Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Antara Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kreatif pada Mahasiswa Pendidikan Kimia di Universitas Mataram Baiq Hesti Yuliatin; Agus Abhi Purwoko; Muntari Muntari; Mutiah Mutiah
Chemistry Education Practice Vol. 4 No. 3 (2021): November
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/cep.v4i3.2733

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara sikap ilmiah dan keterampilan berpikir kreatif pada mahasiswa pendidikan Kimia di Universitas Mataram. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ex-post facto . Populasi penelitian sebanyak 160 mahasiswa dengan jumlah sampel sebanyak 114 mahasiswa semester IV dan VI program studi pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmi Pendidikan, Universitas Mataram. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan proportional stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen sikap ilmiah dan soal tes keterampilan berpikir kreatif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kategori untuk Sikap Ilmiah mahasiswa termasuk sedang, diperoleh rata-rata sebesar 54,95 dengan nilai tertinggi pada indikator sikap ingin tahu, begitupun dengan keterampilan berpikir kreatif temasuk kategori sedang, diperoleh rata-rata sebesar 11,16 dengan nilai tertinggi pada indikator kefasihan. Hasil analisis statistik inferensial menggunakan uji asumsi dan uji hipotesis. Hasil penelitian uji hipotesis menggunakan nilai Pearson Product Moment menunjukan r xy = 0,30; Koefisien determinasi sebesar 9,1%; dan t hitung= 3341> t tabel = 1.585. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap ilmiah dan keterampilan berpikir kreatif pada mahasiswa dengan tingkat rendah
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CAKRANEGARA IGusti Ayu Aristianti Pratiwi; Hamidsyukrie ZM; Muntari Muntari
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.507 KB) | DOI: 10.29303/jipp.v1i1.7

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran konkrit mengenai peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan di SDN se Kecamatan Cakranegara, baik sebagai badan pemberi pertimbangan, badan pendukung, badan pengontrol, dan badan penghubung. Data dan informasi dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa komite sekolah sudah melaksanakan perannya dengan baik sebagai badan pemberi pertimbangan (advisory agency) dan sebagai badan pendukung (supporting agency). Peran sebagai badan penghubung (mediator agency) adalah peran yang paling optimal dilaksanakan oleh komite sekolah. Komite sekolah sangat terbuka, cepat tangggap, dan komunikatif dalam menerima masukan dan kritikan dari seluruh stakeholder. Namun begitu, peran sebagai badan pengawas (controlling agency) belum efektif untuk dilaksanakan oleh komite sekolah. Hal ini terjadi karena komite sekolah hanya melakukan pengawasan melalui laporan yang dibuat oleh sekolah, kunjungan pengawasan jarang dilakukan karenaketerbatasan waktu dan kesibukan pengurus. Untuk mengatasi hal ini, perlu peningkatan komunikasi, kerjasama, dan kesadaran pada seluruh stakeholder pendidikan agar menjalankan perannya dengan penuh tanggung jawab. Mengenai mutu layanan pendidikan, jika ditinjau dari indikator SPM, maka capaian SPM di SDN A dan SDN B adalah sebesar 79% dan SDN C sebesar 76%. Agar dapat mengoptimalkan capaian, maka sekolah perlu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan.Kata kunci : peran komite sekolah dan mutu layanan pendidikan
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SMA NEGERI 5 MATARAM Harmoko Harmoko; Muntari Muntari; Hamidsyukrie Hamidsyukrie
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.146 KB) | DOI: 10.29303/jipp.v2i1.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, teknik, evaluasi, tindak lanjut, dan implikasinya pengelolaan SDM Di SMA Negeri 5 Mataram. Hasil penelitian yaitu: 1) Perencanaan pengelolaan SDM di SMA Negeri 5 Mataram: a) Mempertimbangan secara demokratis, b) Penempatan guru yang berkompoten dan profesional pertimbangan psikologis, c) Menjaga kualitas dan peningkatan SDM memanfaatkan sumber daya yang ahli di bidang IT, d) Di bentuk tim kecil dengan tugas menemukan permasalahan sekolah, e) Secara bersama melalui rapat kerja tahunan (RAKER), f) Kesejahteraan guru, g) Menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. 2) Pengelolaan SDM (Guru) di SMA Negeri 5 Mataram: a) Memperkuat dan memperkokoh atribut Smala, iklim kerja humanis serta kultur (kebersamaan, keteladanan, dan (5 S), b ) Buadaya melek IT, c) Memiliki sasaran mutu, d) Pendekatan individual (supervisi klinis). 3) Teknik evaluasi pengelolaan SDM (Guru) di SMA Negeri 5 Mataram: a) membangun kerja sama tim, b) kesadaran pribadi, reward dan 3) penerpan program unggulan 5S, c) aturan tidak terlalu ketat, d) Program kerja, silabus, RPP sudah terjadwal khusus diawal tahun pelajaran secara serentak di kontrol kepala sekolah, e) menjadikan mereka (guru) mampu bersatu, berkerja sama, memahami, menerima satu sama lain menuju tujuan bersama, f) Guru-guru di Smala bersikap sesuai tuntutan yang tercermin 4 kompetensi, g) pemanfaatan guru produktif untuk kreatif dalam bekerja, kemampuan computer mereka di atas rata-rata, mampu membuat buku pedoman pendidikn SMA Negeri 5 Mataram, dan Guru IN (Instruktur Nasional) dan guru instruktur provinsi, h) Kepemimpinan partisipan, i) Kegiatan menjadi Pembina, panitia/mengawas, pelatihan, seminar, sosialisasi, dan sebagainnya. 4) Tindak lanjut dari hasil pengelolaan SDM(Guru) di SMA Negeri 5 Mataram: a) mempertimbangkan 4 model manajemen pengelolaan SDM, b) Mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal, c) Mempersiapkan prioritas melet IT, d) Menyesuaikan perubahan eksternal, e) Menggunakan analisis SWOT d, f) Menyatukan persepsi guru, g) Melakukan koordinasi dengan bawahan atas tupoksi yang telah dibebankan, h) Mempertimbangkan secara professional dan secara psikologis, i) Memperkuat sistem yang sudah berjalan, j) Fokus pada visi misi dan tujuan sekolah. 5) Implikasi pelaksanaan pengelolaan SDM (Guru) di SMA Negeri 5 Mataram: a) Guru-guru dengan rasa kekeluargaan, b) rotasi tugas pertimbangan kualitas kerjanya, c) Pemberian insentif, d) Memiliki tim yang kuat, e) Komitmen dan kerja sama guru. Kata kunci: Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
PENDAMPINGAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN IPA MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY (LSLC) DI SMP KOTA MATARAM Hikmawati Hikmawati; Agus Ramdani; Gito Hadiprayitno; Muntari Muntari; Mukhtar Haris
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.555 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.826

