Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Histopatologi dan Kadar Timbal pada Ginjal Sapi Bali di Tempat Pembuangan Akhir Suwung Denpasar Janardani, Ni Made Kunti; Berata, I Ketut; Kardena, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (1) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.621 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.1.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologi dan kadar logam berat timbal pada ginjal sapi bali yang dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Denpasar. Penelitian menggunakan 5 ekor sapi yang dipelihara di TPA. Sapi di nekropsi kemudian diambil organ ginjal sebagai sampel dan selanjutnya dibagi menjadi dua bagian, pertama digunakan untuk pemeriksaan logam berat timbal dan bagian kedua untuk pemeriksaan histopatologi. Pemeriksaan kadar logam berat timbal dilakukan dengan metode Atomic Absorption Spectrofotometri (AAS). Untuk pembuatan preparat histopatologi dilakukan dengan teknik embedded block paraffin dan pewarnaan Hematoxilin-Eosin. Hasil Pemeriksaan 5 sampel ginjal sapi bali secara keseluruhan ditemukan adanya cemaran logam berat timbal yang bervariasi yaitu 0,5829 ppm, 1,0504 ppm, 1,0505 ppm, 1,1305 ppm sampai dengan 1,1306 ppm. Sedangkan pada pemeriksaan histopatologi secara keseluruhan ditemukan perubahan berupa infiltrasi sel radang, degenerasi melemak dan nekrosis. Perubahan histopatologi ini kemungkinan disebabkan oleh toksisitas dari logam berat timbal yang terakumulasi di dalam ginjal. Selain itu, faktor-faktor yang tidak dikendalikan kemungkinan juga berpengaruh. Simpulannya adalah ginjal sapi bali yang dipelihara di TPA Suwung terpapar logam berat timbal dengan perubahan histopatologi peradangan, degenerasi melemak dan nekrosis. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pengaruh logam berat timbal yang murni tanpa adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi terhadap perubahan histopatologi ginjal.
Studi Histopatologi Limpa dan Otak Ayam Terinfeksi Penyakit Tetelo Nofantri, Lidia; Berata, I Ketut; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (5) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.898 KB)

Abstract

Lesi histopatologi organ limpa dan otak ayamterinfeksi virus penyakit Tetelo dipengaruhi oleh strain virus yang menginfeksi, jenis dan umur ayam serta status vaksinasi. Hasil gambaran lesi histopatologi sangat bermanfaat dalam mengarahkan diagnosis penyakit hewan yang bersangkutan.Penelitian dilakukan untuk mempelajari variasi lesi histopatologi limpa dan otak ayam terinfeksi virus penyakit Tetelo. Penelitian menggunakan 20 sampel limpa dan 20 data otak ayam yang terinfeksi penyakit Tetelo yang telah dikonfirmasi di Laboratorium Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.. Sampel limpa dan otak ayam dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Variabel yang diperiksa pada limpa meliputi deplesi status sel-sel limfoid, nekrosis dan kongesti. Sedangkan variabel yang diperiksa pada otak meliputi adanya peradangan, degenerasi dan nekrosis.Hasil pemeriksaan lesi histopatologi pada limpa dan otak ayam terinfeksi virus penyakit Teteloditemukan lesi yang bervariasi.Dari 20 sampel, lesi yang paling banyak ditemukan pada limpa adalah deplesi sel-sel limfoid, selanjutnya proliferasi sel-sel limfoid, nekrosis, kongesti dan peningkatan jumlah sel makrofag. Pada otak ayam terinfeksi penyakit Tetelo ditemukan lesi histopatologi yang dominan berupa vaskulitis dan gliosis. Yang diikuti oleh perivascular cuffing, edema perivascular dan nekrosis sel purkinje.Dapat disimpulkan bahwa terdapat kemungkinan hubungan antara deplesi sel-sel limfoid di limpa dengan vaskulitis dan gliosis di otak.
Efektifitas Ekstrak Kulit Batang Kelor Terhadap Perubahan Histopatologi Testis Tikus yang diinduksi Aloksan Napitupulu, Vaswani Samaria; Berata, I Ketut; Setiasih, Ni Luh Eka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (2) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.219 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak kulit batang kelor terhadap perubahan histopatologi testis tikus wistar yang diinduksi aloksan. Penelitian menggunakan sampel testis tikus wistar yang berumur 2-3 bulan dengan berat badan berkisar antara 150-200 gram. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus wistar yang dibagi menjadi enam kelompok. Kelompok 1 sebagai kontrol positif diberikan aquades steril, kelompok 2 sebagai kontrol negatif diberikan aloksan 125mg/kg bb, kelompok 3 sebagai kontrol obat diberikan aloksan dan glibenklamid 0,045mg/kg bb, kelompok 4 diberikan ekstrak kulit batang kelor dosis 100mg/kg bb, kelompok 5 diberikan ekstrak kulit batang kelor dosis 200mg/kg bb dan kelompok 6 diberikan esktrak kulit batang kelor dosis 400mg/kg bb. Setelah 21 hari dilakukan nekropsi pada seluruh tikus wistar yang diberi perlakuan untuk pengambilan sampel testis dan dibuat preparat histologi. Metode pewarnaan menggunakan Hematoxilin-Eosin. Selanjutnya dilakukan pengamatan di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan, terhadap perubahan histopatologi testis tikus wistar yang meliputi degenerasi dan nekrosis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji Kruskall-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak kulit batang kelor terhadap perubahan histopatologi testis tikus wistar yang diinduksi aloksan dengan dosis 100mg/kg bb, 200mg/kg bb dan 400 mg/kg bb tidak memberikan hasil yang berbeda nyata (p>0,05).
Efektivitas Pemberian Gel Ekstrak Daun Binahong Terhadap Kepadatan Kolagen pada Penyembuhan Luka Insisi Mencit Diabetes Sihotang, Tanti Fitri; Jayawardhita, Anak Agung Gde; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (4) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.289 KB)

