Claim Missing Document
Check
Articles

Efek Antimitogenik Fraksi Alkaloid Achyranthes aspera Linn. terhadap Induksi Apoptosis pada Mencit yang Terinfeksi Mycobacterium tuberculosis Dewa Ketut Meles; . Wurlina; I Dewa Putu Anom Adnyana; Sunarni Zakaria; Dewa Made Sucipta Putra; Niluh Suasanti
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 3 No. 1 (2015): Januari 2015
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.499 KB) | DOI: 10.29244/avi.3.1.8-15

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi efek antimitogenik dari ekstrak fraksi alkaloid daun Achyranthes aspera Linn. terhadap induksi apoptosis, pertumbuhan dan perkembangan sel paru-paru yang diinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Efek antimitogenic dari alkaloid A. aspera diujikan pada 120 ekor mencit yang diinfeksikan dengan 100 sel/mL M. tuberculosis dan dibagi menjadi 6 kelompok sehingga masing-masing kelompok terdiri dari 20 ekor. Kelompok perlakuan terdiri dari: kontrol negatif dengan tikus sehat yang diberikan adjuvant saja, kontrol positif dengan diberikan rifampisin 600 mg/kgbb/hari, dan kelompok perlakuan P0 , P1 , P2 , dan P3 yang diinfeksi M. tuberculosis dan diberikan alkaloid dengan dosis bertingkat 0, 60, 12, dan 180 mg/kgbb/po/hari selama 30 hari. Parameter pengamatan terdiri dari: jumlah total leukosit, jumlah total jenis leukosit, jumlah karbuncel di paru-paru, dan jumlah sel paru-paru yang mengalami apoptosis. Hasil penelitian menunjukkan pada tikus yang terinfeksi M. tuberculosis mengalami penurunan jumlah total dan jenis leukosit (eosinofil, neutrofil, lmfosit dan monosit), dan jumlah karbunkel di paru-paru pada kelompok perlakuan akaloid mulai dosis 60 mg/kgbb. Jumlah sel di paru-paru yang mengalami apoptosis juga mengalami penurunan pada kelompok pemberian akaloid daun A. aspera mulai dosis 60 mg/kgBB sama dengan kelompok rifampisin. Kesimpulan dari penelitian bahwa alkaloid daun A. aspera menyebabkan penurunan jumlah total dan jenis leukosit, serta jumlah karbuncel dan sel paru yang mengalami apoptosis pada tikus yang terinfeksi oleh M. tuberculosis.Kata kunci: Achyranthes aspera Linn., antimitogenik, paru-paru tuberkulosis, apoptotis, leukosit (The Antimitogenic Effect of Alkaloid Fraction of Achyranthes aspera Linn. on Apoptotic Induction in Mice Infected by Mycobacterium tuberculosis)The aims of this research was to determine the antimitogenic effect of alkaloid Achyranthes aspera Linn. on apoptotic induction, growth and cell development in lung cell infected by Mycobacterium tuberculosis. Antimitogenic effect of alkaloid A. aspera was tested in 120 mice that infected with 100 cell/mL M. tuberculosis and divided into 6 groups so that each group consist of 20 mice. The treatment groups were: negative control that healthy mice was given adjuvans only, positive control that was given rifampisin 600 mg/kg bb/day, and treatment group of P0 , P1 , P2 and P3 infected by M. tuberculosis and given alkaloid with dose 0, 60, 12 and 180 mg/kgbw/po/day continously during 30 days. The parameter of observation were total leucocyte count, total differential leucocyte count, total carbuncel in lung, and percentage of apoptotic lung cells. The result showed that mice infected by M. tuberculosis have decreased in total leucocyte and diferentiated leucocyte total (eosinophil, neutrophil, lymphocyte, and monocyte), and total carbuncel in lungs after treated by akaloid A. aspera with dose begin 60 mg/kgbw. Apoptotic cell in lung was also decreased in the group tretaed by akaloid A. aspera with dose begin 60 mg/kgbw that the value was equal to the group of rifampisin. In conclusion, treatment of alkaloid from A. aspera caused depreciation in leucocyte total and leucocyte differentiation, and total of carbuncel and apoptotic cell in the lung in mouse that infected by M. tuberkulosis.Keywords: Achyranthes aspera Linn., antimitogenic, tuberculosis lung, apoptotic, leucocyte 
Efek Anti Diabetes Buah Pare (Momordica charantia Linn.) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Sel Penyusun Pulau Langerhans dan Sel Leydig pada Tikus Putih Hiperglikemia I Dewa Putu Anom Adnyana; Dewa Ketut Meles; . Wurlina; Sunarni Zakaria; Niluh Suwasanti
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 4 No. 2 (2016): Juli 2016
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.818 KB) | DOI: 10.29244/avi.4.2.43-50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekstrak buah pare (Momordica charantia Linn.) terhadap kadar glukosa darah, sel penyusun pulau Langerhans dan sel Leydig tikus putih (Rattus norvegicus) hiperglikemia. Tikus putih sebanyak 25 ekor dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Induksi aloksan dengan dosis 150 mg/kgbb secara intraperitoneal untuk menimbulkan kerusakan pankreas dilakukan pada 5 kelompok perlakuan. Tiga kelompok perlakuan diterapi dengan berbagai dosis ekstrak buah pare, (P1) 29 mg/1ml/hari, (P2) 50 mg/1ml/hari, dan (P3) 59 mg/1ml/hari, satu kelompok sebagai kontrol negatif (P0) diberi CMC Na 0,5% 1ml/hari, kontrol positif (K+) diberi Glibenclamide® 0,126 mg/1ml/hari. Ekstrak buah pare diberikan selama 21 hari. Kadar glukosa diperiksa setelah 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 8 jam pascapemberian dihari pertama. Kadar glukosa selanjutnya diperiksa pada hari ke 7, 14 dan 21. Semua tikus dieuthanasia setelah 21 hari perlakuan, pankreas dan testis diambil untuk dibuat preparat histopatologi. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak buah pare (Momordica charantia Linn.) memiliki efek antidiabetik yang dapat menurunkan kadar gula darah, meningkatkan jumlah sel insula Langerhans dan meningkatkan jumlah sel Leydig pada dosis 50 mg/1ml/hari pada hari ke 21 setelah perlakuan.
PENGGEMUKAN SAPI MENGGUNAKAN PAKAN TANPA HIJAUAN (COMPLETE FEED) DAN TAPE JERAMI SERTA GROWTH PROMOTOR STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING Wurlina Wurlina; Mas’ud Hariadi; Imam Mustofa; Dewa Ketut Meles
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.341 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v2i2.2018.63-68

