Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN KADAR LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN Kadmium (Cd) PADA KERANG BULU (Anadara antiquata) DI PERAIRAN SEDANAU KABUPATEN NATUNA (DETERMINATION OF LEVELS OF HEAVY METALS Lead (Pb) AND Cadmium (Cd) IN BULU SHELLS (Anadara antiquata) IN SANDANA WATERS, NATUNA REGENCY) Samira Samira; Warsidah Warsidah; Dwi Imam Prayitno
Indonesian Journal of Pure and Applied Chemistry Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.807 KB) | DOI: 10.26418/indonesian.v5i3.59125

Abstract

The waters of Sedanau, Natuna Regency are congested with traffic activities of inter-island transport ships and the construction of docks that have the potential to cause pollution to the aquatic environment. Determination of the levels of heavy metals (Pb) and (Cd) in feather shells (Anadara antiquata) in these waters has been carried out. The purpose of this study was to determine the concentration of heavy metals Pb, Cd in feather shells (Anadara antiquata) which was carried out for 2 time periods, 2020 and 2021 at 2 different sampling stations. Station 1 is close to fishing activities, fishing boat traffic docks and inter-island passenger ships, station 2 is close to fishing boat docks and floating net cages but far from fishing activities and ship traffic. Measurement of the concentration of heavy metals Pb and Cd using the Atomic Absorption Spectrophotometer (SSA) method with reference to the Indonesian National Standard (SNI) Number 06-6992.2-2004 heavy metals Pb and Cd in feather shells (Anadara antiquata). The results of the measurement of heavy metal concentrations of Pb and Cd in feather shells (Anadara antiquata) in the first year were the content of (Cd) at station 1 of 0.0214 g/g, station 2 of 0.0236 g/g and (Pb) of station 1 of 0. 0.0109 g/g, station 2 was not detected, while in the second year the content (Cd) of station 1 was 1.3472 g/g, station 2 was 0.9980 g/g and (Pb) stations 1 and 2 were not detected. heavy metal content. Measurements in the second year of heavy metal content of Pb and Cd were lower than in the first year which had exceeded the threshold allowed in the Indonesian National Standard (SNI) No. 7387 of 2009 concerning the Maximum Limit of Heavy Metal Contamination in Food Lead (Pb) 1.5 mg/kg and Cadmium (Cd) 1.0 mg/kg
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN TEMAJUK KECAMATAN PALOH KALIMANTAN BARAT: COMMUNITY STRUCTURE OF MACROALGAE IN TEMAJUK WATERS PALOH DISTRICT WEST KALIMANTAN Safitri, Ikha; Warsidah, Warsidah; Sofiana, Mega Sari Juane; Gusmalawati, Dwi; Rousdy, Diah Wulandari; Aswandi, Aswandi
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 7 No. 1 (2023): JFMR on March
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2023.007.01.7

