Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DENGAN TEKNIK BUZZ GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KIMIA MATERI POKOK HIDROKARBON Nuril Rahmayanti; Muntari Muntari; Jackson Siahaan
Jurnal Pijar Mipa Vol. 9 No. 1 (2014): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.734 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v9i1.41

Abstract

Abstrak: Penerapan model pembelajaran diskusi kelas teknik buzz group bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa materi pokok hidrokarbon. Penelitian dilaksanakan pada kelas X SMAN 1 Gunungsari.  Fokus penelitian ini adalah nilai post-test yang dianalisis dengan uji-t. Diperoleh thitung sebesar 2,23. Nilai thitung dikonsultasikan pada ttabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel 1,684. Nilai thitung..> ttabel sehingga penerapan model pembelajaran diskusi kelas  teknik buzz group berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas X SMAN 1 Gunungsari.Kata kunci :   model pembelajaran diskusi kelas, teknik buzz group, prestasi belajar. Abstract: The implementation of Class Discussion model through buzz group technique, in increasing students’ achievement in Hydrocarbon materials. The research is conducted on first year students senior high school at SMAN 1 Gunungsari. The focus of this research was on the post-test which analyzed by using t-test.  It found t-count is 2.23. The value of t-count consults to t-table with 5 % of level significant found t-table is 1.684. The value of t-count > t-table, that the implementation of Class Discussion model through buzz group technique has a significant influence toward students’ achievement chemistry course in first year senior high school at SMAN 1 Gunungsari.Key words: class discussion model, buzz group technique, learning achievement.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID Mardhika Surachman; Muntari Muntari; Lalu Rudyat Telly Savalas
Jurnal Pijar Mipa Vol. 9 No. 2 (2014): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.774 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v9i2.46

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan multimedia interaktif sistem koloid yang layak diterapkan di sekolah, dan menguji keefektifan multimedia interaktif tersebut dengan: 2) mengetahui apakah penguasaan konsep siswa yang menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual lebih baik daripada penguasaan konsep siswa yang tidak menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual pada materi pokok sistem koloid; dan 3) mengetahui apakah keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual lebih baik daripada keterampilan berpikir kritis siswa yang tidak menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual pada materi pokok sistem koloid. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development (R&D) dengan mengikuti model pengembangan Borg & Gall. Hasil validasi ahli oleh 4 validator dan uji coba terbatas oleh 10 siswa menunjukkan bahwa multimedia interaktif sangat layak digunakan dengan skor masing-masing sebesar 4,21 dan 4,36. Uji coba lapangan menggunakan desain non-equivalent control group design dengan 2 kelas sampel, menghasilkan nilai probabilitas penguasaan konsep sebesar 0,00 (p < 0,05) dan nilai probabilitas keterampilan berpikir kritis sebesar 0,00 (p < 0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) pengembangan produk pembelajaran berupa multimedia interaktif berbasis kontekstual dapat dikembangkan dengan cara melakukan analisis materi pada setiap sub materi sebagai dasar pengembangan produk awal, selanjutnya diuji kelayakan dan efektivitasnya serta direvisi lewat validasi ahli, uji coba terbatas, dan uji coba lapangan sehingga dihasilkan produk akhir yang layak digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah, 2) penguasaan konsep siswa yang menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual lebih baik daripada penguasaan konsep siswa yang tidak menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual pada materi pokok sistem koloid, dan 3) keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual lebih baik daripada keterampilan berpikir kritis siswa yang tidak menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual pada materi pokok sistem koloid.Kata Kunci: multimedia interaktif, kontekstual, penguasaan konsep, keterampilan berpikir kritis  Abstract: The aims of this study were to: 1) generate interactive multimedia of colloidal system which is suitable to be implemented in schools, and to test the effectiveness of an interactive multimedia by: 2) knowing whether concepts mastery of students who use context-based interactive multimedia is better than concepts mastery of students who do not use context-based interactive multimedia on subject matter of colloidal system, and 3) knowing whether critical thinking skill of students who use context-based interactive multimedia is better than critical thinking skill of students who do not use context-based interactive multimedia on subject matter of the colloidal system. The method used in this study was research and development (R&D) according to the model of Borg & Gall’s development. The results of the expert validation by 4 validators and limited testing by 10 students showed that the interactive multimedia was very suitable to be used, with scores of 4.21 and 4.36 for expert validation and limited testing, respectively. Field trial testing, using a non-equivalent control group design with 2 class samples, resulted in the concept mastery of probability value of 0.00 (p < 0.05) and the probability of critical thinking skill value of 0.00 (p < 0.05). From this research we can conclude that: 1) context-based interactive multimedia can be developed by means of analyzing the material in each sub material as the basis for developing primary form of product, then tested for it’s feasibility, effectiveness, and revised through an expert validation, limited field is considered testing, and main field testing, consecutively, so that the resulting product to be suitable for learning process, 2) concepts mastery of students who use context-based interactive multimedia is better than concepts mastery of students who do not use context-based interactive multimedia on subject matter of colloidal system, and 3) critical thinking skill of students who use context-based interactive multimedia is better than critical thinking skill of students who do not use context-based interactive multimedia on the subject matter of the colloidal system. Keywords: interactive multimedia, context learning, concept mastery, critical thinking skill
PENGARUH MODEL JEMBATAN ANALOGI TERHADAP PEMAHAMAN ASPEK MIKROSKOPIK SISWA DENGAN GAYA BELAJAR BERBEDA PADA MATERI PELAJARAN KIMIA Baiq Asma Nufida; Muntari Muntari; Agus Abhi Purwoko
Jurnal Pijar Mipa Vol. 8 No. 1 (2013): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.802 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v8i1.55

