Claim Missing Document
Check
Articles

SIFAT- SIFAT VOLUMETRIK DARI DASPAL MODIFIKASI GETAH DAMAR, FLY ASH, MINYAK GORENG, DAN LATEKS UNTUK APLIKASI LAPANGAN DIBANDINGKAN DENGAN BENDA UJI DI LABORATORIUM Fariza, Muhammad; Djumari, Djumari; Setyawan, Ary
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.169 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36917

Abstract

Terbatasnya jumlah aspal di alam menjadi masalah karena aspal merupakan komponen penting dalam pembangunan, perbaikan maupun pemeliharaan jalan. Inovasi diperlukan untuk mengatasi kelangkaan aspal yang mungkin terjadi di masa depan. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan saat ini adalah daspal (damar aspal) yang diharapkan dapat menjadi substitusi aspal di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat volumetrik dari daspal untuk aplikasi lapangan. Sifat-sifat volumetrik yang diamati adalah densitas, porositas, rongga dalam agregat (VMA) dan rongga terisi bitumen (VFB). Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu pembuatan benda uji pembanding di laboratorium, konversi job mix formula, dan aplikasi daspal di lapangan. Benda uji laboratorium dibuat dengan tujuan sebagai pembanding dari benda uji lapangan. Konversi job mix formula dilakukan dengan mengubah satuan berat pada komposisi campuran di laboratorium menjadi satuan volume di lapangan. Aplikasi daspal di lapangan dilakukan dengan menghamparkan daspal di atas lapis perkerasan jalan dan dipadatkan dengan mesin single drum roller. Dari hasil perhitungan, densitas dari laboratorium adalah sebesar 2,410 gr/cm3, sedangkan densitas dari lapangan adalah sebesar 2,179 gr/cm3, 2,199 gr/cm3, dan 2,254 gr/cm3 dengan peningkatan sebesar 0,91% - 3,45%. Porositas dari laboratorium adalah sebesar 2,371%, sedangkan porositas dari lapangan adalah sebesar 11,747%, 10,943%, dan 8,705% dengan penurunan sebesar 7,35% - 25,90%. VMA dari laboratorium sebesar 12,494%, sedangkan VMA dari lapangan adalah sebesar 20,898%, 20,177%, dan 18,171% dengan penurunan sebesar 3,45% - 13,05%. VFB dari laboratorium adalah sebesar 81,033% , sedangkan VFB dari lapangan adalah sebesar 44,654%, 46,256%, dan 53,690% dengan peningkatan sebesar 3,59% - 20,24%. Dari perbandingan antara sifat-sifat volumetrik lapangan dengan laboratorium, sifat-sfiat volumetrik laboratorium yang memenuhi persyaratan yang disyaratkan adalah densitas dan VFB, sedangkan sifat-sifat volumetrik lapangan yang memenuhi persyaratan yang disyaratkan adalah densitas dan VMA.
KINERJA PROPERTI SEMARBUT ASPAL TIPE I (PENAMBAHAN EKSTRAKSI ASBUTON EMULSI SEBAGAI MODIFIKASI BITUMEN) Eka Nugraha, Sadu Januar; Sarwono, Djoko; Setyawan, Ary
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2014): Maret 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.312 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i1.37461

