p-Index From 2020 - 2025
12.349
P-Index
This Author published in this journals
All Journal E-Journal of Linguistics Jurnal Pendidikan dan Pengajaran PRASI: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Lingua Scientia Journal Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora (JPPSH) Jurnal IKA Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Jurnal Pendidikan Indonesia Jurnal Kajian Bali Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurnal Pendidikan Bahasa Jurnal Pendidikan Matematika Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Jurnal Arbitrer EXPOSURE JOURNAL Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal k@ta Esteem Journal of English Study Programme International Journal of Language and Literature WIDYA LAKSANA Journal of Education Technology MABASAN ACITYA Journal of Teaching & Education JALL (Journal of Applied Linguistics and Literacy) Journal of English Language and Culture E-Link Journal Journal of English Teaching and Applied Linguistics (JETAL) Lexeme : Journal of Linguistics and Applied Linguistics Interference: Journal of Language, Literature, and Linguistics The Art of Teaching English as a Foreign Language (TATEFL) Journal of English Language and Education Journal of Educational Study Jurnal Penelitan Mahasiswa Indonesia Jurnal Impresi Indonesia Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Indonesian Journal Of Educational Research and Review Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial dan Pengabdian Kepada Masyarakat Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Sosiologi, Antropologi, dan Budaya Nusantara International Journal of Community Engagement Payungi Room of Civil Society Development IJLHE: International Journal of Language, Humanities, and Education Pubmedia Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Journal of Linguistic and Literature Studies (JOLLES) Room of Civil Social Development Journey: Journal of English Language and Pedagogy
Claim Missing Document
Check
Articles

LINGUISTIC FEATURES THAT UNITE AND DIFFERENTIATE DENBANTAS DIALECT AND BANYUASRI DIALECT ., I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6992

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fitur linguistik yang menyatukan dan membedakan Dialek Denbantas (DD) dan Banyuasri Dialek (BD) secara fonologis dan leksikal. Subjek dari penelitian ini adalah penutur DD dan BD. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian secara kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan daftar kata Swadesh dan Nothofer dengan cara observasi, wawancara, mendengarkan, dicatat, dan direkam. Data itu kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa DD dan BD memiliki persamaan dan perbedaan secara fonologis dan leksikal. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terdapat 44 fonem yang menyatukan DD dan BD secara fonologis. Fonem-fonem tersebut adalah: 6 vokal: /ʌ/, /I/, /ʊ/, /ɛ/, /∂/, and /ɔ/; 7 diftong: /ʌʊ/, /Iʌ/, /Iʊ/, /ʌɔ/, /ʌ∂/, /ʊʌ/, and /ʌɛ/; 19 konsonan: /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /ʔ/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ñ/, and /ŋ/; dan 12 kluster: /mb/, /nd/, /sg/, /ŋg/, /jl/, /nj/, /ŋk/, /kr/, /mp/, /ms/, /nt/, and /rn/. Di sisi lain, ditemukan 16 fonem yang membedakan DD dan BD secara fonologis. Fonem tersebut adalah: 6 diftong: /∂ʊ/ dan /Iɔ/ ditemukan di DD, namun tidak terdapat di BD, sedangkan diftong /ʌI/, /I∂/, /ɔʌ/, and /ʊ∂/ hanya ditemukan di BD; 10 kluster: /rb/, /nc/, /tg/, /gr/, /gl/, dan /kp/ ditemukan di DD, namun tidak ditemukan di BD, sedangkan diftong /pl/, /gl/, /ŋl/, and /rs/ hanya ditemukan di BD; tetapi tidak ditemukan vokal dan konsonan yang berbeda di antara kedua dialek. Berdasarkan dua macam daftar kata yang digunakan yang terdiri dari 658 leksikon, 457 leksikon ditemukan sebagai penyatu DD dan BD secara leksikal. Leksikon tersebut diklasifikasikan menjadi: 371 leksikon yang sama dan 86 leksikon yang serupa. Di sisi lain, 158 leksikon ditemukan sebagai bukti yang membedakan DD dan BD secara leksikal.Kata Kunci : fitur linguistik, fitur fonologis, fitur leksikal, dialek The study aimed at finding out the linguistic features that unite and differentiate Denbantas Dialect (DD) and Banyuasri Dialect (BD) in terms of phonological and lexical features. The subjects of this study were the speakers of those dialects. This research employed qualitative design. The data of the study were collected based on Swadesh and Nothofer Wordlists using observation, interview, listening, note-taking, and