Claim Missing Document
Check
Articles

Gynaecologic History During Adolescence to Predict Endometriosis Earlier Hartati; Dwiana Ocviyanti; Ramzi Amin; Yusuf Effendi; Zen Hafy; Radiyati Umi Partan; Rafika Novianti
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 6 No. 3 (2022): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/bsm.v6i3.465

Abstract

Background. Endometriosis is a chronic gynecological disorder that generally affects women of reproductive age which is characterized by implantation of endometrial tissue, both glands and stroma outside the uterus. Research shows that the initial onset of endometriosis patients begins in adolescence. The high prevalence with atypical symptoms leads to long term delay in establishing the appropriate diagnosis. Further developments in the field of early endometriosis screening will greatly assist clinicians, especially general practitioners in areas with limited health facilities, in early detection of endometriosis. Methods. Using the electronic databases, comprehensive literature searches were conducted with the specific keywords. Full-text manuscripts published were reviewed for relevancy and importantly, reference lists were cross-checked for additional relevant studies. Results. Dysmenorrhea, chronic pelvic pain, dyspareunia, dysuria, dyschezia, and glycoprotein were found dominantly in all analyzed literature. The occurrence of endometriosis affects the functioning of women in multiple aspects of life. Endometriosis places a significant burden on teens and adult women, their families, and society as a whole. Conclusion. Combination of structured past history taking, and several biomarker level might be useful as a screening tool that easy to use and cost effective, as early diagnosis is expected to prevent further progression of endometriosis especially in adolescence.
EDUCATIONAL VIDEO RELATED TO COVID-19 AND VACCINATION FOR THE COMMUNITY Zen Hafy; Venny Larasati; Soilia Fertilita; Dwi Handayani
Conferences of Medical Sciences Dies Natalis Vol. 3 No. 1 (2021): Conference of Medical Sciences Dies Natalis Faculty of Medicine Universitas Sri
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.932 KB)

Abstract

One of the efforts being promoted by WHO to prevent Covid-19 is vaccination. Vaccination aims to prevent the symptoms of a disease caused by pathogenic infection. In some cases, vaccination does not prevent infection but can limit the consequences of the infection. Some of the obstacles encountered in the community include the lack of public knowledge about vaccination, a lot of negative news that develops in the community about vaccination, and the availability of vaccines for the community is still limited. Efforts to educate the public have been carried out to increase public awareness about the benefits of vaccination, either through direct counseling by agencies engaged in the health sector or through social media. Such efforts need to be carried out massively and continuously so that education can reach all levels of society. This community service activity program is carried out by producing educational videos that will target all population levels to provide information about Covid-19 management and clarifications on some most common incorrect information or even myths about Covid-19 vaccination and give the public in Indonesia a chance to learn the facts about the Covid-19 vaccine.
Hubungan Lama Penyimpanan Sampel Arsip Jaringan dalam Blok Parafin Terfiksasi Formalin dengan Kualitas Hasil Ekstraksi DNA Mitokondria Jaringan Zen Hafy; Venny Larasati; Riana Sari Puspita; Novizar S; Haekal M; Rafdi A; Sentani R
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 1 No. 3 (2018): Vol 1, No 3, 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/sjm.v1i3.21

