p-Index From 2020 - 2025
7.626
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya DIKSI LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Jurnal Neutrino : jurnal fisika dan aplikasinya PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Al-Lisan ARABIYAT UNIVERSUM Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature Journal of Language and Literature Arabiyatuna : Jurnal Bahasa Arab Eralingua : Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Jurnal Ilmu Administrasi Publik (JIAP) Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Journal of Physics and Its Applications Al Mi’yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Jurnal Pro Hukum : Jurnal Penelitian Bidang Hukum Universitas Gresik Unes Law Review UPEJ Unnes Physics Education Journal Suar Betang Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PERSPEKTIF Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unistek: Jurnal Pendidikan dan Aplikasi Industri LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Physics Education Research Journal 'A Jamiy: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Thariqah Ilmiah ; Jurnal ilmu-ilmu kependidikan & Bahasa Arab Journal of Arabic Literature (Jali) Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) IBLAM Law Review Al-Lisan: Jurnal Bahasa JIMTEK ELOQUENCE: Journal of Foreign Language Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam Journal of Language and Literature Studies Borneo Journal of Language and Education Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Journal of Language Intelligence and Culture Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Journal of Community Empowerment Al-Ijtimā: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Al-Tadris: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Thalaqah : Journal of Arabic Education and Literature Efada : Jurnal Pengabdian Masyarakat Hidmah : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Language Circle : Journal of Language and Literature Karaton
Claim Missing Document
Check
Articles

Quranic Tolerance Moderation To Counter Radicalism for Kicking Sesajen in Mount Semeru: A Case Study on Kompastv.com Youtube Channel Basid, Abdul; Ma'arif, A. Samsul
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i04.5143

Abstract

This research aims to analyze the contribution of Tawhid verses to the phenomenon of kicking Sesajen and identify the objectives, benefits, methods, and results of the study in a case study on Kompas TV.Com. The phenomenon of kicking Sesajen is a controversial behavior in society. A qualitative approach is used in this research with content analysis to analyze the relevant content related to the phenomenon on the Kompas TV.Com platform. The main objective of this research is to understand the contribution of Tawhid verses to the phenomenon of kicking Sesajen. The benefit of this research is to provide a deeper understanding of the relationship between the concept of Tawhid in Islam and the behavior of kicking Sesajen. The research method involves analyzing the content of articles, videos, and comments on the phenomenon on Kompas TV.Com. The study results indicate that Tawhid verses significantly contribute to the phenomenon of kicking Sesajen. Tawhid verses emphasize the oneness of Allah and the prohibition of worshiping other than Him, as well as not giving a negative impression on the followers of other religions by not insulting their worship. This research also reveals that through the Kompas TV.Com platform, the community can participate in commenting on this phenomenon and gain a broader understanding of the implications of the Qur'an for social behavior. Good customs will not contradict the goals of religion but instead provide meaning that supports sustainable cultural values. Therefore, we need to maintain a balance between customs and religion. Religion cannot spread without the presence of culture; likewise, culture will lose its direction without the guidance of religion.
Perbandingan Hasil Terjemahan Google Translate dan Microsoft Translator Pada Novel Mughamarah Zahrah Ma’a Asy-Syajarah Karya Ya’qub Asy-Syaruni Zahroh, Heniatus; Basid, Abdul; Jumriyah, Jumriyah
Al-Lisan: Jurnal Bahasa Vol 8 No 2 (2023): Al-Lisan: Jurnal Bahasa (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/al.v8i2.3675

