Claim Missing Document
Check
Articles

RED GINGER (Zingiber officinale var. rubrum): ITS CHEMICAL CONSTITUENTS, PHARMACOLOGICAL ACTIVITIES AND SAFETY Sitepu, Rini Daud; Diantini, Ajeng; Levita, Jutti
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2018): Fitofarmaka, Vol.8, No.1, Juni 2018
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.814 KB)

Abstract

ABSTRACTGinger (Zingiber officinale) which belongs to the Zingiberaceae family, was firstcultivated in Asia (Indonesia and Malaysia). This plant is one of the most commonly used herbal supplements taken by many patients to treat various conditions. Z.officinale has three varieties based on its size, colors of rhizome and chemical constituents i.e. .Z. officinale var. officinale (big white ginger or giant ginger, badak or gajah), Z. officinale var. amarum (small white ginger, emprit), and Z. officinale var. rubrum (small red ginger, merah or beureum). These three varieties may partly be deferred from their essential oil contents and are used for different purposes. The essential oils contained in Z. officinale var. rubrum are higher than the other types of ginger, which makes stronger in its pungency smell and taste. There are many studies that confirm beneficial effects of red ginger against the symptoms of diseases, i.e. anti-inflammation, antioxidant, antiemetic, antibacterial and antidiabetics. Z.officinale var. rubrum is considered to be a safe herbal medicine with only few and insignificant adverse/side effects. Although the medicinal properties of red ginger have been known,  further trials in humans are required to determine the efficacy of red ginger (or one or more of its constituents) and to establish what, if any, adverse effects are observed.Key words: Zingiber officinale, ginger, herbal supplement ABSTRAKTanaman jahe (Zingiber officinale) termasuk kedalam famili Zingeberaceae, pertama kali dikultivasi di Asia (Indonesia dan Malaysia). Tanaman ini umumnya digunakan sebagai suplemen herbal oleh masyarakat untuk meredakan berbagai keluhan penyakit. Z officinale terdiri dari 3 varietas berdasarkan ukuran rimpang, warna rimpang dan kandungan bahan kimianya yaitu Z officinale var. officinale (jahe putih besar, jahe badak, atau jahe gajah), Z. officinale var. amarum (jahe putih kecil atau jahe emprit), dan Z. officinale var. rubrum (jahe merah kecil, atau jahe beureum). Ketiga varietas ini sebagian berbeda dalam kandungan minyak esensialnya dan digunakan untuk keperluan yang berbeda. Minyak esensial yang terkandung dalam Z. officinale var. rubrum lebih tinggi dari jahe tipe lainnya sehingga jahe ini memiliki bau dan rasa yang lebih pedas. Berbagai studi telah membuktikan bahwa jahe merah memiliki aktifitas positif terhadap berbagai gejala penyakit seperti antiinflamasi, antioksidan, antiemetik, antibacterial, dan antidabetik. Z.officinale var. rubrum diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal yang aman tanpa efek samping, atau efek samping minimal. Walaupun  manfaat medis jahe merah telah diketahui secara saintifik, namun diperlukan uji klinis lebih lanjut untuk mengetahui tingkat kemanjuran serta kandungan senyawa secara lebih spesifik, serta mempelajari efek-efek samping yang mungkin terjadi.Kata kunci: Zingiber officinale, jahe, suplemen herbal
In silico study of curcumol, curcumenol, isocurcumenol, and β-sitosterol as potential inhibitors of estrogen receptor alpha of breast cancer Mustarichiei, Resmi; Levitas, Jutti; Arpina, Jopi
Medical Journal of Indonesia Vol 23, No 1 (2014): February
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.644 KB) | DOI: 10.13181/mji.v23i1.684