Abstract

Permasalahan yang dihadapi Mitra: (1) Rendahnya nilai mata ujian IPA pada ujian nasional tahun pelajaran 2018/2019 di Kota Mataram yaitu sebesar 46,49; (2) Kurangnya kolaborasi antar guru mata pelajaran IPA dalam merancang perencanaan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013. Tujuan kegiatan pengabdian: pendampingan peningkatan mutu pembelajaran IPA melalui Lesson Study for Learning Community (LSLC). Metode pelaksanaan pengabdian: Kegiatan pendampingan diawali dengan sosialisasi LSLC tanggal 15 Februari 2020 yang diikuti oleh semua guru di SMPN 20 Mataram dan guru-guru IPA dari SMPN 5 Mataram, kepala sekolah SMPN 20 Mataram dan SMPN 5 Mataram, Pengawas Mata Pelajaran IPA dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram. Siklus LS terdiri atas 3 tahapan yaitu plan, do, see. Pada tahap plan, guru-guru mata pelajaran IPA dari kedua sekolah berkolaborasi membuat chapter design dan lesson design. Pada tahap plan juga ditentukan guru model dan observer. Pada tahap do, guru model melaksanakan pembelajaran sesuai lesson design yang telah dibuat, sedangkan observer mengamati aktivitas siswa. Pada tahap see, dilakukan refleksi yaitu guru model memberikan komentar terhadap pelaksanaan pembelajaran dan observer mengemukakan hasil pengamatan. Kegiatan see dipandu oleh moderator yaitu kepala sekolah. Tim pengabdian (dosen) bertindak sebagai narasumber. Tahap plan dilaksanakan tanggal 20 Februari 2020, sedangkan tahap do dan see dilaksanakan tanggal 28 Februari 2020. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu (1) menghasilkan chapter design dan lesson design untuk materi: Getaran, Gelombang, dan Bunyi; (2) Memberikan pengalaman langsung bagi guru model, guru IPA SMPN 20 Mataram dan SMPN 5 Mataram, Kepala Sekolah SMPN 20 Mataram, dan Pengawas Guru Mata Pelajaran IPA di Kota Mataram tentang praktik LSLC; (3) Aktivitas siswa selama pembelajaran termasuk kategori aktif, dan siswa dapat menjawab soal evaluasi di akhir pembelajaran dengan benar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran di SMPN 20 Mataram dan SMPN 5 Mataram.
Strategi Kepala Sekolah untuk Pengembangan OCB Guru dan Pegawai di SMKN 1 Mataram Joni Rokhmat; Lalu Muhaimi; Muntari Muntari; Harsanah Harsanah; Risa Latifatul Hikmah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.865

