p-Index From 2020 - 2025
6.804
P-Index
This Author published in this journals
All Journal MANAJEMEN HUTAN TROPIKA Journal of Tropical Forest Management Jurnal Gizi dan Pangan Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Jurnal Manajemen dan Organisasi FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Forum Pasca Sarjana Signifikan : Jurnal Ilmu Ekonomi ETIKONOMI Sosiohumaniora Statistika Jurnal Keuangan dan Perbankan JEJAK Majalah Geografi Indonesia Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Jurnal Agro Ekonomi Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) E-Journal Journal of Consumer Science Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Jurnal Wilayah dan Lingkungan Jurnal Tataloka Masyarakat Indonesia Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan UNEJ e-Proceeding Binus Business Review Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik MAJALAH ILMIAH GLOBE Journal of Consumer Sciences International Research Journal of Business Studies (E-Journal) Informatika Pertanian Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Journal of Regional and Rural Development Planning Journal of Socioeconomics and Development International Journal of Social Science and Business Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Buletin Ilmiah Marina : Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan) KEK (Kajian Ekonomi dan Keuangan) Jurnal Manajemen Jurnal Agro Ekonomi Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Masyarakat Indonesia Jurnal Ekonomi Indonesia Procedia of Social Sciences and Humanities Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Economics, Business, Accounting & Society Review MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia International Research Journal of Business Studies
Claim Missing Document
Check
Articles

Aplikasi Teori Permainan pada Perancangan Pola Kerja Sama yang Adil dalam Pengelolaan Irigasi di Tingkat Petani Bambang Juanda; Luh Putu Suciati
Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v29n2.2011.217-236

Abstract

EnglishAn appropriate incentive structure is an incentive for farmers. It is intended to encourage farmers to do something with a specific purpose, such as farm land management using the SRI (System of Rice Intensification) method. SRI application is encouraged method is through the application of fair irrigation water tariff (ipair) based on a remuneration system (reward and punishment) by taking into account the conditions of irrigation channels, synchronized date of planting, and water-saving cultivation methods. The fair ipair in Cianjur Regency ranges from Rp 96,667 to Rp 110,000 per hectare per planting season, and that in Karawang Regency varies from Rp 41,667 to Rp 48,333 per hectare per planting season.  The highest payoffs are achieved when Perum Jasa Tirta (PJT) II, Regency Governments, and farmers apply water-saving strategy. This strategy in the long-term can save water availability which is potential to improve food yields and food security.IndonesianPenerapan struktur Insentif yang tepat dimaksudkan sebagai rangsangan bagi petani. Tujuannya adalah untuk mendorong agar bertindak dan berbuat sesuatu untuk tujuan tertentu seperti mendorong pengelolaan lahan dengan metode SRI (System of Rice Intensification). Sistem insentif kelembagaan agar mendukung metode SRI adalah melalui penerapan tarif ipair yang fair berdasarkan sistem remunerasi (reward dan punishment) dengan mempertimbangkan aspek kondisi saluran irigasi, keserempakan tanam, dan penerapan metode budidaya hemat air. Tarif ipair yang fair di Kabupaten Cianjur berkisar antara Rp 96.667 sampai 110.000 per hektar per musim tanam dan di Kabupaten Karawang berkisar antara Rp 41.667 sampai 48.333 per hektar per musim tanam. Kerja sama yang saling menguntungkan dengan hasil perolehan tertinggi (payoffs nash equilibrium) terjadi ketika PJT II (Perum Jasa Tirta II), Pemerintah Kabupaten dan petani menerapkan strategi hemat air (intermitten). Penggunaan metode irigasi intermiten yang hemat air pada jangka panjang selain mengatasi kelangkaan air juga berpotensi meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan.
Dampak Pengembangan Perkebunan Kelapa Rakyat Terhadap Kemiskinan dan Perekonomian Kabupaten Indragiri Hilir Ahmad Aris; Bambang Juanda; Akhmad Fauzi; Dedi Budiman Hakim
Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 1 (2010): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v28n1.2010.69-94

