Claim Missing Document
Check
Articles

GAYA BELAJAR AURAL PLAY DI YAMAHA MUSIK PADANG Wahyu Eka Saputra; Agusti Efi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15420

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran gaya belajar aural play di Yamaha musik Padang. Metode yang digunakan dalam mengetahui pelaksanaan pembelajaran aural play di Yamaha musik Padang ini adalah metode kualitatif natural observasi, dimana peneliti sebagai instrument utama penelitian. Siswa Yamaha musik padang memiliki kecendrungan menggunakan indra pendengaran untuk belajar dan mempraktekkan alat musik dengan menirukan kembali apa saja yang dilakukan oleh guru mereka. Walaupun telah adanya buku penunjang berisi notasi musik yang dipelajari dengan cara membaca, siswa lebih senang mendengarkan dan menirukan cara guru mereka mempraktekan materi musik yang sedang dipelajarinya. Oleh sebab itu perlu untuk dicari tahu kenapa siswa Yamaha musik padang sangat cendrung menggunakan gaya belajar aural play dalam mempelajari dan mempraktekkan instrument musik mereka. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian pembelajaran musik tentang penerapan gaya belajar aural kepada siswa di lembaga pendidikan musik, mampu memperkaya teori tentang gaya belajar aural dan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan gaya belajar aural.  Kata Kunci: gaya belajar, musik, aural, play.AbstractThis research study is to study the implementation of aural play style learning in Yamaha Padang music. The method used in studying the implementation of learning to play in Yamaha Padang music is a qualitative method of natural observation, where the researcher as the main research instrument. Yamaha Padang students have a tendency to use the sense of hearing to learn and practice musical instruments by imitating whatever their teacher does. Although there are supporting books containing music notation that are learned by reading, students prefer to listen and imitate the way their teacher practices the music material that they are learning. Therefore it is necessary to know why Yamaha Padang students are so inclined to use aural learning learning styles in discussions and practice their musical instruments. This research is expected to add insight into music learning about the application of aural learning styles to students in music education institutions, able to enrich theories about aural learning styles and to the development of knowledge related to aural learning styles. Keywords: learning style, music, aural, play. 
DESAIN RAGAM HIAS PELAMINAN MELAYU RIAU SEBAGAI INSPIRASI INOVASI KRIYA BATIK Nita Sahara; Agusti Efi; Reni Fitria; Hadiastuti Hadiastuti
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11854

Abstract

AbstrakPelaminan Melayu adalah bagian dari tradisi budaya masyarakat Melayu yang berfungsi sebagai tempat duduk ketika pengantin wanita memiliki upacara pernikahan. Pelaminan Melayu dihiasi dengan sulaman tekat dengan menggunakan berbagai desain ragam hias Melayu. Pelaminan Melayu sebagai simbol perkawinan di Riau telah digunakan sebagai sumber inspirasi dalam pengembangan batik di Pekanbaru Riau, yang disebut batik tabir. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa ide batik tabir terinspirasi dari pelaminan Melayu Riau. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagian pelaminan Melayu yang menjadi inspirasi batik, desain ragam hias yang terdapat pada pelaminan Melayu Riau dan inovasi pada kerajinan batik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan ditetapkan dengan teknik snow ball sampling. Selanjutnya, data ditinjau dan dianalisis dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Validitas data dilakukan dengan partisipan, observasi, triangulasi, pengecekan dan memberchek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) bentuk Tabir salah satu bagian pelaminan  Melayu berbentuk susunan garis-garis vertikal. 2) desain ragam hias Pelaminan Melayu Riau mengacu pada pola flora dan fauna. 3) Pelaminan Melayu sebagai inspirasi untuk inovasi batik. Konsep pola dasar batik berberupa garis-garis vertikal terinspirasi dari bentuk tabir belang pelaminan Melayu dan motif yang dirancang bersumber dari desain ragam hias yang terdapat di pelaminan Melayu Riau. Kata Kunci: Pelaminan Melayu Riau, Desain Ragam Hias dan BatikAbstractMalay pelaminan is part of the cultural traditions of the Malay community that serves as a seat when the bride has wedding ceremony. Malay pelaminan is decorated with tekat embroidery by using various pattern of Malay ornament. Malay pelaminan as a symbol of marriage in Riau has been used as a source of inspiration in the development of batik in Pekanbaru Riau, called batik tabir. However, not many people know that the idea of batik tabir is inspired from Malay pelaminan of Riau. Therefore, this study aims to describe the shape of the Malay pelaminan, pelaminan ornament motifs and innovations to the craft of batik.This research used descriptive method with qualitative approach. Its data collection of the study was conducted by using the interview technique, observation and documentation. The informants were set with snow ball sampling technique. Furthermore, the data reviewed and analyzed  by data reduction steps, presentation of data, drawing conclusions.  The validity of data was done with the participation, the observation, triangulation, checking and memberchek.The results revealed that: 1) the shape of the Malay pelaminan as a whole is rectangular. 2) The decorative motive of Malay Pelaminan Riau refers to flora and fauna pattern. 3) Malay Pelaminan as a inspiration for batik innovation. Batik is the concept of vertical lines of the form tabir belang pelaminan shape, and it is designed from  ornament  in the Malay pelaminan of Riau.Keywords: Riau Malay Pelaminan, Ornament  and Batik 
Ragam Hias Batik Berbasis Budaya Lokal Transformasi Motif Ukiran Minangkabau Pada Galeri Alam Takambang Shaheed Fikar; Agusti Efi; Budiwirman Budiwirman
Ranah Seni Vol 12 No 01 (2018): RANAH SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ranahseni.v12i01.29