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh model implementasi jembatan analogis pada pemahaman mikroskopis siswa, (2) pengaruh gaya belajar siswa pada pemahaman mikroskopis siswa, dan (3) interaksi model Bridge analogis dan siswa gaya belajar terhadap pemahaman mikroskopis siswa. Ini adalah studi eksperimental semu dengan non setara pre-test post-test desain kelompok kontrol dan 2 x 3 desain analisis faktorial. Populasi penelitian ini adalah 206 siswa dari XI IPA di SMAN 2 Praya didistribusikan dalam empat kelompok belajar. Dua kelompok alami utuh dengan kemampuan setara sebelum terpilih sebagai sampel. Mereka dipilih secara acak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka XI IPA 4 didefinisikan sebagai kelompok eksperimen (perlakuan model Bridge analogis) dan XI IPA 3 didefinisikan sebagai kelompok kontrol (diobati dengan model konvensional). Instrumen penelitian ini adalah mikroskopis pemahaman siswa tes dan angket gaya belajar siswa. Data pemahaman mikroskopis siswa dikumpulkan dari skor tes siswa sedangkan data tentang gaya belajar siswa yang dikumpulkan dari kuesioner. Analisis data menggunakan analisis kovariannya (ANCOVA) dengan pre-test skor sebagai kovariannya. Semua data diasumsikan normal, linier dan homogen. Beda Nyata Terkecil (LSD) digunakan sebagai analisis Post. Analisis statistik menunjukkan bahwa model Bridge Analogical tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman mikroskopis siswa (p> 0,05). Gaya belajar siswa, namun secara signifikan mempengaruhi pemahaman mikroskopis siswa (p <0,05). Interaksi model Bridge analogis dan gaya belajar yang secara signifikan mempengaruhi pemahaman mikroskopis siswa (p <0,05). Analisis post menunjukkan bahwa model Bridge Analogical paling baik diterapkan pada kelompok mahasiswa belajar gaya visual.Kata Kunci: representasi mikroskopis, analogi; gaya belajar Abstract: The aims of this study are to find out: (1) the influence of Analogical Bridge model implementation on student’s microscopic comprehension; (2) the influence of student’s learning style on student’s microscopic comprehension; and (3) the interaction of Analogical Bridge model and student’s learning style on student’s microscopic comprehension. It is a quasy experimental study with non equivalent pre-test post-test control group design and 2 x 3 factorial analysis design. The population of this study are 206 students of the XI IPA in SMAN 2 Praya distributed in four study group. Two naturally intact group with equivalent prior abilities are selected as the sample. They are randomly selected as experimental group and control group, then XI IPA 4 is defined as an experimental group  (treated by Analogical Bridge model) and XI IPA 3 is defined as a control group (treated by conventional model). Instruments of this study are student’s microscopic comprehension test and student’s learning style questionnaire. Data of student’s microscopic comprehension are collected from student’s test score while data about student’s learning style are collected from questionnaires. Data analyze using analysis of covarian (ancova) with pre-test score as covarian. All data are assumed normal, linier and homogenous. Least Significant Difference (LSD) is used as a Post analysis. Statistical analysis shows that Analogical Bridge model is not significantly influence the student’s microscopic comprehension (p > 0.05). Student’s learning style, however is significantly influence the student’s microscopic comprehension (p < 0.05). Interaction of Analogical Bridge model and learning’s style are significantly influence the student’s microscopic comprehension (p < 0.05). Post analysis shows that Analogical Bridge model is best applied on group of visual learning style student.Keyword: microscopic representation; analogy; learning style
PENGARUH STRATEGI BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK REAKSI REDOKS KELAS X SEMESTER 2 SMA HANGTUAH 3 MATARAM TAHUN AJARAN 2011/2012 Degi Alrinda Agustina; Muntari Muntari; Muti’ah Muti’ah
Jurnal Pijar Mipa Vol. 8 No. 1 (2013): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.864 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v8i1.56