Abstract

Tanaman obat berkembang pesat dikalangan masyarakat karena tanaman obat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satu tanaman obat yang berkembang adalah tanaman binahong (Anredera cordifolia) yang terbukti mampu mempercepat luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak daun binahong terhadap proses penyembuhan luka insisi pada kulit mencit (Mus musculus) penderita diabetes melitus. Hewan coba yang digunakan adalah mencit berjumlah 24 ekor, berjenis kelamin jantan, dengan berat badan 30-40 gram. Luka insisi sepanjang 1-1,5 cm dibuat pada punggung mencit menggunakan scaple. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari enam ulangan. Penanganan dilakukan satu kali dalam sehari selama lima hari yaitu P1 diberi gel placebo (kontrol, tanpa ekstrak daun binahong), P2 (ekstrak daun binahong 25%), P3 (ekstrak daun binahong 30%), P4 (ekstrak daun binahong 35%). Parameter proses penyembuhan 7luka yang diamati adalah kepadatan kolagen, diamati secara mikroskopis. Terbentuknya kolagen yang semakin padat menunjukkan proses kesembuhan luka yang semakin baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong dengan konsentrasi 35% menunjukkan hasil kesembuhan yang lebih cepat pada luka insisi mencit diabetes dibandingkan dengan gel placebo (kontrol), ekstrak daun binahong konsentrasi 25% dan 30%, yang dilihat dari gambaran mikroskopis histopatologi. Kepadatan kolagen yang paling padat ditemukan pada perlakuan gel ekstrak daun binahong konsentrasi 35%. Pemberian gel ekstrak daun binahong dapat meningkatkan kepadatan kolagen dan mempercepat proses penyembuhan luka insisi mencit dengan komplikasi diabetes dimana konsentrasi 35% lebih efektif dibandingkan dengan konsentrasi 30% dan 25%.
Studi Histopatologi dan Kadar Timbal Pada Otak Sapi Bali Di Tempat Pembuangan Akhir Suwung Denpasar Kartika, Erena Hajar; Berata, I Ketut; Kardena, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (1) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.439 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.1.51

