Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PEMETAAN ANCAMAN DAN KARAKTERISTIK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) PROVINSI LAMPUNG Tohir, RIzki Kurnia; Pramatana, Fadlan
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 15 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/forestra.v15i2.4705

Abstract

Lampung Province has the threat of Forest and Land Fires (FLF) based on incident reports. There is a lack of data on how the threat level of the forest and land fires, so this research is important to do. This study aims to analyze the track record and potential for FLF incidents, to analyze the characteristics and level of the FLF threat. Threat mapping is done by weighting and scoring 11 variables. These variables are divided into natural factors and human factors. The results showed that the equation that gives a weighting of 90% to natural factors. The characteristics of FLF show that natural factors are sensitive factor for the occurrence of FLF in Lampung Province. Mapping of threats shows that the area of ​​low threat class is 244,811.96 ha (8%), medium threat class is 1207,716.15 ha (40%) and high threat class is 1,591,767.42 ha (52%). Three districts had the highest level of threat class, namely Way Kanan, Central Lampung, and East Lampung Districts. The results of the validation of field conditions are indicated by the results of this threat mapping, so that the results of this study can be used as material for consideration by policy makers.
PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU OLEH MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI DESA KOTABES KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG (Utilization of Non-Timber Forest Products by Local Communities in Kotabes Villages in Amarasi Sub-district, Kupang Regency) Sinaga, Pamona Silvia; Pramatana, Fadlan
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.194

Abstract

Abstrak:Kebutuhan masyarakat terhadap hasil hutan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Oleh karena itu diperlukan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK)sebagai alternatif bagi kebutuhan masyarakat lokal di sekitar hutan. Dalam rangka upaya konservasi sumber daya hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan memperhatikan azas ekologi dan keberlanjutan HHBK tersebut perlu dilakukan kajian penelitian mengenai pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh masyarakat di sekitar hutan. Penelitian bertujuan untuk melakukan inventarisasi hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan mengetahui cara pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh masyarakat. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara langsung, dokumentasi lapang serta beberapa literatur. Hasil penelitian menunjukkan jenis hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Kotabes Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang adalah kemiri, lamtoro, bambu, jambu – jambuan, asam jawa, kesambi, cermai, markisa mini, kersen, murbei dan bidara. Pemanfaatan HHBK yang dilakukan oleh masyarakat yaitu dikonsumsi secara langsung, dijual ke pasar, kerajinan tangan, dan sebagai bahan material kandang ternak.    
EFFECTS OF HUMAN FACTORS IN THE EXISTENCE OF BALI STARLING (Leucopsar rothschildi) THROUGH GEOGRAPHIC INFOMATION SYSTEM APPROACH IN WEST BALI NATIONAL PARK AND NUSA PENIDA BALI Fadlan Pramatana; Jarwadi Budi Hernowo; Lilik Budi Prasetyo
Media Konservasi Vol 26 No 2 (2021): Media Konservasi Vol. 26 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/medkon.26.2.118-127

Abstract

Bali starling (Leucopsar rothschildi) is one of the animals that getting more attention because is categorized as an endengered species on the IUCN red list, Appendix 1 of CITES, and protected animals by goverment of Indonesia. The conservation for recovery of species was carried out by West Bali National Park (WBNP) through release activity and collaboration with conservation organization for release in different place from their natural habitat. The population of bali starling on both locations is tend to decrease, the study aimed to analized the impact of human factor with the existence of bali starling based on geographic information system. The farthest point of bali starling existence form road distance is 1 359 meters on WBNP and 660 meters on Nusa Penida Island, while the closest point on both locations is 0 meter from road distance. The second human factor is village distance with the farthest point of bali starling is 7 296 meters on WBNP and 295 meters on Nusa Penida Island, while the closest point of bali starling is 543 meters on WBNP and 0 meter on Nusa Penida Island. The third human factor is community’s garden distance with the farthest point of bali starling is 5 696 meters on WBNP and 67 meters on Nusa Penida Island, while the closest point of bali starling is 408 meters on WBNP and 0 meter on Nusa Penida Island. The existence point of bali starling that are close to human activites have a negative impact. Bali starling will depend on the resources provided by the community on Nusa Penida Island and part of WBNP and also make it difficult for the bali starling to restore the wild nature for adaptation in natural habitat. Key words: bali starling, geographic information system, human factor, Nusa Penida, West Bali National Park
PENGEMBANGAN SEKOLAH DASAR BINAAN MELALUI PENDIDIKAN KONSERVASI DI SD GMIT OEBOBO KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR Fadlan Pramatana
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v4i2.805

