Claim Missing Document
Check
Articles

Bioactive Compounds of Seaweed Sargassum plagyophyllum and Eucheuma cottonii as Lightening Raw Materials Maretty Twentyna Dolorosa; Nurjanah Nurjanah; Sri Purwaningsih; Effionora Anwar; Taufik Hidayat
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.616 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v20i3.19820

Abstract

Seaweed is main commodity with abundant amount of Indonesian waters. Seaweed contains naturallybioactive compounds that acts as antioxidant and tyrosinase inhibitor which inhibit melanin formationand the latest approach used to skin lightening. The aim of this research were to determine chemicalcharacterization such as heavy metal, secondary metabolite (phytochemical compounds), moisture, vitaminC and E, antioxidant activity and total plate count (TPC) on dry simplisia and slurry of S. plagyophyllumand E. cottonii. Total microbe of S. plagyophyllum amounted 2.3×102 colony⁄g with moisture content 16,71%and E. cottonii amounted 2.2×103 colony⁄g with moisture content 19.79%. Brown seaweed, S. plagyophyllum,did not contain dangerous heavy metal. Vitamin C value in both spesies of seaweed were 212.95 mg/kg forS. plagyophyllum and 15,95 mg/kg for E. cottonii. Vitamin E of S. plagyophyllum amounted 363.86 mg/kgand 0.23 mg/kg for E. cottonii. IC50 value of S. plagyophyllum was 109 ppm and 130.62 ppm for E. cottonii.S. plagyophyllum slurry contain bioactive compound such as alkaloids, steroids, flavonoids, saponins andtannins. E. cottonii slurry contain bioactive compound alkaloids and terpenoids.
Effects of Alkaline Pretreatment on the Characteristics of Collagen from Mangrove Conch (Telescopium telescopium) Sri Purwaningsih; Riyan Triono
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.573 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v22i2.27796

Abstract

The horn snail (Telescopium telescopium) is a gastropod living in mangrove forests and is considered as a pond pest. This study was aimed to determine the effects of alkaline and acetic acid pretreatment on the characteristics of collagen from the horn snail meat. The immersion of the meat in NaOH 0.20% for 10 hours gave a significant reduction in non-collagen protein content (α = 0.05). Further immersion with acetic acid 0.05% for 6 hours also significantly affected (α = 0.05) the swelling degree and the collagen solubility. The extraction yield was 1.08±0.21%, with 72.23% of brightness, and the viscosity was 16.34 cP. The proline content of the collagen was 9.21%.
Karakteristik dan Aktivitas Antioksidan Rumput Laut Gracilaria sp. Asal Banten: Characteristics and Antioxidant Activities of Gracilaria sp. Seaweed from Banten Sri Purwaningsih; Eka Deskawati
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v23i3.32808

Abstract

Rumput laut Gracilaria sp. sering dimanfaatkan sebagai sumber agar-agar komersial. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dari Gracilaria sp. sebagai bahan baku pangan fungsional. Metode ekstraksi pada penelitian ini yaitu maserasi tunggal menggunakan berbagai pelarut seperti: etanol, etil asetat, dan n-heksan, dengan perbandingan Gracilaria sp. dan pelarut yaitu 1:6. Parameter analisis terdiri atas proksimat, logam berat, rendemen, fitokimia, penentuan total fenol dan total flavonoid menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis, serta aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan kadar air 83,28% (bb), protein 9,36%, lemak 0,60%, abu 24,83% dan karbohidrat 11,05% (bk). Kadar logam berat Hg, Pb, Cd di bawah ambang batas dan tidak ditemukan logam berat As sesuai dengan SNI 2690:2015. Pengujian komponen bioaktif ekstrak etanol Gracilaria sp. secara kualitatif didapatkan alkaloid, fenol, saponin, flavonoid, triterpenoid. Kadar total flavonoid dan total fenol berturut-turut sebesar 21,78±0,32 mg QE/g dan 124±2,13 mg GAE/g. Perbedaan pelarut dalam ekstraksi berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap aktivitas antioksidan, dengan aktivitas tertinggi adalah ekstrak etanol dengan nilai IC50 sebesar 22,15±1,63 μg/mL (sangat kuat). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Gracilaria sp. aman dan dapat digunakan sebagai bahan baku pangan fungsional.
EKSTRAKSI KOMPONEN AKTIF SEBAGAI ANTIKANKER PADA SEL LESTARI KEONG MATAH MERAH (Cerithidea obtusa) Sri Purwaningsih; Rimbawan ,; Bambang P. Priosoeryanto
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 15 No. 2 (2008): Desember 2008
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.531 KB)