Abstract

Sampel arsip jaringan terfiksasi formalin dalam blok paraffin atau Formalin-fixed paraffin-embedded (FFPE) menyediakan sumber materi biologis yang melimpah dalam studi molekuler saat ini. Kualitas asam nukelat, terutama mtDNA yang diekstraksi dari jaringan FFPE dapat dipengaruhi oleh waktu penyimpanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah lama waktu penyimpanan jaringan FFPE mempengaruhi kualitas hasil ekstraksi mtDNA di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. DNA diekstraksi dari 16 sampel arsip FFPE yang diambil secara acak dari Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sampel tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan lama waktu penyimpanan (kurang dari 1 tahun dan 1 sampai 5 tahun). Isolat DNA dari kedua grup diamplifikasi menggunakan PCR dengan dua primer mitokondria yag didisain khusus masing-masing sepanjang 320 pb dan 142 pb. Visualisasi hasil PCR dilakukan dengan metode elektroforesis. Tidak ada sampel dari kedua kelompok lama waktu penyimpanan yang dapat diamplifikasi dengan menggunakan primer sepanjang 320pb. Namun, hasil PCR menggunakan primer 142 pb menunjukkan hasil yang positif pada semua sampel dari kedua kelompok lama waktu penyimpanan. Penelitian ini mengisyaratkan bahwa kualitas mtDNA hasil isolasi dari sampel arsip FFPE yang ada di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tidak dipengaruhi oleh lamanya waktu penyimpanan arsip. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa mtDNA yang diekstraksi dari sampel arsip FFPE sudah mengalami degradasi sehingga kurang baik bila digunakan untuk analisis genetik yang membutuhkan amplikon DNA yang Panjang.
Hubungan Kadar Anti Mullerian Hormon (AMH) Dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Panjang Siklus Menstruasi Premenopause Di Bidan Praktik Mandiri Ranting Seberang Ulu I Selvy Apriani; Zen Hafy; Kms. Yusuf Effendi
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 3 No. 3 (2017): Vol 3,No 3, 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem reproduksi wanita merupakan sistem kompleks yang meliputi semua alat reproduksi wanita dan akan berubah sesuai dengan siklus perkembangan. Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah mulai dari menarche sampai menopause. Sebelum terjadi menopause ada masa transisi yang disebut premenopause. Perubahan organ reproduksi pada masa premenopause ini ditandai dengan terjadinya gangguan pada menstruasi. Perpanjangan dan pengurangan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Anti Mullerian Hormon (AMH) dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan mengetahui hubungan kadar AMH dan IMT terhadap panjang siklus menstruasi premenopause di BPM Ranting Seberang Ulu I.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomolekuler Kedokteran Universitas Sriwijaya dengan desain penelitian observasional analitik. Sebanyak 74 orang sample dipilih secara Convinience Sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok siklus mesntruasi normal dan tidak normal. Kedua kelompok diukur TB dan BB nya untuk mengetahui IMT dan diambil darah vena untuk dialkukan pemeriksaan AMH dengan metode ELISA. Hasil analisis data AMH dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji Mann-Whitney. nilai p=0,004, IMT dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji T Independen nilai p=0,484, AMH dan IMT dilakukan dengan uji Spearman nilai p=0,789 dengan nilai alpha 0,05 (p<α). Disimpulkan bahwa ada hubungan antara AMH dan siklus mestruasi, tidak ada hubungan antara IMT dan siklus mestruasi dan tidak ada hubungan antara AMH dan IMT.
Hubungan Kadar Anti Mullerian Hormon (AMH) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Panjang Siklus Menstruasi Premenopause Selvy Apriani; Zen Hafy; Yusuf Effendi
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Vol 4, No 1, 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem reproduksi wanita merupakan sistem kompleks yang meliputi semua alat reproduksi wanita dan akan berubah sesuai dengan siklus perkembangan. Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah mulai dari menarche sampai menopause. Sebelum terjadi menopause ada masa transisi yang disebut premenopause. Perubahan organ reproduksi pada masa premenopause ini ditandai dengan terjadinya gangguan pada menstruasi. Perpanjangan dan pengurangan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Anti Mullerian Hormon (AMH) dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan mengetahui hubungan kadar AMH dan IMT terhadap panjang siklus menstruasi premenopause di BPM Ranting Seberang Ulu I.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomolekuler Kedokteran Universitas Sriwijaya dengan desain penelitian observasional analitik. Sebanyak 74 orang sample dipilih secara Convinience Sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok siklus mesntruasi normal dan tidak normal. Kedua kelompok diukur TB dan BB nya untuk mengetahui IMT dan diambil darah vena untuk dialkukan pemeriksaan AMH dengan metode ELISA. Hasil analisis data AMH dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji Mann-Whitney. nilai p=0,004, IMT dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji T Independen nilai p=0,484, AMH dan IMT dilakukan dengan uji Spearman nilai p=0,789 dengan nilai alpha 0,05 (p<α).Disimpulkan bahwa ada hubungan antara AMH dan siklus mestruasi, tidak ada hubungan antara IMT dan siklus mestruasi dan tidak ada hubungan antara AMH dan IMT.
Sekresi IFN-γ dan IL-10 Setelah Stimulasi Antigen Fusi ESAT-6-CFP-10 (EC610) pada Penderita TB Aktif dan TB Laten Sabri Prihantika; Nova Kurniati; Kemas Ya'kub Rahadiyanto; M.Irsan Saleh; Zen Hafy; Fransisca Srioetami Tanoerahardjo; Jusak Nugraha; Eddy Mart Salim
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 5 No. 3 (2019): Vol 5, No 3, 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bji.v5i3.8897