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi belajar tuntas (mastery learning) terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok reaksi redoks kelas X SMA Hangtuah 3 Mataram. Penelitian quasy eksperimen sebanyak dua kelas yang diperoleh melalui teknik sampling jenuh. Hasil secara statistik uji-t diperoleh thitung (1,509) lebih kecil daripada ttabel (2,021) pada taraf signifikan 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi belajar tuntas tidak memberikan pengaruh yang lebih baik secara signifikan daripada strategi ekspositori terhadap prestasi belajar kimia materi pokok reaksi redoks kelas X semester 2 SMA Hangtuah 3 Mataram tahun ajaran 2011/2012. Hal ini disebabkan siswa yang belum siap, proses bantuan belajar dan manajemen waktu dan yang kurang optimal, serta peneliti yang belum pernah mencoba strategi ini sebelumnya.Kata Kunci: Strategi belajar tuntas (Mastery Learning), Prestasi Belajar, Reaksi Redoks Abstract: This study was aimed to determine the effect of mastery learning strategy to the students learning achievement on the redox reactions material of first class students at SMA Hangtuah 3 Mataram. This quasy experimental design consists of two classes which were obtained through technique a saturated sampling. The result showed Statically the t-test was found that tcount (1.509) was lower than ttable(2.021) with 5% significance level therefore  it can be conclude  that the mastery learning strategy did not significantly affected than the expository strategy to the chemistry learning achievement on the redox reaction material of the first class students in the 2nd semester at SMA Hangtuah 3 Mataram academic year 2011/2012. This is caused students who are not ready, the process of learning assistance and the timing was not optimal, as well as researcher who have not tried this strategy before.Keywords: Mastery learning, learning outcome, oxidation reaction
PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) DALAM PEMBELAJARAN KIMIA I Nyoman Diartha; Wildan Wildan; Muntari Muntari
Jurnal Pijar Mipa Vol. 11 No. 1 (2016): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.033 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v11i1.64