Abstract

Tempat Pembuangan Akhir Suwung sebagai lokasi pemeliharaan ternak dapat menimbulkan risiko kontaminasi logam berat, salah satunya yaitu timbal (Pb). Salah satu jaringan yang rentan terhadap logam berat adalah otak. Meskipun jaringan saraf atau otak dilindungi oleh struktur pembuluh khusus (brain blood barrier) namun Pb mampu melintasi brain blood barrier. Penelitian ini brtujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Pb pada otak sapi bali dan gambaran histopatologi otak sapi bali yang dipelihara di TPA Suwung Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional study. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 otak sapi yang berasal dari TPA Suwung Denpasar. Pengambilan sampel jaringan otak sapi bali dilakukan di RPH Dharmasaba. Pengukuran kadar logam berat Pb dilakukan dengan metode Atomic Absorption Specthrophotometry (AAS). Pembuatan preparat histopatologi dilakukan dengan metode pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi kadar logam berat Pb yakni : 0,5582 ppm, 1,1860 ppm, 1,1864 ppm, 1,245 ppm, 1,246 ppm. Perubahan histopatologi yang ditemukan bervariasi diantaranya degenerasi sel neuron, demyelinasi dan peradangan (vaskulitis). Dapat disimpulkan bahwa ada cemaran logam berat Pb dan perubahan histopatologi otak sapi bali yang dipelihara di TPA Suwung Denpasar.
Gambaran Patologi Kasus Kolibasilosis pada Babi Landrace Rahmawandani, Fitri Irawan; Kardena, I Made; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (4) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.505 KB)

Abstract

Kolibasilosis merupakan penyakit yang sering terjadi pada babi dengan patologis pada usus halusnya yang disebabkan oleh bakteri E. coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perubahan patologi anatomi berupa distensi dan pembengkakan usus halus babi Landrace yang terinfeksi kolibasilosis pada umur babi sebelum dan setelah disapih, serta mengetahui perbedaan derajat keparahan lesi histopatologi berupa kongesti, perdarahan, dan infiltrasi sel-sel radang usus halus babi Landrace yang terinfeksi kolibasilosis pada kedua perbedaan usia babi tersebut. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa kasus patologi dari 18 sampel usus halus dan preparatnya pada babi Landrace yang positif terinfeksi kolibasilosis di Laboratorium Patologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana tahun 2010 sampai 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan nyata terhadap derajat keparahan distensi dan pembengkakan usus halus babi Landrace yang terinfeksi kolibasilosis baik pada umur babi yang sebelum maupun yang setelah disapih. Namun ada perbedaan derajat keparahan pada pengamatan infiltrasi sel-sel radang usus halus babi Landrace yang terinfeksi kolibasilosis diantara babi sebelum disapih dengan yang setelah disapih. Jadi ada keterkaitan antara derajat keparahan dengan umur sapih babi.
Derajat Keparahan Patologi Usus Dan Paru Babi Penderita Kolibasilosis Meha, Hendrina Konda M; Berata, I Ketut; Kardena, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (1) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.695 KB)