Abstract

Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam kontek guru dan pegawai diartikan sebagai perilaku berbuat baik kepada rekan guru dan pegawai dalam mengatasi masalah untuk kepentingan sekolah dan mencegah timbulnya masalah antar guru maupun pegawai melalui kegiatan menjalin hubungan baik, serta menghargai hak dan privasi rekan kerja dengan indikator altruism, courtesy, sportsmanship, conscientiousness, dan civic virtue. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengembangan Organizational Citizenship Behavior (OCB) guru dan pegawai dalam mengelola pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mataram, Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti melebur ikut terlibat dalam berbagai aktivitas yang dilaksanakan sekolah ini. Penelitian, dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data diambil melalui observasi, wawancara, dan pengisian angket. Data hasil observasi dan wawancara dianalisis secara deskriptif sedang data angket dikuantisasi dan diuji Mann-Withney dengan bantuan aplikasi SPSS versi 24 kemudian dideskripsikan. Hasil analisis memperlihatkan jenis pekerjaan berpengaruh terhadap perilaku OCB dan bahwa kepala sekolah dalam mengembangkan OCB guru maupun pegawai cenderung menggunakan pendekatan personal dengan cara meleburkan dalam berbagai aktivitas guru maupun pegawai, baik lingkungan formal maupun informal. Secara umum tingkat OCB guru (3,26) lebih baik daripada pegawai (3,06). Selanjutnya, kepala sekolah dalam mengembangkan OCB menggunakan strategi: 1) menerapkan aturan secara ketat, 2) mengembangkan sikap disiplin kepada pegawai, 3) melakukan pendekatan formal dan informal kepada guru dan pegawai, 4) melakukan pendekatan khusus terhadap pegawai dengan memperlakukan sebagai teman, 5) mengadakan pertemuan rutin, bulanan dan triwulan, 6) memperhatikan kesejahteraan guru dan pegawai tertentu, 7) memberi penghargaan kepada guru dan pegawai yang memiliki kinerja bagus, 8) menata kembali manajemen, dan 9) merotasi tupoksi pegawai.
Strategi Pengembangan OCB Pegawai di Lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram Sudirman Wilian; Muntari Muntari; Joni Rokhmat; Ulpah Ulpah; Lulu Il Muntaz
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.866