Abstract

Makroalga merupakan salah satu potensi sumberdaya laut yang secara ekologis berperan dalam meningkatkan produktivitas primer perairan, bioremediasi berbagai jenis polutan, penyedia oksigen, sumber makanan, dan menyediakan habitat berbagai jenis biota akuatik lainnya. Secara ekonomi, makroalga juga potensial untuk dikembangkan karena mengandung berbagai senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan di berbagai bidang industri. Keanekaragaman jenis dan kelimpahan makroalga sangat dipengaruhi oleh parameter fisika-kimia perairan. Desa Temajuk, Kecamatan Paloh memiliki keanekaragaman sumberdaya alam, termasuk makroalga. Lokasi pengambilan sampel sebanyak tiga stasiun dan ditentukan menggunakan metode purposive sampling, berdasarkan keberadaan makroalga. Sampling makroalga dilakukan menggunakan kuadrat transek dengan ukuran 10x10 m2 dan pengukuran parameter fisika-kimia perairan menggunakan WQC AZ 8603. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis makroalga yang ditemukan yaitu Padina, Turbinaria, Sargassum, Acanthopora, dan Gracilaria. Dari semua jenis yang teridentifikasi, Phaeophyceae memiliki persen kontribusi lebih besar (60%), serta Padina dan Sargassum memiliki kelimpahan tertinggi, yaitu 21,31 ind/mek 2 dan 19,42 ind/m2 secara berturut-turut. Perairan Desa Temajuk memiliki tingkat keanekaragaman sedang, keseragaman tinggi, dan dominansi rendah. Kondisi perairan mempengaruhi kelimpahan makroalga di perairan Desa Temajuk, Kecamatan Paloh.   Macroalgae is one of the potential marine resources that ecologically plays a crucial role in increasing the water’s primary productivity, bioremediation of various types of pollutants, as food sources, providing oxygen and habitat for various aquatic biota. Economically, macroalgae also potential to be developed because it contains various bioactive compounds that can be used in various industrial fields. Species diversity and abundance of macroalgae are strongly influenced by physio-chemical water parameters. Temajuk Village located in Paloh District has a high diversity of natural resources, including macroalgae. The sampling locations were three stations and determined using purposive sampling method, based on the presence of macroalgae. A sampling of macroalgae was carried out using a quadratic transect with a size of 10x10 m2 and measurement of the physio-chemical parameters was done using WQC AZ 8603 instrument. The results showed that the genera of macroalgae found were Padina, Turbinaria, Sargassum, Acanthopora, and Gracilaria. Among the identified species, Phaeophyceae had the highest percentage contribution (60%), which Padina and Sargassum had the highest abundances, such as 21.31 ind/m2 and 19.42 ind/m2, respectively. The waters of Temajuk have a moderate level of diversity, high uniformity, and low dominance. Water conditions influenced the diversity and abundance of macroalgae in the water of Temajuk, Paloh District.
Analisis Statistik Faktor-faktor yang Mempengaruhi Angka Stunting di Kalimantan Barat Warsidah, Warsidah; Ayyash, Muhammad Yahya; Priani , Wina; Satyahadewi , Neva
Empiricism Journal Vol. 4 No. 2: December 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i2.1563

Abstract

Stunting merupakan satu di antara permasalahan gizi utama pada anak yang dihadapi Indonesia hingga saat ini. Stunting merupakan permasalahan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi sehingga mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Kalimantan Barat merupakan provinsi ke-8 dari 10 provinsi dengan angka stunting tertinggi nasional. Penelitian membahas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi angka stunting di Kalimantan Barat menggunakan metode  analisis regresi linear berganda dengan mengukur besarnya pengaruh antara dua variable atau lebih variabel independen terhadap satu variable dependen. Data yang digunakan yaitu data angka stunting ( ), melahirkan pertama di usia kurang dari 20 tahun (MHPK20) ( ), pernikahan dini <19 tahun ( ), balita yang mendapatkan imunisasi lengkap ( ), rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak ( ), dan kemiskinan ( ) yang diperoleh dari laman BPS Kalimantan Barat dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angka stunting di Kalimantan Barat dipengaruhi oleh angka melahirkan pertama pada usia kurang  dari 20 tahun (MHPK20) ( ), pernikahan dini <19 tahun ( ), balita berimunisasi lengkap ( ), serta rumah tangga yang memiliki sanitasi layak ( ), dengan koefisien determinasi sebesar 80,42%. Hal ini menunjukkan bahwa ada 4 faktor yang berpengaruh terhadap angka stunting di Kalimantan Barat yaitu, melahirkan pertama di usia kurang dari 20 tahun, pernikahan dini, balita berimunisasi lengkap dan akses terhadap sanitasi. Statistical Analysis of Factors Affecting Stunting Rates in West Kalimantan Abstract Stunting is one of the main nutritional problems faced by Indonesia to date. Stunting is a problem of malnutrition caused by a lack of nutritional intake, which results in disruption to the growth and development of children, namely the child's height is lower or shorter than the age standard. West Kalimantan is the 8th province out of 10 provinces with the highest national stunting rate. The research discusses the factors that influence the stunting rate in West Kalimantan using the multiple linear regression analysis method by measuring the magnitude of the influence between two or more independent variables on one dependent variable. The data used are data on stunting rates (Y), first birth at the age of less than 20 years (MHPK20) (X_1), early marriage <19 years (X_2), toddlers who receive complete immunization (X_3), households that have access to adequate sanitation (X_4), and poverty (X_5) obtained from the BPS West Kalimantan and Ministry of Health of the Republic of Indonesia pages in 2022. The results of this study show that the stunting rate in West Kalimantan is influenced by the number of first births at the age of less than 20 years (MHPK20 ) (X_1), early marriage <19 years (X_2), children with complete immunization (X_3), and households that have proper sanitation (X_4), with a coefficient of determination of 80.42%. This shows that there are 4 factors that influence the stunting rate in West Kalimantan, namely, first birth at the age of less than 20 years, early marriage, fully immunized toddlers and access to sanitation.
Profil FoodHabits pada Keluarga Nelayan di Pesisir Sebagai Pendukung Ketahanan Pangan Nurdiansyah , Syarif Irwan; Warsidah, Warsidah; Helena, Shifa; Amran, Arman
Empiricism Journal Vol. 4 No. 2: December 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i2.1620

