Claim Missing Document
Check
Articles

EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.123 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.899

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i2.900

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
EFEKTIVITAS PENTAGAMAVUNON-0 TERHADAP PENGHAMBATAN EKSPRESI SIKLOOKSIGENASE-2 PADA MODEL KANKER KOLON TIKUS Risfah Yulianty; Lukman Hakim; Sardjiman S; Gemini Alam; Riska Nufika; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.344

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan efektivitas pentagamavunon-0 (PGV-0) terhadap penghambatan ekspresi siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker kolon tikus Wistar. Pada penelitian ini digunakan 20 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan kontrol negatif, kelompok II kontrol positif, kelompok III diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 15 minggu, dan kelompok IV diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 25 minggu. Pemberian PGV-0 dilakukan secara oral dua kali seminggu. Induksi kanker kolon dilakukan dengan cara injeksi subkutan DMH 60 mg/kg BB, satu kali seminggu selama 15 minggu. Pada minggu ke-26, semua hewan coba dieutanasia, kolon difiksasi dalam formalin 10% untuk selanjutnya diamati perubahan makroskopik dan mikroskopik. Penilaian ekspresi COX-2 dilakukan dengan menggunakan metode Duke’s stage dan skor imunoreaktivitas (IRS). Hasil penelitian ini memperlihatkan pemberian PGV-0 selama 25 minggu menurunkan jumlah nodul kanker kolon dari 5 ke 2 (berkurang 60%); diameter kanker kolon (pxl) dari 0,712 mm² ke 0,0043 mm² (berkurang 99,31%). Pemberian PGV-0 selama 15 minggu hanya menurunkan jumlah nodul 10% dan area kanker kolon dari 0,712 mm² ke 0,0062 mm² (99,07%). Skor imunoreaktivitas COX-2 diekspresikan oleh kelompok III dan IV adalah 4 dan 5. Gambaran histologis dari kolon mendukung hasil di atas. Pemberian PGV-0 efektif menurunkan jumlah dan area nodul kanker kolon melalui penghambatan ekspresi COX-2.
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.899

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
KARAGENIN SEBAGAI MODEL INFLAMASI PADA KULIT MENCIT: GAMBARAN MAKROSKOPIK DAN HISTOPATOLOGIS Sitarina Widyarini; Sugiyono Sugiyono; Yuli Purwandari Kristianingrum; Bambang Sutrisno
Jurnal Sain Veteriner Vol 41, No 1 (2023): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.62689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat model inflamasi kulit pada punggung mencit betina galur Swiss dengan menggunakan karagenin dengan berbagai konsentrasi. Pada penelitian ini akan digunakan 45 ekor mencit  betina galur Swiss umur 2 bulan yang dibagi dalam tiga kelompok secara acak. Kelompok I diberi karagenin  1%. Kelompok II diberi karagenin 2%, dan kelompok III diberi karagenin 4%. Induksi inflamasi dengan karagenin dilakukan melalui injeksi sub kutan karagenin dengan volume 0,1 mL pada kulit punggung mencit.  Sebelum dilakukan injeksi karagenin tebal lipat kulit (skin-fold thickness) diukur dengan menggunakan jangka sorong digital. Selanjutnya setiap jam setelah injeksi sampai dengan jam ke- 6 pasca injeksi. Hewan coba selanjutnya dietanasi dengan cara dislokasi servikalis pada akhir jam ke-6. Organ kulit diambil dengan memotong kulit pada area dimana injeksi karagenin dilakukan dan selanjutnya diawetkan dengan formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologis dengan pewarnaan hematoxylin eosin. Analisis data tebal lipat kulit dianalisis dengan Two Ways Anova dan diikuti dengan post hoc test Tukey test. Hasil penelitian memperlihatkan  ada perbedaan bermakna pada tebal lipat kulit antar kelompok perlakuan (p<0,05). Injeksi subkutaneuos karagenin 1%, 2% dan 4% meningkatkan tebal lipat kulit sebesar 35%, 50% dan 60% pada jam pertama pasca injeksi (p<0,05). Inflamasi mild dan moderate  pada bagian dermis ditemukan pasca injeksi karagenin 1% dan 2%. Infamasi severe pada bagian dermis dan panikulus ditemukan pasca injeksi karagenin 4%. Karagenin  dapat dipakai sebagai model inflamasi akut pada kulit punggung mencit. 
Putative Mechanical Asphyxiation and Cerebral Cyst in a Sudden Death Changeable Hawk Eagle (Nisaetus chirratus) Hardian, Andreas Bandang; Nugrahani, Warih Pulung; Rahmawati, Irhamna Putri; Widyarini, Sitarina
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 3 (2023): November 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.3.220-227