Abstract

Asbuton merupakan aspal alam yang terdapat di pulau Buton dapat menjadi altenatif yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan aspal di Indonesia. Saat ini pemanfaatan asbuton belum optimal dikarenakan teknologi yang digunakan untuk mengolah asbuton kurang efisien dan relatif sulit pada pelaksanaannya. Berbagai penelitian dikembangkan untuk memanfaatkan asbuton murni, salah satunya adalah pembuatan Semarbut Aspal Tipe 1. Semarbut Aspal Tipe 1 adalah modifikasi bitumen dengan ekstraksi (pemisahan) asbuton emulsi. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik ekstraksi asbuton emulsi sebagai modifikasi bitumen, untuk bisa dimanfaatkan di bidang pengembangan dan perkerasan jalan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental berdasarkan syarat Standar Nasional Indonesia (SNI 06-2456-1991) tentang uji properti bitumen. Asbuton emulsi yang akan diekstraksi dibuat dengan bahan yang digunakan adalah asbuton butir tipe 5/20, emulgator Texapon (CH3(CH2)10CH2 (OCH2CH2)nOSO3Na), Asam Klorida (HCl), Kerosin, dan air RO (reverse osmosis). Ekstraksi asbuton emulsi selanjutnya akan diuji karakteristik dari modifikasi bitumennya. Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan sifat fisik bitumen hasil modifikasi dari ekstraksi asbuton emulsi. Pengujian diperoleh nilai penetrasi, dan berat jenis bitumen semakin meningkat seiring ditambahannya ekstraksi asbuton emulsi. Untuk daktilitas, titik nyala dan titik bakar dan titik lembek bitumen semakin menurun seiring ditambahkannya ekstraksi asbuton emulsi. Pengujian kelekatan bitumen terhadap agregat memenuhi syarat dimana aspal dapat melapisi keseluruhan agregat. Berdasarkan pengujian, penambahan maksimum Ekstraksi Asbuton Emulsi yang memenuhi spesifikasi aspal 60/70 menurut SNI 06-2456-1991 adalah penambahan 27,5%.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH BUBUTAN BAJA PADA LAPIS TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL Tora K., W. Alpha; Setyawan, Ary; Sarwono, Djoko
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.907 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37510

Abstract

Jalan merupakan fasilitas yang sangat penting bagi manusia. salah satu jenis perkerasan jalan yang sering dijumpai adalah perkerasan lentur (aspal). Penggunaan jalan yang terus-menerus mengakibatkan munculnya kerusakan jalan. Perawatan jalan yang biasa dilakukan adalah dengan overlay (pelapisan ulang) pada lapis perkerasan, namun hal ini berakibat tebal dari lapis tersebut menjadi tidak terkontrol, maka dari itu muncul gagasan untuk membuat lapis tipis campuran aspal panas. Lapis tipis berfungsi untuk mengontrol ketebalan lapis itu sendiri. Untuk meningkatkan kinerja dari lapis tipis tersebut muncul sebuah ide untuk memberikan bahan tambah pada lapis tipis ini, dan bahan tambah yang digunakan adalah limbah bubutan baja. Limbah bubutan baja merupakan bahan sisa yang jarang digunakan, sehingga penggunaannya akan membantu mengurangi limbah tersebut di lingkungan. Disamping variasi kadar aspal yang berkisar antara 4,5%-6,5%, penggunaan bahan tambah ini juga bervariasi antara 1-5% (dari total campuran benda uji) dan benda uji yang dibuat akan diuji menggunakan alat uji Marshall. Setelah dilakukan pengujian terhadap seluruh benda uji, didapatkan kadar penambahan limbah bubutan baja optimum sebesar 2,54% pada kadar aspal 5,25%. Dan dibandingkan dengan benda uji normal (tanpa penambahan limbah bubutan baja), benda uji tersebut mengalami peningkatan pada nilai stabilitas, pori dan Marshall Quotient, namun mengalami penurunan pada nilai flow dan bulk density.
SIFAT-SIFAT MARSHALL PADA LAPIS TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN PENGGUNAAN RETONA BLEND55 Sukmana, Salvatore; Setyawan, Ary; Djumari, Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.515 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37373

