Claim Missing Document
Check
Articles

EFEK SAMPING DAN MANAJEMEN OBAT COVID-19 PADA GANGGUAN FUNGSI GINJAL DAN HATI Siti Saleha; Sri Adi Sumiwi; Julisiana Sanggelorang; Iis Leniawati
Farmaka Vol 19, No 4 (2021): Farmaka (Suplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i4.34645

Abstract

COVID-19  (coronavirus disease) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus korona baru yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 atau SARS-CoV-2. Paru-paru menjadi organ utama yang terkait dalam COVID-19, namun beberapa organ lain seperti ginjal dan hati juga penting. Sebagian besar obat yang diterima pasien dieksresikan melalui ginjal dan atau mengalami metabolisme di hati. Oleh karena itu, perubahan fungsi ginjal atau hati secara signifikan dapat mempengaruhi konsentrasi obat karena gangguan ekskresi dan metabolisme, sehingga mengakibatkan toksisitas atau mengurangi efikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah efek samping dan manajemen obat COVID-19 pada pasien dengan berbagai tingkat gangguan ginjal dan hati sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi tenaga kesehatan. Pengobatan COVID-19 dalam penelitian ini mengacu pada Protokol Tata Laksana COVID-19 oleh Kementerian Kesehatan Indonesia. Pencarian literatur dilakukan menggunakan google, google scholar, PubMed dan NCBI. Secara menyeluruh, kemampuan metabolisme dan ekskresi obat remdesivir, oseltamivir, favipiravir, azitromisin, levofloxasin, deksametason, dan antikoagulan serta vitamin C yang digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan atau gangguan fungsi hati perlu dipertimbangkan. Rekomendasi dosis obat yang digunakan harus memperhatikan derajat gangguan ginjal dan atau hati sebelum dapat diterapkan.Kata kunci: COVID-19, fungsi ginjal, fungsi hati
Aktivitas Antiinflamasi Berbagai Tanaman Diduga Berasal Dari Flavonoid NUR RAMADHANI MAUNG MANURUNG; Sri Adi Sumiwi
Farmaka Vol 14, No 2 (2016): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.748 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i2.10816

Abstract

AbstrakInflamasi adalah suatu respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh kerusakan pada jaringan. Obat antiinflamasi steroid dan nonsteroid memiliki banyak efek samping sehingga banyak dilakukan pengembangan antiinflamasi yang berasal dari bahan alam, terutama pada tanaman. Tanaman yang terbukti secara ilmiah memiliki khasiat sebagai antiinflamasi diantaranya daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Shecff.) Boerl.), rimpang kencur (Kaempferiae galanga L.), daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.) Lamk.), kelopak bunga rosela merah (Hisbiscus sabdariffa), serta bunga dan daun asam jawa (Tamarindus indica). Metode yang digunakan dalam artikel review ini adalah tinjauan pustaka dari berbagai jurnal yang diterbitkan secara online. Terdapat 5 jurnal sebagai pustaka primer, yaitu jurnal yang menampilkan hasil dari penapisan fitokimia dan persentase inhibisi radang dari tanaman tersebut dengan metode pengujian yang sama. Metode dalam proses pengujiannya, yaitu pengambilan dan pengujian metabolit sekunder dari tanaman, pengujian aktivitas antiinflamasi, dan analisis data secara statistik. Hasil menunjukkan bahwa tanaman-tanaman yang diuji memiliki aktivitas antiinflamasi. Kekuatan efek antiinflamasi yang ditunjukkan oleh persentase inhibisi udema pada tanaman tersebut berbeda-beda, tergantung pada dosisnya. Senyawa yang diduga memberikan aktivitas antiinflamasi tersebut adalah senyawa golongan flavonoid.Kata kunci : antiinflamasi, tanaman, persentase inhibisi, flavonoid
AKTIVITAS ANTIINFLAMASI BERBAGAI TUMBUHAN YANG DIINDUKSI OLEH KARAGENAN FITRI NURJANAH; Sri Adi Sumiwi
Farmaka Vol 17, No 1 (2019): Farmaka (Supplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.451 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i1.22102