Abstract

Abstrak. Pemecahan masalah dengan pendekatan saintifik tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan pembelajaran kimia. Penilaian kinerja (performance assessment)  merupakan perspektif baru dalam sistem penilaian pembelajaran kimia. Penilaian kinerja merupakan sistem penilaian pengetahuan dan keterampilan dalam suatu tugas nyata. Terdapat tiga tahapan dalam mengembangkan penilaian kinerja yakni (1) menentukan tujuan, (2) memilih obejek kinerja, dan (3) mengembangkan kriteria penilaian. Abstract. The problem solving with scientific approach grow and develop along of the chemistry learning development. One of the development is the appearance of new perspective in the assessment system of chemistry learning. Performance assessment is assessment system to evaluate knowledge and skills in a real task. There are three activities to development performance assessment, i.e: (1) defining the purpose; (2) choosing the activity; (3) developing the scoring criteria.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 NARMADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Nurbaiti Rindang Utami; Yayuk Andayani; Muntari Muntari
Jurnal Pijar Mipa Vol. 8 No. 2 (2013): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.152 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v8i2.81

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling karena anggota populasi sudah homogen berdasarkan data nilai ujian semester ganjil siswa kelas XI IPA. Kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Post test digunakan sebagai instrumen utama penelitian, selain itu portofolio juga digunakan sebagai instrumen kedua penelitian ini. Hasil uji beda (uji-t) post test dengan taraf signifikan 5% menunjukkan thitung (4,105) > ttabel (2,000) sehingga H0 ditolak. Uji-t dilakukan juga pada hasil portofolio yang menunjukkan thitung (2,89) > ttabel (2,000). Berdasarkan kedua hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan model konvensional terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014.Kata Kunci: Model pembelajaran berbasis proyek, prestasi belajar kimia Abstract: The objective of the research was to know the effect of Project-Based Learning towards the student’s chemistry learning achievement class XI IPA of SMAN 1 Narmada in 2013/2014 academic year. This research used a quasi-experimental research design with the design of post-test only control group design. Sampling was done by cluster random sampling technique because members of populations have homogeneous based on data value semester exams of class XI science students. Class XI IPA 1 as experimental group was threated by project-based learning model and class XI IPA 3 as control group was threated by conventional learning models. Post test is used as an basic instrument. In addition, the portofolio is as a second instrument of this research.. The results of post-test hypothesis test using a different test (t-test) with a significance level of 5% showed tacc (4.105)> ttable (2.000) so that H0 is rejected. Hypothesis testing is also performed on the results of portfolio show tacc (2.89)> ttable (2.000). Based on these results, we can conclude that project-based learning model provides give a better effect than the conventional models of the student’s chemistrylearning achievement class XI IPA of SMAN 1 Narmada in 2013/2014 academic year.Keywords:     project-based learning model, the students’s chemistry achievement learning
MODEL PEMBELAJARAN TERINTEGRASI DALAM RPP UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA WILAYAH KEPENGAWASAN KABUPATEN LOMBOK BARAT Sumardiyanto Sumardiyanto; Yayuk Andayani; Muntari Muntari
Jurnal Pijar Mipa Vol. 8 No. 2 (2013): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.557 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v8i2.82

