Claim Missing Document
Check
Articles

Multiplikasi tunas mikro pisang (Musa paradisiaca l.) ‘raja bulu’ secara in vitro pada berbagai jenis dan konsentrasi sitokinin Elma, Tiara; Suminar, Erni; Mubarok, Syariful; Nuraini, Anne; Ariyanto, Nur Budi
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.703 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14917

Abstract

Terbatasnya ketersediaan bibit pisang bermutu di Indonesia disebabkan oleh masih rendahnya jumlah dan kualitas bibit pisang yang dihasilkan melalui metode konvensional. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bibit cukup lama, oleh karena itu digunakan suatu metode perbanyakan untuk menghasilkan bibit dalam waktu yang relatif singkat melalui metode kultur jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan salah satu jenis dan konsentrasi sitokinin terbaik dalam meningkatkan laju multiplikasi tunas pisang raja bulu secara in vitro. Percobaan dilaksanakan dari bulan November 2016 sampai bulan Maret 2017 di Laboratorium Kultur Jaringan dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Sumedang. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan 13 perlakuan, 3 ulangan dan 2 sampel. Media Murashige and Skoog (MS) digunakan sebagai media dasar dengan kombinasi konsentrasi BAP (1; 1,5; 2 and 2,5 mg L-1), Thidiazuron (TDZ) (0,1; 0,3; 0,5 and 0,7 mg L-1) and Kinetin (1,5; 2; 2,5 and       3 mg L-1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa TDZ 0,1 mg L-1 mampu meningkatkan jumlah tunas pisang Raja Bulu, oleh karena itu menunjukkan bahwa TDZ 0,1 mg L-1 merupakan jenis sitokinin yang potensial untuk proses multiplikasi tunas pada pisang Raja Bulu secara in vitro. Kata Kunci : BAP, In Vitro, Kinetin, Musa paradisiaca L., TDZ
PEMATAHAN DORMANSI BENIH KENTANG G2 DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DALAM AIR KELAPA Nuraini, Anne; Sumadi, Sumadi; Suminar, Erni; Suci Azima, Nuzula
Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 21, No 2 (2017): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2017.21.2.369

Abstract

Salah satu kendala dalam teknik budidaya kentang adalah adanya masa dormansi benih yang cukup lama.Upaya mempercepat pematahan dormansi dapat dilakukan menggunakan air kelapa. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mendapatkan kombinasi konsentrasi dan lama perendaman benih dalam air kelapa yang paling cepatmematahkan dormansi benih kentang G2 dan menghasilkan pertumbuhan tunas paling baik. Penelitian inidilakukan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Perlakuannya terdiri dari kombinasi konsentrasidan lama perendaman ubi kentang dalam air kelapa yaitu: tanpa perendaman air kelapa, 25% selama 1 jam, 25%selama 2 jam, 25% selama 3 jam, 50% selama 1 jam, 50% selama 2 jam, 50% selama 3 jam, 75% selama 1 jam,75% selama 2 jam dan 75% selama 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perendaman air kelapa50% selama 1 jam menghasilkan waktu pemecahan dormansi paling cepat yaitu 27,92 hari dan menghasilkanpertumbuhan panjang tunas dan bobot segar tunas yang cenderung lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya.Kata kunci: kentang, dormansi benih, air kelapa, lama dan konsentrasi perendamanABSTRACTOne of the constraint on potato production is a quite long period of dormancy. An efforts to acceleratedormancy breaking can be done using coconut water. The purpose of this experiment was to get a combination ofconcentration and coconut water soaking duration which give a best effect on G2 potato seed dormancy breaking.This experiment was held in the laboratory of Seed Technology, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University.This experiment was arranged in a randomized block design with three replications. The treatment was consistsof : without soaking by coconut water, soaking by 25% coconut water for 1 hour, 25% coconut water for 2 hour,25% coconut water for 3 hour, 50% coconut water for 1 hour, 50% coconut water for 2 hour, 50% coconut waterfor 3 hour, 75% coconut water for 1 hour, 75% coconut water for 2 hour, and 75% coconut water for 3 hour.Results of experiment showed that combination of soaking 50% coconut water for 1 hour was fastest dormancybreaking time of 27.92 days and resulted in the growth of shoot length and fresh weight of buds of potato whichtended to be better than other treatments.Key words: potato, seed dormancy, coconut water, concentartion and soaking duration
Pengaruh minyak cengkeh dan jenis kemasan terhadap mutu benih dua kultivar kacang hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek) setelah periode simpan Sumadi Sumadi; Anne Nuraini; Erni Suminar; Siti Sarah Rubaekah; Muhamad Alvianto
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.781 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i1.16074