Abstract

ABSTRAKKomponen bioaktif dari bahan alami telah banyak diteliti untuk digunakan sebagai obat antikanker. Penelitian mengenai komponen bioaktif dari keong matah merah (Cerithidea obtusa) sebagai antikanker belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan: (1) Menentukan cara ekstraksi keong matah merah dengan beberapa pelarut (air, air + methanol, aseton, etil asetat, dan methanol), dan (2) Uji aktivitas zat aktif dari keong matah merah dalam melawan sel lestari kanker (K562, A 549, dan HeLa/cervix cancer). Dari penelitian dapat ditentukan bahwa waktu ekstraksi terbaik yang dipilih untuk penelitian adalah 72 jam dan perbandingan antara bahan baku dengan pelarut adalah 1:6 (w/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai terbaik adalah ekstrak keong matah merah dengan pelarut aseton yang mempunyai daya hambat terbesar pada sel kanker (90.62% untuk HeLa/cervix cancer, 79.84% kanker paru/A 549, dan 76.71% untuk leukemia/K562) pada konsentrasi 25 ppm.Kata kunci: Antikanker, Cerithidea obtuse, ekstraksi, sel tumor lestari.ABSTRACTBioactive components derive from natural substances have been widely studied for the use as an anticancer drug. A study on a bioactive component from matah merah mollusks (Cerithidea obtusa) as an anticancer has not yet been reported. This research was intended to find the best method of extraction for the bioactive components of this animal. The research were divided into of two stages: (1) an extraction of matah merah mollusks by applying various solvents (water, water and methanol, acetone, ethyl acetate, and methanol), and (2) anti-proliferation ability of matah merah mollusks against tumor cell line (HeLa/cervix cancer, A 549, and K562). The results showed that the best extraction time was is 72 hours with the ratio of main material and solvents being 1:6 (w/v). The result also found that acetone of 25 ppm was the best solution resulted the strongest inhibiting power against cancer cells (90.62% against HeLa/cervix cancer, 79.84% against lung cancer/A 549, and 76.71% against leukemia/ K562.Key words: Anti-cancer, Cerithidea obtuse, extraction, tumor cell line.
Pengujian Toksisitas Sub Akut Ekstrak Hipokotil Bakau Hitam pada Tikus Galur Sprague Dawley Sri Purwaningsih; Ekowati Handharyan; Indah Ria Lestari
Jurnal Akuatika Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Akuatika Vol. VI. No. 1/Maret 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.167 KB)

Abstract

Hipokotil buah mangrove hitam (R.mucronata)telah terbukti mempunyai efek yang baik pada jaringan hati secara biokimia dan gambaran histopathologi[U1] [A2]  pada dosis 5 mg/kg pada tikus galur Sprague Dawley.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek toksisitas secara sub-akut dari ekstrak hipokotilbuah mangrove hitam(R.mucronata)pada tikus dengan dosis 0; 15; 10[A3] 5 mg/kg berat badan.  Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap  dengan uji lanjut Duncan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tidak menyebabkan penurunan berat badan dan kematian tikus.  Hasil analisis secara biokimia pada darah untuk SGPT[U4] [A5] , total bilirubin, BUN, dan kreatinin masih dalam batas normal.  Gambaran secara histopathologi menunjukkan bahwa terjadi perubahan di jaringan ginjal pada  dosis 105 mg/kg berat badan.  Hasil penelitian menujukkan bahwa dosis 15 mg/kg dari ekstrak hipokotilbuah mangrove hitam(R.mucronata) dianggap aman sebagai nutrasetika. Kata kunci: buah bakau (R.mucronata), sub-akut, toksisitas  
Formulasi Skin Lotion Dengan Penambahan Karagenan Dan Antioksidan Alami Dari Rhizophora Mucronata Lamk. Sri Purwaningsih; Ella Salamah; Tika A. Budiarti
Jurnal Akuatika Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.473 KB)