Abstract

EnglishIndragiri Hilir Regency is one of the coconut production centers in Indonesia and is considered as the main source of income for most of the farmers. However, this Regency has a high percentage of poverty during the past few years in Riau Province. This research aims to analyze the impact of coconut sector development on regional economy, identify the potential of regional losses, and formulate policy options to improve of regional income and to decrease poverty level. Primary and secondary data were analyzed using Social Accounting Matrix, Foster-Greer Thorbecke Poverty Index and descriptive analysis. The result indicates that coconut and its processing activities have high impact on structure of output, gross added value, and employment opportunity. Coconut sector has indicated regional losses, especially at the large-scale processing activity caused by the flow of both employment and capital incomes to other regions. Investment policies amounted to Rp. 50 billion each in coconut sector (Simulation 1), large-scale coconut industry sector (Simulation 2), and household scale industry sector (Simulation 3) could only reduce poverty level at 2.78 percent (for farm household landholding size ranges from 0.00 to1.00 ha), and 5.67 percent (for landholding size more than 1.00 ha). Other household groups have no change in poverty level. Simulation 1 provides higher contribution in improving incomes of production factors and household, respectively at 2.07 and 2.08 percent compared with Simulation 2 and 3. Meanwhile, Simulation 3 contributes the highest impact in increasing income of production sector (about 2.79 percent). IndonesianKabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu sentra produksi kelapa di Indonesia dan sebagian besar peduduknya berusaha di sektor kelapa sebagai mata pencaharian utamanya. Disisi lain, kabupaten ini memiliki persentase penduduk miskin yang tertinggi diantara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau pada beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pengembangan sektor kelapa terhadap perekonomian wilayah, menganalisis indikasi dan potensi kebocoran wilayah sektor kelapa serta dampaknya terhadap perekonomian wilayah, dan menganalisis opsi kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan dan menurunkan kemiskinan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang dianalisis dengan menggunakan Sistem Neraca Sosial Ekonomi, Indeks kemiskinan Foster-Greer-Thorbecke, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor kelapa dan sektor industri pengolahan kelapa memiliki dampak yang besar terhadap pembentukan output, nilai tambah bruto, dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Indragiri Hilir. Sektor kelapa mengalami kebocoran wilayah, terutama pada sektor industri pengolahan kelapa skala besar yang disebabkan oleh adanya aliran pendapatan modal dan tenaga kerja yang keluar wilayah. Kebijakan investasi pada sektor kelapa (simulasi 1), sektor industri kelapa skala besar (simulasi 2), dan sektor industri kelapa skala rumah tangga (simulasi 3) masing-masing 50 milyar rupiah hanya mampu menurunkan kemiskinan sebesar 2,8 persen untuk rumah tangga petani yang memiliki lahan 0,00-1,00 ha, dan 5,67 persen untuk rumah tangga petani yang memiliki lahan > 100 ha. Disisi lain, pada kelompok rumah tangga lainnya tidak mengalami penurunan kemiskinan. Simulasi 1 memberikan kontribusi yang lebih besar dalam peningkatkan pendapatan faktor produksi dan pendapatan rumah tangga, yaitu 2,07 persen dan 2,08 persen dibandingkan simulai 2 dan 3. Sedangkan simulasi 3 memiliki dampak yang tertingi dalam meningkatkan pendapatan pada sektor produksi yaitu sebesar 2,79 persen.
OPTIMASI PENDAPATAN PETANI MELALUI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KABUPATEN INDRAMAYU Suphendi ,; Ernan Rustiadi; Bambang Juanda
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 17, No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v17n2.2014.p%p

