Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Spektrum Sipil

PENGEMBANGAN METODE PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH AGREGAT BATU APUNG SEBAGAI MATERIAL BETON STRUKTURAL: The Development of Quality Improvement of Purnice Waste Aggregate as Structural Concrete Materials Suparjo, Suparjo; Akmaluddin, Akmaluddin; Gazalba, Zaedar; Handayani, Tety
Spektrum Sipil Vol 1 No 2 (2014): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton ringan merupakan beton yang memakai agregat kasar ringan dan pasir sebagai pengganti agregat halus dengan ketentuan tidak boleh melampaui berat isi maksimum beton 1850 kg/m3. Agregat kasar ringan dari batu apung mempunyai kekuatan yang rendah, dan sangat berpengaruh terhadap kekuatan beton ringan. Syarat agregat batu apung untuk dapat dipakai sebagai bahan penyusun beton ringan struktural, maka perlu dilakukan rekayasa terhadap agregatnya. Perbaikan kekuatan agregat batu apung dengan merekayasa agregat batu apung tersebut dengan memasukkan/injeksi pasta semen dalam pori-porinya menggunakan metode perendaman disertai dengan pemberian tekanan udara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan pasta semen pada pori agregat batu apung dengan variasi faktor air semen (FAS) yaitu fas 0.50, 0.55,0.60, 0.65, 0.70, 0.75, dan 0.80 ditinjau terhadap ketahanan aus agregat, kuat tekan langsung agregat, dan kuat tekan beton dengan benda uji silinder. Benda uji tekan agregat yaitu ukuran 5cm x 5cm x 5cm dan untuk kuat tekan beton benda uji berupa silinder beton dengan diameter 150 cm dan tinggi 300cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi terjadi dengan konsisten pada fas 0.70 baik untuk ketahan aus agregat, kuat tekan agregat, dan kuat tekan silinder beton. Besar penurunan untuk uji keausan agregat dengan perendaman 15,09% dan 21,10% dengan pemberian tekanan udara terhadap agregat tanpa rekayasa. Kenaikan uji tekan agergat, dan uji tekan silinder beton tertinggi dicapai pada perendaman dengan pemberian tekanan udara berturut-turut adalah 55,7 %; dan 22,80%, dibandingkan dengan sebelum agregat direkayasa.
PERUBAHAN TEKANAN AIR PORI TANAH AKIBAT BEBAN KEJUT KENDARAAN PADA JEMBATAN BANYUMULEK: The Alteration of the Soil’s Pore Water Pressure as the Impact of Shock-Load of Vehicles on Banyumulek Bridge Rizal, Khaerul; Agustawijaya, Didi Supriadi; Akmaluddin, Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 3 No 2 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan Banyumulek merupakan jenis konstruksi jembatan prestressed yang didukung dengan sistem fondasi tiang pancang beton pracetak (Precast Reinforced Concrete Pile). Geologi bawah permukaan pada lokasi penelitian tersusun oleh endapan alluvial berupa lanau hingga pasir. Likuifaksi sangat rentan terjadi pada tanah pasir (non kohesif) dalam keadaan lepas (gradasi seragam). Beban kejut kendaraan dapat meningkatkan tekanan air pori tanah yang mengakibatkan berkurangnya tegangan efektif tanah. Jika tekanan air pori meningkat dan tegangan efektif tanah turun menjadi nol, maka tanah berperilaku sebagai cairan dan tidak mempunyai kekuatan lagi untuk menopang bangunan di atasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan tekanan air pori tanah akibat beban kejut (tegangan dinamik) kendaraan pada jembatan Banyumulek. Analisis perhitungan tekanan air pori tanah menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak PLAXIS dua dimensi. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh nilai perubahan tekanan air pori tanah akibat beban kejut kendaraan sebesar 450 kN/m2 atau sebesar 1.40 dari kondisi setelah dinormalisasi terhadap beban statis. Perubahan tekanan air pori tersebut mengakibatkan deformasi pada lapisan tanah sebesar 0.247 meter. Semakin besar perubahan tekanan air pori tanah, maka deformasi tanah juga semakin meningkat.
PERBANDINGAN KELAYAKAN JALAN BETON DAN JALAN ASPAL DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) - STUDI KASUS JALAN MALWATAR-LABUAN BAJO, FLORES NTT: Feasibility Comparison of Concrete Road and Asphalt Road Using Analytical Hierarchy Process (AHP) Method - A Case Study of Malwatar-Labuan Bajo Road, Flores NTT Burhamnudin, Ahmad; Munawar, Ahmad; Akmaluddin, Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 3 No 2 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aplikasi metode AHP (Analytical Hierarchy Process) telah banyak digunakan oleh para pengambil keputusan karena respondennya cukup diwakili oleh para ahli pada bidang yang dikaji sehingga cukup efisien. Metode AHP tersebut digunakan dalam studi ini untuk membandingkan dua pilihan apakah jalan aspal lebih baik dari jalan beton pada kasus Jalan Malwatar-Labuhan Bajo, Flores, NTT. Lima belas orang responden yag berasal dari berbagai stakeholder ditentukan untuk mengisi kuisioner yang dirancang dengan lima kriteria yaitu (1) umur rencana; (2) biaya operasional kendaraan (BOK); (3) biaya pembangunan; (4) biaya perawatan; dan (5) kenyamanan berkendara. Sumber responden yang dianggap mewakili adalah Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan, Penyedia Jasa dan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional. Berdasarkan analisis hasil wawancara diperoleh bahwa faktor utama yang mempengaruhi pemilihan tipe jalan untuk diterapkan pada jalan Malwatar-Labuhan Bajo adalah faktor biaya perawatan dan umur rencana masing-masing 39.72 % dan 29.76 %. Berdasarkan pilihan Jalan Beton, faktor biaya perawatan dan umur rencana juga signifikan mempengaruhi masing-masing dengan bobot 39.72% dan 23.15%. Pilihan Jalan Aspal dipengaruhi signifikan oleh faktor biaya pembangunan (8.65%), kenyamanan berkendara (8.4%) dan umur rencana (6.61%). Untuk jalan Malwatar-Labuhan Bajo ini, Jalan Beton menjadi pilihan karena lebih baik dibanding Jalan Aspal dengan perbandingan 72.74% dan 27.26%.
ASESMEN KESEHATAN STRUKTUR JEMBATAN DENGAN PERALATAN NDT SERTA ALTERNATIF REKOMENDASI PERBAIKAN (Studi Kasus Jembatan Puskesmas Narmada - Lombok Barat): Health Assessment Structure of Bridge with NDT Equipment and Alternative Recommendations for Improvement (Case Study of Narmada Bridge Public Health Center - West Lombok) Irpan, Zainul; Kencanawati, Ni Nyoman; Akmaluddin, Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 4 No 1 (2017): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengetahui apakah struktur jembatan Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat sehat atau masih laik fungsi, maka perlu dilakukan evaluasi kesehatan strukturnya, jika tidak sehat atau aman harus dilakukan tindakan rehabilitasi terhadap struktur jembatan agar jembatan tersebut masih bisa diteruskan pemggunannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan asesmen kesehatan struktur dengan metode non destructive test (NDT) dan mengevaluasi kapasitas dan kemampuan layannya, sehingga dari penelitian tersebut dapat diperoleh gambaran kondisi eksisting jembatan serta solusi perbaikannya. Peralatan NDT yang digunakan adalah hammer test, micro crack detector dan total station. Dari hasil pengukuran di lapangan diperoleh nilai lendutan yang sudah melebihi lendutan maksimal sebesar 130.5 mm, nilai tersebut sudah melebihi nilai lendutan ijin maksimum (L/300) yaitu sebesar 83.3 mm. Adapun dari hasil pengukuran lebar retak didapat nilai lebar retak maksimal sebesar 1.83 mm pada daerah tumpuan dan lebar retak minimal sebesar 0.60 mm pada daerah tengah bentang, sedangkan nilai kuat tekan rerata didapat sebesar 42.09 MPa. Dari hasil asesmen disimpulkan bahwa, kondisi jembatan Puskesmas Narmada tidak aman untuk dilalui kendaraan terutama kendaraan berat, sehingga direkomendasikan untuk segera dilakukan perbaikan dengan perkuatan struktur yaitu dengan penambahan bahan fibre reinforced polymers (FRP), injeksi bagian yang retak dengan bahan epoxy dan dilakukan perubahan sistem struktur dari sistem gelagar sederhana menjadi gelagar menerus.
STUDI SISTEM DAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIRLIMBAH DOMESTIK PADA PERUMAHAN BERSUBSIDI PROGRAM PEMERINTAH DI KABUPATEN LOMBOK BARAT: Study System and Technology of Domestic Waste Water Management in Housing Provided Government Program in West Lombok District Dharma, Bagus Widhi; Hartana, Hartana; Akmaluddin, Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 4 No 2 (2017): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lombok Barat merupakan kabupaten yang pertumbuhan penduduknya sangat pesat dan di ikuti oleh bertambahnya komplek perumahan. Permasalahan yang muncul adalah pengelolaan air limbah domestik yang di salurkan ke drainase perumahan tanpa melakukan pengolahan, sehingga mencemari lingkungan. Selanjutnya di lakukan studi pengelolaan air limbah domestik dengan membuat alternatif strategi pengelolaan, menentukan sistem dan teknologi yang sesuai untuk diterapkan. Melalui observasi lapangan dan wawancara, data di analisis dengan metode deskritif kualitatif untuk mendapatkan kondisi dan permasalahan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lombok Barat. Selanjutnya kondisi dan permasalah tersebut diidentifikasi dengan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangannya. Analisis SWOT menghasilkan strategi alternatif. Dengan bantuan metode AHP yaitu metode yang melakukan perbandingan bobot tingkat kepentingan, dapat di ketahui Hirarki tingkat kepentingan variable yang berpengaruh. Dibantu dengan program komputer expert choice didapat alternatif terpilih, berdasarkan besaran pembobotan tertinggi setiap alternatif. Hasil terpilih adalah alternative II yaitu, sistem pengolahan setempat skala perumahan, penyaluran menggunakan pemipaan, pengolahan menggunakan sistem ABR (tangki Anaerob), air limpahan ABR dialirkan ke kolam basah, selanjutnya air limpahan dari kolam basah dapat di buang kesaluran drainase.
PERILAKU STRUKTUR BALOK BETON BERONGGA BOLA: Structural Behaviour of Spherical Hollow Concrete Beam Maskimi, Maskimi; Murtiadi, Suryawan; Akmaluddin, Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 5 No 2 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v5i2.121

Abstract

Beton merupakan material bangunan yang sangat populer di dunia konstruksi karena mempunyai kekuatan menahan gaya tekan yang tinggi. Namun beton mempunyai kelemahan yaitu kuat tariknya yang rendah sehingga perlu dikombinasikan dengan baja tulangan. Kelemahan yang lain adalah berat sendirinya yang cukup besar sehingga perlu diupayakan inovasi struktur dengan mengurangi berat sendirinya. Elemen struktur beton bertulang dengan rongga merupakan struktur yang cukup efektif untuk mengurangi berat sendirinya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Struktur dan Bahan Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami perilaku struktur balok beton bertulang berongga bola. Sepuluh balok beton berongga diuji dengan variasi jumlah bola dan posisi bola dalam penampang balok beton bertulang. Jumlah bola terdiri atas lima variasi yaitu sejumlah 1, 3, 5, 7, dan 9 bola menghasilkan rasio volume balok masing-masing sebesar 99%, 98%, 97%, 95% dan 94% terhadap volume balok beton solid. Penampang balok berupa empat persegi panjang dengan lebar, b = 200 mm dan tinggi h = 300 mm serta bentang efektif 3000 mm. Tulangan tarik dipakai 3D13 dan tulangan tekan 2D10 dengan sengkang Ø10-20 mm. Mutu beton adalah fc’ 22 MPa sedangkan tulangan baja dipakai mutu fy = 390 MPa. Untuk pembanding, sebuah balok solid tanpa lobang dengan ukuran dan tulangan yang sama juga diuji sebagai balok standar. Pembebanan statis lentur dilaksanakan mengikuti standar pengujian SNI dengan dua titik pembebanan. Load cell ditempatkan pada tengah bentang dan didistribusikan ke dua titik melalui profil baja. Hidrolik jack kapasitas 50 ton sebagai sumber beban dihubungkan dengan load cell. Pengukuran lendutan vertikal pada bagian tengah bentang dicatat dengan LVDT. Dari pengujian ini didapatkan hubungan beban-lendutan sampai benda uji runtuh. Hasil penelitian menunjukkan pola retak yang terjadi pada seluruh benda uji merupakan ciri retak lentur dengan arah retak yang tegak lurus sumbu penampang. Momen retak yang terjadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara balok berlobang dengan tanpa lobang. Momen retak tertinggi terjadi pada balok tanpa lobang sebesar 10,09 MPa sedangkan yang terendah terjadi pada balok dengan lobang 7 bola sebesar 8,42 MPa atau terjadi penurunan sekitar 83%.Rata-rata besarnya momen retak eksperimen ini lebih tinggi sekitar 22% disbanding momen retak teoritis.Hal ini disebabkan karena secara teoritis momen retak hanya ditahan oleh beton saja sedangkan dalam kenyataan hadirnya baja tulangan cukup mempengaruhi kekuatan struktur terhadap momen retak. Besarnya momen ultimit struktur juga tidak terdapat perbedaan yang signifikan, untuk beton tanpa lobang Mu = 47,25 MPa sedangkan yang terlemah pada beton dengan 9 lobang Mu = 44,78 MPa atau hanya terjadi penurunan menjadi 95%. Meskipun terjadi juga penurunan daktilitas pada beton dengan lobang namun besarnya daktilitas masih bisa diterima karena masih ≥2. Dengan demikian direkomendasikan pemakaian balok beton bertulang 9 lobang dengan posisi lobang di bawah garis netral atau di bagian penampang yang menahan momen lentur positip struktur balok.
PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN BUKAAN BADAN PADA BERBAGAI VARIASI RASIO TULANGAN: Flexural Behaviour of Reinforced Concrete Beam with Web-Opening under Reinforcement Ratio Variations Zaenuddin, Moh; Akmaluddin, Akmaluddin; Kencanawati, Ni Nyoman
Spektrum Sipil Vol 4 No 2 (2017): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya lubang pada badan balok untuk keperluan wadah instalasi mechanical dan electrical seperti instalasi AC sentral, listrik, supply air, pembuangan air kotor pada bangunan bertingkat akan mengurangi kekakuan dari struktur balok beton tersebut. Penentuan titik lubang menjadi permasalahan. Untuk itu yang menarik perhatian dalam menentukan rasio tulangan pada balok beton lubang. Pengaruh beban maksimum dan gaya geser yang tidak aman dan dapat diterapkan rasio tulangan pada balok beton lubang yang aman sesuai fungsi tulangan. Pembuatan titik lubang pada balok, maka distribusi kekuatan dan kekakuan (EI) balok tidak merata, perlu diteliti dalam beban ultimit (Pu) pada balok, perilaku balok beton lubang dengan tiga variasi rasio rendah,sedang,tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kapasitas beban maksimum, perilaku lentur, perbandingan nilai uji lentur secara analitis dan secara uji laboratorium. Semua balok diuji dengan menggunakan mesin penguji kapasitas 25 ton. Balok beton bukaan badan (web-opening) diletakkan pada dua perletakan sederhana dengan bentang 275 cm. Dua beban tersebut di tempatkan secara simetris sepanjang bentang balok. Jarak antar beban tersebut 91,67 cm. Berdasarkan hasil pengujian dan hasil analisis data yang sudah dilakukan maka didapat : Kekuatan balok yaitu : Pada saat beban retak pertama (Pu), kuat lentur ultimit balok dengan nilai momen ultimit (Mu) paling besar terjdi pada balok beton lubang tengah (BBLT) rasio tinggi sebesar 76,237 kN.m, lebih besar dari momen ultimit balok beton normal (BBN) sebesat 53,838 kN.m kapasitas momen naik sebesar 41,604 % , dengan perbandinag rasio 1,664 dan 1,884. Rasio perbandingan momen ultimit paling besar terjadi pada balok beton lubang tengah (BBLT) rasio tulangan rendah dengan rasio perbandingan sebesar 2,109. Kekakuan balok yaitu : Pada beban ultimit (Pu), lendutan (𝛅u) paling besar terjadi pada balok beton lubang tengah (BBLT), rasio tulangan rendah 0,707 % sebesar 28,370 mm dengan rasio sebesar 11,016 %,. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disarankan bahwa perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan membuat variasi rasio tulangan yang optimum dengan variasi rasio tulangan yang berbeda-beda menghasilkan kuat lentur yang maksimum. Diperlukan alat untuk mendeteksi keretakan pada balok beton lubang supaya lebih dini diketahui dan diamati untuk mendapatkan data yang representatif.
APLIKASI BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) PADA SAMBUNGAN BALOK-KOLOM AKIBAT BEBAN VERTIKAL: Application of SCC Concrete (Self Compacting Concrete) on the Joint of Columns Cause of Vertical Loads Hamdani, Hafiz; Kencanawati, Ni Nyoman; Akmaluddin, Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 5 No 1 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SCC (Self Compacting Concrete) adalah beton yang mampu memadat sendiri dengan slump yang cukup tinggi. SCC mempunyai flowability yang tinggi sehingga mampu mengalir, memenuhi bekisting serta memadat dengan sendirinya. Kegagalan struktur yang pada umumnya terjadi pada sambungan balok-kolom terjadi akibat lemahnya kempuan menahan geser dan rendahnya daktilitas. Kesulitan campuran beton masuk ke bagian sambungan dengan sempurna mengisi jarak pembesian yang sempit, menjadi ide pokok pengaplikasian beton SCC pada sambungan balok-kolom dengan memanfaatkan flowability yang tinggi. Benda uji yang digunakan adalah beton silinder dengan dimensi diameter 15 cm; tinggi 30 cm dan beton sambungan balok-kolom berpenampang persegi dengan dimensi 20x20x125 cm untuk kolom; 20x25x100 cm untuk balok. Selain itu untuk tulangan tarik pada balok divariasikan menjadi 3 variasi penulangan, yaitu 2D13, 2D16 dan 4D16. Dengan nilai FAS 0,44 untuk beton SCC dan normal, dilakukan peninjauan terhadap kuat tekan; keseragaman beton; dan perilaku beton terhadap gaya vertikal pada sambungan balok-kolom. Pengujian yang digunakan adalah CTM (Compression Test Machine) pada beton silinder, uji hammer beton silinder dan beton sambungan balok-kolom yang dibagi menjadi beberapa segmen pengujian, serta uji struktur dengan alat bantu set frame yang dilengkapi dengan load cell untuk pemberian beban serta LVDT untuk merekam displacement yang terjadi pada balok saat diberikan beban maksimum. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan rasio kuat tekan beton normal pada nilai FAS yang sama lebih besar 21% dibandingkan dengan rasio kuat tekan beton SCC. Nilai pantul yang dihasilkan pada benda uji sambungan balok-kolom relatif sama di setiap segmen. Beton normal memiliki displacement yang lebih kecil dari beton SCC yang dapat dilihat dari nilai displacement beton normal yang lebih kecil dibandingkan dengan beton SCC (BKN 0.6; 47,42 < BKS 0.6; 70,54). Nilai regangan pada besar beban yang sama lebih besar dimiliki oleh beton SCC (BKN 0.6; 0,00139 < BKS 0.6; 0,00268), modulus elastisitas beton SCC lebih kecil dari beton normal (28066,37 Mpa < 29263,30 Mpa), sehingga beton SCC lebih mudah untuk mengalami perpanjangan atau perpendekan. Berdasarkan nilai regangan pada kedua jenis benda uji sambungan balok-kolom yang belum mencapai nilai maksimum regangan beton (0,003) pada saat runtuh, maka jenis keruntuhan yang terjadi adalah over-reinforced. Rasio beban retak pertama hasil experimental (Pcr) terhadap beban retak teoritis berturut-turut untuk benda uji BKN 0.6 dan BKS 0.6 adalah 1,291 dan 0,948. Rasio momen ultimit experimental terhadap momen ultimit hasil perhitungan berdasarkan teori berturut-turut untuk benda uji BKN 0.6 dan BKS 0.6 adalah 1,73 dan 1,52.