Abstract

Kebutuhan pangan semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk, di sisi lain lahan pertanian makin menciut karena adanya konversi lahan dan dampak dari perubahan iklim. Produktivitas pangan yang cenderung stagnan menjadi masalah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat  Indonesia, terutama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, yaitu suatu usaha pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan melalui ketersediaan dan pengolahan dari sumber daya lokal. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengkaji tentang foodhabits (kebiasaan konsumsi pangan) dari masyarakat Pesisir Desa Nibung untuk dijadikan database atau model foodhabits dalam usaha peningkatan ketahanan pangan lokal Masyarakat pesisir, sebagai daya dukung dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kegiatan dilakukan selama 2 bulan, menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memberikan gambaran terkait pola dan kebiasaan konsumsi pangan tersebut, melalui observasi dan informasi langsung dengan masyarakat setempat. Data ini bisa menjadi dasar dalam usaha peningkatan ketahanan pangan masyarakat pesisir, melalui usaha pengadaan sumber pangan yang berkelanjutan berdasarkan foodhabits masyarakat pesisir tersebut, sertanya adanya kemampuan adaptasi masyarakat terhadap ketersediaan sumber pangan dalam kondisi apapun. Food Habits Patterns in Fisherman's Families on the Coast to Support Food Security Abstract Food needs are increasing along with population growth, on the other hand, agricultural land is shrinking due to land conversion and the impact of climate change. Food productivity which tends to be stagnant is a problem in meeting the needs of the Indonesian people, especially in realizing national food security, which is a government effort that aims to meet the needs of the community in a sustainable manner through the availability and processing of local resources. The aim of this activity is to study the food habits (food consumption habits) of the Nibung Village Coastal Community to be used as a database or food habit model in an effort to increase local food security in coastal communities, as a supporting capacity in realizing national food security. Activities were carried out for 2 months, using a qualitative descriptive method by providing an overview of food consumption patterns and habits, through direct observation and information with the local community. This data can be the basis for efforts to increase the food security of coastal communities, through efforts to procure sustainable food sources based on the coastal communities' food habits, as well as the community's ability to adapt to the availability of food sources in any condition.
Pelatihan Literasi Keuangan Kepada Generasi Milenial Untuk Mendukung Keamanan Finansial Warsidah, Warsidah; Sofiana, Mega Sari Juane; Helena, Shifa
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i4.1481