Abstract

Farmers’ Income Optimization through System of Rice Intensification in Indramayu District. One alternative to increase farmers’ income can be done by optimizing the planting methods. The purpose of this research is to analyze rice farming and optimal planting methods that maximize the farmers’ income. The study was conducted in Indramayu, West Java, involving 90 farmer respondents consisted of 60 conventional methods and 30 SRI methods. Using farming system and linear programming analysis, obtained:  Firstly, the application of the System of Rice Intensification (SRI) on rice farming rice fields in Indramayu district is partially not provide optimal impact on farmers' income.  Secondly, Optimization of farm income SRI method of rice fields in Indramayu district predicted to occur if it is done on a regional scale with relatively large. Keywords: Income, optimization, conventional, SRI ABSTRAKSalah satu alternatif peningkatan pendapatan usahatani padi dapat dilakukan melalui optimalisasi metode tanam. Tujuan penelitian yaitu melakukan analisis usahatani padi sawah dan metode tanam optimal yang memaksimumkan pendapatan petani. Penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melibatkan 90 petani responden terdiri atas 60 petani padi konvensional dan 30 petani SRI. Dengan menggunakan analisis usahatani dan pemrograman linear, diperoleh hasil penelitian: Pertama, Penerapan System of Rice Intensification (SRI) pada usahatani padi sawah di Kabupaten Indramayu secara parsial belum memberikan dampak yang optimal terhadap pendapatan petani. Kedua, Optimalisasi pendapatan usahatani padi sawah metode SRI di Kabupaten Indramayu diprediksi akan terjadi jika dilakukan pada skala wilayah (hamparan) yang relatif luas.Kata kunci: Pendapatan, optimalisasi, konvensional, SRI
EKOLOGI DAN BUDAYA PETANI ASLI PAPUA DALAM USAHATANI DI KABUPATEN KEEROM Untung Turua; Setia Hadi; Bambang Juanda; Endah Murniningtyas
Sosiohumaniora Vol 16, No 3 (2014): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.93 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v16i3.5762

Abstract

Luas lahan yang dimiliki petani asli Papua asal Keerom sangat luas, namun penduduknya tidak berupayamengelolanya secara maksimal untuk usahatani. Hal ini dipengahuhi oleh budaya meramu hasil hutan dan berburuhewan liar dalam memenuhi kebutuhan hidup. Interaksi pada lingkungan alam tersebut menunjukkan tingkatketergantungan petani pada lingkungan alam masih tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis ekologi dan budayapetani asli Papua dalam pengelolaan sumberdaya lahan (SDL) di wilayah Kabupaten Keerom. Metode penelitianini dimulai dengan menganalisis peta bentuk lahan, peta kesesuaian lahan, dan peta zone agroekologi digital,diikuti survei lapangan untuk pengambilan data fisik wilayah.Metode studi kasus dilakukan melalui pendekatananalisis interaktif Miles dan Huberman untuk menganalisis aspek kebiasaan hidup yang bertujuan mengungkapkanaktivitas budaya (adat). Wawancara dan Focus Group Discution (FGD) untuk mendapatkan data sosial budaya.Hasil penelitian menunjukkan penduduk keerom cenderung memilih dataran aluvial sebagai lokasi permukimankarena bentuk lahan ini sangat kaya potensi bahan pangan. Petani asli Papua asal Keerom terbiasa dengan polaambil, petik dan konsumsi atau jual, dibanding tanam, rawat, petik dan jual. Komoditas pertanian yang ditanampetani asli Papua adalah komoditas yang telah dipahami tahan terhadap serangan hama dan minim risiko gagalpanen, yaitu: keladi, ubijalar, singkong dan pisang, tapi dalam jumlah terbatas karena lebih diutamakan untukkonsumsi sendiri. Faktor modal sosial yang kuat dalam kehidupan penduduk tidak hanya terbatas pada pemberianbahan pangan kepada kerabat, tetapi ikut berpartisipasi dalam budaya bayar adat, denda adat, dan bayar maskawin,sehingga perolehan pendapatan tidak dijadikan untuk modal usahatani.
DINAMIKA INTERSPATIAL TOTAL FACTOR PRODUKTIVITY USAHA PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH JAWA BARAT Asep Agus Handaka Suryana; Akhmad Fauzi; Bambang Juanda; Ernan Rustiadi
Sosiohumaniora Vol 16, No 1 (2014): SOSIOHUMANIORA, MARET 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.75 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v16i1.5688

