Claim Missing Document
Check
Articles

Pemberian Ko-Kemoterapi Fraksi Etil Asetat Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap Ekspresi Protein NF-K? pada Tikus Sprague Dawley yang Diinduksi DMBA Kony Putriani; Laela Hayu Nurani; Sitarina Widyarini
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2016): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v1i5.49

Abstract

Kanker payudara terjadi karena adanya paparan dari senyawa 7,12-dimethylbenz (a) antrasene (DMBA) yang bersifat mutagenik dan karsinogenik. Drug of choice untuk kanker payudara adalah Doxorubicin, namun menimbulkan efek samping dan toksik pada sel normal maka diperlukan penelitian ko-kemoterapi dalam hal ini digunakan fraksi etil asetat akar pasak bumi yang dapat bersifat sebagai antiinflamasi dan apoptosis. Penelitian ini adalah untuk menelusuri mekanisme ko-kemoterapi akar pasak bumi dan Doxorubicin terhadap ekspresi protein NF-K? pada Tikus SD yang diinduksi DMBA. Akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70 % dan difraksinasi menggunakan etil asetat. Fraksi etil asetat akar pasak bumi diuji mekanisme molekulernya secara in vivo terhadap 5 Kelompok tikus galur Sprague Dawley terdiri atas Kelompok 1 hanya diberi pakan dan minum, Kelompok 2 diberikan DMBA dosis 20 mg/kgBB, Kelompok 3 diberikan DMBA 20 mg/kgBB + Doxorubicin 1,17 mg/kgBB, Kelompok 4 diberikan DMBA 20 mg/kgBB + fraksi etil asetat akar pasak bumi 100 mg/kgBB, Kelompok 5 diberikan DMBA 20 mg/kgBB + Doxorubicin 1,17 mg/kgBB + fraksi etil asetat akar pasak bumi 100 mg/kgBB kemudian dilakukan pembedahan dan uji imunohistokimia analisis data Kolmogorof Smirnof, uji Levene, uji ANOVA atau Kruskal Wallis. Hasil nilai rata-rata % ekspresi protein NF-K? adalah (6,64± 11,28)%, (39,53± 16,49)%, (18,10± 15,08%, (16,66± 12,51)% dan (15,39± 8,76)%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi dan Doxorubicin dapat menurunkan ekspresi protein NF-K? dan terhadap tikus galur Sprague Dawley yang diinduksi DMBA.
Pemberian ko-kemoterapi Fraksi Etil Asetat Akar Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) Terhadap Ekspresi Protein Ki-67 pada Tikus Model Kanker Payudara yang diinduksi DMBA Suhrah Febrina Karim; Laela Hayu Nurani; Sitarina Widyarini
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2019): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v2i1.94