Abstract

An adult changeable hawk eagle (Nisaetus chirratus) was found dead with no significant lesion. Previous health examination showed no abnormality suggesting that the bird underwent sudden death. Necropsy resulted no significant findings except intact living prey stuck at the upper digestive tract and nodular lesion accompanied with cerebral cyst in the cerebrum. Intact lizard body was found in the proventriculus suggesting that the bird showed odd feeding behaviour of failing to macerate the lizard. Thus, mechanical asphyxiation due to proventricular content compression was highly expected as the cause of this sudden death event. A cerebral cyst with nodular masses was present and might become space-occupying lesion in the cerebrum which distorted the cerebral parenchyma and affected the centre of neural response. Histopathology revealed that there were no proliferative reaction and neoplastic growth present. Hence, we presumed that the nodular masses came from outwards compression during the cyst formation.
Evaluation of the Antithrombotic Activity of Acmella oleracea L. Flower Ethanol Extract Tiaravista, Amanda Gita; Putri, Laras Widawaty; Nurrochmad, Arief; Widyarini, Sitarina; Fakhrudin, Nanang
Journal of Fundamental and Applied Pharmaceutical Science Vol 4, No 1 (2023): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jfaps.v4i1.19055

Abstract

Acmella oleracea L. (hereinafter abbreviated as AOE) is one of the plants with the potential for antithrombosis, one of the deadliest cardiovascular diseases in Indonesia. The antithrombotic activity test on AOE leaf extract revealed that it could lyse blood clots. However, no information regarding the AOE flower as an antithrombosis is provided. This study, thus, aims to determine the chromatography profile and the antithrombotic activity of the AOE flower ethanol extract. To identify the AOE chemical profile, thin-layer chromatography was carried out. Antithrombotic testing was performed on male rats of the Sprague-Dawley strain. Then, the antithrombotic activity was tested using the FeCl3-induced rat method, with the observed parameter being total occlusion time. The test animals were also divided into six groups: normal, solvent (CMC-Na 0.9%), comparator drug (clopidogrel 8.67 mg/kg), and AOE (doses 125, 250, and 375 mg/kg). The data obtained were then analyzed statistically using Kruskal-Wallis, followed by Tukey's. The TLC profile results confirmed the presence of the alkaloid compound in AOE. The authors also found that AOE at doses of 125, 250, and 375 mg/kg significantly prolonged the occlusion time comparable to that of clopidogrel at 8.67 mg/kg (p 0.05). This finding indicates that AOE has antithrombotic activity in FeCl3-induced rats.
Spike Glycoprotein 1 Partial Gene Analysis of GI-19 (QX-like) Infectious Bronchitis Virus Isolated and Propagated from Breeder, Broiler, and Layer Chickens in Java Region Santoso, Ferdinand Prayogo Cahyo; Widayanti, Rini; Widyarini, Sitarina; Wibowo, Michael Haryadi
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 31 No. 3 (2024): May 2024
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.31.3.414-424

Abstract

This study aims to identify and characterize receptor binding sites (RBS) and antigenic sites (HVR-I and II) of the S1 gene fragment of the infectious bronchitis virus (IBV) isolated and propagated from commercial chickens in Java Region to monitor recent circulating virus. The samples in this study were the organs which indicated infectious bronchitis infection. The stages of this research consisted of making virus suspensions, isolation, and propagation, as well as molecular detection and characterization of viruses. Virus isolation and propagation were carried out on chicken embryonated eggs aged 11 days via the allantoic route. Culture confirmation was performed by RT-PCR of the S1 gene fragment, followed by sequencing and bioinformatics analysis. The 168-hour propagation was observed in both dwarfed and curled embryos of two isolates from 11 isolates detected as IBV-positive. Phylogenetic tree construction resulted in all isolates being grouped as GI-19 genotype (QX-like). Amino acid identity among QX-like strains was calculated at 87–100%. A total of 210 predicted amino acid residues were observed, including 31 substitutions and 2 deletions. Conclusions of this study were identified and characterized as GI-19 genotype (QX-like) IBV with amino acid changes on S1 fragment from breeder, broiler, and layer chickens in Java Region.
Hyperlipidemia Preventing Activities of Standardized Ethanolic Extract of Red Spinach (Amaranthus tricolor L.): An In Vivo Study in Male Sprague-Dawley Rats Pradana, Dimas Adhi; Apriani, Lalily; Widyarini, Sitarina
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 8, NOMOR 2, AGUSTUS 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v8i2.349