Abstract

This research aims to compare the translation results of Google Translate and Microsoft Translator based on grammatical aspects devoted to fi'il ma’lum-majhul, zaman al-fi'l, and dhamir. This type of study is qualitative, comparative, and descriptive. The main source of data in this research is the novel Mughamarah Zahrah Ma'a Ash-Shajarah by Yacoub Al-Sharouni. Secondary data sources are literature related to Arabic grammatical rules, google Translate translation, and Microsoft translator. The data collection technique is translating a novel by a sentence from Arabic to Indonesian using Google Translate and Microsoft Translator and then recording it. Data validation techniques are performed by triangulation of data and time. Data analysis techniques use data reduction techniques, data presentation, and conclusions. The result of this research is that Google Translate produces good translations in terms of fi'il ma'lum-majhul. Google Translate and Microsoft Translator are inconsistent in translating zaman al-fi'l, while Microsoft Translator produces good translations in terms of dhamir.
PEMAKSAAN KONSEP TRIAS POLITICA PADA KEDUDUKAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA Mashudi, Mashudi; Effendi, Prihatin; Basid, Abdul; Fadli, Abu Rizal
UNES Law Review Vol. 5 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v5i4.761

Abstract

This article analyzes the coercion of trias politica on the KPK's position in the Indonesian constitutional system in Act Number 19-year 2019 concerning KPK, which the author limits to three issues: first, the background of KPK institution in Indonesia, secondly the position of KPK in Indonesia's constitutional system after the revision of the KPK’s Act, and third analysis the KPK's position. This research is normative legal research with statutory approach, conceptual approach, historical approach, and comparative approach. The results show that the background to the existence of the KPK in Indonesia is due to the inability of conventional institutions to resolve corruption, namely the Police and the Attorney General's Office which incidentally are part of the executive. The position of KPK in the state administration system in Indonesia after the revision of the KPK’s Act has been transformed into part of the trias politica concept, namely the executive branch. And the transition of the KPK's position in the state administration system in Indonesia to being part of the Executive clearly imposes the concept of trias politica which is outdated. KPK should remain an independent institution that can be aligned with the trias politica, as many other countries have done.
Pembangunan Berorientasi Li Maslahati al-Ummah (Menuju Kabupaten Sumenep Thayyibah Warabbun al-Ghafur) Basid, Abdul
Jurnal Karaton Vol 1 No 1 (2021): Karaton: Jurnal Pembangunan Sumenep
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pembangunan bagi setiap instansi di kabupaten Sumenep setidaknyamengarah kepada kebaikan untuk masyarakat. Konsepini Peneliti bahasakan dengan pembangunan berorientasi li maslahil al-Ummah. Kebijakan dan semua program yang memiliki target kepada perbaikan demi kebaikan semua warga di kawasan Sumenep setidaknya bisa dirancang sedemiian baik dan maksimal. Desain rancangan program dan kebijakan tersebut diantaranya perlu menggali dari khazanah lokal di Kabupaten Sumenep. Kedua, acuandari semua kebijakan dan program pembangunan bisa mempertimbangkan kebaikan bagi masyarakat yang berada di daerah kepulauan dan daratan. Ketiga, evaluasi dari setiap kebijakan dan program pembangunan Sumenep bisa dilakukan secara baik. Supaya bisa mengukur setiap capaian dan temuan yang ada di lapangan. Melalui pendekatan kualitatif tulisan ini mencoba menelaahrealitas potensial di daerah Sumenep untuk menjadi dalil progressif membuat rancangan program pembangunan Sumenep yang li maslahatil al-Ummah.
Keamanan Data Sebagai Pilar Strategis Percepatan Transformasi Digital Pemerintah Kota Makassar Salijah, Erni; Basid, Abdul; Annas, Aswar
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 13, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v13i2.36656

