Claim Missing Document
Check
Articles

Distribusi Fraktur Femur Yang Dirawat Di Rumah Sakit Dr.M.Djamil, Padang (2010-2012) Vithiya Chandra Sagaran; Menkher Manjas; Rosfita Rasyid
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.742

Abstract

Fraktur adalah suatu diskontinuitas susunan tulang yang disebabkan oleh trauma atau keadaan patologis. Kecelakaan lalu-lintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah penyakit  jantung koroner dan tuberkulosis. Salah satu insiden kecelakaan yang memiliki prevalensi cukup tinggi adalah fraktur pada femur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi fraktur femur yang dirawat di rumah sakit Dr. M. Djamil, Padang periode 2010 hingga 2012. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif mengunakan rekam medik pasien fraktur femur. Data penelitian disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi. Hasil dari penelitian ini didapatkan fraktur femur banyak terjadi pada lak -laki usia 17-25 tahun dan penyebab terbanyak adalah cedera traumatik seperti kecelakaan. Fraktur femur banyak terjadi di bagian medial femur dan merupakan fraktur tertutup. Penanganan fraktur femur dirawat dengan operasi iaitu reduksi fiksasi internal terbuka.
Profil Pasien Hemorrhagic Postpartum di RSUP Dr. M. Djamil Padang Jihan Wafda Ramadhan; Rosfita Rasyid; Dewi Rusnita
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 2S (2019): Suplemen 2
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i2S.958

Abstract

Perdarahan postpartum menduduki peringkat pertama dalam menyumbangkan angka kematian ibu di dunia, yaitu sebesar 35%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian HPP yaitu usia, jumlah paritas, jarak antar kelahiran, ANC, riwayat persalinan dan kehamilan sebelumnya, anemia, dan tingkat pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil pasien hemorrhagic postpartum di RSUP Dr. M. Djamil periode Januari 2016 - September 2017. Penelitian ini merupakan deskriptif retrospektif dengan desain cross-sectional. Sampel berjumlah 39 sampel berupa rekam medis pasien dari bagian rekam medis RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan Januari 2016 - September 2017 dengan menggunakan teknik simple random sampling dan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HPP terbanyak yang terjadi di RSUP Dr. M. Djamil adalah HPP Primer (79,5%), ibu dengan usia 21-34 tahun (69,2%), ibu dengan paritas lebih dari 2 kali atau multipara (89,4%), ibu dengan tingkat kepatuhan ANC yang tinggi (100%), ibu dengan jarak antara kelahiran <2 tahun (66,7%), ibu yang tidak ada riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk (66,7%), ibu dengan kadar Hb <11 gr% (92,4%), ibu dengan tingkat pendidikan tinggi (87,2%), ibu dengan etiologi retensio plasenta (38,5%), dan kematian ditemukan pada ibu dengan HPP primer (2,5%). Dapat disimpulkan bahwa perlunya edukasi kepada wanita terkait pencegahan faktor risiko HPP seperti melakukan ANC rutin untuk mencegah anemia pada ibu hamil dan mengikuti program KB untuk mengatur jarak antara kelahiran.
Efek Pengurangan Durasi Tidur terhadap Jumlah dan Hitung Jenis Leukosit pada Tikus Wistar Wahyu Tri Novriansyah; Ellyza Nasrul; Rosfita Rasyid
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i3.607

