p-Index From 2020 - 2025
11.885
P-Index
This Author published in this journals
All Journal E-Journal of Linguistics Jurnal Pendidikan dan Pengajaran PRASI: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Lingua Scientia Journal Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora (JPPSH) Jurnal IKA Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Jurnal Pendidikan Indonesia Jurnal Kajian Bali Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurnal Pendidikan Bahasa Jurnal Pendidikan Matematika Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Jurnal Arbitrer EXPOSURE JOURNAL Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal k@ta Esteem Journal of English Study Programme International Journal of Language and Literature WIDYA LAKSANA Journal of Education Technology MABASAN ACITYA Journal of Teaching & Education JALL (Journal of Applied Linguistics and Literacy) Journal of English Language and Culture E-Link Journal Journal of English Teaching and Applied Linguistics (JETAL) Lexeme : Journal of Linguistics and Applied Linguistics Interference: Journal of Language, Literature, and Linguistics The Art of Teaching English as a Foreign Language (TATEFL) Journal of English Language and Education Journal of Educational Study Jurnal Penelitan Mahasiswa Indonesia Jurnal Impresi Indonesia Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Indonesian Journal Of Educational Research and Review Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial dan Pengabdian Kepada Masyarakat Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Room of Civil Society Development IJLHE: International Journal of Language, Humanities, and Education Pubmedia Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Journal of Linguistic and Literature Studies (JOLLES) Room of Civil Social Development
Claim Missing Document
Check
Articles

Affixation System in Penglipuran Dialect: A Descriptive Study of Derivational and Inflectional Processes Wikajaya, I Wayan; Budasi, I Gede; Suarnajaya, I Wayan
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 6, No 2 (2018): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.079 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v6i2.20588

Abstract

AbstractThis study aimed at describing the prefixes and suffixes in Penglipuran Dialect which belong to derivation and inflection. This research was a descriptive qualitative research. The data were collected using three techniques, namely observation, recording technique, and interview (listening and noting) technique. Three informants sample from Penglipuran were chosen based on criteria. The criteria of the informants are: they are smart, they have communicative competence, they have enough knowledge about the topic, they are the native speakers of the Penglipuran village, they are patient, they have high-attention, they have enough time to be interviewed, they are not having disturbances related to speech organs, they are a good listener, they are able to answer the questions, they are confident and they are proud of their language and culture.  The results of the study showed that there were six kinds of prefixes in Penglipuran Dialect such as prefix {mə-}, {m-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, and {ə-} and there were three kinds of suffixes in Penglipuran Dialect such as {-Λŋ}, {-In} and, {-ɔ}. Prefixes and suffixes in Penglipuran Dialect which belong to derivation were prefix {mə-} and {m-} and suffix {-Λŋ} and {-Ιn}. Prefixes and suffixes in Penglipuran Dialek which belong to inflection were prefix {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-}, and {ə-} and suffix {-ɔ}, {-Λŋ}, and {-In}. Key Words: affixation, Penglipuran Dialect, derivational and inflectional processes
Lexical Comparison Between Gelgel Dialect and Tampekan Dialect: A Descriptive Qualitative Study ., Luh Widiyaswary; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.; ., Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.782 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.15057

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan antara dialek gelgel dan dialek tampekan. Penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Pada penelitian ini, satu orang ditentukan sebagai informan utama dan 2 lain nya sebagai informan pembantu. Data yang diperoleh dikumpulkan melalui 4 teknik, antara lain: peneliti, observasi, rekaman, dan daftar kata. Terdapat 200 kata pada daftar kata swadesh dan 462 kata pada daftar kata nothofer yang diperoleh sebagai data pada penelitian ini. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa terdapat 98 kata yang mirip, 303 kata yang sama, dan 136 kata yang berbeda antara dialek gelgel dan dialek tampekan. Tipe-tipe perubahan leksikal yang muncul dari dialek gelgel ke dialek tampekan dapat dikategorikan sebagai berikut: 23 kata termasuk kedalam lexical borrowing (19 kata termasuk kedalam imfortation dan 4 kata termasuk kedalam loan blend), 8 kata termasuk kedalam lost word, 6 kata termasuk kedalam blend, dab 5 kata termasuk kedalam compression.Kata Kunci : Kata Kunci: Dialek, Perbedaan Leksikal, Persamaan Leksikal. This study aimed at describing the lexical comparison between Gelgel and Tampekan Dialect. This research was a descriptive qualitative research. There were three informants selected in each dialect. In this case, one sample was determined as the main informant and the other two were determined as secondary informants. The obtained data were collected based on four techniques, namely: the researcher, observation, recording, and wordlist. There were 200 words in Swadesh wordlist and 462 words in Nothofer wordlist that were obtained as the data in this study. The results of the data analysis showed that there were 98 words which were similar, 303 words which were the same, and 136 words which were the different between Gelgel and Tampekan dialect. The types of lexical changes which occur from Gelgel to Tampekan dialect can be categorized as follow: 23 words belong to lexical borrowing (19 words belong to importation and 4 words belong to loanblend), 8 words belong to lost word, 6 words belong to blend, and 5 words belong to compression.keyword : Key words: dialect, lexical differences, lexical similarities.
