Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Ecoprint Untuk Mendorong Kreativitas Berwirausaha Bagi Pemuda Gereja Ebenhaezer Matani Sinaga, Pamona Silvia; Marimpan, Lusia S.; Purnama, Maria M. E.; Sipayung, Roni H.; Pramatana, Fadlan; Fallo, Tri Putra M.
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i2.2299

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendorong kreativitas berwirausaha bagi pemuda Gereja Ebenhaezer Matani dengan menggunakan metode pendekatan yang digunakan dalam upaya pemecahan masalah utama yang dihadapi oleh Komunitas Pemuda Gereja Ebenhaezer Matani adalah transfer informasi berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan ecoprint untuk mendorong kreativitas berwirausaha. Kegiatan penyuluhan dengan metode ceramah dilakukan kepada masyarakat yang terlibat dalam proses pembuatan ecoprint. Hasil yang didapat dari Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan minat pemuda-pemudi gereja untuk berwirausaha. Dilatarbelakangi kondisi saat ini mencari pekerjaan sangat sulit, sehingga berwirausaha bisa menjadi pilihan. Kreativitas untuk berwirausaha menjadi hal yang sangat penting, untuk memunculkan ide-ide dan inovasi dalam pembuatan produk wirausaha. Pemuda Gereja Ebenhaezer Matani sangat antusias dengan kegiatan pengabdian Masyarakat ini. Kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan pemuda, dan dapat meningkatkan kreativitas serta dapat menjadi penggerak ekonomi kreatif. Pelatihan pembuatan ecoprint dari bahan alami juga sebagai ide bagi pemuda untuk berwirausaha sehingga dapat mengurangi tingkat penggangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Herpetofauna Diversity at the Nusa Cendana University Fadlan Pramatana; Yusratul Aini; Maria M. E. Purnama; Roni Haposan Sipayung; Oki Hidayat
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 1 (2025): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i1.8130

Abstract

University campuses are built to carry out the learning process. Therefore, this area has dramatically developed and impacted on the environment and biodiversity. The Nusa Cendana University (Undana) campus area as a habitat for wild animals is included in the built and managed habitat categories. In human-dominated habitats in urban areas such as Undana, it is still possible for animal species to find habitats to find food, shelter, and water sources. This research aims to analyze herpetofauna diversity and update information on preliminary studies of herpetofauna at Nusa Cendana University so that it can be used as primary data for assessing time series. Data was collected using the Visual Encounter Survey combined with the time-constrained search method for three hours from 18.30 to 21.30 WITA at three habitat types (Agricultural, open-area, and built-area habitat). The observation period is divided into two categories: dry and rainy season. Twelve species from eight herpetofauna families, consisting of four amphibians and eight reptiles, were recorded in three habitat types in the Undana campus area. It was recorded that there were six additional herpetofauna species compared to the preliminary study.
PKM PENANAMAN ANAKAN KEHUTANAN DI SEKITAR SUMBER MATA AIR NEFOTASI KELOMPOK TANI NAIMANU DESA MATA AIR Maria M.E. Purnama; Antonius Suban Hali; Fadlan Pramatana; Pamona S. Sinaga
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.21716

Abstract

Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting untuk kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan usaha perekonomian di sektor perdagangan, industri dan pertanian kebutuhan air juga meningkat dengan sumber air yang relatif tetap bahkan berkurang. Sumber mata air Nefotasi berada di Desa Mata air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sumber mata air Nefotasi dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan debit air. Hal ini yang membuat masyarakat menjadi cemas dan akan berdampak kepada usaha pertanian dan ternak mereka. Melalui kegiatan PKM ini, tim dari Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian Undana bersama masyarakat, khususnya Kelompok Tani Naimanu akan melakukan kegiatan penanaman anakan berupa beringin, bambu dan jambu hutan, di lokasi yang sudah mengalami kerusakan. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem dan ekologi yang baik sehingga bisa meningkatkan kembali dedit air di sumber mata air Nefotasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode penyuluhan dan penanaman anakan langsung di lapangan. Luaran pengabdian ini adalah kegiatannya berjalan dengan baik, mulai dari kegiatan observasi lapangan, pengurusan ijin wilayah hingga pelaksanaan. Wujud kerjasama pada kegiatan PKM adalah adanya kebersamaan masyarakat pada saat penyampaian materi. Puncak dari kegiatan PKM ini adalah kegiatan pembagian dan penanaman anakan tanaman kehutanan. Kegiatan ini diikuti oleh Anggota kelompok Tani Naimanu, dan mahasiswa. Berdasarkan kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat disarankan agar kegiatan PKM bersama masyarakat bisa berjalan dikesempatan berikutnya sehingga upaya untuk menjaga dan melestarikan hutan bisa terwujud.
PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE DI EKOWISATA HUTAN MANGROVE KELURAHAN OESAPA BARAT, KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Roni Haposan Sipayung; Lusia Sulo Marimpan; Fadlan Pramatana; Pamona Silvia Sinaga; I Gede Semarabawa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.29735