Abstract

Kanker payudara dapat terjadi karena paparan dari senyawa 7,12-dimethylbenz (a) antrasene (DMBA) yang bersifat mutagenik dan karsinogenik. Drug of choice untuk kanker payudara adalah Doxorubicin, namun menimbulkan efek samping dan toksik pada sel normal maka diperlukan penelitian ko-kemoterapi dalam hal ini digunakan fraksi etil asetat akar pasak bumi yang dapat bersifat sebagai antiproliferasi. penelitian ini adalah untuk menelusuri mekanisme ko-kemoterapi akar pasak bumi dan Doxorubicin terhadap aktivitas proliferasi protein Ki-67 pada Tikus SD yang diinduksi DMBA. Akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70 % dan difraksinasi menggunakan etil asetat. Fraksi etil asetat akar pasak bumi diuji mekanisme molekulernya secara in vivo terhadap 5 Kelompok tikus galur Sprague Dawley terdiri atas Kelompok 1 hanya diberi pakan dan minum, Kelompok 2 diberikan DMBA dosis 20 mg/kgBB, Kelompok 3 diberikan DMBA 20 mg/kgBB + Doxorubicin 1,17 mg/kgBB, Kelompok 4 diberikan DMBA 20 mg/kgBB + fraksi etil asetat akar pasak bumi 100 mg/kgBB, Kelompok 5 diberikan DMBA 20 mg/kgBB + Doxorubicin 1,17 mg/kgBB + fraksi etil asetat akar pasak bumi 100 mg/kgBB kemudian dilakukan pembedahan dan uji imunohistokimia analisis data Kolmogorof Smirnof, uji Levene dan uji Kruskal Wallis. Hasil nilai rata-rata % ekspresi protein Ki-67 juga terjadi penurunan pada kelompok ko-kemoterapi DMBA + Doxorubicin + APB (8,89±3,20)% dibandingkan kelompok DMBA+Doxorubicin (12,73±3,37)% dan kelompok DMBA+APB (11,37±5,16)%, dan terdapat perbedaan yang bermakna dengan kelompok DMBA+Doxorubicin dengan nilai signifikansi 0,020 (p<0,05) namun tidak berdeda bermakna dengan DMBA+APB dengan nilai signifikansi 0,114 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ko-kemoterapi fraksi etil asetat akar pasak bumi dapat menurunkan ekpresi protein Ki-67 pada tikus model kanker payudara yang diinduksi DMBA
Kristaluria disertai Azotemia dan Uremia pada Kucing Purnamaningsih, Hary; indarjulianto, Soedarmanto; Yunitasari, Maria; Ahmadi, Maulidina; Santika, Luh Putu Nadya; Widyarini, Sitarina; sugiyono, Sugiyono
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 3 (2024): Desember
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.83220

Abstract

ABSTRAKKristaluria merupakan salah satu gangguan yang sering ditemukan pada kucing, yang apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Laporan kasus ini menyampaikan diagnosis dan terapi kucing penderita kristaluria disertai Azotemia dan Uremia. Laporan kasus ini menggunakan kucing mixdom, jantan, berumur dua tahun, bobot badan 6 kg, yang diperiksakan  karena kucing tidak dapat urinasi selama 5 hari disertai nafsu makan dan minum menurun. Kucing diperiksa secara fisik dan laboratorik, serta diterapi berdasar hasil diagnosis. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan ekspresi muka waspada, kondisi tubuh sangat gemuk dengan body condition score (BCS) 5/5. Frekuensi nafas 80x/menit; frekuensi pulsus 116x/menit; dan suhu tubuh 38,2°C. Palpasi vesica urinaria (VU) kucing teraba mengalami distensi dan terdapat respon nyeri. Saat dilakukan palpasi VU, urin dapat keluar dan tampak berwarna kemerahan (hematuria).  Pemeriksaan urin di bawah mikroskop terlihat adanya kristal magnesium amonium fosfat (struvite). Urinalisis menunjukkan kucing mengalami leukosituria, proteinuria, glukosuria, dan hematuria. Pemeriksaan hematologi dan kimia darah menunjukkan kucing mengalami anemia normositik-normokromik, leukositosis dengan neutrofilia dan limfopenia, azotemia, dan uremia. Kucing didiagnosis mengalami kristaluria disertai azotemia dan uremia dengan prognosis dubius-infausta. Terapi yang diberikan adalah pemijatan VU sampai urin keluar dan VU teraba kosong. Pasien diberikan terapi  Amoxicillin 10% dengan dosis 10 mg/kg bb, IM, 1 x pemberian,  diphenhydramine HCl dengan dosis 1 mg/kg bb, IM 1x pemberian. Selanjutnya diberikan amoxicillin secara oral dengan dosis 12,5 mg/kg bb,diberikan 2x sehari. Obat oral Shi Lin Tong 2x sehari sebanyak 2 tablet. Kondisi kucing menurun di hari kedua pengobatan dan berujung kematian. Perubahan makroskopis organ yang teramati yaitu pulmo mengalami edema dan hemoragi, vesica urinaria mengalami distensi dan hemoragi, ginjal mengalami hemoragi pada corticomedullary junction. Hasil pemeriksaan histopatologis menunjukkan adanya perubahan/gangguan pada vesika urinaria berupa nekrosis sebagian epithel mukosa, hemoragi subepithelial, oedema submukosa, infiltasi netrofil dan limfosit di tunika mukosa sampai tunika muskularis secara diffuse Pada ginjal terlihat vakuola berbatas jelas di sitoplasama epithel tubuli derajat berat, masa homogen eosinofilik dalam jumlah sedang di lumen tubuli. Sebagian kecil epithel tubuli mengalami nekrosis. Kongesti kapiler intraglomerular. Ginjal juga terlihat dilatasi lumen tubuli dengan epithel yang memipih. Urethra terlihat hemoragi (ekstravasasi eritrosit) di subepithelial tunika mukosa disertai infiltrasi limfosit dan neutrophil di tunika mukosa sampai submucosa Gambaran nekropsi pada organ vesica urinaria, ginjal dan urethra mendukung diagnosis berdasar pemeriksaan antemortem.  Kata-kata kunci: kristaluria, azotemia, uremia, struvit 
Karakterisasi Gejala Klinis pada Kucing dengan Gangguan Gastrointestinal yang Disertai Leukopenia Ramadhani, Mungky Ema; Yanuartono, Yanuartono -; Indarjulianto, Soedarmanto; Purnamaningsih, Hary; Widyarini, Sitarina; Airin, Claude Mona
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 1 (2025): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.70783