Abstract

 ABSTRAKInflamasi merupakan bagian dari respons biologis kompleks dari jaringan vaskular terhadap kerusakan rangsangan, seperti patogen, sel yang rusak, atau iritasi. Ada berbagai obat untuk mengontrol dan menekan inflamasi diantaranya golongan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid) serta AIS (Anti Inflamasi Steroid). Namun obat tersebut masih memiliki efek samping yang tidak diinginkan pada pada gastrointestinal dan pendarahan peptik. Oleh karena itu mulai dikembangkan obat dari tumbuhan sebagai sumber alternatif pengobatan inflamasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dari berbagai ekstrak tumbuhan terhadap hewan percobaan mencit/tikus dilakukan dengan cara memberikan karagenan sebagai penginduksi inflamasi. Dari 15 tumbuhan yang dikaji dari sumber data berupa jurnal, terdapat kandungan senyawa flavonooid yang bersifat sebagai antiinflamasi. Setiap tumbuhan memberikan aktivitas antiinflamasi yang berbeda dengan dosis efektif yang juga berbeda yang ditunjukkan dengan inhibisi edema pada tikus/mencit. Kata kunci: Antiinflamasi, Tumbuhan Obat, Karagenan, Senyawa Aktif      ABSTRACT Inflammation is part of the complex biological response of vascular tissue to damage to stimuli, such as pathogens, damaged cells, or irritation. There are various drugs to control and suppress inflammation including the NSAIDs (Non-Steroid Anti-inflammatory) and AIS (Anti-Inflammatory Steroids). But the drug still has undesirable side effects in the gastrointestinal and peptic bleeding. Therefore, the drug from  plants began to be developed as an alternative source of inflammatory treatment. The purpose of this study was to determine the activities of various extracts of plants against rats/mice tested animals by giving carrageenan as an inflammatory inducer. Of the 15 plants studied from data sources in the form of journals, there are flavonooid compounds which are anti-inflammatory. Each plant provides a different anti-inflammatory activity with a different effective dose which is indicated by the inhibition of edemaKeywords: Anti-inflammatory, Medicinal plant, Carageenan, Active Compound
AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA BEBERAPA TANAMAN DI ASIA SAFIRA ANNISSA; SRI ADI SUMIWI
Farmaka Vol 15, No 1 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.537 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i1.13202

Abstract

Hiperurisemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat karena disfungsi dalam produksi atau ekskresi. Prevalensi hiperurisemia terus meningkat secara cepat pada beberapa dekade terakhir  dan menjadi penyebab terbesar gout dan inflamatori artritis. Pengobatan lini pertama untuk hiperurisemia adalah alopurinol. Namun penggunaannya memiliki efek samping terhadap tubuh sehingga dibutuhkan obat alternatif yang memiliki efek samping minimal, seperti obat herbal. Pada review ini akan dibahas beberapa tanaman yang berasal dari asia yang potensial menjadi obat antihiperurisemia  Metode yang digunakan adalah studi pustaka. Pencarian data dilakukan dengan instrumen search engine online seperti Google, Pubmed, dan Science Direct. Hasil yang diperoleh adalah beberapa tumbuhan yang berasal dari Asia seperti Annona muricata L., Gloriosa superba L., Orthosiphon stamineus Benth, dan Hibiscus sabdariffa L. berpotensi menjadi obat alternatif dalam pengobatan hiperurisemia.Kata kunci: Hiperurisemia, Asam Urat, Obat Herbal 
REVIEW JURNAL : AKTIVITAS ANTIHIPERLIPIDEMIA PADA TANAMAN HERBAL DENGAN METODE INDUKSI HEWAN PERCOBAAAN WAHYU EKA SAPUTRI; Sri Adi Sumiwi
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.978 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.25909