THE DIFFERENCES OF TIGAWASA DIALECT AND DENCARIK DIALECT VIEWED FROM PHONOLOGICAL AND LEXICAL VARIATION ., I Ketut Satria Adiguna; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.; ., Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.12115

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan fonologis dan variasi leksikal pada dialek di desa Tigawasa dan dialek di desa Dencarik. Penelitiaan ini di disain secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan 3 informan di tiap-tiap desa. Dimana diantaranya, 3 informan di desa Tigawasa dan 3 informan di desa Dencarik. Semua informan dipilih sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Penelitian ini menggunakan 3 instrumen di dalam mengumpulkan data. 1. Peneliti, 2. Lis kata atau daftar kata dari Swadesh dan Nothofer, dan 3 .Perekam suara. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan 4 teknik dalam mengumpulkan. 1. Observasi, 2. Merekam, 3. Mencatat, dan 4. Interview. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada 6 indikasi variasi fonologis, yaitu syncope, apocope, prothesis, epenthesis, paragoge, dan haplology. Hasil selanjutnya adalah adanya 4 indikasi variasi leksikal, yaitu semasiological variation, onomasiological variation, formal variation and contextual variation. Kata Kunci : dialek, variasi fonologi, variasi leksikal Abstract This study aimed at exploring the differences of Tigawasa and Dencarik dialect viewed from phonological and lexical variation. This research was a descriptive qualitative research. In this research, there were 3 informant samples from Tigawasa village and 3 informant samples from Dencarik village. All of the informants were chosen based on a set of criteria. The obtained data were collected based on three instruments, namely: researcher, word lists (swadesh and nothofer) and recorder. This study also used four techniques namely: observation, recording, note-taking, and interview. The results of the study show that, 1) there were 6 indications of phonological variarion, such as; syncope, apocope, prothesis, epenthesis, paragoge and haplology, 2) there were 4 indications of lexical variation, such as; semasiological variation, onomasiological variation, formal variation and contextual variation. keyword : dialect, phonological variation, lexical variation.
CULTURAL TRANSITION OF AUSTRALIAN EXPATRIATE TEACHERS IN YOUTH CENTER UBUD ., I Wayan Bagastana; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11254

Abstract

Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi syok budaya yang dialami oleh guru Australia, faktor yang menyebabkan terjadinya syok budaya dan bagaimana cara mereka untuk beradaptasi dalam budaya baru di Youth Center Ubud Bali. Peneliti ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah tiga orang guru Australia yang tinggal di Youth Center Ubud Bali. Data dari penelitian ini diambil dengan menggunakan wawancara yang terstruktur dari tiga orang guru Australia di Youth Center Ubud Bali. Data kualitatif ditranskripsi dan dianalisis secara deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada tiga puluh enam syok budaya yang dialami oleh guru Australia di Youth Center Ubud Bali. Ada tiga faktor yang menyebabkan timbulnya syok budaya yaitu perbedaan budaya, Bahasa dan pengalaman social. Lebih lanjut, ada tiga cara yang dilakukan oleh guru Australia di dalam proses beradaptasi di lingkukan budaya baru seperti; melakukan komunikasi, berteman, dan menghargai budaya lokal. Data dari observasi dan wawancara menunjukkan bahwa guru Australia mengalami permasalahan di dalam menyesuaikan diri dengan budaya baru di Ubud Bali. Kata Kunci : Kata kunci: peralihan budaya, syok budaya, guru asing Abstract This study aimed at investigating the culture shock phenomena experienced by Australian expatriate teachers, the factors which cause the culture shock, and how they adapt to new culture in Youth Center Ubud Bali. This present study was a case study with qualitative research design. The subjects of this study were three Australian expatriate