Abstract

Lapis tipis campuran aspal panas (Thin Surfacing Hot Mix Asphalt) merupakan salah satu alternatif yang dapat mengantisipasi masalah ketebalan perkerasan jalan, salah satu teknologi yang sedang dikembangkan sebagai usaha ramah lingkungan untuk perkerasan jalan, namun penggunaan lapis tipis aspal dianggap masih belum maksimal dengan beberapa kelemahan yang masih terdapat pada lapisan ini. Penggunaan lapis tipis aspal, daya lekat aspal yang semakin sedikit juga harus dipertimbangkan. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas aspal adalah dengan menggunakan bahan modifikasi yang telah tersedia di pasaran, yang telah di usahakan dapat memperbaiki kekurangan aspal biasanya (pen.60/70). Suatu bahan baru yang tersedia di pasaran adalah Retona. Retona (Refined Buton Asphalt) merupakan hasil produksi ekstraksi aspal alam dari Pulau Buton (Indonesia) yang kemudian dikembangkan melalui proses penyulingan dan ekstraksi. Aspal retona blend 55 merupakan inovasi terbaru yang telah dikembangkan oleh PT. Olah Bumi Mandiri. Jadi perlu diadakan penelitian tentang berapa kadar aspal optimum lapis tipis aspal panas dan sifat karakteristik aspal dengan menggunakan retona blend 55 dan aspal penetrasi 60/70 optimum pada campuran aspal dengan metode Marshall. Dengan metode eksperimental menggunakan metode Marshall dapat ditentukan nilai stabilitas, kelelahan plastis (flow), berat volume (density), persen rongga, Marshall Quotient (MQ) pada campuran lapis tipis dengan retona blend 55 dan aspal penetrasi 60/70, selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan kadar aspal optimum, serta mengetahui sifat karakteristik marshall. Hasil test Marshall dari lapis tipis campuran aspal panas didapatkan kadar retona optimum sebesar 5,87%, dengan menggunakan gradasi yang sama didapatkan kadar aspal optimum aspal penetrasi 60/70 sebesar 5,80%. Pada tiap-tiap aspal pada kondisi kadar aspal optimum didapatkan perbedaan sifat-sifat dan karakteristik. Nilai stabilitas aspal retona blend 55 sebesar 525,61 Kg, dan aspal penetrasi 60/70 sebesar 651,16 Kg. Nilai densitas aspal retonablend 55 sebesar 2,06%, dan aspal penetrasi 60/70 sebesar 2,11%. Nilai pori aspal retona blend 55 sebesar 18,45%, dan aspal penetrasi 60/70 sebesar 15,18%. Nilai flow aspal retona blend 55 sebesar 2,11 mm, dan aspal penetrasi 60/70 sebesar 2,23 mm. Dengan demikian aspal penetrasi mempunyai ketahanan terhadap beban lalu lintas yang lebih kuat, dengan nilai densitas yang lebih padat, nilai pori yang lebih kecil dan nilai flow yang lebih tinggi dari pada aspal retona blend 55..
EVALUASI TINGKAT KERAWANAN KECELAKAAN PADA RUAS JALAN BOYOLALI - AMPEL KM 29+000 - 34+000 Wiranto, Edi; Setyawan, Ary; Sumarsono, Agus
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.356 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37389

Abstract

Jalan raya Solo-Semarang KM 29+000-KM 34+000, berdasarkan data kecelakaan lalu lintas dari Polres Boyolali Unit Laka Lantas, tingkat kecelakaan pada Ruas Jalan Boyolali-Ampel cukup tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik kecelakaan, lokasi rawan kecelakaan, dan audit keselamatan insfrastruktur jalan tersebut. Tahapan awal dilakukan analisis karakteristik, selanjutnya dilakukan analisis tingkat kecelakaan untuk mengetahui lokasi rawan kecelakaan dengan berdasarkan banyaknya kejadian kecelakaan terhadap volume lalu lintas. Setelah itu akan dianalisis dengan pendekatan EAN. Dari analisis tersebut bertujuan untuk mengetahuiblackspot pada ruas Jalan Boyolali-Ampel. Hasil audit dihitung dengan indikator nilai resiko penanganan defisiensi Hasil audit keselamatan jalan menunjukkan bahwa beberapa bagian atau fasilitas jalan berada dalam kategori "cukup berbahaya" dan atau "berbahaya", yang harus segera diperbaiki untuk memperkecil potensi terjadinya kecelakaan, yaitu: aspek geometrik yang meliputi jarak pandang menyiap, aspek harmonisasi yang meliputi rambu batas kecepatan di tikungan, lampu penerangan jalan, dan sinyal sebelum masuk tikungan.
STUDI KARAKTERISTIK DASPAL MODIFIKASI DENGAN BAHAN GETAH DAMAR, FLY ASH, DAN MINYAK GORENG DIBANDINGKAN DENGAN ASPAL PENETRASI Rusadi, Indra Putra; Djumari, Djumari; Setyawan, Ary
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.591 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36712