Abstract

Abstrak: Tugas pengawas sekolah adalah melakukan pengawasan akademik dan manajerial, melakukan pembimbingan dan pelatihan profesional guru, dan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan. Guru memiliki peranan penting dalam pembelajaran di kelas, sebagai agen pembelajar, guru harus mampu menyajikan proses pembelajaran dengan melibatkan langsung peran serta peserta didik secara aktif (student centre), untuk itulah guru harus menguasai dan mampu memanfaatkan berbagai model pembelajaran dalam implementasinya di kelas guna menerapkan pendekatan PAIKEM. Pada umumnya pembelajaran sudah mulai bergeser kearah student centered, tetapi sebagian besar guru SMA di wilayah kepengawasan Kabupaten Lombok Barat belum memahami bahwa model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran sehingga belum mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Hasil observasi awal terhadap RPP dan proses pembelajaran/kegiatan belajar mengajar (KBM) menunjukkan bahwa pembelajaran masih berlangsung secara konvensional/cenderung menggunakan metode ceramah serta berpusat pada guru/teacher centered dan belum menunjukkan digunakannya model pembelajaran. Oleh karena itu dalam pelaksanaan tugasnya perlu pembinaan oleh pengawas sekolah/supervisor melalui supervisi akademik yang difokuskan terhadap materi tersebut, guna perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran yang pada gilirannya nanti berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menjajaki: (1) Apakah model pembelajaran terintegrasi dalam RPP dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan kabupaten Lombok Barat. (2) Bagaimana tingkat keefektifan penerapan model pembelajaran terintegrasi dalam RPP dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan kabupaten Lombok Barat. Metode penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang mengacu pada model Kurt Lewin. Prosedur penelitiannya dilakukan secara siklikal, yakni satu siklus dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. PTS ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, yang ditujukan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan, bertujuan untuk mencari pemecahan permasalahan nyata yang terjadi di sekolah-sekolah, sekaligus mencari jawaban ilmiah bagaimana masalah-masalah tersebut bisa dipecahkan melalui suatu tindakan perbaikan. Data hasil penelitian dikumpulkan melalui teknik observasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif, sedangkan untuk menjelaskan fenomena hasil penelitian yang bersifat hitungan dan persentase digunakan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model pembelajaran terintegrasi dalam RPP dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan kabupaten Lombok Barat. (2) Tingkat keefektifan penerapan model pembelajaran terintegrasi dalam RPP digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia di SMA wilayah kepengawasan kabupaten Lombok Barat, yakni terjadi peningkatan persentase terhadap observasi awal sebesar: (a) Rata-rata hasil penilaian RPP pada siklus I = 16,27% dan pada siklus II = 22,90%; (b) Rata-rata hasil penilaian KBM pada siklus I = 22,17% dan pada siklus II = 30,32%; (c) Rata-rata Hasil Belajar Siswa pada siklus I = 11,06% dan pada siklus II = 29,37%.Kata kunci: Model Pembelajaran, RPP, Proses Pembelajaran Kimia. Abstract: The task is to supervise the superintendent of academic and managerial, coaching and professional training of teachers, and the evaluation of the results of the implementation of the monitoring program. Teachers have an important role in classroom learning, as an agent of learners, teachers must be able to serve the learning process by involving the direct participation of active learners (student center), for which teachers must master and be able to utilize a variety of learning models for their implementation in the classroom to apply PAIKEM approach. In general, the learning has begun to shift towards student centered, but the majority of high school teachers in the area of supervisory West Lombok do not understand that the learning model affects the quality of learning so as not to develop models of innovative learning. The results of preliminary observations of the Lesson Plan and the process of learning/teaching activity show that learning is still going on in the conventional/tend to use this method as well as teacher-centered lecture/teacher centered and have demonstrated the use of learning models. Therefore, in the performance of its duties necessary guidance by school inspectors/supervisors through academic supervision was focused on the material, in order to repair and improve the quality of learning which in turn have an impact on improving student learning outcomes. This study aims to explore: (1) Is the Lesson Plan integrated learning model can be used to enhance learning in high school chemistry supervisory areas of West Lombok district. (2) How is the effectiveness of applying the RPP integrated learning model can be used to enhance learning in high school chemistry supervisory areas of West Lombok district. This research method is a method of Action Research School (ARS), which refers to the model of Kurt Lewin. Research procedures performed cyclical, ie, one cycle starting from planning, action, observation, and reflection. ARS was implemented in 2 (two) cycles, which aimed to improve the learning process chemistry in high school supervisory area, aiming to find solutions to real problems that occur in schools, as well as find a scientific answer to how these problems can be solved by a corrective action. The data were collected through observation techniques. Data were analyzed using descriptive analysis techniques, whereas to explain the phenomenon that is a matter of research results and the percentage used descriptive statistical techniques. The results showed: (1) learning model integrated in the lesson plan can be used to enhance learning in high school chemistry supervisory areas of West Lombok district. (2) The effectiveness of applying the Lesson Plan integrated learning model is used to enhance the learning process chemistry in high school supervisory areas of West Lombok regency, namely an increase in the percentage of the initial observations of: (a) Average Lesson Plan assessment cycle I = 16.27 % and on the second cycle = 22.90%, (b) Average of Learning Activity assessment cycle I = 22.17% and on the second cycle = 30.32%, (c) Average of Student Learning Results on the first cycle = 11.06% and on the second cycle = 29.37%.Keywords: Model of Learning, Lesson Plans, Learning Process of Chemistry.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA BERBASIS PENDEKATAN MMS (MAKROSKOPIK MIKROSKOPIK SIMBOLIK) DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN Rina Aprianti; Wildan Wildan; Muntari Muntari
Jurnal Pijar Mipa Vol. 6 No. 1 (2011): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.988 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v6i1.117