Abstract

Sistem imunitas seluler sangat berperan dalam melawan infeksi TB yaitu peran sel limfosit T yang berdiferensiasi menjadi sel Th1 mensekresikan sitokin pro inflamasi IFN-γ dan sel Th2 yang mensekresi sitokin anti inflamasi IL-10. Antigen fusi EC610 bersifat spesifik dan memiliki antigenitas yang kuat terhadap stimulasi sel T. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan rerata kadar IFN-γ dan IL-10 setelah stimulasi antigen EC610 pada penderita TB aktif dan TB laten. Desain penelitian ini adalah eksperimen semu secara in vitro dengan kultur PBMC yang distimulasi oleh antigen EC610 pada kelompok TB aktif dan TB laten. Penelitian dan pemeriksaan dilakukan di RSK Paru Provinsi Sumsel dan Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta Pusat. Terdapat 21 subjek penderita TB aktif dan 28 subjek penderita TB laten yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengukuran kadar IFN-γ dan IL-10 dilakukan menggunakan ELISA-Reader. Hasil penelitian menunjukkan kadar IFN-γ dan IL-10 setelah stimulasi antigen EC610 lebih tinggi pada TB aktif daripada TB laten. Tingginya kadar IFN-γ pada penderita TB aktif menunjukkan adanya respon imun protektif terhadap kuman M.tb sedangkan tingginya kadar IL-10 menunjukkan perannya sebagai anti inflamasi . Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata kadar IFN-γ pada penderita TB aktif dan TB laten (p=0,769) dan terdapat perbedaan bermakna reata kadar IL-10 setelah stimulasi antigen EC610 lebih tinggi pada TB aktif daripada TB laten (p=0,000).
IFN-γ and IL-2 Secretion after ESAT-6-CFP-10 (EC-610) Fusion Antigen Stimulation from Patients with Active Lung Tuberculosis and Latent Lung Tuberculosis Bastian; Nova Kurniati; Kemas Ya'kub Rahadiyanto; M.Irsan Saleh; Zen Hafy; Fransisca Srioetami Tanoerahardjo; Jusak Nugraha; Eddy Mart Salim
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 6 No. 2 (2020): Vol 6, No 2, 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bji.v6i2.10741

Abstract

The Secretion of IFN-γ and IL-2 After ESAT-6-CFP-10 Fusion Antigen Stimulation in Active and Latent TB Patients. This study held to discover how immune responses work and to know the pathogenesis of active TB and latent TB patients. This study used PBMC to stimulate T Cells with ESAT-6 and CFP-10 antigen fusion, and measure the level of IFN-γ and IL-2 with ELISA antibody sandwich (U-Cytech). 16 ml of blood were drawn to 5 tubes. ESAT-6 CFP-20 inducted one tube with QuantiFERON for IFN-γ assay. The other four tubes were PBMC isolated using Ficoll-Paque, and pre-incubated with stimulation of ESAT-6 CFP-10 fusion antigen for 24-72 hours at 370 C and measured using T-Spot and ELISA reader. We got from this study that there are no significant differences in IFN-γ levels for both groups with active TB and latent TB. Measurement of IL-2 levels showed significant differences between the two group.
STUDI LITERATR REVIEW: ASOSIASI POLIMORFISME GEN INTERFERON GAMMA +874 A/T TERHADAP PASIEN SKIZOFRENIA Agnes Felicia Lubis; Eddy Mart Salim; Abdullah Sahab; Zen Hafy
Oceana Biomedicina Journal Vol 5 No 2 (2022): Oceana Biomedicina Journal
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v5i2.86

Abstract

Schizophrenia is an acute and chronic psychiatrist with many environmental and genetic determinants. Some reports suggest that it plays an important role in the regulation of the immune system in the cause of schizophrenia. The evidence collected shows a link between schizophrenia and psychopathology and decreased cytokine production. Interferon gamma +874 A/T gene polymorphism located at base tide to +874. Purpose: This literature review aims to identify polymorphism of the Interferon Gamma +874 A/T gene in Schizophrenia patients. Method: Design research is literature review. Literature searches are conducted by conducting international and national journal searches. The search results of the articles on the database were found as many as 32 articles. The number of articles that fit the inclusion criteria is as many as 28 articles. The results of the literature review obtained 5 journals that discuss polymorphism gene Interferon Gamma +874 A/T in pasein schizophrenia. The 5 journals are case study research. Result: From the articles that have been discussed, it can be concluded that the first 874+ polymorphisms of the interferon gamma gene are associated with the production of this compound. The presence of the AA genotype is associated with a decrease in cytokine production, and the AT genotype is associated with moderate cellulose production and high TT as well as cell production.
Hubungan metode deparafinisasi dengan kuantitas dan kualitas ekstrak dna hasil isolasi dari sampel arsip jaringan dalam blok parafin terfiksasi formalin Ray Suga Aulia Sentani; Zen Hafy; Subandrate
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v4i1.76