Abstract

AbstrakSleep Deprivation (SD) adalah hilangnya waktu tidur komplit  untuk periode tertentu ataupun durasi tidur yang lebih pendek dari waktu optimal yang dibutuhkan. Sleep deprivation mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sebagaimana terganggunya irama sirkadian. Tujuan peneltian ini adalah menentukan efek dari sleep deprivation terhadap jumlah dan hitung jenis leukosit pada tikus wistar. Penelitian ini adalah studi eksperimental  terhadap 24 ekor tikus yang dibagi menjadi empat kelompok, terdiri dari kelompok kontrol (K0), kelompok perlakuan P1 (SD 48 jam), P2 (SD 72 jam) dan P3 (SD 96 jam).  Jumlah leukosit, eosinofil, neutrofil, limfosit dan monosit diperiksa dengan Blood Analyzer Impedant Pentra 60. Analisis data menggunakan one way Anova dengan signifikansi p<0,05. Hasil yang didapat ialah jumlah leukosit pada kelompok perlakuan P1, P2 dan P3 tidak menunjukkan perbedaan signifikan (12091±4712,3). Hitung eosinofil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kelompok P1 (0,93±0,7) dan P2 (1,75±1,5) dibandingkan K0 (0,13±0,08). Pada P3 (0,32±0,35) terlihat penurunan hitung eosinofil yang signifikan dibandingkan dengan kelompok P2. Hitung neutrofil menurun pada kelompok P3 (6,5±8,1) dibandingkan dengan kelompok K0 (10,9±3,7) dan P2 (13,5±4,2). Hitung limfosit menurun pada P2 (78,1 ±7,3) dibanding K0 (86,3±3,9), dan meningkat pada P3 (87,4 ±6,5) dibanding P2. Monosit pada kelompok perlakuan P1, P2 dan P3 tidak menunjukkan perbedaan signifikan (2,0 ±0,5).                            Kata kunci: sleep deprivation, leukosit, eosinofil, neutrofil, limfosit, monosit AbstractSleep Deprivation (SD) is a complete loss of sleep for a certain period or a shorter sleep duration than the optimal time required. Sleep deprivation affects the immune system as well as the disruption of circadian rhythms. The objective of this study was to determine the effect of sleep deprivation on total and differential counting of leukocytes. This was an experimental study on 24 rats which divided into four groups, consisting of the control group (K0), the treatment group P1 (SD 48 hours), P2 (SD 72 hours), and P3 (SD 96 hours). After treatment, total number leukocytes, eosinophils, neutrophils, lymphocytes and monocytes were calculated using a blood analyzer impedant pentra 60. Analysis of the data using a one way ANOVA with significance p <0.05. The number of leukocytes in the treated group P1, P2 and P3 showed no significant difference (12091 ± 4712.3). Eosinophil count results showed a significant increase in the P1 group (0.93 ± 0.7) and P2 (1.75 ± 1.5) compared to K0 (0.13 ± 0.08).  The P3 (0.32 ± 0.35) showed a significant reduction in eosinophil count compared with the P2 group. Neutrophil count decreased in the P3 group (6.5 ± 8.1) compared with the group K0 (10.9 ± 3.7) and P2 (13.5 ± 4.2). Lymphocyte count decreased in P2 (78.1 ± 7.3) compared to K0 (86.3 ± 3.9), and increases in P3 (87.4 ± 6.5) compared to P2. Monocytes in  P1, P2 and P3 showed no significant difference (2.0 ± 0.5).                             Keywords: sleep deprivation, leukocytes, eosinophil, neutrophil, limfosit, monocyte
Analisis Ketahanan Hidup Lima Tahun Kanker Tiroid yang Dikelola di RSUP Dr. M. Djamil Padang Oktahermoniza Oktahermoniza; Wirsma Arif Harahap; Tofriza Tofriza; Rosfita Rasyid
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v2i3.155

