Claim Missing Document
Check
Articles

Bacterial and Antibiotic Susceptibility Patterns in Patient with Pediatric Urinary Tract Infection at Dr. Hasan Sadikin General Hospital Muhammad Ilham Muttaqin; Dany Hilmanto; Neneng Syarifah Syafei
Althea Medical Journal Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.732 KB)

Abstract

Background: Pediatric urinary tract infection (UTI) should become attention due to high prevalence, severe complication, and high cost treatment. Bacterial pattern and its susceptibility are different in every region.The objective of this study was to discover pattern of bacteria causing UTI and their susceptibility to antibiotics. Methods: This study was an observational descriptive study. The data was obtained from medical records and susceptibility testing results of pediatric UTI in Department of Child Health at Dr. Hasan Sadikin General Hospital in period of 2014. Data taken was presented in table.Results: There were 26 cultures which had microbiological findings among 79 cultures taken from 106 patients with UTI. The majority of findings were Escherichia coli (10 cases), Pseudomonas aeruginosa (4 cases), and Klebsiella pneumoniae (4 cases). Antibiotic classes with high susceptibility level were aminoglycoside, sulfonamide, and fluoroquinolone. Resistance level were higher in cephalosporin class than others.Conclusions: Most common bacterial found are Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, and Klebsiellapneumoniae. The result of susceptibility testing for cultures shows variance of susceptibility pattern to antibiotics in pediatric patients with UTI at Department of Child Health Dr. HasanSadikin General Hospital. [AMJ.2017;4(1):52–7] DOI: 10.15850/amj.v4n1.1021 
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA ANAK REMAJA OBES DENGAN HIPERTENSI Dany Hilmanto -; Julistio TB Djais -; Henny Marina -
Bionatura Vol 10, No 1 (2008): Bionatura Maret 2008
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian obesitas di kota besar saat ini semakin meningkat. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan penyakit kardiovaskular telah diketahui pada orang dewasa, tetapi pada remaja belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan IMT dan peningkatan tekanan darah pada remaja obes di kota Bandung. Penelitian cross-sectional ini dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2006. Subjek penelitian adalah anak sekolah menengah di kota Bandung berusia 15-18 tahun dengan indeks massa tubuh (IMT) > persentil ke-95 dan mengalami peningkatan tekanan darah > persentil ke-90 berdasarkan usia dan jenis kelamin. Derajat obesitas dinilai dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT). Tekanan darah diukur dengan menggunakan spygmomanometer air raksa sesuai dengan cara baku National High Blood Pressure Education Program Working Gorup on High Blood Pressure in Children and Adolescents tahun 2004. Hubungan antara IMT dan peningkatan tekanan darah dianalisis dengan korelasi Pearson. Hasil pemeriksaan terhadap 3.170 remaja didapatkan 34 perempuan dan 43 laki-laki obes yang mengalami peningkatan tekanan darah. IMT pada remaja obes laki-laki berhu-bungan secara bermakna dengan tekanan darah sistol (r=0,628;p=0,000) maupun diastol (r=0,563;p=0,000). Sedangkan pada remaja obes perempuan IMT tidak mempunyai hubungan dengan tekanan darah sistol (r=0,087;p=0,624) maupun diastol (r=0,044;p=0,803). IMT berhubungan dengan peningkatan tekanan darah sistol dan diastol pada anak remaja obes laki-laki, tapi tidak ditemukan hubungan pada remaja perempuan.Kata Kunci: Obes, sistol, diastol
Knowledge Improvement on Burn Injury Prevention and First Management after One-Day Health Promotion Event Lisa Hasibuan; Hardisiswo Soedjana; Dany Hilmanto; Vita Murniati Tarawan; Benny Muliawan; Putra Haqiqie Adnantama Lubis
Majalah Kedokteran Bandung Vol 51, No 4 (2019)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1796.304 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v51n4.1747