Abstract

Abstract. Seed storage is one of the efforts to maintain seed quality until the seed is ready to be planted. Some factors that influence seed quality after the storage period are seed storage pest attack, packaging type and seed charac-teristics of each cultivar. The objectives of the experiment was to determine the combination of dosage of clove oil, packaging type and mung bean cultivar. This research consisted of two series of experiments: to study the effectiveness of a combination of clove oil dosage with cultivars and tested combinations of packaging types with two mung bean cultivars. The first experiment was conducted in January - April and the second in April - June 2017 respectively. The first experiment was to obtain the effect of a combination of clove oil dosages (0,0 ml kg-1, 0,5 ml kg-1, 1,0 ml kg-1, 1,5 ml kg-1 and 2,0 ml kg-1) with two mungbean cultivars (Vima-1 and Vima-2). Furthermore, the second experiment was to examine the types of packaging (jute bag, aluminum foil, paper bag, plastic bag and glass bottle) with cultivar type (Vima-1 and Vima-2) .The quality of the seeds was tested three and six months storage respectively. The first experi-mental results showed that clove oil treatment had no significant effect on the population of Callosobrochus sp after three months storage, percentage of broken seeds, weight of 100 grains and germination capacity. In general, Vima-3 cultivars that combined with dosages of clove oil  gave better quality than  of Vima-1 cultivars. The second experimental results showed that the paper bag packaging type and the jute bag are not able to maintain the seed viability and vigor more than  ≥ 80% of the standard quality. Aluminum foil, plastic seals, and glass bottles are able to maintained the seed quality of both cultivars after a six-month storage period.Keywords: clove oil, types of packaging, Mung bean cultivars, storage Sari. Penyimpanan benih merupakan salah satu upaya menjaga mutu benih sampai benih siap ditanam. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu benih setelah periode simpan, antara lain serangan hama gudang, jenis kemasan dan karakteristik benih tiap kultivar. Tujuan penelitian adalah menentukan kombinasi dosis minyak cengkeh, jenis kemasan yang  paling baik  mempertahankan kualitas benih  kacang hijau.Penelitian  terdiri dari dua seri percobaan, yaitu mengkaji keefektifan kombinasi dosis minyak cengkeh dengan dua kultivar kacang hijau serta mengkaji kombinasi jenis kemasan dengan kultivar kacang hijau. Masing-masing dilaksanakan pada bulan Januari – April serta April – Juni 2017. Percobaan pertama mengkaji pengaruh kombinasi antara dosis minyak cengkeh ( 0,0 ml kg-1, 0,5 ml kg-1, 1,0 ml k-1, 1,5 ml kg-1 dan 2,0 ml kg-1) dengan kultivar ( Vima-1 dan Vima-2). Selanjutnya percobaan ke dua adalah untuk mengkaji  jenis kemasan (kantong terigu, aluminium foil, kantong kertas, kantong plastik dan botol kaca) dengan jenis kultivar (Vima-1 dan Vima-2). Mutu benih  diuji setelah periode simpan masing-masing tiga bulan dan enam bulan. Hasil percobaan pertama menun-jukkan bahwa pemberian minyak cengkeh tidak berpengaruh nyata terhadap populasi Calloso-brochus sp pada penyimpanan benih tiga bulan berkisar antara 10,00 – 25,67 ekor, persentase benih rusak, bobot 100 butir dan daya berkecambah. Secara umum kultivar Vima-2 yang dikombinasikan dengan dosis minyak cengkeh mutunya lebih baik diban-dingkan benih kultivar Vima-1.Hasil percobaan kedua menununjukkan bahwa jenis kemasan amplop kertas dan karung terigu tidak mampu mempertahankan daya berkecambah dan vigor  kedua kultivar ≥ 80 % dari standar. Kemasan aluminum foil, kantong plastik dan botol kaca mampu mempertahankan mutu benih kedua kultivar setelah periode simpan enam bulan.Kata kunci : Minyak cengkeh, jenis kemasan, kultivar kacang hijau, penyimpanan
Efektivitas 1-Methylcyclopropene (1-MCP) terhadap ketahanan simpan bunga potong mawar (Rosa hybrida Hort.) Dinnur Afiifah; Wawan Sutari; Kusumiyati Kusumiyati; Erni Suminar; Syariful Mubarok
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.892 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i1.11547