Abstract

AbstrakKanker tiroid merupakan kanker yang jarang terjadi, namun kanker tersering pada organ endokrin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketahanan hidup lima tahun kanker tiroid yang di tatalaksana di RS Dr. M. Djamil Padang dari Januari 2007 sampai dengan Desember 2011. Metode: Subjek penelitian adalah 117 penderita kanker tiroid yang ditatalaksana di RS Dr. M. Djamil Padang dari Januari 2007 sampai dengan Desember 2011. Data dianalisis dengan pendekatan survival time menggunakan Kaplan-Meier survival curve dan Log rank test. Hasil: Median umur 39 tahun (range, 11 sampai 77 tahun), median waktu follow up 32 bulan (range, 1 sampai 70 bulan), median ukuran tumor 6 cm (range, 1 sampai 16 cm). Didapatkan 100 (85,5%) %) penderita sehat bebas tumor, 7 (6%) penderita kambuh lokal, 1 (0,9%) metastasis jauh serta 9 (7,7%) penderita meninggal. Overall five survival rate pada penelitian ini 92,3%. Faktor umur, ukuran tumor, dan jenis histopatologi berhubungan secara bermakna dengan survival (p 0,000), (p= 0,046) dan (p= 0,000). Sedangkan faktor-faktor jenis kelamin, jenis operasi, dan terapi adjuvan tidak mempunyai hubungan bermakna dengan survival. Pembahasan: Umur, ukuran tumor, dan jenis histopatologi memiliki hubungan bermakna dengan survival. Jenis kelamin, jenis operasi, dan terapi adjuvan tidak tidak berhubungan bermakna dengan survival.Kata kunci: Umur, Ukuran Tumor, Jenis Histopatologi, Survival, Kanker TiroidAbstractThyroid cancer is a rare cancer, but most common in endocrine organ. The purpose of this research is to determine about at five year survival of thyroid cancer which recorded at RS M. Djamil Padang Hospital from January 2007 until December 2011. Methods: Subjects were 117 patients with thyroid cancer be recorded in hospital Dr. M. Djamil Padang from January 2007 to December 2011. Data were analyzed with the survival time using Kaplan-Meier survival curve and log rank test. Result: Median age 39 years (range, 11 to 77 years), median follow-up time of 32 months (range, 1 to 70 months), median tumor size was 6 cm (range, 1 to 16 cm). Obtained 100 (85.5%)%) patients with tumor-free healthy, 7 (6%) patients with local recurrence, 1 (0.9%) distant metastases, and 9 (7.7%) patients died. Five overall survival rate in this study was 92.3%. Factors of age, tumor size and histopathological type was significantly associated with survival (p 0.000), (p = 0.046) and (p = 0.000). While the factors gender, type of surgery, and adjuvant therapy had no significant association with survival. Discussion: Discussion: Age, tumor size and histopathological type has a significant relationship with survival. Gender, type of surgery, and adjuvant therapy did not significantly associated with survival.Keywords: Age, Tumor Size, Type of Histopathology, Survival, Thyroid Cancer
Gambaran Angka Kejadian Gangguan Anxietas pada Warga Batu Busuk Kelurahan Padang Besi Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang Akibat Banjir Bandang 24 Juli 2012 Rigo Junaidi; Adnil Edwin Nurdin; Rosfita Rasyid
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i2.287

Abstract

AbstrakAnxietas atau kecemasan disebabkan oleh faktor psikis dan fisik pada seseorang. Anxietas disebabkan faktor psikis yang timbul karena respons secara emosional atau psikis terhadap ancaman dari luar yang dianggap membahayakan dirinya, sedangkan faktor fisik bisa menjadi penyebab terjadinya kecemasan oleh karena penyakit tubuh dan obat-obatan yang digunakan. Survei komunitas menunjukkan sekitar 2-5% orang dewasa menderita gangguan anxietas menyeluruh, dengan prevelensi seumur hidup lebih dari 25%. Gangguan anxietas menyeluruh biasanya dimulai pada awal masa dewasa usia 15 dan 25 tahun, tetapi angka terus meningkat setelah usia 35 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi prevalensi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menggambarkan jumlah kasus gangguan anxietas pada warga Kelurahan Padang Besi Kecamatan Lubuk Kilangan akibat banjir bandang 24 Juli 2012 di RT 2 RW 1 dan RT 6 RW 1 dengan menggunakan studi cross sectional. Penelitian ini menggunakan data primer melalui kusioner HAR-s yang dibagikan kepada warga sejak dari Maret sampai April 2013. Ditemukan sebagian warga mengalami anxietas, terutama di RT 2 RW 1 dengan golongan usia 21-40, berjenis kelamin wanita, pekerjaan ibu rumah tangga, sudah menikah dan kelompok dengan pendidikan tingkat SD.Kata kunci: anxietas, gambaran, banjir AbstractAnxiety caused by psychological and physical factors of the person. Anxiety due to psychological factors arising from emotional or psychological response to external threats are considered dangerous to themselves and physical factors could be the cause of anxiety such as illness and the drug using. The community survey shows about 2-5% of adults suffer from anxiety disorders, with a lifetime prevalence more than 25%. The anxiety disorder usually begins in early adulthood, 15 and 25 years old, but the incidence increase after the age of 35 years old.The objective of this study was to identify the prevalence. The results of this study are expected to be useful to describe the number of anxiety disorders incidence in Kelurahan Padang Besi Kecamatan Lubuk Kilangan by flash floods on July 24th, 2012 in RT 2 RW 1 and RT 6 RW 1 by using the cross sectional study. This study used primary data by using HAR-s questionnaire were distributed to residents in March-April 2013. It was found that some people experience anxiety, particularly in the RT 2 RW 1 with the 21-40 age group, female, housewife, married and elementary school of educational level.Keywords: anxiety, overview, flood
Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Perubahan Perilaku Kebiasaan Sarapan Pagi Murid SD Negeri 05 Solok Selatan Tahun 2016 Dina Waldani; Rosfita Rasyid; Zulkarnain Agus
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i2.798