Abstract

Organizational Citizenship Behavior (OCB) menggambarkan perilaku pegawai untuk melaksanakan pekerjaan tanpa memperhatikan potensi adanya imbalan tambahan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi pengembangan OCB pegawai di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) – Universitas Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran, kuantitatif dan kualitatif. Populasinya seluruh pegawai FKIP Universitas Mataram yang aktif pada tahun 2021 dan sampel diambil dengan teknik sampel jenuh sesuai keterjangkauan dan didapatkan sampel yaitu pegawai FKIP sebanyak 45 pegawai (28 laki-laki dan 17 perempuan) yang tersebar di sembilan unit kerja. Teknik pengambilan data menggunakan angket OCB dan wawancara. Angket OCB diberikan kepada pegawai sedangkan sebagai informan dalam wawancara adalah Dekan dan Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Kepegawaian. Data hasil angket dianalisis secara deskriptif menggunakan kuantisasi Skala Likert (4 = sangat setuju, 3 = setuju, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju) kemudian dideskripsikan, serta dianalisis menggunakan statistik non paramettik yang terdiri dari uji Mann-Withney untuk variabel bebas terdiri dari gender, latar pendidikan, dan unit tempat kerja, serta uji Kruskal-Wallis untuk variabel bebas masa kerja. Hasilnya, pertama secara umum dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor OCB pada setiap indikator adalah lebih dari 3,0 yang berarti bahwa responden bersikap setuju hingga sangat setuju terhadap setiap pernyataan positif dan tidak setuju hingga sangat tidak setuju terhadap pernyataan negatif OCB. Dari tertinggi hingga terendah, skor OCB berada pada indikator conscientiousness, altruism, courtesy, civic virtue, dan sportmanship. Kedua, menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 0,05, keempat variabel di atas tidak berpengaruh terhadap OCB pegawai. Selanjutnya, hasil wawancara bahwa dalam mengembangkan OCB pegawai, Dekan dan Wakil Dekan menggunakan pengelolaan sistem merit, pendekatan informal, nonformal, kesetaraan gender, kemanusiaan, humanisme, kekeluargaan, prinsip kerjasama, serta menerapkan aturan berbasis tupoksi. Kesimpulan bahwa perilaku organisasi pada pegawai FKIP telah berkembang sangat baik. Keberhasilan pengembangan OCB juga ditunjukan tidak adanya perbedaan perilaku organisasi pegawai dari faktor gender, latar pendidikan, masa kerja, hingga unit tempat bekerjanya.
Sosialisasi Program Studi Magister Dan Doktor Pendidikan IPA Melalui Kegiatan Seminar Nasional Berwawasan Ekowisata Muntari; Agus Ramdani Ramdani; Joni Rokhmat
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2626

Abstract

Dalam rangka persiapan penerapan kurikulum baru program magister dan doctor Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Mataram dijumpai beberapa permasalahan, diantaranya (1) Mahasiswa dan calon mahasiswa belum memiliki pemahaman yang utuh terkait dengan kurikulum Pendidikan IPA Berwawasan Ekowisata (2) Penelitian tugas akhir mahasiswa perlu diarahkan pada kajian dan implementasi pendidikan dan pembelajaran IPA Berwawasan Ekowisata;dan (3) Diseminisasi hasil penelitian mahasiswa (tesis) dengan memfokuskan penelitian pada kajian dan pengembangan pendidikan dan pembelajaran IPA dengan memanfaatkan kearifan lokal masih rendah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang konprehensif tentang studi pada program magister dan doktor Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Mataram sehingga bias meningkatkan minat calon mahasiswa untuk studi lanjut pada kedua program studi dan mempercepat masa penyelesaian studi mahasiswa. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam dua tahap,yakni pada taham pertama presentasi dan demonstrasi karya-karya inovatif dosen Program Studi Magister Pendidikan IPA, kemudian pada tahap kedua sosialisasi program magister dan doctor Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Mataram Berwawasan Ekowisata. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara hybrid (online dan ofline) peserta ofline yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini berjumlah 150 orang. Hasil Pelatihan menunjukkan bahwa (1) Pengabdian ini menambah wawasan dan pengetahuan kepada para peserta terkait program studi Magister dan Doktor Pendidikan IPA Berwawasan Ekowisata, (2) Pengetahuan yang diperoleh peserta seminar dan sosialisasi merupakan modal berharga untuk perencanaan untuk mendaftar di program studi Magister dan Doktor Pendidikan IPA.
Strategi Kepala Sekolah untuk Pengembangan OCB Guru dan Pegawai di SMKN 1 Mataram Joni Rokhmat; Lalu Muhaimi; Muntari Muntari; Harsanah Harsanah; Risa Latifatul Hikmah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.865