Abstract

Batik is one of cultural heritages of Indonesia which has been approved by UNESCO on September 30th 2009. Batik is not only art from Javanese, but it has also developed and become art of West Sumatra people. Batik in West Sumatra is known with batik from clay. Batik from Minang has uniqueness of motive, color, character and color identity and typical of complexion. Therefore, the research aimed to describe about batik art in Minang in Alam takabang gallery. This research was qualitative research using descriptive method. This research focused on:) what is form of Gadang House carving motive design in Alam takambang gallery, 2) analyzing designing process and 3) making batik in Alam Takambang Gallery. Data collecting was analyzed using qualitative analysis. The result of the research showed that motive form of batik fabric in Alam Takambang began from carving typical motive of Minangkabau. In design analysis, it was found transformation and process and it had unique change because motive in wood was made in batik fabric in new creative motive in realizing material culture from Minangkabau. Batik business in Alam Takambang Gallery used canting technique (Tulis Batik) and stamp technique in making Batik. Alam Takambang Gallery as one of businesses to introduce tradition of Batik with typical motive of West Sumatra.
Utilization of Educational Radio as a Learning Media in SMP Negeri 4 Padang Panjang Ahmad Fauzan Yusman; Ririn Amaliah Putri Sarah; Ardipal Ardipal; Agusti Efi; Nurhizrah Gistituati
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1756

Abstract

This article discusses the use of educational radio owned by SMP Negeri 4 Padang Panjang. This article uses a qualitative research method with a descriptive analysis approach. The participation of the use of information technology in learning media is considered strategic, especially in learning during the Covid-19 pandemic. Government policies that limit community activities, including restrictions on face-to-face learning in schools, have initiated various parties to develop learning media that can be used remotely. The various media developed are very diverse, ranging from print-based media such as modules or student activity sheets to technology-based media such as learning videos or learning broadcasts. Radio Education 104.5 FM, which was initiated by SMP Negeri 4 Padang Panjang, is the right choice to maintain interactive learning for students at SMP Negeri 4 Padang Panjang and Padang Panjang City students in general.
PERAN MUSIK TUDDUKAT DALAM RITUAL ARAT SABULUNGAN DI KABUPATEN MENTAWAI Ruth Meliani Tatubeket; Agustina Agustina; Agusti Efi
Jurnal Sosiologi Agama Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.432 KB) | DOI: 10.14421/jsa.2019.131-03

Abstract

Tuddukat is traditional music of Mentawai people.,consist of three drums from wood, Ina (the biggerTuddukat ), Sileleite (midle of tuddukat), and Toga(Small tuddukat). Tuddukat used by mentawai peoplefor expressing their feeling, such us sad, happy, sorrow,in differance occassion. In used, tuddukat is a mediumof communication among people and their own Gods(Taeka). In other hand, tuddukat performed in specialoccasion, deal with the desires of mentawai people willcommunicating with other or Taeka, it presenting bySikerei (a person as medium to talk to Gods). Finaly,Tuddukat is media communitation among two dimensi,seen and unseen worldsKeywords: Tuddukat, seen and unseen worlds, Taeka
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MENGGAMBAR POSTER MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DI SMP NEGERI 8 DUMAI Yuliana Dewi; Aidil Dewi Angriani; Agusti Efi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.34774