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis produktivitas dalam perikanan budidaya air tawar di Jawa Barattelah dilakukan pada bulan Juni 2012 sampai Januari 2013. Data yang digunakan berupa data primer diambil dari273 responden pembudidaya di Kabupaten Bandung, Cianjur, Subang dan Indramayu secara purposive. Dalampenelitian ini, digunakan Interspatial Total Factor Productivity (TFP) yang merupakan variant dari TornquistIndex untuk menjelaskan perbedaan produktivitas interspasial sistem budidaya perikanan air tawar di Jawa Barat.Indeks TFP kemudian diregresikan terhadap luas lahan budidaya, kualitas benih, kualitas pakan dan dummy sistembudidaya untuk mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat TFP. Berdasarkan data sekunder nilaitengah index interspatial TFP dalam sistem budidaya kolam 0.636 sampai 2.965, dalam sistem budidaya minasawah 0.310 sampai 3.050, dan dalam KJA mulai dari 0.908 sampai 1.737 Nilai TFP dari data primer mulai dari0.697 sampai 2.133. Hasil regresi memperlihatkan variabel kualitas benih dan kualitas pakan memainkan peranpaling dominan terhadap peningkatan nilai TFP. Perubahan TFP berimplikasi terhadap Produk Domestik RegionalBruto, Pendapatan Asli Daerah, dan Tenaga Kerja Perikanan Jawa Barat.Kata kunci: Total Factor Productivity, budidaya perikanan air tawar, ekonomi wilayah
DAMPAK TRANSFER PEMERINTAH PUSAT TERHADAP PENURUNAN KETIMPANGAN PENDAPATAN DI INDONESIA Adhitya Wardhana; Bambang Juanda; Hermanto Siregar; Kodrat Wibowo
Sosiohumaniora Vol 15, No 2 (2013): SOSIOHUMANIORA, JULI 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.649 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v15i2.5737

Abstract

Pemerintah Pusat berdasarkan UU No 33/2004 memberikan dana transfer kepadapemerintah daerah. Dana transfer pusat tersebut digunakan sebagai perimbangan keuangan daerah.Dana transfer yang diberikan pemerintah seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus(DAK) yang difungsikan sebagai stimulus fiskal bagi daerah. Dana transfer pusat diharapkan akanmemberikan peningkatan pembangunan bagi daerah. Namun dana transfer pusat tersebut belummemberikan penurunan ketimpangan pendapatan antar daerah. Dana transfer pusat ini setidaknya dapatmenutupi kebutuhan daerah. Ketimpangan pendapatan setiap daerah akan terjadi tetapi pemerintah akanmemikirkan bagaimana ketimpangan pendapatan daerah dapat diturunkan. DAU merupakan salah satuhibah dari pemerintah pusat untuk menurunkan ketimpangan pendapatan antar daerah. Adanya aturanhold-harmless menjadikan pemberian DAU minimum sama dengan tahun lalu yang mengakibatkanfungsi DAU tidak berjalan. Fungsi DAU yaitu daerah yang kapasitas fiskal rendah akan diberikanDAU relatif besar. Dengan diberlakukan hold harmless membuat fungsi DAU tidak terjadi. Aturanhold harmless sudah tidak digunakan lagi setelah tahun 2009. Dalam penelitian ini mencoba untukmelihat faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan di Indonesia melalui instrumenfiskal seperti DAU dan DAK. Periode penelitian tahun 2001-2010 menggunakan regresi panel data.Hasil yang estimasi yang didapat yaitu DAU, DAK, infrastruktur jalan, aturan hold harmless dan jumlahpenduduk mempengaruhi signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Selain melihat hasil estimasidari persamaan ketimpangan pendapatan, penelitian ini akan melihat perkembangan ketimpanganpendapatan provinsi di Indonesia dengan menggunakan indeks Williamson. Hasil yang didapatketimpangan pada daerah miskin lebih merata dibandingkan daerah kaya. Penentuan daerah kaya dandaerah miskin menggunakan median PDRB perkapita.
DAMPAK PARTISIPASI DALAM KEGIATAN KEMASYARAKATAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERDESAAN DI INDONESIA Ahmadriswan Nasution; Ernan Rustiadi; Bambang Juanda; Setia Hadi
Sosiohumaniora Vol 16, No 3 (2014): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.116 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v16i3.5760

