p-Index From 2020 - 2025
6.804
P-Index
This Author published in this journals
All Journal MANAJEMEN HUTAN TROPIKA Journal of Tropical Forest Management Jurnal Gizi dan Pangan Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Jurnal Manajemen dan Organisasi FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Forum Pasca Sarjana Signifikan : Jurnal Ilmu Ekonomi ETIKONOMI Sosiohumaniora Statistika Jurnal Keuangan dan Perbankan JEJAK Majalah Geografi Indonesia Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Jurnal Agro Ekonomi Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) E-Journal Journal of Consumer Science Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Jurnal Wilayah dan Lingkungan Jurnal Tataloka Masyarakat Indonesia Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan UNEJ e-Proceeding Binus Business Review Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik MAJALAH ILMIAH GLOBE Journal of Consumer Sciences International Research Journal of Business Studies (E-Journal) Informatika Pertanian Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Journal of Regional and Rural Development Planning Journal of Socioeconomics and Development International Journal of Social Science and Business Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Buletin Ilmiah Marina : Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan) KEK (Kajian Ekonomi dan Keuangan) Jurnal Manajemen Jurnal Agro Ekonomi Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Masyarakat Indonesia Jurnal Ekonomi Indonesia Procedia of Social Sciences and Humanities Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Economics, Business, Accounting & Society Review MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia International Research Journal of Business Studies
Claim Missing Document
Check
Articles

MENUJU SWASEMBADA GULA NASIONAL: MODEL KEBIJAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI GULA DAN PENDAPATAN PETANI TEBU DI JAWA TIMUR Duwi Yunitasari; Dedi Budiman Hakim; Bambang Juanda; Rita Nurmalina
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22212/jekp.v6i1.160

Abstract

Pemerintah pusat mengharapkan Jawa Timur mendukung program swasembada gula nasional dengan menetapkan target produksi gula sebesar 1,65 juta ton. Untuk mewujudkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan (i) mengkaji pencapaian produksi gula dan pendapatan petani tebu Jawa Timur tanpa Revitalisasi Industri Gula Nasional (RIGN), (ii) mengusulkan kebijakan agar target swasembada gula nasional tercapai dan pendapatan petani tebu meningkat, dan (iii) merumuskan perspektif kebijakan ekonomi gula dalam mendukung keberhasilan swasembada gula dan peningkatan pendapatan petani tebu. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan pendekatan analisis dinamika sistem. Simulasi dilakukan selama periode tahun 2010-2025. Hasil simulasi menunjukkan bahwa produksi gula Jawa Timur belum mampu memenuhi target produksi gula yang ditetapkan pemerintah. Pendapatan petani tebu mengalami peningkatan paling tinggi melalui kebijakan peningkatan rendemen. Kebijakan peningkatan areal pertanian, produktivitas, dan rendemen secara simultan dapat memenuhi target pemerintah pada tahun 2015 pada produksi gula Jawa Timur guna mendukung swasembada gula melalui skenario alternatif. Perspektif dalam kebijakan swasembada gula dan peningkatan pendapatan petani tebu dapat diterapkan baik on farm maupun off farm dengan beberapa kebijakan, yakni pengembangan sarana produksi, ketersediaan dan akses sarana produksi, pengembangan kelembagaan dan integrasi PG dan petani tebu, peningkatan produktivitas dan daya saing industri gula, kebijakan proteksi gula, serta kebijakan promosi dan harmonisasi data pasokan sebagai basis perumusan kebijakan swasembada gula nasional.
Konsolidasi Desentralisasi Fiskal Melalui Reformasi Kebijakan Belanja Daerah Berkualitas Bambang Juanda; Dedy Heriwibowo
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22212/jekp.v7i1.419

