Claim Missing Document
Check
Articles

Aktivitas Ekstrak Etanolik Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Terstandar sebagai Upaya Preventif Steatosis: Studi in Vivo Dimas Adhi Pradana; Deasy Wulan Dwiratna; Sitarina Widyarini
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 3, No 2 (2017): J Sains Farm Klin 3(2), Mei 2017
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.638 KB) | DOI: 10.29208/jsfk.2017.3.2.139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanolik daun bayam (Amaranthus tricolor L.) terstandar sebagai upaya preventif steatosis berdasarkan aktivitas enzim ALT dan histopatologis hati. Hewan uji yang dipergunakan adalah tikus Sprague-Dawley jantan. Sebanyak 30 tikus dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif (simvastatin 0,9 mg/kgBB), perlakuan I (ekstrak bayam merah 200 mg/kgBB), perlakuan II (ekstrak bayam merah 400 mg/kgBB), dan perlakuan III (ekstrak bayam merah 800 mg/kgBB). Hari pertama sampai hari ke-67 seluruh kelompok kecuali kelompok normal dan kontrol negatif dilakukan pemberian terapi preventif, selanjutnya hari ke-8 sampai hari ke-67 dilakukan induksi diet tinggi lemak dua jam setelah pemberian terapi preventif. Penetapan kadar ALT dilakukan pada hari ke-0 dan 67. Pada hari ke-68 dilakukan pemeriksaan histopatologi hati. Analisis menggunakan One Way Anova yang dilanjutkan analisis Post-Hoc Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanolik daun bayam merah terstandar dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB dapat mempertahankan kadar ALT dalam rentang normal dan memperlihatkan gambaran histopatologi hati yang normal. Disimpulkan bahwa ekstrak etanolik daun bayam merah terstandar berpotensi sebagai terapi preventif steatosis.
Inhibition of Lipid Peroxidation Induced by Ultraviolet Radiation by Crude Phlorotannis Isolated from Brown Algae Sargassum hystrix v. buxifolium C. Agardh Agnes Nora Iska Harnita; Ign. Edi Santosa; Sudibyo Martono; Sudarsono Sudarsono; Sitarina Widyarini; Frans J.M. Harren
Indonesian Journal of Chemistry Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2295.873 KB) | DOI: 10.22146/ijc.21320

Abstract

This study examines the antioxidant activity of crude phlorotannins from the brown algae Sargassum hystrix v. buxifolium (Chauvin) J. Agardh, through the inhibition of a lipid peroxidation reaction that is induced by the UV radiation. The antioxidant activity during the UV exposure was investigated using the laser-based photoacoustic method for the detection of the ethylene as indicator for lipid peroxidation. This involves an experiment that isolated crude phlorotannins from the ethyl acetate fraction of the Sargassum hystrix methanol extract, hereafter referred to as PFSH. It results in the antioxidant activity as a potent lipid peroxidation inhibitor. Statistically, such antioxidant activity is not significantly different than the commercial antioxidant, which is vitamin C (p > 0.05). The amount of the total phlorotannins, using the Folin-Ciocalteu method, was measured to be approximately 0.13% w/w. In addition, it is found that PFSH contains phlorotannins with low molecular weight (MW) (
EFEK ANTI ANGIOGENESIS TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata , (Roxb.) Schlecht) PADA MEMBRAN KORIO ALANTOIS EMBRIO AYAM YANG DIINDUKSI BASIC FIBROBLAST GROWTH FACTOR (bFGF) Noor Ardhi Pratomo; Erma Yunita; Sitarina Widyarini; Hady Anshory
Khazanah: Jurnal Mahasiswa Vol. VI, No. 2, Januari 2014
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/khazanah.vol6.iss2.art4