Abstract

Pola konsumsi anak menentukan kebiasaan makan saat dewasa, sehingga perlu mendapat perhatian adalah kebiasaan sarapan pagi. Tujuan penelitian ini adalah menetukan pengaruh penyuluhan gizi terhadap perubahan perilaku kebiasaan sarapaan pagi murid SD Negeri 05 Solok Selatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan menggunakan rancangan one group pre and post test design. Sampel penelitian ini adalah 58 Murid SD Negeri 05 Solok Selatan dengan menggunakan instrument berupa penanyangan film/video tentang sarapan pagi dan kuesioner yang dianalisis secara univariat, bivariat dengan paired-samples t test dan multivariat dengan GLM repeated measures. Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan di SD Negeri 02 Solok Selatan diketahui bahwa terdapat 4 orang dari 10 responden (40%) siswa memiliki status gizi berdasarkan IMT/U berada pada kategori kurus dan 6 orang dari 10 responden (40%) tidak memiliki kebiasaan sarapan pagi. Hanya 32,8% murid SD Negeri 05 Solok Selatan yang sarapan, sisanya hampir setengah dari jumlah anak-anak yang ada, mengaku bahwa mereka melewatkan waktu sarapannya Hasil penelitian didapat ada perubahan rata-rata nilai pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang sarapan pagi sebelum dan sesudah penyuluhan dan terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang sarapan pagi sebelum dan sesudah penyuluhan.
Analisis Implementasi Penemuan Pasien TB Paru dalam Program Penanggulangan TB Paru di Puskesmas Balai Selasa Deri Zarwita; Rosfita Rasyid; Abdiana Abdiana
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 3 (2019): Online September 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i3.1058

Abstract

Keberhasilan penanggulangan TB Paru di Indonesia ditentukan melalui 3 indikator yaitu Case Notification Rate (CNR), Case Detection Rate (CDR) dan Succes Rate. Capaian pada tahun 2015 dan tahun 2016 di Propinsi Sumatera Barat masih jauh dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tahun 2017 Puskesmas Balai Selasa penemuan kasus terendah sebanyak 18 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penemuan pasien TB Paru dalam penanggulangan TB di Puskesmas Balai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018 sampai April 2019 dengan metode kualitatif. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang dan peserta FGD sebanyak 20 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa kebijakan yang dipakai dalam penemuan penderita TB paru adalah kebijakan pusat dengan stretegi DOTS, namun belum disosialisasikan kepada semua tenaga kesehatan. Untuk tenaga pelaksana di puskesmas mencukupi secara kuantitas dan kualitas, hanya koordinator TB masih diberikan tugas rangkap, dana penemuan penderita TB masih kurang untuk kegiatan sweeping, sarana untuk pemeriksaan dahak belum ada di Puskesmas Balai Selasa. Pada proses perencanaan, penemuan penderita TB belum direncanakan secara terinci di dalam Plan Of Acion (POA), pelaksanaan penemuan penderita TB masih bersifat pasif, monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara maksimal di puskesmas. Pelaksanaan penemuan pasien TB di Puskesmas Balai Selasa masih belum optimal dan cakupan penemuan penderita juga masih rendah.
Insiden Malaria di Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi Kota Sawahlunto Bulan Oktober 2011 sampai Februari 2012 Mareza Dwithania; Nuzulia Irawati; Rosfita Rasyid
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v2i2.124