Abstract

Lipid metabolism disorders can lead to hyperlipidemia that triggers atherosclerosis. This study aimed to identify the potential of standardized ethanolic extract of red spinach (Amaranthus tricolor L.) to prevent hyperlipidemia by referring to the reduction of triglyceride level and total cholesterols in male Sprague-Dawley rats. A total of 30 experimental animals was put into 6 groups, including normal, positive control (0.9 mg/kgBW of simvastatin), negative control, treatment I (200 mg/kgBW of extract), treatment II (400 mg/kgBW of extract), and treatment III (800 mg/kgBW of extract). Preventive therapy and positive control were administered from day 1 to day 67. Hyperlipidemia was induced by feeding pure lard and duck yolk to the rats twice daily from day 8 to day 67. Determination of triglyceride level and total cholesterols was conducted on day 0 and day 67. The findings revealed that the treatment groups with ethanolic extract of red spinach at doses of 200 mg/kgBW, 400 mg/kgBW, and 800 mg/kgBW had statistically significant differences (p
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin pada Sel Limfosit Laela Hayu Nurani; Sitarina Widyarini; Ahmad Mursyidi
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 3 No. 2 (2015): J. Trop. Pharm. Chem.
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jtpc.v3i2.100

Abstract

Uji efek sitotoksik dan uji kombinasi fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi (Eurycoma longifolia, Jack.,) dan doksorubisin telah dilakukan terhadap sel normal limfosit secara in vitro. Fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi dan kombinasinya dengan doksorubisin diuji dengan metode MTT. Prinsip kerja metode MTT adalah dengan mengukur aktivitas dehidrogenase mitokondria pada sel-sel hidup yang memiliki kemampuan untuk mengkonversi MTT menjadi formazan. Pengujian sitotoksik ekstrak fraksinasi dilakukan pada konsentrasi 2000; 1000; 500; 250; 125; 62,5; 31,25 μg/mL dan doksorubisin pada konsentrasi 4; 2; 1; 0,5; 0,25; 0,125; 0,0625 μg/mL. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh nilai IC50 fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi dan doksorubisin terhadap sel limfosit masing-masing 44 μg/mL dan 1,1 μg/mL. Hasil uji kombinasi diperoleh nilai CI (combination index) tertinggi adalah pada konsentrasi kombinasi 22 μg/mL (fraksi etil asetat ekstrak etanol APB) dan 0,5547 μg/mL (doksorubisin) yaitu sbesar 73,282 (CI>1=antagonis). Hasil penelitian menunjukkan fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi memiliki toksisitas yang lebih rendah dibandingkan doksorubisin dan dapat digunakan untuk kombinasi pada kemoterapi dengan doksorubisin.Kata Kunci : Akar pasak bumi, doksorubisin, uji sitotoksik, uji kombinasi, sel limfosit.ABSTRACTThe cytotoxicity and combination test of ethyl acetate fraction of ethanolic extract of Pasak bumi roots (Eurycoma longifolia Jack.) and doxorubicin have been made to the normal lymphocyte cells in vitro. The tests were carried out by using MTT method. Principle of the MTT method is to measure the mitochondrial dehydrogenase activity in living cells that have the ability to convert MTT into formazan. Cytotoxicity test for fraction performed at concentrations of 2000;1000;500;250;125;62,5;31,25 μg/mL and the concentrations of doxorubicin at 4;2;1;0,5;0,25;0,125;0,0625 μg/mL. From the tests IC50 values obtained ethyl acetate fraction of ethanolic extract of pasak bumi roots and doxorubicin against lymphocyte cells each 44 μg/mL and 1.1 μg/mL. The results of combination index (CI) value is 73,282 (CI>1= antagonist) at concentration of the combination 22 μg/mL for ethyl acetate fraction and 0,5547 for doxorubicin. The Results showed ethyl acetate fraction of ethanolic extract of the pasak bumi roots has lower toxicity than doxorubicin and it can be used for the combination chemotherapy with doxorubicin.Keywords : Pasak bumi roots, doxorubicin, Cytotoxicity test, combination test, lymphocyte cells