Abstract

Background: Based on data from the Hospital Information System (HIS) in 2007, breast cancer is the top ranked diagnosed cancer in Indonesia. Estrogen receptor alpha (ERα) is associated with breast cancer because it is found in high levels in cancer tissues. Curcumol, curcumenol, isocurcumenol of white tumeric rhizomes (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe), and β-sitosterol from seeds of pumpkin (Cucurbita pepo L.) have been reported to have inhibitory activity against cancer cells. This study presents the in silico study of these compounds as inhibitors of ERα.Methods: Docking simulations are carried out in this paper to visualize molecular-level interactions between the four compounds with ERα. Docking simulations between estradiol and tamoxifen on ERα are carried out as well.Results: Docking results indicated that curcumol, curcumenol, isocurcumenol, and β-sitosterol showed inhibitory activity againts estrogen receptor alpha (ERα).  The order of potency is shown consecutively by isocurcumenol, curcumol, curcumenol, and β-sitosterol with values 0.584 M, 1.36 M, 1.61 M, and 7.35 M respectively. Curcumenol and estradiol interacts with ERα through hydrogen bonds and hydrophobic interactions, whereas curcumol, isocurcumenol, β-sitosterol and tamoxifen through hydrophobic interactions in succession. Conclusion: Natural products containing all four compounds have the potential to be used as drugs or adjuvant drugs in breast cancer therapy.Keywords: β-sitosterol, breast cancer, curcumol, curcumenol, estradiol, ERα, isocurcumenol
Prediksi Aktivitas Antikanker Payudara Senyawa Fevicordin dari Biji Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl. pada ERĄ Melalui Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas metode Multiple Linear Regression Analysis dan Partial Component Analysis Muchtaridi -; A. Mutalib -; Jutti Levita -; A. Diantini -; Ida Musfiroh -
Bionatura Vol 13, No 1 (2011): Bionatura Maret 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.97 KB)

Abstract

In this study fevicordin is proposed to be used for anti breast-cancer. The development of this compound was based on Quantitative Structure Activity Relationship (QSAR) study of 37 estrogen analogues using MLRA (Multiple Linier Regression Analysis) and PCA (Partial Component Analysis). QSAR equations resulted from MLRA and PCA techniques are:Log Ki = -16.5348 + 9.4000 Ovalitas - 0.0472 Molar Volume - 1.3985 Dipole Energy + 0.4891 Dipole Length + 0.0000 Torsion Energy + 0.0113 Total Areaand Log Ki = -16.8273 – 1.4970 Homo – 0.0214 Area Polar + 0.4940 Dipol – 0.0131 Total Area, respectively.The models were used to predict fevicordin’s Ki value, which had been studied using radioligand binding assay by Nakata and his colleagues, and resulted 6.13-15M (in Tris buffer using 3H-estradiol as competitor) and 2.60.10-14M (in Hepes buffer using [125I]estradiol as competitor), respectively.Keywords : Fevicordin, Breast cancer, ERá, Ki, QSAR
THE EFFECT OF SOAKING, WASHING AND FRYING ON THE CONCENTRATION OF FORMALDEHYDE IN SANGE BELAH SALTY FISH Jutti Levita -; Wiwiek Indriyati -; Resmi Mustarichie -
Bionatura Vol 12, No 1 (2010): Bionatura Maret 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Formaldehyde in food has developed as public issue in the last two years. Several foods, such as salty fish, wet noodles and tofu were laboratorically proven using formaldehyde as preservative. A study on the effect of soaking and frying towards the concentration of formaldehyde in salty fish has been carried out. Sange belah was chosen as the model. The fish was soaked in formaldehyde solution (250 ppm in concentration) for 12 hours then it was washed, fried, and distilled in closed system. Distillate was reacted with Nash Reagent. The yellow color formed was measured spectrophotometrically at λ 415 nm. Result showed that there was a decreasing of formaldehyde concentration in the sample (Δ 63.27% after washing and Δ 83.03% after frying).Keywords: Formaldehyde, salty fish, sange belah
PERAN SPESIES OKSIGEN REAKTIF PADA INFLAMASI SERTA ANTIOKSIDAN ALAMI SEBAGAI FITOTERAPI KIKI IKRIMA; RIEZKI AMALIA; MUTAKIN MUTAKIN; JUTTI LEVITA
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.32 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22010