teachers who work as teacher Youth Center Ubud Bali. The data of the study were collected by using structure interview from three Australian expatriate teachers who teaches in Youth Center Ubud Bali. The qualitative data were transcribed and analyzed descriptively. The result of the study show that there were thirty-six culture shock phenomena of Australian expatriate teachers in Youth Center Ubud Bali. There were three factors which cause culture shock, such as cultural differences, languages difficulties, and social differences. Moreover, there were three ways of Australian expatriate teachers use in the process of adapting new culture such as doing communication, making friends, and respect the local culture. The data from observation and interview show that the Australian expatriate teachers experienced problems in adapting new culture in Ubud Bali. keyword : Key words: cultural transition, culture shock, expatriate teachers
AFFIXATION OF PELIATAN DIALECT: A Descriptive Study ., I Nym Dedy Rahland Krisna Hari; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.; ., Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.424 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.14929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah prefiks dan sufiks di Dialek Peliatan dan jenisnya dari Infleksi dan Derivasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif Qualitatif. Dua sampel informan dari Dialek Peliatan dipilih berdasarkan seperangkat kriteria. Data dikumpulkan menggunakan 3 tehnik, yakni: tehnik observasi, merekam, dan wawancara (mencatat dan mendengarkan). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada enam jenis prefiks dan tiga jenis sufiks di Dialek Peliatan. Prefiks tersebut yakni prefiks {mə-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {sa-} dan {pə-}. Sufiks tersebut yakni sufiks {-Λŋ}, {-Ιn} dan, {-ɔ}. Jenis prefiks dan sufiks yang tergolong derivasi adalah prefiks{mə-} dan {pə-} dan sufiks {-Λŋ} dan {-in}. Jenis prefiks dan sufiks yang tergolong infleksi adalah prefiks {mə-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-} dan {sa-}dan sufiks {-ang}, {an} dan {-in}. Kata Kunci : Kata kunci: prefiks dan sufiks derivasi, prefiks dan sufiks infleksi, dan Dialek Peliatan This study aimed at describing the number of prefixes and suffixes in Peliatan Dialect and its types of inflectional and derivational. This study is a descriptive qualitative research. Two informant samples of Peliatan Dialect were chosen based on a set of criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview (listening and noting) technique. The results of the study show that there were five prefixes and five suffixes existing in Peliatan Dialect. The prefixes were {mə-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {sa-} and {pə-}. The suffixes were {-Λŋ}, {-Ιn} and {-ɔ}. The prefixes and suffixes that belong to derivation are: prefix {mə-} and {pə-} and suffix {-Λŋ} and {-Ιn}. The prefixes and suffixes that belong to inflection are: prefixes {N-}, {ma-}, and {ka-} and suffix {-ang}, {an} dan {-in}.keyword : Key Words: derivational prefixes and suffixes, inflectional prefixes and suffixes, and Peliatan Dialect
AN ANALYSIS OF SWEAR WORD USED BY BALI AGA PEOPLE IN SIDETAPA VILLAGE ., Made Ady Pradana Wiyasa; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.; ., I Wayan Swandana, S.S., M.Hum.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.18878