Abstract

Daspal (damar aspal) adalah salah satu jenis bioaspal yang merupakan campuran dengan bahan utamanya merupakan damar sebagai bahan pengikat dan serbuk bata yang dilebur menjadi satu dengan menggunakan minyak goreng kualitas rendah sebagai bahan peleburnya. Salah satu kekurangan utama dari daspal ini adalah rendahnya nilai daktilitas. Untuk meningkatkan nilai daktilitas tersebut, maka digunakan bahan tambah fly ash . Fly Ash berfungsi sebagai pemisah antara zat pengotor dengan daspal, meningkatkan nilai daktilitas dan menambah kemampuan kohesi atau ikatan antar partikel dari material daspal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat properties dan susunan material daspal yang dibandingkan dengan spesifikasi aspal penetrasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian langsung di laboratorium. Pada penelitian ini yang menjadi komposisi dasar dari daspal yaitu getah damar (100gr getah damar murni atau bongkahan + 350gr getah damar kemasan), fly ash (150gr) dan minyak kelapa sawit (205gr) yang dicampurkan dengan cara dimasak pada suhu dibawah 200oC. Sedangkan variasi minyak dimulai dari I1 sebesar 190 gr, I2 195 gr, I3 200 gr, I4 205 gr, I5 210 gr, dan I6 215 gr. Hasil dari analisis menunjukan bahwa dari setiap komposisi daspal modifikasi I1 (Getah damar 450gr, Fly ash 150gr, Minyak goreng 190gr) hingga I6 (Getah damar 450gr, Fly ash 150gr, Minyak goreng 215gr) dengan interval kadar minyak goreng 5 gram belum memenuhi syarat spesifikasi aspal keras berdasarkan penetrasi, karena pada pengujian daspal modifikasi ini nilai daktilitas dan berat jenis belum memenuhi dalam setiap spesifikasi nilai aspal penetrasi. Komposisi daspal terbaik pada pengujian ini yaitu pada daspal I4 dengan bahan penyusun getah damar bubuk 350 gr, getah damar bongkahan 100 gr, fly ash 150 gr, dan minyak goreng 205 gr dengan nilai penetrasi 68 dmm, titik lembek 56 ?C, titik nyala dan bakar 250 ?C , daktilitas sebesar 63 cm.
TINJAUAN DURABILITAS BETON BERPORI SEBAGAI PERKERASAN JALAN YANG RAMAH LINGKUNGAN Sari, Fitria Munita; Setyawan, Ary; Sambowo, Kusno Adi
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2013): Juni 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.738 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i2.37559

Abstract

Pembangunan jalan secara umum menggunakan perkerasan lentur dan perkerasan kaku yang kedap air menyebabkan berkurangnya lahan hijau yang berdampak pada berkurangnya daerah resapan air. Penggunaan beton berpori diharapkan dapat meresapkan air ke dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai porositas, kekakuan, dan susut beton berpori, serta untuk mengetahui kelayakan beton berpori sebagai bahan konstruksi jalan yang ramah lingkungan. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di laboratorium, yaitu dengan mengurangi proporsi agregat halus pada mix desain beton normal. Agregat batu pecah yang dipakai yaitu ukuran seragam 1-2 cm. Agregat halus dalam uji pendahuluan dengan proporsi 5%, 10% dan 30% dari proporsi agregat halus beton normal. Setelah diketahui proporsi yang tepat maka akan diuji porositas, kekakuan, susut dengan variasi f.a.s 0,30; 0,35; dan 0,40. Dari hasil pengujian beton berpori menggunakan 30% pasir dengan variasi f.a.s 0,30; 0,35; dan 0,40. Porositas tertinggi terjadi pada campuran 30% pasir dan f.a.s 0,40 yaitu sebesar 20,807% (untuk metode beton normal) dan sebesar 27,696% (untuk metode VIM). Nilai kekakuan tertinggi terjadi pada f.a.s. 0,35 yaitu sebesar 3,199 KN/mm. Sedangkan nilai susut paling besar terjadi pada f.a.s 0,4 yaitu sebesar 1881,81 microstrain.
PENGARUH GRADASI TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BETON BERPORI Pratomo, Eko Putro; Setyawan, Ary; Djumari, Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.984 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37077