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) which performed on a group of cattle fattening is not qualified yet to solve the problems 1) rice straw as animal feed 2) agricultural waste and industrial waste as feed without forage 3) processing of rice straw into straw tape 4) processing agricultural waste and industrial waste into animal feed without forage 5) processing growth promotor derived from empon-empon and retrieval medicinal plants, and 6) making of cow manure waste into environmentally friendly fertilizer. The purposes of PKMare (1) to process of rice straw into straw tape as a nutritious animal feed (2) without forage feed processing (complete feed) (3) processing of growth promotors (4) local cattle fattening using tape straw and feed without forage as well as growth promotor. Benefits of PKM is to develop human resources and increase income of fattening local cattle farmers with lower production costs. The method used in PKM activities are education and training of local cattle fattening using tape straw feed and feed without forage plus growth promotor, processing waste into environmentally friendly fertilizer on UKMK of local cattle fattening members in Tuban. The result is enhancement of cattle weight per cow per day on local cattle amounted to 0.625 ± 0.048 kg, ongole rossbreed cattle 0.924 ± 0.067 kg, hybrid limousine cattle for 1.673 ± 0.068 kg and Simmental crossbreed cattle of 2.105 ± 0.414kg.AbstrakProgram Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilakukan pada kelompok penggemukan sapi belum memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah 1) jerami padi sebagai pakan ternak 2) limbah pertanian dan limbah industri sebagai pakan tanpa hijauan 3) pengolahan jerami padi menjadi pita jerami 4) pengolahan limbah pertanian dan industri limbah menjadi pakan ternak tanpa hijauan 5) promotor pertumbuhan pengolahan berasal dari empon-empon dan pengambilan tanaman obat, dan 6) pembuatan kotoran sapi menjadi pupuk ramah lingkungan. Tujuan dari PKM adalah (1) untuk memproses jerami padi menjadi pita jeramisebagai pakan ternak bergizi (2) tanpa pengolahan pakan hijauan (pakan lengkap) (3) pengolahan promotor pertumbuhan (4) penggemukan sapi lokal menggunakan pita jerami dan pakan tanpa hijauan serta promotor pertumbuhan. Manfaat PKM adalah mengembangkan sumber daya manusia dan meningkatkan pendapatan penggemukan sapi lokal dengan biaya produksi lebih rendah. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM adalah pendidikan dan pelatihan penggemukan sapi lokal menggunakan tape jerami pakan dan pakan tanpa hijauan ditambah promotor pertumbuhan, pengolahan limbah menjadi pupuk ramah lingkungan pada UKMK anggota penggemukan sapi lokal di Tuban. Hasilnya adalah peningkatan berat sapi per sapi per hari pada sapi lokal sebesar 0,625 ± 0,048 kg, sapi peranakan ongole 0,924 ± 0,067 kg, sapi limusin hibrida untuk 1,673 ± 0,068 kg dan sapi potong silang Simmental sebesar 2,105 ± 0,414 kg.
PENGGEMUKAN SAPI LOKAL SECARA AGRIBISNIS MENGGUNAKAN PAKAN TANPA HIJAUAN (COMPLETE FEED) DAN TAPE JERAMI SERTA GROWTH PROMOTOR STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING Kadek Rachmawati; Imam Mustofa; Wurlina Wurlina; Dewa Ketut Meles
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.594 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v1i2.2017.105-109

