p-Index From 2020 - 2025
10.608
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Spiritualistas Taubat dan Nestapa Manusia Moderen Eni Zulaiha
Syifa al-Qulub Vol 2, No 2 (2018): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v2i2.2976

Abstract

Kompleksitas kehidupan manusia berawal karena ia bukan sekedar mahluk biologis. kematiannya bukanakhir dari perjalanan hidupnyan namun awal dari kehidupan abadinya. Kebahagiaan manusia bukan hanya pada pemuasaan kebutuhan jasmaninya, tetapi terkait dengan pemenuhan kebutuhan rohaninya. Tetapi kehidupan manusia moderen yang terpaku pada rasionalitas dan standar- standar ilmu yang mengikuti rumus- rumus kaku kaum positivisme telah membuat rumusan kebahagiaan yang hanya bersifat material. Akibatnya manusia tercerabut dari nilai –nilai dan akar-akar spiritualitas yang menjadikan manusia terasing dan nestapa dalam  kehidupanya. Spiritualitas dalam kehidupan manusia  adalah kekuatan mahadasyat yang dapat  menghubungkan manusia dengan segala apa yang dilakukan dan tujuan apa ia melakukannya. Spiritualitas adalah  iradah rabbaniyah yang mengalahkan kekuatan lain. Ia bagaikan kekuatan daya listrik  dalam pembangkit listrik. Kabel dan lampu hanyalah perantara. Ia mengalir sebagai motor penggerak amal manusia. Ia bersifat bebas dan berdaya kekuatan yang luar biasa.  Ia adalah potensi yang baik yang dapat menggerakan manusia terhubung dengan sesuatu yang terdalam pada diri manusia. Nestapa manusia moderen adalah keterpisahan dengannya.Formula penting yang harus ditemukan untuk manusia yang sudah terlanjur terpaku pada rumus-rumus modernitas yang rasional dan materialistik adalah  spiritualitas yang dapat mendamaikan rasionalitas dan transendenalitas. Kajian filosofis yang mendalam dalam memelihara keterhubungan manusia dengan tuhannya dengan cara-cara  yang lebih subtansial dengan menghidupkan beberapa ajaran tasawuf dalam keseharian kita merupakan tawaran dalam tulisan ini.
Hakikat Tafsir Menurut Para Mufassir Agus Salim Hasanudin; Eni Zulaiha
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.18318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai tafsir, apakah tafsir itu merupakan proses pengungkapan lafazh Al-Qur’an, atau sebuah produk dari keilmuan seorang mufassir. Metode penelitian ini melalui studi pustaka dengan pendekatan analisi data. Hasil dan pembahasan penelitian ini meliputi sejarah kemunculan definisi hakikat, definisi tafsir secara bahasa dan istilah, juga pembahasan tafsir sebagai proses dan tafsir sebagai produk. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hakikat Tafsir sebagai intisari tafsir ialah menjelaskan makna lafazh-lafazh yang ada dalam al-quran, yang mampu menerangkan maksud dan tujuan al-quran sehingga bisa difahami dan diamalkan isinya. Dan intisari tafsir adalah merupakan sebuah proses dari masa ke masa dalam menerapkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, dan tafsir yang sebenarnya akan senantiasa terbarukan dengan hadirnya disiplin ilmu pengetahuan agar melahirkan karya tafsir yang baik. Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat besar bagi penggemar kajian Al-Qur’an. Penelitian ini hanya menerangkan topik terkait hakikat Tafsir. Lalu, penelitian ini merekomendasikan agar dapat melahirkan pemahaman yang lebih baik tentang hakikat Tafsir melalui kajian komprehensif segenap persepsi ilmuwan yang berkiblat pada literatur tafsir Al-Qur’an secara rinci.
Perempuan dan Bisnis Online di Masa Pandemi Covid-19: Pengalaman di Kota Bandung, Jawa Barat Paelani Setia; Eni Zulaiha; Yeni Huriani
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v2i1.12702