Abstract

Pertumbuhan kanker dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah angiogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas anti kanker dari ekstrak n-heksan, etil asetat dan isolat pinostrobin dari rimpang temu kunci sebagai anti-angiogenesis pada membran korio alantois (CAM) embrio ayam yang diinduksi bFGF. Serbuk kering temu kunci dimaserasi menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat, ekstrak kemudian dipekatkan. Pinostrobin diisolasi dari ekstrak etil asetat dengan kromatografi cair vakum menggunakan gradient pelarut n-heksan:etil asetat, fraksi terbaik diambil untuk dilanjutkan dengan KLT preparatif. Hasil isolat diidentifikasi menggunakan KLT Densitometri dengan pembanding standar pinostrobin. Nilai panjang gelombang maksimum dari isolat dan standar pinostrobin masing-masing adalah 298 nm dan 299 nm. Uji anti angiogenik dilakukan pada telur berembrio umur 8-9 hari yang dibagi dalam dua belas kelompok perlakuan. kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol terdiri dari kelompok I (paper disc), kelompok II (bFGF), dan kelompok III (bFGF + 0,8 % DMSO). Kelompok perlakuan terdiri dari kelompok IV (n-heksana 15 ug/ml), kelompok V (n-heksana 30 ug/ml), kelompok VI (n-heksana 60 ug/ml) , kelompok VII (etil asetat 15 mg/ml) , golongan VIII (etil asetat 30 mg/ml), kelompok IX (etil asetat 60 mg/ml), kelompok X (pinostrobin 10 nM), kelompok XI (pinostrobin 100 nM), kelompok XII (pinostrobin 1000 nM). Setelah diinkubasi selama 3 hari pada suhu 38,5°C, telur dibuka dan isi telur dikeluarkan, kemudian membran korioallantois yang melekat pada cangkang diamati secara makroskopik dan mikroskopik menggunakan antibodi VEGF. Pengamatan makroskopis menunjukkan bahwa pinostrobin memiliki efek anti angiogenesis dengan persentase daya hambat angiogenesis yang semakin tinggi seiring peningkatan dosis sedangkan pengamatan mikroskopis menunjukkan adanya sel endotel yang terekspresi oleh VEGF pada kelompok etil asetat dan isolat pinostrobin. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat dan isolat pinostrobin memiliki efek sebagai anti angiogenesis melalui jalur penghambatan bFGF, sedangkan yang menghambat angiogenesis melalui jalur penghambatan VEGF hanya pada kelompok etil asetat dan isolat pinostrobin.
Efek Pemaparan Deltamethrin pada Broiler Terhadap Aktivitas Enzim Alanin Aminotransferase, Aspartat Aminotransferase dan Gambaran Histopatologi Hepar Nemay Anggadewi Ndaong; Agustina Dwi Wijayanti; Sitarina Widyarini
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v2i1.990

Abstract

The purpose of this study is to determine the effects of deltamethrin exposure on the Broiler’s liver histopathological feature, alanine aminotransferase (ALT) and aspartate aminotransferase (AST) enzyme activity. Fourty DOC Broilers strain New Loghman are divided into four group of ten and they were adapted for 5 days prior to the treatment. Group I (KI) is a control group, group II were given 20 mg/L deltamethrin, group III were given 10 mg/L deltamethrin and exposure deltamethrin concentration 10 mg/L and group IV were given 5 mg/L delthametrin. Deltamethrin was mixed with drinking water and then was given to the treatment group for 30 days. Blood samples were taken on day 0, day 15 and day 30 of treatment to determine of ALT and AST enzyme activity. On day 35, all animal were sacrificed, liver were taken out and fixed in 10% of buffer formalin for microscopic examination. Results of the AST enzyme activity shows that exposure to 20 mg/L and 10 mg/L deltamethrin for 30 days resulted in the histopathological changes of the liver, such as, fatty degeneration, necrosis on liver cells, inflamation of the liver, and necrosis on liver cells without the infiltration of inflamation cells. It is conclude that exposure to 20 mg/L deltamethrin for 30 days resulted in an increase in AST enzyme activity which is supported liver histopathological changes: fatty degeneration, necrosis, inflamation, and necrosis on liver cells without the infiltration of inflamation cells.
The effect of co-chemotherapy of ethyl acetate fraction of Long jack roots (Eurycoma longifolia jack) on interleukin-6 expression of 7,12- dimethylbenz anthrasen breast carcinoma model Siti Salma Yusuf; Laela Hayu Nurani; Sitarina Widyarini
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 9, No 2, (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/JKKI.Vol9.Iss2.art7