Abstract

Iptek bagi Masyarakat (IbM) which performed on a group of local cattle fattening is not qualified yet to solve the problems 1) rice straw as animal feed 2) agricultural waste and industrial waste as feed without forage 3) processing of rice straw into straw tape 4) processing agricultural waste and industrial waste into animal feed without forage 5) processing growth promotor derived from empon-empon and retrieval medicinal plants, and 6) making of cow manure waste into environmentally friendly fertilizer. The purposes of IbM are (1) to process of rice straw into straw tape as a nutritious animal feed (2) without forage feed processing (complete feed) (3) processing of growth promotors (4) local cattle fattening using tape straw and feed without forage as well as growth promotor. Benefits of IbM is to develop human resources and increase income of fattening local cattle farmers with lower production costs. The method used in IbM activities are education and training of local cattle fattening using tape straw feed and feed without forage plus growth promotor, processing waste into environmentally friendly fertilizer on UKMK of local cattle fattening members in Babat and Sugio district in Lamongan. IbM program activities involving 8 students to increase entrepreneurial spirit. The result is enhancement of cattle weight per cow per day on local cattle amounted to 0.578+0.054 kg, ongole crossbreed cattle 0.887+0.100 kg, hybrid limousine cattle for 1.588+0.084 kg and Simmental crossbreed cattle of 1,967+0.255 kg. AbstrakIptek Bagi Masyarakat (IbM) yang dilakukan pada kelompok penggemukan sapi lokal belum memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah 1) jerami padi sebagai pakan ternak 2) limbah pertanian dan limbah industri sebagai pakan tanpa hijauan 3) pengolahan jerami padi menjadi pita jerami 4) pengolahan limbah pertanian dan limbah industri menjadi pakan ternak tanpa pakan ternak 5) mengolah promotor pertumbuhan yang berasal dari empon-empon dan pengambilan kembali tanaman obat, dan 6) pembuatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk ramah lingkungan. Tujuan IbM adalah (1) mengolah jerami padi menjadi pita jerami sebagai pakan ternak yang bergizi (2) tanpa pengolahan pakan ternak (pakan lengkap) (3) pengolahan promoter pertumbuhan (4) penggemukan sapi lokal dengan menggunakan jerami dan pakan pita tanpa pakan ternak serta promotor pertumbuhan. Manfaat IbM adalah mengembangkan sumber daya manusia dan meningkatkan pendapatan penggemukan peternak sapi lokal dengan biaya produksi lebih rendah. Metode yang digunakan dalam kegiatan IbM adalah pendidikan dan pelatihan penggemukan sapi dengan pakan jerami dan pakan tanpa pakan ternak ditambah promotor pertumbuhan, pengolahan limbah menjadi pupuk ramah lingkungan pada UKMK penggemukan sapi potong di Kabupaten Babat dan Sugio di Lamongan. Kegiatan program IbM melibatkan 8 siswa untuk meningkatkan semangat kewirausahaan. Hasilnya adalah peningkatan bobot sapi per ekor per hari pada ternak lokal sebesar 0,578 + 0,054 kg, sapi potong silang ongole 0,887 + 0,100 kg, ternak limusin hibrida 1,588 + 0,084 kg dan sapi potong silang Simmental 1.967 + 0.255 kg. 
USAHA PRODUKSI JAMU TERSTANDAR DI PEDESAAN (VILLAGE JAMOE CENTRE) SECARA AGROINDUSTRI MELALUI TEKNOLOGI 6 M SIMPLISIA MENUJU MASYARAKAT SEHAT CERDAS Sunarni Zakaria; Wurlina Wurlina; Achmad Basori; Nurina Hasanatuludhiyah; Dewa Ketut Meles
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.743 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v1i1.2017.35-39