Abstract

This study aims to produce a description of the implementation of art and culture learning in the visual arts aspect of poster drawing material based on a scientific approach at SMP Negeri 8 Dumai. Therefore, this research will focus on being able to how to implement poster drawing learning using a scientific approach in SMP Negeri 8 Dumai. The type of method used in this research is descriptive qualitative research, is a research method that describes something to be tested that sentence form. The examiner's information was obtained from a list of references, observations, questions and answers and data collection. From the results of the study, it was found that the implementation of poster drawing learning using a scientific approach in SMP Negeri 8 Dumai was the planning stage, the implementation stage and the evaluation stage. The results of the study can also determine what learning syntax is carried out by educators and students in learning to draw posters, namely observation, question and answer, seeking information and trying, studying. Based on the results and discussion of research on the implementation of poster drawing lessons in class VIII.2 SMP Negeri 8 Dumai, it can be decided that the implementation was not carried out in accordance with the wishes of the 2013 curriculum. Keywords: implementation, poster drawing, scientific approach. AbstrakPenelitian ini bertujuan agar dapat menghasilkan deskripsi mengenai implementasi pembelajaran seni budaya, aspek seni rupa, materi menggambar poster berlandaskan pendekatan ilmiah di SMP Negeri 8 Dumai. Oleh karena itu penelitian ini akan difokuskan pada bagaimana implementasi pembelajaran menggambar poster menggunakan pendekatan ilmiah di SMP Negeri 8 Dumai. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif adalah metode penelitian yang menguraikan tentang sesuatu yang ingin diujikan yang berbentuk kalimat. Informasi penguji tersebut didapatkan dari daftar rujukan, pengamatan, tanya jawab serta pengumpulan data. Dari hasil penelitian ditemukan implementasi pembelajaran menggambar poster memakai pendekatan ilmiah di SMP Negeri 8 Dumai adalah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil penelitian tersebut juga dapat menentukan apa saja sintak pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran menggambar poster, yaitu observasi, tanya jawab, mencari informasi serta mencoba, menelaah. Berdasarkan hasil serta pembahasan penelitian tentang implementasi pembelajaran menggambar poster di kelas VIII.2 SMP Negeri 8 Dumai dapat diputuskan bahwa implementasi itu tidak dilakukan sesuai dengan keinginan kurikulum 2013.  Kata Kunci: implementasi, menggambar poster, pendekatan ilmiah.  Authors:Yuliana Dewi : Universitas Negeri PadangAidil Dewi Angriani : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri Padang References:Daryanto, D. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.Fadlillah, F. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.Hamalik, O. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.Hasnun, A. (2006). Pedoman Menulis untuk Siswa SMP dan SMA. Yogyakarta: Andi.Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.Kemendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Kustanti, C., & Bambang, S. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.Majid, M., & Chaerul, R. (2014). Pendekatan Ilmiah. Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.Nurdin, U. (2011). Implementasi Pembelajaran. Yogyakarta: Rajawali Pers.Siregar, N. H., Azis, A. C. K., Mesra, M., & Mirwa, T. (2020). Analisis Gambar Bentuk Bunga Anggrek dengan Teknik Pointilis Berwarna di SMP Al-Fityan School Medan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 94-99.Sudjana, N., & Rivai, A. (2005). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.Sugiyono, S. (2012). Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Bandung: Alfabeta.Tohirin, T. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
APRESIASI SENI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM Meifitriadi Meifitriadi; Rezki Datmi; Agusti Efi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.34533