Abstract

Radikal bebas merupakan senyawa kimia yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan dalam orbital terluarnya. Radikal bebas yang paling banyak dikenal yaitu spesies oksigen reaktif (SOR) dan spesien nitrogen reaktif (SNR). SOR merupakan mediator yang berperan pada kerusakan intraseluler lipid, protein, karbohidrat, dan asam nukleat. SOR bersifat sangat reaktif karena kondisinya tidak stabil (memiliki elektron yang tidak berpasangan). Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara molekul oksidan dan antioksidan sehingga meningkatkan kelebihan produksi SOR, akibatnya terjadi kerusakan jaringan. SOR berperan penting pada patofisiologi inflamasi. Senyawa antioksidan mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi yang menghasilkan radikal bebas, serta memecah rantai berantai yang dapat merusak sel dan jaringan, sehingga antioksidan dapat digunakan sebagai pilihan terapi untuk penyakit inflamasi yang umumnya disebabkan oleh SOR.Kata kunci: antioksidan, flavonoid, peroksidasi lipid, senyawa oksigen reaktif
Mekanisme Antikanker Tanaman Michelia champaca L: Review IYAN RIFKY HIDAYAT; Jutti Levita
Farmaka Vol 17, No 1 (2019): Farmaka (Supplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.271 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i1.22164

Abstract

Obat antikanker pada umumnya memiliki selektivitas yang rendah dan memerlukan biaya mahal. Oleh karena itu diperlukan obat herbal yang aman untuk digunakan dalam terapi penatalaksanaan kanker. Tujuan dari review ini adalah untuk mengetahui mekanisme antikanker pada berbagai bagian tanaman Michelia champaca L. Metode skrining artikel dilakukan dengan membuat kriteria eksklusi dan inklusi. Dari review ini dapat disimpulkan bahwa setiap bagian tanaman memiliki aktivititas antikanker dengan mekanisme dan senyawa aktif yang berbeda.
REVIEW ARTIKEL: RNS DAN PERANNYA DALAM KANKER PANKREAS HILMA AWALIA RAHMAH; ZELIKA MEGA RAMADHANIA; MUTAKIN MUTAKIN; JUTTI LEVITA
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2359.336 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.25907

Abstract

Spesies nitrogen reaktif (SNR) merupakan beberapa senyawa yang diturunkan dari oksida nitrat yang kehadirannya dalam tubuh dapat mengakibatkan stress nitro-oksidatif. Oksida nitrat (NO) dalam jumlah berlebih dapat dengan mudah memicu produksi SNR yang selanjutnya berkontribusi dalam mekanisme patofisiologis beberapa penyakit, salah satunya adalah kanker pankreas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa spesies nitrogen reaktif merupakan faktor non genetik yang penting pada tumorigenesis pankreas yang diinduksi defisiensi Breast Cancer 2 (BRCA2). SNR dapat dicegah atau dikurangi pembentukannya melalui perawatan menggunakan antioksidan secara signifikan. Selain mampu mencegah pembentukan SNR, perawatan antioksidan secara signifikan juga mampu mengurangi adduct oksidatif DNA dan mengurasi lesi DNA sehingga dapat menunda onset tumor. Kata Kunci      : BRCA2, Oksida Nitrat, Senyawa, Tumorigenesis.
REVIEW: TANAMAN OBAT UNTUK PENGINDUKSI TIDUR/ ANSIOLITIK Billy Dwi Saputra; Resmi Mustarichie; Jutti Levita
Farmaka Vol 19, No 2 (2021): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i2.27694

Abstract

Insomnia adalah keadaan dimana seseorang memiliki masalah dengan tidur dan berpengaruh terhadap kehidupannya. Kondisi tersebut menyebabkan kelelahan pada siang hari yang berujung pada sulitnya beraktivitas pada siang hari. Berbagai jenis obat penenang konvensional telah banyak digunakan dalam menangani kondisi ini, namun penggunaannya memiliki efek residual yang besar. Tanaman herbal digunakan sebagai alternatif dalam hal efek samping.  Tujuan dari artikel review ini untuk memberikan informasi mengenai tanaman obat untuk penginduksi tidur/anti ansietas dan menggambarkan potensi manfaat serta masalah keamanan. Metode pencarian literatur menggunakan PubMed dan Google Scholar. Terdapat banyak tanaman yang memiliki aktivitas penginduksi tidur (sedatif) dan ansiolitik yang berpotensi menjadi anti-insomnia menggantikan obat konvensional yang memiliki efek samping yang besar. Pengujian in vitro, in vivo hingga klinis telah banyak dilakukan terhadap tanaman herbal dengan berbagai aktivitasnya dan efek samping yang lebih rendah.Kata Kunci: Insomnia, penginduksi tidur, ansiolitik , tanaman herbal
REVIEW: SELEDRI Apium Graveolens. Linn. SEBAGAI TABLET ANTI-INFLAMASI AINAA HAZIRAH SHAMSUL ANUAR; Jutti Levita Jutti Levita
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.551 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17343