Abstract

Generasi millennial adalah generasi terpelajar, memiliki kemampuan dan pengetahuan formal yang lebih tinggi dibandingan dengan generasi sebelumnya. Generasi ini tergolong dalam kelompok usia produktif, yang diharapkan memiliki produktivitas tinggi dalam mendukung perekonomian negara. Produktivitas yang tinggi harus dibarengi dengan kemampuan dan pemahaman tentang literasi keuangan, yang terarah dan terstruktur sehingga tidak berpotensi merugikan di masa yang akan datang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan yang akan melaksanakan magang di dunia industri ataupun yayasan nirlaba, menjadi mitra dalam kegiatan ini. Tujuan PKM ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang literasi keuangan kepada generasi millenial untuk mendukung keamanan finansialnya di masa yang akan datang, baik secara individu maupun skala rumah tangga atau komunitas. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta, dan dilakukan secara offline dengan menggunakan metode ceramah, simulasi dan diskusi terkait dengan sumber pemasukan dan rencana pengeluaran, serta trik untuk mengefisiensikan pengeluaran Evaluasi kegiatan dilaksanakan melalui pertanyaan yang diberikan sebelum materi diberikan dan sebelum acara berakhir. Dari hasi kegiaitan inimenunjukkan peningkatan kemampuan peserta kegiatan dalam memahami istilah-istilah yang berhubungan dengan literasi, serta kemampuan dalam menyusun rencana keuangan dengan baik. Financial Literacy Training for Millennial Generation to Support Financial Security The millennial generation is an educated generation, having higher abilities and formal knowledge compared to previous generations. This generation belongs to the productive age group, which is expected to have high productivity in supporting the country's economy. High productivity must be accompanied by ability and understanding of financial literacy, which is focused and structured so that it does not have the potential to cause harm in the future. Community service activities for Marine Science Department students who will carry out internships in the industrial world or non-profit foundations, become partners in this activity. The aim of this PKM is to increase understanding of financial literacy among the millennial generation to support their financial security in the future, both individually and on a household or community scale. This activity was attended by 20 participants, and was carried out offline using lecture methods, simulations and discussions related to sources of income and expenditure plans, as well as tricks for making expenditures more efficient. Activity evaluation is carried out through questions given before the material is given and before the event ends. The results of this activity show an increase in the ability of activity participants to understand terms related to financial literacy, as well as the ability to prepare financial plans well.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Desa Sungai Nibung Kabupaten Kubu Raya dalam Penyediaan Tanaman Obat Keluarga Sofiana, Mega Sari Juane; Warsidah, Warsidah; Safitri, Ikha
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2024): March
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i1.1504