Abstract

Kolibasilosis merupakan penyakit pada babi ditandai dengan adanya diare putih dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh Enterotoxigenic Escherichia coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi histopatologi derajat keparahan gambaran usus dan paru babi penderita kolibasilosis. Penelitian ini menggunakan 21 sampel preparat histolopatologi kolibalosis yang telah terkonfirmasi positif dengan isolasi dan identifikasi E. coli pada media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). Sampel tersebut diambil dari kasus kolibasilosis yang masuk ke Laboratorium Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dari tahun 2009-2013. Preparat diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10X, 40X dan 100X, pada 5 lapang pandang mikroskopik. Variasi derajat perubahan histopatologi yang diamati berupa kongesti, peradangan dan perdarahan dikaitkan dengan umur babi penderita kolibasilosis yaitu umur dibawah 2 minggu, 2-4 minggu dan diatas 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan variasi kongesti dan infiltrasi sel radang pada usus tertinggi terjadi pada umur dibawah 2 minggu sedangkan infiltrasi sel radang pada organ paru tertinggi terjadi pada umur dibawah 2 minggu. Lesi kongesti tertinggi terjadi pada umur 2-4 minggu dibandingkan umur diatas 4 minggu. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa keparahan lesi histopatologi dipengaruhi oleh faktor umur, dimana semakin meningkatnya umur semakin menurun keparahan kolibasilosis.
Pengaruh Vitamin E dan Etinil Estradiol terhadap Histopatologi Uterus Tikus Putih (Rattus norvegicus) Sandriya, Ardi; Samsuri, Samsuri; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (3) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.394 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.3.243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa vitamin E dapat memperbaiki struktur histopatologi uterus akibat efek samping etinil estradiol. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih betina yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol (-) tidak diberi etinil estradiol maupun vitamin E; kontrol (+) diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari tanpa pemberian vitamin E, P1 diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari dan vitamin E 100 mg/kgBB/hari, P2 diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari dan vitamin E 150 mg/kgBB/hari, dan P3 diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari dan vitamin E 200 mg/kgBB/hari. Perlakuan selama 30 hari, dan pada hari ke 31 seluruh hewan coba dinekropsi. Organ uterus diambil untuk pembuatan preparat histopatologi dengan teknik pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Variabel yang diperiksa adalah nekrosis dan proliferasi sel epitel uterus. Hasil penelitian membuktikan pemberian suplementasi vitamin E dosis 150 mg/kgBB/hari mampu menekan proliferasi dan nekrosis sel epitel endometrium uterus tikus putih (Rattus norvegicus) sehingga vitamin E dapat digunakan sebagai antioksidan pada pasien yang sedang menggunakan etinil estradiol.
Distribusi Lesi Negri’s Bodies dan Peradangan pada Otak Anjing Penderita Rabies di Bali SALBAHAGA, DORTY PRIHASTINA; ELI SUPARTIKA, I KETUT; BERATA, I KETUT
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (3) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.688 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi lesi Negri’s bodies (badan Negri) dan peradangan pada otak anjing penderita rabies di Bali. Penelitian ini menggunakan 28 sampel otak anjing yang telah didiagnosa positif rabies oleh Balai Besar Veteriner Denpasar. Dari 28 sampel otak ini terdapat 28 sampel cerebrum, 27 sampel cerebellum, dan 27 sampel hipokampus. Organ otak yang digunakan penelitian dibuat preparat histopatologi dengan teknik block-embeded dengan paraffin dan pewarnaan Harris Hematoxilin-Eosin. Preparat diperiksa berdasarkan sebaran dan jumlah lesi badan Negri, serta adanya variasi lesi ensefalitis. Hasil pemeriksaan histopatologi otak anjing penderita rabies menunjukkan adanya lesi badan Negri di semua area otak. Berdasarkan jumlah dalam persentase ditemukan badan Negri di daerah hipokampus sebanyak 51,85%, cerebellum sebanyak 25,93%, dan cerebrum sebanyak 7,15%. Variasi lesi ensefalitis berupa kongesti, edema perivaskuler, hemoragi, vaskulitis, perivascular cuffing, gliosis, degenerasi neuron, dan spongiform encephalopathy dapat ditemukan di semua area otak anjing yang diteliti, tetapi tidak spesifik pada bagian otak mana yang dominan. Simpulan penelitian ini adalah badan Negri paling banyak ditemukan di daerah hipokampus otak.
