Claim Missing Document
Check
Articles

Persepsi Remaja terhadap Posyadu Remaja di Desa Padaan Kecamatan Pabelan: Adolescents' Perceptions of Youth Posyadu in Padaan Village, Pabelan District Fitriya, Wahida; Luvi Dian Afriyani
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 6 No. 1 (2024): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v6i1.378

Abstract

Adolescent Posyandu is a form of Community Resource Health Effort (UKBM) which is managed and organized by, by, for and with the community including adolescents in health development, in order to improve the health status and healthy living skills of adolescents. The youth posyandu in Padaan Village is not running optimally because of the low participation of teenagers. This is because teenagers are afraid of health checks that use needles and teenagers don't want to go if their friends don't go to the youth posyandu. The aim of this research was to determine teenagers' perceptions of youth posyandu in Padaan Village. This research design uses descriptive quantitative research. The population of this study was 447 teenagers aged 10-18 years with a sample of 82 determined using proportional stratified random techniques. Data analysis uses univariate analysis because the research variable is only one variable, namely adolescent perception. The results of this research show that the majority of Padaan Village teenagers' perceptions of the youth posyandu are generally good, 44 people (54%). Most perceptions of vulnerability are in the moderate category 63%, perceived severity is mostly adequate 79%, perceived benefits are mostly adequate 49%, perceived obstacles are mostly adequate 71%, most cues to action are adequate 52%, and most self-confidence (self-efficacy) is sufficient 56%. Conclusions and Suggestions the implications of this research are that implementers of the youth posyandu program can form role models/peer support for teenagers with the aim of inviting and motivating teenagers to take part in youth posyandu and youth posyandu can be implemented in every hamlet to increase youth participation.   ABSTRAK Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam pembangunan kesehatan, guna meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja. Posyandu remaja di Desa Padaan belum berjalan maksimal karena rendahnya partisipasi remaja hal ini dikarenakan remaja takut cek kesehata yang menggunakan jarum dan remaja tidak mau pergi jika temannya tidak pergi ke posyandu remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi remaja terhadap posyandu remaja di Desa Padaan.  Desain penelitian ini  menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 447 remaja berusia 10-18 tahun dengan sampel 82 yang ditentukan menggunakan teknik propotional stratified random. Analisis data menggunakan analisis univariat karena varibel penelitian hanya satu variabel yaitu persepsi remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar persepsi remaja Desa Padaan terhadap posyandu remaja secara umum baik 44 orang (54%). Sebagian besar persepsi kerentanan  dengan kategori cukup 63%, persepsi keparahan sebagian beasr cukup 79%,  persepsi manfaat sebagian besar cukup 49%, persepsi hambatan  sebagian besar cukup 71%, sebagian besar isyarat bertindak (cues to action) cukup 52%, dan sebagian besar kepercayaan diri (self efficacy) cukup 56%. Implikasi penelitian ini pelaksana program  posyandu remaja dapat membentuk role model/peer support untuk remaja tujuannya untuk mengajak dan memotivasi remaja mengikuti posyandu remaja serta posyandu remaja bisa dilaksanakan disetiap dusun untuk meningkatkan partisipasi remaja.