Abstract

AbstrakHiperlipidemia merupakan disregulasi metabolik yang sangat berkaitan erat dengan diabetes mellitus, gangguan ini ditandai dengan adanya peningkatan profil lipid dalam tubuh antara lain LDL, VLDL, asam lemak bebas, trigliserida. Beberapa tanaman herbal memiliki aktivitas antihiperlipidemia yang telah dibuktikan dengan dilakukannya penelitian dengan menggunakan hewan percobaan yang diberikan perlakukan penginduksian hiperglikemia maupun diabetes. Hasil yang diperoleh adalah terdapat 13 jenis ekstrak tanaman yang memiliki aktivitas antihiperlipidemia dengan adanya penurunan profil lipid yang signifikan pada hewan percobaan.Kata Kunci : Hiperlipidemia, Antihiperlipidemia, profil lipid , tanaman herbal, induksi hewa uji.AbstractHyperlipidemia is a metabolic dysregulation that is closely related to diabetes mellitus, this disorder is characterized by an increase in lipid profiles in the body including LDL, VLDL, free fatty acids, triglycerides. Some herbal plants have antihyperlipidemic activity which has been proven by conducting research using experimental animals which are treated to induce hyperglycemia and diabetes. The results obtained were 13 types of plant extracts which had antihyperlipidemic activity with a significant decrease in lipid profile in experimental animals.Keywords: Hyperlipidemia, Antihyperlipidemia, lipid profile, herbal plants, induction of test hives.
Peran Flavonoid pada Berbagai Aktivitas Farmakologi Izzatul Khoirunnisa; Sri Adi Sumiwi
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3460.303 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.21922

Abstract

Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder dengan struktur fenolik yang bervariasi dan dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kulit kayu, akar, batang, bunga, teh dan anggur. Flavonoid terkenal dengan efek menguntungkannya bagi kesehatan dan upaya sedang dilakukan untuk mengisolasi bahan yang disebut flavonoid. Flavonoid sekarang dianggap sebagai komponen yang sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi nutrasetikal, farmasi, obat-obatan dan kosmetik. Hal ini karena flavonoid memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, anti-mutagenik dan anti-karsinogenik ditambah dengan kapasitasnya untuk memodulasi seluler kunci fungsi enzim. Saat ini banyak dilakukan kegiatan penelitian dan pengembangan flavonoid terkait dengan isolasi, identifikasi, karakterisasi dan fungsi flavonoid dan akhirnya penerapannya pada manfaat kesehatan. Dalam review ini dibahas mengenai 26 jenis flavonoid beserta aktivitas farmakologis dari flavonoid tersebut.
KHASIAT KACANG KENARI (Canarium Indicum L.) TERHADAP BERBAGAI MACAM PENYAKIT Nisa Masyitah; Sri Adi Sumiwi; gofarana Wilar
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.212 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.18763

Abstract

Peran Senyawa Flavonoid dan Glikosida Jantung dalam Aktivitas Kardiotonik RAHADIANTI KHOFII SUWANDITYA; Sri Adi Sumiwi; Yoga Windhu Wardhana
Farmaka Vol 17, No 1 (2019): Farmaka (Supplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.109 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i1.22117

Abstract

Kardiotonik merupakan kemampuan untuk meningkatkan efisiensi dan kontraksi otot jantung, yang mengarah pada peningkatan aliran darah ke seluruh jaringan di tubuh. Aktivitas kardiotonik dapat berasal dari tanaman dengan senyawa metabolit sekunder. Salah satu metabolit sekunder yang terkenal adalah glikosida jantung. Metabolit sekunder ini sejak dahulu dipakai untuk pengobatan gagal jantung dan aritmia jantung. Disamping jenis glikosida, metabolit lain seperti flavonoid juga dapat berperan dalam aktivitas kardiotonik dengan aktivitas antioksidannya. Melalui tinjauan pustaka ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait peran flavonoid dan glikosida jantung dalam aktivitas kardiotonik.Kata Kunci: Kardiotonik, glikosida jantung, flavonoid
AKTIVITAS KARDIOTONIK PADA 15 TANAMAN HAZNA PUTRI SALSABILLA; Nyi Mekar Saptarini; Sri Adi Sumiwi
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.72 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.21851