Abstract

Abstrak : Penelitian bertujuan untuk mengembangkan modul dan perangkat pembelajaran Larutan Asam Basa berbasis pendekatan MMS (Makroskopik Mikroskopik Simbolik) dan menguji efektivitasnya dalam pembelajaran.Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul dan implementasi modul dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Pengembangan modul dan perangkat pembelajaran menggunakanmodel Dick and Carey sebagaimana digunakan oleh Tucker [1]. Implementasi hasil pengembangan dilakukan melalui penelitian eksperimen dengan rancangan post-test only non equivalent kontrol group design dengan mengambil dua kelas homogen secara intact group dari lima kelas yang tersedia. Hasil pengembangan terdiri dari bahan ajar dalam bentuk modul, perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, dan instrumen penilaian. Hasil validasi ahli terhadap bahan ajar dalam bentuk modul, silabus, RPP, dan instrumen penilaian dikategorikan sangat baik dan layak digunakan.Hasil penilaian siswa secara perorangan terhadap modul dikategorikan sangat baik, dan secara kelompok dikategorikan baik. Implementasi pembelajaran modul Asam-basa berdasarkan pendekatan MMS telah menghasilkan prestasi kognitif siswa secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan siswa di kelas dengan pendekatan konvensional.Kata kunci : Pendekatan, makroskopik, mikroskopik, simbolik, hasil belajarAbstract : The research aims were to develop learning modules and learning packages Acid-Base Solvent based on to MMS (Macroscopic, Microscopic, Symbolic) approach and test its effectiveness in learning. Research was conducted in two phases, that is the development of teaching materials in the form of modules and the implementation of modules in the learning activities in classrooms. Developing learning modules and devices using the Dick and Carey model as used by Tucker [1]. The implementation of the development carried out through the design of experimental studies with post-test only non equivalent control group design by taking two classes intact homogenousgroup of five classes available. The results the the development consist of teaching materials in the form of modules, learning tools including syllabi, lesson plans, and assessment instruments. The results of the expert validation of teaching materials in the form of modules, syllabi, lesson plans,and assessment instruments categorized as very good and valid for use. As individuals towards student assessment results of modules categorized as very good, and a group of well categorized. The implementation Acid-base learning module based on the MMS approach has resulted in students’ cognitive achievement was significantly better than students in the class with the conventional approach.Key words : Approach, macroscopic, microscopic, symbolic, cognitive achievement
PEMBELAJARAN REMEDIAL KONSENTRIS UNTUK MENGAKSELERASI HASIL BELAJAR SISWA LAMBAT MENCAPAI KOMPETENSI PADA PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 1 NARMADA Sumardiyanto Sumardiyanto; Yayuk Andayani; Muntari Muntari
Jurnal Pijar Mipa Vol. 6 No. 2 (2011): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.941 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v6i2.130