Abstract

Kuantitas dan kualitas hasil ekstraksi DNA dari jaringan FFPE sangat tergantung dari proses awal yang harus dilakukan pada sampel sebelum masuk kedalam tahapan ekstraksi DNA. Proses awal yang sangat menentukan keberhasilan ekstraksi DNA ini adalah proses deparafinisasi, yaitu proses penghilangan parafin jaringan dari parafin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas DNA yang diambil dari sampel arsip FFPE (Formalin-fixed paraffinembedded tissue) dengan metode deparafinisasi menggunakan xylene dan mineral oil di RSUP Dr. Mohammad HoesinPalembang. Sebanyak 16 sampel arsip FFPE diambil dari Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Seluruh sampel kemudian dibagi menjadi 2 bagian sama rata kemudian dilakukan proses deparafinisasi menggunakan xylene dan mineral oil. DNA yang telah diisolasi akan diuji kuantitasnya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 260nm. Uji kualitas akan dilakukan dengan menghitung OD Ratio260nm:280nm. Selain itu DNA juga akan diamplifikasi lalu dilakukan visualisasi dengan sinar UV. Konsentrasi yang didapatkan kemudian diuji dengan uji Wilcoxon dan menunjukkan adanya hubungan signifikan antara metode deparafinisasi dan konsentrasi yang didapat (P=0.036). Primer beta-actin (524bp)tidak ditemukan potongan gen yang diinginkan setelah elektroforesis, kemudian diuji dengan primer Mitin (142bp) menunjukan potongan gen yang diinginkan pada saat elektroforesis dan visualisasi UV.Terdapat hubungan yang signifikan antara metode deparafinisasi FFPE dengan kuantitas dan kualitas DNA yang didapat.
Pengaruh Pemberian N-asetylsistein Terhadap Kadar IFN-γ pada Penderita HIV/AIDS yang Menjalani Pengobatan Antiretroviral Sri Sulpha Siregar; Eddy Mart Salim; Zen Hafy; Nova Kurniati; Harun Hudari; Erial Bahar; Agustian Dwi Putra; Afriyana Siregar
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v8i2.174