Abstract

Tulisan ini akan mendiskusikan tentang perempuan dan bisnis online di masa pandemi Covid-19. Diketahui bahwa Pandemi Covid-19 menyebabkan krisis ekonomi yang menimpa berbagai kalangan. Hal ini juga turut dirasakan oleh para perempuan. Melalui metode kualitatif, penelitian ini diharapkan bisa mengupas apa, dan bagaimana perempuan mengorganisasi diri pada bisnis mereka disamping tetap bertanggung jawab pada ranah keluarga. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi online dan wawancara terhadap pelaku bisnis perempuan berbasis online di Kota Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini diperoleh temuan bahwa digitalisasi ekonomi terutama di masa pandemi Covid-19 berpengaruh pada kuasa perempuan terhadap teknologi sekaligus membantah argumen yang meragukan kemampuan perempuan atas teknologinya. Perempuan juga lebih bisa mengorganisir waktu bersama keluarga karena digitalisasi ekonomi memudahkan proses transaksi. Penelitian ini juga turut berargumen bahwa proses digitalisasi kehidupan menjadi lahan baru bagi perempuan dalam aktualisasi diri dan interaksi dengan dunia luar, selain upaya pemberdayaan ekonomi. Namun, hal tersebut tidak bernilai sama sekali ketika berhadapan dengan sistem patriarki yang masih diwariskan dari waktu ke waktu.
Diskursus Tafsir bi al-Ma’tsur Muhamad Yoga Firdaus; Nida Husna Abdul Malik; Hanna Salsabila; Eni Zulaiha; Badruzzaman M Yunus
Jurnal Dirosah Islamiyah Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Dirosah Islamiyah
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.873 KB) | DOI: 10.47467/jdi.v5i1.2150

Abstract

This research explores Tafsir bi al-Ma'tsur, or Qur'an interpretation via history. This qualitative research method uses literature and historical interpretation. This paper discusses the history of Tafsir bi al-Ma'tsur, its restrictions, and scholarly disagreements over it. This study finds that Tafsir bi al-Ma'tsur is an interpretation based on Qur'anic verses, the Prophet Muhammad's viewpoints, companions, and scholars, commencing with the interpretation of Qur'anic verses with Qur'anic verses. 'an, the Qur'an's hadith, the Companions' atsar, and the Tabi'in's view. The Qur'an must be interpreted using a manner agreed upon by scholars to be in compliance with Shari'a. If the interpretation is done honestly and according to the manner approved by the commentators, it will obtain two rewards from Allah SWT if it's accurate, but only one if it's wrong, according to the Prophet SAW's statements on Ijtihad. This research should aid Qur'an scholars and interpreters. This research explains Tafsir bi al-Ma'tsur-related issues. This research offers a complete review of all western scientists' perspectives of Qur'anic exegesis literature to update our knowledge of Tafsir bi al-Ma'tsur.
Tahfidz Alquran Learning Model in Pesantren: an Example from West Java, Indonesia Badruzzaman, M. Yunus; Imelda Helsyi; Eni Zulaiha
Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 2 No 1 (2018): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/ijis.v2i1.14

Abstract

This article focuses on the discussion of effective and efficient tahfidz Al-Qur'an learning that has been developed by Podok Tahfidz Hikamus Salafiyyah Cirebon and the pesantren Al-Khoeriyyah-Sukabumi) which has demonstrated its success in giving birth to Quranic hafidul and mufassir, who are ready to compete in various musabaqoh events. local to the international level. The object is to look for models of tahfidz al-Quran distribution that are applied in these two pesantren. Through a study of qualitative descriptive methods with instruments that collect data in the form of observation, documentation study and interview writing, this shows that the implementation of tahfidz Alquran learning in Al-Khairiyyah and pesantren MQHS when viewed from the learning elements has been well established, starting from planning, implementation, and evaluation. ; The interaction pattern built by the pesantren community in creating an academic culture is the existence of a peer tutor program, maximum supervision, and service, building a constructive environment; Appreciation of pesantren for students who excel in the form of full scholarships (living and school fees), given jobs and mated and financed by pesantren; Supporting resources that greatly influence the success of pesantren are highly qualified human resources (all hafidz who have already achieved), adequate funding so that all santri are free.
Mazhab Feminisme dan Pengaruhnya di Indonesia Andika Tegar Pahlevi; Eni Zulaiha; Yeni Huriani
Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol 1, No 2 (2022): Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1557/djash.v1i2.19597

Abstract

This paper aims to explain things about the Feminist School and also the emergence of the Feminism movement and some issues that are developing in Indonesia. This research method uses library research referring to qualitative data in the form of writings and books that the author has examined. Based on the results of the reading that the author obtained, namely, that the school of feminism is a stream that is formed within feminism itself. There are many streams of feminism that were born, including liberal feminism, radical feminism and Marxist feminism and socialist feminism. After the emergence of these schools, Feminism also gave birth to various movements that emerged in protecting and fighting for the rights and dignity of women. The feminist movement initially aimed to end and end the status of deprivation of women's freedom. One of the movements is the women's march which is very relevant in fighting for women.
Argumentasi Eksistensial Tafsir Sufi Eni Zulaiha; Muhammad Yahya; Muhammad Ihsan
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 3 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i3.18317