Abstract

Obat kardiotonik seperti glikosida jantung merupakan obat yang dapat meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan digunakan untuk mengobati gagal jantung kongestif. Pada review artikel ini dibahas 15 tanaman yang memiliki aktivitas kardiotonik. Tanaman tersebut adalah Antiaris toxicaria Lesch., Aloe barbadensis Mill., Aquilaria agallocha Roxb., Bougainvillea glabra Choisy, Cassia tora L., Corchorus aestuans L., Haldinia cordifolia Roxb., Lagenaria siceraria (Molina) Standl., Moringa oleifera Lam., Nerium oleander L., Paederia foetida L., Pterocarpus marsupium Roxb., Saussurea lappa L., Vitex negundo L., dan Xylocarpus granatum J. Koenig. Kelima belas tersebut diekstraksi dengan pelarut yang berbeda kemudian diujikan kepada hewan coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 tanaman tersebut memiliki aktivitas kardiotonik yang baik dengan meningkatkan kontraksi otot jantung sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengobatan gagal jantung kongestif.Kata kunci: kardiotonik, jantung, tanaman obat.
AKTIVITAS BERBAGAI TANAMAN SEBAGAI ANTIHIPERURISEMIA KHOIRINA NUR SA'IDAH; Sri Adi Sumiwi
Farmaka Vol 17, No 1 (2019): Farmaka (Supplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.424 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i1.22100