Abstract

Burns causes a significant number of mortality and morbidity globally with a higher number found in developing countries, such as Indonesia. A study conducted in Indonesia discovered that the majority of burns were caused by flame LPG-related (liquefied petroleum gas) burns (33%), which is understandable because LPG is the main cooking fuel used in Indonesian homes. Since the first management of burn will influence the outcome of burn injuries, health promotion efforts to improve knowledge, attitude, and practice to prevent burns and to provide first aid for burn are considered important to reduce burn-related morbidity and mortality. This was a descriptive study conducted in Babakan Sari Sub-district, Antapani, Bandung, Indonesia which involved a one-day community health promotion event as the intervention. The aim of this study was to compare the level of knowledge regarding burn prevention and first management before and after a one-day community health promotion event. As many as 61 respondents were recruited through purposive sampling and these respondents were asked to fill out a pre-event questionnaire consisting of questions regarding demographic data and knowledge on burn prevention and management. Demographic data collected showed that 31% of participants had experienced burns; 100% of participants used 3kg LPG gas tank in their home; 98% of participants had never been taught on how to handle an emergency situation or how to arrange an evacuation route; and 100% of participants felt that their neighborhood did not provide facilities for burn management. A post-event questionnaire was distributed after the one-day health promotion event, which was conducted in October 2018, and the results were compared with the pre-event questionnaire results. A significant improvement of knowledge was seen, as evident from the increase of a median score from 2.0 before the event to 9.0 after the event (p<0.001). In conclusion, despite the fact that all participants of this study used 3kg LPG gas tank, they do not have proper knowledge regarding prevention or management of burns and that a one-day health promotion event can increase this knowledge significantly. Thus, an effective community health promotion program should be implemented at the community level in Indonesia, especially for areas where the majority of residents use 3 kg LPG gas tank, in order to reduce the incidence of burns due to 3 kg LPG tank explosion.Peningkatan Pengetahuan Melalui Penyuluhan Mengenai Pencegahan dan Penanganan Dini pada Luka BakarLuka bakar merupakan sebuah masalah yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas tinggi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Mayoritas luka bakar (33%) diakibatkan oleh api dari ledakan tabung gas LPG (liquefied petroleum gas) 3 kg dan mayoritas rumah tangga menggunakannya. Pelaksanaan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanganan awal diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat luka bakar. Penelitian deskriptif ini bertujuan membandingkan tingkat pengetahuan tentang pencegahan luka bakar dan manajemen pertama sebelum dan setelah acara promosi kesehatan Penelitian ini dilakukan di Kelurahan/Desa Babakan Sari, Antapani, Bandung pada bulan Oktober 2018 untuk mengedukasi dan meningkatkan pengetahuan responden. Dari total 61 responden (45 wanita dan 16 pria) dengan mayoritas responden berusia di atas 60 tahun (45.9%), didapatkan 32.8% responden pernah mengalami luka bakar, 100% responden menggunakan gas LPG 3 kg, 98% peserta tidak pernah mendapatkan penyuluhan mengenai penanganan luka bakar, dan 100% peserta merasa tidak ada fasilitas penanganan kebakaran di wilayah mereka. Pengetahuan responden dinilai sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dan didapatkan peningkatan secara signifikan dan bermakna (p<0.001). Simpulan, meskipun semua responden yang menggunakan tangki gas LPG 3 kg tidak memiliki pengetahuan yang memadai pencegahan atau pengelolaan luka bakar, penyuluhan ini efektif dapat menurunkan angka kejadian luka bakar.
Perbandingan Kadar N-Acetyl-ß-D-Glucosaminidase Urin pada Thalassemia ß Mayor Anak yang Mendapat Deferipron dan Deferasiroks Diana Rosifah; Dany Hilmanto; Dida A Gurnida
Sari Pediatri Vol 16, No 3 (2014)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.498 KB) | DOI: 10.14238/sp16.3.2014.167-72