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kata-kata umpatan yang digunakan oleh orang-orang di desa Sidatapa. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, yang dilakukan dengan mengamati, mewawancarai subjek, dan rekaman audio. Subjek penelitian ini adalah 10 orang yang berasal dari desa Sidatapa. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kata-kata umpatan yang digunakan oleh orang-orang di desa Sidapa memiliki bentuk, referensi, dan fungsinya. Ada tiga bentuk kata-kata umpatan: (1) dalam bentuk kata-kata, yang dibagi menjadi dua: monomorphemic (sigug 'nakal', bancih 'waria', kables 'berhubungan seks', dll) dan polimorfik (bebereke 'putrid', nusuk 'aduk', ngamah 'makan', dll.), (2) dalam bentuk frasa (belog-beloge 'sangat bodoh', sedeng gati 'sangat gila', lengeh buah 'sangat bodoh', dll), dan (3) dalam bentuk klausa (buduh mene 'kamu bodoh', lengeh mene, 'kamu bodoh', ngamah gro gaen mene 'kamu selalu makan', dll). Referensi dari kata-kata umpatan itu terkait dengan: (a) aktivitas, (b) istilah hewan, (c) fungsi tubuh, (d) kotoran, (e) iblis, (f) kekerabatan, (g) penyakit mental, (h) penyakit mental, ) latar belakang pribadi dan (i) agama. Fungsi kata-kata umpatan adalah: (a) agresif, (b) integratif, (c) untuk membuat identifikasi antarpribadi, (d) untuk memberikan katarsis, (e) penekanan, (f) untuk memprovokasi, (g) untuk menarik perhatian, dan (h) regresif. Dalam hal ini, penggunaan kata makian di desa Sidatapa tidak hanya dalam bentuk makna negatif tetapi juga positif seperti, untuk mengurangi rasa sakit mereka dan juga kesusahan.Kata Kunci : bentuk, fungsi, kata umpatan The main objective of this study is to analyze the swear words used by people in Sidatapa village. To achieve this goal, this study used descriptive qualitative research, which was conducting by observing, interviewing the subjects, and audio recording. The subject of this study were 10 people originally from Sidatapa village. The results of this study found that swear words used by the people in Sidapa village have their forms, references, and functions. There are three forms of swear words: (1) in the form of words, which divided into two: monomorphemic (sigug ‘mischievous’, bancih ‘transvestite’, kables ‘having intercourse’, etc) and polymorphemic (bebereke ‘putrid’, nusuk ‘poke’, ngamah ‘eat’, etc.), (2) in the form of phrases (belog-beloge ‘very stupid’, sedeng gati ‘very crazy’, lengeh buah ‘very stupid’, etc.), and (3) in the form of clauses (buduh mene ‘you are stupid’ , lengeh mene , ‘you are stupid’, ngamah gro gaen mene ‘you always eat’, etc.). The references of the swear words were related to: (a) activity, (b) animal terms, (c) body function, (d) excrement, (e) devils, (f) kinship, (g) mental illness, (h) personal background and (i) religion. The functions of swear words were: (a) aggressive, (b) integrative, (c) to create interpersonal identification, (d) to provide catharsis, (e) emphasis, (f) to provoke, (g) to draw attention, and (h) regressive. In this case, the used of swear word in Sidatapa village was not only in the form of negative meaning but also positive such as, for reducing their pain and also distress.keyword : Keywords: forms, function, swear word
SOUND CHANGES OF THE BORROWING WORDS FROM ENGLISH INTO INDONESIAN IN ROOM DIVISION REGISTER ., Ni Made Eni Parwati; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.; ., Ida Ayu Made Istri Utami, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.673 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.15071

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis perubahan suara dari kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dalam ranah divisi kamar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan tiga teknik, seperti: wawancara, rekaman dan observasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada 48 kata pinjaman dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang digunakan sebagai jargon di Divisi Kamar. Ada 12 kata yang menjalani proses Cluster Reduction, ada 9 kata yang mengalami proses penthesis atau anaptyxis, ada 4 kata mengalami proses vokal atau diphthongization, ada 5 kata yang mengalami proses paragoge dan ada 24 kata yang mengalami proses monpthohngization.Kata Kunci : Perubahan bunyi, kata pinjaman, perubahan fonologis This study aimed at describing the types of the sound changes of the borrowing words from English into Indonesian in Room Division Register. This study, was a descriptive qualitative research. The data were collected by using three techniques, such as: interview, recording and observation. The results of the data analysis show that there were 48 borrowing words from English to Indonesian used as the jargon in Room Division. There were 12 words undergone Cluster Reduction process, there were 9 words undergone penthesis or anaptyxis process, there were 4 words undergone vowel breaking or diphthongization process, there were 5 words undergone paragoge process and there were 24 words undergone monpthohngization process. keyword : sound changes, borrowing words, phonological change