Abstract

Abstract               Gastrointestinal is one of the digestive system disorders in cats that can be characterized by leucopenia. This study aimed to evaluate the clinical symptoms of cats with digestive disorders with leucopenia. This study used 30 cats of various breeds, ages, and genders that had symptoms of digestive disorders with leucopenia. All cats were physically and laboratory examined for hematology. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed 18/30 (60%) cats aged 1-6 months, 9/30 (30%) aged 7-12 months, and 3/30 cats (10%) aged >12 months, had gastrointestinal disorders with leucopenia. Leucopenia conditions were more common in male cats (53.3%) than female cats (46.7%). Cats with leucopenia, 10 (33.3%) with a leukocyte count <1,000 cells/mm3, 14 (46.7%) with a leukocyte count of 1,001-2,500 cells/mm3 and 6 (20%) with a leukocyte count of 2,501-<5,500 cells/mm3. Clinical symptoms found in this study included lethargy, anorexia, fever, dehydration, diarrhea, vomiting, halitosis, hypersalivation, anemia, lacrimation, epistaxis and jaundice. Concluded that gastrointestinal disorders with leucopenia were more common in young cats and male cats. Clinical symptoms of lethargy, anorexia, fever, dehydration, diarrhea and vomiting, can be used as a reference to determine the diagnosis of gastrointestinal disorders with leucopenia in cats. Key words:  cats; clinical sign; gastrointestinal; leucocytes
Pathological Investigation of Lumpy Skin Disease in Cattle from Sleman, Indonesia Kristianingrum, Yuli Purwandari; Winarsih, Sugi; Sutrisno, Bambang; Widyarini, Sitarina; Sugiyono, Sugiyono; Untari, Tri
Jurnal Medik Veteriner Vol. 8 No. 2 (2025): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol8.iss2.2025.414-423

Abstract

In early 2023, there was an outbreak of lumpy skin disease (LSD) in cattle in Indonesia, with particularly high prevalence in Sleman, Special Region of Yogyakarta, Indonesia. Since then, cases of this disease have been increasing, causing significant economic losses to cattle and buffalo farmers. This study aimed to investigate the pathological changes caused by LSD virus infection in various organs of Sleman cattle. We investigated 15 animals from 10 farms. Skin samples were taken by biopsy. ELISA testing was performed on serum samples. We also performed necropsies on two LSD infected cow carcasses to observe the macroscopic and microscopic effects of the virus. During the necropsies, samples were obtained from skin nodules, skeletal muscle, and internal organs (lung, liver, kidney, lymphatic nodes, spleen, and digestive organs). These were subjected to histopathological examination using hematoxylin and eosin staining. Among the live animals, fever, lethargy, hypersalivation, and lacrimation were the most common clinical signs. Our qualitative descriptive analysis of the pathological changes, clinical signs, and ELISA results showed that LSD infection in cattle causes mild to severe damage to various organs. Our macroscopic examinations found that affected animals had skin nodules of varying sizes over the entire body. We observed mild to severe inflammation and hemorrhage in the internal organs, including the skeletal muscles, spleen, liver, heart, rumen, reticulum, abomasum, and small intestine. Based on this investigation, we conclude that, in addition to its effects on the skin, LSD causes pathological changes in various internal organs.
SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL Ulva lactuca L. DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Widyaningsih, Wahyu; Pramono, Suwidjiyo; Widyarini, Sitarina; Sugiyanto, Sugiyanto
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 13 No. 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7772