Abstract

Latar belakang. Gangguan fungsi ginjal pasien thalassemia ß dapat terjadi pada tingkat glomerulus ataupun tubulus. Kelainan tubulus ginjal merupakan kelainan patologi yang lebih banyak dijumpai pada biopsi ginjal thalassemia ß. Saat ini, penggunaan kelasi besi oral pada pasien thalassemia lebih disukai karena tingkat kepatuhan yang lebih tinggi.Tujuan. Menganalisis perbandingan aktivitas N-acetyl-β-D-glucosaminidase (NAG) urin sebagai penanda disfungsi tubulus ginjal pada thalassemia ß mayor anak yang mendapat kelasi besi oral deferipron dan deferasiroks.Metode. Penelitian analitik dengan metode potong lintang dilakukan sejak bulan Februari sampai dengan Juni 2013. Subjek terdiri atas anak usia 10-14 tahun dengan diagnosis klinis thalassemia ß mayor yang datang ke Poli Thalassemia Anak RS Dr. Hasan Sadikin Bandung yang mendapat deferipron atau deferasiroks. Pemeriksaan kadar NAG urin dilakukan pada saat kontrol. Data dianalisis dengan uji Mann Whitney dan analisis kovarian dilakukan untuk menyingkirkan variabel perancu.Hasil. Subjek terdiri atas 36 anak, 18 kelompok deferipron dan 18 deferasiroks. Terdapat peningkatan rerata kadar NAG/kreatinin urin pada kedua kelompok (deferipron 20,1 (SB 13,4) nkat/mmol; deferasiroks: 23,4 (SB 17,8) nkat/mmol). Analisis komparasi menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara kadar NAG/kreatinin urin pada kedua kelompok (p=0,743). Analisis multivariabel untuk mengetahui peranan variabel perancu terhadap kadar NAG/kreatinin urin juga menunjukkan hasil yang tidak bermakna (p>0,05).Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kadar NAG/kreatinin urin sebagai penanda gangguan fungsi tubulus ginjal pada thalassemia ß mayor yang mendapat kelasi besi oral, meskipun tidak terdapat perbedaan antara kelompok deferasiroks dan deferipron.
Korelasi antara Neutrophil-Lymphocyte Ratio dan NT-proBNP pada Pasien Gagal Jantung Anak Akibat Penyakit Jantung Rematik Syahradian Hasbrima; Sri Endah Rahayuningsih; Dany Hilmanto
Sari Pediatri Vol 23, No 3 (2021)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp23.3.2021.191-6

Abstract

Latar belakang. Penyakit jantung rematik (PJR) merupakan penyebab paling sering gagal jantung anak didapat terutama di negara berkembang. Pemeriksaan penanda gagal jantung seperti N-terminal pro brain natriuretic peptide (NT-proBNP) dapat membantu dalam melakukan diagnosis. Neutrophil-lymphocyte ratio (NLR) merupakan penanda inflamasi yang mudah dilakukan dan sudah digunakan dalam berbagai penyakit kronis.Tujuan. Mengetahui korelasi antara nilai NLR dengan kadar NT-proBNP pada pasien gagal jantung anak akibat PJR.Metode. Penelitian analitik observasional dengan studi potong lintang. Data berasal dari register gagal jantung anak akibat penyakit jantung rematik Divisi Kardiologi Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2020 dan sampel BBT penelitian sebelumnya. Populasi penelitian ini adalah anak berusia <18 tahun yang memenuhi kriteria inklusi. Kadar NT-proBNP diperiksa menggunakan ELISA Kit Elabscience Catalog No: E-EL-H0902. Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman dengan aplikasi SPSS 22.Hasil. Total subjek penelitian 34 anak dengan usia median 14 tahun. Subjek penelitian paling banyak terdapat pada kelompok usia 11-<16 tahun (65%). Sebanyak 23 (67%) subjek berada pada derajat gagal jantung ringan berdasarkan klasifikasi NYHA kelas I-II. Keterlibatan katup paling banyak mencakup kerusakan katup mitral dan aorta. Peningkatan kadar NT-proBNP terdapat pada 18 subjek (53%). Rata-rata nilai NT-proBNP adalah 388,09 pg/ml (20-2500 pg/ml) dan NLR 1,79 (0,57-5,27). Hasil analisis korelasi antara NLR dan NT-proBNP menunjukkan tidak terdapat korelasi dengan nilai r=0,054 (p=0,382).Kesimpulan. Penelitian ini tidak menemukan korelasi antara nilai NLR dan kadar NT-proBNP pada pasien gagal jantung anak akibat PJR.
Hubungan Kadar Albumin Serum dengan Eritropoetin Serum pada Sindrom Nefrotik Anak Resisten Steroid Endah Purnawati; Dany Hilmanto; Adi Utomo Suardi
Sari Pediatri Vol 16, No 5 (2015)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.477 KB) | DOI: 10.14238/sp16.5.2015.315-8