Studi Perkembangan Histologi Jejunum Ayam Broiler yang Diberikan Suplemen Asam Butirat Purnata, I Dewa Nyoman Alit; Berata, I Ketut; Kardena, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (5) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.373 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.5.531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan lama pemberian asam butirat terhadap struktur histologi jejunum ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 24 sampel ayam broiler yang dibagi menjadi tiga perlakuan dosis yaitu P0 (kontrol) tanpa pemberian asam butirat, P1 1 gr asam butirat/kg pakan, P2 0,5 gr asam butirat/kg pakan. Pada minggu ke-1, 2, 3, dan 4 akan dinekropsi dua ekor ayam dan diambil bagian jejunumnya. Selanjutnya dibuat preparat histologi dengan metode pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Pemeriksaan histologi jejunum dilakukan untuk membandingkan panjang vili dan jarak antar vili antara perkelompok. Hasil penelitian menunjukkan dosis asam butirat berpengaruh nyata terhadap perkembangan panjang vili jejunum pada ayam broiler, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jarak antar vili. Pada panjang vili pemberian asam butirat dengan dosis 0,5 g/kg pakan menunjukkan pertumbuhan vili terbaik dari pada dosis pemberian asam butirat 1 g/kg pakan maupun kontrol. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lama pemberian asam butirat berpengaruh nyata terhadap panjang vili, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jarak antar vili.
Co-Authors Afrizal Choirul Umam Agnes Endang Tri H Aida Lousie Tenden Rompis Ainul - Hidayah Alviana Rizqiyah Utami Amelia, Ni Kadek Shita Anak Agung Ayu Mirah Adi Anak Agung Gde Arjana Anak Agung Gde Jaya Wardhita, Anak Agung Gde Jaya Anak Agung Gde Jaya Warditha Anak Agung Oka Anak Agung Sagung Kendran Apsari, Ni Luh Putu Nadia Ardi Sandriya Aristawati, I Dewa Agung Ayu Irma Astari, Ni Putu Widya Astini, Ni Putu Sri Ayu Aulia Insani, Aulia Ayu Prawitasari Citra Pratama Bina Ichsantya Budiartawan, I Komang Alit Damara, Doni Darmawan, I Gusti Ayu Chintya Darmayanti, Mahda Dwi Devira, Dinda Dewa Ayu Dwita Karmi Dhinar Wahyu Prasetyo Dini Hilary Manullang DORTY PRIHASTINA SALBAHAGA Duwiri, Christine Valeri DWI SURYANTO Dzikri Nurma'rifah Takariyanti Elisabeth Karina Elsa Hidayati Elti Febilani Elyda . Erwanti Siti Rabiah, Erwanti Siti Farhan Abdul Hasan, Farhan Abdul Febrianty, Ni Made Dhea Fitri Irawan Rahmawandani Franky Samuel Milenyano Chandra Gde Jasmara Muda Ginting, Regina Bonifasia Br Gunawan, Stefanus Andre Gunawati, Luh Sri Guru, Yohana Cendyka Kartika Dewi Gusti Agung Ayu Putu Adriyati, Gusti Agung Ayu Hendrina Konda M Meha, Hendrina Konda M Humaira, Sarah Husnul Khatimah I Dewa Made Adhiwitana I GEDE ENDRA KUSUMA I Gusti Bagus Sathya Dharma, I Gusti Bagus Sathya I Gusti Ketut Suarjana I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Gusti Putu Tovan Mahottama I KETUT ELI SUPARTIKA I Ketut Eli Supartika I Ketut Eli Supartika I Ketut Puja I Ketut Sumadi I Ketut Wirata I Made Damriyasa I Made Indrayadnya Swarayana I Made Kardena I Made Merdana I Made Putra Wiadnyana I Made Sukada I N. T. ARIANA I NYOMAN ADI SURATMA I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Sulabda I Putu Suparman I W BUDIARSA SUYASA I Wayan Sudira I Wayan Wirata Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Kade Suardana Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Iwan Harjono Utama Janardani, Ni Made Kunti Jayawardhita, Anak Agung Gde Kadek Karang Agustina Kadek Karina Dewi Wijayanthi Kartika, Erena Hajar Ketut Budiasa Ketut Eli Supartika Ketut Novi Kusmayani Ketut Tono Pasek Gelgel Kevin Dominika Kristi Agusti Putri, Kristi Agusti Kusuma, Putu Winatha Laila Gianita Veralyn Luh Made Sudimartini Lusiana Flora Ndagu Made Oka Adinata Made Rahayu Kusumadewi Marissa Divia Dayanti Marson, Fransiska Gratia Sonita MAS DJOKO RUDYANTO Muhamad Furkam Fadilah Muhsi, Ach Moh Abd Nesia Masniari Helena Sibarani Ni Luh Eka Setiasih Ni Nyoman Werdi Susari Nofantri, Lidia Noviriolla Maria Nugraha, Putri Oktaviandari, Putu Risma Palagan Senopati Sewoyo Pangesti, Thiara A. Pramesti, Ni Komang Lady Prista Oktafebri Yulestari Pujaswarini, Ni Made Hani Purnama, Komang Andika Purnata, I Dewa Nyoman Alit Putra, I Putu Agus Antara Putri Yuliana Mangindaan Putu Agus Trisna Kusuma Antara Putu Suastika Raharjo, Yudha Yaksa Crada Yoga Arum Rahmat Grahadi RAHMI MUSTABA Sam suri Samsuri Samsuri Sari Sartini, Sari Setianingsih, Ni Luh Eka Setyawati, Luh Gede Sewoyo, Palagan Senopati Sihotang, Tanti Fitri Sri Kayati Widyastuti Suranjaya I .Gd Tanuwijaya, Phebe Amadea Vaswani Samaria Napitupulu Wahyu Semadi Putra Waskitha, Melati Pusparini Widia Insani Wulandari, Meidi Andira Yanne Yanse Rumlaklak Yesi Veronica Sitepu Yustisia, Anggia Zumara Mufida Hidayati