Abstract

Background: Carcinogenic compound can cause cancer, one of which is 7,12- Dimethylbenz anthrasen (DMBA). Therapy used is chemotherapy using doxorubicin. However, doxorubicin can cause side effects and not specific enough, so it can also impair normal cells and cause resistance, so Long jack roots are needed as co- chemotherapy agent.Objective: To assess the effect of giving co-chemotherapy ethyl acetate fraction of Long jack roots and doxorubicin on the development of breast cancer through inhibition interleukin-6 expression.Methods: A total of 35 female rats SD strain were divided into 5 intervention group, each group contained 7 rats, namely Group 1 (baseline given feed and water), Group 2 (DMBA 20 mg / kg given 2x a week for 5 weeks), Group 3 (DMBA 20mg / kg + Long jack roots Ethyl acetate fraction 100 mg / kg), Group 4 (DMBA 20 mg / kg + Doxorubicin 1,17mg / kg), Group 5 (DMBA 20 mg / kg + Long jack roots ethyl acetate fraction 100 mg / kg + Doxorubicin 1,17mg / kg), then on the 16th week, surgery was done to remove animal’s mammae and organs and to conduct immunohistochemistry test with anti interleukin-6. Results: Interleukin-6 expression test result% with the average value of group I, II, III, IV and V respectively, 6.56 ± 3.50%; 47.21 ± 9.48%; 20.83 ± 10.40%; 49.39 ± 9.87% and 58.37 ± 17.32%.Conclusion: The administration of co-chemotherapy ethyl acetate fraction of longjack roots (Eurycoma longifolia Jack) and doxorubicin is effective inlowering aromatase expression, however not effective in reducing IL-6 expression compared to single regiment doxorubicin in DMBA-induced rat models.
Effects of co-chemotherapy ethyl acetate fraction of eurycoma longifolia jack roots and doxorubicin against apoptosis through expression p53 mutant and Bcl-2 Galih Dwi Mulyati; Laela Hayu Nurani; Sitarina Widyarini
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 8, No 1, (2017)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/JKKI.Vol8.Iss1.art9

Abstract

Background : It was found mutations of p53 gene in Breast cancer. Mutant p53 protein caused a decrease in cell apoptosis mechanisms through increased expression of Bcl-2. Breast cancer therapy is commonly used chemotherapy using Doxorubicin. However, effectiveness of the use of this chemotherapeutic agent is limited due to the emergence of side effects and toxic to normal cells. Therefore, it is necessary to develop new drugs for combination of chemotherapy. Eurycoma longifolia Jack roots has the potential as co-chemotherapy of breast cancer and it is not toxic to normal cells. Method : Rats were divided into 5 groups. Each group consisted of four female white Sprague Dawley rats. Group 1 (Normal), group 2 (DMBA 20 mg/kgB.W), group 3 (DMBA +Doxorubicin 1.12 mg/kgB.W), group 4 (DMBA +fractions 100 mg/kgB.W), group 5 (DMBA+Doxorubicin +fractions). All the rats were sacrificed at weeks 16 and to be taken their breast tissue. Immunohistochemistry was performed using a mouse monoclonal antibody mutant (BioGenex) and Bcl-2 (BIOSS). Results : expression of mutant p53 percentage obtained for group I (9.35 ± 0.32)%, II (21.65 ± 1.60)%, III (10.72 ± 2.52)%, IV (11.63 ± 3.39)%, V (12.72 ± 3.44)%, While the percentage of Bcl-2 expression obtained for I (20.62 ± 10.09)%, II (52.83 ± 3.61)%, III (24.38 ± 3.54)%, IV (38.01 ± 6.25)%, V (27.99 ± 4.27)%. The data was statistically tested by Kruskal Wallis test (p< 0.005). Conclussion : Co-chemotherapy of E. longifolia Jack roots and Doxorubicin can stimulate apoptosis through decreased in the expression of mutant p53 protein and Bcl-2 in breast tissue of rats induced by DMBA.
ISOPROTERENOL SEBAGAI MODEL INFARK MIOKARDIAL AKUT PADA TIKUS WISTAR Wahyu Widiyaningsih; Sugiyanto Sugiyanto; Sitarina Widyarini; Suwidjiyo Pramono
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Prosiding Seminar Nasional "Peluang Herbal Sebagai Alternative Medicine"
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.658 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v0i0.1339