AFFIXATION OF PACUNG DIALECT: A DESCRIPTIVE STUDY ., I Kadek Sudarma; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.12125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan penggunaan dari prefixes, suffixes, infixes, and penggabungan dari prefix dan suffix di dialek Pacung. Penelitian ini menggunakan deskriptif qualitative. Tiga informan dari dialek Pacung dipilih sebagai sampel penelitian berdasarkan kreteria yang ditetapkan oleh Samarin (1967) dalam penelitian budasi (2015) dan salah satu kreteria yang terpenting adalah bahwa informan harus berasal dari orang asli yang ada di desa Pacung. Data ini di kumpulkan menggunakan 4 instrumen yaitu: peneliti sebagai instrumen utama, observasi, daftar kata dari Swades dan Budasi, dan interview. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 6 prefixes, 6 suffixes, dan 2 penggabungan dari prefix dan suffix yang ada di dialek Pacung. Jenis prefix yaitu {ma-}, {ka-}, {pa-}, {a-}, {pari-}, dan {pati}. Jenis suffix yaitu {-in}, {-an}, {-ang}, {-ȇ}, {-nȇ} and {-a}. Jenis penggabungan dari prefix dan suffix yaitu prefix {ma-} dengan suffix {-an} dan prefix {ma-} dengan suffix {-ang}. Kedua prefix dan suffix tidak terjadi perubahan pengucapan. Juga tidak terdapat tanda-tanda dari infix karena tidak ada bahasa yang di pengaruhi oleh infix.Kata Kunci : Dialek Pacung, affixation, infix, prefix, suffix This study aimed at describing the uses of prefixes, suffixes, infixes, and combination of prefix and suffix in Pacung Dialect. This research was a descriptive qualitative research. Three informants of Pacung Dialect were chosen as the samples of the study based on a set of criteria established by Samarin (1967) in Budasi’s (2015) and one of the important criteria was that the informant must belong to the original people of Pacung village. The data were collected by using four instruments, namely: the researcher as the main instrument, observation, wordlist (Swadesh and Budasi wordlist), and interview technique. The results of the study showed that there were six prefixes, six suffixes, and two combinations of prefix and suffix existing in Pacung Dialect. The prefixes are {ma-}, {ka-}, {pa-}, {a-}, {pari-}, and {pati-}. The suffixes are {-in}, {-an}, {-ang}, {-ȇ}, {-nȇ} and {-a}. The uses of combination of prefix and suffix are in the form of prefix {ma-} with suffix {-an} and prefix {ma-} with suffix {-ang}. Both prefixes and suffixes do not change the part of speech. There was also no indication of infixes because there are no words influenced by infix.keyword : Pacung dialect, Affixation, infixes,prefixes, suffixes,
AN ANALYSIS OF PERSONALITY, LEARNING STYLES AND TEACHING ENGLISH STRATEGIES USING GRAPHOLOGY IN BALI KIDDY SCHOOL ., SRI PITHAMAHAYONI; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.; ., DR. I GEDE BUDASI, M.Ed.DIP APPLIN
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepribadian siswa, cara belajar dan strategi mengajar yang digunakan untuk membantu siswa dalam belajar. Penelitian ini dibuat dalam bentuk deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah 20 orang siswa kelas 5 dan 1 orang guru di Bali Kiddy School dan objek dari penelitian adalah untuk mengetahui kepribadian, cara belajar dan strategi mengajar. Sumber data yang digunakan adalah tulisan anak tentang keluarganya. Data dikumpulkan menggunakan observasi, kuesioner, dan interview. Kusioner berisi 32 pernyataan yang telah divalidasi oleh MBTI dan penguji. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa kepribadian yang muncul yaitu sensitive dan individual (40%), bersahabat (35%), menerima dan mencari ide baru (25%). Ada lima cara belajar yang muncul yaitu, 40% ISTJ, 5% ENFP, 30% ISFP, 15% ESFP dan 10% ESTP. Sedangkan untuk strategi mengajar menunjukkan extraversion belajar dengan baik dengan cara debat dan sensing dan intuisi menunjukkan hasil yang baik di setiap strategi belajar yang digunakan.Kata Kunci : kepribadian, cara belajar, strategi pembelajaran, grafologi. This study aimed at analyzing students? personality, learning styles and teaching strategies in dealing with learning styles in Bali Kiddy School. This study was designed in form of descriptive qualitative study. The subjects of the study were 20 students of grade 5 and 1 teacher in Bali Kiddy School and the object of this study were personality, learning styles and teaching strategies. The primary source of data in this study was 20 students? handwriting about their family. The data were collected through observation, questionnaire and interview. There were 32 items in the questionnaire and it was validated by MBTI and judges. The result of the study showed that there were several personalities: sensitive feeling and individual learner (40%), friendly (35%), perceiving and look for new ideas (25%). For learning styles, there were five learning styles revealed in this research, they were, 40% ISTJ, 5% ENFP, 30% ISFP, 15% ESFP and 10% ESTP. Meanwhile, for teaching strategies, the result showed that extraversion worked better in debate and intuition and sensing showed their best in every teaching strategy. keyword : Personality, learning styles, teaching strategies, graphology
DEVELOPING A MODEL OF COOPERATIVE LEARNING BY IMPLEMENTING LEARNING SUPERVISION FOR THE EIGHTH GRADE STUDENTS IN TEACHING READING AT SMP HARAPAN NUSANTARA DENPASAR ., I PUTU YOGA LAKSANA; ., Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, MA; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran kooperatif dengan menerapkan Learning Supervision dalam mengajarkan kemampuan membaca pada kelas 8 di SMP Harapan Nusantara Denpasar. Penelitian ini merupakan peneliatian dan pengembangan (R&D). Penemuan dalam peneliatian ini digunakan untuk merancang sebuah produk dan suatu prosedur, yang mana produk tersebut diuji coba, dievaluasi dan direvisi. Penelitian ini merupakan penelitian Deskripsi kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) implementasi dari pembelajaran kooperatif di kelas 8 di SMP Harapan Nusantara Denpasar tidak berjalan dengan baik. (2) pembelajaran kooperatif yang perlu dikembangkan adalah pembelajaran kooperatif yang mengimplementasilkan Learning Supervision. (3) Pelaksanaan pembelajaran kooperatif yang mengimplementasikan Learning Supervision menunjukan hasil yang baik dan pembelajaran tersebut sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca kelas 8 di SMP Harapan Nusantara Denpasar. (4) peneliti, guru dan juga para siswa memberikan persetujuan yang sangat kuat tentang keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran kooperatif yang mengimplementasikan Learning Supervision dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berdiskusi dan dalam kemampuan membaca, dan juga membantu guru ketika melaksankan strategi ini.Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif, Learning Supervision, Kemampuan membaca. This study attempted to develop the model of cooperative learning which implements Learning Supervision in teaching reading for eighth grade students of SMP Harapan Nusantara Denpasar. The study is called research and development (R&D). The finding of this study was used to design new product and procedures, where it was systematically field tested, evaluated, and refined. This study is descriptive qualitative research. The result of the analysis showed that: (1) The implementation of cooperative learning in eighth year of junior high school in SMP Harapan Nusantara Denpasar was still not implemented well. (2) The cooperative learning which is needed to be developed is the cooperative learning which implements Learning Supervision. (3) The implementation of the cooperative learning which implements Learning Supervision showed positive result and it was effective in improving the eighth year students? reading comprehension in SMP Harapan Nusantara Denpasar. (4) The researcher, the teacher and also the students gave a strong agreement toward the implementation of cooperative learning which implements Learning Supervision in improving the skills of the students in discussion and also their reading comprehension, and also helping the teacher when implement the strategy.keyword : Cooperative Learning, Learning Supervision, Reading Comprehension.