Abstract

Desa Sungai Nibung terletak di pesisir Kubu Raya, ditempuh selama 2-3 jam perjalanan air, dari Pelabuhan Rasau. Akses transportasi yang cukup sulit menyebabkan perlunya dilaksanakan edukasi tentang penyediaan tanaman obat keluarga yang dapat dijadikan sebagai salah satu pertolongan pertama saat ada warga Masyarakat yang menderita penyakit. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mensosialisasikan pembuatan Taman Obat Keluarga sebagai usaha pengobatan mandiri dalam keluarga, dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Hal ini secara langsung akan berdampak pada meningkatnya derajat kesehatan Masyarakat Desa Sungai Nibung. Kegiatan dihadiri sebanyak 25 orang perwakilan warga masyarakat yang terdiri dari ibu rumah tangga dan tim penggerak pendidikan kesejateraan keluarga (PKK). Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah edukatif terkait pemanfaatan tanaman berpotensi obat yang dapat dibudidayakan di pekarangan, dilanjutkan dengan praktek pembuatan taman obat keluarga menggunakan rak bersusun 3, untuk menghindari terendamnya media tanam dengan air laut pada saat terjadinya pasang. Hasil evaluasi menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman masyarakat dalam menyebutkan jenis tanaman obat keluarga, khasiat, bagian tanaman yang berkhasiat  dan cara mengolahnya sebelum dikonsumsi. Empowerment of the Sungai Nibung Village Community, Kubu Raya Regency in Providing Family Medicinal Plants Abstract: Sungai Nibung Village is located on the coast of Kubu Raya, a 2-3 hour water journey from Rasau Harbor. Access to transportation is quite difficult, which makes it necessary to carry out education regarding the provision of family medicinal plants which can be used as first aid when a member of the community suffers from illness. The aim of this community service is to socialize the creation of a Family Medicine Park as an independent medical business within the family, by utilizing yard space. This will directly have an impact on increasing the health status of the Sungai Nibung Village Community. The activity was attended by 25 representatives of community members consisting of housewives and the family welfare education team (PKK). The activity was carried out using an educational lecture method regarding the use of potentially medicinal plants that can be cultivated in the yard, followed by the practice of creating a family medicine garden using 3-tiered shelves, to avoid submerging the planting medium in sea water during high tide. The evaluation results show that there has been an increase in public understanding of the types of family medicinal plants, their properties, the parts of the plant that are useful and how to process them before consuming them.
Edukasi dan Giat Bersih Pantai sebagai Salah Satu Usaha Menyelamatkan Ekosistem Pesisir Desa Nibung Kecamatan Teluk Pakedai Nurdiansyah, Syarif Irwan; Nurrahman , Yusuf Arief; Warsidah, warsidah; Safitri , Ikha; Helena, Shifa
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i4.1537

Abstract

Desa Sungai Nibung adalah salah satu desa yang termasuk dalam kawasan minapolitan Teluk Pakedai, merupakan salah satu pesisir yang memiliki keanekaragaman biota laut yang sangat tinggi. Dengan kawasan perairan yang teduh, kawasan pesisir desa Nibung ini menjadi tempat berteduh bagi kapal-kapal nelayan yang terkendala gelombang tinggi di laut lepas sehingga tidak dapat melanjutkan aktivitas bernelayan. Akibat ramainya dermaga tambatan perahu, aktivitas perekonomian di sekitar dermaga juga sangat aktif. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat edukasi dan giat bersih pantai di pesisir desa Sungai Nibung ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang resiko atau bahaya yang diakibatkan oleh penimbunan sampah, terutama sampah plastik, terhadap kelangsungan hidup biota laut dan kesuburan perairan di kawasan tersebut. Edukasi tentang bahaya sampah disampaikan dengan materi ceramah yang dilanjutkan dengan giat bersih pantai, berlokasi di sekitar dermaga kapal nelayan. Kegiatan diikuti oleh 80 orang  yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan praktisi ekowisata serta masyarakat desa Nibung. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta, melalui pengisian kuisioner sebelum dan sesudah berkegiatan, terkait materi bagaimana dampak aktivitas di daratan terhadap kualitas perairan, bagaimana akumulasi sampah yang berpotensi membahayakan kehidupan biota perairan serta upaya-upaya yang bisa didilakukan dalam menangani permasalahan sampah di lingkungan pesisir. Berdasarkan penilaian kuisioner dari peserta, menunjukkan peningkatan pemahaman terkait materi yang sudah diberikan dari rata-rata respon peserta yang memahami sebesar 60% menjadi 100%. Education and Activity Beach Cleaning as One of the Efforts to Save the Coastal Ecosystem in Nibung Village, Teluk Pakedai District Sungai Nibung Village is one of the villages included in the Pakedai Bay Minapolitan area, it is one of the coasts that has a very high diversity of marine biota. With shady waters, the coastal area of ??Nibung village provides shelter for fishing boats which are hampered by high waves in the open sea so they cannot continue fishing activities. Due to the busy boat docks, economic activity around the docks is also very active. The aim of community service activities to educate and actively clean beaches on the coast of Sungai Nibung village is to increase knowledge about the risks or dangers caused by the accumulation of waste, especially plastic waste, on the survival of marine biota and the fertility of waters in the area. Education about the dangers of rubbish was delivered with lecture material followed by active beach cleaning, located around the fishing boat dock. The activity was attended by 80 people consisting of students, lecturers and ecotourism practitioners as well as the Nibung village community. Activity evaluation is carried out to measure participants' understanding, by filling in questionnaires before and after the activity, regarding material regarding the impact of activities on land on water quality, how the accumulation of waste has the potential to endanger the life of aquatic biota and the efforts that can be taken to deal with waste problems in the coastal environment. . Based on questionnaire assessments from participants, it shows an increase in understanding regarding the material that has been given from the average response of participants who understand it at 60% to 100%.
Sosialisasi dan Edukasi Pengawasan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kalimantan Barat dalam Memperingati Ocean Day 2023 Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Warsidah, Warsidah; Safitri, Ikha; Nurdiansyah, Syarif Irwan; Helena, Shifa; Sudiono, Gatot; Kasbutin, Hendri
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i4.1539