Abstract

Skin lotion merupakan produk  kosmetika yang berfungsi melembutkan dan menjaga kulit dari kekeringan. Tujuan penelitian adalah menentukan konsentrasi terbaik dari penambahan karaginan dan ekstrak Rhizophora mucronata pada skin lotion.  Tahapan dalam penelitian ini adalah formulasi skin lotion dengan penambahan karaginan (0%; 1,5%; 1%; 1,5%; 2%) dan skin lotion terbaik ditambah ekstrak Rhizopora mucronata (0,5% dan 1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula skin lotion terbaik adalah penambahan karaginan 1,5%.  Karakteristik sensori skin lotion berkisar antara agak suka sampai suka;  nilai pH 7,62; viskositas 2500 cP, stabilitas emulsi 100%, penyusutan berat 3,72%;  dan total mikrob kurang dari 2,5 x 102 Cfu (log 2,39).  Skin lotion yang ditambah 1% ekstrak Rhizopora mucronata mempunyai aktivitas antioksidan terbaik (130,494 ppm). 
KANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) AKIBAT PROSES PENGOLAHAN Ella Salamah; Sri Purwaningsih; Rika Kurnia
Jurnal Akuatika Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.056 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan komposisi kimia, kandungan mineral dan kelarutan  mineral  daging  remis  segar  dan  setelah pengolahan,  serta  menentukan  metode pengolahan  terbaik  dengan  kehilangan  mineral terendah  dan  kelarutan  mineral  tertinggi. Komposisi kimia remis diuji dengan metode termogravimetri, soxhlet dan kjeldahl. Kandungan mineral dan kelarutan mineral diuji dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Pengolahan menurunkan komposisi kimia remis, namun meningkatkan kandungan kadar abu setelah dilakukan metode pengolahan dengan cara perebusan garam. Metode pengolahan juga memberikan penurunan kandungan mineral kalsium, magnesium, fosfor, kalium dan seng pada remis.  Kandungan mineral natrium pada remis segar meningkat setelah direbus garam, namun menurun setelah direbus dan kukus.  Metode pengolahan juga memberikan peningkatan persentase kelarutan mineral natrium, kalsium, fosfor dan magnesium remis. Penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada masyarakat bahwa untuk memperoleh asupan mineral yang paling baik dari remis, sebaiknya masyarakat mengolah remis dengan cara direbus garam dengan konsentrasi 1,5%.   Kata kunci : Corbicula javanica, kandungan mineral, kelarutan mineral, dan komposisi kimia.
CHARACTERIZATION AND TOXICITY TEST OF PUFFER FISH FROM PAMEUNGPEUK WATERS, WEST JAVA Eka Deskawati; Sri Purwaningsih; Purwanti Ningsih
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 6 No. 1 (2014): Electronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.924 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v6i1.8631

Abstract

A puffer fish contains a secondary metabolite toxic called tetrodotoxin (TTX), which can be used as an anesthetic and medication to relieve chronic pain for cancer patients. The purposes of this study were to determine the LC50 value and chemical composition of extracts from various tissues of puffer fishes as a first step to determine the further isolation of tetrodotoxin. In this study various tissues from meat, liver, skin, heart, and ovary of Arothron hispidus and Diodon hystrix species were extracted, characterized, and tested levels of toxicity using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) methods. Between the two puffer fishes studied, the highest toxicity was found in Arothron hispidus ovary with LC50 value of 29.65 ppm. Chemical constituents of the ovary were alkaloids, carbohydrates, and amino acids. Toxic compounds found in the extracts of puffer fish ovaries were tetrodotoxin which is a compound of the alkaloid class of secondary metabolites. Keywords: Puffer fish, Arothron hispidus, Diodon hystrix, toxicity, Brine Shrimp Lethality Test
THE CHARACTERISTICS OF ARTIFICIAL RICE WITH SEAWEED Eucheuma cottonii ADDITION AS A DIETARY FIBER SOURCE Natalia Prodiana Setiawati; Joko Santoso; Sri Purwaningsih
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 6 No. 1 (2014): Electronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.095 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v6i1.8641

Abstract

The utilization of local food commodities such as corn and cassava with seaweed addition as a dietary fiber source for producing artificial rice through extrusion technology is an  alternative for food diversification. The research was carried out to find out the best composition (rice, corn, cassava, and seaweed) and temperature of extrusion process on making artificial rice and the influence of dietary fibre on sensory properties and physicochemical. The composition of rice, corn, and cassava in proportion  of 1:3:1 with 20% seaweed, Eucheuma cottonii, addition and temperature extruder of 90 °C were selected as the best product for artificial rice. The  sensory evaluation was 8.02±0.21 (people’s preference). In physicochemical properties, dietary fiber significantly affected on low bulk density and starch digestibility. This condition is very good for health especially in maintaining the stability of blood glucose in the body. Keywords: artificial rice, composition, extrusion, seaweed, dietary fibre, temperature
PHOTOPROTECTIVE EFFECT OF SUNSCREEN CREAM WITH ADDITION OF CARRAGEENAN AND BLACK MANGROVE FRUIT (Rhizopora mucronata Lamk.) Sri Purwaningsih; Ella Salamah; M. Nur Adnin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 7 No. 1 (2015): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.575 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v7i1.9819