Abstract

ABSTRAKSeledri atau nama sintifiknya Apium Graveolens. Linn merupakan satu tanaman yang secara tradisionalnya sering diguna sebagai penambah nafsu makan, lalap dan juga sebagai penghias dalam makanan. Dengan menggunakan metode granulasi basah, tablet dari akar seledri telah dicetak dan seterusnya dievaluasi. Seledri memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat anti-inflamasi karena ia mengandung senyawa utama Apiin yang merupakan zat metabolit utama untuk anti-Inflamasi. Didalam sistem tubuh, Apiin akan terhidrolisis menjadi gula dan aglikon apigenin yaitu satu zat yang terbukti dapat mengatasi gejala inflamasi. Telah dibuat tablet dengan menggunakan kombinasi bahan esipien laktosa, amilum manihot dan avicel 102, primojel dan magnesium stearat. Yang dibuat bervariasi adalah bahan pengikat yang digunakan yakni HPMC 2910 3 cps, PVP K30 dan gelatin.Kata Kunci: Akar Seledri, Anti Inflamasi, Sediaan Tablet, Evaluasi Tablet.ABSTRACTCelery or it scientific name, Apium Graveolens. Linn is a plant that is traditionally used as an appetite enhancer, salad and also as a decorative in food. Using the metod of wet granulation, tablets form the roots of a celery’s extracts have been printed and evaluated. Celery is said to have the potential to be developed as an anti-inflammatory drug because it contains Apiin, which is the main metabolite substance for anti-inflammatory action. In the body system, apiin will be hydrolyzed into sugar and apigenin aglicon an  active substance that are proven to overcome the symptoms of inflammation. Tablets have been formulated using a combination of lactose, amylum manihot and magnesium stearate. The binder used, HPMC 2910 3cps, PVP K30 and gelatin are made varies.Keywords: Celery’s roots, Anti-Inflammation, Tablet Preparation, Tablet Evaluation.  
Review : Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) dan Teori Uji Toksisitas ZAHRA DZAKIRAH ABNAZ; JUTTI LEVITA
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.54 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17482

