Continuous midwifery care (continuity of care) is the provision of midwifery care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates until deciding to use family planning (KB). The benefits of continuity of care are being able to determine the need for immediate action for consultation, collaboration with other health workers based on the client's condition, being able to carry out direct care efficiently and safely and being able to evaluate the effectiveness of the results of midwifery care that has been given to mothers and babies from pregnancy until the mother uses KB. The method of midwifery care at Puskesmas X through home visits provides counseling and complementary care according to the mother's needs. Midwifery care provided to Mrs. N lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates, to family planning with a frequency of 4 pregnancy visits, 4 postpartum visits, 3 neonates, and 1 family planning visit. This research method uses a case study method, with data collection, namely primary data and secondary data. Primary data is taken from physical examination, interviews and observations, secondary data is taken from documentation studies and literature studies. This research began in November 2024-June 2025, this research instrument uses data collection tools such as midwifery care formats, stationery, clocks, pregnancy calendars, tensiometers, midlines, dopplers, midline LILA, thermometers, weight scales, patellar reflex hammers, cellphones, KIA books. Based on the results of a comprehensive case study (COC) on Mrs. N from the second trimester of pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning, it was found that Mrs. N is 25 years old G2P1A0 with a gestational age of 38 weeks 4 days. The delivery took place at the Health Center, the postpartum period was normal. Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonates hingga memutuskan untuk menggunakan keluarga berencana (KB). Manfaat dari continuity of care yakni dapat menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien, dapat melakukan pelaksanaan asuhan langsung dengan efisien dan aman serta dapat mengevaluasi keefektifan hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di Puskesmas X melalui kunjungan rumah memberikan asuhan konseling dan asuhan komplementer sesuai kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny N berlangsung dari masa kehamilam, bersalin, nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 4 kali, nifas 4 kali, neonates 3 kali, KB 1 kali. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dengan pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari pemeriksaan fisik, wawancara dan observasi, data sekunder diambil dari studi dokumentasi dan studi kepustakaanPenelitian ini dimulai Bulan November 2024-juni 2025, instrument penelitian ini menggunakan alat-alat pengumpulan data seperti format asuhan kebidanan, alat tulis, jam, kalender kehamilan, tensimeter, midline, dopler, LILA, thermometer, timbangan berat badan, palu reflek patella, handphone, buku KIA. Berdasarkan hasil studi kasus secara berkelanjutan (COC) pada Ny. N dari kehamilan trimester II, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB, didapatkan Ny N umur 25 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu 4 hari. Persalinan berlangsung di Puskesmas, masa nifas berlangsung normal. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. N memutuskan menggunakan KB implant. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan.