Claim Missing Document
Check
Articles

MEDAN MAKNA VERBA BERJALAN DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS (F11109005), Lily; Susilo, Firman; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 9 (2013): September 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komponen makna dari setiap leksem medan makna verba berjalan, jenis makna medan makna verba berjalan, dan fungsi semantis medan makna verba berjalan dalam bahasa Melayu dialek Sambas. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dalam bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah ujaran yang mengandung medan makna verba berjalan dituturkan oleh penutur asli bahasa Melayu dialek Sambas yang diwakili oleh dua informan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pancing, teknik cakap simak, teknik rekam dan teknik catat. Medan makna verba berjalan dalam penelitian ini terdiri dari berjalan menggunakan alat, tanpa alat, dan bisa menggunakan alat dan tanpa alat. Jenis makna dalam verba berjalan dalam bahasa Melayu dialek Sambas digolongkan menjadi makna leksikal, gramatikal, dan tematikal. Fungsi semantis verba berjalan dalam bahasa Melayu dialek Sambas dibagi menjadi tiga bagian yaitu suatu proses, suatu keadaan, dan suatu perbuatan. Kata Kunci: Medan Makna, Verba Berjalan. Abstract: This study aimed to describe the meaning of each component of the meaning of the verb lexeme field runs, terrain types meaning verb meaning to walk, and the semantic function fields verb meaning to walk in Sambas Malay dialect. The method used in this research is descriptive method in the form of qualitative research. The data in this study is a field that contains speech verb meaning to walk spoken by native speakers Sambas Malay dialect which is represented by two informants. Data collection techniques using fishing techniques, techniques ably see, technical and engineering records note. Terrain verb meaning to walk in this study consisted of walking using the tool, without tools, and can make use of tools and without tools. Kind of meaning in the verb run in Sambas Malay dialect is classified into lexical meaning, grammatical, and tematikal. Semantic functions of verbs goes in Sambas Malay dialect is divided into three parts, namely a process, a condition, and an action. Keywords: Field Meaning, Verb Walk.
KESINONIMAN NOMINA NONINSANI DALAM BAHASA SUBSUKU DAYAK DESA ENSAID PANJANG (F11408048), Sudarto; Susilo, Firman; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 3 (2013): Maret 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Kesinoniman Nomina Noninsani dalam BSDD bertujuan mendeskripsikan kesinoniman nomina noinsani BSDD. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Dari hasil deskripsi dalam satu kolokasi makna diperoleh leksem-leksem yang mempunyai makna sama. Dari hasil substitusi diperoleh bahwa leksem kesinoniman nomina noninsani dalam BSDD yang berada dalam satu kolokasi makna dapat saling menggantikan dalam konteks kalimat yang sama. Dari analisis komponen makna, sifat hubungan kesinoniman nomina noninsani dalam BSDD dapat terlihat dengan memperhatikan komponen makna tiap-tiap pasangan leksem yang bersinonim. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesinoniman nomina noninsani dalam BSDD dapat dikaji dari tiga sudut kesinoniman, yaitu berdasarkan deskripsi, subtitusi dan analisis komponen makna leksem kesinoniman nomina noninsani. Kata kunci: kesinoniman, nomina, noninsani Abstract: The Research about of Inanimate Nouns Synonymy BSDD aims to describe of inanimate nouns BSDD. The method that has to be use is descriptive method with the form of research is qualitative. From the description in the collocation of ??meaning-leksem obtained leksem that have the same meaning. From the results obtained that leksem synonymy substitution of inanimate nouns in the BSDD within the collocation meaning of the region are interchangeable in the context of the same sentence. From the analysis of the components of meaning, the nature of inanimate relationships in the BSDD nouns synonymy can be seen by considering the meaning of the components of each pair leksem synonymous. Based on the results of this study concluded that the BSDD of inanimate nouns synonymy can be studied from three angles synonymy, which is based on the description, substitution, and analysis of the components of inanimate nouns meaning leksem synonymy. Keywords: synonymy, nouns, inanimate
ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN PERAN SEMANTIS DALAM KUMPULAN CERPEN KLOP KARYA PUTU WIJAYA (F11409045), Revelino; Saman, Sisilya; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 4 (2014): April 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to describe the types, forms, functions, and semantic role deixsis persona contained in a collection of short stories "KLOP" by Putu Wijaya. Form of descriptive qualitative research method, this research data is deixis persona. The data source of this study is three short stories in a collection of short stories "KLOP. Data collection techniques in this study using the documentation, this is a research instrument recorded data containingcertain deixis and semantic roles. Based on the data analysis of the results showed that the short story "The General" has 6 types and 26 forms deixis persona, 5 deixis enklitis function, semantic roles and 5, the short story "Y2K" has 6 types and 32 forms deiksis persona, 5 deixsis enklitis function, and 5 roles semantically, and the short story "Soempah Pemoeda" has 5 types and 22 forms deixis persona, 2 enklitis deixis functions and semantic roles 5. The results of this study are expected to be useful for the reader to add insight into the use of semantic deixis persona and role in the story. Keywords: Deixis Persona, Semantic Role, KLOP. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis-jenis, bentuk-bentuk, fungsi, serta peran semantis deiksis persona yang terdapat dalam kumpulan cerpen KLOP karya Putu Wijaya. Bentuk penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, Data penelitian ini adalah deiksis persona.Sumber datapenelitian ini adalah tiga cerpen dalam kumpulan cerpen KLOP.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, Instrumen penelitian ini adalah mencatat data-data yang mengandung deiksis tertentu dan peran semantis.Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa cerpen Jenderal memiliki 6 jenis dan 26 bentuk deiksis persona, 5 fungsi deiksis enklitis, dan 5 peran semantis, cerpen Y2K memiliki 6 jenis dan 32 bentuk deiksis persona, 5 fungsi deiksis enklitis, dan 5 peran semantis, dan cerpen Soempah Pemoeda memiliki 5 jenis dan 22 bentuk deiksis persona, 2 fungsi deiksis enklitis, dan 5 peran semantis.Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca untuk menambah wawasan tentangpenggunaan deiksis persona dan peran semantis dalam cerpen. Kata kunci: Deiksis Persona, Peran Semantis, KLOP
FUNGSI MUSIK PENGIRING KESENIAN BALIATN SUKU DAYAK KANAYATN KABUPATEN LANDAK Nopiawan, Tan Supriadi; Amir, Amriani; Indrapraja, Diecky K
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 06 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripikan prosesi, motif tabuhan dan fungsi dalam Upacara Baliatn. Metode penelitian ini adalah metode deskriftip dan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian adalah motif tabuhan dan pelaku Upacara Baliatn dan data penelitian adalah motif tabuhan, Prosesi Upacara Baliatn dan alunan alat musik. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan data lapangan. Alat penelitian adalah peneliti sendiri sebagai instrument utama, dilengkapi kamera foto, video, lembar observasi dan catatan lapangan. Teknik analisis data dengan reduksi data, display data dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosesi Upacara Baliatn berlangsung dalam empat tahap yaitu, Baduduk, Lumpat, Bajampi dan Nulak Batakng Taman. Motif tabuhan terdiri atas tabuhan Baduduk Nama’an Antu, Ka’Bawang, Jubata dan Ngaranto. Fungsi music Upacara Baliatn adalah sarana menuju keadaan trans bagi tukang Pamaliatn, membuat gerak tari tukang Pamaliatn semangkin lincah dan memanggil roh-roh leluhur.   Kata kunci: Fungsi, Musik Pengiring Kesenian Baliatn.   Abstract: Baliatn is one of the ceremonial treatment performed to the accompaniment of music and its existence is still trusted by the community in the village of Authorship District of Hulu Mempawah Porcupine District. The purpose of this study was to mendeskripikan procession, wasp motif and function in a ceremony Baliatn. This research method is a method deskriftip and form of qualitative research. Source of research data is the motive and perpetrators of Ceremonies Baliatn wasp and hornet research data is motive, Procession Ceremony Baliatn and strains of musical instruments. Collecting data using observation, interviews and field data. Research tool is the researchers themselves as the main instrument, equipped with photo cameras, video, observation and field notes. Data analysis techniques with data reduction, data display and inference data. The results showed that Baliatn Ceremony procession takes place in four stages, namely, Baduduk, Lumpat, Bajampi and Nulak Batakng Park. Motif consists of hornet wasp Baduduk Nama'an Antu, Ka'Bawang, Jubata and Ngaranto. Ceremony music functions Baliatn is a means towards a state of trance for Pamaliatn artisan, artisan makes dance movement Pamaliatn semangkin agile dam summon ancestral spirits.   Keywords: Function, Music Accompaniment Baliatn Art.
MANTRA BETUNGKAL: SIMBOLISME MASYARAKAT MELAYU NGABANG Melda, Dede; Priyadi, A. Totok; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 4 (2014): April 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian memiliki tujuan mendeskripsikan simbol mantra Betungkal Masyarakat Melayu Ngabang. Penelitian ini difokuskan pada puisi lama yaitu mantra Betungkal yang ada pada masyarakat Melayu Ngabang. Mantra Betungkal adalah mantra yang digunakan sebagai tolak bala terhadap seseorang baik sebelum terkena musibah, maupun sestelah terkena musibah pada seseorang. Penelitian ini dilakukan di tiga dusun Desa Hilir Kantor Kecamatan Ngabang, yaitu Dusun Tebing Tinggi, Dusun Tungkul, Dusun Tanjung karena desa ini mayoritas penduduk Melayu yang masih mengggunakan tradisi Betungkal. Penggunaan metode kualitatif dan pendekatan semiotik untuk memaparkan unsur simbol terhadap mantra Betungkal. Penganalisisan tentang simbol pada mantra Betungkal masyarakat Melayu Ngabang dilihat dari data empat penutur mantra. Keseluruhan data simbol yang terdapat pada mantra Batungkal adalah 33 simbol. Simbol ini terbagi di dalam 8 simbol pada data informan A, 7 simbol data pada informan B, 12 simbol pada data mantra Betungkal informan C, dan 6 simbol pada data informan D. Kata Kunci: Mantra Betungkal, Simbol, Melayu Ngabang Abstract: This research aims to describe symbol elements in Betungkal spell of Ngabang Malay society. This research focuses on old poetry, i.e. Betungkal spell in Ngabang Malay society. Betungkal spell is a spell used to get rid of bad luck or to avoid it. This research was done in three villages, i.e. Tebing Tinggi Village, Tungkul Village, and Tanjung Village. Those villages are chosen because majority of people there are Malay that still perform Betungkal spell. This research use qualitative method and semiotic approach to describe symbol elements in Betungkal spell. Analysis on symbol in Betungkal spell of Ngabang Malay society was done with help of four native speakers that still perform the spell. The whole data of symbol in Betungkal spell is as many as 33 symbols. Eight symbols are obtained from source A, seven from source B, twelve from source C, and six from source D. Key Word: Betungkal spell, symbol, Ngabang Malay
LEKSIKON BUDAYA DALAM HUKUM ADAT MASYARAKAT DAYAK KANTUK KECAMATAN PUTUSSIBAU UTARA KABUPATEN KAPUAS HULU Vatria, Yuliana; Amir, Amriani; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 7 (2018): Juli 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract“Dayak Kantuk” are one of many sub-ethnic that exist in a half of the Kapuas Hulu Regency, especially in District of Putussibau Utara, Palapulau village. The tribal laws is a such of norm that regulating the social life of people of Dayak. The tribal laws were made in indigenenous language which based on the tradition and the local wisdom. The culture of tribal laws are strongly bound with the tradition events, such as rites and customaries tradition. Custom rites is a part of tradition which had been inherited by the predecessors to the another generation in order to regulating the social life of the another generation. The laws is the tribal laws in spoken form and behaviour of social life. The tools are used in the research such as recorder, notebook, and documentation. Based on the data analysis, there are 58 data found of cultural lexicon of tribal laws based on the classification, 20 data of tribal laws lexicon, 14 data of customs lexicon, 18 data of curtural things, and 6 data of the actors lexicon.Keyword : Cultural Lexicon, Tribal Laws, Lingual Unit, Sense, Dayak Kantuk.
MEDAN MAKNA VERBA MEMUKUL DALAM BAHASA MELAYU SAMBAS Darlisanto, Majinur; Susilo, Firman; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 9 (2014): September 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini difokuskan pada bidang semantik, dengan tujuan untuk mendeskripsikan medan makna verba memukul Bahasa Melayu Sambas (BMS). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat yang mengandung medan makna verba memukul dalam BMS. Sumber data dalam penelitian ini adalah BMS yang dituturkan oleh informan di desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pancing, teknik cakap simak, teknik rekam dan teknik catat. Prosedur dan teknik analisis data berupa transkripsi, penerjemahan, klasifikasi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data ditemukan 39 leksem verba memukul dalam BMS yang memiliki medan makna, komponen makna, jenis makna, dan fungsi semantis. Kata kunci: Medan Makna, Verba, Memukul. Abstract. This research focused on the field of semantics, in order to describe the hit verb meaning field in Malay Sambas language (MSL). The method used in this research are the words that contain verb hit in MSL field. Source of data in this research is MSL spoken by the informant in Dalam Kaum village of Sambas subdistrict, subdistrict of Sambas, in Sambas Regency. Data collection techniques using fishing techniques, techniques ably see, technical and engineering records note. Prosedures and techniques of data analysis are transcription, translation, data classification, data analysis, are transcription, translation, data classification, data analysis, and conclusion. Based on data analysis, it was found 39 leksem verb hit in MSL which has a field of meaning, is the components of meaning, meaning types, and function semantic. Key word: Field Meaning, Verb, Hit.
KOSAKATA MAKANAN TRADISIONAL MELAYU SAMBAS Rahmadhanti, Jumiatin Asri; Salem, Laurensius; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 6 (2014): Juni 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kosakata makanan tradisional Melayu Sambas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan BMDS (Bahasa Melayu dialek Sambas) yang dituturkan oleh penutur asli masyarakat desa Mekar Sekuntum, desa Trimandayan, dan desa Semata. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung kosakata dalam makanan tradisional Melayu Sambas berupa bahan, alat, cara membuat, bentuk, warna dan hasil. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan cakap yang memiliki teknik dasar berupa pemancingan terhadap narasumber yang merupakan penutur asli BMDS. Berdasarkan hasil analisis data yang ada, dapat disimpulkan bahwa dalam BMDS terdapat 33 kosakata makanan tradisional berupa bahan, 19 kosakata makanan tradisonal berupa alat, 9 kosakata makanan tradisional berupa cara membuat, 11 kosakata makanan tradisional berupa bentuk, 12 kosakata makanan tradisional berupa warna dan 35 hasil kosakata makanan tradisional Melayu Sambas. Kata Kunci : Kosakata, Makanan Tradisional, Makna Abstract: This research aims to descripsion vocabulary in Malay Sambas traditional food. The methods this research used is descriptive method in the form of qualitative research. Data resources in this research is native language BMDS (Sambas Malay a dialect) by native speakers of Mekar Sekuntum Village, Trimandayan village, and Semata village. Data in this research is words containing vocabulary in Malay Sambas traditional food. Such as material, tool, manner of making, form, color, and results. The techniques used is this research are listening and speaking techniques basic form of fishing grounds against speakers BMDS. Based on the data the analysis can be deduced in BMDS there are 33 vocabularies such as materials, 19 vocabularies such as tools, 9 vocabularies such as manner of making, 11 vocabularies such as form, 12 vocabularies such as colors and 35 vocabularies of the Malay Sambas traditional food. Keywords: Vocabulary, Food Traditional, Meaning
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN STRATEGI PROYEK UNJUK TUTUR GERAK DASAR TARI DAYAK KELAS VIII Saragih, Yeni; Amir, Amriani; ., Ismunandar
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 9 (2013): September 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to explain and describe the process of improving the learning outcomes of students using the strategy said the demonstration project (show and tell) the motion of the material basis in the Dayak dance class VIII Junior High Madrasa Mujahidiin Pontianak. Research carried out in the form of action researct (action research) with methods of descriptive and qualitative approach. The results include the average value of the study of students at the time of the pre-cycle 64.41. After the first act during the first cycle, the average increase in the value of learning outcomes of students by 11.98 or 18.6%, to 76.39. the, average value of the study of students increased again after the second action during the second cycle of 7.59 or 9.92%, to 83.98. It can be concluded that the use of performance strategies explained (show and tell) can improve the learning outcomes of students in basic motion meteri Dayak dance in junior secondary school class VIII Mujahidin Pontianak. Keywords: Learning Outcomes Strategy Demonstration Project Basic Speech In Motion Dance Dayak. Abstrak: Tujuan penelitian ini ialah menjelaskan dan mendeskripsikan proses peningkatan hasil belajar peserta didik menggunakan strategi proyek unjuk tutur (show and tell) dalam materi gerak dasar tari Dayak di kelas VIII Madrasa Tsanawiyah Mujahidin Pontianak. Penelitian yang dilakukan berbentuk penelitian tindakan (action research) dengan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian antara lain nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada saat pra siklus yakni 64,41. Setelah dilakukan tindakan pertama pada saat siklus I, peningkatan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 11,98 atau 18,6% menjadi 76,39. Kemudian, nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kembali meningkat setelah dilakukan tindakan kedua pada saat siklus II sebesar 7,59 atau 9,92% menjadi 83,98. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi unjuk tutur (show and tell) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam meteri gerak dasar tari Dayak di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Mujahidin Pontianak. Kata Kunci: Hsil Belajar Strategi Proyek Unjuk Tutur Dalam Gerak Dasar Tari Dayak