Abstract

Di tengah perkembangan era digital, risiko kebocoran data kian meningkat dengan karakter yang semakin rumit, sehingga berpotensi mengganggu aspek kerahasiaan, keakuratan, dan aksesibilitas informasi. Urgensi masalah keamanan data dan informasi di Kota Makassar dalam konteks percepatan transformasi digital mencerminkan perlunya respons proaktif untuk melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data dari ancaman yang semakin kompleks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan keamanan informasi, serta untuk memetakan hambatan yang dihadapinya. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan mengumpulkan data melalui beberapa teknik, termasuk wawancara, dokumentasi, dan observasi. Informan kunci terdiri dari para pejabat dan staf di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebijakan, praktik, dan infrastruktur terkait keamanan data dan informasi. Temuan utama dari upaya pemerintah Kota Makassar dalam meningkatkan efektivitas keamanan data dan informasi meliputi empat aspek krusial yaitu penguatan infrastruktur keamanan, pelatihan pegawai, sosialisasi publik, serta monitoring dan evaluasi berkala. Tantangan utama yang dihadapi termasuk evolusi ancaman siber, keterbatasan anggaran, kurangnya kesadaran pegawai, kompleksitas regulasi, dan integrasi sistem. Rekomendasi untuk mengatasi tantangan tersebut mencakup penerapan prinsip keamanan berlapis, manajemen anggaran berbasis risiko, peningkatan pelatihan, pematuhan regulasi, dan desain sistem yang mendukung integrasi. Mengadopsi pendekatan berbasis risiko dan standar internasional juga dapat membantu meningkatkan keamanan, membangun kepercayaan publik, dan mendukung transformasi digital yang aman dan efisien di Kota Makassar.
Gender Equality Concept of The #GirlsCan Hashtag in The Film Wadjda: A Semiotic Study of Roland Barthes Muna, Nadya Nailatul; Basid, Abdul
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 6 (2025): November 2025: in progress
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i6.1007

Abstract

Kesetaraan gender tetap menjadi isu sentral dalam media, termasuk film, karena film merepresentasikan realitas sosial dan membentuk opini publik. Film Wadjda (2012) menyoroti perjuangan perempuan dalam budaya patriarki Arab Saudi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi kesetaraan gender dalam Wadjda melalui analisis semiotik Roland Barthes, dengan fokus pada gerakan #GirlsCan. Metode kualitatif deskriptif digunakan, mengamati semua adegan film dan menganalisis denotasi, konotasi, dan ideologi. Temuan menunjukkan bahwa objek seperti sepeda, menabung, membuat kerajinan, berbicara di depan umum, dan menerima penghargaan menyampaikan ideologi kesetaraan gender. Simbol-simbol ini menegaskan kemampuan perempuan untuk menantang batasan sosial, mengelola hidup mereka, membangun kemandirian, meraih prestasi, dan menegaskan kehadiran mereka di ruang publik. Wadjda berfungsi tidak hanya sebagai karya seni tetapi juga sebagai media untuk kritik sosial dan mempromosikan pemberdayaan perempuan, yang mencerminkan pesan #GirlsCan.
Critical Discourse Analysis of Media Power in Reporting the 19% US Tariff on Indonesian Exports: A Comparative Study of Indonesian and Middle East News Outlets: Analisis Diskursus Kritis tentang Kekuatan Media dalam Pelaporan Tarif 19% AS atas Ekspor Indonesia: Studi Perbandingan antara Media Indonesia dan Timur Tengah Sukmono, Hilmy Aqila; Basid, Abdul
ELOQUENCE : Journal of Foreign Language Vol. 4 No. 3 (2025): DECEMBER
Publisher : Language Development Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58194/eloquence.v4i3.3028