Abstract

Mawar (Rosa hybrida Hort.) merupakan salah satu tanaman hias yang populer dan banyak diminati di kalangan masyarakat. Namun, salah satu permasalahan yang sering dialami oleh produsen dan konsumen mawar adalah daya simpan nya yang cukup singkat. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi 1-MCP serta lama aplikasi yang tepat dalam mempertahankan kesegaran bunga mawar potong. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura Universitas Padjadjaran pada bulan Desember 2016 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Sederhana dari tujuh perlakuan yaitu kontrol, pemberian 1-MCP 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1  yang diberikan selama  6 jam, serta 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1 yang diberikan selama 24 jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi 1 μL L-1 1-MCP selama 24 jam memberikan hasil terbaik dengan mempertahankan lama segar bunga potong mawar cv Avalance putih selama 9.67 hari.Kata kunci: Lama kesegaran, bunga potong mawar cv. Avalance putih, 1-MCP 
Pengujian efektivitas berbagai jenis dan konsentrasi sitokinin terhadap multiplikasi tunas mikro pisang (Musa paradisiaca L.) secara In Vitro Bella Dian Ratnasari.; Erni Suminar; Anne Nuraini; Ade Ismail
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.127 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v15i2.11870

Abstract

Perbanyakan tanaman pisang secara konvensional dengan menggunakan bonggol atau anakan (sucker) secara terus menerus dapat menurunkan kualitas dan memerlukan waktu lama serta meningkatkan terjadinya serangan penyakit. Oleh karena itu, suatu upaya untuk menghasilkan bibit yang memiliki kualitas baik dalam waktu yang cepat dapat menggunakan kultur in vitro. Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh laju multiplikasi yang tinggi dengan penggunaan salah satu jenis dan konsentrasi sitokinin pada kultur in vitro tanaman pisang kepok kuning. Percobaan dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2015 di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 8 perlakuan penggunaan jenis dan konsentrasi sitokinin yang berbeda (2 mg L-1 BAP, 4 mg L-1 BAP, 2 mg L-1  2-iP,    4 mg L-1 2-iP, 0,08 mg L-1 TDZ, 0,2 mg L-1 TDZ, 2 mg L-1 Kn, 4 mg L-1 Kn). Hasil percobaan menunjukkan bahwa 2 mg L-1 BAP merupakan jenis sitokinin yang mampu menghasilkan tingkat multiplikasi yang tinggi pada peubah persentase eksplan bertunas (%), dan tinggi tunas (cm). Kata Kunci : efektivitas, kepok kuning, multiplikasi, pisang, sitokinin, tunas
Pengaruh larutan perendam alami dan penghambat etilen (1-Methylcyclopropene) terhadap kualitas pascapanen bunga potong krisan (Dendranthema Grandiflora Tzvelev.) 'White Fiji'. Syariful Mubarok; Mustika Arsri; Farida Farida; Erni Suminar; Endah Yulia
Kultivasi Vol 17, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.626 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i3.18611