Abstract

Ekosistem mangrove saat ini menjadi fokus pengembangan yang sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim. Salah satu aplikasi pemanfaatan ekosistem mangrove adalah melalui kebijakan blue carbon (karbon biru). Di Indonesia ekosistem mangrove memiliki peranan yang paling besar dalam penyerapan karbon karena sekitar 17 persen karbon dunia berada di daerah pesisir pulau-pulau yang ada di Indonesia. Selain peranannya terhadap penyerapan karbon dunia, pemanfaatan ekosistem mangrove juga dapat berupa rekreasi/ekowisata, peningkatan produk ekonomi, dan pemanfaatan jasa lingkungan lainnya. Ekosistem Mangrove Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang saat ini masih dimanfaatkan hanya sebagai tujuan wisata padahal potensi pemanfaatan yang dimiliki di dalamnya sangat banyak. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang tinggal di daerah ekosistem mangrove Kelurahan Oesapa Barat terkait dengan pemanfaatan ekosistem mangrove dan potensi yang ada di dalamnya. Metode penyuluhan kepada masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode focus group discussion mengenai  pengelolaan ekosistem mangrove dengan materi seperti pemanfaatan ekosistem mangrove dan pengenalan produk-produk ekonomi mangrove. Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang baru kepada masyarakat dalam memanfaatkan ekosistem mangrove sehingga bukan hanya jasa ekologisnya/jasa lingkungan saja yang dapat dioptimalkan namun juga secara ekonomi membantu kesejahteraan masyarakat sekitar ekosistem mangrove Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang.
PENGOLAHAN SAMPAH DI TEMPAT IBADAH SEBAGAI MEDIA PROMOSI PENGOLAHAN SAMPAH DI SUMBER DI KOTA KUPANG I Gusti Bagus Adwita Arsa; I Wayan Nampa; Yosep Seran Mau; Antonius S. Ndiwa; Nixon Rammang; Fadlan Pramatana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.39475

Abstract

Sampah masih menjadi salah satu isu utama lingkungan di Kota Kupang. Tata kelola sampah yang belum optimal pada akhirnya menjadi beban lingkungan, baik lingkugan fisik maupun sosial. Fokus penanganan yang dilakukan selama ini lebih banyak pada mobilisasi sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Terlebih TPA yang digunakan masih menggunakan teknologi open dumping. Pengabdian ini dilakukan di salah satu tempat ibadah di kota Kupang. Tempat ibadah dipilih karena menjadi salah satu potensi penyumbang sampah yang cukup besar, baik sampah organik maupun anorganik. Pengolahan sampah di tingkat sumber (tempat ibadah) akan memberikan manfaat ekonomi dan juga menjadi model pengelolaan sampah yang baik, sehingga dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga atau komunitas. Pengabdian dilaksanakan dengan metoda partisipatif kolaboratif, melalui pemetaan permasalahan, potensi sumber bahan baku (sampah), perencanaan site plan, pengadaan alat pencacah sampah pelatihan proses pembuatan kompos, pengemasan kompos dan pemasarannya. Hasil kegiatan menunjukan bahwa kegiatan PKM ini telah mampu meningkatkan efisiensi pengolahan dan upaya penganganan sampah. Unit pengolahan yang dibangun sudah mampu berproduksi secara berkelanjutan. Teknologi mesin pencacah mampu meningkatkan efisiensi kerja, yaitu hasil yang lebih halus dan waktu yang lebih efisien. Produktivitas pencacahan sampah basah mencapai 60 kg/jam dan sampah kering 34,8 kg/jam. Hasil kegiatan PKM ini juga mampu menyelesaikan pemasalahan yang dihadapi mitra, menghasilkan insentif ekonomi, dan menjadi media promosi penaganan sampah di tingkat sumber. Pelaksanaan kegiatan secara sharing cost (65% mitra 35% PKM) memotivasi mitra untuk menjalankan usaha secara berkelanjutan karena telah turut berinvestasi.
Identification and Distribution of Damage Intensity Caused by Sanurus spp. on Cashew Plants in East Flores Regency, Indonesia Kleden, Yasinta L.; Kadja, Don H.; Nahas, Agustina E.; Widinugraheni, Sri; Pramatana, Fadlan
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v8i2.2284