Co-Authors ., Anak Agung Inten Sakanti ., Anak Agung Inten Sakanti ., Anak Agung Istri Yurika Kanya Paramita D ., Anak Agung Istri Yurika Kanya Paramita D ., Desak Made Mira Diahningsih ., Desak Made Mira Diahningsih ., DIAH CYNTHIA PUTRI ., Gede Agus Lesmana Putra ., Gede Agus Lesmana Putra ., Gede Ari Suyasna Putra ., Gede Ari Suyasna Putra ., Gede Dharma Arya Wicaksana ., Gede Dharma Arya Wicaksana ., I DEWA MADE BAGUS KASUMAJAYA ., I G A N Alitia k ., I G A N Alitia k ., I GEDE ARIS PRATAMA PUTRA ., I Gede Shasy Bagus ., I Gede Shasy Bagus ., I Gede Soni Restiadi ., I Gede Soni Restiadi ., I Gede Wahyu W.p ., I Gede Wahyu W.p ., I GUSTI AYU AGUNG MIRAH MEYLIANA ., I Gusti Bagus Widi Darmadi ., I Gusti Bagus Widi Darmadi ., I Kadek Gunarsa ., I Kadek Gunarsa ., I Kadek Sudarma ., I Ketut Satria Adiguna ., I Ketut Seken ., I Komang Bramawan ., I Komang Bramawan ., I Made Dedi Kurniawan ., I Nym Dedy Rahland Krisna Hari ., I Nyoman Surya Manggala ., I Putu Adhi Wirayasa ., I PUTU AGUS ENDRA SUSANTA ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Rika Adi Putra ., I Putu Rika Adi Putra ., I Putu Suamba Wijaya ., I Wayan Bagastana ., Iga Putu Ardaba Kory ., Iga Putu Ardaba Kory ., Intania Harismayanti ., Intania Harismayanti ., Kadek Puspa Ariantini ., Kadek Puspa Ariantini ., Kadek Toni Sumartawan ., Kadek Vera Mia Asitari ., Kadek Vera Mia Asitari ., Km Triyunita Yani ., Km Triyunita Yani ., Komang Evayanti ., Komang Evayanti ., Komang Tia Dwi Pradipta ., KOMANG TRY WAHYUNI DEWI ., LUH GEDE TRISNAWATI ., Luh Putu Dewi Ariani ., Luh Putu Dewi Ariani ., Luh Widiyaswary ., Made Ady Pradana Wiyasa ., Made Intan Kusuma Dewi ., Made Intan Kusuma Dewi ., Made Wikrama ., Made Wikrama ., MADE WINNY PARAMITHA ., Md Arini Purnamasari ., Md Arini Purnamasari ., Ngurah Putra Bayu Krisna ., Ngurah Putra Bayu Krisna ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Sudiartini ., Ni Kadek Sudiartini ., NI LUH MIA ADNYANI ., Ni Luh Putu Wida a ., Ni Luh Putu Wida a ., Ni Made Eni Parwati ., Ni Made Sariningsih ., Ni Made Sariningsih ., NI MADE SRI ARTINI ., Ni Nym. Ayu Padmitri ., Ni Putu Anggie Orchidiani ., Ni Putu Anggie Orchidiani ., Ni Putu Sri Erawati ., Ni Putu Sri Erawati ., Ni Putu Sri Merta Utami ., Ni Putu Sri Merta Utami ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Nyoman Erlina ., Nyoman Erlina ., Pande Nyoman Ita Wulandari ., Pande Nyoman Ita Wulandari ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A. ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Putu Eka Jaya Famugi ., Putu Eka Jaya Famugi ., Putu Mas Juliatmadi ., Putu Mas Juliatmadi ., Putu Pipin Septiari ., Putu Rika Pramayani ., Putu Rika Pramayani ., Putu Sri Ayu Padmi ., Putu Sutarma ., Putu Sutarma ., RISMA DIYAN SAPUTRI ., Servasius. Tawurutubun ., Servasius. Tawurutubun A.A. Putu Putra Adnyani, Ni Luh Putu Sri Adnyayanti, Ni Luh Putu Era Agus Yogi Pranata ., Agus Yogi Pranata Anak Agung Istri Mas Diah Utari Dewi Andi Nursyafeizah Anita Sofia Veronia Ariantari, Pande Kadek Dea Aridana, I Komang Japar Aron Meko Mbete Aron Meko Mbete Aryasuari, Putu Tanniya Pradnyan Batan, I Gede Bhuwana, I Putu Abdi Budiantari Putu Yuli Cantika, Kadek Meisani Dinda Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Komang Tantra Dewa Putu Ramendra Dewi, Feby Febriyanti Dewi, Ni Putu Desy Krisna Dharmasanti, Ni Made Utari Drs. Asril Marjohan,MA . Drs.Gede Batan,MA . Eka Grana Aristyana Dewi Fitriani Lestari G.A.P. Suprianti GD