Abstract

Ocean Day atau hari laut sedunia diperingati setiap tanggal 8 Juni, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang peran penting laut dan sumberdaya alam bagi kehidupan manusia, permasalahan, serta aksi kita dalam melindungi potensi yang ada untuk pembangunan secara berkelanjutan. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Tanjungpura dalam memperingati Ocean Day adalah seminar tentang sosialisasi dan edukasi pengawasan kawasan konservasi perairan daerah Kalimantan Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dan masyarakat terkait pembagian zonasi kawasan konservasi dan meningkatkan kesadaran para pelaku usaha perikanan dalam melakukan aktivitas di kawasan konservasi. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid, dengan total peserta yaitu 100 orang. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, berisi materi edukasi dan sosialisasi tentang kawasan konservasi perairan Kalimantan Barat dan pengawasannya, yang dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara peserta dan pemateri. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan melalui kuesioner terkait materi yang telah disampaikan, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan peserta dengan rata-rata 40% menjadi 90-100% dalam memahami pengelolaan dan pengawasan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Kalimantan Barat.  Socialization and Education on Monitoring of West Kalimantan Regional Marine Protected Areas in Ocean Day 2023 World Oceans Day is celebrated every June 8th, where the aim of increasing awareness about the important role of the ocean and natural resources in human life, problems, and our actions in protecting the existing natural resources potential for sustainable development. One of the activities carried out by the Marine Science Department, Universitas Tanjungpura was a seminar on socialization and education on monitoring of the West Kalimantan regional Marine Protected Area. This activity aimed to increase students' and the public's understanding regarding the conservation areas zone and increase the awareness of fisheries business in carrying out activities in conservation areas. This activity was carried out in a hybrid, with a total of 100 participants. The activity used a lecture method, containing educational and socialization about the West Kalimantan marine conservation area and its monitoring, which was followed by an interactive discussion between participants and presenters. Based on the evaluation carried out through questionnaires related to the subject presented, it showed that there had been an increase in the ability participants with an average of 40% to 90-100% in understanding the management and monitoring of the West Kalimantan Regional Water Conservation Area
Physicochemical Characteristics And Essential Minerals Of Zink (Zn) Trash Fish Nugget Products Warsidah
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 11 No. 2 (2023): ISSUE JULY-DECEMBER 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i2.48180