recording techniques. The obtained data were transcribed and analyzed descriptively. The results of the study show that DD and BD actually have similarities and differences in term of phonological and lexical features. The results of the study show that there are 44 phonemes that unite DD and BD in term of phonological features. Those phonemes include 6 vowels: /ʌ/, /I/, /ʊ/, /ɛ/, /∂/, and /ɔ/; 7 diphthongs: /ʌʊ/, /Iʌ/, /Iʊ/, /ʌɔ/, /ʌ∂/, /ʊʌ/, and /ʌɛ/; 19 consonants: /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /ʔ/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ñ/, and /ŋ/; and 12 consonant clusters: /mb/, /nd/, /sg/, /ŋg/, /jl/, /nj/, /ŋk/, /kr/, /mp/, /ms/, /nt/, and /rn/. Meanwhile, there are 16 phonemes that differentiate DD and BD in term of phonological features. Those phonemes include: 6 diphthongs: /∂ʊ/ and /Iɔ/ are found in DD, but in BD the phonemes do not exist, while diphthongs /ʌI/, /I∂/, /ɔʌ/, and /ʊ∂/ are only found in BD; 10 consonant clusters: /rb/, /nc/, /tg/, /gr/, /gl/, and /kp/ are only found in DD, while diphthongs /pl/, /gl/, /ŋl/, and /rs/ are found in BD only; but there are no different vowels and consonants found in both dialects. From the two wordlists which contain 658 lexicons, 457 lexicons are found uniting DD and BD in term of lexical features. Those lexicons can be classified into: 371 exactly the same forms of lexicons and 86 similar form of lexicons. On the other hand, 158 lexicons are found as the evidence that differentiate DD and BD in term of lexical features.keyword : linguistic features, phonological features, lexical features, dialect
Prefix In Pedawa Dialect: A Descriptive Study ., Anak Agung Inten Sakanti; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.7217

Abstract

Penelitian deskriptif qualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah prefik di Dialek Pedawa dan jenisnya dari infleksi dan derivasi. Dua sampel informan dari Dialek Pedawa dipilih berdasarkan seperangkat kriteria. Data dikumpulkan menggunakan 3 tehnik, yakni: tehnik observasi, merekam, dan wawancara (mencatat dan mendengarkan). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada dua jenis prefik di Dialek Pedawa. Prefik tersebut yakni prefik {N-}, {m∂-}. Jenis prefik yang tergolong derivasi adalah prefik {m∂-}, {ŋə-} and {ŋ-}. Jenis prefik infleksi adalah prefik {ŋ-}, {n-}, {ñ-} and {m∂-}.Kata Kunci : prefiks derivasi, prefiks infleksi, dan Dialek Pedawa This descriptive qualitative research aimed at describing the number of prefixes in Pedawa Dialect and its types of inflectional and derivational morphemes. Two informant samples of Pedawa Dialect were chosen based on set a criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording, and interview (listening and noting). The results of the study show that there are two prefixes: {N-}, {m∂-} in Pedawa Dialect. The prefixes that belong to derivation morpheme are: prefix {m∂-}, {ŋə-} and {ŋ-}. The prefixes that belong to inflection morpheme are: prefixes {ŋ-}, {n-}, {ñ-} and {m∂-}.keyword : derivational prefixes, inflectional prefixes, and Pedawa Dialect
DERIVATIONAL AND INFLECTIONAL MOPRHEMES OF MACANG DUALECT: A DESCRIPTIVE STUDY ., Md Arini Purnamasari; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.7302

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran khususnya dialek Macang yang termasuk morfem derivasi dan infleksi. Penerilitain ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Kedua sampel informan dipilih berdasarkan serangkaian kriteria. Data yang telah dikumpulkan berdasarkan penggunaan tiga jenis teknik, yaitu: observasi, teknik merekam, dan tanya jawab (teknik mendengarkan dan mencatat). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat enam jenis awalan pada dialek Macang; {Λ-}, {mɅ-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {mә-} dan terdapat empat jenis akhiran: {-Ʌŋ}, {-In}, {-Ʌn} and {-ǝ}. Terdapat lima jenis awalan: {mɅ-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {mә-} dan terdapat empat jenis akhiran {-Ʌŋ}, {-In}, {-Ʌn} and {-ǝ} yang termasuk dalam morfem derivasi. Terdapat lima jenis awalan: {mɅ-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {Λ-}, {mǝ-} dan terdapat empat jenis akhiran {-ē}, {- Ʌŋ}, {-In} and {-Ʌn} yang termasuk dalam morfem infleksi.Kata Kunci : Morfem Derivasi, Morfem Infleksi, Dialek Macang This study aimed at describing the prefixes and suffixes in Macang Dialect (MD) which belong to derivational and inflectional morphemes. This research was a descriptive qualitative research. Two informants sample of Macang village were chosen based on a set of criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview (listening and noting technique). The results of the study showed that there were six kinds of prefixes that found in MD; {Λ-}, {mɅ-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {mә-} and there were four kinds of suffixes: {-Ʌŋ}, {-In}, {-Ʌn} and {-ǝ}. There were five kinds of prefixes: {mɅ-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {mә-} and there were four kinds of suffixes {-Ʌŋ}, {-In}, {-Ʌn} and {-ǝ} that belongs to derivational morphemes. There were six kinds of prefixes: {mɅ-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {Λ-}, {mǝ-} and there were four kinds of suffixes {-ē}, {- Ʌŋ}, {-In} and {-Ʌn} that belongs to inflectional morphemes. keyword : Derivational Morpheme, Inflectional Morpheme, Macang Dialect
Derivational and Inflectional Processes of Tajen Dialect ., Putu Sri Ayu Padmi; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8076

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah prefiks dan sufiks di dialect Tajen dan jenisnya dari proses derivasional dan infleksional. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif qualitatif. Tiga sampel informan dari penutur dialek Tajen dipilih berdasarkan criteria yang ditetapkan. Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan 3 teknik, yaitu: observasi, merekam, dan wawancara (mencatat dan mendengarkan). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada lima jenis prefik (awalan) dan lima jenis suffik (akhiran) pada dialek Tajen. Adapun jenis prefik (awalan) meliputi: {a-}, {ke-}, {me-}, {N-}, dan {si-}. Jenis suffik akhiran meliputi: {-e}, {-an}, {-ang}, {-in}, dan {-n}. Jenis prefik dan suffik yang mengalami proses derivasional adalah prefik: {ke-}, {me-}, {N-}, {si-}; dan suffik {-an}, {-ang}, {-in}. Jenis prefik dan suffik yang mengalami proses infleksional adalah prefik: {a-}, {me}, {N-}; dan suffik {-e}, {-an}, {-in}, {-n}, {-ne}.Kata Kunci : prefik dan suffix, proses derivasional dan infleksional, dialek Tajen This study aimed at describing the number of prefixes and suffixes in Tajen dialect and its derivational and inflectional processes. This study is a descriptive qualitative research. There are three informants chosen based on a set criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observing, recording, and interviewing (listening and noting) .The results of the study show that there are five prefixes and five suffixes existing in Tajen dialect. The prefixes are {a-}, {ke-}, {me-}, {N-}, and {si-}. The suffixes are {-e}, {-an}, {-ang}, {-in}, and {-n}. The prefixes and suffixes that undergo derivational process are: prefix {ke-}, {me-}, {N-}, {si-}; and suffix {-an}, {-ang}, {-in}. The prefixes and suffixes that undergo inflection process are: prefix {a-}, {me-}, {N-}; and suffix {-e}, {-an}, {-in}, {-n}.keyword : prefixes and suffixes, derivational and inflectional processes, Tajen dialect
The Comparison Of Derivational and Inflectional Processes of Wongaya Gede and Tajen Dialects ., Gede Agus Lesmana Putra; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8079

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk membandingkan perbedaan dan persamaan awalan dan akhiran dalam hal process derivasi dan inlfeksi dari dialek Wongaya Gede dan Tajen. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, rekaman, dan interpiu (mendengarkan dan mencatat). Terdapat enam informan yang dipilih dari dua dialek. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat lima awalan dan enam akhiran yang ada di dialek Wongaya Gede: awalan {ә-}, {kә-}, {mә-}, {N-}, dan {si-} serta akhiran {-an}, {-in}, {-n}, {ne-}, {-ә}, dan {-әng}. Sedangkan, terdapat enam awalan dan akhiran yang ada di dialek Tajen: awalan {a-}, {bә-}, {kә-}, {mә-}, {N-}, dan {si-}, serta akhiran {-ang}, {-an}, {-in}, {-n}, {-ә}, dan {-ne}. Awalan yang sama yang mengalami morfem derivasi adalah awalan {kә-}, {mә-}, {N-}, dan {si-} dan tidak adanya perbedaan awalan. Awalan yang sama yang mengalami morfem infleksi adalah awalan {mә-}, {N-} sedangkan awalan yang berbeda adalah awalan {-ә} di dialek Wongaya Gede yang memiliki fungsi sama dengan awalan {a-} di dialek Tajen yang hanya dibedakan dari cara pengucapannya dan awalan {bә-} yang hanya ada di dialek Tajen. Tidak adanya persamana akhiran yang mengalami morfem derivasi dari kedua dialek, sedangkan akhiran yang berbeda adalah akhiran {-ang}, {-an}, {-in} yang hanya terdapat di dialek Tajen