Abstract

Pembangunan kota Kupang beberapa tahun terakhir memerlukan perhatian, pemantauan, pelestarian ruang-ruang terbuka hijau dengan cara meningkatan nilai-nilai cinta lingkungan pada masyarakat sejak dini. Sekolah dasar GMIT Oebobo merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman cinta lingkungan pada civitas SD GMIT Oebobo, membentuk kader konservasi sejak dini, dan menjadikan SD GMIT Oebobo sebagai sekolah dasar binaan untuk menjadi penggerak yang sadar akan lingkungan. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dengan penyampaian informasi, diskusi dan tanya jawab, serta praktik permainan ular tangga lingkungan hidup. Hasil kajian dari metode penyuluhan ini kemudian akan dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif dan penarikan kesimpulan. Peserta kegiatan pengabdian masyarakat sangat memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan, karena kegiatan ini sangat membantu pihak sekolah dalam memberikan sebuah media pembelajaran baru untuk para siswa dalam membangun karakter cinta lingkungan. Praktik menggunakan media pembelajaran ular tangga lingkungan hidup ini meningkatkan antusias para siswa dalam bermain dan membaca pesan yang diberikan pada setiap kotak angka. Civitas Sekolah Dasar GMIT Oebobo sangat mendukung penanaman karakter cinta lingkungan sejak dini untuk terus menjaga lingkungan dan sumber daya alam sekitar. Siswa sekolah dasar GMIT Oebobo yang mengikuti kegiatan mampu menjadi kader konservasi bagi siswa yang lain dan masyarakat melalui media yang sudah disampaikan dan dibagikan. Sekolah dasar GMIT Oebobo sangat mendukung program lanjutan sebagai sekolah dasar binaan dari Program Studi Kehutanan Universitas Nusa Cendana agar menjadi contoh SD yang peduli terhadap lingkungan melalui pembentukan kader konservasi.
Bird Conservation Effort in Jakabaring Sport City Based on Community Perception Endang Sosilawati; M Farsyudi Adib; Ken Dara Cita; Taufan Kharis; Fadlan Pramatana; Ratna Sari Hasibuan
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 12 No. 4 (2022): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jsn.v12i4.435

Abstract

Jakabaring Sport City, one of the Green Open Spaces (RTH) of Palembang City, has various types of landscapes that become bird habitats. Birds are an important indicator of environmental quality, so their existence needs to be preserved. This research aims to find the urgency of bird conservation in Jakabaring Sport City based on community’s perception. Interviews were conducted with 30 respondents. The study's results stated that 92% of the community said the presence of birds was very important because the attraction was in the form of singing and feather colour, but 83% of the people did not understand the existence of protected birds. So we need a conservation effort to maintain the presence of birds in urban areas.Keywords: bird; community; conservation; Jakabaring Sport City; urbanUpaya Konservasi Burung Di Jakabaring Sport City Berdasarkan Persepsi Masyarakat ABSTRAKJakabaring Sport City salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Palembang memiliki berbagai tipe lanskap yang menjadi habitat burung. Burung merupakan indikator penting dalam mengukur suatu kualitas lingkungan sehingga keberadaannya perlu dilestarikan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat mengenai keberadaan burung di Jakabaring Sport City serta urgensi konservasinya.  Wawancara dilakukan pada 30 responden. Hasil penelitian menyatakan bahwa 92% masyarakat mengatakan keberadaan burung sangat penting, karena daya tariknya berupa kicauan, warna bulu, namun 83% masyarakat tidak memahami akan adanya burung yang dilindungi. Maka diperlukan suatu upaya konservasi untuk menjaga keberadaan burung di wilayah perkotaan.Kata kunci : burung, komunitas, konservasi, Jakabaring Sport City, urban
Population and Habitat Suitability Index Model of Bali Starling (Leucopsar rothschildi) in West Bali National Park Fadlan Pramatana; Jarwadi Budi Hernowo; Lilik Budi Prasetyo
Jurnal Sylva Lestari Vol. 10 No. 1 (2022): January
Publisher : Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsl.v10i1.535