Co-Authors . Harjadi . Muttaqien Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Rohman Achmad Mursyidi Achmad Mursyidi Adrenalin, Sruti Listra Agnes Nora Iska Harnita Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni Agung Endro Nugroho Agung Giri Samudra Agustina Dwi Wijayanti AGUSTINUS YUSWANTO Ahmad Mursyidi Ahmadi, Maulidina Alfarisa Nurrurozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Ana Sahara Anandita Nurwijayanti Andayana Puspitasari Gani Anna Ekawati Apriani, Lalily Arief Nurrochmad Asmarani Kusumawati Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Claude Mona Airin Deasy Wulan Dwiratna Devi Usdiana Rosyidah Devita Anggraeni Dewajani Purnomosari Dewajani Purnomosari Dhasia Ramandani, Dhasia Dhirgo Adji Dimas Adhi Pradana Dwi Priyowidodo Edy Meiyanto Eka Kumalasari Endang Dwi Wulansari Erma Yunita Erwin . Erwin E Eryl Sri Rohayati Eti Nurwening Sholikhah Etriwati E Fajar Slamet Riana Fara Azzahra Fara Azzahra FARIDA HAYATI Fauziah, Ima Frans J.M. Harren Galih Dwi Mulyati Gede Bayu Suparta Gemini Alam Geovani Meryza Oka Putra Caesar Gharsina Ghaisani Yumni Hady Anshory Hardian, Andreas Bandang Harjadi Harjadi Hary Purnamaningsih Hary Purnamaningsih Hastari Wuryastuty Hayati, Farida Helmina Wati Hizriah Alief Jainudin Ign Edi Santosa Ika Tidariani Imanjati, Lynda Nugrahaning Indwiani Astuti Indwiani Astuti Irianiwati Irianiwati Irianiwati Widodo Iwan Sahrial Hamid Joko Prastowo Jumina Jumina Kintoko, Kintoko Kony Putriani Kurniasih . Kurniasih Kurniasih Kurniasih Kurniasih Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laksono Trisnantoro Lalily Apriani Laras Widawaty Putri Lintang Cahya Saputri Lukman Hakim Lukman Hakim Marchaban Marchaban Mega Cahya Nalasukma Michael Haryadi Wibowo Mustofa Mustofa Mustofa Mustofa Nanang Fakhrudin, Nanang Nemay Anggadewi Ndaong Neni Tri Anggraini Ngatidjan Ngatidjan Ni'ma, Neli Syahida Nina Salamah Noor Ardhi Pratomo Novrita Padauleng Novrita Padauleng Nugrahani, Warih Pulung Nura Ustrina Nurman Haribowo Pramono, Suwidjiyo Puspa Wikan Sari R Wasito R Wasito Rahmawati, Irhamna Putri Ramadhani, Mungky Ema Ranita Tri Budi M Rifqi Ferry Balfas Rini Widayanti Risfah Yulianty Risfah Yulianty Riska Nufika Riska Nufika Ruslin Hadanu Rusmihayati Rusmihayati Santika, Luh Putu Nadya Santoso, Ferdinand Prayogo Cahyo Sardjiman S Siti Salma Yusuf Slamet Raharjo Slamet Raharjo Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Sri Herwiyanti Sri Herwiyanti, Sri Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Sudarsono Sudarsono Sudibyo Martono Sugiyanto - Sugiyanto . Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto, Sugiyanto Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sultan Suhrah Febrina Karim Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Tiaravista, Amanda Gita Tri Untari Tri Untari Tri Untari Tri Wahyu Pangestiningsih Tria Zakinah Vembriarto Jati Pramono Vinsa Cantya Prakasita Wahyu Widiyaningsih Wahyu Widyaningsih Wahyu Widyaningsih Widhihastuti, Endah Winarsih, Sugi Yanuartono . Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono yanuartono, yanuartono - Yeremia Yobelino Sitompul Yuli Purwandari Kristiangingrum Yuli Purwandari Kristianingrum Yuli Purwandari Kristianingrum, Yuli Purwandari Yunitasari, Maria Yustina Sri Hartini Yusuf, Siti Salma