Abstract

Ganggang hijau (Ulva lactuca L.) merupakan spesies ganggang laut yang berpotensi sebagai obat kardiovaskuler. Untuk mendukung pemanfaatannya perlu dilakukan skrining fitokimia kandungan ganggang hijau yang berasal dari pantai Drini, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah melakukan skrining fitokimia Ulva lactuca yang berasal dari pantai Drini dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ulva lactuca diekstraksi dengan metode maserasi dengan etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh ditetapkan randemen,  kadar air, kadar abu dan kadar logam berat (Pb dan Cd). Penetapan kadar air dengan alat Hydrogen Moisturizer Analyzer (HMA), kadar abu dengan metode gravimetri dan penetapan logam berat Pb dan Cd dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Skrining fitokimia dilakukan untuk mengindentifikasi golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, antrakuinon dan terpenoid dengan KLT. Identifikasi klorofil dilakukan dengan metode Nollet (2004). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol Ulva lactuca  mempunyai randemen 14,52%, kadar air 9,67±0,07%, kadar abu 34,05% , kadar logam Pb<0,07 mg/kg dan kadar logam Cd<0,01 mg/kg. Terdapat golongan senyawa flavonoid, alkaloid dan klorofil dalam  ekstrak etanol Ulva lactuca L. yang diperoleh dari pantai Drini.
EFEK EKSTRAK ETANOL GANGGANG HIJAU (Ulva lactuca , L) TERHADAP EKSPRESI COX-2 MIOKARDIUM TIKUS YANG DIINDUKSI ISOPROTERENOL Widyaningsih, Wahyu; Salamah, Nina; Pramono, Suwidjiyo; Sugiyanto, Sugiyanto; Widyarini, Sitarina
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 16 No. 2: September 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v16i2.12822