dan akhiran {-әng} di dialek Wongaya Gede yang memiliki fungsi yang sama dengan akhiran {-ang} dari dialek Tajen namun dibedakan dari segi pengucapannya. Persamaan akhiran yang mengalami morfem infleksi adalah akhiran {-an}, {-in}, {-n}, {ne-}, {-ә} dan tidak adanya perbedaan. Kata Kunci : Awalan dan Akhiran Derivasi, Awalan dan Akhiran Infleksi, Dialek Wongaya Gede dan Tajen This descriptive qualitative study aimed at comparing the differences and similarities of prefixes and suffixes in Wongaya Gede and Tajen dialects in the terms of derivational and inflectional processes. The data were collected through observation, recording, and interview (listening and noting) techniques. There were six informants chosen of the two dialects. The results of the study show that there are five prefixes and six suffixes existing in Wongaya Gede: prefix {ǝ-}, {kǝ-}, {mǝ-}, {N-}, and {si-} and suffix {-an}, {-in}, {-n}, {-nǝ}, {-ǝ}, and {-ǝng}. Meanwhile, there are six prefixes and suffixes existing in Tajen dialect: prefix {a-}, {bǝ-}, {kǝ-}, {mǝ-}, {N-}, and {si-} and suffix {-ang}, {-an}, {-in}, {-n}, and {-ǝ}, and {-nǝ}. The same prefixes undergoing derivational morphemes are prefix {kǝ-}, {mǝ-}, {N-}, and {si-} and there is no different prefixes. The same prefixes undergoing inflectional morphemes are prefix {mǝ-}, and {N-} and the difference is prefix {ǝ-} of Wongaya Gede dialect which has the same function with prefix {a-} of Tajen dialect differentiating on how they are pronounced and prefix {bǝ-}. There is no similarities of suffixes which undergo derivational morphemes. The different suffixes undergoing derivational morphemes are suffix {-ang}, {-an}, and {-in} which was found on Tajen dialect, and suffix {-ǝng} of Wogaya Gede dialect which has the same function as suffix {-ang} of Tajen dialect: differentiating on how they are pronounced. The same suffixes undergoing inflectional morphemes are suffix {-an}, {-in}, {-ne}, {-ǝ}, and {-n}. There is no differences.keyword : derivational prefixes and suffixes, inflectional prefixes and suffixes, Wongaya Gede and Tajen dialects
Affixation of Balinese Language in Julah Dialect: A Descriptive Study ., Ni Luh Putu Wida a; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran infleksi dan awalan dan akhiran derivasi dari Dialek Julah di desa Julah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Tiga contoh informan dari Dialek Julah dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan. Data dikumpulkan berdasarkan tiga teknik, yaitu: observasi, teknik perekaman, dan teknik wawancara (mendengarkan dan mencatat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua jenis awalan di Dialek Julah yang termasuk derivasi, awalan {mә-}, dan {ŋ-}. Ada sembilan jenis awalan di Dialek Julah yang termasuk infleksi, awalan {mә-}, {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-}, {Λ-}, {kΛ}, {pΛ-}, {pә}. Ada tiga jenis akhiran di Dialek Julah yang termasuk derivasi, akhiran {-Λŋ}, {-In}, {Λ-}. Ada dua jenis akhiran di Dialek Julah yang termasuk infleksi, akhiran {-ē}, dan {- nē}. Awalan dan akhiran di Dialek Julah yang termasuk derivasi adalah awalan {mә-} dan{m-}dan akhiran {-Λŋ} dan {-In}. Awalan dan akhiran di Dialek Julah yang temasuk infleksi adalah awalan {n-}, {ŋ-},{-ñ}, {m-}{-Λ}, {-kΛ}, {m-}, {pΛ-} dan {pә-}dan akhiran {ē-}, dan{-nē}. Fungsi dari morfem di pembentukan kata dari awalan dan akhiran yang termasuk derivasi memiliki fungsi untuk mengubah kelas kata dan mengubah makna kata dari kata benda menjadi kata kerja dan dapat memiliki arti melakukan kegiatan. Awalan dan akhiran yang merupakan infleksi memiliki fungsi untuk mengubah kalimat dari pasif menjadi aktif, karena tidak mengubah makna dan kelas kata. Kata Kunci : awalan dan akhiran derivasi, awalan dan akhiran infleksi, dialek Julah The study aimed at describing inflectional prefixes and suffixes and derivational prefixes and suffixes of Julah Dialect in Julah village. This research is a descriptive qualitative research. Three informants sample of Julah Dialect were chosen based on a set of criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview (listening and noting) technique. The results of the study show that there are 2 derivational prefixes; prefix {mә-} and {ŋ-}. There are 8 inflectional prefixes; prefix: {n-}, {ŋ-}, {ñ-}, {m-}, {Λ-}, {kΛ}, {pΛ-}, {pә-}. There are 3 derivational suffixes; suffix {-Λŋ}, {-In}, {Λ-}. There are 2 kinds of inflectional suffixes; suffix {-ē}, and {- nē}. Prefixes and suffixes which belong to derivation