Abstract

Implementasi desentralisasi fiskal di Indonesia hingga saat ini belum sepenuhnya memberikan pengaruh positif. Permasalahan kemiskinan, kesenjangan antardaerah dan individu yang memburuk, rendahnya kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur masih mendominasi masalah daerah, sehingga diperlukan kebijakan yang mendorong terwujudnya belanja daerah yang berkualitas dalam rangka konsolidasi desentralisasi fiskal di Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk mendefinisikan belanja pemerintah daerah yang berkualitas, mengidentifikasi regulasi yang bermasalah, dan memberikan rekomendasi perbaikan kebijakan yang mendorong terwujudnya belanja berkualitas. Kebijakan belanja daerah yang berkualitas merupakan upaya yang dilakukan pemerintah agar belanja daerah dialokasikan sesuai dengan prioritas pembangunan daerah, yang digunakan secara efisien dan efektif, tepat waktu, transparan, dan akuntabel. Namun masih terdapat berbagai regulasi saat ini yang cenderung belum sinkron dan menghambat terwujudnya belanja daerah yang berkualitas. Agenda reformasi kebijakan yang mendukung terwujudnya belanja daerah yang berkualitas perlu ditekankan pada aspek penguatan daerah dalam menyusun dan melaksanakan prioritas anggaran, penyederhanaan mekanisme pembahasan anggaran, penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, alokasi DAK berdasarkan proposal kegiatan untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal dan prioritas nasional, penganggaran hibah dan bansos yang lebih transparan dan akuntabel, serta penyederhanaan dan pengintegrasian sistem pelaporan pemerintah daerah.
EVALUASI POGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN MENGGUNAKAN METODE RAPPOVERTY Nafiah Ariyani; Akhmad Fauzi; Bambang Juanda; Irfan Syauqi Beik
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22212/jekp.v6i2.347

Abstract

Meskipun berbagai metode untuk menilai kinerja program pengentasan kemiskinan telah diterapkan, namun sebagian besar penilaian yang ada umumnya bersifat kualitatif, mendasarkan penilaian pada kriteria tunggal, dan berfokus pada program tertentu atau di daerah tertentu saja. Mengingat program pengentasan kemiskinan meliputi banyak dimensi dan kriteria guna menghadapi kemiskinan yang multidimensional, maka menggunakan penilaian tunggal akan menghambat efektivitas evaluasi program itu sendiri. Penelitian ini mengusulkan pendekatan baru dalam mengevaluasi program pengentasan kemiskinan dengan menggunakan teknik Rappoverty berdasarkan skala multi-dimensi (MDS) dan teknik utilitas multi atribut (MAUT). Pendekatan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek multidimensi kriteria pengentasan kemiskinan, tetapi juga menetapkan faktor pengungkit program pengentasan kemiskinan. Kriteria dan data untuk analisis diperoleh melalui metode world cafe, wawancara dengan pemerhati kemiskinan, pengelola, dan penerima program, serta observasi terhadap data-data kemiskinan dan sumber-sumber lain. Temuan penelitian menunjukkan bahwa faktor perbedaan antarprogram, ketepatan program dengan kebutuhan masyarakat sasaran, keakuratan data calon penerima program, biaya manajemen, mekanisme penentuan target, kepraktisan organisasi, koordinasi antarlembaga, keberadaan lembaga-lembaga publik serta jumlah penerima manfaat program adalah faktor-faktor yang berperan sebagai pengungkit status keberlanjutan program pengentasan kemiskinan. Artinya jika di antara salah satu faktor-faktor ini dihilangkan maka akan berdampak pada status keberlanjutan program. Penelitian ini juga menunjukkan hasil evaluasi terhadap status keberlanjutan program pengentasan kemiskinan dan menyatakan bahwa program-program berbasis zakat adalah program dengan status keberlanjutan terbaik.
PENDEKATAN EXTREME VALUE THEORY (EVT) UNTUK PENENTUAN UKURAN RESIKO (NILAI VAR) Zainal A Koemadji; Budi Susetyo; Bambang Juanda
STATISTIKA: Forum Teori dan Aplikasi Statistika Vol 4, No 2 (2004)
Publisher : Program Studi Statistika Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jstat.v4i2.907