PERILAKU STRUKTUR BATANG TEKAN TRUSS BAJA RINGAN DENGAN PERKUATAN BAMBU: Structural Behavior of Lightweight Steel Truss Compression Member with Bamboo Strengthening Ardiansyah, Ardiansyah; Akmaluddin, Akmaluddin; Murtiadi, Suryawan
Spektrum Sipil Vol 5 No 1 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstruksi kuda-kuda umumnya dari bahan kayu atau baja konvensional, namun sejalan perkembangan teknologi dibidang konstruksi tidak dipungkiri kuda-kuda berbahan kayu telah banyak digantikan dengan kuda-kuda dari bahan baja ringan (cold formed steel). Salah satu keunggulan bahan baja ringan adalah mudah dalam perakitan dan pelaksanaan. Dalam praktiknya, sering dijumpai kegagalan rangka atap baja ringan, salah satu penyebabnya terdapat batang tekan yang mengalami tekuk akibat pembebanan yang tidak sesuai atau berlebihan. Bahaya tekuk (buckling) menjadi kelemahan tersendiri dari rangka baja ringan. Kombinasi material baja ringan dengan kayu merupakan hal baru yang diterapkan belakangan ini dengan maksud menutupi salah satu kelemahan elemen baja ringan. Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian terhadap elemen dan struktur rangka kuda-kuda baja ringan C.75.75 tanpa dan dengan perkuatan bambu petung. Selanjutnya kapasitas beban hasil eksperimen dibandingkan dengan teori Euler dan permodelan software SAP 2000 Versi 14. Uji tekan elemen dilakukan terhadap 8 benda uji yang terdiri dari 4 buah tanpa perkuatan dan 4 buah dengan perkuatan. Masing-masing empat benda uji tersebut memiliki variasi panjang berturut-turut 400 mm, 600 mm, 800 mm dan 1000 mm. Pengujian struktur dilakukan terhadap 2 rangka kuda-kuda bentang 2400 mm dengan variasi tanpa perkuatan dan dengan perkuatan pada batang tekan. Beban terpusat dilakukan pada 3 titik buhul bagian atas kuda-kuda. Hasil uji tekan (compression test) elemen C.75.75 setelah diberi perkuatan bambu petung pada variasi panjang elemen (L) 400 mm, 600 mm, 800 mm dan 1000 mm mengalami peningkatan kapasitas tekuk (buckling capacity) masing - masing sebesar, 1,223, 1,320, 1,381 dan 1,421 dengan peningkatan kapasitas rata-rata 33,60%, sedangkan pada pengujian struktur kuda-kuda bentang 2400 mm terjadi peningkatan kapasitas dari 15,805 KN menjadi 22,585 KN atau sebesar 42,90% setelah diberi perkuatan dengan bambu petung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perkuatan batang tekan pada konstruksi kuda-kuda mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan kapasitas menahan beban. Sehingga perkuatan bambu ini dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan pada konstruksi bangunan.
KUAT TARIK SAMBUNGAN BAMBU PADA BERBAGAI VARIASI UKURAN KLEM BERBAHAN LIMBAH PLASTIK PET DAN SERBUK BAMBU : Tensile Strength of Bamboo Joints in Various Sizes of Clamps Made from PET Plastic Waste and Bamboo Powder Sugiartha, I Wayan; Rofaida, Aryani; Rawiana, Shofia; Akmaluddin, Akmaluddin; Anshari, Buan
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.292

Abstract

Sistem penyambungan bambu dengan mempergunakan klem kayu telah dikembangkan. Namun demikian, perlu penelitian lebih lanjut dengan mempergunakan klem berbahan plastik yang dicampur serbuk bambu yang memiliki sifat ringan, kekuatan tinggi dan biaya lebih murah dengan tetap menjaga kealamian bentuk bambu yang disambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tarik dan pola kegagalan sambungan bambu pada berbagai variasi ukuran klem berbahan plastik dan serbuk bambu. Dalam penelitian ini dibuat empat variasi benda uji yaitu sambungan tanpa klem, klem 900, klem 1000, dan klem 1100 dan masing-masing variasi dibuat 3 benda uji. Pengujian tarik benda uji dilakukan dengan bantuan loading frame dan hydraulic jack. Pembebanan dilakukan secara bertahap setiap kenaikan 10 lbs sampai benda uji mengalami kegagalan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sambungan bambu dengan ukuran klem 100 menghasilkan kuat tarik tertinggi yaitu berkisar sebesar 11 MPa. Kinerja sambungan dengan klem meningkat sebesar 26.63 % dibandingkan sambungan tanpa klem. Kegagalan sambungan ditandai dengan bengkoknya baut dan pecahnya bambu disekitar lubang.