Abstract

Abstak: Siswa dalam suatu kelas umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu siswa lambat belajar, siswa normal/rata-rata, dan siswa cepat belajar. Jika keadaan demikian dibiarkan berlarut, maka pada gilirannya nanti siswa lambat belajar akan mengalami kegagalan belajar yaitu tidak naik kelas atau tidak lulus ujian pada akhir semester. Solusinya adalah menciptakan sistem pembelajaran yang mampu mengakomodasi semua siswa sehingga pada akhir waktu pembelajaran yang ditetapkan seluruh siswa dapat dinyatakan tuntas belajar. Model pembelajaran yang diteliti adalah penerapan pembelajaran remedial konsentris. Penelitian ini bertujuan untuk menjajaki: bagaimana keefektifan penerapan model pembelajaran remedial konsentris dan pembelajaran konvensional untuk mengakselerasi hasil belajar siswa lambat mencapai kompetensi pada pembelajaran kimia. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen kuasi menggunakan bentuk “Desain kelompok kontrol/pembanding pretes-postes tidak setara”. Data hasil belajar kognitif dikumpulkan melalui teknik tes tertulis bentuk objektif. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Narmada pada tahun pembelajaran 2009/2010, dengan jumlah sampel sebanyak 76 siswa yang terbagi atas 2 kelas paralel. Data dianalisis pada taraf signifikan 0,05 (5%) menggunakan program Statistical Product and Service Solutions for Windows version 16.0 (SPSS 16.0). Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada perbedaan akselerasi hasil belajar siswa lambat mencapai kompetensi pada pembelajaran kimia yang diperlakukan menggunakan model pembelajaran remedial konsentris dan pembelajaran konvensional (p<0,05). (2) Penerapan model pembelajaran remedial konsentris lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional untuk mengakselerasi hasil belajar siswa lambat mencapai kompetensi pada pembelajaran Kimia (p<0,05). Kata kunci: Pembelajaran Remedial Konsentris, Akselerasi Hasil Belajar.  ABSTRACT: Students in a class can generally be categorized into three groups, namely students slow learning, students normal / average, and students quickly learn. If circumstances allowed to go on, then in turn slow learners will fail to learn that are they will not being promoted to the upper grade or do not pass the exam at the end of the semester. The solution is to create a learning system that is able to accommodate all students so that at the end of a specified time learning all students to pass the study. Learning model that investigated the application of concentric remedial learning. This study aims to explore: how the effectiveness of the implementation of remedial learning model of concentric and conventional learning to accelerate slow learning students outcomes to achieving competence in learning chemistry. The research method applied is a quasi experimental study using a form of "Nonequivalent pretest-posttest control/comparison group design". Cognitive learning outcomes data were collected through a written test of objective form. The experiment was conducted at SMA Negeri 1 Narmada in the academic year 2009/2010, with a sample of as many as 76 students were divided into two parallel classes. Data were analyzed on a significant level of 0.05 (5%) using the program Statistical Product and Service Solutions for Windows version 16.0 (SPSS 16.0). The results showed that implementation of remedial concentric model of learning is more effective than conventional learning to accelerate student learning outcomes later achieve competence in teaching Chemistry (p <0.05).             Keyword:        Concentric Remedial Learning, Accelerate Learning Outcomes.
Pengembangan Modul Ikatan Kimia Berbasis MMS (Makroskopik Mikroskopik Simbolik) Untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Kimia Siswa SMK Wiwik Helni; Wildan Wildan; Muntari Muntari
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 1, No 2 (2013): Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.654 KB) | DOI: 10.33394/hjkk.v1i2.637