Abstract

Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam kontek guru dan pegawai diartikan sebagai perilaku berbuat baik kepada rekan guru dan pegawai dalam mengatasi masalah untuk kepentingan sekolah dan mencegah timbulnya masalah antar guru maupun pegawai melalui kegiatan menjalin hubungan baik, serta menghargai hak dan privasi rekan kerja dengan indikator altruism, courtesy, sportsmanship, conscientiousness, dan civic virtue. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengembangan Organizational Citizenship Behavior (OCB) guru dan pegawai dalam mengelola pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mataram, Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti melebur ikut terlibat dalam berbagai aktivitas yang dilaksanakan sekolah ini. Penelitian, dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data diambil melalui observasi, wawancara, dan pengisian angket. Data hasil observasi dan wawancara dianalisis secara deskriptif sedang data angket dikuantisasi dan diuji Mann-Withney dengan bantuan aplikasi SPSS versi 24 kemudian dideskripsikan. Hasil analisis memperlihatkan jenis pekerjaan berpengaruh terhadap perilaku OCB dan bahwa kepala sekolah dalam mengembangkan OCB guru maupun pegawai cenderung menggunakan pendekatan personal dengan cara meleburkan dalam berbagai aktivitas guru maupun pegawai, baik lingkungan formal maupun informal. Secara umum tingkat OCB guru (3,26) lebih baik daripada pegawai (3,06). Selanjutnya, kepala sekolah dalam mengembangkan OCB menggunakan strategi: 1) menerapkan aturan secara ketat, 2) mengembangkan sikap disiplin kepada pegawai, 3) melakukan pendekatan formal dan informal kepada guru dan pegawai, 4) melakukan pendekatan khusus terhadap pegawai dengan memperlakukan sebagai teman, 5) mengadakan pertemuan rutin, bulanan dan triwulan, 6) memperhatikan kesejahteraan guru dan pegawai tertentu, 7) memberi penghargaan kepada guru dan pegawai yang memiliki kinerja bagus, 8) menata kembali manajemen, dan 9) merotasi tupoksi pegawai.
Strategi Pengembangan OCB Pegawai di Lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram Sudirman Wilian; Muntari Muntari; Joni Rokhmat; Ulpah Ulpah; Lulu Il Muntaz
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.866

Abstract

Organizational Citizenship Behavior (OCB) menggambarkan perilaku pegawai untuk melaksanakan pekerjaan tanpa memperhatikan potensi adanya imbalan tambahan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi pengembangan OCB pegawai di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) – Universitas Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran, kuantitatif dan kualitatif. Populasinya seluruh pegawai FKIP Universitas Mataram yang aktif pada tahun 2021 dan sampel diambil dengan teknik sampel jenuh sesuai keterjangkauan dan didapatkan sampel yaitu pegawai FKIP sebanyak 45 pegawai (28 laki-laki dan 17 perempuan) yang tersebar di sembilan unit kerja. Teknik pengambilan data menggunakan angket OCB dan wawancara. Angket OCB diberikan kepada pegawai sedangkan sebagai informan dalam wawancara adalah Dekan dan Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Kepegawaian. Data hasil angket dianalisis secara deskriptif menggunakan kuantisasi Skala Likert (4 = sangat setuju, 3 = setuju, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju) kemudian dideskripsikan, serta dianalisis menggunakan statistik non paramettik yang terdiri dari uji Mann-Withney untuk variabel bebas terdiri dari gender, latar pendidikan, dan unit tempat kerja, serta uji Kruskal-Wallis untuk variabel bebas masa kerja. Hasilnya, pertama secara umum dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor OCB pada setiap indikator adalah lebih dari 3,0 yang berarti bahwa responden bersikap setuju hingga sangat setuju terhadap setiap pernyataan positif dan tidak setuju hingga sangat tidak setuju terhadap pernyataan negatif OCB. Dari tertinggi hingga terendah, skor OCB berada pada indikator conscientiousness, altruism, courtesy, civic virtue, dan sportmanship. Kedua, menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 0,05, keempat variabel di atas tidak berpengaruh terhadap OCB pegawai. Selanjutnya, hasil wawancara bahwa dalam mengembangkan OCB pegawai, Dekan dan Wakil Dekan menggunakan pengelolaan sistem merit, pendekatan informal, nonformal, kesetaraan gender, kemanusiaan, humanisme, kekeluargaan, prinsip kerjasama, serta menerapkan aturan berbasis tupoksi. Kesimpulan bahwa perilaku organisasi pada pegawai FKIP telah berkembang sangat baik. Keberhasilan pengembangan OCB juga ditunjukan tidak adanya perbedaan perilaku organisasi pegawai dari faktor gender, latar pendidikan, masa kerja, hingga unit tempat bekerjanya.
Validasi E-Modul IPA Berbasis Socio-Scientific Issue (SSI) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Literasi Sains Peserta Didik Baiq Fitri Rahmayanti; Muntari; Yayuk Andayani
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i2.4614