Abstract

ABSTRACT Decreased oxygen supply and necrosis in the heart muscle cells can lead to acute myocardial infarction. Free radical compounds can lead to oxidative stress in the heart muscle and lead to myocardial infarction. Isoproterenol is a non-selective β-adrenergic agonist can lead to acute myocardial infarction in large doses. The purpose of this study was to validate the model of acute myocardial infarction. This study using male Wistar rats aged two months as the test animal. Male Wistar rats divided into two groups: control group and treatment group. The control group treated with physiological saline and the treatment group treated with isoproterenol 85 mg/kg BW. Isoproterenol administered subcutaneously for two doses with an interval of 24 hours. After 48 hours of the isoproterenol first administration, rat heart rhythm's records with an electrocardiogram (ECG). Furthermore, the rats sacrificed and performed a necropsy. The left ventricle part in the cross section for the macroscopic observation (extensive infarction) with triphenyl tetrazolium chloride (TTC) staining, microscopic observation of infarction with hematoxylin-eosin staining (HE) and immunohistochemical (IHC) to observe the expression of caspase-3. The ECG of isoproterenol group showed elevation in the ST segment. TTC staining shows the expansion of the infarct area. The HE staining showed the typical image of myocardial infarction and the IHC staining results showed an increase in the expression of caspase-3. The results showed that isoproterenol can be use as a model myocardial infarction with parameters of infarction are ECG changes, TTC staining of infarct broad macroscopic image, a histopathological image of heart and apoptosis with the expression of caspase-3. Key words: Isoproterenol, acute myocardial infarction, cardiac histopathology
Ekpresi Sirt1 pada Karsinoma Payudara Tikus yang Diinduksi Dimethylbenz (α) Anthracene dan Hubungannya dengan Derajat Histologis, Ukuran Tumor serta Ekpresi PCNA Novrita Padauleng; Dewajani Purnomosari; Sri Herwiyanti; Harjadi Harjadi; Irianiwati Irianiwati; Sitarina Widyarini
Unram Medical Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v5i2.192

Abstract

Latar belakang: Karsinoma payudara terjadi melalui proses kompleks yang melibatkan mutasi serta modifikasi epigenetik. Kontribusi Sirt1 pada modifikasi epigenetik terjadi melalui aktivitas deasetilasi Sirt1 terhadap beberapa gen penekan maupun pemicu pertumbuhan karsinoma, sehingga transkripsi gen-gen tersebut menjadi inaktif. Penelitian ini bertujuan membandingkan ekspresi Sirt1 pada karsinoma payudara tikus yang diinduksi DMBA dengan kelenjar normal, serta melihat ada tidaknya hubungan antara ekspresi Sirt1 dengan derajat histologis, ukuran tumor, dan ekspresi PCNA.Metode: Sebanyak 30 ekor tikus Sprague dawley betina, dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu pakan, kontrol vehicle (minyak jagung), dan karsinoma payudara (induksi DMBA). Analisis jaringan payudara menggunakan teknik imunohistokimia untuk protein Sirt1 dan PCNA, serta pengecatan hematoksilin eosin untuk derajat histologis.Hasil: Ekspresi Sirt1 pada karsinoma payudara tikus lebih tinggi secara bermakna dibandingkan ekspresinya di kelenjar payudara normal (26,12 vs 0,05; p=0,004). Ekspresi Sirt1 positif lebih banyak dijumpai pada karsinoma payudara dengan derajat histologis buruk (56,2%), dan tidak dijumpai pada karsinoma payudara dengan derajat histologis baik. Uji statistik menunjukkan hubungan yang sangat bermakna antara ekspresi Sirt1 dengan ukuran tumor (textitp=0,009;r=0,877) dan ekspresi PCNA (p=0,000; r=0,790).Kesimpulan: Protein Sirt1 pada penelitian ini cenderung sebagai pemicu pertumbuhan karsinomapayudara, dan ekspresi Sirt1 positif lebih banyak dijumpai pada karsinoma payudara dengan derajathistologis buruk. Peningkatan ekspresi Sirt1 disertai dengan peningkatan ukuran tumor dan ekspresiPCNA.
EKSPRESI INSULIN PADA PANKREAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN BERULANG Erwin E; Etriwati E; Muttaqien M; Tri Wahyu Pangestiningsih; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.123 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i2.900