Abstract

Herbal medicine business is sideline business for mothers largely. Education and training participants of Ipteks bagi Masyarakat (IbM) event not to be organized professionally. The purposes of IbM program are: 1) improve the knowledge of herbal medicine plants 2) improve skilss in selecting, drying , mixing , grinding and make simplicia (6M) 3) increase the efficacy and instant herbal production (dry form) and 4) to develop human resources in the processing of herbs. Methods of IbM program is cooperating with UMKM to held Ipteks bagi Masyarakat (IbM) on knowledge of medicinal plants. Education and training to participants of UMKM business groups that the efficacy of medicinal plants used by the community, how to make retrieval and instant empon- empon and technology of 6 M simplicia. Results IbM activity is a member of UMKM has already implement 1) manufacture in sorting bulbs between the leaves, stems and roots 2) apply the harvest time of toga 3) ways to avoid losing the drying properties 4) herbal packs are labeled (powder or in capsules) and increased income herbal vendors . It is suggested that activities of IbM held continuously every year to monitor the development of UMKM in order to be become the center of herbs by involving students to create new entrepreneurs.  AbstrakBisnis obat herbal merupakan usaha sampingan bagi ibu sebagian besar. Peserta pelatihan dan pelatihan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) tidak diorganisir secara profesional. Tujuan program IbM adalah: 1) meningkatkan pengetahuan tanaman jamu 2) memperbaiki skill dalam memilih, mengeringkan, mencampur, menggiling dan membuat simplisia (6M) 3) meningkatkan khasiat dan produksi jamu instan dan 4) untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam pengolahan tumbuhan. Metode program IbM bekerja sama dengan UMKM untuk menyelenggarakan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) tentang pengetahuan tanaman obat. Pendidikan dan pelatihan kepada peserta kelompok usaha UMKM bahwa khasiat tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat, bagaimana membuat teko dan teko empuk dan teknologi 6 M simplicia. Hasil Kegiatan IbM adalah anggota UMKM yang telah menerapkan 1) pembuatan dalam memilah umbi antara daun, batang dan akar 2) mengaplikasikan waktu panen toga 3) cara menghindari kehilangan sifat pengeringan 4) bungkusan herbal diberi label (bedak atau dalam kapsul) dan meningkatkan pendapatan penjual herbal. Disarankan agar kegiatan IbM terus dilakukan setiap tahun untuk memantau perkembangan UMKM agar bisa menjadi pusat tanaman obat dengan melibatkan siswa untuk menciptakan wirausaha baru.
PEMBIBITAN DAN PENGGEMUKAN KAMBING “LOKETAWA” PENGHASIL DAGING DAN SUSU RAKITAN TEKNOBREEDING DAN TEKNOFATTENING PAKAN TANPA HIJAUAN (COMPLETE FEED) Wurlina Wurlina; Rimayanti Rimayanti; Mas'ud Hariadi; Dewa Ketut Meles
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Layanan Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.34 KB) | DOI: 10.20473/jlm.v1i1.2017.46-50