Abstract

Extreme ValueTheory (EVT) adalah suatu metode untuk menentukan nilai VAR (Value at Risk) dengan mencobamenentukan sebaran dari nilai-nilai atau kejadian-kejadian ekstrim. Metode EVT terdiri atas dua metode yangmenggunakan sebaran yang berbeda, yaitu metode Generalized Extreme Value Theory (GEVD) dan Generalized ParetoDistribution (GPD). Nilai VAR sendiri adalah nilai harapan rugi maksimum (maximum expected loss) dari nilai aset atausaham pada suatu periode tertentu dan pada tingkat kepercayaan tertentu. Hasil penelitian dengan menggunakan dataperdagangan saham pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) menunjukkan bahwa metode GEVD dapat menduga nilai VAR denganlebih baik dibanding metode GPD.
Peranan Kelapa Sawit Dalam Perekonomian Daerah Provinsi Jambi: Analisis Input-Output Tahun 2010 Edwin Mahatir Muhammad Ramadhan; Hermanto Siregar; Bambang Juanda
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 12, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the economy of Jambi in 2010, it analyzes the link and multiplier effect sectors, and the contribution of oil palm to regional economic of Jambi province. The results showed that during the period of 2000 and 2010, the economy of Jambi overall has developed very significantly as its output reach Rp18.087.666 million in 2000 to Rp103.362.415 trillion in 2010. Some of structural parameters of the I-O analysis also have increased. Backward direct effect reach 0,3423 for palm oil and 0,3792 for CPO industry in 2010. Forward direct effect reach 0,0077 for palm oil and 0,0090 for CPO industry in 2010. Output multiplier of type I 1,4301 for palm oil and 1,5516 for CPO industry in 2010. Income multiplier of type I 1,2465 for palm oil and 2,8678 for CPO industry in 2010. Em-ployment multiplier of type I 1,2584 for palm oil and 3,6977 for CPO industry in 2010.Keywords: local economy, oil palm, Jambi province, input-output analysis, multiplier effect
The Policy Strategy for Sustainable Capture Fisheries Development Kusdiantoro Kusdiantoro; Achmad Fahrudin; Sugeng Hari Wisudo; Bambang Juanda
ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Vol 7, No 2 (2020): ECSOFiM April 2020
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ecsofim.2020.007.02.01

Abstract

The sustainability of capture fisheries development in Indonesia faces various challenges, such as climate change, pollution, resource degradation, and pressure from fluctuating commodity prices.Furthermore, a policy breakthrough with proper strategy is needed in realizing sustainable capture fisheries development. This study aims to formulate the most appropriate policy from several existed alternative policies to achieve sustainable capture fisheries development. Primary and secondary data are used in this study. A prospective analysis (SMIC-Prob-Expert) approach is used to formulate priority policy scenarios for capture fisheries development in Indonesia. As results, the analysis brings about six main priority alternative policies, namely: (1) increasing utilization of fisheries resources (SDI), (2) increasing capture fisheries productivity, (3) increasing fishermen household income, (4) providing fisheries insurance/social security, (5) improving status utilization of SDI, and (6) increase in the value of capture fisheries non-tax state revenue (PNBP). The analysis shows that policy scenario 01 (111111) or by implementing all alternatives policy simultaneously is the best choice. If the policymakers are faced with options, then the policy scenario becomes the last option to be taken simultaneously is not to choose a policy of providing insurance/social security tofishermen; or in the in this case policy scenario 05 (111011).
TENDENSI PROSES KONVERGENSI DAN PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PULAU UTAMA DI INDONESIA, 1985-2010 Tajerin Tajerin; Akhmad Fauzi; Bambang Juanda; Luky Adrianto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 8, No 2 (2013): DESEMBER (2013)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.911 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v8i2.5671