Abstract

Latar belakang. Pasien sindrom nefrotik resisten steroid mengalami hipoeritropoetinemia akibat kehilanganeritropoetin melalui urin dan gangguan pembentukan eritropoetin oleh ginjal. Paparan albumin kronisbersifat toksik dan menginduksi apoptosis sel tubulus ginjal, sementara eritropoetin diproduksi oleh selperitubular ginjal.Tujuan. Menentukan hubungan kadar albumin serum dengan eritropoetin serum pada pasien sindromnefrotik resisten steroid anak.Metode. Penelitian cross-sectional dilaksanakan pada pasien sindrom nefrotik anak resisten steroid dari bulanAgustus–Desember 2013 di unit rawat jalan dan rawat inap RS Dr. Hasan Sadikin, Bandung. Kadar albuminserum diperiksa dengan metoda turbidimetri dan kadar eritropoetin serum dengan metode ELISA. Analisiskorelasi kadar albumin dengan eritropoetin serum dilakukan dengan menggunakan uji Rank Spearman.Hasil. Sembilan belas anak memenuhi kriteria penelitian, 14 subjek laki - laki, dan 5 perempuan dengan usia3–13 tahun. Nilai laju filtrasi glomerulus rerata 147,8+75 ml/menit/1,73 m2, sementara kadar hemoglobin12,1+2,8 g/dL. Nilai median albumin serum 3,8 (0,9–4,6)g/dL dan median eritropoetin serum 7,2 (0,2–39,6)mIU/mL. Tidak terdapat korelasi antara albumin dan eritropoetin serum pada sindrom nefrotik anakresisten steroid (rs=0,123;p=0,615).Kesimpulan. Kadar albumin serum tidak berhubungan dengan kadar eritropoetin serum pada pasiensindrom nefrotik resisten steroid anak.
Pandangan Baru Pengobatan Glomerulonefritis Dany Hilmanto
Sari Pediatri Vol 9, No 1 (2007)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp9.1.2007.1-6

Abstract

Glomerulonefritis merupakan penyakit yang diduga melibatkan mekanisme imunologis, dapat menimbulkanreaksi peradangan berat serta pembentukan jaringan fibrosis pada glomerulus. Pengobatan terbaruglomerulonefritis mempunyai dua tujuan yaitu menekan proses peradangan dan menghambat progresifitasfibrosis glomerulus, sehingga gagal ginjal terminal dapat dicegah. Obat yang digunakan untuk menekanproses peradangan adalah mikofenolat mofetil, rapamycin, anti-molekul adhesi, anti-sitokin inflamasi,antibodi monoklonal anti-CD20, dan anti-siklooksigenase-2. Obat yang dapat menghambat progresivitasfibrosis glomerulus adalah antagonis angiotensin II dan pirfenidone. Pengembangan obat baru untukmengatasi peradangan dan mencegah fibrosis pada glomerulonefritis, diharapkan dapat mencegah terjadinyagagal ginjal terminal pada anak
Hubungan Fungsi Keluarga dengan Status Gizi Anak di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung pada Tahun 2016 Ulfi Ainun Hanifah; Nita Arisanti; Dwi Agustian; Dany Hilmanto
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 Juni 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.557 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i4.12498

Abstract

Malnutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami oleh kebanyakan negara berkembang yang dapat disebabkan oleh faktor langsung maupun tidak langsung salah satunya faktor keluarga. Setiap keluarga memiliki fungsi keluarga yang dapat memberi pengaruh terhadap aspek kehidupan setiap anggotanya. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara fungsi internal dan eksternal keluarga terhadap status gizi anak di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode potong lintang yang melibatkan 251 pasangan ibu dan anak balita di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung Tahun 2016. Data penelitian diambil pada bulan September- November 2016 dengan pengisian kuesioner APGAR serta SCREEM oleh responden untuk menilai fungsi keluarga dan melakukan pengukuran berat serta tinggi badan balita untuk menentukan nilai Z score (berat terhadap tinggi) sebagai status gizi balita. Selanjutnya hubungan keduanya dianalisis menggunakan perhitungan koefisien korelasi spearman. Tidak terdapat hubungan yang signifikan pada fungsi internal keluarga (p = 0,304; r = -0,065) dan fungsi ekternal keluarga (p = 0,116; r = -0,100) terhadap status gizi anak. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, fungsi keluarga tidak memberikan pengaruh pada status gizi anak di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Penelitian mengenai fungsi keluarga dengan menggunakan instrumen kuesioner APGAR Keluarga dan SCREEM dibutuhkan proses analisis yang lebih lanjut.Kata kunci: APGAR keluarga, Fungsi Keluarga, SCREEM, Status Gizi Anak
Gambaran Pelayanan Terintegrasi dan Komprehensif Pada Balita Bawah Garis Merah di Puskesmas Soreang Lisbeth Maria Laurentia; Elsa Pudji Setiawati; dadang Hudaya Somasetia; Dany Hilmanto
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4 Juni 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.984 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i4.12493