Abstract

Penelitian ini meneliti dampak partisipasi dalam kelompok kemasyarakatan (kegiatan keagamaan,olah raga, dan arisan) terhadap pendapatan (dengan proksi pengeluaran perkapita) rumah tangga di perdesaanIndonesia. Hasil penelitian menemukan ada hubungan kausal dua arah antara pengeluaran perkapita dan akses padakegiatan kemasyarakatan. Hal ini menunjukkan adanya masalah endogenitas, sehingga artikel ini menggunakanpendekatan probit kuadrat terkecildua tahap (2SPLS) yang dapat mengontrol endogenitas. Dengan menggunakandata hasil survei Badan Pusat Statistik, hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam organisasikemasyarakatan secara positif memengaruhi pengeluaran perkapita, sehingga dapat meningkatkan pendapatandan mengurangi kemiskinan. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa pengeluaran perkapita dan lamasekolah kepala rumah tangga secara positif terkait dengan akses terhadap organisasi kemasyarakatan. Dari temuanini, strategi pemerintah untuk untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga di perdesaan dapat bersifat kelompokdengan mendorong jumlah dan kegiatan organisasi kemasyarakatan dan akan mengurangi kemiskinan lebih cepatdi perdesaan.
ANALISIS KINERJA KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (ANALYSIS OF FOOD SECURITY PERFORMANCEIN WEST NUSA TENGGARA) Enirawan -; Setia Hadi -; Bambang Juanda -; Ernan Rustiadi -
Sosiohumaniora Vol 17, No 2 (2015): SOSIOHUMANIORA, JULI 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.941 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v17i2.7299

Abstract

Isu ketahanan pangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni ketersediaan pangan yangmemadai di tingkat wilayah, namun merupakan daerah rentan pangan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptifketahanan pangan dan analisis regresi. Kinerja ketahanan pangan pada aspek ketersediaan adalah surplus, namunpada aspek distribusi belum stabil sedangkan aspek konsumsi ditandai masih tingginya persentase penduduk miskindan rasio kasus gizi buruk per 1000 penduduk walau dengan trend menurun. Untuk meningkatkan ketahananpangan wilayah di Provinsi NTB maka perlu upaya peningkatan produktivitas lahan pertanian, peningkatan akseslembaga keuangan, peningkatan peran koperasi dalam mendukung kegiatan usaha tani dan distribusi pangan,Pendidikan masyarakat serta pengembangan pelayanan kesehatan di Provinsi NTB
THE INFLUENCE OF RUPIAH, INCREASE OF WAGES AND ELECTRICITY ON WORKING CAPITAL AND PROFITABILITY Maman Sumantri; Bambang Juanda; Dwi Rachmina
Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Vol. 1 No. 3 (2015): IJBE, Vol. 1 No. 3, September 2015
Publisher : School of Business, IPB University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/ijbe.1.3.165

