelling the product of conception that has reached term or can live outside the womb. One of the factors that influences the course of labor is labor pain. The pain that occurs during labor is caused by uterine contractions that will gradually push the baby out of the uterus little by little. One action to reduce pain is non-pharmacological therapy. Massage therapy is one of the non-pharmacological therapies that can reduce pain in mothers giving birth in the first stage of the latent and active phases, massage will reduce muscle tension and pain. The study was conducted on February 10-23, 2025 with a descriptive quantitative approach. The instrument used was a questionnaire to assess the level of maternal knowledge regarding reducing contraction pain during labor. A total of 20 respondents of mothers giving birth were mostly in the age range of 28-33 years as many as 9 people (45.0%), the majority of gestational age was at 37 weeks as many as 15 people (75.0%), the majority of parity with the number of first children was 16 people (80.0%), the majority of high school education was 16 people (80.0%), and the majority of laborers were 10 people (50.0%). The results of the assessment of the level of knowledge of mothers giving birth were in the low category (65.0%) before education was provided and in the high category (80.0%) after education was provided. These data indicate that the Massage Effleurage education program has proven effective and feasible to be implemented sustainably as part of efforts to improve the quality of health services for pregnant and postpartum mothers. This education not only has an impact on increasing knowledge, but can also be practiced directly by the patient's family to reduce pain in mothers giving birth.   Abstrak Persalinanan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan. Salah satu faktor yang mempengaruhi jalannya persalinan adalah nyeri persalinan. Rasa nyeri yang ditimbulkan saat menghadapi persalinan disebabkan karena kontraksi uterus yang akan mendorong bayi keluar dari dalam uterus secara bertahap sedikit demi sedikit. Suatu tindakan untuk mengurangi rasa nyeri yaitu dengan terapi nonfarmakologi. Terapi massage merupakan salah satu terapi non farmakologi yang dapat menurunkan nyeri pada ibu bersalin kala I fase laten dan aktif, massage akan mengurangi ketegangan otot dan rasa sakit. Penelitian dilakukan pada tanggal 10-23 Februari 2025 dengan metode pendekatan kuantitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan ibu terhadap pengurangan rasa nyeri kontraksi saat persalinan. Sebanyak 20  responden ibu bersalin mayoritas berada pada rentang usia 28–33 tahun sebanyak 9 orang (45.0%), mayoritas usia kehamilan berada pada usia 37 minggu sebanyak 15 orang  (75.0%), mayoritas paritas dengan jumalah anak pertama berjumlah 16 orang (80.0%), mayoritas pendidikan SMA sebanyak 16 orang (80.0%), dan mayoritas pekerjaaan buruh sejumlah 10 orang (50.0%). Hasil penilaian tingkat pengetahuan ibu bersalian berada pada kategori rendah (65.0%) sebelum pemberian edukasi dan dalam kategori tinggi (80.0%) setelah pemberian edukasi. Data ini menunjukkan bahwa Program edukasi Massage Effleurage  terbukti efektif dan layak untuk diimplementasikan secara berkelanjutan sebagain bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalain. Edukasi ini tidak hanya berdampak pada peningkatan pengetahuan, namun juga dapat di praktikan langsung oleh kelurga ppasien untuk mengurangi nyeri pada ibu bersalin.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny.S Umur 29 Tahun G1P0A0 di Desa Sidomulyo Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Fitriana, Jumilah; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and infant mortality is a health failure and a social failure. Maternal deaths mostly occur in families with low socio-cultural, economic, education and limited access to referrals. Midwives have a role as comprehensive care providers. One of the efforts that midwives can make is to implement comprehensive midwifery care. The purpose of this care is to provide midwifery care in Continuity Of Care (COC) to Mrs. S, 29 years old, G1P0A0 starting from pregnancy, childbirth, BBL, postpartum and family planning. The research design used is descriptive and the type of research is a case study. The place of taking the case study is in the Ungaran Health Center work area, namely Sidomulyo Village, while the case study time starts from February 6, 2025 - April 14, 2025. The subject of the case study is Mrs. S, 29 years old, G1P0A0. During Mrs. S's care, pregnancy visits were carried out 3 times and no problems were found, the complaints felt were physiological. Delivery care was carried out with 60 APN steps and there were no problems. Newborn care was carried out 3 times and there were no problems, the baby received enough breast milk. Postpartum care was carried out 3 times and there were no problems. In Family Planning care, the mother used Injectable KB. The suggestion is that comprehensive care needs to be carried out so that the health of the mother and baby can be monitored.   Abstrak Kematian ibu dan bayi merupakan kegagalan kesehatan dan kegagalan sosial. Kematian pada ibu kebanyakan terjadi pada keluarga dengan sosial budaya, ekonomi, pendidikan yang rendah dan kendala akses rujukan. Bidan memiliki peran sebagai pemberi asuhan secara komprehensif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan bidan yaitu dengan menerapkan asuhan kebidanan komprehensif. Tujuan asuhan ini yaitu memberikan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care (COC) pada Ny.S Umur 29 Tahun G1P0A0 mulai dari hamil, bersalin, BBL, Nifas dan KB. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Tempat Pengambilan studi kasus yaitu di wilayah kerja Puskesmas Ungaran yaitu Desa Sidomulyo, sedangkan waktu studi kasus yaitu dimulai dari 06 Februari 2025 – 14 April 2025. Subyek studi kasus yaitu Ny.S Umur 29 tahun G1P0A0. Pada asuhan Ny.S kunjungan hamil dilakukan sebanyak 3 kali dan tidak ditemukan masalah, untuk keluhan yang dirasakan merupakan hal fisiologi. Asuhan persalinan dilakukan dengan 60 langkah APN dan tidak terjadi permasalahan. Asuhan bayi baru lahir dilakukan kunjungan sebanyak 3 kali dan tidak terjadi masalah, Bayi mendapatkan ASI yang cukup. Asuhan pada masa nifas dilakukan sebanyak 3 kali dan tidak terjadi masalah. Pada asuhan Keluarga Berencana, ibu memakai KB Suntik. Sarannya yaitu Asuhan komprehensif perlu dilakukan agar kesehatan ibu dan bayi terpantau.