Abstract

Indonesia dianugerahi dengan kekayaan alam yang beraneka ragam dan merupakan negara terkaya di dunia dalam hal kekayaan hayati. Kekayaan hayati ini pun ada yang digunakan untuk obat tradisional. Obat tradisional telah diterima secara luas baik di negara maju maupun di negara berkembang. Dalam penggunaannya, obat tradisional, simplisia dan sebagainya harus diperhatikan keamanannya. Buah Mengkudu dan Biji Jinten Hitam memiliki banyak efek farmakologi yang baik untuk kesehatan, namun tetap saja diperlukan uji toksisitas agar untuk lebih memsatikan keamanan buah mengkudu dan biji jinten hitam. Uji toksisitas itu sendiri merupakan salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui keamanan suatu obat yang akan dijadikan produk. Tujuan dari penelitian uji toksisitas subkronik ini adalah untuk mengetahui efek toksik pada buah mengkudu dan biji jinten hitam.
Co-Authors A. Diantini - A. Mutalib - Abdul Mutalib Abdul Mutalib Abdul Mutholib Achmad Al Baihaqi Ade Zuhrotun Agung Karuniawan Ahmad Muhtadi AINAA HAZIRAH SHAMSUL ANUAR AJENG DIANTINI Ajeng Diantini, Ajeng Amalia, Riezki Ami Rahmati Syadiah Anas Subarnas Anas Subarnas Anggraeni, Sra R. Anis Khoirunisa Anis Khoirunisa, Anis Anis Yohana Chaerunisaa Anisa Pebiansyah Anna Yuliana, Anna Ardiansyah, Fahriza As'ari Nawawi As'ari Nawawi As’ari Nawawi Aulifa, Diah L. Batari A. Larasati Bawono, Lidya Cahyo Billy Dwi Saputra Cahya Nova A. Chyntia R. Wijaya Dani Sujana Debby Ustari Diah Lia Aulifa DIANTINI, AJENG - Diina, Tresnafuty Rasyiida Dina Mulyana Syafitri DINA SEMBIRING Dinny Andriany Dinny Andriany, Dinny DOLIH GOZALI Dolih Gozali Driyanti Rahayu Driyanti Rahayu Dwi Lestari Sulistyaningsih Eli Halimah Eli Halimah, Eli Ellin Febrina Ellin Febrina Ellin Febrina Ellin Febrina Enade P. Istyastono Ervita Indriani Fara Warhead Fara Warhead, Fara Fathurrahmi Fathurrahmi Fattah, Miswar Fauzan Fikri Febrina Amelia Saputri Fikri, Fauzan Firdha S Maelaningsih Firdha S Maelaningsih, Firdha S Gofarana Wilar Herawati, Irma E. HILMA AWALIA RAHMAH Ida Musfiroh Ida Musfiroh - Ika WAHYUNI Imam A. Wicaksono Indah Suasani Wahyuni Indah Suasani Wahyuni INDRIANI, ERVITA Indriyanti R. Sukmana Irma Erika Herawati Irma Erika Herawati Irma Erika Herawati Irma Erika Herawati Irma M. Puspitasari, Irma M. Irma Melyani Puspitasari Irma Meylani Puspitasari Iwan J. P. de Esch IYAN RIFKY HIDAYAT Jennifer Kolina Jiranusornkul, Supat Jopi Arpina Kee P. Shan Keri Lestari Khairinisa, Miski Aghnia Khoziah Ahmad, Khoziah KIKI IKRIMA Kolina, Jennifer Marline Abdassah Marline Abdassah Marline Abdassah, Marline Maryam Hasymia Ishmatullah Masripah Masripah Masripah Megantara, Sandra MEGANTARA, SANDRA Meigita Indah Farkhani Ming, Wong Chun Miswar Fattah Mochamad Rizal Moelyono Moektiwardoyo Moelyono Moektiwardoyo, Moelyono Monika Novryanti Monika Novryanti, Monika Muchtaridi Muchtaridi Muhammad Ikhsan Muhammad Ryan Radix Rahardhian Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Nawawi, Asari Nela - Simanjuntak Nuraeni Nuraeni Nurdjanah Azinar Nyi M. Saptarini Nyi M. Saptarini Nyi M. Saptarini Nyi Mekar Saptarini Pratidina, Malfa Laila Putri, Refitha Nurul Raden Maya Febriyanti Renny Amelia Renyiska Yula Resha Resmawati Shaleha Resmi Mustarichie Ridwan, Hanna Salwa Riezki Amalia Riezki Amalia Riezki Amalia Riezki Amalia Rini Daud Supu Rini Hendriani Ronny Lesmana Rosdianto, Aziiz M. Rusdianto, Aziiz M. Saeful Amin, Saeful Saptarini, Nyi M. Shaleha, Resha Resmawati Shan, Kee P. Shelvy E Suherman Shelvy E Suherman Shelvy E Suherman, Shelvy E Sitepu, Rini Daud Slamet Ibrahim Slamet Ibrahim Slamet Ibrahim Slamet Ibrahim Slamet Ibrahim Sofa D. Alfian Sofa D. Alfian, Sofa D. Sohadi Warya Sohadi Warya Sra R. Anggraeni Sri A. Sumiwi Sri Adi Sumiwi Sri Adi Sumiwi Sriwidodo Sriwidodo STEFANNY AGNES SALIM Steffi Liem Steffi Liem Sukmana, Indriyanti R. Sumiwi, Sri A. Sumiwi, Sri A. Supriyatna ., Supriyatna Susilawati, Elis Syadiah, Ami Rahmati Syafrudin Purnama Sidiq, Syafrudin Purnama Tarkus Suganda Tenri Noviardani Tenri Noviardani, Tenri TIANA MILANDA Tina Rostinawati Tresnafuty Rasyiida Diina Trixie A. Ulimaz Ulfinana Hafni Vergel Concibido Virda Aziza Wahyuni, Indah S. Wijaya, Chyntia R. Winarni, Rina Wiwiek Indriyati - Wong Chun Ming Yasmiwar Susilawati Yogiyanto Yogiyanto Yudha Prabowo Yuli Andriani Yulin Prisdiany ZAHRA DZAKIRAH ABNAZ Zain, Dichy Nuryadin ZELIKA MEGA RAMADHANIA