Pelatihan Soft Skills Sumber Daya Manusia Kesehatan di SMK Bhakti Medika Wiyata Kristen Magelang Salafas, Eti; Afriyani, Luvi Dian; Purwanto, Adi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.502 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1104

Abstract

Soft skills are terms related to emotional intelligence, personality traits, social skills, communication, language, personal habits, friendliness and optimism that characterize a person's ability to relate to others. These soft skills contribute 80% of a person's success compared to hard skills. An exploratory study of 130 industries in 16 provinces in Indonesia, shows that the biggest gap between the competencies needed by the business and industrial world and the competencies of health vocational high school (SMK) graduates is in aspects of soft skills such as: honesty, discipline, communication, initiative and teamwork. Soft skills should be built as early as possible, to prepare health human resources with character. SMK Bhakti Medika Wiyata Kristen Magelang organizes vocational nursing and pharmacy with a total of 60 students. These students are prospective health workers. There is a tendency for class XII students to be more daring to cheat (dishonestly) during exams than students of X and XI. Students often delay doing schoolwork and there is still a lot of free time that has not been used optimally so that schoolwork is done less than optimally. This condition if left unchecked will affect the character development of health human resources. The world of work does not only choose prospective workers who are proficient in academic abilities, but pays great attention to skill values including the values of honesty, responsibility, courtesy, discipline, commitment, self-confidence, ethics, cooperation, creativity, communication, and leadership. soft skills). Through this Community Service, students are given soft skills training including time management, effective communication and preparing action plans. Evaluation is carried out during the process and followed for 1 month. Process evaluation is carried out qualitatively, there is a change in knowledge and positive attitudes towards the character of the work that is built.ABSTRAKSoft skills adalah istilah berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Soft skills ini memberikan kontribusi 80% keberhasilan seseorang dibandingkan dengan hard skills. Penelitian eksploratif 130 industri di 16 provinsi di Indonesia, menunjukkan kesenjangan terbesar antara kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri dengan kompetensi lulusan SMK adalah pada aspek soft skills seperti : kejujuran, kedisiplinan, komunikasi, inisiatif dan kerjasama tim. Soft skills hendaknya dibangun sedini mungkin, untuk mempersiapkan sumber daya manusia kesehatan yang berkarakter. SMK Bhakti Medika Wiyata Kristen Magelang menyelenggarakan kejuruan keperawatan dan farmasi dengan jumlah seluruh siswa 60. Para peserta didik ini merupakan calon tenaga kesehatan. Ada kecenderungan siswa kelas XII lebih berani menyontek (tidak jujur) ketika ujian dibandingkan siswa X dan XI. Siswa sering menunda mengerjakan tugas sekolah dan masih banyak waktu luang yang belum digunakan dengan optimal sehingga tugas sekolah dikerjakan kurang maksimal. Kondisi ini apabila dibiarkan akan berpengaruh terhadap pembangunan karakter sumberdaya manusia kesehatan. Dunia kerja tidak hanya memilih calon pekerja yang cakap dalam kemampuan akademik saja, tetapi sangat memperhatikan nilai-nilai kecakapan diantaranya nilai kejujuran, tanggung jawab, sopan santun, disiplin, komitmen, rasa percaya diri, etika, kerjasama, kreativitas, komunikasi, dan kepemimpinan (soft skills). Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat ini siswa-siswi diberikan pelatihan soft skills meliputi manajemen waktu, komunikasi efektif dan menyusun rencana aksi. Evaluasi dilaksanakan saat proses dan diikuti selama 1 bulan. Evaluasi proses dilaksanakan secara kualitatif, ada perubahan pengetahuan dan sikap positif terhadap karakter kerja yang dibangun.