Abstract

AbstrakMalaria masih merupakan masalah kesehatan dunia, termasuk Indonesia karena angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Tingginya insiden malaria pada suatu daerah dapat dipengaruhi oleh parasit, hospes, dan vektor. Sawahlunto sebagai suatu daerah perbukitan memiliki risiko tinggi untuk penyebaran dan penularan penyakit malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insiden dan distribusi malaria menurut spesies parasit penyebab malaria, derajat infeksi berdasarkan hitung parasit, umur, dan jenis kelamin penderita. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien dengan gejala klinis malaria yang berobat ke Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi dari Oktober 2011 sampai Februari 2012. Data diperoleh dengan pemeriksaan secara mikroskopik sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis dari sampel darah tepi yang telah dipulas dengan pewarnaan Giemsa. Hasil penelitian dari 312 sampel terdapat 13 sediaan darah positif malaria. Parasit penyebab malaria yang ditemukan adalah Plasmodium vivax (76,92%), Plasmodium falciparum (15,38%) dan Plasmodium malariae (7,69%). Berdasarkan distribusi derajat infeksi (hitung parasit), semua sampel merupakan infeksi ringan (100%) dan frekuensi tertinggi ditemukan pada umur ≥15 tahun (61,54%) dan jenis kelamin laki-laki (53,85%). Insiden malaria di Puskesmas Sungai Durian dan Puskesmas Talawi dominan disebabkan Plasmodium vivax, semua kasus tergolong infeksi ringan, sedangkan distribusi penderita terbanyak pada umur ≥15 tahun dan jenis kelamin laki-laki. Penelitian ini menunjukkan penurunan kasus dari tahun sebelumnya.Kata kunci: Plasmodium, Anopheles, malariaAbstractMalaria is still a global health problem, including in Indonesia due to its high morbidity and mortality. The high incidence of malaria in an area can be influenced by the parasites, hospes, and vectors. Sawahlunto as an area that is surrounded with many hills has a high risk for the spreading and transmission of malaria. The purpose of this study is to determine the incidence and distribution by species of malaria parasite that causes malaria, the degree of infection by the parasite count in positive malaria preparations, age, and sex of the patients. The research was done to the patients who came to the Sungai Durian and Talawi Public Health Center in October 2011 to February 2012. The data was obtained by microscopic examination of thick and thin blood preparations from peripheral blood samples that had been daubed with Giemsa staining. From 312 samples, there were 13 positive malaria blood preparations. This study found the parasites that caused malaria are P.vivax (76.92%), P.falciparum (15.38%) and P.malariae (7.69%). Based on the distribution of parasite count, age and sex of patients, all of the samples are a mild infections (100%) and the highest frequency was found at age the ≥ 15 years old (61.54%) and in male (53.85%). Most of incidence of malaria at Sungai Durian and Talawi Public Health Center in October 2011 to February 2012 were caused by P.vivax, all cases were classified as mild infection degrees, the highest frequency of malaria parasite was found at age ≥ 15 years old and according to the sex, most found in male. This study showed decrease cases from the previous year.Keywords: Plasmodium, Anopheles, malaria
Identifikasi Nyamuk Anopheles Sebagai Vektor Malaria dari Survei Larva di Kenagarian Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Suci Lestari; Adrial Adrial; Rosfita Rasyid
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i3.594