Abstract

Education is a process that is closely related to religion and culture. Because education, religion and culture are things that are directly related to people's lives, so they will affect the character and habits that are carried out. The purpose of this study is to improve the teaching of Islam which contains ethical values in the world of education. The research method used is descriptive qualitative which describes efforts to improve Islamic religious learning that contains aesthetic values. In an effort to improve Islamic religious learning that contains aesthetic values, there are several process steps. The first step that must be taken is to provide competent or knowledgeable educators related to education, religion and culture, so that they can direct students well. Furthermore, it instills in students that education, religion and culture are very important to reach. The last step is to carry out a process of regular guidance and evaluation of students in order to form good character and produce habits that have good artistic values based on the Islamic religion. With an understanding of education, religion and culture, it is expected to be able to improve the teaching of Islamic religious education that is appropriate for the educational environment. Keywords: education, Islamic Religion, culture, character. AbstrakPendidikan merupakan suatu proses yang berhubungan erat dengan agama dan kebudayaan. Karena pendidikan, agama dan kebudayaan merupakan suatu hal yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat, sehingga akan mempengaruhi karakter dan kebiasaan yang dilakukan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengajaran agama islam yang mengandung nilai esetika dalam dunia pendidikan. Metode penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Kualitatif yang mendeskripsikan mengenai upaya meningkatkan pembelajaran agama islam  yang mengandung nilai estetika. Dalam upaya upaya meningkatkan pembelajaran agama islam  yang mengandung nilai estetika terdapat beberapa langkah proses. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberikan tenaga pendidik yang kompeten atau paham terkait pendidikan, agama dan kebudayaan, sehingga dapat mengarahkan siswa dengan baik. Selanjutnya yaitu menanamkan kepada para siswa bahwa pendidikan, agama dan kebudayaan sangat penting untuk dipahami. Langkah terakhir yaitu dilakukan proses pembimbingan dan evaluasi rutin terhadap para siswa agar dapat membentuk karakter yang baik dan menghasilkan kebiasaan yang memiliki nilai seni yang baik dengan berlandaskan agama islam. Dengan pemahaman mengenai pendidikan, agama dan kebudayaan, maka diharapkan mampu meningkatkan pengajaran pendidikan agama Islam yang bernilai estetika dalam lingkungan pendidikan.Kata Kunci:pendidikan, Agama Islam, kebudayaan, karakter. Authors:Meifitriadi : Universitas Negeri PadangRezki Datmi : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri Padang References:Hasnidar, S. (2019). Pendidikan Estetika dan Karakter Peduli Lingkungan Sekolah. Jurnal Serambi Ilmu, 20(1), 97-119.  https://doi.org/10.32672/si.v20i1.997Jamin, H. (2018). Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru. Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 10(1), 19-36.  https://doi.org/10.47498/tadib.v13i2Khairusani, M. (2020). Seni Budaya Sebagai Upaya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bernilai Estetika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni, 43(2),  43-56. Yogyakarta. http://dx.doi.org/10.30659/jpai.3.2.43-56Mariani, N. (2021). Upaya Meningkatkan Nilai Estetika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Seni Budaya. Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 1(1), 23-31. http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guauMuslim, A. (2013). Urgensi Estetika Dan Budaya Islam Dalam Pendidikan Agama Islam. Palapa, 1(1), 148-157. https://doi.org/10.36088/palapa.v1i1.724Priyono, P. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo. Zifatama Publishing.Putra, R. L. (2021). Analisis Proses Afiksasi Pada Artikel Kelapa Sawit Mencari Jalan Tengah. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 3196–3203. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.1241
KRITIK SENI HOLISTIK TERHADAP DENDANG MINANGKABAU Elsa Pitaloka; Nofiyanti Nofiyanti; Agusti Efi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.35641