Edukasi Cuci Tangan “Tepung Selaci Put-Put” Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Pada Santri TPQ di Kabupaten Temanggung Mustain, Mukhamad; Wulansari, Wulansari; Dian Afriyani, Luvi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.57 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1159

Abstract

Clean and Healthy Behavior (PHBS) is a reflection of a family's lifestyle that always pays attention to and maintains the health of all family members. Washing hands using soap and running water is one indicator of clean and healthy living behavior. Hand washing from WHO needs to be encouraged, which consists of washing hands in 6 steps by rubbing the palms, back of the hands, between the sidelines, locking movements, turning both thumbs and rotating fingertips that are easy to memorize with tepung selaci Put Put. Hand washing steps that are easy to memorize need to be taught at the age of children, including the TPQ Miftakhul Jannah students who are mostly followed by children aged students. The purpose of this activity is to increase the knowledge of the students about the importance of maintaining cleanliness and instilling a good handwashing culture from an early age. The method used is through lectures, games and hand washing demonstrations. The results of community service activities are the attitude/behavior of washing hands before education with a poor category as much as 57%, knowledge about hand washing before education which is in the sufficient category as much as 43% and the level of knowledge after education in the very good category as much as 48%. The conclusion is that education on hand washing with tepung selaci put put is able to increase knowledge about hand washing and suggestions are needed to monitor hand washing behavior regularly.ABSTRAKPerilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir merupakan salah satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat. Cuci tangan dari WHO perlu untuk digalakkan yaitu terdiri dari cuci tangan 6 langkah dengan langkah menggosok telapak tangan, punggung tangan, sela- sela, gerakan mengunci, putar kedua jempol dan putar ujung jari yang mudah dihafal dengan Tepung Selaci put put. Langkah cuci tangan yang mudah dihafal perlu diajarkan pada usia anak, tak terkecuali santri TPQ Miftakhul Jannah yang banyak diikuti oleh santri usia anak- anak. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan para santri tentang pentingnya menjaga kebersihan dan menanamkan budaya cuci tangan yang baik sejak dini. Metode yang digunakan melalui ceramah, permainan dan demonstrasi cuci tangan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yaitu sikap/perilaku cuci tangan sebelum edukasi dengan kategori kurang baik sebanyak 57%, pengetahuan tentang cuci tangan sebelum edukasi yaitu kategori cukup sebanyak 43% dan tingkat pengetahuan setelah edukasi dengan kategori sangat baik sebanyak 48%. Kesimpulan yaitu edukasi cuci tangan tepung selaci put- put mampu meningkatan pengetahuan tentang cuci tangan dan saran diperlukan monitoring perilaku cuci tangan secara berkala.
Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Menggunakan Pesan Seluler Interaktif: Increasing Mothers' Knowledge About Danger Signs of Pregnancy Using Interactive Mobile Messaging Veftisia, Vistra; Yulia Nur Khayati; Luvi Dian Afriyani
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 7 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v7i1.2527

Abstract

Maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is still relatively high when compared to other Southeast Asian countries. One of the government programs in reducing maternal mortality rate is the provision of the MCH Book to every pregnant woman which contains guidelines for the health of mothers and babies, but the lack of information of pregnant women about the danger signs of pregnancy which is an important factor in determining actions in handling pregnant women with danger signs, so it is very necessary to provide information about the danger signs of pregnant women through effective media. The purpose of the study was to determine the increase in maternal knowledge about pregnancy danger signs and the practice of early detection of pregnancy danger signs using interactive mobile messages. The research method was quashi experiment, using a pre-test-post test design approach and conducted at Ibu Alam Salatiga clinic, the sample in this study used purposive sampling technique by using the minimum sample requirement in experimental research which was 15 pregnant women. Data processing was carried out by testing the normality of the data with the results of abnormal data then processing the data using the Wilcoxon Test. The results of the study there is a difference in maternal knowledge about the danger signs of pregnancy before and after being given health education with interactive mobile messages with p 0.004. It is expected that pregnant women utilize all information related to pregnancy danger signs.   Abstrak Jumlah AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan Negara Asia Tenggara lainnya. Salah Satu Program pemerintah dalam menurunkan AKI yaitu pemberian Buku KIA pada Setiap ibu hamil yang didalamnya sudah berisi pedoman untuk kesehatan ibu dan bayi, namun kurangnya informasi ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan yang merupakan faktor penting dalam menentukan tindakan dalam penanganan pada ibu hamil dengan tanda bahaya, sehingga sangat perlu diberikan informasi tentang tanda bahaya ibu hamil melalui media yang efektif. Tujuan penelitian  untuk mengetahui peningkatan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan dan praktik deteksi dini tanda bahaya kehamilan menggunakan pesan seluler interaktif. Metode penelitian quashi eksperimen, dengan menggunakan pendekatan pre test-post test design dan dilakukan di Klinik Ibu Alam Salatiga,Sampel dalam penelitian ini menggukan teknik purposive sampling dengan emnggunakan syarat minimal sampel pada penelitian exsperimen yaitu sehjulah 15 ibu hamil. Pengolahan data dilakukan dengan nenguji normalitas data dengan hasil data tidak normal selanjutnya pengolahan data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian ada perbedaan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan sebelum dan sesudah diberikan Pendidikan kesehatan dengan pesan selluler interaktif dengan p  0.004. Diharapkan ibu hamil memanfaatkan semua informasi terkait tanda bahaya kehamilan.