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi insulin pada pankreas mencit (Mus musculus) yang diinduksi streptozotocin berulang dengan pewarnaan imunohistokimia yang berguna sebagai hewan model diabetes melitus. Tiga puluh ekor mencit jantan galur Balb-C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor. Kelompok 1 (K1) diberikan pelarut streptozotocin, sedangkan kelompok 2 (K2) diberikan streptozotocin dengan dosis 40 mg/kg bobot badan dalam 50 mM natrium sitrat bufer pH 4,5 secara intraperitoneal sebanyak 0,5 ml selama 5 hari berturut-turut. Hewan percobaan dari masing-masing kelompok dieutanasia sebanyak 2 ekor pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, selanjutnya mencit diperfusi dan dinekropsi untuk mengambil jaringan pankreas sebagai sampel pemeriksaan imunohistokimia dengan metode streptavidin peroksidase menggunakan antibodi mouse anti-insulin (1:300). Berdasarkan uji statistik menggunakan analisis varian, ekspresi insulin pada sel beta Langerhans pankreas K1 lebih tinggi dibandingkan K2 (P0,05). Waktu pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Induksi dosis rendah streptozotocin secara berulang dapat menurunkan jumlah ekspresi sel beta Langerhans pankreas yang imunoreaktif terhadap insulin.
EFEKTIVITAS PENTAGAMAVUNON-0 TERHADAP PENGHAMBATAN EKSPRESI SIKLOOKSIGENASE-2 PADA MODEL KANKER KOLON TIKUS Risfah Yulianty; Lukman Hakim; Sardjiman S; Gemini Alam; Riska Nufika; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.88 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.344