Abstract

Ketimpangan ekonomi antar wilayah pulau utama di Indonesia merupakan sesuatu yang secara alamiah akan terjadi. Hal ini karena, sebagai negara  epulauan, Indonesia memiliki enam wilayah pulau utama dengan karakteristik yang berbeda, yang tentunya akan menyebabkan pola pembangunan dan tingkat kemampuan tumbuh yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis tendensi proses konvergensi ekonomi antar wilayah pulau utama, dan; (2) Menduga faktor penentu pertumbuhan ekonomi wilayah pulau utama dan konrtibusinya terhadap tendensi konvergensi. Penelitian dilakukan menggunakan unit analisis wilayah pulau utama dan data sekunder periode 1985-2010 yang dianalisis dengan pendekatan ekonometrika model data panel. Hasil penelitian mununjukkan bahwa tendensi proses konvergensi ekonomi wilayah pulau utama di Indonesia selama periode analisis telah terjadi namun berlangsung lambat dengan kecepatan konvergensi ekonomi sebesar 3,22-8,50% per tahun (secara kondisional). Berdasarkan model fixed-effect, peubah modal fisik dan modal manusia berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan PDRB per kapita kondisi mapan. Sementara peubah resultan dari pertumbuhan penduduk dan penyusutan modal berpengaruh negatif terhadap tingkat pertumbuhan PDRB per kapita kondisi mapan. Dengan mengontrol peubah-peubah penentu pertumbuhan ekonomi, mampu mendorong kecepatan tendensi proses konvergensi meningkat sebesar 1,56-4,75% per tahun dengan half-life time 10,34-31,76 tahun. Hal ini berarti bahwa untuk mempercepat konvergensi ekonomi antar wilayah utama Indonesia dibutuhkan peningkatan modal fisik dan modal manusia yang terdistribusi secara lebih merata, dan diikuti pengendalian pertumbuhan penduduk dan penyusutan modal. Mengingat bahwa wilayah pulau utama di Indonesia memiliki sumberdaya kelautan yang besar, maka kebijakan untuk mempercepat konvergensi tersebut perlu diimplementasikan dengan mempertimbangkan peran kelautan yang disinergikan dengan upaya meningkatkan interrelasi (konektivitas) sektoral dan spasial antar wilayah di Indonesia. Title: Tendency of Convergence Process and Determinant of Economic Growth of Main Island Regions in Indonesia, 1985-2010The economic disparity among the main island regions in Indonesia is a natural occurrence. Due to the fact that, as an archipelago, Indonesia is consisted of six main island regions, each with its own indigenous characteristic, thus generating different development patterns and different developing abilities. Therefore, a research has been done to: (1) Analyze the tendency of economic convergenceprocess among the main island regions; and (2) Estimate the determinant factors of economic growth within the main island regions, as well as their contributions toward the convergence tendency. The research was conducted with the main island regions as the analysis unit, and secondary data covering a 25 years period, spanning from 1985 to 2010. The data acquired were analyzed using a data panel  econometric model. The analysis resulted in a finding that there has been a convergence tendency among the main island regions in Indonesia during the period analyzed. The economic convergence rate found was considered low with an estimated rateper annum of 3,22%-8,5% (Conditionally). Based  on the fixed effect model, both physical and human capitals were the variables which positively affecting the growth of the steady state per capita Regional Gross Domestic Product. While population growth and capital depreciation were the variables which negatively affecting the growth of the steady state per capita Regional Gross Domestic Product. The simulation done using the model developed showed that by controling the previously mentioned economic growth determinant factors, it was possible to induce faster convergence process tendency per annum rate to 1,56%-4,75%, with reduced half-life time to 10,24-31,76 years. Therefore, a faster regional economic convergence would require more physical and human capital to be distributed evenly among the main island regions, while constraining population growth and capital depreciation. Considering that each main island region owns a relatively abundant marine resource, therefore the convergence rate inducing policy should be implemented by pushing the role of marine sectors, while strengthening the sectoral and spatial connectivity among regions in Indonesia.
PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA: POTRET DAN TANTANGAN KEBERLANJUTANNYA Kusdiantoro Kusdiantoro; Achmad Fahrudin; Sugeng Hari Wisudo; Bambang Juanda
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 14, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.645 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v14i2.8056