Abstract

Background: Media discourse on international trade is not neutral; it reflects ideological positions through language. Purpose: This study aims to analyze how Indonesian and Middle East media linguistically frame the 19% US tariff on Indonesian exports using Van Dijk’s Critical Discourse Analysis (CDA). Method: The research applied a qualitative descriptive design with Van Dijk’s CDA framework. Six online news articles published in July 2025 were purposively selected from major Indonesian (Tempo, Metro TV, The Jakarta Post) and Middle Eastern outlets (Al Jazeera, Sky News Arabia, Al Arabiya) based on relevance to the 19% tariff issue and narrative completeness. Articles were analyzed through Van Dijk’s macro–super–micro structure. Coded independently by two researchers using a shared coding guide before reconciling discrepancies through consensus, ensuring analytic reliability. Cross-checking linguistic patterns, thematic structures, and translations of Arabic texts further strengthened the credibility of the findings. Results and Discussion: The findings show that the six outlets cannot be classified by region, as their ideological orientations diverge within and across Indonesia and the Middle East. Indonesian media emphasize domestic stakes—technocratic caution, economic vulnerability, or sovereignty-driven critique—while Middle Eastern outlets embed the tariff within global power dynamics, ranging from anti-hegemonic (Al Jazeera) to pro-U.S. (Al Arabiya) or semi-neutral (Sky News Arabia). Across macro, super, and micro levels, ideological positioning arises from institutional agendas rather than geography. Shared strategies—evaluative lexis, power metaphors, and selective sourcing—function as socio-cognitive cues. That shape mental models of hierarchy and inequality, ultimately legitimizing specific interpretations of U.S.–Indonesia trade relations. Conclusions and Implications: The study shows that ideological framing of the tariff stems from outlet-specific discursive choices rather than regional identity. Language thus helps reproduce global power asymmetries. Future research should expand datasets and integrate socio-cognitive approaches to deepen analysis.
Co-Authors Abdul Wahab Rosyidi Agustine, Dine Ahmad Abtokhi Ahmad Fathoni Alvina, Vikria Tahta Amanda Eka Putri, Nur Faizin, Hasyyati Labibah, Herdyawan Natahadi, Amboy, Abdul Givari Pratama Amianto, Triyo Aminullah, Muhammad Akmal Annas, Aswar Annas, Syafa'at As’ari, Mochammad Aulia, Isma Nida Ayudyanti, Ika Azizah, Elvira Bafadal, Muhammad Firhan Bambang Sunardi, Bambang Daeli, Beta Sabar Danial Hilmi Dewi, Aprilianing Tyas Tri Tungga Dhihyah, Dhihyah Dianti, Etsha Ari Kusuma Dina Wulan Kencana, Dina Wulan Effendi, Prihatin Fadli, Abu Rizal Fatim, Al Lastu Nurul Ginting, Rika Adelina Handayani, Latifah Heidiyuan, Dinda Herdiansyah, Pradibyo Hermanda, Anilla Febriaty Hizbullah, Harits Humaira, Durrotun Husnan, Umar Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ilham Ilham Imaduddin, M. Firdaus Istifarin, Afianti Jalaludin Jalaludin Jumriyah, Jumriyah Lahaji, Andi Muh Fathurrahman Lestari, Sri Wahyuni Lilik Nur Kholidah Ma'arif, A. Samsul Maharani, Fadia Ainina Putri Marbun, Yorgita Naully Mashudi Mashudi Masrokhin, Masrokhin Miarni, Isra Mohammad Arief Muna, Nadya Nailatul Munjiah, Ma'rifatul Muttaqin, Ichwanul Muzakky, Mohamad Irvan Nafisah Nafisah Nafiudin, Mukhammad Nanang Hasan Susanto Naqiyah, Neni Nasaruddin Nasaruddin Nirmala, Bening Nuha Nita Andrini Nugroho, Ikhsan Pebdwi Nur Faizin Nur Kholidah, Lilik Nur'aini, Aisyah Nur, Muhammaf Fahrudin Nurhidayah, Elva R. Rusli R. Sapto Hendri Boedi Soesatyo Rahman, Muhammad Fansuri Rasaf, Najma Imtinan Roesli, Mohammad Rasyid Hidayatullah Salijah, Erni Setiawan, Handrik Shalihah, Imroatus Sodikin Sodikin Sofi Arfiyaningsih Sukmono, Hilmy Aqila SYAHRIL, MUHAMAD Takarrub, Ismail Umam, Farid Khoirul Umi Machmudah Wahidah, Rohmatul Yakin, Haqqul Yani, Achmad Yaqin, Muhammad 'Ainul Yudiansyah, Angga Putra Yundari, Yundari Zaeni, Rahmania Auriel Zahroh, Heniatus Zaitur Rahem, Zaitur Zulaini, Nabilla Nurbaiti