Abstract

Fish nuggets are processed frozen foods, both made from seawater fish and freshwater fish, contain high nutritional value, and are favored by children and adolescents as snacks and as side dishes. This study aimed to determine the physicochemical characteristics of trash fish nuggets added with Eucheuma cottonii seaweed. The physicochemical characteristics include pH, proximate levels such as protein, fat, and carbohydrates, water content and ash content, and the essential mineral content of zinc (Zn). Trash fish nuggets with the addition of wheat flour alone have characteristics, including pH of 6.8-7.1, water content of 40.5%, ash content of 1.04%, protein content of 40.3%, fat content of 7 0.07% and carbohydrate content of 10.12%, zinc content of 2.55 g/g nugget weight, while trash fish nuggets with the addition of a mixture of wheat flour and E. cottonii had a pH of 6.8-7.1, water content of 42.5%, ash content of 1.22%, protein content of 42.9%, fat content of 5.97% and carbohydrate content of 4.11% and zinc content of 4.56 g/g nugget weight. Based on the organoleptic examination, trash fish and E. cottonii nuggets were chewy with a delicious and savory taste. Keywords: characteristics, phytochemistry, E. cottonii, nuggets, trash fish Abstrak Nugget ikan merupakan salah satu olahan pangan frozen food, baik berbahan ikan air laut maupun ikan air tawar, mengandung nilai gizi tinggi dan digemari oleh anak-anak dan remaja sebagai cemilan maupun sebagai lauk. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisikokimia dari nugget ikan rucah yang ditambahkan dengan rumput laut Eucheuma cottonii. Karakteristik fisikakimia meliputi pH, kadar proksimat seperti protein, lemak dan karbohidrat, kadar air dan kadar abu serta kandungan mineral essensial seng (Zn). Nugget ikan rucah dengan penambahan tepung gandum saja memiliki karakteristik antara lain pH sebesar 6,8-7,1, kandungan air sebesar 40,5 %, kadar abu sebesar 1,04 %,  kadar protein sebesar 40,3 %, kadar lemak sebesar 7,07 % dan kadar karbohidrat sebesar 10,12 %, kandungan seng  sebesar 2,55 μg/g bobot nugget, sedangkan nugget ikan rucah dengan penambahan campuran tepung gandum dan E. cottonii memiliki  pH sebesar 6,8-7,1, kandungan air sebesar 42,5 %, kadar abu sebesar 1,22 %,  kadar protein sebesar 42,9 %, kadar lemak sebesar 5,97 % dan kadar karbohidrat sebesar 4,11 % serta kandungan seng sebesar 4,56 μg/g bobot nugget. Berdasarkan pemeriksaan organoleptis menunjukkan produk nugget ikan rucah dan E. cottoni lebih kenyal dengan rasa yang lezat dan gurih. Kata kunci: karakteristik, fisikokimia, E. cottonii, nugget, ikan racuh
Diversity of Gastropods in the Mangrove Area of Desa Bakau Sambas Regency Sofiana, Mega Sari Juane; Safitri, Ikha; Warsidah, Warsidah; Oktavia, Oktavia
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 11 No. 2 (2023): ISSUE JULY-DECEMBER 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i2.49032