Implementasi Problem Solving Cycle dalam Pelayanan Kebidanan Komunitas di RT 45 Kelurahan Graha Indah Kota Balikpapan Annisa Efrilian Saepudin; Anggraini, Lisa Siska; Puji Tri Lestari; Nur Chasanah; Astuty Lumbantoruan; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community midwifery is a midwifery service that emphasizes on psychosocial and cultural aspects in the community. Therefore, a midwife is required to be able to provide services that are individual or group (Wahyuni, 2018). Community midwifery is part of midwifery in the form of a series of knowledge and skills to provide midwifery services to mothers and children in the community in a certain area (Pinem, 2016). Midwifery services are one of the important aspects of the health system that focuses on maternal and child health. Midwives have a strategic role in providing health services, ranging from pregnancy checkups, childbirth, to postpartum care.  The role of midwives is not only limited to health facilities, but also extends to the community, where they can reach and provide education and health services to the wider community.  This activity began with an assessment carried out by direct interviews, observation and door-to-door secondary data collection in RT 45 Graha Indah Village. The assessment, which was carried out on October 14-17, 2024, has found that there are several problems that deserve to be raised to be given the right solution, including problems in pregnant women, breastfeeding mothers, toddlers and adolescents. Based on the description above, students are obliged to analyze, formulate problems, prioritize, enforce problem diagnosis, plan activities, implement them so that evaluation of all series of activities can be carried out and in the end it is hoped that students can improve their health through community activities, especially in RT 45 Graha Indah Village.  We, midwifery students of Ngudi Waluyo University, try to help solve health problems in RT 45 Graha Indah Village by holding several health programs.   Abstrak Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang menekankan pada aspek - aspek psikososial budaya yang ada di komunitas. Maka seorang bidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang bersifat individual maupun kelompok (Wahyuni, 2018). Kebidanan komunitas adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian ilmu dan ketrampilan untuk memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dan anak yang berada dalam masyarakat diwilayah tertentu (Pinem, 2016). Pelayanan kebidanan merupakan salah satu aspek penting dalam sistem kesehatan yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak. Bidan memiliki    peran strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan  kehamilan,  persalinan,  hingga  perawatan pasca-persalinan.  Peran  bidan  tidak  hanya  terbatas  pada fasilitas  kesehatan,  tetapi  juga  meluas  ke  komunitas,  di mana   mereka   dapat   menjangkau   dan   memberikan pendidikan serta pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas.  Kegiatan ini diawali dengan pengkajian yang dilakukan dengan cara wawancara langsung, observasi dan pengambilan data sekunder secara door to door di RT 45 Kelurahan Graha Indah. Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 14-17 Oktober 2024, maka telah ditemukan adanya beberapa masalah yang layak diangkat untuk diberikan penyelesaian yang tepat diantaranya adalah terdapat masalah pada ibu hamil, ibu menyusui, balita dan remaja. Berdasarkan uraian di atas maka mahasiswa berkewajiban untuk menganalisa, merumuskan   masalah, memprioritaskan, menegakkan diagnosa   masalah, melakukan perencanaan kegiatan, melakukan implementasi sehingga dapat dilakukan evaluasi atas semua rangkaian kegiatan dan pada akhirnya diharapkan    mahasiswa dapat meningkatkan derajat kesehatan melalui   kegiatan komunitas khususnya di RT 45 Kelurahan  Graha Indah.  Kami  mahasiswa  profesi  kebidanan Universitas  Ngudi  Waluyo  mencoba  untuk  membantu memecahkan  masalah-masalah kesehatan yang ada di RT 45 Kelurahan  Graha Indah dengan melakukan beberapa kegiatan program kesehatan.
Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Ny. Z Umur 28 Tahun G2P1A0 di BPM X Prasetya rahayu, Tri; Dian Afriyani, Luvi
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuous midwifery care (continuity of care) is the provision of midwifery care starting from pregnancy, delivery, postpartum, neonates to deciding to use family planning (KB). This aims to be an effort to help, monitor and detect the possibility of complications arising that accompany the mother and baby from the period of pregnancy until the mother uses birth control. The midwifery care method at BPM X is through home visits providing counseling care according to the mother's needs. Midwifery care provided to Mrs. Z lasts from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to family planning with a frequency of 2 visits for pregnancy, 1 time for delivery, 2 times for postpartum, 2 times for neonates, and 1 time for KB. The method in this research uses data collection methods, namely interviews, observations with primary and secondary data through KIA books, and physical examinations. This research will start from July-September 2024. The research instrument uses SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs. Z from the third trimester of pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning, obtained by Mrs. Z is 28 years old G2P1A0 gestational age 39 weeks 6 days. Delivery of Mrs. Z took place at BPM, the postpartum period was normal, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, and Mrs. Z decided to use IUD contraception. It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan keluarga berencana (KB). Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang meneyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunkan KB. Metode asuhan kebidanan di BPM X melalui kunjungan rumah memberikan asuhan konseling dan asuhan komplemeter sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. Z berlangsung  dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, bersalin 1 kali, nifas 2 kali, neonatus 2 kali, serta KB sebanyak 1 kali. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui buku KIA, dan pemeriksaan fisik. Penelitian ini di mulai dari bulan Juli-September 2024 instrumen penelitian ini menggunakan alat-alat penggumpulan data seperti format asuhan kebidanan, alat tulis (pena, buku tulis), jam, kalender kehamilan, tensimeter, midline, dopler, midline LILA, termometer, timbangan berat badan, palu patella, handphone, dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif (continuity of care) pada Ny. Z dari kehamilan trimester III, persalianan, nifas, bayi baru lahir dan KB, didapatkan Ny. Z umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu 6 hari. Persalinan pada Ny. Z berlangsung di BPM, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropommetri normal, dan Ny. Z memutuskan untuk menggunakan KB IUD. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
Implementasi Program Deteksi Dini Kanker Servik Melalui Pemeriksaan IVA : Implementation of the Early Detection Program for Cervical Cancer Through IVA Examination Afriyani, Luvi Dian; Sita Salsha Bellatika
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 7 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v7i2.3449

Abstract

Bulu Health Center is one of the health centers that provide IVA examination services in Temanggung Regency. In 2023, the coverage of screening for early detection of cervical cancer through IVA examination is around 4.8%, still below the examination coverage target of 50%. This study uses a qualitative method with a descriptive design. Data collection was carried out using in-depth interviews based on purposive sampling criteria. This study consisted of 10 informants with 1 triangulation informant and 9 main informants.The results of the study showed that the implementation of the cervical cancer early detection program through IVA examination at the Bulu Health Center still had several obstacles in the input component, such as insufficient number of implementing staff, the implementation of the program using passive methods, and the unavailability of a separate IVA kit. In the process component, it has been implemented in accordance with the Indonesian Minister of Health Regulation Number 29 of 2017 concerning Amendments to the Minister of Health Regulation Number 34 of 2015 concerning the Control of Breast and Neck Cancer. Meanwhile, in the output component, even though the implementation of the program has gone well, some people still consider it taboo about IVA examinations. Health Center makes a special strategy to screen for breast cancer and cervical cancer because this cancer is a preventable disease, so routine screening is needed to detect cancer early.  