Abstract

Sari Bunga potong krisan (Dendrathema grandiflora Tzvelev.) merupakan salah satu tanaman hias yang banyak diminati oleh masyarakat karena keindahan, warna, dan ukurannya yang besar. Permasalahan pada bunga krisan potong salah satunya adalah kesegaran bunga yang singkat. Kesegaran bunga potong dapat dipertahankan dalam waktu yang lebih lama dengan penambahan larutan perendam alami, kimia dan 1-MCP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan larutan perendam berupa bahan alami dan bahan kimia serta pengaplikasi 1-MCP dapat mempertahankan  kesegaran bunga krisan potong. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari sepuluh perlakuan yaitu A (Kontrol), B (1-MCP 0,25 μl/L), C  (Sukrosa 1% dan 1-MCP 0,25 μl/L) , D  (Air kelapa 5% dan 1-MCP 0,25 μl/L) , E (Asam sitrat 3% dan 1-MCP 0,25 μl/L), F (Perasan jeruk nipis 5% dan 1-MCP 0,25 μl/L), G  (NaOCl 0.01% dan 1-MCP 0,25 μl/L), H (Air rebusan daun sirih 4% dan 1-MCP 0,25 μl/L), I (Sukrosa 1%, NaOCl 0.01%, Asam sitrat 3% dan 1-MCP 0,25 μl/L),  J (Air kelapa 5%, Perasan jeruk nipis 5%, Air rebusan daun sirih 4% dan 1-MCP 0,25 μl/L). Hasil percobaan menunjukkan bahwa komposisi larutan tunggal sukrosa 1%, dan 1-MCP 0,25 μl/Lmemberikan hasil terbaik bunga krisan potong ‘White Fiji’ dalam mempertahankan lama kesegaran bunga hingga 14,78 hari, skor warna bunga, sudut kulai, pertambahan diameter yang lambat dan indeks kerusakan yang sedikit.Kata Kunci: Kesegaran, Perasan Jeruk Nipis, Rebusan Daun Sirih, Sodium Hypochlorite, WarnaAbstract. Chrysantemum (Dendranthema GrandifloraTzvelev.)is one of the ornamental plants greatly demanded because of its beauty, color, and size. One of the problems in cut chrysantemum is short time of flower longevity. The longevity of cut flowers can be maintained by the additional of a submersion solution such as a solution of natural, chemicals and 1-MCP. The aim of this study was to determine a solution of natural, chemicals, and 1-MCP for the flower longevity of cut chrysantemum. The experiment was conducted using a Completely Randomized Design consisted of nine treatments, A (Control), B (1-MCP 0,25 μl/L), C (Sucrose 1% and 1-MCP 0,25 μl/L), D (Coconut water 5% and 1-MCP 0,25 μl/L), E (Citric acid 3% and 1-MCP 0,25 μl/L), F (Lime juice 5% and 1-MCP 0,25 μl/L), G (NaOCl 0,01% and 1-MCP 0,25 μl/L), H (Boiling water betelleaf 4% and 1-MCP 0,25 μl/L), I (Sucrose 1%, NaOCl 0,01%, Citric acid 3% and 1- MCP 0,25 μl/L), J (Coconut water5%, Lime juice5%, Boiling water betelleaf 4% and 1-MCP 0,25 μl/L).The experimental results showed that 1% Sucrose and 1-MCP 0,25 μl/L gave the best results in the flowers chrysanthemum cut 'White Fiji' maintaining the freshness of flowers until 14,78 days, the flower color score, the angle of the starter, slow diameter increase and fewer damage indexes.Keywords: Betel Leaf Stew, Color, Freshness, Lime Juice, Sodium Hypochlorite
Pembentukan ubi mikro kentang (Solanum tuberosum L.) pada berbagai komposisi media in vitro Inneke Amalia; Anne Nuraini; Sumadi Sumadi; Syariful Mubarok; Erni Suminar
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.915 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i3.14441

Abstract

Permasalahan umum terkait pada produksi kentang adalah penggunaan benih sumber yang kurang bermutu dan mengalami kemunduran benih. Penelitian bertujuan untuk menentukan zat penghambat tumbuh coumarin,  jasmonic acid dan paklobutrazol yang tepat untuk pertumbuhan stek dan pembentukan ubi mikro kentang secara in vitrosehingga dapat digunakan untuk penyediaan bibit berkualitas. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang, pada bulan Oktober 2015 sampai Mei 2016. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang merupakan kombinasi dari media, retardan coumarin (105 mg L-1 dan 120 mg L-1), paklobutrazol (0.4 mg L-1 dan 1 mg L-1) dan  jasmonic acid (0,4 mg L-1 dan 10 mg L-1), dan tambahan gula dengan komposisi 90 g L-1 dan 120 gL-1. Percobaan diulang sebanyak lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi media dasar dan zat retardan dapat berpengaruh terhadap peubahjumlah ubi mikro dan bobot ubi mikro. Kata Kunci: ubi mikro kentang,  zat penghambat tumbuh, paclobutrazol, jasmonic acid, coumarin
Hormon etilen dan auksin serta kaitannya dalam pembentukan tomat tahan simpan dan tanpa biji Syariful Mubarok; Alin Robiah Al Adawiyah; Arin Rosmala; Fathi Rufaidah; Anne Nuraini; Erni Suminar
Kultivasi Vol 19, No 3 (2020): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v19i3.29408