Abstract

Mangrove forests in Desa Bakau, Sambas Regency, West Kalimantan play an important role as a habitat for various types of aquatic biota, one of them being gastropods. Gastropods are reported to have a wide distribution in both inland and marine waters. Local people catch them for sale and consumption. An inventory of gastropod species in the mangrove area of Desa Bakau can provide initial information regarding the diversity of existing species. This data can be used as a database for sustainable management and utilization of natural resources. The purpose of this study was to identify the species of gastropods in the mangrove of Desa Bakau, Sambas Regency, West Kalimantan. This study used the exploratory method of collecting gastropods at the observation station. The results found 5 types of gastropods in Desa Bakau, such as Cassidula, Ellobium, Cerithidea, Littoraria, and Pirenella. Keywords: gastropods, mangrove, mollusk, Sambas Abstrak Hutan mangrove di Desa Bakau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat berperan penting sebagai tempat berbagai jenis biota perairan, salah satunya yaitu gastropoda. Gastropoda dilaporkan memiliki distribusi luas baik di perairan darat maupun laut. Masyarakat setempat melakukan penangkapan untuk dijual dan dikonsumsi. Inventarisasi jenis gastropoda yang ada di area mangrove Desa Bakau dapat menjadi informasi awal mengenai keanekaragaman jenis yang ada. Data tersebut dapat digunakan sebagai database dalam pengelolaan berkelanjutan serta pemanfaatan sumberdaya alam yang ada. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis gastropoda di area mangrove Desa Bakau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dengan mengambil gastropoda yang ada di stasiun pengamatan. Hasil penelitian ditemukan 5 jenis gastropoda mangrove di Desa Bakau, yaitu Cassidula, Ellobium, Cerithidea, Littoraria, dan Pirenella. Kata kunci: gastropoda, mangrove, moluska, Sambas
Co-Authors . Apriansyah A. Kushadiwijayanto, Arie A.Nurrahman, Yusuf Amelia, Debie Rizky Amran, Arman Andini, Dina Andryani, Semi Apriansyah Ari Widiyantoro Arie Antasari Kushadiwijayanto Aritonang, Anthoni B. Aritonang, Anthoni Batahan Ashari, Asri Mulya Astuti, Mega Sri Aswandi Aswandi, Aswandi Ayyash, Muhammad Yahya Bambang Kurniadi, Bambang BAMBANG SUJATMIKO Dahliana Dahliana dedi irawan Deni Deni Diah Wulandari Rousdy Dwi Gusmalawati Dzul Fadly Fadliah Nur, Andi Denisa Farhaby, Arthur M Gusti Eva Tavita Haq, Izhar Amirul Hardan, Hardan Harianto Harianto, Miko Hasanah, Fadiah Amalia Helena, Shifa Hidayat, Maulana Idawati, Nora Ikha Safitri Irawan, Suhardi Irwan Irwan Nurdiansyah, Sy. Jayatri, Rahmi Jayuska, Afghani Junaidi, Levy Kalija, Tedi Ahmad Kasbutin, Hendri Kurniawanalamm Kushadiwijayanto, Arie Antasari Kusuma, Kwirinus Rio Kusumardana, Setra Laili Fitri Yeni Laksmitandari, Gania Ahlul Jannah Lucky Hartanti, Lucky Lukas, Novan Luis Pernando Mardianto, Tomi Mariana Br. Surbakti Maser, Agnes Putri Masriani . Maulana Hidayat Mega Sari Juane Sofiana Mega Sj Sofiana Meidiantino, Stefans Melia Trianasta Minsas , Sukal Minsas, Sukal Muhardi Muhardi Muliadi Nabil, Ilhan Nail Neva Satyahadewi Nora Idiawati Noyanti, Resti Nurdiansyah , Syarif Irwan Nurdiansyah, Irwan Syarif Nurdiansyah, Syarif Irwan Nurhamidah, Anggia Nurrahman , Yusuf Arief Nurul Asikin Oktavia Oktavia Oktavia Paulus Paulus Pratiwi, Mutiara Anugerah Prayitno, Dwi Imam Priani , Wina Puji Ardiningsih Putri, Kristina Meissy Andini Rafdinal Rafdinal Rahmat Rasmawan Retno, Mayang Sari Risko, Risko Rita Kurnia Apindiati Riza Linda Rudiyansyah Rudiyansyah S.J Sofiana, Mega Safitri , Ikha Sakina, Haiwatus Samira Samira Satyahadewi , Neva Selviana, Alya Siahaan, Jni Walbet Sihotang, Nesya Lia Simamora, Chinda Setia Lestari Sudiono, Gatot Sukal Minsas Suparnawati, Suparnawati Supriwanti, Supriwanti Surya Darma Sy. Irwan Nurdiansyah Syarif Irwan Nurdiansyah Tahirah Hasan Tengku Riza Zarzani N Tia Nuraya Widian Sari, Margareta Lita Yasnidar, Yasnidar Yunivah, Adinda Yusuf Arief Nurrahman `B Aritonang, Anthoni