Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

COMMUNITY BEHAVIOR IN ENVIRONMENTAL PRESERVATION EFFORTS (Case Study of the Wai Lawe Spring in the Kumah Protected Forest, East Adonara District, East Flores Regency) Peran, Anselaus Pehan; Kaho, Ludji Michael Riwu; Pramatana, Fadlan; Mau, Astin Elise
Media Konservasi Vol. 28 No. 2 (2023): Media Konservasi Vol 28 No 2 Agustus 2023
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wai Lawe Spring is the primary water source in Puhu and Tapobali Village. This spring is located in the Kumah protected forest area, with an area of 141.41 ha. Still, in its management, it was found that community activities threatened the preservation of the spring, namely land clearing activities in the spring area, which caused a decrease in the discharge of the Wai Lawe spring. The research aims to analyze the behavior of Puhu and Tapobali Village in utilizing and maintaining the sustainability of the Wai Lawe spring in the Kumah protected forest, East Adonara District, East Flores Regency. Data was collected using observation, interviews, and documentation and then analyzed descriptively and qualitatively. The research shows Puhu and Tapobali villagers' behavior in utilizing and maintaining the sustainability of the Wai Lawe spring can be seen from the conservation actions, which they believe that by planting and caring for plants, they have participated in maintaining the sustainability of the spring. Conservation actions are also shown by distributing water to the community fairly. Although there are still people who clear land for shifting cultivation, the villages of Puhu and Tapobali still have traditional cultures that strongly support spring conservation activities. People who obey the rules prefer to use the tumpeng sari farming system without changing the function of the forest. Key words: community behavior, East Adonara, East Nusa Tenggara, protected forest, spring
KEANEKARAGAMAN JENIS AMFIBI BERDASARKAN KETINGGIAN DI HUTAN LINDUNG FATUMNASI Ferdinandus Wea; Maria Marleni Ema Purnama; Fadlan Pramatana
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.435

Abstract

Hutan Lindung Fatumnasi merupakan kawasan hutaan yang memiliki keanekaragaman jenis flora dan fauna yang selalu berhubungan dengan faktor lingkungan. Fauna di Hutan Lindung Fatumnasi memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi, salah satunya amfibi. Amfibi di Hutan Lindung Fatumnasi memiliki proporsi jennis yang minim. Hutan Lindung Fatumnasi di bagi dalam 5 kelas ketinggian. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13-28 Desember 2023. Dari 5 kelas ketinggian, amfibi hanya ditemukan pada 3 kelas ketinggian, yaitu kelas ketinggian 1, kelas ketinggian 2 dan kelas ketinggian 3. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis amfibi berdasarkan ketinggian dan mendeskripsikan kondisi umum habitat jenis-jenis amfibi berdasarkan ketinggian di Hutan Lindung Fatumnasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan keseluruhan amfibi berjumlah 3 jenis dengan total 216 individu. Total terdapat 3 famili, Polypedates cf leucomystax ( Famili Rhacophiridae), Fejerverya limnocharis (Famili Dicroglossidae) dan Litoria everetti ( Famili Microhylidae). Ketiga jenis amfibi masuk ke dalam kategori Least Concern (LC) berdasarkan daftar merah IUCN Redlist. Nilai keanekaragaman dari ketiga kelas ketinggian masing-masing berturut-turut adalah 0,88; 0,32; 0,68. Nilai keanekaragaman jenis tertinggi pada kelas ketinggian 1, diikuti kelas ketinggian 3 dan kelas ketinggian 2 sehingga masuk dalam kategori rendah karena nilainya kurang dari 1.
PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR HERBAL DI KELOMPOK UMAT BASIS (KUB) ST. THERESIA DARI CALCUTA, LILIBA Pamona Silvia Sinaga; Norman P.L.B. Riwu Kaho; Fadlan Pramatana; Andris Misa
Jurnal Kabar Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Mei : JURNAL KABAR MASYARAKAT
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jkb.v1i2.569