Abstract

IbM to business gorup in the goat breeding and fattening “Loketawa” aims to: 1) improve local goat genetics through IB using Etawa stud 2) obtain mother goats lust together done synchronization lusts 3) get mother goat bunting from once a year to 2 times a year 4) increase the number of children from 1 birth to 3-4 births using superovulation techniques 5) reduce production costs, make feed without forage and growth promotor. The method of implementation used 1) introducing stud Etawa meat and milk producers 2) synchronization lust using PGF2α 3) superovulation using hormone FSH and LH 4) IB on goats using Etawa goat cuttings, 5) the processing of feed without forage and growth promoter. The results are as follows: 1) as many as 20 heads of goats are simultaneously using 100% PGF2α, artificial insemination on 10 heads of goats without super ovulation has an average child of 1.6 births, while artificial insemination on 10 goats with super ovulation having an average child 3 births, 3) an average goat weight increase of 252.35 grams per day. AbstrakIpteks bagi Masyarakat yang dilakukan pada kelompok usaha pembibitan dan penggemukan kambing “Loketawa” bertujuan: 1) memperbaiki genetik kambing lokal melalui IB menggunakan pejantan Etawa 2) mendapatkan induk kambing birahi bersamaam dilakukan sinkronisasi birahi 3) mendapatkan induk kambing bunting dari setahun sekali menjadi 2 kali setahun 4) meningkatkan jumlah anak dari 1 ekor sekelahiran menjadi 3-4 ekor sekelahiran menggunakan teknik superovulasi 5) menekan biaya produksi, membuat pakan tanpa hijauan dan growth promotor. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah 1) memperkenalkan pejantan Etawa penghasil daging dan susu 2) sinkronisasi birahi menggunakan PGF2α 3) superovulasi menggunakan hormon FSH dan LH 4) IB pada kambing menggunakan semen kambing Etawa, 5) pengolahan pakan tanpa hijauan dan growth promoter. Hasilnya adalah sebagai berikut : 1) sebanyak 20 ekor induk kambing mengalami birahi bersamaan menggunakan PGF2α sebesar 100%, Inseminasi buatan pada 10 ekor induk kambing tanpa super ovulasi mempunyai anak rata-rata 1,6 ekor sekelahiran, sedangkan Inseminasi buatan pada 10 ekor induk kambing dengan super ovulasi mempunyai anak rata-rata 3 ekor sekelahiran, 3) peningkatan berat badan kambing rata- rata 252,35 gram/ekor perhari.
PENGARUH ANTIMITOSIS EKSTRAK Achyranthes Aspera Linn PADA PEMBELAHAN SEL EMBRIO (CLEAVAGE) Wurlina Wurlina
JURNAL PENELITIAN BIOLOGI BERKALA PENELITIAN HAYATI Vol 11 No 2 (2006): June 2006
Publisher : The East Java Biological Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23869/387