Abstract

Art criticism is an activity to evaluate a work of art with the aim of making the artwork more perfect. One of the ways of doing art criticism is art criticism with a holistic approach. By using holistic art criticism, one can judge a work of art based on three components, namely the artist, the work of art, and the art connoisseur, so that it can be seen how the interactions that occur between the three components. While the Minangkabau dance is a work of art that is sung to the accompaniment of typical Minangkabau music such as talempong and also saluang. The research method used in this research is descriptive qualitative, where a description of holistic art criticism of Minangkabau dance is carried out and the sampling technique used is purposive sampling. In this study, a holistic art critique of Minangkabau dances was carried out so that the results obtained in Minangkabau dances were still using the traditional way in their performances so that they are currently unable to compete with modern music. Therefore, briefings were made to the community regarding the importance of understanding and carrying out a holistic art critique, especially in order to preserve the Minangkabau dance culture. One way is to hone the skills, ethics, and understanding of Minangkabau dance activists so that they can make Minangkabau dance better. Keywords: holistic criticism, minangkabau dance. AbstrakKritik seni merupakan suatu kegiatan melakukan penilaian terhadap suatu karya seni dengan tujuan agar karya seni tersebut menjadi lebih sempurna. Cara melakukan kritik seni beraneka ragam salah satunya yaitu kritik seni dengan pendekatan holistik. Dengan menggunakan kritik seni holistik dapat menilai suatu karya seni berdasarkan tiga komponen yaitu seniman, karya seni, dan para penikmat seni, sehingga dapat diketahui bagaimana interaksi yang terjadi antara tiga komponen tersebut. Sedangkan dendang Minangkabau merupakan suatu karya seni yang dinyanyikan dengan iringan musik khas Minangkabau seperti talempong dan juga saluang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, dilakukan pendeskripsian mengenai kritik seni holistik terhadap dendang Minangkabau serta teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pada penelitian ini dilakukan kritik seni holistik pada dendang Minangkabau sehingga didapatkan hasil dalam dendang Minangkabau masih menggunakan cara tradisional dalam pementasannya sehingga saat sekarang kalah bersaing dengan musik modern. Oleh sebab itu dilakukan pengarahan kepada masyarakat terkait pentingnya memahami dan melakukan suatu kritik seni holistik khususnya supaya dapat melestarikan kebudayaan daerah dendang Minangkabau. Salah satu caranya adalah mengasah kemampuan, etika, dan pemahaman penggiat dendang Minangkabau agar dapat membuat dendang Minangkabau menjadi lebih baik.Kata Kunci: kritik holistik, dendang minangkabau.Authors:Elsa Pitaloka : Universitas Negeri PadangNofiyanti : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri Padang References: Gumilang, G. S. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bimbingan dan Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 2(2), 144-159.Nurhikmah, S. (2018). Karya Hermin Istiariningsih dalam Kerangka Kritik Holistik. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 20(2), 113-124.Priyono, P. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publishing.  Rahman, S., Sidharta, O., & Indra, S. A. (2017). Sorak Rang Balai Dendang Sebagai Representasi dan Identitas Metode Promosi dalam Budaya Dagang Masyarakat Minangkabau. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Seni, 4(2), 206-2012.Ridwan, H. W. (2017). Pengembangan Apresiasi Seni Rupa Siswa di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Kritik Seni Pedagogik. Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 2(1), 54-61.Rustim, N. W. C., & Simatupang, L. L. (2019). Interaksi Sosial Bagurau Saluang Dendang Minangkabau di Sumatera Barat. Jurnal Resital, 20(1), 36-51.Soemantri, S., Indira, D., & Indrayani, I. M. (2015). Upaya Pelestarian Khas Desa Mekarsari dan Desa Simpang, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Jurnal Aplikasi Iptek Untuk Masyarakat, 4(1), 42-46.Sriyanto, S. (2012). Dimensi Estetika Pertunjukan Saluang Dendang di Migkabau Dalam Bagurau. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Seni, 14(2), 1-12. 
MANAGEMENT EVENT SENI PERTUNJUKAN PERFORMANCE ART Syafrizal Syafrizal; Agusti Efi; Budiwirman Budiwirman
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.34713