morphemes: prefix {mә-}, {m-} and {kɅ-} and suffix {-Λŋ} and {-In}. Prefixes and suffixes which belong to inflection: prefix {n-}, {ŋ-},{-ñ}, {m-}{-Λ}, {-kΛ}, {m-}, {pΛ-} and {pә-} and suffix {ē-}, and {-nē}. The function of these morphemes serve in word forming are the prefixes and suffixes that belongs to derivational morphemes has a function to changes the class and the meaning of a word from noun to become verb and also have a meaning to do an activity. Meanwhile the prefixes and suffixes that belong to inflectional morphemes has a function to change the passive phrase into active phrase, because it does not change the meaning and class of the word.keyword : derivational prefixes and suffixes, inflectional prefixes and suffixes, Julah dialect
Derivational and Inflectional Morphemes in Wongaya Gede Dialect ., Pande Nyoman Ita Wulandari; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8081

Abstract

Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran pada Bahasa Bali khususnya dialek Wongaya Gede yang termasuk morfem derivasi dan infleksi. Terdapat tiga informan dipilih berdasarkan beberapa kriteria. Tiga cara digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu melalui observasi, rekaman, dan wawancara (mendengarkan dan mencatat). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan lima jenis awalan pada dialek Wongaya Gede, yaitu awalan {mә-}, {kә-}, {N-}, {si-}, dan {ә-} dan enam jenis akhiran: {-әng}, {-an}, {-in}, {-ne}, {-ә }, dan {-n}. Ada empat jenis awalan: {mә}, {kә-}, {N-}, dan {si-}, dan satu jenis akhiran: {-әng} yang termasuk morfem derivasi. Tiga jenis awalan: {N-}, {ә-}, dan {mә-} dan lima jenis akhiran: {-an}, {in}, {-ne}, {-ә}, and {-n} termasuk morfem infleksi. Kata Kunci : morfem derivasi, morfem infleksi, awalan, akhiran This study was designed in form of descriptive qualitative study with the aim of describing the prefixes and suffixes in Wongaya Gede dialect which belong to derivational and inflectional morphemes. Three were three informants chosen based on a set of criteria. Three techniques were used to collect the data, namely observation, recording, and interview technique (listening and noting). The results of the study indicare that there are five kinds of prefixes found in Wongaya Gede dialect, namely {mә-}, {kә-}, {N-}, {si-}, and {ә-} and six kinds of suffixes: {-әng}, {-an}, {-in}, {-ne}, {-ә}, and {-n}. There are four kinds of prefixes: {mә}, {kә-}, {N-}, and {si-}, and one kind of suffixes: {-әng} which belong to derivational morphemes. In addition, three kinds of prefixes: {N-}, {ә-}, and {mә-} and five kinds of suffixes: {-an}, {in}, {-ne}, {-ә}, and {-n} belong to inflectional morphemes. keyword : derivational morphemes, inflectional morphemes, prefixes, suffixes
AFFIXATION SYSTEM IN BAYUNG GEDE DIALECT OF BALINESE: A DESCRIPTIVE STUDY ., I Nyoman Surya Manggala; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8082

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah prefiks dan sufiks di Dialek Bali Bayung Gede dan jenisnya dari Derivasi dan Infleksi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif Qualitatif. Dua sampel informan dari Dialek Bayung Gede dipilih berdasarkan seperangkat kriteria. Data dikumpulkan menggunakan 3 tehnik, yakni: tehnik observasi, merekam, dan wawancara (mencatat dan mendengarkan). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada enam jenis prefiks dan enam jenis sufiks di Dialek Bayung Gede. Prefiks tersebut yakni prefiks {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {ja-}, dan {la-}. Sufiks tersebut yakni sufiks {-ang}, {-in}, {-e}, {-an}, {-ne}, dan {-a}. Jenis prefiks dan sufiks yang tergolong derivasi adalah prefiks {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa}, {ja-}, dan {la-} dan sufiks {-ang}, {in}, dan {-an}. Jenis prefiks dan sufiks yang tergolong infleksi adalah prefiks {ma-}, {N-}, {ka-}, dan {pa-} dan sufiks {-ang}, {in}, {-e}, {-an}, {-ne}, dan {-a}.Kata Kunci : prefiks dan sufiks derivasi, prefiks dan sufiks infleksi, dan Dialek Bayung Gede This study aimed at describing the number of prefixes and suffixes in Bayung Gede Dialect of Balinese and its types of derivational and inflectional. This study is a descriptive qualitative research. Two informant samples of Bayung Gede Dialect were chosen based on set criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview (listening and noting) technique.The results of the study show that there were six prefixes and six suffixes existing in Bayung Gede Dialect. The prefixes were {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {ja-}, and {la-}. The suffixes were {-ang}, {-in}, {-e}, {-an}, {-ne}, and {-a}. The prefixes and suffixes that belong to derivation are: prefix {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa}, {ja-}, and {la-} and suffix {-ang}, {in}, and {-an}. The prefixes and suffixes that belong to inflection are: prefixes {ma-}, {N-}, {ka-}, dan {pa-} and suffix {-ang}, {in}, {-e}, {-an}, {-ne}, and {-a}.keyword : derivational prefixes and suffixes, inflectional prefixes and suffixes, and Bayung Gede Dialect of Balinese