Abstract

Perikanan tangkap di Indonesia memiliki peran strategis, namun dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari kompleksitasnya pemasalahan yang dihadapi. Ancaman terhadap keberlanjutan sumber daya ikan dan kapasitas pelaku usaha menjadi perhatian utama dalam mewujudkan perikanan tangkap berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan unutk mengkaji kondisi pembangunan perikanan tangkap yang telah dilaksanakan di Indonesia, yang difokuskan pada pada dua aspek utama, yaitu komoditas utama perikanan tangkap tuna, tongkol dan cakalang (TTC) dan pelakunya serta bagaimana strategi keberlanjutannya. Selain itu, penelitian ini juga mencoba merumuskan indikator prioritas yang dapat digunakan untuk mengukur keberlanjutan pembangunan perikanan tangkap. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dan untuk mengetahui prioritas indikator digunakan pendekatan metode urgency, seriousness and growth (USG). Hasil kajian memberikan gambaran bahwa manfaat dari perikanan tangkap di Indonesia belum merata dirasakan. Struktur perikanan tangkap di Indonesia masih didominasi nelayan skala kecil dan berpengaruh terhadap produksi komoditas utama (TTC), Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF) menjadi ancaman terbesar bagi keberlanjutan perikanan tangkap. Kondisi sumber daya ikan dan perikanan skala kecil menjadi indikator prioritas utama untuk mengukur keberhasilan perikanan tangkap yang berkelanjutan, sehingga kedepannya diperlukan perbaikan terhadap pengelolaan perikanan yang dapat ditempuh melalui pengelolaan sumberdaya ikan berbasis WPP melalui penguatan kelembagaan dan dukungan sarana prasarana. Title: Capture Fisheries in Indonesia: Portraits and Challenges of SustainabilityCapture fisheriy in Indonesia has a strategic role, though its implementation encounter such a complex problem. The threat on the sustainability of fish resources and fisher capacity are the major concern in creating sustainable capture fisheries. This study aims to examine the condition of capture fisheries development in Indonesia that focused on two main aspects: (1) the main commodities of tuna, little tuna and skipjack (TTC) and its fishers, and (2) the strategy for its sustainability. In addition, this study tries to formulate priority indicators to measure the sustainability of capture fisheries development. The research used content analysis method as well as Urgency, Seriousness and Growth (USG) method to determine priority indicators. Results of the study showed that the benefits of capture fisheries in Indonesia are not evenly distributed. Small-scale fishers dominate the structure of capture fisheries in Indonesia and affect the production of major commodities (TTC). In addition, Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF) is the biggest threat to the sustainability of capture fisheries. The condition of fish resources and small-scale fishers is a top priority indicator to measure the success of sustainable capture fisheries, so it is necessary to improve future fisheries management based on WPP through institutional strengthening and infrastructure support. 
KINERJA PEMBANGUNAN PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA Kusdiantoro Kusdiantoro; Achmad Fahrudin; Sugeng Hari Wisudo; Bambang Juanda
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 5, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.413 KB) | DOI: 10.15578/marina.v5i2.8053