Abstract

Produk – produk handsanitizer yang marak beredar dipasaran umumnya mengandung alkohol yang menurut penelitian dinyatakan tidak efektif membunuh bakteri pathogen setelah berungkali pakai dan dapat memicu gangguan kesehatan pada kulit. Oleh sebab itu, bahan alami dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antiseptik khususnya yang berbahan dasar herbal. Kegiatan edukasi dan pembuatan handsanitizer berbahan alami (herbal) perlu disosialisasikan di masyarakat. Kegiatan Pengabdian dan Kemitraan Masyarakat ini dilakukan di Kelompok Umat Basis (KUB) St. Theresia dari Calcuta, Liliba. Peserta memberikan apresiasi terhadap proses praktik pembuatan handsanitizer ini, karena banyak pengetahuan baru yang didapatkan dan peserta semakin termotivasi untuk membuat sendiri untuk anggota keluarganya.
Struktur dan Komposisi serta Status Regenerasi Mamar Desa Beaneno, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka Frederik Reinardus Naiheli; Wilhelmina Seran; Fadlan Pramatana; Ludji Michael Riwu Kaho
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.368

Abstract

Mamar Desa Beaneno berfungsi untuk menjaga kelestarian sumber mata air, penunjang ekonomi masyarakat serta tempat melakukan seremonial adat Desa Beaneno. Namun, dalam perkembangannya terjadi penurunan produktivitas mamar Desa Beaneno akibat perubahan kondisi biofisiknya seperti usia vegetasi penyusun mamar dan kepadatan kerapatan tajuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan komposisi serta status regenerasi mamar Desa Beaneno. Pengambilan sampel menggunakan teknik analisis vegetasi dengan peletakan plot secara stratified systematic sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur tegakan pada sistem mamar Desa Beaneno berada dalam kondisi normal/seimbang, dimana proses regenerasi dapat berlangsung karena tersedia permudaan dalam jumlah yang mencukupi, dengan komposisi pada mamar ditemukan sebanyak 14 jenis pada tingkat semai, 5 jenis pada tingkat pancang, 4 jenis pada tingkat tiang dan 12 jenis pada tingkat pohon. Pinang merupakan jenis yang dominan hampir pada setiap tingkatan pertumbuhan. Status regenerasi pada mamar Desa Beaneno menunjukkan bahwa dari 19 jenis memiliki status regenerasi yang berbeda, dimana 1 jenis berstatus ‘baik’, 8 jenis berstatus ‘baru beregenerasi’, 1 jenis berstatus ‘buruk’, 3 jenis berstatus ‘cukup’ dan 6 jenis berstatus ‘tidak beregenerasi’. Mamar berperan sangat penting dimana, mamar sebagai tempat ritual adat, penyembah para leluhur dan adanya mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Beaneno.
Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Potensi Ekowisata Hutan Wisata Nostalgia di Buiko, Nusa Tenggara Timur Noviani Sarah Agusthina Duka; Maria Bano; Fadlan Pramatana; Maria M.E. Purnama
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss1.447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan menyusun strategi untuk pengembangan Hutan Wisata Nostalgia. Penelitian ini berlangsung selama satu bulan yaitu pada bulan Juni 2022 di Buiko, Kelurahan Kabola, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Responden berjumlah 67 orang terdiri dari 4 orang pihak pengelola dan 43 orang masyarakat setempat yang diperoleh menggunakan metode purposive sampling dan rumus slovin, sedangkan 20 orang pengunjung yang diperolah menggunakan metode random sampling (sempel acak), dan dianalisis menggunakan metode analisis ADOODTWA dan analisis SWOT. Hasil penelitian yang didapat (1) nilai total kelayakan dari 7 variabel penilaian adalah 78,61% jadi dapat disimpulkan bahwa Hutan Wisata Nostalgia layak untuk dikembangkan menjadi ekowisata. (2) Strategi pengembangan yaitu dengan mempromosikan lokasi wisata, mengoptimalkan sistem pengeloaannya, membangun kerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat lokal.
ANALISIS TUTUPAN LAHAN DESA MATA AIR TAHUN 2023 DI DESA MATA AIR, KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Maria M.E. Purnama; Fadlan Pramatana; Yusratul Aini; Muhammad Soimin
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol10.Iss1.469