Abstract

AbstrakMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan global  yang menimbulkan angka kesakitan tinggi dan kematian terutama pada daerah beriklim tropis dan subtropis. Kenagarian Sungai Pinang merupakan salah satu daerah endemik malaria yang didukung oleh topografinya yang terdiri dari daerah pantai, rawa, sungai, daerah pertanian dan area pemukiman. Jenis rancangan penelitian adalah survei deskriptif dengan populasi semua larva nyamuk yang ditemukan di beberapa tempat perindukan. Sampel adalah semua larva nyamuk Anopheles yang tertangkap melalui proses cidukan. Identifikasi nyamuk anopheles dengan memakai buku acuan Stroker dan Koesoemawinangoen. Data dianalisis secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Penelitian dilakukan di Kenagarian Sungai Pinang dari Oktober 2011 sampai Maret 2012. Hasil penelitian adalah 5 spesies nyamuk anopheles yaitu An. aconitus, An. barbirostris, An. kochi, An. subpictus dan An. Sundaicus. Tempat perindukan yaitu kolam bekas kurungan ikan, lagoon, rawa-rawa, kubangan kerbau, tambak sawah dan sungai. Kesimpulan penelitian ini ialah rata-rata kepadatan larva anopheles tertinggi adalah An. subpictus yaitu 4,95 ekor/cidukan  dengan tempat perindukan yang memiliki rata rata kepadatan larva Anopheles tertinggi yaitu kolam bekas kurungan ikan dengan 27,93 ekor/cidukan.Kata kunci: nyamuk anopheles, larva anopheles, tempat perindukan, kepadatan larva AbstractMalaria is a global health problem that causes high morbidity and mortality, especially in the tropics and subtropics areas. Kenagarian Sungai Pinang  is one of endemic areas which supported by the topography of the area, consists of beaches, marshes, rivers, agricultural area and a residential area. Research conducted in Kenagarian Sungai Pinang from October 2011 to March 2012. Design of this study was a descriptive survey with a population was any mosquito larvae were found  in some breeding places. The samples were all  Anopheles larvae that caught through detention. Identification of the Anopheles mosquito using  Stroker and Koesoemawinangoen (1950) reference books. The data were analyzed manually and presented in the form of a frequency distribution table. The results were five species of Anopheles mosquito; An. aconitus, An. barbirostris, An. kochi, An. subpictus dan An. Sundaicus. Seven breeding place were ex-fish cages ponds, lagoon, marsh, buffalo wallow, embankment, rice fields and rivers. The conclusion of this research are the highest larva density is An. subpictus with 4,95 larvae/detention and breeding place that has highest density of Anopheles larvae is ex-fish cage ponds with 27,93 larvae/detention.Keywords: anopheles mosquito, larvae anopheles, breeding places,  larvae density
The Analysis of Cold Chain Management of Basic Immunization Vaccine in Health Service Centers, 2018 Wetra Fauza; Firdawati Firdawati; Rosfita Rasyid
Jurnal Berkala Epidemiologi Vol. 7 No. 1 (2019): Jurnal Berkala Epidemiologi
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.086 KB) | DOI: 10.20473/jbe.V7I12019.42-50