Abstract

Tantangan revolusi industri 4.0 harus memiliki keterampilan abad 21 yaitu empat keterampilan yang dikenal dengan 4C. Pengembangan keterampilan berpikir kreatif dan berpikir kritis dan pemecahan masalah membutuhkan kemampuan literasi. Literasi sains peserta didik dapat disebabkan oleh, model pembelajaran yang digunakan guru, sarana dan prasarana pembelajaran, serta rendahnya motivasi belajar peserta didik. Upaya yang dapat dilakukan adalah mengembangkan bahan ajar berbasis elektronik, yaitu e-modul berbasis socio-scientific issue dengan pendekatan pembelajaran yang mengangkat topik sains yang bersifat kontroversial, dilematis dan tidak terstruktur. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan e-modul IPA berbasis SSI untuk meningkatkan motivasi belajar dan literasi sains yang layak untuk digunakan ditinjau dari kevalidan. Jenis penelitian ini ialah Research and Development dengan model pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation, dan evaluation). Validasi e-modul melibatkan tiga validator ahli, yaitu ahli media, ahli materi dan ahli bahasa. Hasil validasi RPP memperoleh skor rata-rata 82 dengan kategori sangat valid, validasi e-modul berbasis SSI memperoleh skor rata-rata 80 dengan kategori sangat valid, validasi angket motivasi belajar memperoleh skor rata-rata 95 dengan kategori sangat valid, dan validasi tes literasi sains memperoleh skor rata-rata 79 dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil validasi tersebut e-modul berbasis SSI sangat layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran.
Co-Authors A Wahab Jufri Abdul Syukur Agung Fouriswadi Agus A. Purwoko Agus Abhi Purwoko Agus Abhi Purwoko Agus Ramdani Agus Ramdani Agus Ramdani Ramdani Ahmad Harjono Ahmad Syukran Akbar, Lalu Muhamad Roviq Aliefman Hakim Aris Doyan Asrin Asrin Baiq Asma Nufida Baiq Endah Hurairah Baiq Fitri Rahmayanti Baiq Hesti Yuliatin Baiq Widayung Burhanuddin Dadi Setiadi Degi Alrinda Agustina Diva, Felia Aura Dwi Aprilia, Cici Eka Junaidi Eka Netia Lestari Gito Hadi Prayitno Gito Hadiprayitno Hamidsyukrie Hamidsyukrie Hamidsyukrie ZM Hamidsyukrie ZM Hamidsyukrie ZR Harmoko Harmoko Harsanah Harsanah Hidayat, X Zardht Alex Hikmawati Hikmawati I Gusti Bagus Wiksuana I Nyoman Diartha I Nyoman loka I Nyoman Loka I Nyoman Loka Loka I Wayan Gunada I Wayan Karta IGusti Ayu Aristianti Pratiwi Imam Bachtiar Jackson Siahaan Jackson Siahaan Joni Rokhmat Joni Rokhmat Lalu Muhaimi LALU RUDYAT TELLY SAVALAS Lulu Il Muntaz Mardhika Surachman Mardhika Surachman Martin, Nurhidayat Masturi Masturi Muh Makhrus Muh. Makhrus Muh. Zikron Kurniadin Muhammad Hanafi Mukhtar Haris Mukhtar Haris Mukhtar Haris Mukhtar Haris Mustari, Mohamad Mutiah Mutiah Muti’ah Muti’ah Muti’ah Muti’ah Niseng, Zakee Nishfiya Ramdoniati Nuralia Nuralia Nurbaiti Rindang Utami Nurcahaya Nurhayati, Eris Nuril Rahmayanti Nuril Rahmayanti Rahmawati Rina Aprianti Rina Yulianti Risa Latifatul Hikmah Rosmaliati Rukmana, Hardianti Saprizal Hadisaputra Saputra, Ramdani Sarwanto Sarwanto Satutik Rahayu Siti Hasmah Mohtar Sudirman Wilian Sudirman Wilian Sumardi, Lalu Sumardiyanto Sumardiyanto Sumardiyanto Sumardiyanto Supriadi Supriadi Supriadi Syafruddin Syafruddin Syamsul Bahri Syarifa Wahidah Al Idrus Sya’ban Putra Adiguna Teti Zubaidah Ulpah Ulpah Wildan Wildan Wildan Wildan Wiwik Helni Yayuk Andayani Yayuk Andayani Yayuk Andayani Yayuk Andayani Yuni Permatasary Zahraini, Wahyu