Abstract

The purpose of the research was to find out the effects of rupiah exchange per US dollar, and increase of wages and electricity on the ratio of net working capital and profitability. Descriptive methodology using case-study approach was used in PT XYZ as a producer of sewing thread. Secondary data were collected from January 2009 to June 2014. Monthly data of financial ratios consisting of liquidity ratio, activity ratio, and profitability ratio was analyzed with multiple regressions using Minitab 16. The results showed that rupiah impairment per US dollar could lower the ratio of net working capital and profitability. The increase of wages and electricity would increase the ratio of net working capital, but fortunately it would also increase profitability due to the increase of employees’ productivity and efficient use of electricity. All the free variables insignificantly affect net working capital and profitability. The study also showed that the impairment of rupiah exchange and working capital variables that are measured by receivables age, inventory age, and loan age could influence return on asset. The impairment of rupiah exchange rate, receivables age, and inventory age had a negative impact on the return on asset, while loan age had a positive impact on the return on asset. The impairment of rupiah exchange rate, receivables age, and inventory age had a significant influence on the return on asset so that the company’s management must focus more on anticipating rupiah exchange fluctuation, and management of accounts receivables and inventory. Keywords: net working capital, liquidity ratio, profitability ratio, multiple regression analysesAbstrakTujuan dari penelitian adalah untuk melihat dampak dari kurs Rupiah per USD, kenaikan biaya upah dan listrik terhadap rasio modal kerja bersih dan profitabilitas.  Metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dilakukan pada perusahan PT XYZ sebagai produsen benang jahit.  Data sekunder dikumpulkan dari bulan Januari 2009 sampai dengan Juni 2014 dan data bulanan rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas dianalisis dengan regresi berganda menggunakan Minitab 16.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelemahan Rupiah terhadap USD akan menurunkan rasio modal kerja bersih dan profitabilitas.  Kenaikan biaya gaji dan listrik akan meningkatkan rasio modal kerja bersih, namun secara menguntungkan meningkatkan profitabilitas akibat dari peningkatan produktivitas karyawan dan efisiensi pemakaian listrik.  Semua variabel bebas tersebut secara tidak signifikan mempengaruhi modal kerja bersih dan profitabilitas.  Studi juga menunjukan bahwa pelemahan kurs Rupiah dan variabel modal kerja yang diukur dengan umur piutang, umur persediaan, dan umur hutang dapat mempengaruhi return on asset.  Pelemahan nilai tukar Rupiah, umur piutang dan persediaan mempunyai pengaruh negatif terhadap return on asset, dan umur hutang mempunyai pengaruh positif terhadap return on asset.  Pelemahan nilai tukar Rupiah, umur piutang usaha dan persediaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset sehingga manajemen perusahaan harus lebih fokus dalam mengantisipasi fluktuasi kurs Rupiah, dan manajemen piutang dan persediaan.Kata kunci:   modal kerja bersih, rasio keuangan, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, analisis regresi berganda
GENERAL TRADE PARTNERSHIP PERFORMANCE OF ALBASIA WOOD IN LEUWISADENG–BOGOR Sarah Widyatami; Bambang Juanda; Trias Andati
Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Vol. 2 No. 1 (2016): IJBE, Vol. 2 No. 1, January 2016
Publisher : School of Business, IPB University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/ijbe.2.1.52