Abstract

Tutupan lahan merupakan informasi yang sangat penting dalam berbagai bidang misalnya pertanian, pertambangan, kehutanan dan bidang lainnya. Perubahan tutupan lahan terjadi karena pertumbuhan penduduk yang semakin besar dan perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga menyebabkan suatu wilayah dapat dikonversi menjadi bentuk lain untuk memenuhi kebutuhan manusia baik kebutuhan sandang, pangan terutama lahan untuk pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tutupan lahan Desa Mata Air. Pengambilan data menggunakan metode interprestasi citra yaitu pengunduhan citra, pengambilan data lapangan, Preprocessing, dan Klasifikasi Citra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 klasifikasi tutupan lahan yaitu bangunan, sawah, vegetasi, semak belukar, tegalan, tubuh air dan lahan terbuka. Berdasarkan hasil klasifikasi citra dengan menggunakan metode MLC maka diperoleh tutupan lahan semak belukar sebesar 30% tegalan sebesar 3%. Uji akurasi antara analisis citra dan kondisi di lapangan memberikan hasil klasifikasi sebesar 96,6%.
PENYULUHAN EKOSISTEM MANGROVE SEBAGAI MITIGASI BENCANA DI KELURAHAN OESAPA BARAT, KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Sipayung, Roni Haposan; Suek, Johanna; Fadlan Pramatana; Sinaga, Pamona Silvia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21195

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang hidup diantara daratan dan perairan sehingga komponen di dalamnya sangat bergantung pada kondisi laut maupun terestrial. Ekosistem mangrove sering dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang melibatkan banyak sektor seperti perikanan, kelautan, perkebunan maupun kehutanan. Ekosistem Mangrove Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang hampir setiap tahun mengalami bencana alam seperti abrasi dan gelombang tinggi. Selain itu, ekosistem mangrove Oesapa Barat pada Tahun 2021 pernah mengalami siklon tropis yang dikenal dengan siklos Seroja yang sangat merusak vegetasi-vegetasi mangrove dan bahkan pemukiman penduduk di sekitar mangrove. Kondisi ekosistem mangrove di Kelurahan Oesapa Barat belum sesuai dengan sistem mitigasi tanggap bencana di daerah pesisir. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang tinggal di daerah ekowisata mangrove Oesapa Barat terkait dengan pengelolaan ekosistem mangrove sebagai mitigasi bencana. Metode penyuluhan kepada masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode focus group discussion mengenai  pengelolaan ekosistem mangrove dengan materi seperti pengaturan zonasi maupun jenis-jenis vegetasi mangrove. Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam memanfaatkan ekosistem mangrove sehingga meminimalisir kerusakan akibat bencana di daerah ekowisata mangrove Oesapa Barat, Kota Kupang.
PELATIHAN PEMBUATAN EFEKTIF MIKROORGANISME LOKAL (EMOL) BAGI MASYARAKAT TANI HUTAN DI DESA KOTABES, KABUPATEN KUPANG Astin Elise Mau; Wilhelmina Seran; Fadlan Pramatana; Mamie Elsyana Pellondo’u
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.26076

Abstract

Masalah produktifitas lahan berkaitan erat dengan pola pemanfaatan dan pengolahan lahan yang diterapkan oleh masyarakat. Pola tanam yang tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air tentunya memberi dampak negatif berkelanjutan bagi produktifitas lahan.  Masyarakat desa Kotabes yang merupakan salah satu wilayah di dalam kawasan hutan Sisimini Sanam melakukan praktek tani hutan yang mengakibatkan banyaknya tanaman sisa panen yang dibiarkan busuk dan menjadi sampah organik khususnya pada saat musim panen. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah bagi keberlanjutan lingkungan dan dapat memberi kontribusi terhadap pemanasan global (Global warming). Salah satu cara yang tepat untuk masalah yang berkaitan dengan sampah organic adalah dengan mengolahnya  menjadi bentuk yang lain untuk dapat dimanfaatkan, misalnya dengan mengolah sampah organik menjadi Efektif Mikroorganisme Lokal (EMOL). Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah bertujuan untuk  memberikan pelatihan bagi masyarakat kelompok tani agar dapat mengolah sampah organik menjadi EMOL. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi pelatihan dan praktek pembuatan EMOL secara langsung. Masyarakat sebagai peserta pelatihan terlihat sangat antusias yang ditandai dengan keaktifan mereka didalam menyediakan bahan baku pembuatan EMOL yang bersumber dari sampah organik  setempat serta keaktifan mereka didalam berdiskusi dengan pemateri dan tim pelaksana kegiatan PKM. Kesadaran akan pentingnya mengolah sampah organik perlu ditanamkan kepada masyarakat petani untuk keberlanjutan lahan dan lingkungan.
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BAGI ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI SD INPRES NAIKOTEN 1, KOTA KUPANG Astin Elise Mau; Wilhelmina Seran; Fadlan Pramatana; Mamie E. Pellondo’u; Pamona S. Sinaga
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35455