Abstract

Bali starling (Leucopsar rothschildi) is categorized as an endangered species based on the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) red list. Thus, preventing this species from extinction becomes very crucial. One of the most important activities for this purpose is a soft release method to avoid birds' mortality, which has been done in West Bali National Park (WBNP). However, this method creates the dependency of birds to the artificial treatment and may affect the distribution of Bali starling. Therefore, this study aimed to analyze the population and habitat and create a habitat suitability index model for Bali starling in WBNP. Data were obtained by surveying the Bali starling population, including the number of individuals, distribution, age structure, sex ratio, natality, and mortality. Vegetation analysis was also conducted to determine habitat conditions. Finally, map interpretation data was used to develop a suitable habitat model for Bali starling in WBNP. The results showed that 63 Bali starling were found near the resort office, bird release sites, and binding bird cages. It indicated that the habitat of Bali starling has shifted from the soft release site. The habitat suitability index model of Bali starling in WBNP was Y = 17.145 + 6.640PC1 - 4.055PC2, showing the selected variables only give a moderate determination coefficient (R2 = 40.9%). The artificial treatment created by the WBNP authority seems to be another great factor influencing the existence and distribution of Bali starling in WBNP. It was also indicated that Bali starling could breed in the WBNP, but it tends to have a shifting habitat in the wild. Keywords: Bali starling, Geographic information system, Habitat suitability, Population
PELATIHAN SOFTSKILL PENGGUNAAN UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) PADA MAHASISWA PECINTA ALAM UNIVERSITAS NUSA CENDANA Fadlan Pramatana; I G. B. Adwita Arsa; Nixon Rammang; Halena Meldy Asa; Yusratul Aini; Gustaf Ridolof Saudila; Fiqul El Khoir; F. X. D. Ari Sasongko; Ahmada Yudi Surya; Ape Didex Nino
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15852

Abstract

Di era modern (era industri 4.0), drone atau pesawat udara tanpa awak (PUTA) menjadi salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang berbagai aktifitas, diantaranya bidang fotografi, videografi, promosi, dan juga ilmu pengetahuan pada berbagai bidang keilmuan. Penggunaan teknologi drone memiliki berbagai macam kelebihan yang tidak dimiliki oleh peralatan lainnya, yaitu efisiensi waktu, fleksibilitas, dan mampu melakukan pemotretan kondisi lahan secara aktual dengan resolusi yang sangat tinggi. Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa yang berfungsi sebagai sarana pengembangan pribadi, sosialisasi, dan kesadaran akan lingkungan. Kelompok pecinta alam mengisi kegiatannya dengan melakukan kegiatan di alam bebas yang bersifat sosial serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, dukungan keahlian penggunaan teknologi drone akan sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian pendukung dalam pemanfaatan teknologi berupa penggunaan dan pengoperasian drone pada MAPALA Undana. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode penyampaian langsung untuk menjelaskan materi regulasi, pengertian dan jenis-jenis drone, bagian-bagian drone, prosedur persiapan penerbangan drone, serta menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada murid (student centered learning) dengan menggunakan media simulator penggunaan drone. Sasaran program mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan aktif dan komunikatif dikarenakan materi yang disampaikan merupakan hal yang baru bagi mereka. Penyampaian materi didukung oleh media berupa wahana drone secara langsung yang diperkenalkan kepada sasaran program dengan diakhiri oleh praktik penggunaan dan pengoperasian drone dengan tampilan nyata dari simulator.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SISTEM INFORMASI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS LABORATORIUM LAHAN KERING KEPULAUAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA Fadlan Pramatana; Yosep Seran Mau; I G. B. Adwita Arsa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.17113