Abstract

Pembangunan jalan secara umum menggunakan perkerasan lentur dan perkerasan kaku yang kedap air, sehingga pada musim hujan akan terdapat genangan air di permukaan jalan. Genangan air di atas lapisan perkerasan yang terjadi setelah hujan akan mengganggu kelancaran lalu lintas dan dapat menimbulkan terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan. Penggunaan beton berpori diharapkan dapat mengurangi kerusakan pada jalan dengan meresapkan air limpasan dari badan jalan ke dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya workabilitas, porositas, permeabilitas, dan kuat tekan beton berpori, serta untuk mengetahui pengaruh gradasi agregat 1-2 dan 2-3 terhadap kuat tekan, porositas dan permeabilitas dari beton berpori. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan menggunakan agregat dengan gradasi seragam. Agregat yang digunakan adalah batu dengan gradasi seragam 1-2 cm dan 2-3 cm. Agregat halus yang digunakan sebesar 30% dari proporsi agregat halus beton normal. Faktor air semen (FAS) yang dipakai pada mix design sebesar 0,45. Pengujian workabilitas dilakukan setelah beton segar selesai dicampur dengan komposisi sesuai mix design. Pengujian kuat tekan, porositas, dan permeabilitas dengan metode falling head water permeability test dilakukan pada umur beton 28 hari. Dari hasil analisis dengan metode kualitatif, beton berpori dengan batu pecah gradasi 1-2 dan 2-3 dengan FAS 0,45, didapat nilai kuat tekan tertinggi pada campuran agregat 1-2 sebesar 10,584 MPa. Porositas tertinggi terjadi pada campuran agregat 1-2 sebesar 21,758 % (Metode VIM). Permeeabilitas horisontal tertinggi terjadi pada campuran agregat 1-2 sebesar 1,711 cm/dt. Permeabilitas secara vertikal tertinggi terjadi pada campuran 1-2 dengan nilai 0,448 cm/dt. Jadi dari hasil analisis beton berpori yang kuat dan terjaga nilai porositasnya adalah beton berpori dengan campuran agregat 1-2.
STUDI KARAKTERISTIK DASPAL MODIFIKASI DENGAN BAHAN GETAH DAMAR, FLY ASH, MINYAK GORENG DAN LATEKS DIBANDINGKAN DENGAN ASPAL PENETRASI Soniel Zai, Aroman Karsensyah; Djumari, Djumari; Setyawan, Ary
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.9 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36722

Abstract

Daspal ialah salah satu alternatif bioaspal, terbuat dari bahan-bahan yang dapat diperbaharui sebagai pengganti aspal konvensional. Daspal terinspirasi dari jabung yang terbuat dari getah damar, serbuk batu bata dan minyak goreng. Jabung memiliki kesamaan karakter dengan aspal konvensional. Penelitian karakteristik jabung telah dilakukan oleh Muchammad Fachri Nasution namun masih terdapat kekurangan yaitu nilai titik lembek dan daktilitas yang tidak memenuhi syarat. Pada penelitian ini serbuk batu bata akan digantikan fly ash karena fly ash memiliki butiran lebih halus sehingga dapat menjadi absorben yang lebih baik atau pengikatan pada kotoran yang leih baik. Getah damar akan berperan sebagai resin alami daspal, minyak goreng akan menjadi pelarut campuran. Penggunan polimer tambahan juga dilakukan yaitu dengan penembahan lateks, diharapakan dapat memperbaiki keelastisan daspal dalam uji daktilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat properties daspal modifikasi sesuai dengan spesifikasi pengujian aspal penetrasi dan mencari komposisi optimal daspal. Metode penelitian ini dilakukan dengan pengujian di laboratorium. Pada penelitian kali ini yang menjadi komposisi dasar dari damar yaitu damar (100gr damar murni atau bongkahan + 350gr damar kemasan atau bubuk), serbuk fly ash (150gr) dan minyak goreng (205gr) dan lateks yang dicampurkan dengan cara dimasak pada suhu dibawah 150oC. Sedangkan variasi lateks dimulai dari 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10%. Pengujian yang dilakukan ialah uji penetrasi, uji titik lembek, uji daktilitas, uji titik nyala, uji berat jenis, uji kelekatan dan uji kelarutan. Daspal modifikasi optimum pada campuran daspal damar (100gr damar murni atau bongkahan + 350gr damar kemasan), serbuk Fly Ash (150gr) ,minyak goreng (205gr), dan lateks 4% , nilai daktilitas 119,5 cm, nilai titik nyala 260 oC, penetrasi daspal 43 dmm, dan nilai berat jenis 0,97 gr/cm3. Daspal modifikasi ini tidak memenuhi spesifikasi dalam hal kelarutan daspal dalam larutan trichlore ethylene yaitu sebesar 95% tetapi memenuhi nilai kelekatan daspal pada batuan sebesar 99%. Dengan nilai optimum tersebut, daspal bisa dikategorikan seperti aspal pen 40.
EVALUASI DRAINASE BETON BERPORI DENGAN ISIAN PASIR DAN GUBALAN RUMPUT Supriadi, Andy; Setyawan, Ary; Budiarto, Arif
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.936 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37093