Co-Authors Abdul Haris Abdul Malik AF, Nuru Agusanty, Harnita Agustawijaya, Didi Supriadi Agustin, Muhammad Virgiawan Agustin, Muhammad Virgiawan Ahmad luviadi, Ahmad Ahmad Munawar Ahmadin, Maizir Amalya, Islaely Ambarwati, Rani Amrullah Amrullah Ansari Ansari Anwar, Asni Ardi, Ryan Dwi Wahyu ARDIANSYAH ARDIANSYAH Artati, Artati Asmaunizar Asmaunizar, Asmaunizar Ayu, Al Fajri Kamal B. Hurul Ismi Roziana, B. Hurul Ismi Buan Anshari Burhamnudin, Ahmad Burhanuddin Burhanuddin Dalle, Tri Syawal Daniel Happy Putra Darmawati Darmawati Daulai, Nurmayani Dewi, Rita Sri Dharma, Bagus Widhi Didit Hadi Barianto Donatus Hendra Amijaya E.S., Sunjaya Eka Lestari Fidawati, Fidawati Fitriyani, Nellia Gazalba, Zaedar Hamdani Hamdani Hamdani, Hafiz Hamsah, Hamsah Handayani, Tety Haqqi, Boy Hartana, Hartana Hasan, Ridwan Muhammad Hasbi, Ajharuddin Herawati Herawati Hermalinda Hermalinda, Hermalinda Hermawan, Egi Yudis Husein, Salahuddin Husein, Sudi Yahya Husni, Aidi Ilfiani, Pratiwi Dian Irpan, Zainul Iswani Iswani Juwita Juwita, Juwita Katrunnada, Katrunnada Khaeriyah, A. Khausar Khausar Kurniawan Adi, Ma’ruf Lestari, Fingki Yuni Lili Kasmini Lina, Mailan M. Rasyidin M. Saleh Mardhatillah, Mardhatillah Maskimi, Maskimi Maulida, Nisa' Khofiyan Melati Melati Mochammad Indra Novian Muh. Iqbal Muhamad Ikbal MUHAMMAD HARIS Muhammad Ikbal Muhammad Iqbal Muhammad Nurman Mukhlisuddin Ilyas Mukhlisuddin, Mukhlisuddin Mulia Putra Munadi Munadi Murdiono Murdiono, Murdiono Murni Murni Musdiani Musdiani Mutiawati Mutiawati Mutmainnah, A.Miftahul Rizka Nazariana, Nazariana Ngisomuddin, Ngisomuddin Ni Nyoman Kencanawati Norhazaruddin, Nurul Fatehah Binti Novian, Muhammad I. Novitaszari, Reni Nur Hasaniyah Nur Insana Salam Nurhidayah, Efrilia Mahdilah Nurmalawati, Nurmalawati Nurrohmah, Mutia Zahra Putra, Irwansyah Rahayu, Pipit Agustri Rahmattullah, Rahmattullah Rahmi Rahmi Rahmiati Rahmiati Ratna Ratna Rawiana, Shofia Rita Novita Rizal, Khaerul Rofaida, Aryani Rosmaniar, Rosmaniar Sakyanti, Ida Saleh, Muhammad Syaiful Sambu, Abdul Haris Sariakin Sariakin Saripudin, Asep Satriawansyah, Tri Setiawan, Nugroho I. Sholichah, Wahyunia Mar'atus Siregar, Marlina Siti Mayang Sari Sugiartha, I Wayan Sukarni, Sri Sukendro, Cahyo Sumarni, Eli Suparjo Suryawan Murtiadi, Suryawan Sustiawan, Awan Syafii, Mhd. Syahri, Rika Syarfuni Syarfuni Syarifuddin Syarifuddin Syawaluddin Soadiq, Syawaluddin Syawaluddin Syawaluddin, Syawaluddin Tampubolon, Banti T. Tsaqib, Naufal Haidar Ulfah Ulfah Verry Mardiyanto Virgiana A, Muhammad Wirakusuma, Fadhil Yanda, Nurisa Putri Yusni Yusni Zaenuddin, Moh Zahraini Zahraini Zahria Amalina Zulkarnaen Zulkarnaen Zulkarnaen, Lalu Purnama