RELASI SEMANTIK VERBA DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SEKADAU Risanti, Nini; Saman, Sisilya; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 9 (2013): September 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan relasi semantik sinonim, antonim, polisemi, homonim, dan hiponim verba dalam BMDS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung relasi semantik verba dalam BMDS. Sumber data dalam penelitian ini adalah BMDS yang dituturkan oleh penutur asli BMDS. Berdasarkan hasil analisis data daapt disimpulkan bahwa dalam BMDS terdapat relasi semantik verba yang terdiri atas 30 jenis verba sinonim BMDS yang bersifat total dan komplet, 8 jenis yang bersifat komplet tetapi tidak total, 6 jenis sinonim total tetapi tidak komplet, 2 jenis sinonim tidak total dan tidak komplet. Relasi antonim ditemukan 21 jenis verba, polisemi verba ditemukan 14 jenis, homonim verba BMDS ditemukan 20 verba, dan hiponim ditemukan 12 jenis. Kata kunci: relasi semantik, verba BMDS Abstract: This study aimed to describe the semantic relation synonyms, antonyms, homonyms, and polysemy in verbs hiponim BMDS.The method of research used is descriptive method in qualitative research.The data of this research are words containing Semantic verb relations in BMDS. The source of data in this research is BMDS which are spoken by the native speaker of Malay language in Sekadau Dialect.Based on the data analysis, it is concluded that there are Semantic verb relations in BMDS. They are: 30 types of total and complete synonymous verb, 8 types of complete but not total synonymous verb, 6 types of total but incomplete synonymous verb, and 2 types of not total and incomplete synonymous verb. There are also found 21 antonymous verb, 14 typespolysemy verb, 20 homonym verb, and 12 types of hyponym verb. Key words: semantic relations, BMDS verbs.
Co-Authors . Efpriyani a. totok priyadi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abunawas, Abunawas Agus Syahrani Agus Syahrani Agus Wartiningsih Ahadi Sulissusiawan Anita Wulandari, Anita arpian frihady Ashari, Asri Mulya Asrifah, Ade Angga Atiqa Nur Latifa Hanum Atiqa Nur Latifa Hanum Atiqa Nur Latifa Hanum Ayu Novia Annisa, Ayu Novia Basirun, . Dede Melda Dewi Susanti Dita Alfianata F11109016, Anisawati Fidyanti, Dita Firman Susilo Gusti Eva Tavita Hadi, Tri Utomo Hafizurrahman, Hafizurrahman Handayani, Pratiwi Hanum, Atiqa Nur Latifa Hanum, Atiqa Nur Latifah Hendrianto, El Herningsih, Okta Hotma Simanjuntak Ikasari, Ninsi Imam Ghozali Indrapraja, Diecky K Ismunandar . Iyon, Firminus Kurniawan Kurniawan Kurniawan Kurniawan Kurniawan Laila Sari Laurensius Salem Lembayu, Puji Madeten, Sisily Saman Madeten, Sisilya Madeten, Sisilya Saman Majinur Darlisanto Mariyadi Mariyadi mariyadi Mellisa Jupitasari Mifta Rahman Mifta Rahman Muhardiasih, Yunita Mulyani, Rida Muzammil, Ahmad Rabi ul Muzammil, Ahmad Rabi’ul Nanang Heryana Neva Satyahadewi Nini Risanti Nonik, Nonik Nopiawan, Tan Supriadi Noraga, Birawa Novialdi, Hafiz Novitasari, Heni Paternus Hanye Patriantoro . Prayogo, Ricky Muhammad Pribadi, Fajar Ary Pujilestari, Helena PURWANTI PURWANTI Putri Kurniasih Putri, Dwi Nurul Febriana Putri, Mutiara Kharisma Hasan Rafi'i, Muhammad Rahmad, Leo Rahmadhanti, Jumiatin Asri Rahman, Mifta Rahman, Miftah Ramadani, . Ria, Fitria Riska Riska Rivaldi, Viski Robiansyah, . Sabarina, Sabarina Sabhan Rasyid Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi, Sahidi Saputra, Riko Saputra, Yohanes Welli Saputri, Eis Satri, Aprina Eni Scolastika, Fitriana Sesilia Seli Sesilya Saman Sinta, Sinta Sisilia Saman Sisilya Saman Sisilya Saman Slamet Riki Haryadi Suwito, Jery Arifin Syamsul Arifin Trisnawati, Deri Uray Eldi Firmansyah Vatria, Yuliana Wahyu Pitri Abriyani Wahyudi, Firli Witri, . Yasha Alfhini Yeni Saragih Yesi, Lidia Yustira, Wani Zulfickhan, Rutin