Abstrak Puskesmas Bulu merupakan salah satu Puskesmas yang menyediakan layanan pemeriksaan IVA di Kabupaten Temanggung. Pada tahun 2023, cakupan skrining deteksi dini kanker servik melalui pemeriksaan IVA yaitu sekitar 4,8%, masih dibawah target cakupan pemeriksaan yaitu 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program deteksi dini kanker servik melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas Bulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam berdasarkan kriteria purposive sampling. Penelitian ini terdiri dari 10 informan dengan 1 informan triangulasi dan 9 informan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program deteksi dini kanker servik melalui pemeriksaan IVA di Puskesmas Bulu masih memiliki beberapa kendala dalam komponen input, seperti jumlah tenaga pelaksana belum mencukupi, pelaksanaan program menggunakan metode pasif, serta belum tersedianya IVA kit tersendiri. Dalam komponen proses, telah dilaksanakan sesuai dengan Permenkes RI Nomor 29 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permenkes Nomor 34 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher. Sementara dalam komponen output, meskipun implementasi program sudah berjalan baik, sebagian masyarakat masih menganggap tabu tentang pemeriksaan IVA. Puskesmas membuat strategi khusus untuk melakukan skrining kanker leher rahim karena kanker ini merupakan penyakit yang dapat dicegah maka diperlukan skrining rutin untuk mendeteksi kanker secara dini.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny “S” 24 Tahun di TPMB Sri Harti Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Fitria Prabandari; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bleeding is the leading cause of death that occurs during labour and is followed by the second highest cause, namely preeclampsia/eclampsia. Other causes of maternal death, namely in 2021, most maternal deaths were caused by bleeding, preeclmpsia/eclampsia, kidney failure, heart disease, hypertension, encephalitis, postpartum cardiomyopathy, sepsis, infection, cancer, pulmonary tuberculosis & chronic diarrhea, pulmonary embolism, meningitis, asthma. Efforts made by the government to reduce maternal mortality, prevent the risk of pregnancy emergencies and improve the quality of children are by providing reproductive education to women of childbearing age, and to preconception families. The method used by the author in carrying out comprehensive care is the descriptive method and the type of descriptive research used is a case study. Case studies are a type of approach in research whose review of one case is carried out intensively, in-depth, detailed and comprehensively. After carrying out comprehensive midwifery care starting from Pregnant Women, Childbirth, Postpartum, Infants and Family Planning, the results were normal pregnancies, normal labour, normal babies, postpartum and up to family planning all normal. In addition to receiving complementary midwifery care, mothers also receive complementary care as an effort to handle complaints non-pharmacologically.   Abstrak Perdarahan merupakan penyebab kematian tertinggi yang terjadi pada saat ibu bersalin dan diikuti penyebab tertinggi kedua yaitu preeklamsi/eklamsia. Adapun penyebab kematian ibu lainnya yaitu pada Tahun 2021 paling banyak AKI di sebabkan oleh perdarahan, pre-eklampsi/eklampsi, gagal ginjal, penyakit jantung, hipertensi, enchepalitis, cardiomiopathy post partum, sepsis, infeksi, kanker, TB paru & diare kronis, emboli pulmonal, meningitis, asma. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu, pencegahan resiko kegawatan kehamilan serta peningkatan kualitas anak adalah dengan melakukan pemberian edukasi reproduksi kepada wanita usia subur (WUS) dan kepada keluarga prakonsepsi. Metode yang digunakan penulis dalam melakukan asuhan komprehensif yaitu dengan metode deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study). Studi kasus adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya kepada satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif. Setelah melakukan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan KB, hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, nifas dan sampai dengan KB semua normal. Selain mendapat asuhan kebidanan komplementer, ibu juga mendapatkan asuhan komplementer sebagai upaya penanganan keluhan secara norfarmakologis.