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa modul, RPP dan instrumen penilaian (soal postes). Untuk mengetahui kualitas media yang dikembangkan dilakukan uji validasi oleh ahli, uji coba perorangan terhadap kualitas modul oleh siswa dan uji coba kelompok kecil terhadap kualitas modul. Untuk menguji efektivitas media yang dikembangkan dilakukan uji coba produk melalui penelitian tindakan kelas pada kelas X TKR di SMK NW Anjani Lombok Timur. Hasil uji validasi ahli terhadap modul yang dikembangkan diperoleh rata-rata skor 3,21 dengan kriteria baik, hasil uji validasi ahli terhadap RPP diperoleh rata-rata skor 3,59 dengan kriteria sangat baik dan hasil uji validasi ahli terhadap soal postes diperoleh rata-rata skor 3,10 dengan kriteria baik. Uji coba kualitas modul dilakukan melalui uji coba perorangan dengan rata-rata skor 3,48 dengan kriteria sangat baik, uji coba kelompok kecil diperoleh rata-rata skor 3,30 dengan kriteria sangat baik dan uji coba lapangan diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 72,33 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 81,48%. Data hasil pengamatan dapat memberikan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa menggunakan modul berbasis MMS dan sangat efektif digunakan pada siswa SMK.
Co-Authors A Wahab Jufri Abdul Syukur Agung Fouriswadi Agus A. Purwoko Agus Abhi Purwoko Agus Abhi Purwoko Agus Ramdani Agus Ramdani Agus Ramdani Ramdani Ahmad Harjono Ahmad Syukran Akbar, Lalu Muhamad Roviq Aliefman Hakim Aris Doyan Asrin Asrin Baiq Asma Nufida Baiq Endah Hurairah Baiq Fitri Rahmayanti Baiq Hesti Yuliatin Baiq Widayung Burhanuddin Dadi Setiadi Degi Alrinda Agustina Diva, Felia Aura Dwi Aprilia, Cici Eka Junaidi Eka Netia Lestari Gito Hadi Prayitno Gito Hadiprayitno Hamidsyukrie Hamidsyukrie Hamidsyukrie ZM Hamidsyukrie ZM Hamidsyukrie ZR Harmoko Harmoko Harsanah Harsanah Hidayat, X Zardht Alex Hikmawati Hikmawati I Gusti Bagus Wiksuana I Nyoman Diartha I Nyoman Loka I Nyoman loka I Nyoman Loka Loka I Wayan Gunada I Wayan Karta IGusti Ayu Aristianti Pratiwi Imam Bachtiar Jackson Siahaan Jackson Siahaan Joni Rokhmat Joni Rokhmat Lalu Muhaimi LALU RUDYAT TELLY SAVALAS Lulu Il Muntaz Mardhika Surachman Mardhika Surachman Martin, Nurhidayat Masturi Masturi Muh Makhrus Muh. Makhrus Muh. Zikron Kurniadin Muhammad Hanafi Mukhtar Haris Mukhtar Haris Mukhtar Haris Mukhtar Haris Mustari, Mohamad Mutiah Mutiah Muti’ah Muti’ah Muti’ah Muti’ah Niseng, Zakee Nishfiya Ramdoniati Nuralia Nuralia Nurbaiti Rindang Utami Nurcahaya Nurhayati, Eris Nuril Rahmayanti Nuril Rahmayanti Rahmawati Rina Aprianti Rina Yulianti Risa Latifatul Hikmah Rosmaliati Rukmana, Hardianti Saprizal Hadisaputra Saputra, Ramdani Sarwanto Sarwanto Satutik Rahayu Siti Hasmah Mohtar Sudirman Wilian Sudirman Wilian Sumardi, Lalu Sumardiyanto Sumardiyanto Sumardiyanto Sumardiyanto Supriadi Supriadi Supriadi Syafruddin Syafruddin Syamsul Bahri Syarifa Wahidah Al Idrus Sya’ban Putra Adiguna Teti Zubaidah Ulpah Ulpah Wildan Wildan Wildan Wildan Wiwik Helni Yayuk Andayani Yayuk Andayani Yayuk Andayani Yayuk Andayani Yuni Permatasary Zahraini, Wahyu