Hoki Artha Tama Wijaya Gede Bagus Kresnantara Gede Mahendrayana Gusanto, Athanasia Gusti Ayu Putu Linda Riani Gusti Made, Jyotika Gusti Ngurah Rai Dwijantara . Hayuni, Nyoman Tri I Dewa Gede Budi Utama I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja I Gede Batan I Gede Erlan Cahaya Unggawan . I Gede Febry Wira Pratama I Gede Putu Adhitya Prayoga . I Gede Sumerjaya ., I Gede Sumerjaya I Gusti Bagus Wiksuana I Gusti Putu Satria Wibawa I Ketut Mantra I Ketut Mantra . I Ketut Trika Adi Ana I Ketut Trika Adi Ana I Komang Japar Aridana I Made Adi Widarta Kusuma I Made Pasek Suwarbawa ., I Made Pasek Suwarbawa I Nyoman Adi Jaya Putra I NYOMAN SUPARWA I Putu Anjas Widya k ., I Putu Anjas Widya k I PUTU BAYOE MAHA PUTRA . I Putu Edi Sutrisna . I Putu Gede Satriya Wibawa I Putu Indra Kusuma I PUTU MARIANA . I Putu Ngurah Wage Myartawan I PUTU SUYOGA DHARMA . I PUTU YOGA LAKSANA . I Putu Yoga Purandina I Wayan Adi Wiweka . I Wayan Agus Anggayana I Wayan Eri Kurnia ., I Wayan Eri Kurnia I WAYAN PUTRAWAN . I Wayan Sandiyasa . I Wayan Suarnajaya I Wayan Swandana I Wayan Wikajaya ., I Wayan Wikajaya I Wayan Wira Praditya I Wayan Wiranata . Ida Ayu Iran Adhiti IDA AYU MADE ISTRI UTAMI . IGA Pt Novita Sari Paragae Kadek Adyatna Wedananta Kadek Dwi Candra Oktariana Kadek Dwi Maharani ., Kadek Dwi Maharani Kadek Sari Wahyuni ., Kadek Sari Wahyuni Kadek Sintya Dewi Kadek Sonia Piscayanti Kadek Suardika Kd Astri Nirwitta Wijayanti Ketut Ayu Swati Pramitha Yuliandari Ketut Puspa Dewi Ketut Sintya Dewi KOMANG MELIAWATI . Luh Diah Surya Adnyani Luh Eka Susanti Luh Parmawati Luh Putu Artini Luh Siantari M.A. ., PROF. DR. I KETUT SEKEN, M.A. Made Arniati ., Made Arniati Made Hery Santosa Made Jane Purnama ., Made Jane Purnama Made Sri Satyawati MADE SUCI SUANDARI . Made Wahyu Mahendra . Mahayoni, Ni Putu Sukma Mahendrayana, I Gede Manik Puspita, Ni Nyoman Mantra, I Ketut Maria Yuliana Geofany Mella Resita Widhiastari Nafiis, Nahla Annisa Ainun Natih, Made Sarasvati Wirapuspa Ngurah Agung Riski Restuaji ., Ngurah Agung Riski Restuaji Ni Kadek Ita Tristiani Ni Kadek Suartini . Ni Komang Arie Suwastini Ni Luh Aristyawati Ni Luh Putu Era Adnyayanti Ni Made Ayu Sulatri Okta Pratiwi Ni Made Ayuni Wulandari ., Ni Made Ayuni Wulandari Ni Made Dhanawaty Ni Made Rai Wisudariani Ni Made Ratmingsih Ni Made Ratminingsih Ni Made Suniyasih NI MADE YUNIARI . Ni Nyoman Manik Puspita Ni Nyoman Padmadewi Ni Putu Astiti Pratiwi Ni Putu Deanitha Rizki Awalia . Ni Putu Desi Wulandari Ni Putu Dianita Safitri Ni Putu Puriasih Ni Putu Sintia Dewi Kusuma Wardani Ni Wayan Monik Rismadewi Nyoman Karina Wedanthi Nyoman Karina Wedhanti Okta Pratiwi, Ni Made Ayu Sulatri Pande Agus Putu Dharma Putra Panensia, Feraliensis Mangifera Paragae, IGA Pt Novita Sari Paramarta, I Made Suta Petrus I Wayan Brahmadyantara . Pradnyani, Pande Eka Putri Prayoga, Gusti Km Arysuta Pridayani, Kadek Prof. Dr. A. A. I. Ngurah Marhaeni,MA . Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Prof. Dr.I Ketut Seken,MA . Putu Adi Krisna Juniarta Putu Ayu Kinanti Praditha Putu Bagus Mahardika . Putu Diandra Dama Suri Putu Dinia Suryandani Putu Edi Kusuma ., Putu Edi Kusuma Putu Eka Dambayana Putu Eka Dambayana Putu Eka Dambayana S Putu Eka Dambayana Suputra Putu Hendra Kusuma . Putu Kerti Nitiasih Putu Kerti Nitiasih Putu Niken Praweda Yanti Putu Pande Novita Sari Putu Reynald Ridana Pratama PUTU TIKA VIRGINIYA ., PUTU TIKA VIRGINIYA Putu Wulandari Tristananda . Rahayu, Made Sri Ratmingsih, Ni Made S.Pd. I Putu Ngurah Wage M . Salsabila, Unik Hanifah Sang Ayu Made Diah Utami Putri Sang Ayu Putu Sriasih Sari, Nyoman Arina Putri Seken I Ketut Seniasih, Ni Kadek Mira Sri Pithamahayoni . Suardika, Kadek Sugiantari, Putu Ayu Dinda Suka, Eva Suniyasih, Ni Made Sutrini, Ayu Nyoman UNDIKSHA . Utamayana, I Wayan Yoga Utari Dewi, Anak Agung Istri Mas Diah Wawan Marhanjono Mustamar Wicaksana, GDA Widarta Kusuma, I Made Adi Widya Suputra I Gede Wiguna, Ida Bagus Andika Wikajaya, I Wayan Wulandari, Putu Ratih Yogiantari, Ni Putu Egik Yuliantari, I Gusti Ayu Winda