Abstract

Abstrak Gangguan metabolik merupakan gangguan peningkatan kadar asam urat (hiperurasemia) penyakit ini sudah sering dijumpai baik di negara Indonesia ataupun negara lainnya di benua Asia. Obat golongan xantin oksidase inhibitor seperti alopurinol dan febuxostat direkomendasikan sebagai lini pertama untuk pengobatan, tetapi perlu diperhatikan penggunaan xantin oksidase yang terus menerus dapat menyebabkan efek samping toksisitas pada gastrointestinal dan meningkatkan serangan akut gout pada awal terapi. Oleh karena itu, banyak penelitian yang melibatkan banyak tumbuhan herbal yang diharapkan memiliki aktivitas antihiperurisemia karena tanaman herbal memiliki resiko toksisitas dan efek samping yang lebih rendah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan jahe merah (Zingiber officinale var. Amarum), daun salam (Syzygium polyanthum), Herba Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth), Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) , kayu secang (Caesalpinia sappan L.) , Ekstrak Rebung (Schizostachyum brachycladum Kurz ), Pakis tangkur (Polypodium feei), Naga Putih (Hylocereus undatus), (Mimosa pudica L. ), Daun Sirsak (Annona muricata L.), Sparattosperma leucanthum , Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.), Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Dioscorea tokoro makino, dan chatupatika memiliki aktivitas antihiperurisemia. Oleh karena itu, pada review ini akan dibahas aktivitas antihiperurisemia pada lima belas tanaman tersebut. Hasil yang didapatkan dari beberapa artikel yaitu beberapa tanaman tersebut berkhasiat sebagai antihyperurisemia melalui uji daya hambat xantin oksidase dan menurunkan kadar asam urat pada hewan uji. Sehingga memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai obat untuk hyperurisemia. Kata Kunci: Hiperurisemia, Xantin Oksidase, Tanaman Herbal AbstractMetabolic disorders that affect the increase in uric acid levels (hyperurasemia) are diseases that have often been found in both Indonesia and other countries in the Asian continent. Xanthine oxidase inhibitors such as allopurinol and febuxostat are recommended as a first line for treatment, but it should be noted that the continued use of xanthine oxidase can cause gastrointestinal toxicity side effects and increase acute attacks of gout at the beginning of therapy. Therefore, many people use medicinal plants as anti gout because they have relatively small side effects, are easy to obtain, and are relatively inexpensive compared to synthetic drugs. Based on the research, red ginger (Zingiber officinale var. Amarum), bay leaf (Syzygium polyanthum), Suruhan Herb (Peperomia pellucida (L.) Kunth), Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) , secang wood (Caesalpinia sappan L.), Bamboo Shoot Extract ( Schizostachyum brachycladum Kurz), Pakis tangkur (Polypodium feei), White Dragon (Hylocereus undatus), (Mimosa pudica L.), Soursop leaf (Annona muricata L.), Sparattosperma leucanthum, Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.), Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Dioscorea tokoro makino, and chatupatika have antihyperuricemia activities. Therefore, this review will discuss the antihyperuricemia activity in these fifteen plants. The results obtained from several articles, namely some of these plants are efficacious as antihyperurisemia through the inhibitory test of xanthine oxidase and reduce uric acid levels in test animals. So that it has the potential that can be developed as a medicine for hyperurisemia. Keywords: Hyperuricemia, Xanthine Oxidase, Herbal Plants
Co-Authors Ade Zuhrotun Ahmad Muhtadi Ai Hertati Ai Hertati, Ai Ajeng Diantini, Ajeng Aliya Nur Hasanah Ami Tjitraresmi Anas Subarnas Anna Yuliana, Anna Anni Anggraeni Anni Anggraeni, Anni Anni Aoggraeoi" Apriali, Kirka Dwi Ardiansyah, Fahriza Aryanti, Ninda Asman Sadino Azzahra, Nabila Putri Clara Sunardi Clara Sunardi Clara Sunardi Dani Sujana Darmawan, Michelle Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati, Darwati ELI HALIMAH Ellin Febrina Ellin Febrina FAUZI, DIANE FITRI NURJANAH Gofarana Wilar Hartono, Ayu Previani Hazna Putri Salsabilla Hendrayana, Jemmy Hendrayana, Jemmy Ida Musfiroh, Ida Iis Leniawati Indah Suasani Wahyuni Irma Erika Herawati Irma Melyani Puspitasari Irma Meylani Puspitasari Izzatul Khoirunnisa Jennifer Kolina Julisiana Sanggelorang Jutti Levita KHOIRINA NUR SA'IDAH Kokom, Asep Kolina, Jennifer Kusuma, Winny Lutfi Sulaiman MANUELA GLENATALIE PAKPAHAN Mardhiani, Yanni Dhiani Marline Abdassah Bratadiredja Marline Abdassah, Marline MEGANTARA, SANDRA Mochamad Rizal Moelyono, M W Moelyono, M W Mohamad Taufik Ismullah Muchtaridi Muchtaridi Muhammad Ryan Radix Rahardhian Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Nisa Masyitah NUR RAMADHANI MAUNG MANURUNG Nurfadillah, Nisrina Nurike Susendi Nyi Mekar Saptarini Okta Nama Putra Pangestu, Lauren Putri, Chintiana Nindya Rahadianti Khofii Suwanditya Ramonah, Dewi Renny Amelia Riezki Amalia Rini Hendriani Ririn Suharsanti, Ririn Rochjana, Anna Uswatun Hasanah Ronny Lesmana Saeful Amin, Saeful SAFIRA ANNISSA Sari Sumarni Shaleha, Resha Resmawati Siti Saleha Sriwidodo Sriwidodo Steffi Liem Supriyatna Supriyatna Susilawati, Elis Suwandi, Deden Winda Taofik Rusdiana TIANA MILANDA Tina Rostinawati WAHYU EKA SAPUTRI Winny Kusuma Yasmiwar Susilawati Yoga Windhu Wardhana Yohanes, David Christianto Yoppi Iskandar Yuli Andriani Yunita .