Abstract

To study the antimitotic effect of an extract of the leaf Achyranthes asapera Linn on embryonal cleavage rats (Rattus norwegicus). Rats ova were fertilized in vitro, and thes suitable zygote and embryo were selected to use as samples, which were divided into 5 groups. Each group comprised 80 ova/embryo. Those groups were: group 1. ova for fertilization, group 2. zygote, group 3. 2 cell embryo, group 4. 4 cell embryo and group 5. 8 cell embryo. Each group was divided into 4 treatmens, each of which consisted of 20 ova/ embryos. The treatments were as follows: control treatment receiving TCM 199 media, and treatment 1, 2 and 3 receiving Achyranthes aspera Linn alkaloid of 20, 30, and 40 ppm respectively. Observation to embryonal cleavage and development was out 12 and 24 hours after treatment. Concluded from the results that the administration of Achyranthes aspera Linn as much as 30 ppm in vitro could 1) inhibits fertilization zygote and 2, 4, and 8 cell embryonal cleavage, growth and development 2) induced zygote and embryonal membrane recruitment and blastomere degeneration and 3) inhibits zygote and embryonal mitotic cleavage at metaphase stage.
Prevalence and Nematode Infection Level on Gastrointestinal Tract at Horse (Equus caballus) in Bangkalan Madura Elok Apriliawati; Mufasirin Mufasirin; Wurlina Wurlina; Poedji Hastutiek; Lucia Tri Suwanti; Benjamin Christoffel Tehupuring
Journal of Parasite Science (JoPS) Vol. 3 No. 2 (2019): Journal of Parasite Science
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.159 KB) | DOI: 10.20473/jops.v3i2.16523

Abstract

The purpose of this study is to determine the prevalence, infection level, sex and age effect on the infection level of GIT Nematode parasite in a horse. The fecal samples analyzed using the methods of native, sedimentation, floatation, and worm eggs count per gram of feces. Sample examination found 54 positive infected gastrointestinal nematode parasite with prevalence rate of 87% (54 from 62). The prevalence of Trichonema sp., Strongylus sp., and Parascaris equorum are 37.1%, 16.1%, and 1.6%. There were also mixed infestation like Strongylus sp. and Trichonema sp; Strongylus sp. and Parascaris equorum; Trichonema sp. and Parascaris equorum with total prevalence 27.4%, 1.6%, and 3.2%. Sex and age of horse had a very significant and significant effect in prevalence and infection level of Nematode parasite.
Maintaining the Quality of Kacang Buck Semen in Chilled Storage with the Addition of Green Tea Extract in Extender S. Susilowati; I. Mustofa; W. Wurlina; T. Hernawati; Y. Oktanella
Tropical Animal Science Journal Vol. 44 No. 4 (2021): Tropical Animal Science Journal
Publisher : Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5398/tasj.2021.44.4.408

Abstract

Kacang goats can be bred through artificial insemination techniques using liquid semen from a superior buck. The study was aimed to determine the quality of Kacang buck semen in chilled storage when green tea extract (GTE) was added to the semen extender. Specifically, 12 ejaculates from three Kacang bucks were diluted in skim milk–egg yolk extender containing 0 mg, 0.05, 0.10, and 0.15 mg of GTE/100 mL. The extended semen was stored at 5°C, and its quality was evaluated daily for 5 d. Comparatively, semen with 0.10 mg of GTE/100 mL had the best quality (p<0.05): it had the highest sperm viability, sperm progressive motility, and sperm intact plasma membrane values, and the lowest malondialdehyde levels and DNA fragmentation percentage. However, as the storage period increased, there was a decrease in sperm viability, sperm motility, and sperm intact plasma membrane values with an increase in malondialdehyde levels and DNA fragmentation (p<0.05). The sperm motility of semen with 0.10 mg of GTE/100 mL was maintained during 5 d of chilled storage to meet the qualification for artificial insemination. In contrast, the sperm motility of semen with 0.05 mg and 0.15 mg of GTE/100 mL was maintained for 4 d, whereas that of the control semen was maintained only for 3 d. Thus, the addition 0.10 mg of GTE/100 mL of skim milk-egg yolk extender seems to help maintain the quality of Kacang goat sperm in chilled storage.
IDENTIFIKASI GROWTH DIFFERENTIATION FACTOR-9 (GDF-9) DARI MATURASI IN VITRO OOSIT SAPI DENGAN TEKNIK IMUNOSITOKIMIA Widjiati w; Desi Wulansari; Wurlina w; Ngakan Made Rai Widjaja
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 5, No 2 (2011): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.57 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v5i2.356