Peningkatan Pengetahuan Tentang Senam Nifas di RSUD Tidar Magelang Amelia Hesti Pradita; Agil Ayu Sabila; Mutia Rahmadani; Heni Hirawati Pranoto; Luvi Dian Afriyani; Ari Andayani; Partinah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The postpartum period needs more attention because maternal death occurs during the postpartum period. In this figure, the Maternal Mortality Rate (MMR) describes the number of women who die after giving birth due to lack of maternal care. Postpartum exercise can support the uterine involution process and prevent postpartum bleeding due to delayed uterine involution. In general, postpartum mothers do not carry out postpartum exercises, because postpartum mothers do not know about postpartum exercises and do not realize that postpartum exercises will affect their needs. muscles will receive oxygen, blood flow will become smooth so that it can help the health recovery process after giving birth. The method used in this community service activity is pre test post test. The target of this activity is post partum mothers who are in the Bougenville room. This community service activity starts from July 21 – August 11 2024 and is carried out in the Bougenville room (Mother's room). The instrument used was a questionnaire to measure the knowledge of mothers of toddlers before and after being given counseling. Mothers' knowledge before being given counseling and demonstrations about postpartum exercise was in the good category of 15 respondents (50%), the sufficient category of 10 respondents (33%), and the poor category of 5 respondents (17%).  Mothers' knowledge after being given counseling and demonstrations about postpartum exercise was that all 29 respondents (97%) had good knowledge and 1 person (3.0%) had sufficient knowledge. Counseling has proven to be effective in increasing mothers' knowledge about postpartum exercise at Tidar Hospital, Magelang.   Abstrak Masa nifas perlu mendapat perhatian lebih karena kematian ibu terjadi pada masa nifas. Pada angka tersebut, Angka  Kematian Ibu (AKI) menggambarkan banyaknya perempuan yang meninggal setelah melahirkan karena kurangnya perawatan terhadap ibu. Senam nifas dapat menunjang proses involusi uterus dan mencegah perdarahan postpartum akibat involusi uterus yang tertunda. Pada umumnya ibu postpartum tidak melaksanakan senam nifas, dikarenakan ibu nifas belum mengetahui tentang senam nifas dan tidak menyadari bahwa dengan senam nifas akan mempengaruhi kebutuhan. otot akan oksigen, aliran darah menjadi lancar sehigga dapat membantu proses pemulihan kesehatan setelah melahirkan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu pre test post test. Sasaran kegitan ini adalah ibu post partum yang berada di ruang Bougenville.sebanyak 30 orang Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dari tanggal 21 Juli – 11 Agustus 2024 yang dilakukan di ruang Bougenville (ruang Ibu). Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengukur pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Pengetahuan ibu sebelum diberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang senam nifas yaitu dengan kategori baik sebanyak 15 responden (50%), kategori cukup sebanyak 10 responden (33%), dan kategori kurang sebanyak 5 responden (17%).  Pengetahuan ibu sesudah diberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang senam nifas yaitu bahwa seluruh responden sebanyak 29 orang (97%) berpengetahuan baik dan sebanyak 1 orang (3,0%) yang perpengetahuan cukup. penyuluhan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang senam nifas di RSUD Tidar Magelang.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. R Umur 27 Tahun di Puskesmas Lempake Kota Samarinda Maria Arisphina Dewi; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of Care (CoC) is continuous care, This continuity of care demonstrates the professional and responsible care of midwives in partnership with women.. Descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample was a third trimester pregnant woman, gestation age 37 weeks G2P1A0. Research time June 2024 – August 2024 in the working area of the Lempake health center. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. R G2P1A0. gestational age 37  weeks normal presentation. Normal delivery in hospital. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal wounds, the mother received vitamin A, the results of the newborn examination were normal and there were no congenital defects. Mrs. R decided to use birth control implants.   Abstrak Continuity of Care (CoC) merupakan perawatan yang berkesinambungan, perawatan yang berkesinambungan ini menunjukkan asuhan bidan yang profesional dan bertanggungjawab dalam kemitraan dengan wanita. Metode penelitian observasional desktiptif. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB). Sampel adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 37 minggu G2P1A0. Waktu penelitian Juni 2024 – Agustus 2024 di wilayah kerja Puskesmas Lempake. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. R G2P1A0. usia kehamilan 37 minggu presentasi normal. Persalinan normal di RS. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka perineum, ibu mendapatkan vitamin A, pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan normal dan tidak ada cacat kongenital. Ny. R memutuskan menggunakan KB implant.