Co-Authors Adelia Natalia Bria Adi Purwanto Adi Purwanto agil ayu sabila Agustina Alifia Jumeisya Setiawan Alifia Jumeisya Setiawan Almanto, Scolastika Cindy Silvia Amelia Hesti Pradita Andini Putri Andri Yani Andy Ulmi Anggita Fajariyani Anggraini, Lisa Siska Anggraini, Mauria Anika Ardila Aninda Nur Sinto Putri Anis Eka Rahayu Anisa Indarti Anissa Regita Anissa Regita Annisa Efrilian Saepudin Aplonia Lou Manu Ari Andayani Astuty Lumbantoruan Aulia Putri Ayu Silvia Azmarizah Bitara, Ilmi Nur Wulan Burhan, Nurasia Carollyn Dizzy Sagita Dewianti, Azelia Diah Ayu Ningsih Diah Ayu Ningsih Dian Wahyuni Dwi Handayani Eka Setyawati Elis Widyawati Elpina Ripka Yudi Endang Rahayu Ernawati Esther Datuarrang Eti Salafas Eys Novianti.s Fitria Herawati, Fitria Fitria Prabandari Fitriana, Jumilah Fitriya, Wahida G.A.KD Ratna Kusumasari Ginaya Dinda Putri Hadi, Maryam Haleen Idha Prasetyati Hapsari Windayanti Hartini Heni Rusmayani Herlina Sari Hidayati, Anis Hilma Tunisah Intan Pratiwi Iswardani, Ratih Ivana Sika Yon Julpa, Alrinda Karimatul Hilmiyah Khamidah Kharisma Mutiara .D. KHOIRUN NISAK Kristiyana Tri Rahayu Kusuma Intan Setianing Fifit Kusuma Intan Setianing Fifit1 La Tanjo, Yunita Lallo, Polina Leni Marlina Liya Ishlahul Afiyah Mandala Putri, Heryn Maria Arisphina Dewi Maria Karmelia Wung Song Marliana Yuliarta Mastri, Annisa Meisinta Vika Putri Miftaul Siti Nikmah Muchtar, Warni Mufatikha Nur Risqiyati Muhammad Mustain MUKHAMAD MUSTA'IN Mukhamad Mustain Murwanti Muskhofah Oviyanti Mutia Rahmadani Mutoharoh Nabila Putri Pertiwi Naila Nabila Nelli Angriani Ngatini Ni Made Nuryanti Nila S, Galuh Ninda Azifati Nurfitri Nova Harianti Nur Chasanah Nur Hidayati Nurlia Erika Nuryah, Sinta Octavia Noor, Icca Oksi Trijayanti Oni Elena Partinah Partinem Partini Partini Pepi Tasiah Permana, Adeya Ilma Pidhi, Yunitha T. Prasetya rahayu, Tri PRATIWI, WILDA Pristiarsih Puji Tri Lestari Putri, Ginaya Dinda Rahmawati, Deni Ratih Indah Asmawaty Ratni Lara Dini Ratri Widiyati Reni Endrawati Reni, Reni saputri Restyany Novyarsy Pasombo Retna Wulandari Rina Agustina Rinawati Rini Susanti Risha Nur Elviatun N Rohana Ruliana Isna Rosida Safa'atilah, Erlin Safnayanti Boting Sagita, Carollyn Dizzy Salomi Yohana Jopudara Sani, Nur Qhomaril Andrea Sari Kusmiati Selvia Selviani Septiningrum Silkha Azzahro Silvia Apriyelva Sita Salsha Bellatika Siti Haryani Siti Musarofa Siti Salma Sofaniah Nurrahmi Sri Suarni Sri Wahyuni Sufiyatun Sugiarto, Heri Sulistyowari, Endah Sulpiana Sumiyati Titik Sulistawati Tuti Utami, Nurul Ulfiana, Alfa Umi Nurlistiani Uswatun Khasanah Valentina Brigita Dewi Veftisia, Vistra Vera Yunita Wahyu Endah Pratiwi, Arida Wahyu Kristiningrum Wahyuningsih, Suji Weni Ambarwati Whinesa Juliantika Widayati Widayati Wulan Murti Eka Sari Wulansari Yesinta Mona Agustin Yulia Nur Khayati Yuni Fitria Yuni Wahyu Zulkarnain, Adil