Abstract

Sari Tomat merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura penting di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, sudah banyak dikembangkan varietas tomat baru yang mempunyai karakter-karakter yang diinginkan antara lain tahan akan penyakit, produktivitas tinggi tinggi, kandungan nutrisi tinggi dan lain-lain. Penerapan teknologi melalui pendekatan hormonal sangat penting untuk menghasilkan jenis tomat baru, diantaranya adalah hormone etilen dan auksin. Kedua hormone tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tomat khususnya untuk menghasilkan tomat yang adaptif pada kondisi lingkungan tercekam dan ketahanan simpan buah yang tinggi. Teknologi mutasi pada kedua hormone tersebut sudah dapat menghasilkan tomat yang diinginkan diantaranya adalah tomat iaa9-3 yang merupakan tomat yang mengalami mutasi pada gen IAA9 dengan karakter yang dihasilkan berupa buah tanpa biji dan tomat Sletr1-2 yang merupakan tomat yang mengalami mutasi pada gen SlETR1 dengan karakter yang dihasilkan berupa buah tomat tahan simpan.  Dalam review ini akan dibahas bagaimana peranan auksin, etilen dan peranan mutasi dalam menghasilkan tomat tanpa biji dan tahan simpan, serta persektif masa depan dalam pengembangan tomat di Indonesia.Kata Kunci: Auksin, etilen, mutasi partenokarpi, tomat Abstract Tomato is one of the important horticultural crops in Indonesia. Along with technological developments, many new tomato varieties have been developed that have the desired characteristics, including disease resistance, high productivity, high nutrient content and others. The application of technology through a hormonal approach is very important to produce new varieties of tomatoes, including ethylene and auxin. Both of these hormones are very influential on the growth and yield of tomatoes, especially to produce tomatoes that are adaptive to stressful environmental conditions and high fruit storage resistance. The mutation technology in these two hormones has been able to produce the desired tomatoes, including tomatoes iaa9-3, which is a tomato that has a mutation in the IAA9 gene with the resulting characters in the form of seedless fruit. Sletr1-2 tomatoes, which are tomatoes that have mutations in the SlETR1 gene with the resulting character is a shelf-stable tomato. This review will discuss the role of auxin, ethylene and the role of mutations in producing parthenocarpy tomato and long fruit shelf-life tomatoes, as well as future perspectives in the development of tomatoes in Indonesia.Keyword: Auxin, ethylene, mutation, parthenocarpy, tomato
Pertumbuhan dan perkembangan tunas nilam var. Lhoukseumawe dari jenis eksplan dengan sitokinin yang berbeda secara in vitro Erni Suminar; Intan Ratna Dewi Anjarsari; Anne Nuraini; Hapizhah Hapizhah
Kultivasi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.463 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v14i2.12065

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatan metode perbanyakan tanaman nilam melalui teknik in vitro dengan meng-gunakan jenis eksplan serta jenis dan konsentrasi sitokinin yang berbeda. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran dari bulan Maret sampai dengan Juni 2012. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial yang terdiri dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah tipe eksplan (mata tunas, pucuk, dan daun). Faktor kedua adalah tipe dan konsentrasi sitokinin (0 mg L-1, 0,5 mgL-1 BAP, 1,0 mgL-1 BAP0,5 mgL-1 zeatin, and 1,0 mgL-1 zeatin). Hasil percobaan menunjukkan bahwa eksplan pucuk dengan penggunaan 0.5 mg L-1 menghasilkan jumlah tunas, tinggi tunas, bobot segar dan jumlah daun tertinggi pada 12 msi (minggu setelah inokulasi). Kata kunci: BAP ∙ Eksplan ∙ Nilam ∙ In vitro ∙ Zeatin
Kuantitas dan kualitas hasil benih buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.) yang diberi pupuk organik padat dan pupuk organik cair chitosan Anne Nuraini; Denny Sobardini; Erni Suminar; H. Apriyanto
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.277 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v15i2.11869