Abstract

Di Indonesia, sub sektor perikanan tangkap memiliki peran penting bagi pembangunan nasional. Namun, pelaksanaan pembangunan perikanan tangkap masih menghadapi permasalahan yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mangkaji capaian kinerja pembangunan perikanan tangkap di Indonesia yang dilihat dari beberapa aspek indikator makro. Penelitian ini menggunakan data sekunder, terutama indikator makro, seperti PDB, produksi, NTN (Nilai Tukar Nelayan), infrastrukturperikanan tangkap dan ekspor-impor yang dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa perikanan tangkap di Indonesia secara umum masih di dominasi nelayan skala kecil. Pertumbuhan PDB perikanan pada tahun 2018 hanya mencapai 47,27% dari target. Capaian NTN tahun 2018 diatas 100, artinya ada peningkatan kesejahteraan nelayan. Kinerja perikanan tangkap didukung 538 fasilitas terkait pelabuhan atau pendaratan ikan untuk bongkar muat hasil tangkapan. Meskipun kinerja ekspor produk perikanan Indonesia (HS03) menunjukkan penurunan, tetapi indeks RCA tahun 2018 sebesar 2,83 (>1) yang menunjukkan export performance produk perikanan memilikikeunggulan komparatif pada peta perdagangan dunia.Title: The Performance of Capture Fisheries Development in IndonesiaIn Indonesia, the capture fisheries sub-sector has an important role for national development. However, the implementation of capture fisheries development still faces considerable problems. This study aims to assess the performance achievements of capture fisheries development in Indonesia as seen from several aspects of macro indicators. This study was used secondary data, mainly macro indicators, such as GDP, production, NTN (Fisheries Exchange Rate), capture fisheries infrastructure and export-import that were descriptively analyzed. The analysis shows that capture fisheries in Indonesia are generally still dominated by small-scale fishermen. Fisheries GDP growth in2018 only reached 47.27% of the target. NTN’s achievements in 2018 are above 100, meaning that was there is an increased in the welfare of fishermen. Capture fisheries performance is supported by 538ports or fish landing facilities for loading and unloading catches. Although the export performance of Indonesian fishery products (HS03) was declined, the RCA index in 2018 was 2.83 (> 1), that the exportperformance of fishery products has a comparative advantage on the world’s trade map.
Integrasi Pasar Kakao Biji Perdesaan Sulawesi Tengah dengan Pasar Dunia M. R. Yantu; Bambang Juanda; Hermanto Siregar; Isang Gonarsyah; Setia Hadi
Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.131 KB) | DOI: 10.21082/jae.v28n2.2010.201-225