Abstract

Penyakit kardiovaskuler masih merupakan masalah di Indonesia salah satunya adalah Infark Miokardial Akut (IMA). Patofisiologis AMI karena rective oxigen spesies  (ROS) melibatkan stimulasi sitokin pro inflamasi salah satunya adalah  interleukin-1 yang berakibat peningkatan ekspresi COX-2. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek ekstrak etanol ganggang hijau dalam menurunkan ekspresi COX-2 pada tikus IMA yang diinduksi isoproterenol (ISO). Ekstraksi ganggang hijau dengan maserasi menggunakan etanol 96%. Tikus berat 200-250 g dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing 6 ekor. Kelompok I kontrol, tikus tidak diberi ISO hanya diberi CMC Na, kelompok II kelompok ISO, tikus diberi CMC Na dan ISO, kelompok III, IV dan V tikus diberi ekstrak etanol ganggang hijau dosis 250, 500 dan 750 mg/KgBB peroral dan kelompok VI diberi melatonin 10 mg/KgBB. Perlakuan ekstrak selama 28 hari. Pada hari ke 29 dan 30 tikus diberi isoproterenol dosis 85 mg/KgBB selama 2 kali pemberian secara subkutan kecuali kelompok I. Pada hari ke 31 tikus diambil organ jantung kemudian dibuat preparat histologis dan dilakukan analisis ekspresi COX-2 dengan metode imunohistokimia dengan antibodi anti COX-2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol ganggang hijau dosis 250, 500 dan 750 mg/KgBB dapat menurunkan ekspresi COX-2 pada tikus yang diinduksi isoproterenol.
Co-Authors . Harjadi . Muttaqien Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Rohman Achmad Mursyidi Achmad Mursyidi Adrenalin, Sruti Listra Agnes Nora Iska Harnita Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni Agung Endro Nugroho Agung Giri Samudra Agustina Dwi Wijayanti AGUSTINUS YUSWANTO Ahmad Mursyidi Ahmadi, Maulidina Alfarisa Nurrurozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Ana Sahara Anandita Nurwijayanti Andayana Puspitasari Gani Anna Ekawati Apriani, Lalily Arief Nurrochmad Asmarani Kusumawati Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Claude Mona Airin Deasy Wulan Dwiratna Devi Usdiana Rosyidah Devita Anggraeni Dewajani Purnomosari Dewajani Purnomosari Dhasia Ramandani, Dhasia Dhirgo Adji Dimas Adhi Pradana Dwi Priyowidodo Edy Meiyanto Eka Kumalasari Endang Dwi Wulansari Erma Yunita Erwin . Erwin E Eryl Sri Rohayati Eti Nurwening Sholikhah Etriwati E Fajar Slamet Riana Fara Azzahra Fara Azzahra FARIDA HAYATI Fauziah, Ima Frans J.M. Harren Galih Dwi Mulyati Gede Bayu Suparta Gemini Alam Geovani Meryza Oka Putra Caesar Gharsina Ghaisani Yumni Hady Anshory Hardian, Andreas Bandang Harjadi Harjadi Hary Purnamaningsih Hary Purnamaningsih Hastari Wuryastuty Hayati, Farida Helmina Wati Hizriah Alief Jainudin Ign Edi Santosa Ika Tidariani Imanjati, Lynda Nugrahaning Indwiani Astuti Indwiani Astuti Irianiwati Irianiwati Irianiwati Widodo Iwan Sahrial Hamid Joko Prastowo Jumina Jumina Kintoko, Kintoko Kony Putriani Kurniasih . Kurniasih Kurniasih Kurniasih Kurniasih Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laksono Trisnantoro Lalily Apriani Laras Widawaty Putri Lintang Cahya Saputri Lukman Hakim Lukman Hakim Marchaban Marchaban Mega Cahya Nalasukma Michael Haryadi Wibowo Mustofa Mustofa Mustofa Mustofa Nanang Fakhrudin, Nanang Nemay Anggadewi Ndaong Neni Tri Anggraini Ngatidjan Ngatidjan Ni'ma, Neli Syahida Nina Salamah Noor Ardhi Pratomo Novrita Padauleng Novrita Padauleng Nugrahani, Warih Pulung Nura Ustrina Nurman Haribowo Pramono, Suwidjiyo Puspa Wikan Sari R Wasito R Wasito Rahmawati, Irhamna Putri Ramadhani, Mungky Ema Ranita Tri Budi M Rifqi Ferry Balfas Rini Widayanti Risfah Yulianty Risfah Yulianty Riska Nufika Riska Nufika Ruslin Hadanu Rusmihayati Rusmihayati Santika, Luh Putu Nadya Santoso, Ferdinand Prayogo Cahyo Sardjiman S Siti Salma Yusuf Slamet Raharjo Slamet Raharjo Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Sri Herwiyanti Sri Herwiyanti, Sri Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Sudarsono Sudarsono Sudibyo Martono Sugiyanto - Sugiyanto . Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto, Sugiyanto Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sultan Suhrah Febrina Karim Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Tiaravista, Amanda Gita Tri Untari Tri Untari Tri Untari Tri Wahyu Pangestiningsih Tria Zakinah Vembriarto Jati Pramono Vinsa Cantya Prakasita Wahyu Widiyaningsih Wahyu Widyaningsih Wahyu Widyaningsih Widhihastuti, Endah Winarsih, Sugi Yanuartono . Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono yanuartono, yanuartono - Yeremia Yobelino Sitompul Yuli Purwandari Kristiangingrum Yuli Purwandari Kristianingrum Yuli Purwandari Kristianingrum, Yuli Purwandari Yunitasari, Maria Yustina Sri Hartini Yusuf, Siti Salma