Penduduk dunia saat ini mengalami pertambahan usia yang signifikan, termasuk di Indonesia. Pertambahan usia ini juga diikuti dengan bertambahnya jumlah kelompok lanjut usia (lansia) di masyarakat. Dengan pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia yang semakin signifikan di Jakarta, penting untuk merancang pengembangan layanan lansia dengan memperhatikan kebutuhan mereka sejalan dengan perubahan metabolisme tubuh yang menurun. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan secara fisik maupun psikologis bagi lansia. Salah satu tantangan kesehatan yang sering dihadapi oleh kelompok ini adalah masalah demensia dan penyakit lainnya yang mempengaruhi kemampuan kognitif dan fungsi otak. Demensia adalah suatu kondisi penyakit yang memengaruhi fungsi otak dan secara perlahan-lahan merusak kemampuan seseorang dalam berpikir. Diagnosa demensia dapat dilakukan melalui evaluasi kesehatan mental menggunakan Mini-Mental State Examination (MMSE), serta melibatkan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dan latihan otak. Pada analisis didapatkan hasil 24 responden (60%) yang definite gangguan kognitif (berat),11 responden (27,5%) probable gangguan kognitif (sedang) dan 5 responden (12,5%) dengan hasil fungsi kognitif normal. Nilai tersebut dikategorikan berdasarkan total skor jawabab yang di dapatkan saat pengisian kuisioner Mini Mental State Examination (MMSE). Dari hasil tersebut disimpulkan bahwamayoritar lansia mempunyai gangguan kognitif yang berat (Demensia)