Abstract

EnglishThis study aims (i) to estimate transmission elasticity of cocoa bean prices at the world market to the rural markets in Central Sulawesi Province; (ii) to analyze the integration of cocoa beans markets; and (iii) to analyze the degree integration. Data used were time-series data from 1985 to 2008, and primary data from the farmers and the traders. The results showed that the transmission of cocoa beans prices was unstable.  Integration of cocoa bean price at rural markets to those in regency level was very weak and segmented.  Conversely, integration degree of the market at regency level with that of export was highly significant, especially in the long run.IndonesianPenelitian ini ditujukan untuk (i) mengestimasi elastisitas transmisi harga kakao biji dari pasar internasional sampai ke tingkat petani di perdesaan Sulawesi Tengah, (ii) menganalisis integrasi pasar kakao biji, dan (iii) menganalisis derajat integrasi tersebut.  Estimasi parameter ditempuh dengan pendekatan ekonometrik. Data yang digunakan berupa data panel dengan deret waktu 1985 – 2008 dan data primer dari hasil survei sampel rumah tangga petani dan pedagang kakao. Hasil analisis menunjukkan bahwa  transmisi harga kakao biji berlangsung secara fluktuatif. Diperoleh pula temuan bahwa pasar kakao biji tingkat petani hingga ke kabupaten ternyata memiliki integrasi sangat lemah dan cenderung tersegmentasi. Di sisi lain, derajat integrasi pasar kakao biji tingkat kabupaten ke eksportir ternyata  cukup tinggi, terutama untuk integrasi pasar jangka panjang.
Co-Authors Aan Nurhasanah Abdul Muin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Ade Irawadi Adhitya Wardhana Affendi Anwar Ahmad Aris Ahmad Fauzi Ahmadriswan Nasution Ahmadriswan Nasution Akhmad Fauzi Akhmad Fauzi Alla Asmara Amzul Rifin Andika Pambudi Andilo Toham Anggraini Sukmawati Annazah, Nur Siti Anny Ratnawati Ari Harsanti Arif Amin Arif Imam Suroso Aris, Ahmad Artino, Adi Asep Hariyanto Asirin Asirin Askar Jaya Asti Yayuk Wahyuni Baba Barus Bahriddin Abapihi Bambang Widjojanto Bandono, Bayu Bandono, Bayu Benny Robby Kurniawan Budi Susetyo Christian, Jiwana Christian, Jiwana D.S. Priyarsono Priyarsono Danti Astrini Deddy S. Bratakusumah Dedi Budiman Hakim Dedi Budiman Hakim Dedy Heriwibowo Dedy Yuliawan Dessy Rachmawatie Dewa Nyoman Wiryasantika Wedagama Diana Septiningrum Diana Septiningrum, Diana Dikky Indrawan Drajat Martianto Duwi Yunitasari Dwi Rachmina DWI SURYANTO Eddy Prabowo Edwin Aldrianto Edwin Mahatir Muhammad Ramadhan Eka Intan Kumala Putri Eka Purna Yudha Endah Murniningtyas Enirawan - Ering, Sherly Erliza Noor Ernan Rustiadi Falikhakh Nur Baeti Fariyanti, Anna Fauzi Ahmad Muda Firre An Suprapto Firre An Suprapto Galuh Syahbana Indraprahasta Gonarsyah, Isang Hadi, Setia Hadi, Setia Handaka, Asep Agus Harianto Harianto harmes harmes Harmes Harmes Hartono, Rudi Hermanto Siregar Ichsan Ida Mariati Hutabarat Idqan Fahmi Irfan Syauqi Beik Isang Gonarsyah Isang Gonarsyah Jabani, Burhan Asril JAENAL EFFENDI Khursatul Munibah Kodrat Wibowo Kurniawan, Benny Robby Kusdiantoro Kusdiantoro Kusdiantoro Kusdiantoro Kusdiantoro Kusdiantoro Lala M Kolopaking Listiana Widya Wanti Listiana, Yufita Luh Putu Suciati Lukman M. Baga Luky Adrianto Lukytawati Anggraeni Lutfiyah, Dinda M Lucky Akbar M. R. Yantu Ma'mun Sarma Mahyuddin Mahyuddin Maman Sumantri Mangasa Augustinus Sipahutar, Mangasa Augustinus Margiyono Margiyono Marta, Joan Mishbahuddin Dhiyaa'ulhaq Mohamad Firwan Aprizal Muhammad Firdaus Muhammad Guntur, Muhammad Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Nafiah Ariyani, Nafiah Nashwari, Inti Pertiwi Nunung Nuryartono Nur Siti Annazah Pitri Yandri Pratama, Teguh Aditia Puri Mahestyanti Putri Mahestyanti Rahma, Hania Reza Maulana Saragih Rilus Kinseng Rina Oktaviani Rita Nurmalina Rizaldi Boer Rusastra, I Wayan Sa'adah, Ana Fitriyatus Saefudin, Amin Sahara Sarah Nita Hasibuan Sarah Widyatami Satria, Yuki Sa’adah, Ana Fitriyatus Setia Hadi Setia Hadi Setia Hadi Setia Hadi - Setiyaningsih Setiyaningsih Setyowawan, Dwi Siska Amelia Siti Nurhasanah Slamet Sutomo Slamet Sutomo Sri Mulatsih Sri Mulatsih Sri Wahyuni Sugema, Iman SUHYANTO, OTONG Sukanto Sukanto Supartoyo, Yesi Hendriani Suphendi , Suphendi , Suwinto Johan Syadza Gladiola Syuhada, La Ode Muhammad Tamzil Tajerin Tajerin Tika Dwi Tama Tjahjanto, Dinda Luthfiani Toni Bakhtiar Tono Tono Triane Widya Anggriani Trias Andati Trias Andati Trias Andati Untung Turua Wawanudin Wawanudin WAWANUDIN, WAWANUDIN Werenfridus Taena Widada, Rasyid Widodo, Kharisma Dwi Widyawati, Glynae Wiwiek Rindayati Wulan Metafurry Wurdaningsih Yantu, M. R. Yenna Sri Mardiana Yeti Lis Purnamadewi Yudi Iskandar Yufita Listiana Yugo, Vini Ratna Sari Yusman Saukat Yusman Saukat, Yusman Yusman Syaukat Yusniar Juliana Nababan Yusniar Juliana Nababan, Yusniar Juliana Zainal A Koemadji