Abstract

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara jenis pupuk organik padat dan pupuk organik cair (POC) chitosan yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan, kuantitas dan kualitas hasil benih buncis tegak. Percobaan dilakukan dari bulan Maret 2012 hingga Juni 2012 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah jenis pupuk organik padat terdiri dari tiga taraf, yaitu tanpa pupuk organik padat, pupuk kandang ayam, dan kascing. Faktor kedua adalah  konsentrasi POC chitosan terdiri dari empat taraf  yaitu : 0 ml L-1, 1,5 ml L-1, 3 ml L-1, dan 4,5 ml L-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara pupuk organik padat dan POC chitosan terhadap daya berkecambah benih. Pemberian pupuk organik padat dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih buncis tegak, pupuk kandang ayam memiliki pengaruh yang lebih dibandingkan kascing . Konsentrasi 3 ml L-1 chitosan memberikan pengaruh yang terbaik terhadap parameter vigor benih.Kata kunci : buncis tegak, , pupuk kandang ayam, kascing, Chitosan
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Ismail Ade Ismail Ade Ismail Ade Ismail Ade Setiawan Agung Rahmadi Agung Rahmadi Agus Purwito Alin Robiah Al Adawiyah Alvianto, Muhamad Amalia, Inneke ANNE NURAINI Anne Nurani ANNE NURBAITY Anni Yuniarti Arin Rosmala Ariyanto, Nur Budi Ayu Ratna Ningrum Ayuwardani, Novi Azizah, Annisa Nanda Nur Bambang Nurhadi Bella Dian Ratnasari. Bella Dian Ratnasari., Bella Dian Camelia Andriani Citra Bakti, Citra Denny Sobardini Denny Sobardini Denny Sobardini Denny Sobardini Sobarna Denny Sobardini Sobarna Denny Sobardini, Denny Dian Ardiansyah Dian Ardiansyah Dikdik Kurnia Dilla Nitra Gustiana Dinnur Afiifah Dinnur Afiifah, Dinnur Dirga Sapta Sara Dwi Hastuti Edi Pramono Ega Raisya Ega Raisya Elma, Tiara Elok Zubaidah Endah Yulia Erizon, Meisyela Salsabila Eva Aprilia Fadhillah, Maya Farida Damayanti Farida Farida Fauzia Khaerunnisa Millenia Fitri Widya Fitriatin Fitri Widya Lestari Fitrianti Widya Lestari G. G. Pitaloka G. G. Pitaloka, G. G. Ganjar Herdiansyah Gina Gustiani Pitaloka Gumilar, Roni H. Apriyanto H. Apriyanto, H. Hapizhah Hapizhah Hapizhah Hapizhah, Hapizhah Hiroshi Ezura Hiroshi Ezura Inneke Amalia Intan Ratna Dewi Anjarsari Iwan Setiawan Jajang Sauman Hamdani Kusumadewi, Vira Kusumiyati Lamro Purba Lindung Tri Puspasari Marhan Nurullia Maritha, Vevi Masako Akutsu Meddy Rachmadi Meisyela Erizon Mia Munggarani Mira Ariyanti Mita Indriani Muhamad Alvianto Muhamad Kadapi Muhamad kadapi, Muhamad Muhammad Abdillah Hasan Qonit Muhardiono, Iman Murgayanti Murgayanti Mustika Arsri Na’im, Aidi Nita Suswati Endah Rini Noladhi Wicaksana Noor Istifadah Nur Azizah Romadhoni Nur Budi Ariyanto Nursuhud Nursuhud Pamungkas, Barolym Tri Pujawati Suryatmana Rahmad, Sukardi Sugeng Rahmat Budiarto Rahmawati, Vira Raisya, Ega Rani Andriani Budi Kusumo Reginawanti Hindersah Rezaldi, Firman Rifkarosita Putri Ginaris Rija Sudirja RIKA MELIANSYAH Roni Gumilar Rosniawati, Santi Rubaekah, Siti Sarah Rufaidah, Fathi S Sumadi Santi Rosniawaty Santika Sari SIska Rasiska, SIska Siti Julaeha, Siti Siti Rakhmah Tenrisui Pakki Siti Rakhmah Tenrisui Pakki Siti Sarah Rubaekah Sobir Sobir Sri Hartati Suci Azima, Nuzula Sudarjat Sudarjat Sudarjat Sulistyaningsih Sulistyaningsih Sulistyaningsih Sulistyaningsih Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi SUMADI SUMADI Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi SYARIFUL MUBAROK Tiara Elma Toto Sunarto Trisnawati, Desi Venny Revia Viola Vevi Maritha Vijaya Isnaniawardhani Wawan Sutari Wieny Heriliya Rizky Wieny Heriliya Rizky, Wieny Heriliya Wieny Marma Jaya Wieny Rizky Wiharti, Nabila Ragil Y. Sholihin Y. Sholihin, Y. Yayat Rochayat Suradinata Yenny, Ratna Fitry Yudianto, Tri Yudithia Maxiselly, Yudithia Yulianto, Fiky