Abstract

Performance art is an activity of staging the work of artists who use the body as a medium for their work. This study aims to explain the performance performance management of performance art performance art. The type of research used is qualitative research. The research stage is carried out by collecting literature sources, both primary and secondary. The results showed a performance art management process which includes research, design (design), division of tasks and responsibilities, determining the right sponsor, communication and coordination between teams and evaluation. Carrying out an event requires careful coordination and preparation so that the event can be managed more efficiently and effectively.Keywords: management, event, performance, performance art. AbstrakPerformance art merupakan kegiatan pementasan  hasil karya para perupa yang menggunakan tubuh sebagai media berkaryanya. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan manajemen pergelaran seni pertunjukan performance art. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Tahapan penelitian dilaksanakan dengan menghimpun sumber kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Hasil penelitian menunjukkan proses manajemen performance art yang meliputi riset, desain (rancangan),  pembagian tugas dan tanggung jawab, menentukan sponsor yang tepat, komunikasi dan koordinasi antar tim dan evaluasi . Melaksanakan suatu event memerlukan koordinasi serta persiapan yang matang agar event bisa dikelola dengan lebih efisien serta efektif.  Kata Kunci: management, event, pertunjukan, performance art. Authors:Syafrizal : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri PadangBudiwirman : Universitas Negeri PadangReferences:Ayuni, Astari & Efi, Agusti. (2020). Manajemen Festival Seni Pertunjukan Pekan Nan Tumpah Di Provinsi Sumatera Barat. Padang. Universitas Negeri Padang Sumatera Barat.Brantas. (2009). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Alfabeta.Hasibuan, M. S. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.Isnanta, S. D. (2010). Representasi Tubuh Perempuan Dalam Performance Art Karya Melati Suryadarmo. Brikolase: Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa, 2(1).Kusuma, Rr. Chusnu Syarifa Diah. (2016). Modul Manajemen Event. Modul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.Lubis, S. K., Retnowati, T. H., & Syawalina, S. (2020, July). Predictive Power of Intellectual Ability Test Score on Students’ Fine Art Learning Outcomes. In 3rd International Conference on Arts and Arts Education (ICAAE 2019) (pp. 41-44). Atlantis Press.Prayhogi, I. (2016). Penciptaan Video Musik dengan Materi Performance Art (Doctoral dissertation, State University of Surabaya).Rochbeind, F., & Pristiati, T. (2022). Analysis of Movement and Music Characteristics of Performance Art in “Touching the Heart for a Broken Wing” Performance. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 22(1), 119-128.Safroni, K. H .M. Ladzi. (2012), Manajemen dan Reformasi Pelayanan Publik dalam Konteks Birokrasi Indonesia (Teori, Kebijakan, dan Implementasi). Yogyakarta: Aditya Media.Saputro, Johan. (2014). Perencanaan Event Management Festival Kesenian Yogyakarta sebagai Media Komunikasi Identitas Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.Sedyawati, Edi. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.Supriyadi, S. (2017). Community of Practitioners: Solusi Alternatif Berbagi Pengetahuan antar Pustakawan. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan Kearsipan, 2(2), 83-93.Terry, George. R., & Rue, L. W. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi.
MENGEMBANGKAN KARAKTER ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA Mariana Heristian; Agusti Efi; Budiwirman Budiwirman
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.35339