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan efektivitas pentagamavunon-0 (PGV-0) terhadap penghambatan ekspresi siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker kolon tikus Wistar. Pada penelitian ini digunakan 20 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan kontrol negatif, kelompok II kontrol positif, kelompok III diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 15 minggu, dan kelompok IV diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 25 minggu. Pemberian PGV-0 dilakukan secara oral dua kali seminggu. Induksi kanker kolon dilakukan dengan cara injeksi subkutan DMH 60 mg/kg BB, satu kali seminggu selama 15 minggu. Pada minggu ke-26, semua hewan coba dieutanasia, kolon difiksasi dalam formalin 10% untuk selanjutnya diamati perubahan makroskopik dan mikroskopik. Penilaian ekspresi COX-2 dilakukan dengan menggunakan metode Duke’s stage dan skor imunoreaktivitas (IRS). Hasil penelitian ini memperlihatkan pemberian PGV-0 selama 25 minggu menurunkan jumlah nodul kanker kolon dari 5 ke 2 (berkurang 60%); diameter kanker kolon (pxl) dari 0,712 mm² ke 0,0043 mm² (berkurang 99,31%). Pemberian PGV-0 selama 15 minggu hanya menurunkan jumlah nodul 10% dan area kanker kolon dari 0,712 mm² ke 0,0062 mm² (99,07%). Skor imunoreaktivitas COX-2 diekspresikan oleh kelompok III dan IV adalah 4 dan 5. Gambaran histologis dari kolon mendukung hasil di atas. Pemberian PGV-0 efektif menurunkan jumlah dan area nodul kanker kolon melalui penghambatan ekspresi COX-2.
Co-Authors . Harjadi . Muttaqien Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Rohman Achmad Mursyidi Achmad Mursyidi Adrenalin, Sruti Listra Agnes Nora Iska Harnita Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni Agung Endro Nugroho Agung Giri Samudra Agustina Dwi Wijayanti AGUSTINUS YUSWANTO Ahmad Mursyidi Ahmadi, Maulidina Alfarisa Nurrurozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Ana Sahara Anandita Nurwijayanti Andayana Puspitasari Gani Anna Ekawati Apriani, Lalily Arief Nurrochmad Asmarani Kusumawati Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Bambang Sutrisno Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Charles Rangga Tabbu Claude Mona Airin Deasy Wulan Dwiratna Devi Usdiana Rosyidah Devita Anggraeni Dewajani Purnomosari Dewajani Purnomosari Dhasia Ramandani, Dhasia Dhirgo Adji Dimas Adhi Pradana Dwi Priyowidodo Edy Meiyanto Eka Kumalasari Endang Dwi Wulansari Erma Yunita Erwin . Erwin E Eryl Sri Rohayati Eti Nurwening Sholikhah Etriwati E Fajar Slamet Riana Fara Azzahra Fara Azzahra FARIDA HAYATI Fauziah, Ima Frans J.M. Harren Galih Dwi Mulyati Gede Bayu Suparta Gemini Alam Geovani Meryza Oka Putra Caesar Gharsina Ghaisani Yumni Hady Anshory Hardian, Andreas Bandang Harjadi Harjadi Hary Purnamaningsih Hary Purnamaningsih Hastari Wuryastuty Hayati, Farida Helmina Wati Hizriah Alief Jainudin Ign Edi Santosa Ika Tidariani Imanjati, Lynda Nugrahaning Indwiani Astuti Indwiani Astuti Irianiwati Irianiwati Irianiwati Widodo Iwan Sahrial Hamid Joko Prastowo Jumina Jumina Kintoko, Kintoko Kony Putriani Kurniasih . Kurniasih Kurniasih Kurniasih Kurniasih Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laela Hayu Nurani Laksono Trisnantoro Lalily Apriani Laras Widawaty Putri Lintang Cahya Saputri Lukman Hakim Lukman Hakim Marchaban Marchaban Mega Cahya Nalasukma Michael Haryadi Wibowo Mustofa Mustofa Mustofa Mustofa Nanang Fakhrudin, Nanang Nemay Anggadewi Ndaong Neni Tri Anggraini Ngatidjan Ngatidjan Ni'ma, Neli Syahida Nina Salamah Noor Ardhi Pratomo Novrita Padauleng Novrita Padauleng Nugrahani, Warih Pulung Nura Ustrina Nurman Haribowo Pramono, Suwidjiyo Puspa Wikan Sari R Wasito R Wasito Rahmawati, Irhamna Putri Ramadhani, Mungky Ema Ranita Tri Budi M Rifqi Ferry Balfas Rini Widayanti Risfah Yulianty Risfah Yulianty Riska Nufika Riska Nufika Ruslin Hadanu Rusmihayati Rusmihayati Santika, Luh Putu Nadya Santoso, Ferdinand Prayogo Cahyo Sardjiman S Siti Salma Yusuf Slamet Raharjo Slamet Raharjo Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Sri Herwiyanti Sri Herwiyanti, Sri Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Sudarsono Sudarsono Sudibyo Martono Sugiyanto - Sugiyanto . Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto, Sugiyanto Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sugiyono Sultan Suhrah Febrina Karim Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Suwidjiyo Pramono Tiaravista, Amanda Gita Tri Untari Tri Untari Tri Untari Tri Wahyu Pangestiningsih Tria Zakinah Vembriarto Jati Pramono Vinsa Cantya Prakasita Wahyu Widiyaningsih Wahyu Widyaningsih Wahyu Widyaningsih Widhihastuti, Endah Winarsih, Sugi Yanuartono . Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono yanuartono, yanuartono - Yeremia Yobelino Sitompul Yuli Purwandari Kristiangingrum Yuli Purwandari Kristianingrum Yuli Purwandari Kristianingrum, Yuli Purwandari Yunitasari, Maria Yustina Sri Hartini Yusuf, Siti Salma