Abstract

Produktifitas lahan berkaitan erat dengan pola pemanfaatan dan pengolahan lahan. Pola tanam yang tidak konservatif seperti pemanfaatan pupuk dan pestisida kimia memberi dampak negatif bagi produktifitas lahan dan keberlanjutan lingkungan di masa yang akan datang. Salah satu pendekatan holistik yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak dari input pupuk dan pestisida kimia adalah dengan memperkenalkan prinsip-prinsip pertanian konservasi dalam diri seseorang sejak dini. Tujuan dari kegiatan ini agar anak-anak dapat mempraktekkan secara langsung cara membuat dan mengaplikasikan pupuk organik secara sederhana. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dan pendampingan pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dilakukan di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Naikoten 1 Kota Kupang sekaligus menjawab kebutuhan sekolah sehubungan dengan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yaitu menanam dan mengembangkan tanaman didalam pot. Sesi penyuluhan berupa penyampaian teori tentang pengertian, manfaat dan komponen bokashi, serta aplikasi bokashi pada tanaman. Sesi praktek dilakukan secara bersama-sama oleh pelaksana kegiatan dan anak-anak sekolah dasar. Pelatihan ini direspon dengan sangat baik oleh peserta yang ditandai dengan partisipasi aktif dari anak-anak dalam diskusi maupun dalam praktek pembuatan pupuk organik. Kegiatan serupa perlu terus dilakukan sebagai upaya pemancakan kognitif bagi anak-anak agar terbiasa dengan pola tanam konservatif serta memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
The Morphology, Standing Stock and Habitat Distribution of Several Bamboo Species in the Reok Sub-District, Manggarai Regency, East Nusa Tenggara Province, Indonesia Apu, Orlando Calvin; Pramatana, Fadlan; Purnama, Maria M. E.; Pamona Silvia Sinaga
Media Konservasi Vol. 29 No. 4 (2024): Media Konservasi Vol 29 No 4 September 2024
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/medkon.29.4.570

Abstract

Bamboo plays a vital role in preventing soil erosion and conserving water. In East Nusa Tenggara Province, many communities rely on bamboo species, making its cultivation a priority due to the region’s favorable biophysical conditions and available support from Non-Governmental Orgabization as facilitators. Approximately 387 villages have undergone assessment and socialization processes aimed at developing bamboo villages, including the Reok sub-district. One of the next steps in this process is conducting an inventory of bamboo standing stock in the area.This study aims to assess the species diversity and standing stock of bamboo in Reok sub-district. Research was carried out at 11 randomly selected sampling points across six villages, using the single circular plot method (radius of 17.9 m), with a total of 55 plots. Each plot was surveyed to identify and quantify clumps and culms, categorized by age (young, medium, and old). Four bamboo species were identified: Bambusa spinosa, Bambusa vulgaris, Gigantochloa atter, and Dendrocalamus asper. Gigantochloa atter was the most prevalent species, found at nearly all survey points, and had the highest number of clumps and culms. The estimated standing stock of bamboo in the Reok sub-district is 57,496 clumps, with a total of 3,692,890 culms. Gigantochloa atter accounted for the majority, with 35,526 clumps and 1,815,593 culms. This standing stock holds significant potential for further development, as bamboo is a key non-timber forest product (NTFP) in the region, with the potential to enhance the local economy.