Abstract

Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit infeksi yang masih terus menjadi masalah besar bagi masyarakat global. Hasil estimasi dan proyeksi jumlah orang dengan HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 640.000 orang dan prevalensi secara nasional pada orang dewasa sebesar 0,4%. Berbagai macam bentuk infeksi yang disebabkan oleh HIV, salah satunya ditandai dengan turunnya jumlah sel limfosit T CD4+ dan juga penurunan kadar IFN-γ yang dapat menyebabkan percepatan replikasi virus hingga terjadi kegagalan sistem imun. N-asetilsistein (NAC) merupakan varian dari asam amino L-sistein yang merupakan sumber dari golongan sulfhydryl (SH) dan diubah dalam tubuh menjadi metabolit yang mampu menstimulasi sintesis gluthatione (GSH), menginduksi detoksifikasi dan bertindak secara langsung sebagai pemakan radikal bebas juga merupakan antioksidan diharapkan dapat memperbaiki kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian NAC terhadap perubahan kadar IFN-γ pada penderita HIV/AIDS di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan uji klinik acak tersamar ganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32 pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok Plasebo dan NAC. Pada kelompok Plasebo, pasien diberi kapsul yang berisi laktosa dengan dosis 3x1 kapsul/hari, sedangkan kelompok NAC, diberi NAC dengan dosis 3x 200 mg/hari. Setiap kelompok diberi perlakuan sama selama 12 minggu. Darah pasien diambil sebelum dan setelah perlakuan untuk diperiksa kadar IFN-γ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok uji yang diberikan NAC maupun placebo tidak menunjukkan perubahan kadar IFN-γ yang bermakna setelah 12 mingguperlakuan(p>0,05). Kesimpulan penelitian, pemberian NAC tidak mempengaruhi kadar IFN-γ pada penderita HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV.
Co-Authors A, Rafdi A, Rafdi Abdullah Fikri Abdullah Sahab Afriyana Siregar Afriyana Siregar Agnes Felicia Lubis Agnes Felicia Lubis Agustian Dwi Putra Agustian Dwi Putra Agustina Br Haloho Ahmad, Zen Amalia Amalia Anisah Nida'ul Haq Argentina, Fiva aryani, Inda astri Aulia Annisa Rizki Bastian Bastian Bayu Winata Putera Calvin Ienawi Chairil Anwar Citra Ananta Avis Citra Dewi Desi Arlindia Didit Pramudhito Dwi Handayani Dwi Handayani Dwiana Ocviyanti Dwirini Retno Gunarti Dya Anggraeni Eddy Mart Salim Eddy Mart Salim Eddy Mart Salim Eddy Mart Salim Eddy Mart Salim Eddy Mart Salim, Eddy Mart Efrieni Erial Bahar Erial Bahar Erial Bahar Erial Bahar, Erial Ernawati Sinaga Fachmi Idris Fadilah, Rizka Ferry Yusrizal Ferry Yusrizal Fitri Octaviana Fitri Octaviana Francisca Srioetami Tanoerahardjo Fransisca Srioetami Tanoerahardjo Fransisca Srioetami Tanoerahardjo Gita Dwi Prasasty Hadi Nugraha Mustofa Haekal M Handayani, Sri Hartati Harun Hudari Harun Hudari Harun, Yusril Heni Maulani Heni Pujiastuti Henny Sulastri Hermansyah Hermansyah Hu, Owen Iche Andriyani Liberty, Iche Andriyani Indra Franajayakk Inggarsih, Rara Irsan Saleh Jayawarsa, A.A. Ketut Jusak Nugraha Jusak Nugraha Jusak Nugraha Jusak Nugraha Jusuf Fantoni Kemas Ya'kub Rahadiyanto Kemas Ya'kub Rahadiyanto Kemas Ya’kub Rahadiyanto Kemas Yusuf Effendi Kms Yusuf Effendi Kms. Yusuf Effendi Kms. Yusuf Effendi Kms. Yusuf Effendi Kms. Yusuf Effendi Kodrati, Adika Krisna Murti Krisna Murti kurniati, nova Laida Neti Mulyani Larasati, Veny Legiran Legiran Legiran Legiran Lubis, Fadhyl Zuhry M, Haekal M, Haekal M. Irsan Saleh Masagus Irsan Saleh Hasani Maya Eka Apriyanti Meiliza Indriani Mgs. Irsan Saleh Mgs. Irsan Saleh Mohamad Sadikin Muhammad Irsan Saleh Nita Hertati Nova Kurniati Nova Kurniati Nova Kurniati Nova Kurniati Nova Kurniati Nova Lestari Novizar S Ocktariyana, Ocktariyana Oktariana, Desi Pancarani, Muftia Phey Liana Prihantika S., Sabrina Purnamasari, Septi Puspita, Riana Sari Puspita, Riana Sari R, Sentani R, Sentani Radiyati Umi Partan Radiyati Umi Partan, Radiyati Umi Rafdi A Rafika Novianti Rahadiyanto, Kemas Ya'Kub Rahmi Widiyawati Ramadhayanti, Lidya Ramzi Amin, Ramzi Rasyid, Riana Sari Puspita Ray Suga Aulia Ray Suga Aulia Sentani Riana Sari Puspita Riana Sari Puspita Rasyid Rikka Wijaya Rini Nindela Rini Nindela, Rini Rizal Sanif S, Novizar S, Novizar Sabri Prihantika Sabrina Prihantika Saleh, M Irsan Saleh, Mgs. M. Irsan Salutondok, Welly Sari, Nurmalia Purnama selly marisdina Selvy Apriani Sentani R SEPTI WULANDARI Soilia Fertilita Sri Handayani Sri Sulpha Siregar Sri Sulpha Siregar Subandrate Sudarto Sudarto Suly Auline Rusminan Susiwati, Susiwati Syifa Alkaf Tanoerahardjo, Francisca Srioetami Tungki Pratama Umar Venny Larasati Venny Larasati Verli Saniba Wresnindyatsih Ya’kub Rahadiyanto Yudianita Kesuma, Yudianita Yunni Diansari Yusuf Effendi Yusuf Effendi Yusuf Effendi Yusuf Effendi Zen Ahmad Ziske Maritska Zulkarnain Musa