Abstract

Pembangunan sistem drainase perkotaan perlu memperhatikan fungsi drainase sebagai prasarana kota yang didasarkan pada konsep berwawasan lingkungan. Konsep ini adalah usaha konservasi sumber daya air yang pada prinsipnya mengendalikan air hujan agar lebih banyak yang diresapkan ke dalam tanah sehingga mengurangi jumlah limpasan. Pengaplikasian beton berpori diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pembangunan prasarana kota yang didasarkan pada konsep berwawasan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai permeabilitas beton berpori, serta nilai kecepatan resapan beton berpori untuk pengisian rongga dengan pasir dan penutupan rongga dengan gubalan rumput. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan mengurangi proporsi agregat halus pada mix design beton normal. Proporsi Agregat halus yang dipakai 30% dari proporsi agregat halus untuk beton normal. Dari hasil pengujian diperoleh hasil nilai permeabilitas rata-rata pembuatan benda uji di lapangan lebih besar dibandingkan pembuatan benda uji di lab. Nilai kecepatan resapan tertinggi untuk pengujian tanpa pengisian rongga didapat oleh material batu pecah 2-3 cm dengan memakai cairan aditif sebesar 6,256 (mm/det). Nilai kecepatan resapan tertinggi untuk pengisian rongga dengan pasir didapat oleh material batu pecah 1-2 cm dengan memakai cairan aditif sebesar 2,314 (mm/det). Nilai kecepatan resapan tertinggi untuk penutupan rongga dengan gubalan rumput didapat oleh material batu pecah 1-2 cm dengan memakai cairan aditif sebesar 3,648 (mm/det).
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdallh Lhwaint, Abdallh Abdulhakim Mustafa Elshawesh Abdurrohim, Yahya Aditya Martien Nugroho Aditya Permana Aditya Permana Aditya Permana AGUS SUMARSONO Agus Wahyudi Ahmad Alhashmi Salam Abuseta Ahmad Baihaqi Ahsan Musthafa Shidiq Akhmad, Amirudin Aloysius Ardy Widya Pradana Amirudin Akhmad Anang Prasetyo Andrean, Regi Andriani, Rizki Mega Andyas Nur Wicaksono Ardhyanto, Dhani Aredha Putra, Himawan Nur Arif Budiarto Arya Surya Baskara Asep Yudha Wirajaya Baihaqi, Ahmad Baktiar Widhianto Bambang Setiawan Bima Wirawan Budi Widhiharjo Budi Yulianto Daryanto Ari Prabowo Dewi Ismoyowati, Dewi Dewi Widowati Diar Kurnia Sari Dicky Faisal Djoko Sarwono Djoko Sarwono Djumari Djumari Djumari Djumari Dyah Ratih Kusumastuti Edo Rizkiawan Eka Nugraha, Sadu Januar Emha, Fieza Abraham Fadholah, Rusdi Faisal, Dicky Fajar Sri Handayani Fakhri Muhammad Fakhri Muhammad, Fakhri Faraj Muftah M Akash Fariza, Muhammad Febrianto, Nugroho Fieza Abraham Emha Florentina Pungky Pramesti Fouad M. Ali Bin Ghasheir Fouad M. Ali Bin Ghasheir, Fouad Gabriel Kusumo Hendrianto Galih Fajar Sujatmiko Hafid Riyan Purnomo Handayani, Fajar Sri Hanung Triyono, AR. Hendrianto, Gabriel Kusumo Hery Widijanto Hidayat, Haris Himawan Nur Aredha Putra Ibnu Setiadi Indra Iskandar Irfansyah, Permana