Abstract

Kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat telah memacu perubahan berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi ini sangat berdampak salah satunya pada bidang pendidikan yang ditandai dengan teknologi pembelajaran berbasis online, mobile, multimedia, sarana informasi, interaksi, hingga media promosi. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemudahan akses terhadap berbagai informasi dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi informasi telah dimanfaatkan berbagai lembaga untuk perbaikan kualitas pengelolaan dan kinerja lembaga. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lahan kering Kepulauan (LLKK) Universitas Nusa Cendana (Undana) merupakan salah satu laboratorium pendukung kegiatan Tri-Dharma civitas Undana melalui sistem kerjasama dan memiliki lahan yang menghasilkan produk-produk hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk berbagai platform media sosial lembaga UPT. LLKK sebagai sistem informasi dan mengembangkan pengelolaan website sebagai sistem informasi. Metode yang digunakan berupa pengelolaan media sebagai sistem informasi untuk meningkatkan kinerja UPT. LLKK dengan pembentukan platform media sosial, pengelolaan website, penerapan, dan tahap evaluasi. Pembuatan berbagai platform media sosial UPT. LLKK diantaranya facebook, youtube, dan instagram. Media sosial ini akan menjadi wadah informatif sehingga lembaga dapat memberikan berbagai macam informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas dengan mudah. Platform media sosial yang sudah terbentuk lalu diintegrasikan dalam website UPT. LLKK agar keseluruhan media dapat menjadi satu kesatuan sistem infromasi. Pengelolaan website UPT. LLKK yang terintegrasi dengan media sosial akan meningkatkan efisiensi penyebaran informasi karena masyarakat semakin mudah untuk mengakses hanya dengan bantu kata kunci dalam mesin pencari internet. Perkembangan media sosial dan website dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini, sehingga perlu dilakukan pengelolaan pada sistem informasi tersebut untuk pengembangan kinerja UPT. LLKK.
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK BOKASHI BERBASIS POTENSI LOKAL DI JEMAAT IMANUEL ENOKAKA, KABUPATEN KUPANG Astin Elise Mau; Fadlan Pramatana; Nixon Rammang; Norman Riwu Kaho; Peters Oktovians Bako; Moressi Morison Airtur
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18888

Abstract

Unsur hara yang diserap oleh tanaman merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan dapat bersumber dari tanah maupun pupuk. Penggunaan pupuk organik berdampak positif terhadap keberlanjutan tanah dan lingkungan namun kurang efektif secara ekonomi karena membutuhkan biaya produksi yang cukup tinggi. Salah satu cara yang cukup efektif agar tetap memanfaatkan pupuk organik sambil menekan biaya produksi adalah dengan memanfaatkan potensi lokal yang mudah dan dapat diperoleh secara gratis sebagai bahan baku pupuk organik. Masyarakat anggota kelompok tani yang merupakan anggota jemaat Imanuel Enokaka tinggal di sekitar kawasan hutan Sisimeni Sanam sehingga potensi lokal bahan organiknya cukup tinggi dan dapat dimanfaatkan namun penggunaan pupuk kimia juga masih sangat tinggi sehingga masyarakat perlu dibekali dengan cara pembuatan pupuk organik dalam hal ini bokashi berbasis potensi lokal agar pemanfaatannya dapat dimaksimalkan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali masyarakat pengetahuan tentang manfaat dan cara pembuatan pupuk bokashi dengan menggunakan potensi lokal yang ada. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi pelatihan dan praktek pembuatan pupuk bokashi secara langsung. Masyarakat sebagai peserta pelatihan terlihat sangat antusias yang ditandai dengan keaktifan mereka didalam menyediakan bahan baku pembuatan bokasi yang bersumber dari potensi lokal setempat serta keaktifan mereka didalam berdiskusi dengan pemateri dan tim pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kesadaran akan pentingnya penggunaan pupuk organik perlu ditanamkan kepada masyarakat petani untuk keberlanjutan lahan dan lingkungan.
CONSERVATION PARTNERSHIP IMPLEMENTATION BETWEEN RURAL FORESTRY EXTENSION CENTERS AND KELIMUTU NATIONAL PARK Putri, Saprita Nuary Putri; Purnama, Maria M.E; Pramatana, Fadlan; Kaho, Ludji Michael Riwu
Media Konservasi Vol. 28 No. 2 (2023): Media Konservasi Vol 28 No 2 Agustus 2023
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/medkon.28.2.187-193

Abstract

Wologai Central Village conservation partnership was formed to deal with the increasing spread of invasive Kirinyuh plants in the Kelimutu National Park (KNP) area. This conservation partnership was created in the context of ecosystem recovery with an alternative program in the form of community empowerment around the site through an ecotourism management program. The Wologai Central Village Conservation Partnership aims to improve people's welfare and preserve conservation areas. Still, the management of the Wologai Central Village conservation partnership in the past five years has not shown optimal results for its formation in the control of the KNP area and the management of existing ecotourism. This study aims to determine the implementation of the ongoing conservation partnership between KNP and Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP, Rural Forestry Extension Centers) in Wologai Central Village using data collection techniques, including interviews, observation, and documentation, which are then analyzed descriptively. The results showed that the Wologai Central Village conservation partnership had been appropriately implemented but had not yielded optimal results. In the "Low" category due to the lack of impact provided by the conservation partnership for the community and the area Key words: Implementation, Conservation Partnership, SPKP