Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh cost agency yang diproksikan dengan Dispersion of Ownership; Kepemilikan Institusional; Free Cash Flow, siklus hidup perusahaan dan peraturan industri tentang kebijakan dividen di industri manufaktur Indonesia (BEI). Teori keagenan, teori pasar risiko dan teori peluang investasi digunakan untuk mengembangkan kerangka teori untuk mengatasi tiga hipotesis. Data sekunder dari Direktori Pasar Modal Indonesia digunakan untuk menguji pengaruh hipotesis cost agency yang diproksikan dengan Dispersion of Ownership; Kepemilikan Institusional; Free Cash Flow, siklus hidup perusahaan dan peraturan industri tentang kebijakan dividen. Jumlah sampel adalah 31 perusahaan sebagai bagian dari 153 perusahaan manufaktur di BEI. Hasilnya menunjukkan bahwa cost agency, kepemilikan institusional, cash flow, siklus hidup perusahaan dan karakteristik industri secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Secara parsial hanya kepemilikan institusional yang tidak berpengaruh. Penelitian ini memperkaya fakta studi empiris tentang teori keagenan,, teori pasar risiko dan peluang investasi. Dispersi Kepemilikan, Aliran Kas Gratis, dan Aset Collaterilazable ditambahkan sebagai cost agency proksi yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini menawarkan informasi baru tentang kebijakan dividen di industri pabrikan di BEI bahwa manajemen secara keseluruhan lebih mementingkan investor minoritas daripada kepemilikan institusional.