Abstract

Background: Vaccines are biological products that promote immunity activation in children. Vaccines content are susceptible and need more treatment in temperature (20C-80C), storage, and use during the delivery process to health service centers. Purpose: This study aims to determine the cold chain management of basic immunization vaccine in health service centers, South Solok Regency. Method: This research is a qualitative study. The sampling is done by using purposive sampling technique. This research was carried out at the health service center in South Solok Regency. This study uses primary and secondary data sources. The source of primary data is taken by in-depth interviews, while secondary data comes from document review and observations of data in 2018. Source and methodological triangulation were performed in this study. Results: The availability of human resources, funds, facilities and infrastructure and work procedures are sufficient, although there is still one untrained health service center staff, lack of vaccine flasks in two health service centers, and lack of voltage stabilizers in seven health service centers. Almost all health service centers have been applied vaccine boxes 20C-80C in vaccine transportation system. Based on the evaluation, only one health service center that need to improve especially in temperature evaluation procedure by thermometer. The vaccine storage procedure has been applied by the health service center. However, the observation noticed three health service centers have problems in time delay in the melting process. Conclusion: The management of the cold chain vaccine in the health service center, South Solok Regency is good.
Co-Authors Abdiana Abdiana Abdiana Abdiana, Abdiana Addina Fitri Islami Ade Asyari Ade Wahyulian Wijaksono Adnil Edwin Nurdin Adrial Adrial Agung Tri Sasongko Agustina, Sarah Aisah Aisah Aisyah Herviana Rifka Amel Yanis Amirah Zatil Izzah Andani Eka Putra Andi Ridho Azmi andifriada, Andi Friadi Angela, Sonnya Morisa Anggraini, Dessy Anggreiny, Nila Asrawati Nurdin Asterina, Asterina Aswiyanti Asri Basyir, Vaulinne Birman, Yuliza Cimi Ilmiawati, Cimi Daan Khambri Dachriyanus Dachriyanus Hamidi Defrin Defrin Defrin, Defrin Delmi Sulastri Deni Hendra Suryadi Deri Zarwita Desmawati Desmawati Deswinda Deswinda Dia Rofinda, Zelly Dia Ditha Noviantika Efrida . Eka Nofita Ellyza Nasrul Erda, Roza Fadrian, Fadrian Febrian Febrian Finny Fitri Yani Firdawati Firdawati Firdawati Firdawati Firdawati Firdawati Firdawati, Firdawati Fivi Melva Diana, Fivi Melva Gita Sri Ramadhani Hadi Ihsan Hadi Nasbey Hamidatul Yuni Hamidi, Dachriyanus Hanif, Rayhendra Hanum, Fathiya Juwita Hasmiwati Hendriani, Berliana Huriyah Fauzani Husna Yetti Husna Yetti Husnil Kadri Ida Rahma Burhan Jihan Wafda Ramadhan Kamal Kasra Lamuna Fathila Leza Fidyah Restiana Lili Irawati Lubis, Basyariah Machdawaty Masri Mafaza, Mafaza Mareza Dwithania Masrizal Masrizal Masrul Mayetti Mayetti Menkher Manjas Muhammad Hendri Muhammad Syauqi Nadiah Fadhilah Netti Suharti, Netti Nofendra, Ade Nora Harminarti Nugroho, Faisal Nur Afany Nur Indrawaty Lipoeto Nurhalimah Juneldi Nurhayati Nurhayati Nuzulia Irawati Oktahermoniza Oktahermoniza Puteri Fannya Putri, Viona Salsabila Randi Septiah Hendri Rashieka, Shaydi Amala Resi Marta Rezka Gustya Sari Ria Anggraini Rigo Junaidi Rika Sarfika Rima Semiarty Rinang Mariko Rismawati Yaswir Rita Hamdani Ritonga, Dewi Rizanda Machmud Rosdiyanto, Rosdiyanto Roslaili Rasyid Roza Erda Rozi Sastra Purna Rusnita, Dewi Russilawati, Russilawati Saptino Miro, Saptino Sari, Fitri Yunita Selfi Renita Rusjdi Suci Lestari Sutas, Bima Ferdana Syamel Muhammad Syofyan Syofyan Tofriza Tofriza Ulfa Hulkarimah Ulya Uti Fasrini Vaulline Basyir Vini Jamarin Vithiya Chandra Sagaran Wahyu Tri Novriansyah Waldani, Dina Wetra Fauza Wirsma Arif Harahap Yantri Miaputra Yessy Setiawati Yessy Susanty Sabri Yulia, Dwi Yulistini, Yulistini Yuniar Lestari Zelly Dia Rofinda Zulkarnain Agus Zulkarnain Edward