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas tafsir sufi secara ringkas dengan menelisik sejarah kemunculannya lalu membahas batasan-batasannya dan juga perdebatan yang mengiringinya. Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan menggunakan pendekatan studi pustaka. Penelitian dalam artikel ini mengantarkan pembaca dalam memahami istilah tafsir sufi (tafsir Isyari). Diantara pembahasannya yakni sejarah kemunculan tafsir sufi, dimana gerakannya yang secara massif baru lahir pasca wafatnya Nabi Muhammad. Kemudian batasan-batasan tafsir sufi dan juga perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam memandang tafsir sufi. Yang pada akhirnya dapat disimpulkan secara umum terbagi menjadi dua pandangan dalam menyikapi hadirnya tafsir sufi sebagai bagian dari literatur tafsir yang disebabkan perbedaan perspektif dan dalil (alasan) masing-masing, yaitu kelompok yang menerima dan juga yang menolak.
Implementasi Moderasi Beragama di Kalangan Perempuan dalam Perspektif Penyuluh Agama di Bandung Raya Yeni Huriani; Eni Zulaiha; Rika Dilawati
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i4.21162

Abstract

Moderasi agama mengacu pada landasan menengah dalam pendekatan seseorang terhadap doktrin-doktrin agama. Ungkapan Islam wasathiyah (moderasi) sering digunakan dalam Islam untuk menyebut pengertian ini. Juga melalui sudut pandang Islam wasathiyah, ideal-ideal moderasi dalam agama paling baik dipahami. Bertindak sesuai dengan moderasi beragama berarti menunjukkan sikap toleran, toleransi terhadap perbedaan pendapat, dan tidak menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendak pada orang lain. Dalam artikel ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif, berdasarkan karakteristik kajian masalah penelitian sehingga dapat secara langsung diamati (diobservasi). Melalui metode ini, peristiwa yang diamati dan informasi dari sumber-sumber terpilih bisa dikaji dengan teknik pengumpulan data yang beragam, di antaranya adalah kajian literatur yang digunakan oleh sumber-sumber terpilih melalui cara Focus Group Discussions (FGD). Bentuk implementasi yang dirumuskan dalam buku saku moderasi beragama di kalangan penyuluh agama perempuan pada majelis taklim binaan itu diaplikasikan dengan cara-cara praktis. Di sini diperlukan beberapa faktor pendukung adanya interaksi antar pelaku dakwah dengan masyarakat yaitu melalui rasa ketertarikan peserta atas kegiatan yang dilaksanakan, cara penyampaian informasi yang baik, jalinan hubungan cooperation (kerja sama) dan kelengkapan sarana pendukung.
Potensi Dasar Individu Muslim Sebagai Penunjang Kehadiran Diri Dalam Peran Khalifatullah dan ‘Abdullah Susanti Vera; Eni Zulaiha; Badruzzaman M Yunus
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.18392

Abstract

Humans as creatures who have the title "the best form" is an affirmation of Allah SWT that He has created and made a complete spiritual and physical form. This event indicates that humans have basic potential that continues to develop biologically as well as their knowledge, so that humans are given the mandate to carry out two roles as well as the purpose of their presence, namely as khalifatullah and 'Abdullah on earth. However, the orientation of a Muslim's life is currently being hit by the development of a life style that follows trends and the pace of the times which results in the mingling of global ideologies, so that the basic human potential is no longer directed to achieving the essence of his presence as the representative of Allah (khalifatullah) and the servant of Allah ('Abdullah) in the world. earth. Thus, a study of basic human potential and how to develop it is needed in the order of life and human life. The purpose of this study is to discuss the basic potential of Muslim individuals in the Qur'an as a supporter of carrying out their roles as khalifatullah and 'abdullah on earth. This study applies a qualitative step. This research approach is human axiological aspect. The results and discussion of this research include the definition of human potential in the Qur'an, basic potential as eternal existence, and procedures for maximizing potential so that it can support the role of both humans as khalifatullah and 'abdullah. The conclusion of this study is that there are six approaches that are considered capable of activating human potential, in order to achieve awareness of the role and purpose of presence in this universal reality, namely social, moral, philosophical, chronological, meditation, and functional approaches.
Peran Perempuan di Masa Pandemi Covid 19 Perspektif Feminisme Sosialis Andini Andini; Yeni Huriani; Eni Zulaiha
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v3i1.13117