Abstract

Cashew is one of Indonesia's leading commodities as an exporting country because it has a positive trade specialization index. The main pest of cashew plants that affects production and can cause crop failure is the Cashew Planthopper (WPM). Cashew Planthopper has several species. Therefore, monitoring is needed to determine the types of WPM in the field and their distribution areas on the mainland of East Flores Regency. This study was conducted from May 2024 to July 2024 by directly capturing WPM imago. The results of a survey of cashew plantation locations in East Flores Regency, 5 locations were determined with high levels of attack due to WPM, which caused crop failure, namely: Ile Mandiri District, Lewolema District, Tanjung Bunga District, Titehena District, and Demon Pagong District. The trapped WPM were then identified by looking at the characteristics of the wings, thorax, and abdomen. The identification results obtained 2 types of WPM from the genus Sanurus, namely, Sanurus flavovenosus and Sanurus indecora. The distribution area of the attack and the level of damage to Sanurus from each district have different intensities with different levels of damage, namely the intensity of heavy damage in red is in Titehena District 53.04%, the intensity of moderate damage in yellow is in Lewolema District 20.65%, Ile Mandiri District 36.91% and Demon Pagong District 36.94% while the intensity of light damage in green is in Tanjung Bunga District 0.55%.
Wildlife Trade in East Nusa Tenggara Province Based on Facebook Social Media Groups Pramatana, Fadlan; Nainupu, Stefani Angela; Purnama, Maria M. E.; Soimin, Muhamad; Hidayat, Oki
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 31 No. 3 (2025)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7226/jtfm.31.3.274

Abstract

Wildlife conservation is fundamental to mitigating the extinction due to wildlife trade. Thus, various conservation policies have been used as a reference: IUCN, CITES, and Government Policy P.106 of 2018. This research aims to record Facebook-based wildlife trade, identify the traded wildlife conservation status, and estimate the selling price. Data was taken since the group was formed until 1 July 2023. The results reveal that 107 species belonging to 53 families were recorded in 31 trading groups, comprising 82 species of aves, 17 species of herpetofauna, and eight species of mammals. Among those traded wildlife, based on P.106, 80 species are unprotected, while 27 are protected. Based on the IUCN, most traded wildlife is categorized as LC with 77 species. Some species are categorized as CR with four species, EN with 9, VU with 8, NT with 8, and NE with one species. Referring to CITES, 73 species classified as non-appendices dominate the trading groups, followed by 24 species of Appendix II, 9 of Appendix I, and 1 of Appendix III. The estimated selling price of all traded wildlife is approximately IDR 317,125,000. Governments and other conservation bodies must pay more attention to the growing Facebook-based wildlife trade, especially for protected and endangered species.
Improving Environmental Awareness through Conservation Education at SD Inpres Naikoten I: Peningkatan Kesadaran Lingkungan melalui Pendidikan Konservasi di SD Inpres Naikoten I Pramatana, Fadlan; Marimpan, Lusia Sulo; Purnama, Maria M. E.; Mau, Astin E.; Sinaga, Pamona Silvia; Sipayung, Roni Haposan
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 5 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/

Abstract

Urban area development is the main goal in supporting the community economy. However, urban development often harms the environment. Human resources increasing, if not balanced with environmental awareness, will potentially cause problems in the future. Increasing ecological awareness needs to be done from an early age so that the benefits and impacts of human activities on the environment can be understood. This service activity aims to improve environmental awareness and provide knowledge about ecological love and the benefits of the environment. This service activity was carried out in two stages: delivering material using the environmental game and the evaluation stage. SD Inpres Naikoten I students received the program well, as seen from their activeness and enthusiasm when delivering the material. Students are also active in discussions and provide opinions at the evaluation stage. The teachers accompanied the students during the program's implementation and felt helped by the game media, which could be used sustainably