Abstract

Character education is a learning with the aim of forming a good personality by instilling certain character values in a person. The important function of character education is to develop the abilities that humans have in themselves. Cultural arts lessons have the meaning of being multicultural, which means that they can foster public awareness in carrying out democracy, respecting each other, and having good manners. The purpose of this research is to see the achievement of students in shaping through art and culture learning such as being responsible, working together and helping to help. In this case we take an example when students enter into the art of dance. When children perform dances, students will interact with others. This research uses basic research methods which later the results of the research will be used as a basis in developing attitudes to change behavior through the educational process. And to realize all that, good performance is needed from the teaching staff in the school, not the responsibility of the arts and culture teacher alone, but the responsibility of all existing teachers. Keywords: education, character, arts and culture. AbstrakPendidikan karakter merupakan suatu pembelajaran dengan tujuan membentuk kepribadian yang baik dengan menanamkan nilai-nilai karakter tertentu pada diri seseorang. Fungsi dilakukannya pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki manusia dalam dirinya. Pelajaran seni budaya memiliki makna sebagai multikultural yang artinya dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melakukan demokrasi, saling menghargai, dan memiliki adab yang baik. Tujuan penelitian ini untuk melihat ketercapaian peserta didik dalam membentuk karakter melalui pembelajaran seni budaya seperti bertanggung jawab, kerjasama dan tolong menolong. Dalam hal ini kita mengambil contoh ketika siswa masuk ke aspek seni tari. Pada saat anak menampilkan tarian siswa akan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dasar yang nantinya hasil dari penelitian tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap untuk mengubah perilaku melalui proses pendidikan. Dan untuk mewujudkan semua itu diperlukan kinerja yang baik dari tenaga pengajar yang ada di sekolah bukan hanya tanggung jawab guru seni budaya saja, namun tanggung jawab semua guru yang ada.  Kata Kunci: pendidikan, karakter, seni budaya.Authors:Mariana Heristian : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri PadangBudiwirman : Universitas Negeri Padang References:Afandi, R. (2011). Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogia, 1(1), 85-98. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v1i1.32.Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.Idris, S., & Tabrani, Z. (2017). Realitas Konsep Pendidikan  Humanisme Dalam Konteks Pendidikan Islam.  Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1), 96-113. http://dx.doi.org/10.22373/je.v3i1.1420.Kesuma, Dharma et. al., (2011). Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.Mahendra, Y., et. al., (2019). Pengembangan Pendidikan Karakter Menuju Transformasi Abad 21. Prosiding SEMNASFIP,187-191. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SEMNASFIP/article/view/5126.Muslih, M. (2011). Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.Prawiradilaga, Dewi Salma. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.Rohendi, R. T. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal (Wayang Sebagai Sumber Gagasan). Jurnal Seni, 8(1), 1-8.https://doi.org/10.15294/imajinasi.v7i1.7284.Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 47-58. http://dx.doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1316.Tim Penyusun. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembagan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Co-Authors ADRIANI ADRIANI Agus Irianto Agustina Agustina Agustina Agustina Agustina Aidil Dewi Angriani Ambiyar, Ambiyar Ami Zola Anggun Yodansi Anni Faridah Apri Marlina Ardipal Ardipal Astari Ayuni Atika Dwi Putri Aulia Annisa Fitri Aulia, Tiara Ayu Puspita Sari Azzahra, Ridawati Budiwirman Budiwirman Budiwirman Budiwirman, Budiwirman Budiwirman, Budiwirman Bunga Naselia Daryusti - Derisa Derisa Desmaleni, Rahayu Dian Eka Oktavia Efrashia, Tiara Husnun elida elida Elsa Pitaloka Ezriani, Ezriani Fadhillah, Fadhillah Fauziah, Qori Febrina, Suci Fitri, Aulia Annisa Fitrisia, Azmi Freddy Antara Friyatmi Friyatmi Gabila Heira Mutia Gita Noveri Eza Gusrini, Esi Gustina Gustina Hadiastuti, Hadiastuti Handri Arni Harmawan, Violintikha Hurahmi, Intah Mifta Ida Ayu Putu Sri Widnyani Idha, Muhammad Trio Idris Ilham Zamil Indah Wulandari Indah Wulandari Joel Franky Situmeang Kasman Rukun Khairani, Kiki Kiki Khairani Lasmi, Ami Lasmi, Lasmi Lestari, Mia Febria Lorenzo, Naufal Lufri Lufri Mansyera Pratama, Vischa Mariana Heristian Mariana Heristian Marna, Jean Elikal Martin, Yona Mayang Yulasna Mega Kencana Meifitriadi Meifitriadi Mia Febria Lestari Mitra Lusiana Muhammad Agus Muljanto Muharika Dewi Nita Sahara Nofiyanti Nofiyanti Novrita, Sri Zulfia Nur Amelia Sari Nur Amelia Sari Nurhizrah Gistituati Nurul Inayah Hutasuhut Oktaviani, Melsa Putra, Gilang Oritaliano Rahman, Doni Rahmi, Fathiah Rahmiati . Rendi Rezki Reni Fitria Reska Mayefis Retno Desti Dwi Rezki Datmi Ridawati Azzahra Ririn Amaliah Putri Sarah Rizal Arifin Lubis Rochanawati, Ida Roni Sarwani Ruth Meliani Tatubeket Sarah, Ririn Amaliah Putri sari, Mutia Selvia Frety Yunia Enjelina Setiawati, Erlin Shaheed Fikar Sofrina Zulida Fatma SYAFITRI, YESI Syafrizal Syafrizal Tiara Aulia Tiara Husnun Efrashia Umaroh, Aufa Vinna Aulya Wahyu Eka Saputra Wakhinuddin Wakhinuddin Wati, Lulu Fajar Yahya Yahya Yenni Idrus Yetti, Silvia Yona Martin Yudistira, Sukma Yulasna, Mayang Yulia Aryati Yuliana Dewi Yuliana Yuliana Yuliarma, Yuliarma Yumielda , Vivi Destri Yunus, Rona Rahayu Yusman, Ahmad Fauzan Yusmerita Yusmerita Yusmerita Yusmerita Yuzia Eka Putri Zulmayelti, Zulmayelti