Abstract

The Covid 19 pandemic in Indonesia from early March 2020 to 2021 left many stories that seemed endless. The impact of the pandemic has overwhelmed many people, as well as women. As the control center in the family, women have an extra role to play during a pandemic. Especially in the government policy to divert all work through the home. So that women have to play an extra role in stabilizing the family during the Covid 19 pandemic. This study uses a descriptive quantitative research method that aims to describe how women describe during the Covid 19 pandemic with an analysis using the theory of socialist feminism. As a result, women played a big role during the Covid 19 pandemic in both the family and economic sectors. Women are active and responsive in responding to difficulties in the family. Moreover, socialist feminism emphasizes that women can direct family members in basic roles in the family so that a harmonization is formed in cooperation.
Co-Authors Abdul Gofur Abdul Rohman Abdul Rohman Abdul Rohman Abdurrohim Abdurrohim, Abdurrohim Agus Salim Hasanudin Agustin, Kartini Fujiyanti Ahmad Izzan, Ahmad Ahmad Jalaluddin Rumi Durachman Ahmad, Khader Ai Syaripah Aisyiyyah, Lu'luatul Alfani, Isa Imadussalam Alfathah, Suryana Amin, Imam Muslim Andi Malaka Andika Tegar Pahlevi Andini Andini Anindita Ahadah Anisa Nurfauziah Arif Maulana Asep Muhyiddin, Asep Ash-Shiddiq, Hawary Anshorulloh Asniah Asniah Az Zahra Salsabila Azkiya, R. Muhammad Farhal Basyiruddin, Muhammad Hafizh Busro, B. Dede Kurniawan Dedi Junaedi Fangesty, Maolidya Asri Siwi Farhan Muhammad Fathurrohman, Asep Ahmad Fauziah, Debibik Nabilatul Fitri Meliani, Fitri Ghinaurraihal Ghinaurraihal Gunara, Yusman Gunawan, Iwan Caca Hafid, Moc Hamdan Taviqillaah, Muhamad Hanifiah, Diany Mumtaz Hanna Salsabila Haririe, Muhammad Ruhiyat Hendrawan, Yogi Muldani Husni, Abdi Risalah Ikhsan, Mocammad Imaduddin, Ihsan Imelda Helsyi Irsad, Nursalim Irsyad, Nursalim Izzah Faizah Siti Rusydati Khaerani Jajang A Rohmana Jenjen Zainal Abidin Khasanah, Zumrotun Komarudin, R. Edi M. Yunus, Badruzzaman Mubarok, Ahmad Ajik Nur Fata Muhamad Yoga Firdaus Muhamad Yoga Firdaus Muhamad, Zia Azkamalaki Muhammad Hafizh Basyiruddin Muhammad Ihsan Muhammad Rijal Maulana Muhammad Sofyan Muhammad Yahya Muhlas Muhlas Muhyi, Asep Abdul Mulyaden, Asep Mutaqin, Ayi Zaenal Nabil Fasha Inaya Nabilah Nuraini Najihah, Bannan Naelin Nana Najatul Huda Nani Nuranisah Djamal, Nani Nuranisah Naufal Mahdy, Widyanto Nazar Fadli Nida Husna Abdul Malik Nugraha, Sandi Nuraini, Nabilah Nurhayat, Tasya Putri Nursaufa, Syifa Nurzaman, Irfan Paelani Setia Pauzian, Muhamad Hilmi Pebriani Srifatonah Permana, Asep Amar Puspa Rahayu, Tami Dewi Rahman, Nida Al Rahmi, Yabqiah Ratih Rahmawati Ratminingtyas, Ratminingtyas Restu Ashari Putra Ridwan, Ali Rika Dilawati Rika Dilawati Rizal Abdul Gani Rohmatulloh, Yasin Sandi Nugraha Sholihat, Novi Nur Sholikul Hadi Siti Aminah Siti Chodijah Srifatonah, Pebrianu Supriyatin, Tintin Suryana Alfathah Susanti Vera Syam, Ishmatul Karimah Syu'aib Z., Ibrahim Taryudi Taryudi Taufiq, Wildan Taufiq, Wildan Tauviqillah, Muhamad Hamdan Tina Dewi Rosahdi, Tina Dewi Umillah, Hasya an Vera, Susanti Yeni Huriani Yeni Huriani