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi GDF-9 di dalam oosit yang berasal dari preantral folikel sapi yang dimatangkan secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode imunositokimia ikatan antara molekul avidin dan biotin yang terkandung dalam antibodi sekunder bentuk kompleks avidin-biotin. Ovarium sapi diambil dari rumah potong hewan (RPH) Pegirian Surabaya. Penelitian ini menggunakan 105 oosit matang yang berasal dari 62 ovarium. Hasil imunositokimia menunjukkan bahwa 77,14% GDF-9 teridentifikasi.
Co-Authors Abdul Samik, Abdul Abdullah Abdullah Achmad Basori, Achmad Al arif, Mohammad Anam Alifia, Annisa Ananda, Hanifah Muslimah Andriyanti, Silvia Rani Bambang Poernomo Benjamin Christoffel Tehupuring, Benjamin Christoffel Berliana, Erprinanda Galuh Budi Utomo BUDI UTOMO Budiarto Budiarto Chusniati, Sri Dadik Rahardjo Damayanti, Tita Darsono, Roesno Desak Ketut Sekar Cempaka Putri Desi Wulansari Desi Wulansari Dewa Made Sucipta Putra Dimas Kunto Satrio Djoko Legowo Eka Pramyrtha Hestianah Elok Apriliawati Erma Safitri Fitri, Paraswita Eindah Gandul Atik Yuliani Gunanti Mahasri Hana Eliyani Hani Plumeriastuti Hariadi, Mas'ud Hariadi, Masud Harijani, Nenny Hermin Ratnani Herry Agoes Hermadi Hidajati, Nove Hidanah, Sri I Dewa Putu Anom Adnyana I. Mustofa Imam Mustofa IMAM MUSTOFA Indah Norma Triana, Indah Norma Ira Sari Yudaniayanti Iwan Sahrial Hamid Iwan Sahrial Hamid Kadek Rachmawati Kadek Racmawati Lucia Tri Suwanti, Lucia Tri Machmudia, Ainun Mainnah, Mut Mardatillah, Meidy Mardian, Nur Zaini Nanda Mas’ud Hariadi Meles, Dewa Ketut Mufasirin Muhammad Faizal Adiutomo Muhammad Thohawi Elziyad Purnama M’ Izi Kumala Lazuardi Sultoni Ngakan Made Rai Widjaja Ngakan Made Rai Widjaja Ngizzah, Nailul Niluh Suasanti Niluh Suwasanti Nunuk Dyah Retno Lastuti Nurdianto S., Ricko Nurina Hasanatuludhiyah Poedji Hastutiek Prastyorini, Vina Ari Primarizky, Hardany Pudji Srianto Putri, Desak Ketut Sekar Cempaka Putri, Faradillah Hapsari Dwi Racmawati, Kadek Ratna Damayanti Retno Sri Wahjuni Retta, Ayun Tria Marga Rimayanti Rimayanti Rimayanti Rimayanti Rochmah Kurnijasanti S. Susilowati Sabdoningrum, Emy Koestanti Sabdoningrum, Emy Koestanty Santoso, Kuncoro P. Septriana, Maya Setyadi, Arda Wahyu Siti Nur Fatimah Soeharsono Soeharsono Soeharsono Soeharsono Sofia Brenieta Brilianti Sri Agus Sudjarwo Sri Mulyati Sri Mulyati Sri Mulyati Sri Pantja Madyawati Sri Pantja Madyawati, Sri Pantja Subagio, Muharam Suherni Susilowati Sukmanadi, M Sunarni Zakaria Sunarni Zakaria Sunarni Zakaria Supranianondo, Koesnoto Suryaningsih, Hastini Suwasanti, Ni Luh Suwasanti, Niluh Suzanita Utama Swari, Wahyu Retno Syuhuud Arumbinang Wajdi, Syuhuud Arumbinang T. Hernawati Tasya Apritalia Putri Tatik Hernawati Tita Damayanti Lestari Tjuk Imam Restiadi Tri Wahyu Suprayogi Trilas Sardjito Ummaisyah, Winadya Reika Wahjuni, Retno Sri Warsito, Sunaryo Hadi Widjiati w Widjiati w Widjiati Widjiati, Widjiati Widodo, Oky Setyo Y. Oktanella Yustinasari, Lita Rakhma