Abstract

Pelayanan balita Bawah Garis Merah (BGM) seharusnya diberikan secara terintegrasi dan komprehensif supaya mencegah terjadinya gizi kurang/buruk berulang maupun penyakit infeksi pada anak. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi gambaran pelayanan terintegrasi dan komprehensif berdasarkan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta faktor yang memengaruhi pelayanan. Penelitian kualitatif: pelayanan terintegrasi dan komprehensif balita BGM berdasarkan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dilakukan mulai dari September sampai November 2016 di rumah responden, posyandu/polindes dan Puskesmas Soreang. Data diambil dari 18 responden (ibu balita BGM, kader, bidan, petugas gizi, dokter dan Kepala Puskesmas Soreang) dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Validasi data menggunakan teknik triangulasi data. Pelayanan terintegrasi dan komprehensif balita BGM di Puskesmas Soreang terdiri dari pelayanan promotif dan preventif. Pelayanan promotif berupa edukasi makanan dan kesehatan anak. Pelayanan preventif berupa pemberitahuan berat badan anak kurang, edukasi pola makanan, penimbangan, rujukan ke petugas kesehatan dan pemberian makanan tambahan. Namun belum semua ibu balita BGM menerima penyuluhan balita BGM dan konseling nutrisi dengan jelas dari petugas gizi/dokter karena belum sepenuhnya dilakukan rujuk dari posyandu ke puskesmas. Pelayanan kuratif di Puskesmas Soreang untuk balita BGM seperti dalam Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011 belum berjalan.Kata kunci: Balita, Gizi Kurang, Pelayanan terintergrasi dan komprehensif, Preventif, Promotif
Hubungan antara Riwayat Status Gizi Ibu Masa Keha milan dengan Pertumbuhan Anak Balita di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Ridha Mustika Zaif; Merry Wijaya; Dany Hilmanto
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 3 (2017): Volume 2 Nomor 3 Maret 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.396 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i3.11964