AN ANALYSIS OF DERIVATIONAL AND INFLECTIONAL PROCESSES IN THE SIDATAPA DIALECT OF BALINESE: A DESCRIPTIVE STUDY ., I Putu Rika Adi Putra; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran di Dialek Bahasa Bali Sidetapa yang mengalami derivasi dan infleksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Terdapat tiga informan utama dan tiga informan sekunder dalam penelitian ini. Data dikumpulkan berdasarkan empat teknik: teknik observasi, elisitasi, rekaman dan pencatatan. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data: daftar kata, alat perekam digital, kamera dan daftar pertanyaan. Ada tiga proses dalam menganalisa data: reduksi data, penggambaran data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ada tiga jenis awalan: {me-}, {N-}, dan {pe-}, dan dua jenis akhiran: {-ng} dan {-e}, yang mengalami proses derivasi pada Dialek Bahasa Bali Sidetapa. Terdapat tiga jenis awalan: {me-}, {N-} dan {a-} dan lima jenis akhiran: {-ng}, {-ne}, {-e}, {-in} dan {-an}, yang mengalami infleksi dalam Dialek Bahasa Bali Sidetapa. Terdapat beberapa fungsi grammar awalan dan akhiran seperti: imbuhan untuk membentuk kata kerja (imperatif), untuk membentuk kata nominal (artikel definitif), untuk membentuk kata bilangan, pembentuk kata kerja aktif, pembentuk kata kerja pasif, dan imbuhan untuk membentuk kata sifat (komparatif).Kata Kunci : proses derivasional, proses infleksional, Dialek Bahasa Bali Sidetapa The study aimed at describing the kinds of prefixes and suffixes in Sidetapa dialect of Balinese that undergo derivation and inflection process. This research was a descriptive qualitative research. There were three main informants and three secondary informants in this research. The data were collected based on four techniques, namely: observation, elicitation, recording, and note taking technique. The data were collected by using some instruments: words list, digital recorder, camera, and questions list. There were three processes in analyzing the data: data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of the study show that there are three kinds of prefix: {me-}, {pe-} and {N-}, and two kinds of suffix: {-e} and {-ng}, which undergo derivational process in Sidetapa dialect of Balinese. There are three kinds of prefix: {me-}, {N-} and {a-} , and five kinds of suffix: {-ng}, {-ne}, {-e}, {-in} dan {-an}, which undergo inflectional process in the dialect. There are several grammatical functions of prefixes and suffixes in the dialect such as: affix forming verbal (imperative), affix forming nominal (definite article), affix forming numeral, activizer, passivizer, and affix forming adjective (comparative).keyword : derivational process, inflectional process, Sidetapa Dialect of Balinese
AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERRORS IN SPEAKING COMMITTED BY THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF UNIT PERJALANAN WISATA (UPW) DEPARTMENT OF SMK NEGERI 1 SINGARAJA IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 ., Ni Nym. Ayu Padmitri; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi jenis – jenis error dan sumber eror yang di dilakukan oleh siswa kelas XI Jurusan Unit Perjalanan Wisata di SMK Negeri 1 Singaraja tahun akademik 2015/2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian descriptif qualitatif. Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang mana subjectnya terdiri dari 39 siswa dan 1 guru pengajar tour guiding. Data dikumpulkan melalui rekaman, membagikan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis dengan cara mengidentifikasi error, mengklasifikasi error, menghitung error, menganalisis kuesioner dan hasil wawancara, melaporkan hasil analysis dan menarik kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat (4) jenis eror, yakni omission, addition, misformation, misordering. Jumlah keseluruhan error adalah 861 error yang terdiri dari 41.8% omission errors, 30.5% misformation errors, 22.3% addition errors and 5.4% misordering errors. Berdasarkan hasil diskusi findings, wawancara dan kuesioner, sumber error terdiri dari intralingual dan interlingual error.Kata Kunci : errors, grammar, interlingual error and intralingual error This study aimed at analyzing the types and sources of errors committed by the eleventh grade students of Unit Perjalanan Wisata (UPW) Department of SMKN 1 Singaraja in academic year 2015/2016. This study is a descriptive qualitative research. This study used purposive sampling in which the subjects consisted of 39 students and 1 tour guiding teacher. The data were collected through recording, distributing questionnaire and interview. The data were analyzed by identifying the errors, classifying the errors, calculating the errors, analyzing the questionnaire and the result of the interview, reporting the result of the analysis and drawing the conclusion. The results of the study show that there are four types of errors committed by the students, namely omission, addition, misformation and misordering. The total numbers of errors are 816 which consist of 41.8% omission errors, 30.5% misformation errors, 22.3% addition errors and 5.4% misordering errors. Based on the discussion of the findings, interviews and questionnaires, the sources of errors are intralingual and interlingual error.keyword : errors, grammar, interlingual error and intralingual error
Co-Authors ., Anak Agung Inten Sakanti ., Anak Agung Inten Sakanti ., Anak Agung Istri Yurika Kanya Paramita D ., Anak Agung Istri Yurika Kanya Paramita D ., Desak Made Mira Diahningsih ., Desak Made Mira Diahningsih ., DIAH CYNTHIA PUTRI ., Gede Agus Lesmana Putra ., Gede Agus Lesmana Putra ., Gede Ari Suyasna Putra ., Gede Ari Suyasna Putra ., Gede Dharma Arya Wicaksana ., Gede Dharma Arya Wicaksana ., I DEWA MADE BAGUS KASUMAJAYA ., I G A N Alitia k ., I G A N Alitia k ., I GEDE ARIS PRATAMA PUTRA ., I Gede Shasy Bagus ., I Gede Shasy Bagus ., I Gede Soni Restiadi ., I Gede Soni Restiadi ., I Gede Wahyu W.p ., I Gede Wahyu W.p ., I GUSTI AYU AGUNG MIRAH MEYLIANA ., I Gusti Bagus Widi Darmadi ., I Gusti Bagus Widi Darmadi ., I Kadek Gunarsa ., I Kadek Gunarsa ., I Kadek Sudarma ., I Ketut Satria Adiguna ., I Ketut Seken ., I Komang Bramawan ., I Komang Bramawan ., I Made Dedi Kurniawan ., I Nym Dedy Rahland Krisna Hari ., I Nyoman Surya Manggala ., I Putu Adhi Wirayasa ., I PUTU AGUS ENDRA SUSANTA ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Rika Adi Putra ., I Putu Rika Adi Putra ., I Putu Suamba Wijaya ., I Wayan Bagastana ., Iga Putu Ardaba Kory ., Iga Putu Ardaba Kory ., Intania Harismayanti ., Intania Harismayanti ., Kadek Puspa Ariantini ., Kadek Puspa Ariantini ., Kadek Toni Sumartawan ., Kadek Vera Mia Asitari ., Kadek Vera Mia Asitari ., Km Triyunita Yani ., Km Triyunita Yani ., Komang Evayanti ., Komang Evayanti ., Komang Tia Dwi Pradipta ., KOMANG TRY WAHYUNI DEWI ., LUH GEDE TRISNAWATI ., Luh Putu Dewi Ariani ., Luh Putu Dewi Ariani ., Luh Widiyaswary ., Made Ady Pradana Wiyasa ., Made Intan Kusuma Dewi ., Made Intan Kusuma Dewi ., Made Wikrama ., Made Wikrama ., MADE WINNY PARAMITHA ., Md Arini Purnamasari ., Md Arini Purnamasari ., Ngurah Putra Bayu Krisna ., Ngurah Putra Bayu Krisna ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Sudiartini ., Ni Kadek Sudiartini ., NI LUH MIA ADNYANI ., Ni Luh Putu Wida a ., Ni Luh Putu Wida a ., Ni Made Eni Parwati ., Ni Made Sariningsih ., Ni Made Sariningsih ., NI MADE SRI ARTINI ., Ni Nym. Ayu Padmitri ., Ni Putu Anggie Orchidiani ., Ni Putu Anggie Orchidiani ., Ni Putu Sri Erawati ., Ni Putu Sri Erawati ., Ni Putu Sri Merta Utami ., Ni Putu Sri Merta Utami ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Nyoman Erlina ., Nyoman Erlina ., Pande Nyoman Ita Wulandari ., Pande Nyoman Ita Wulandari ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A. ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Putu Eka Jaya Famugi ., Putu Eka Jaya Famugi ., Putu Mas Juliatmadi ., Putu Mas Juliatmadi ., Putu Pipin Septiari ., Putu Rika Pramayani ., Putu Rika Pramayani ., Putu Sri Ayu Padmi ., Putu Sutarma ., Putu Sutarma ., RISMA DIYAN SAPUTRI ., Servasius. Tawurutubun ., Servasius. Tawurutubun A.A. Putu Putra Adnyani, Ni Luh Putu Sri Adnyayanti, Ni Luh Putu Era Agus Yogi Pranata ., Agus Yogi Pranata Anak Agung Istri Mas Diah Utari Dewi Anita Sofia Veronia Ariantari, Pande Kadek Dea Aridana, I Komang Japar Aron Meko Mbete Aron Meko Mbete Aryasuari, Putu Tanniya Pradnyan Batan, I Gede Bhuwana, I Putu Abdi Budiantari Putu Yuli Cantika, Kadek Meisani Dinda Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Komang Tantra Dewa Putu Ramendra Dewi, Feby Febriyanti Dewi, Ketut Puspa Dewi, Ketut Sintya Dewi, Ni Putu Desy Krisna Dharmasanti, Ni Made Utari Drs. Asril Marjohan,MA . Drs.Gede Batan,MA . Eka Grana Aristyana Dewi Fitriani Lestari G.A.P. Suprianti GD Hoki Artha Tama Wijaya Gede Bagus Kresnantara Gede Krisna Widiantara Gede Mahendrayana Gusanto, Athanasia Gusti Ayu Putu Linda Riani Gusti Made, Jyotika Gusti Ngurah Rai Dwijantara . Hayuni, Nyoman Tri Hendra Yani, Kadek Nila I Dewa Gede Budi Utama I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja I Gede Batan I Gede Erlan Cahaya Unggawan . I Gede Putu Adhitya Prayoga . I Gede Sumerjaya ., I Gede Sumerjaya I Gusti Bagus Wiksuana I Ketut Mantra I Ketut Mantra . I Ketut Trika Adi Ana I Ketut Trika Adi Ana I Komang Japar Aridana I Made Adi Widarta Kusuma I Made Pasek Suwarbawa ., I Made Pasek Suwarbawa I Nyoman Adi Jaya Putra I NYOMAN SUPARWA I Putu Anjas Widya k ., I Putu Anjas Widya k I PUTU BAYOE MAHA PUTRA . I Putu Edi Sutrisna . I Putu Indra Kusuma I PUTU MARIANA . I Putu Ngurah Wage Myartawan I PUTU SUYOGA DHARMA . I PUTU YOGA LAKSANA . I Putu Yoga Purandina I Wayan Adi Wiweka . I Wayan Agus Anggayana I Wayan Eri Kurnia ., I Wayan Eri Kurnia I WAYAN PUTRAWAN . I Wayan Sandiyasa . I Wayan Suarnajaya I Wayan Swandana I Wayan Wikajaya ., I Wayan Wikajaya I Wayan Wira Praditya I Wayan Wiranata . Ida Ayu Iran Adhiti IDA AYU MADE ISTRI UTAMI . IGA Pt Novita Sari Paragae Kadek Adyatna Wedananta Kadek Dwi Candra Oktariana Kadek Dwi Maharani ., Kadek Dwi Maharani Kadek Sari Wahyuni ., Kadek Sari Wahyuni Kadek Sintya Dewi Kadek Sonia Piscayanti Kadek Suardika Kartika, Ni Made Intan Widya Surya Kd Astri Nirwitta Wijayanti Ketut Ayu Swati Pramitha Yuliandari KOMANG MELIAWATI . Luh Diah Surya Adnyani Luh Eka Susanti Luh Parmawati Luh Putu Artini Luh Putu Artini Luh Siantari M.A. ., PROF. DR. I KETUT SEKEN, M.A. Made Arniati ., Made Arniati Made Hery Santosa Made Jane Purnama ., Made Jane Purnama Made Sri Satyawati MADE SUCI SUANDARI . Made Wahyu Mahendra . Mahayoni, Ni Putu Sukma Mahendrayana, I Gede Manik Puspita, Ni Nyoman Mantra, I Ketut Maria Yuliana Geofany Mella Resita Widhiastari Nafiis, Nahla Annisa Ainun Natih, Made Sarasvati Wirapuspa Ngurah Agung Riski Restuaji ., Ngurah Agung Riski Restuaji Ni Kadek Suartini . Ni Komang Arie Suwastini Ni Luh Aristyawati Ni Luh Putu Era Adnyayanti Ni Made Ayu Sulatri Okta Pratiwi Ni Made Ayuni Wulandari ., Ni Made Ayuni Wulandari Ni Made Dhanawaty Ni Made Rai Wisudariani Ni Made Ratmingsih Ni Made Ratminingsih Ni Made Suniyasih NI MADE YUNIARI . Ni Nyoman Manik Puspita Ni Nyoman Padmadewi Ni Putu Astiti Pratiwi Ni Putu Deanitha Rizki Awalia . Ni Putu Desi Wulandari Ni Putu Dianita Safitri Ni Putu Puriasih Ni Putu Sintia Dewi Kusuma Wardani Ni Wayan Monik Rismadewi Nursyafeizah, Andi Nyoman Karina Wedhanti Okta Pratiwi, Ni Made Ayu Sulatri Pande Agus Putu Dharma Putra Panensia, Feraliensis Mangifera Paragae, IGA Pt Novita Sari Paramarta, I Made Suta Petrus I Wayan Brahmadyantara . Pradnyani, Pande Eka Putri Pratama, I Gede Febry Wira Pratama, Putu Reynald Ridana Prayoga, Gusti Km Arysuta Pridayani, Kadek Prof. Dr. A. A. I. Ngurah Marhaeni,MA . Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Prof. Dr.I Ketut Seken,MA . Putu Adi Krisna Juniarta Putu Ayu Kinanti Praditha Putu Bagus Mahardika . Putu Diandra Dama Suri Putu Dinia Suryandani Putu Edi Kusuma ., Putu Edi Kusuma Putu Eka Dambayana Putu Eka Dambayana Putu Eka Dambayana S Putu Eka Dambayana Suputra Putu Hendra Kusuma . Putu Kerti Nitiasih Putu Kerti Nitiasih Putu Niken Praweda Yanti Putu Pande Novita Sari Putu Ramendra, Dewa PUTU TIKA VIRGINIYA ., PUTU TIKA VIRGINIYA Putu Wulandari Tristananda . Rahayu, Made Sri Ratmingsih, Ni Made S.Pd. I Putu Ngurah Wage M . Salsabila, Unik Hanifah Sang Ayu Made Diah Utami Putri Sang Ayu Putu Sriasih Sari, Nyoman Arina Putri Satriya Wibawa, I Putu Gede Seken I Ketut Seniasih, Ni Kadek Mira Sri Pithamahayoni . Suardika, Kadek Sugiani, Ni Nyoman Sugiantari, Putu Ayu Dinda Suka, Eva Suniyasih, Ni Made Sutrini, Ayu Nyoman Tristiani, Ni Kadek Ita UNDIKSHA . Utamayana, I Wayan Yoga Utari Dewi, Anak Agung Istri Mas Diah Wawan Marhanjono Mustamar Wedanthi, Nyoman Karina Wibawa, I Gusti Putu Satria Wicaksana, GDA Widarta Kusuma, I Made Adi Widya Suputra I Gede Wiguna, Ida Bagus Andika Wikajaya, I Wayan Wulandari, Putu Ratih Yogiantari, Ni Putu Egik Yuliantari, I Gusti Ayu Winda