Adi Irvan Kusdiantoro Iskandar, Indra Isna Aulia Salsabila Ivan Fadhila Izzudin Izzudin Jamhari Jamhari Jolis Nainggolan Koosdaryani Soeryodarundio Kusno Adi Sambowo Kusno Adi Sambowo Labib, Naufal Makarim Legowo, Slamet Jauhari Legowo, Slamet Jauhari Leny Noviani Maenkar, Verry Mafruhah, Izza Maharani, Devita Putri Mahardhika Yusuf Maharyono, Prima Anugerah Mamok Suprapto Manuel Simeon Marpaung Marpaung, Manuel Simeon Maulana Andhika Pratama Ilyas Michael Michael Mohammed A. A. Almahdi, Mohammed Mohammed Almahdi Mohmed Alshekh A. M. Hmade1, Mohmed Alshekh Muhammad Ardian, Muhammad Muhammad Caesayuda Wijaya Muhammad Fachri Nasution Muhammad Wildan Ma’arif Mutia Ramadani Hidayah Nailina Safira Cinta Karinova Nandiwardhana, Dionisius Pramudita Nasution, Muhammad Fachri Naufal Akbar Muzaky Naufal Iman Adzhan Naufal Makarim Labib Niken Silmi Surjandari Nugraheni, Novia Ayu Nugraheni, Novia Ayu Nugroho Febrianto Nugroho, Aditya Martien Nurul Istiqomah Okta Valencia, Ramadhan Omar Muhamed Kabbash Omar Muhamed Kabbash1, Omar Muhamed P.Wulan, Cahya Esther Perdana, Dian Noor Citra Permana Adi Irfansyah Pinasthi Nugroho Prabowo, Daryanto Ari Pramesti, Florentina Pungky Pramesti, Florentina Pungky Pramesti, Pungky Pranolo, Sunu Herwi Prasetyo, Handy Pratama Ilyas, Maulana Andhika Pratama, Daniel Aviyanto Pratiwi, Sekar Arum Pratomo, Eko Putro Pratomo, Eko Putro Pungky Pramesti Purnomo, Hafid Riyan Putra, Heri Cahyono Putro, Firman Asto Ramadhana, Muhammad Regi Andrean Rizki Mega Andriani Rizkianto, Tito Rizkiawan, Edo Rochim, Rochim Rochmadi, Andi Rusadi, Indra Putra Rusadi, Indra Putra Rusdi Fadholah Ryan Kurniawan Ryan Kurniawan Santara, Satria Lima Sanusi Sanusi SANUSI SANUSI Sari, Diar Kurnia Sari, Fitria Munita Sari, Fitria Munita Sarjiyanto Satria Lima Santara SATRIYAS ILYAS Setiadi, Ibnu Setiono Setiono Setyowati, Sutari Setyowati, Sutari Shidiq, Ahsan Musthafa Sholihin As’ad Sistra, Mawid Dwi Slamet Jauhari Legowo Sobriyah Sobriyah Soniel Zai, Aroman Karsensyah Sri Widyastuti Stefanus Adi Kristiawan Sudarsana Sudiyono Sudiyono Sugiyarto Sugiyarto Sugiyarto Sugiyarto Sujatmiko, Galih Fajar Sukmana, Salvatore Sumarsono, Agus Sumarsono, Agus Supriadi, Andy Supriadi, Andy Suryoaji, Yusuf Suryoto Suryoto Syafina Anindiyasari Syukriyya Zuhrotul Endang Purwaningsih Thathit Bimo Luhung, Thathit Bimo Tito Rizkianto Tora K., W. Alpha Tuhana Verry Maenkar Wahyuningsih Tri Hermani, Wahyuningsih Tri Wibowo Wibowo Wibowo, Wibowo - Wicaksono, Andyas Nur Wicaksono, Anjar Wido Widhianto, Baktiar Widhiharjo, Budi Widya Pradana, Aloysius Ardy Wijaya, Muhammad Caesayuda Winny Astuti Wiranto, Edi Wiranto, Edi Wirawan, Bima Yahya Abdurrohim Yhudianto, Bondan Yhudianto, Bondan Yudhi Prasetyo, Rhobertus Mahadi Yudhi Prasetyo, Rhobertus Mahadi Yudi Rinanto Yusep Purwana Muslih Yusuf Suryoaji Yusuf, Mahardhika Zulianto, Yusuf Zulianto, Yusuf