Abstract

Pertumbuhan saat balita memiliki dampak terhadap kehidupan selanjutnya karena masa balita merupakan masa kritis (golden period). Status gizi anak harus diperhatikan  sejak dalam kandungan. Asupan gizi yang baik pada saat kehamilan penting  untuk pertumbuhan janin sampai bayi dilahirkan. Bayi lahir dengan berat badan rendah dapat mengalami risiko gangguan pertumbuhan dengan gizi kurang, pendek dan kurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat status gizi ibu masa kehamilan yang dinilai dengan pertambahan berat badan ibu trimester III dan ukuran LILA dengan pertumbuhan balita. Desain penelitian dengan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 109 ibu yang mempunyai balita di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung pada bulan Maret-November 2016. Pengambilan sample dengan multistage random sampling dan dianalisis dengan uji Gamma Chi-square. Tidak terdapat hubungan antara lingkar lengan atas (LILA) ibu saat hamil dengan pertumbuhan anak balita berdasarkan BB/U (p=0,065), TB/U (p=0,218) dan BB/TB (p=0,089). Dan juga tidak terdapat hubungan antara pertambahan berat badan ibu trimester III kehamilan dengan pertumbuhan balita berdasarkan BB/U (p=0,978), TB/U (p=0,678) dan BB/TB (p=0,724). Tidak terdapat hubungan antara riwayat status gizi ibu pada masa kehamilan berdasarkan ukuran LILA dan pertambahan berat badan ibu hamil trimester III dengan pertumbuhan anak balita.Kata Kunci: Masa Kehamilan, Pertumbuhan Balita, Status Gizi
Co-Authors Achadiyani Adi Utomo Suardi Ahmedz Widiasta Allania Hanung Putri Sekar Ningrum Andar Laura Nainggolan Ani Kusumastuti Ani Melani Maskoen Anita Deborah Anwar Aprianti, Nurul Azmi Aris Primadi Ariyati Mandiri Arva Rochmawati Astuti Dyah Bestari Bagaskara, Danang Pangestu Gusti Balkis Fitriani Faozi Benny Muliawan Betty Agustina Boed Sinai Singadipoera Bony Lestari Budi Handono Cissy Kartasasmita Dadang Hudaya Somasetia dadang Hudaya Somasetia Dedi Rachmadi Dedi Rachmadi Dedi Rachmadi Deni Sunjaya Dewi Marhaeni Diah Herawati Dewi, Ni Wayan Eka Rahayu Dian Marta Sari Diana Rosifah Dida A Gurnida Dida A. Gurnida Dida Gurnida Dwi Agustian Dwi Agustian Dwi Prasetyo Dzulfikar Djalil Lukmanul Hakim Eddy Fadlyana Eka Ratnasari Eky Setiawan Soeria Soemantri Elsa Pudji Setiawati Elsa Pudji Setiawati Elsa Pudji Setiawati Endah Purnawati Endang Sutedja Endang Sutedja Esti Hitatami Esti Istiqomah Fardila Elba Fardila Elba Farid Husin Farid Husin Farid Husin Firman Fuad Wirakusumah Fitria Fitria Fitria Prabandari Fitriah, Iin Prima Gaga Irawan Nugraha Gizella Gizella Gizella, Gizella Gusti Ayu Pramita aswitami Gustomo Panantro Guswan Wiwaha Hadyana Sukandar Hadyana Sukandar Hardisiswo Soedjana Hasan Purwana Hassan, Hafizah Che Henni Djuhaeni Henny Marina Henny Marina - Herman Susanto Herman Susanto I Made Jawi Ike MP Siregar Imelda M.G Sianipar Indah Yulika Indra Sandinirwan Indria Astuti Intan Karlina Irvan Afriandi Ishak Abdulhak James Thimoty Johanes C Mose Johanes C. Mose Julistio Tb Djais Julistio TB Djais - Kurniaty Ulfah Kurniawati Kurniawati Lestari, Lara Santi Indah Lisa Hasibuan Lisbeth Maria Laurentia Lisbeth Maria Laurentia, Lisbeth Maria Luh Nik Armini Marietta Shanti Mastiur Julianti Merry Wijaya Moudy Emma Unaria Djami Muhammad Ifan Romli Muhammad Ilham Muttaqin Muhammad Nurhalim Shahib Muttaqin, Muhammad Ilham Nanan Sekarwana Nasroen, Saskia Lenggogeni Neneng Syarifah Syafei Neneng Syarifah Syafei, Neneng Syarifah Nintinjri Husnida Nita Arisanti Nita Arisanti Nita Arisanti Noormartany Noormartany Noormartany Nopi Anggista Putri Nur hasanah Nurhalim Shahib Nurhasanah Nurhasanah Nurihsan, Achmad Juntika Oki Suwarsa Panantro, Gustomo Ponpon Ijradinata Ponpon S Idjradinata Prima Nanda Fauziah Putra Haqiqie Adnantama Lubis Qorinah Estiningtyas Sakilah Adnani Raden Tina Dewi Judistiani Rahadi, Raden Aswin Rahmah, Hasni Ridha Mustika Zaif Ridha Mustika Zaif, Ridha Mustika Rosalinna Rosalinna Sari Puspa Dewi Setiawan Setiawan Setyorini Irianti Sri Endah Rahayuningsih Sri Endah Rahayuningsih Sri Sudarwati Susi Susanah Susiarno, Hadi Sutriningsih Syahradian Hasbrima Tetty Yuniati Tetty Yuniati Tetty Yuniati Tina Judistiani Tita Husnitawati Madjid8 Tita Madjid Tri Hanggono Achmad Ulfi Ainun Hanifah Ulfi Ainun Hanifah, Ulfi Ainun Umar, Nur Syazana Veranita Pandia Vita Murniati Tarawan Vita Murniati Tarawan Wahidah Sukriani Welli Hamik Wenny Friska Wiryawan Permadi Yani Dewi Suryani Yoni Syukriani Yundari, Yundari Yuni Susanti Pratiwi Yuni Susanti Pratiwi, Yuni Susanti Zulvayanti Zulvayanti