Co-Authors Adelia Natalia Bria Adi Purwanto Adi Purwanto agil ayu sabila Agustina Alifia Jumeisya Setiawan Alifia Jumeisya Setiawan Almanto, Scolastika Cindy Silvia Amelia Hesti Pradita Andini Putri Andri Yani Andy Ulmi Anggita Fajariyani Anggraini, Lisa Siska Anggraini, Mauria Anika Ardila Aninda Nur Sinto Putri Anis Eka Rahayu Anisa Indarti Anissa Regita Anissa Regita Annisa Efrilian Saepudin Aplonia Lou Manu Ari Andayani Astuty Lumbantoruan Aulia Putri Ayu Silvia Azmarizah Bitara, Ilmi Nur Wulan Burhan, Nurasia Carollyn Dizzy Sagita Dewianti, Azelia Diah Ayu Ningsih Diah Ayu Ningsih Dian Wahyuni Dwi Handayani Eka Setyawati Elis Widyawati Elpina Ripka Yudi Endang Rahayu Ernawati Esther Datuarrang Eti Salafas Eys Novianti.s Fitria Herawati, Fitria Fitria Prabandari Fitriana, Jumilah Fitriya, Wahida G.A.KD Ratna Kusumasari Ginaya Dinda Putri Hadi, Maryam Haleen Idha Prasetyati Hapsari Windayanti Hartini Heni Rusmayani Herlina Sari Hidayati, Anis Hilma Tunisah Intan Pratiwi Iswardani, Ratih Ivana Sika Yon Julpa, Alrinda Karimatul Hilmiyah Khamidah Kharisma Mutiara .D. KHOIRUN NISAK Kristiyana Tri Rahayu Kusuma Intan Setianing Fifit Kusuma Intan Setianing Fifit1 La Tanjo, Yunita Lallo, Polina Leni Marlina Liya Ishlahul Afiyah Mandala Putri, Heryn Maria Arisphina Dewi Maria Karmelia Wung Song Marliana Yuliarta Mastri, Annisa Meisinta Vika Putri Miftaul Siti Nikmah Muchtar, Warni Mufatikha Nur Risqiyati Muhammad Mustain MUKHAMAD MUSTA'IN Mukhamad Mustain Murwanti Muskhofah Oviyanti Mutia Rahmadani Mutoharoh Nabila Putri Pertiwi Naila Nabila Nelli Angriani Ngatini Ni Made Nuryanti Nila S, Galuh Ninda Azifati Nurfitri Nova Harianti Nur Chasanah Nur Hidayati Nurlia Erika Nuryah, Sinta Octavia Noor, Icca Oksi Trijayanti Oni Elena Partinah Partinem Partini Partini Pepi Tasiah Permana, Adeya Ilma Pidhi, Yunitha T. Prasetya rahayu, Tri PRATIWI, WILDA Pristiarsih Puji Tri Lestari Putri, Ginaya Dinda Rahmawati, Deni Ratih Indah Asmawaty Ratni Lara Dini Ratri Widiyati Reni Endrawati Reni, Reni saputri Restyany Novyarsy Pasombo Retna Wulandari Rina Agustina Rinawati Rini Susanti Risha Nur Elviatun N Rohana Ruliana Isna Rosida Safa'atilah, Erlin Safnayanti Boting Sagita, Carollyn Dizzy Salomi Yohana Jopudara Sani, Nur Qhomaril Andrea Sari Kusmiati Selvia Selviani Septiningrum Silkha Azzahro Silvia Apriyelva Sita Salsha Bellatika Siti Haryani Siti Musarofa Siti Salma Sofaniah Nurrahmi Sri Suarni Sri Wahyuni Sufiyatun Sugiarto, Heri Sulistyowari, Endah Sulpiana Sumiyati Titik Sulistawati Tuti Utami, Nurul Ulfiana, Alfa Umi Nurlistiani Uswatun Khasanah Valentina Brigita Dewi Veftisia, Vistra Vera Yunita Wahyu Endah Pratiwi, Arida Wahyu Kristiningrum Wahyuningsih, Suji Weni Ambarwati Whinesa Juliantika Widayati Widayati Wulan Murti Eka Sari Wulansari Yesinta Mona Agustin Yulia Nur Khayati Yuni Fitria Yuni Wahyu Zulkarnain, Adil