Abstract

Difficulty in market information access, low prices and quality of farmers’ production, lack of facilities and infrastructure, needs of wood supply in a quick and large quantity have generated a partnership scheme which governs the farmers and industries to make a contract that binds and controls elements of production without having them. This study assessed the performance of partnership between a farmer group of “Binawarga Tani” and sawmills of UD Jaya Abadi, UD Dalfa Kamila, UD Putra Mandiri in Leuwisadeng, Bogor District. Comparative descriptive analysis states that partnership between the farmer group of "Binawarga Tani" and three sawmills has provided adequate results for both parties (mutual benefits) with an increase in the value of production and  sales better than conditions before the partnership. UD Jaya Abadi has had a strategy of product diversification and marketing that are not owned by the competitors. Partnership influences the value of cash inflows and is able to produce a surplus of cash for the actors of the partnership. Statistical analysis shows that the cash surplus of farmer group and three sawmills before and after the partnership is significantly different. The farmer group is able to achieve business efficiency with better break-even point each year. Financial performance of farmer group and partners has been improved with delta Net Present Value (NPV) of Rp14.589.233 for the farmer group, Rp88.599.757 for UD Jaya Abadi, Rp35.726.194 for UD Dalfa Kamila, and Rp96.738.609 for UD Putra Mandiri. The partnership has created business sustainability through the certainty of market and raw material supply. Keywords: trade partnership, farmer group, sawmill, financial performance
Co-Authors Aan Nurhasanah Abdul Muin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Ade Irawadi Adhitya Wardhana Affendi Anwar Ahmad Aris Ahmad Fauzi Ahmadriswan Nasution Ahmadriswan Nasution Akhmad Fauzi Akhmad Fauzi Alla Asmara Amzul Rifin Andika Pambudi Andilo Toham Anggraini Sukmawati Annazah, Nur Siti Anny Ratnawati Ari Harsanti Arif Amin Arif Imam Suroso Aris, Ahmad Artino, Adi Asep Hariyanto Asirin Asirin Askar Jaya Asti Yayuk Wahyuni Baba Barus Bahriddin Abapihi Bambang Widjojanto Bandono, Bayu Bandono, Bayu Benny Robby Kurniawan Budi Susetyo Christian, Jiwana Christian, Jiwana D.S. Priyarsono Priyarsono Danti Astrini Deddy S. Bratakusumah Dedi Budiman Hakim Dedi Budiman Hakim Dedy Heriwibowo Dedy Yuliawan Dessy Rachmawatie Dewa Nyoman Wiryasantika Wedagama Diana Septiningrum Diana Septiningrum, Diana Dikky Indrawan Drajat Martianto Duwi Yunitasari Dwi Rachmina DWI SURYANTO Eddy Prabowo Edwin Aldrianto Edwin Mahatir Muhammad Ramadhan Eka Intan Kumala Putri Eka Purna Yudha Endah Murniningtyas Enirawan - Ering, Sherly Erliza Noor Ernan Rustiadi Falikhakh Nur Baeti Fariyanti, Anna Fauzi Ahmad Muda Firre An Suprapto Firre An Suprapto Galuh Syahbana Indraprahasta Gonarsyah, Isang Hadi, Setia Hadi, Setia Handaka, Asep Agus Harianto Harianto Harmes Harmes harmes harmes Hartono, Rudi Hermanto Siregar Ichsan Ida Mariati Hutabarat Idqan Fahmi Irfan Syauqi Beik Isang Gonarsyah Isang Gonarsyah Jabani, Burhan Asril JAENAL EFFENDI Khursatul Munibah Kodrat Wibowo Kurniawan, Benny Robby Kusdiantoro Kusdiantoro Kusdiantoro Kusdiantoro Kusdiantoro Kusdiantoro Lala M Kolopaking Listiana Widya Wanti Listiana, Yufita Luh Putu Suciati Lukman M. Baga Luky Adrianto Lukytawati Anggraeni Lutfiyah, Dinda M Lucky Akbar M. R. Yantu Ma'mun Sarma Mahyuddin Mahyuddin Maman Sumantri Mangasa Augustinus Sipahutar, Mangasa Augustinus Margiyono Margiyono Marta, Joan Mishbahuddin Dhiyaa'ulhaq Mohamad Firwan Aprizal Muhammad Firdaus Muhammad Guntur, Muhammad Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Nafiah Ariyani, Nafiah Nashwari, Inti Pertiwi Nunung Nuryartono Nur Siti Annazah Pitri Yandri Pratama, Teguh Aditia Puri Mahestyanti Putri Mahestyanti Rahma, Hania Reza Maulana Saragih Rilus Kinseng Rina Oktaviani Rita Nurmalina Rizaldi Boer Rusastra, I Wayan Sa'adah, Ana Fitriyatus Saefudin, Amin Sahara Sarah Nita Hasibuan Sarah Widyatami Satria, Yuki Sa’adah, Ana Fitriyatus Setia Hadi Setia Hadi Setia Hadi Setia Hadi - Setiyaningsih Setiyaningsih Setyowawan, Dwi Siska Amelia Siti Nurhasanah Slamet Sutomo Slamet Sutomo Sri Mulatsih Sri Mulatsih Sri Wahyuni Sugema, Iman SUHYANTO, OTONG Sukanto Sukanto Supartoyo, Yesi Hendriani Suphendi , Suphendi , Suwinto Johan Syadza Gladiola Syuhada, La Ode Muhammad Tamzil Tajerin Tajerin Tika Dwi Tama Tjahjanto, Dinda Luthfiani Toni Bakhtiar Tono Tono Triane Widya Anggriani Trias Andati Trias Andati Trias Andati Untung Turua Wawanudin Wawanudin WAWANUDIN, WAWANUDIN Werenfridus Taena Widada, Rasyid Widodo, Kharisma Dwi Widyawati, Glynae Wiwiek Rindayati Wulan Metafurry Wurdaningsih Yantu, M. R. Yenna Sri Mardiana Yeti Lis Purnamadewi Yudi Iskandar Yufita Listiana Yugo, Vini Ratna Sari Yusman Saukat Yusman Saukat, Yusman Yusman Syaukat Yusniar Juliana Nababan Yusniar Juliana Nababan, Yusniar Juliana Zainal A Koemadji