Abstract

The need of people’s face protection  from sun exposure is continuosly increasing. However, the available sunscreen in the market are mostly chemicaly generated. Seaweed (Kappaphycus alvarezii) produced carrageenan, which can be used as stabilizer, thickener, and emulsifier on sunscreen production.  Black mangrove fruit (R. mucronata) contains an antioxidant activity, tanin, flavonoids, and phenolic compounds, which are potential to be used for UV light absorber as well as skin protector. The aims of this research were to determine: (1) the best carrageenan concentration in the cream; (2) content of total phenol, flavonoids, and tannin of mangrove fruit extract; and (3) Sun Protection Factor (SPF) value of sunscreen cream.  The experiment used a complete random design  and with Duncan test.  The result showed that the best natural sunscreen formulation was an addition of 0.5% carrageenan and 1%  extract  from R. mucronata. The best characteristics of natural sunscreen were found within the level of 7.62 pH, 38.250 cP viscosity, 100% emulsion stability, 3.72% shrinkage, and  <102 colonies/g total microbial, 10.21 ± 0.06  SPF content,  37.90% total phenol,  0.51% total flavonoids, and 6.20 mg/g tannins.   Keywords: antioxidant, carrageenan, flavonoids, Rhizophora mucronata, SPF
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Achirul Nditasari aditya yudha prawira soekarno Agoes M Jacoeb Agoes Mardiono Jacoeb Agung Adi Nugroho, Agung Adi Ahmad Fauzan Lubis Alam, M. Sastra anak agung putu ayu puspita negara Anggri Alfira Yunita Assa Anna Carolina Erungan Annisa Rahma Fatmala Apit Setiani April Yanti, Fitri Arma Yenni, Yuli Azrifitria, Azrifitria Badeni Badeni, Badeni Bagus Sediadi Bandol Utomo Bambang P. Priosoeryanto Benny Manulang Darmaji Darmaji Denny Susanto Dewa, Wisnu Jaka Dewi Ulfa Trisdiani Dewi, Tirta Kumala Dwi Agustiyani Effionora Anwar eka - deskawati Eka Ayuningrat Eka Deskawati Ekowati Handharyan Ekowati Handharyani ella - salamah ella - salamah Ella Salamah Ella Salamah Ella Salamah Ella Salamah Ella Salamah Ella Salamah Ellis Permatasari Ema Hastarini Entis Sutisna Erna Kristin Estelle Lilian Mua Evy Damayanthi Fahriza Sri Afni Febri Berthalita Pujaningsih Fitriany Podunge Gian P Apriyana Hebat Shidow Falah I Gede Restawan Indah Ria Lestari Janice Sepang Joko Santoso Juliana Neng Ribka Jumain Kustiariyah Tarman Lestari, Neneng Loviya, Mesi M. Nur Adnin Mala Nurilmala Maretty Twentyna Dolorosa Mar’atun Rohmah Susanti Masikah Maylan Dewi Meilin Anggreyni MERLINDA KEMALA DEWI Mulyani, Nani Mustika, Gina Mutmainnah. HS Nikmawatisusanti Yusuf Nizlel Huda Nova Natalia Beba Nurhikma Nurhikma Nurjanah Nurjanah Olga Purnama Bakti Purwani Istiana Purwanti Ningsih Putra, Syailendra Putri Julia Mizulni Rahman, Dewi Rahmayani Rahmatia Garwan Rahmatia Garwan Ramacos Fardela Reki A. Febriani Reza Dewantoro Riantoni, Cicyn Rieke Pernamasari Rika Kurnia Rimbawan , Rinto . Riviani Riviani Riyan Triono Rosmawati Peranginangin Ruddy Suwandi Rustiyono, Rustioyono Sabarulin Sabarulin safrina dyah hardiningtyas Salsabila, Laili Sarjiya Antonius Sereli Pia SILMI MARIYA Sinulingga, Fahri Siti Madanijah Sudarwan Danim Sugeng Heri Suseno Syeni Budi Anita TATI NURHAYATI Taufik Hidayat Tika A. Budiarti Tiza Yunisca Sari Wahyu Ramadhan Wini - Trilaksani Yanri Wijayanti Subronto